Implementasi student teams achievement divisions (STAD) untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X5 SMAN 6 Jogyakarta - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

IMPLEMENTASI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X5 SMAN 6
JOGJAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi

Oleh:
Pricila Agatha Kristi
NIM: 041334067

Oleh:
Pricila Agatha Kristi
NIM: 041334067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

IMPLEMENTASI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X5 SMAN 6
JOGJAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi

Oleh:
Pricila Agatha Kristi
NIM: 041334067

Oleh:
Pricila Agatha Kristi
NIM: 041334067


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
IMPLEMENTASI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS
(STAD)UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X5 SMAN 6
YOGYAKARTA

PRICILA AGATHA KRISTI
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2009

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dapat tidaknya Student Team
Achievement Divisions digunakan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar siswa kelas X5 SMAN 6 Yogyakarta. Kualitas proses diukur dari tingkat
partisipasi, motivasi, dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kualitas
hasil diukur dari prestasi belajar siswa.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus. Dalam tahap perencanaan, peneliti membuat rancangan pembelajaran,
menyiapkan lembar observasi dan penilaian, serta soal-soal untuk tes prestasi.
Pada tahap pelaksanaan tindakan, dilaksanakan observasi kegiatan siswa di kelas
diakhiri dengan penilaian. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil data
observasi dan data hasil penilaian.
Data yang dicari adalah tingkat kualitas proses dan hasil belajar dengan
indikator partisipasi, motivasi, keaktifan, dan prestasi belajar ekonomi dengan
target awal 55% siswa antusias dalam belajar, 22% siswa memperhatikan
pendapat siswa lain, 13% siswa aktif bertanya, 16 % siswa aktif mengemukakan

ide/gagasan/jawaban, 80% siswa aktif mengerjakan soal, 16% siswa tidak
memperhatikan pelajaran, 5% siswa yang mengganggu temannya, 16% siswa
yang ribut, dan 60% siswa tuntas belajar Data dikumpulkan dengan cara observasi
dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan disimpulkan
bahwa penerapan Student Team Achievement Divisions dapat meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar siswa kelas X5 SMAN 6 Yogyakarta.
Perbandingan capaian sebelum implementasi Student Team Achievement
Divisions dengan sesudahnya yaitu kualitas proses belajar: sebelum 23,55%,
sesudah 33,98%. Tingkat prestasi belajar: sebelum sebesar 32%, sesudah 94,44%.
Pada siklus I peningkatan motivasi dari 25% meningkat menjadi 48,18%,
tingkat keaktifan dari 26,33% menjadi 41,66%, peningkatan partisipasi dari
80,67% menjadi 82,65%. Prestasi belajar dari 32% menjadi 88,88%. Pada siklus
II tingkat motivasi menjadi 56,93%, tingkat keaktifan menjadi 37,95%, tingkat
partisipasi menjadi 98,16%, dan tingkat prestasi belajar menjadi 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISIONS (STAD) TO IMPROVE PROCESS QUALITY AND
LEARNING ACHIEVEMENT OF ECONOMICS LESSON OF THE
TENTH 5 GRADE STUDENTS OF YOGYAKARTA 6 STATE SENIOR
HIGH SCHOOL

Pricila Agatha Kristi
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2009

The aim of this research is to test the capability of Student Teams
Achievement Divisions to improve quality process and learning achievement of
economics lesson of the tenth 5 grade of Yogyakarta 6 State Senior High School.
The quality process measured by students participation, motivation, and activity in
learning process. Learning achievement quality measured by student’s
achievement learning.
This research is a classroom action research which was done 2 cyclus. At
the first step, researcher made lesson plan, prepared observation and evaluation
sheet, also question list to examine. When it was implemented, researcher
observed the student’s activity in class and it ended with evaluation. The

reflection done by analized the observation result and evaluation result.
The data which were looked for was the grade of quality process and
learning achievement with participation, motivation, activity, and learnig
achievement as the indicator. The first target that researcher wanted to get were
55% students study the lesson with antusiasm, 22% students listened to another
student’s opinion, 13% students asked question actively, 16% student figure out
their idea/opinion/answer, 80% students did the test, 16% students did not focuse
to the lesson, 5% students disturbed his/her friends, 16 % students did made noise,
and 60% students passed the exam. The data collected by observation and
documentation method.
The research shows that the implementation of Student Teams
Achievement Divisions can improve the quality process and learning achievement
of the tenth 5 grade student of Yogyakarta 6 State Senior High School. The
comparison of the result before and after the implementation of Student Team
Achievement Divisions can be seen in the process. Before is 23,55%, after is
33,98%. The learnig achievement level before : 32%, after : 94,44%.
At the first cyclus, the motivation improves from 25% to 48,18%, the
activity improves from 26,33% becomes 41,66%, The participation improves
from 80,67% becomes 82,65%. The learnig achievement improves from 32%
becomes 88,88%. At the second cyclus, the motivaton becomes 56,93%, the

participation becomes 98,16%, and learnig achievement becomes 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Ku sembahkan karya ini bagi
™

JESUS CHRIST

™

Bapak Petrus Canisius Wardoyo dan Ibu Irene Herlina Susanti

™

Priscila Brigitha Maria

™


Antonius Adi Nugroho

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Implementasi STAD untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar siswa kelas X5 SMAN 6 Yogyakarta” dengan baik.
Skripsi disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Ilmu
Pengetahuian Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini Penulis tidak terlepas dari dukungan dan
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu Penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini, terutama kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Ign. Bondan Suratno, S.Pd. M.Si, selaku Dosen pembimbing, yang
telah membimbing dengan penuh kesabaran dan kerelaan dari awal hingga
selesainya skripsi ini.
5. Bapak Drs. Rubiyatno MM, selaku Kepala Sekolah SMAN 6 Yogyakarta yang
telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
6. Ibu Dra. Dwi Aspariningsih, selaku guru partner dalam melakukan penelitian,
yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian.
7. Bapak PC. Wardoyo dan Ibu Irene Herlina Susanti yang selalu memberikan
limpahan kasih, doa, dan dukungan. I Love U All.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


8. Mbah Uty yang telah mengasuh, menyayangi dan mendorongku untuk terus
maju.
9. Adikku Priscila Brigitha Maria. Makasih ‘dah datang ke jogja untuk temaniku
sempurnakan hari.
10. Om Markus, Bulik Tari, Om Sidik, Buaty, ponakanku Reries, Rani, Tata, dan
Tia. Trimakasih untuk dukungan dan doanya.
11. Kangmasku Antonius Adi Nugroho yang telah memberiku dorongan,
keberanian, inspirasi, dan untuk semua keajaiban hidup yang telah kita mulai.
12. Teman-teman dan semua pembimbing rohani dalam perjalanan iman di
MAGiS 08.
13. Temen-temen Sapta Aji: Bombom, Angop, Embek, Brintil, Mas Yoyok.
Wah... kalian semua edan...! Trim’s ceriakan hariku dan bawaku ke dalam
dunia tanpa batas.
14. Temen-temen Paranoid: Memey, Unto, Fery, Grandong, Icut, dll.
15. Temen-temen BW 12B Shema, Lia, Dian, Tutik, Rini, Nuning, Yustin, dan
semua mantu BW 12B.
16. Uut dan Arum. Ayo semangat kerjain skripsi! Kalian bisa!
17. Siswa-siswi kelas X5 SMAN 6 Yogyakarta. Makasih untuk bantuannya
selesaikan skripsiku. ^_^
18. Kamar Kostku-istanaku Gang Bayu 25 yang banyak simpan cerita.

19. Semua teman-teman di PAK A dan PAK B ’04, dan semua pihak yang turut
membantu dan penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, lembaga, maupun
perkembangan ilmu pengetahuan selanjutya.
Yogyakarta, 11 September 2009
Penulis

Pricila Agatha Kristi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................. iv
ABSTRAK ......................................................................................................................... v
ABSTRACT ......................................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ......................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI...................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Batasan Masalah......................................................................................................... 7
C. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 7
D. Definisi Operasional................................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 10
F. Manfaat penelitian ..................................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ 12
A. Kajian Teori ............................................................................................................... 12

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Contextual Teaching and Learning (CTL) ........................................................... 12
2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatiive learning)................................................ 14
B. Kerangka Berpikir ...................................................................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................................... 24
A. Jenis Penelitian........................................................................................................... 24
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................... 24
C. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................................... 25
D. Siklus.......................................................................................................................... 25
E. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ............................................................ 31
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 33
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian............................................................................... 33
1. Siklus I .................................................................................................................. 33
a. Tahapan Penelitian ............................................................................................. 33
a). Perencanaan ................................................................................................... 33
b). Tindakan ........................................................................................................ 34
c). Observasi........................................................................................................ 36
d). Refleksi .......................................................................................................... 37
1). Refleksi Akhir Pertemuan........................................................................... 38
2). Refleksi Akhir Siklus.................................................................................. 42
b. Hasil Penelitian .................................................................................................. 43
a). Kualitas Proses Pembelajaran ........................................................................ 43
b). Hasil Belajar .................................................................................................. 49
1). Rangkuman Hasil LKS ............................................................................... 52

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2). Rangkuman Hasil Kuis ............................................................................... 52
3). Rangkuman Hasil Ulangan Harian Siswa................................................... 53
4). Rangkuman Nilai Rata-rata Hasil Belajar .................................................. 53
2. Siklus II ................................................................................................................. 54
a. Tahapan Penelitian ................................................................................................ 54
a). Perencanaan ................................................................................................... 54
b). Tindakan ........................................................................................................ 54
c). Observasi........................................................................................................ 55
d). Refleksi .......................................................................................................... 56
1) Refleksi Akhir Pertemuan............................................................................ 56
2). Refleksi Akhir Siklus.................................................................................. 58
b. Hasil Penelitian .................................................................................................. 60
a). Proses Belajar................................................................................................. 60
b). Hasil Belajar .................................................................................................. 64
1) Rangkuman Hasil LKS ................................................................................ 66
2) Rangkuman Hasil Kuis ................................................................................ 66
3) Rangkuman Hasil Ulangan Harian Siswa.................................................... 67
4) Rangkuman Nilai Rata-rata Hasil Belajar ................................................... 67
3. Rangkuman Kualitas Proses dan Hasil Siklus I dan Siklus II............................... 67
B. Pembahasan ................................................................................................................ 70
1. Kualitas Proses Belajar ......................................................................................... 73
a. Aspek Motivasi .................................................................................................. 74
b. Aspek Keaktifan................................................................................................. 75

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Aspek Partisipasi ................................................................................................ 76
2. Hasil Belajar Siswa ............................................................................................... 77
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN.......................................... 78
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 78
B. Saran ........................................................................................................................... 79
C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 81
LAMPIRAN....................................................................................................................... 83

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Gejala Ketidakoptimalan Proses Belajar Mata Pelajaran Akuntansi .................... 4
Tabel 2 : Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran Tradisional .................. 15
Tabel 3: Indikator Keberhasilan Tindakan......................................................................... 29
Tabel 4 : Proses Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Pembagian Tugas...................... 31
Tabel 5. Kegiatan Pembelajaran ....................................................................................... 35
Tabel 6. Kegiatan Observasi ............................................................................................. 37
Tabel 7. Hasil Proses Belajar ............................................................................................ 41
Tabel 8. Hasil Proses Pembelajaran I................................................................................. 44
Tabel 9. Hasil Proses Pembelajaran II ............................................................................... 44
Tabel 10. Hasil Proses Pembelajaran III ............................................................................ 45
Tabel 11. Hasil Proses Pembelajaran IV............................................................................ 46
Tabel 12. Rekapitulasi Proses Pembelajaran ..................................................................... 48
Tabel 13. Perhitungan Komponen Proses Belajar.............................................................. 49
Tabel 14. Hasil Belajar Siswa ............................................................................................ 50
Tabel 15. Rangkuman Hasil LKS ...................................................................................... 52
Tabel 16.Rangkuman Hasil Kuis ....................................................................................... 53
Tabel 17.Rangkuman Hasil Ulangan Harian Siswa........................................................... 53
Tabel 18.Nilai Rata-rata Hasil Belajar ............................................................................... 53
Tabel 19. Kegiatan Pembelajaran ...................................................................................... 55
Tabel 20. Kegiatan Observasi ........................................................................................... 56
Tabel 21. Hasil Proses Belajar .......................................................................................... 59
Tabel 22. Hasil Proses Pembelajaran Pertemuan I............................................................. 60

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 23. Hasil Proses Pembelajaran II ............................................................................. 61
Tabel 24. Rekap Hasil Proses Pembelajaran ..................................................................... 63
Tabel 25 Perhitungan Komponen Kualitas Proses Belajar ................................................ 64
Tabel 26. Hasil Belajar Siswa ............................................................................................ 65
Tabel 27. Rangkuman Hasil LKS ...................................................................................... 66
Tabel 28.Rangkuman Hasil Kuis ....................................................................................... 66
Tabel 29.Rangkuman Hasil Ulangan Harian Siswa........................................................... 67
Tabel 30.Nilai Rata-rata Hasil Belajar ............................................................................... 67
Tabel 31.Rangkuman Kualitas Proses dan Hasil Belajar................................................... 68
Tabel 32. Kualitas Proses Belajar Keseluruhan ................................................................. 69
Tabel 33. Kualitas Hasil Belajar Keseluruhan ................................................................... 70
Tabel 34. Tabel Rangkuman Capaian Tindakan ................................................................ 72

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Instrumen Penelitian........................................................................................ .84
Lampiran II Perijinan ......................................................................................................... 99

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem

nilai Pancasila

dirumuskan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 khususnya pasal 3 yang
merumuskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa. Pemahaman guru pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan terhadap tujuan akhir pendidikan sangat diperlukan
dalam hal ini. Oleh sebab keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat
ditentukan oleh setiap guru yang langsung berhadapan dengan siswa sebagai
subjek belajar (Sanjaya, 2005; 18).
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini
berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa (Muhibin, 1995)
Pada bulan Oktober-November 2008 peneliti melakukan observasi siswa
kelas X5 SMAN 6 Jogjakarta pada mata pelajaran Ekonomi. Peneliti menemukan
indikasi hasil belajar siswa tidak optimal yang ditunjukkan dari tingkat ketuntasan
yang rendah. Peneliti juga menemukan bahwa proses belajar siswa tidak berjalan
optimal yang ditunjukkan dari kualitas partisipasi, keaktifan, dan minat siswa
yang rendah terhadap proses pembelajaran. Hal ini juga dikeluhkan oleh guru

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

pengampu mata pelajaran ekonomi pada saat wawancara pada hari senin 20
Oktober 2008.
Pelajaran ekonomi diselenggarakan 1 kali dalam seminggu selama 2 jam
pelajaran dilaksanakan dengan ceramah interaktif, penugasan kelompok, dan
presentasi kelompok. Siswa dalam satu kelas berjumlah 36 siswa, dalam
pembelajaran ekonomi dibagi menjadi 9 kelompok

yang masing-masing

beranggotakan 4 siswa yang anggotanya ditentukan dengan cara siswa memilih
sendiri.

Guru

menugaskan

kelompok

untuk

membuat

rangkuman

dan

dikumpulkan pada guru. Guru meminta beberapa kelompok untuk maju
mempresentasikan tugas yang telah mereka kerjakan di depan kelas tetapi karena
tidak semua kelompok mau untuk presentasi maka guru menunjuk kelompok
untuk presentasi. Pada saat kelompok presentasi siswa mendapat kesempatan
untuk menanggapi dengan pertanyaan, memberikan pendapat, maupun membantu
kelompok yang presentasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Jumlah
Siswa yang bertanya sangat sedikit. Mereka enggan untuk bertanya walaupun
mereka kurang paham. Gejala ketidakoptimalan ini mendorong peneliti untuk
melakukan pengkajian diagnostik dengan melakukan observasi pada bulan
Oktober-November.
Nilai final siswa didapatkan dari hasil ulangan harian, nilai kuis, nilai ujian
mid semester, nilai ujian akhir semester, nilai tugas, dan nilai partisipasi. Nilai
partisipasi diperoleh dari siswa maju untuk presentasi tugas yang telah mereka
buat. Nilai keaktifan diperoleh dari seberapa sering siswa memberikan tanggapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

terhadap presentasi dan terhadap pertanyaan guru. Setiap siswa presentasi dan
memberikan tanggapan mereka mendapatkan poin nilai dengan diberi tanda tolly.
Observasi terhadap proses dan hasil belajar dilaksanakan untuk mengungkap
fenomena-fenomena yang terjadi dengan cara wawancara bebas dengan guru
maupun siswa, memfoto proses belajar, dokumentasi catatan siswa. Setelah
melakukan observasi didapatkan gejala ketidakoptimalan proses dan hasil belajar
yang dapat di lihat pada tabel I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

No
1

2

3

4

5

6

Tabel 1: Gejala Ketidakoptimalan Proses Belajar Mata Pelajaran Akuntansi
Komponen Aspek
Hasil Pengamatan
Present
Sumber data
Pembelajaran Siswa
ase
Persiapan siswa sebelum Sebelum guru datang seluruh siswa ramai, tidak terlihat 0%
Jurnal observasi tanggal
mengikuti pelajaran
siswa mempersiapakan diri untuk belajar. Ketika guru
Oktober, 1 November,
terlambat datang seluruh siswa bersorak gembira.
November, 2008
Keakitifan siswa dalam
Saat guru menanyakan suatu materi pada seluruh siswa 30%
Jurnal observasi tanggal
proses pembelajaran
tidak ada seorang siswa pun yang menanggapi. Sebelum
Oktober, 1 November,
guru menawarkan point nilai keaktifan tidak ada siswa
November 2008
yang mau untuk menanggapi dengan pertanyaan maupun
memberikan ide, dan tidak ada yang mau
mempresentasikan tugas kelompoknya di depan kelas.
Setelah guru memberikan tawaran point nilai Setiap tatap
muka maksimum 11 orang yang sama dari 36 siswa yang
bertanya kepada guru maupun kelompok yang presentasi..
Perhatian siswa terhadap 10 menit pertama seluruh siswa memperhatikan 16%
Jurnal observasi tanggal
presentasi materi oleh
penjelasan dari guru. Pada menit-menit selanjutnya
Oktober, 1 November,
guru
jumlah siswa yang memperhatikan terus menurun hingga
November, 2008
30 siswa mengobrol sendiri saat guru meminta siswa
mengerjakan tugas. Terdapat 15 siswa yang melirik jam
pada HP selama proses pembelajaran
Kelengkapan catatan
Catatan dan tugas-tugas tidak lengkap, beberapa siswa 25%
Dokumentasi
siswa
hanya menuliskan tugas mereka pada sobekan kertas
bukan pada buku tugas.
Orientasi siswa dalam
Siswa lebih menginginkan tambahan point nilai dengan 70%
Jurnal observasi tanggal
pembelajaran
cara presentasi maupun mengajukan pertanyaan
Oktober, 1 November,
November, 2008
Partisipasi dalam
Anggota dalam satu kelompok tidak saling membantu 20%
Jurnal observasi tanggal
kelompok
dalam memecahkan persoalan. Tidak semua anggota
Oktober, 1 November,

25
8
25
8

25
8

25
8
25
8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

No

Komponen Aspek
Pembelajaran Siswa

7

Pemanfaatan buku
sebagai sumber belajar

8

Kehadiran siswa

9

Minat siswa terhadap
presentasi teman

10

Prestasi belajar siswa

Hasil Pengamatan

Present
ase

kelompok mengerjakan tugas.Dari 4 orang dalam
kelompok terdapat 1-2 orang yang mendominasi dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain. Ada
juga anggota yang menyanggah jawaban teman dalam
kelompoknya saat presentasi.
Siswa kurang memanfaatkan buku kecuali untuk 80%
mengerjakan tugas dari guru
Terdapat paling banyak 5 siswa yang tidak masuk dalam 86%
kelas, Ada juga siswa yang ijin ke toilet namun tidak
kembali ke kelas.
Siswa kurang berminat terhadap proses pembelajaran. 19%
Terdapat 7 siswa yang memperhatikan presentasi
kelompok pada 5 menit pertama, setelah itu semua siswa
mengobrol sendiri, tidur di kelas, dan diam namun tidak
mengerti.
Siswa yang tuntas dalam belajar dari 36 siswa hanya 5 14%
siswa yang mendapatkan nilai 65 ke atas

Sumber data
November, 2008

Jurnal observasi tanggal 25
Oktober, 1 November, 8
November, 2008, kuesioner
Jurnal observasi tanggal 25
Oktober, 1 November, 8
November, 2008
Jurnal observasi tanggal 25
Oktober, 1 November, 8
November, 2008

Dokumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

Secara psikologis siswa mempunyai perbedaan baik perbedaan minat, bakat,
maupun potensi yang dimilikinya. Guru sebagai orang yang langsung berhadapan
dengan siswa diharapkan bisa mengembangkan minat, bakat, maupun potensi
mereka melalui pemilihan berbagai tipe pembelajaran yang sesuai.
Perkembangan minat, bakat, maupun potensi ini pada akhirnya akan berefek
pada meningkatnya kualitas proses maupun hasil pembelajaran (Sanjaya, 2006).
Kualitas proses pembelajaran dapat dilihat dari motivasi yang tinggi dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar, partisipasi aktif siswa dalam kelas maupun
kelompok. Winkel, (1987; 83) mengatakan bahwa motivasi belajar siswa bisa
ditingkatkan oleh guru selama proses belajar mengajar.
Berdasarkan gejala yang telah diungkapkan di atas, maka ditemukan
ketidakoptimalan pembelajaran Ekonomi adalah karena siswa kurang terlibat
langsung dalam pendalaman materi baik secara mandiri maupun di kelas. Tugas
yang diberikan oleh guru dalam kelompok dikerjakan oleh sebagian anggota
kelompok saja. Sebagian sisiwa merasa bosan dengan tipe mengajar guru karena
dirasa monoton. Untuk mengatasi akar permasalahan ini pembelajaran ekonomi
akan dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Ada berbagai macam model pembelajaran yang dapat dipilih untuk digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran yang akan peneliti gunakan
dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Cooperatif Learning tipe Student
team Achievment (STAD). Alasan peneliti menggunakan STAD adalah karena
peneliti memandang tipe ini cocok digunakan karena dalam tipe ini terdapat
unsur persaingan dan penghargaan yang akan memacu peningkatan proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

hasil belajar siswa. Selain hal tersebut, STAD akan memacu siswa untuk mampu
bekerjasama dalam kelompok kooperatif. Keberhasilan kelompok ditentukan oleh
keberhasilan individu sehingga tiap individu dalam kelompok akan berusaha
membantu anggota kelompok untuk memahami materi dan setiap individu dalam
kelompok akan memacu keberhasilan dirinya sendiri agar kelompok berhasil.
Selain hal tersebut, STAD adalah salah satu tipe yang sederhana dari seluruh
tipe pembelajaran kooperatif sehingga mudah untuk diterapkan bagi guru yang
belum terbiasa dengan tipe pembelajaran kooperatif. Slavin (1990, 54)
mengatakan
“ STAD is one of the simplest of all cooperative learning methods, and it’s
good model to begin with for teachers who are new to the cooperative
approach”

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Apakah kualitas proses pembelajaran ekonomi dapat ditingkatkan melalui
penerapan tipe belajar Student Team Achievment Division?
2. Apakah kualitas hasil pembelajaran ekonomi dapat ditingkatkan melalui
penerapan tipe belajar Student Team Achievment Division?

C. Batasan Masalah
Peneliti membatasi masalah penelitian sebagai berikut:
1. Kualitas proses pembelajaran dibatasi pada keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran, pada saat presentasi, dan interaksi dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

2. Kualitas hasil dibatasi oleh kemampuan kelompok mengerjakan lembar kerja,
kemampuan siswa mengerjakan kuis dan kemampuan siswa mengerjakan
ulangan harian. Nilai ulangan harian sebagai tolak ukur peningkatan skor.
3. Pada penelitian ini, yang dihitung sebgai nilai base score (kondisi awal)
adalah nilai ulangan harian pada bab sebelumnya dan yang digunakan sebagai
peningkatan skor adalah nilai ulangan pada siklus I dan siklus II.
4. Subjek penelitian adalah semua siswa kelas X5 SMAN 6 Yogyakarta.

D. Definisi Operasional
Definisi operasional untuk istilah-istilah dalam rumusan masalah penelitian
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kualitas proses pembelajaran adalah kegiatan positif siswa dalam proses
pembelajaran yang ditunjukkan oleh:
a. Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang
ditunjukkan oleh siswa memperhatikan pelajaran, siswa tidak mengganggu
siswa lainnya, dan siswa tidak membuat keributan.
b. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang
ditunjukkan oleh siswa aktif bertanya, siswa aktif mengemukakan
ide/gagasan/jawaban, dan siswa aktif mengerjakan soal.
c. Motivasi siswa yang ditunjukkan oleh siswa antusias dalam belajar, dan
siswa memperhatikan pendapat siswa lain.
2. Kualitas hasil belajar adalah tingkat kemampuan siswa dalam penguasaaan
materi yang diajarkan yang ditunjukkan oleh:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

a. Kemampuan kelompok mengerjakan lembar kerja.
b. Kemampuan siswa mengerjakan kuis.
c. Kemampuan siswa mengerjakan ulangan harian.
3. Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari persoalan-persoalan yang muncul
sehubungan dengan usaha-usaha manusia untuk mencari nafkah dan
memahami kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan sarana (sumber daya) yang
terbatas.
4. Model Pembelajaran adalah rangkaian kesatuan antara pendekatan, strategi,
metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran menjadi satu kesatuan.
5. Pendekatan Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
6. Strategi belajar mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaiklan
materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat,
lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada siswa. Strategi merupakan “a plan of operation achieving something”
7. Metode

Pembelajaran

adalah

cara

yang

digunakan

untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

8. Tipe pembelajaran adalah salah satu bentuk yang spesifik dari model
pembelajaran yang di dalamnya mengandung lankah-langkah kerja spesifik
yang berbeda untuk setiap tipe.
9. Student Team Achievement Division (STAD) adalah salah satu tipe dari
pendekatan kooperatif yang menggunakan peningkatan base score sebagai
dasar pemeringkatan prestasi belajar.
10. Skor dasar (Base score) adalah skor rata-rata yang diperoleh siswa pada waktu
ulangan harian yang telah lalu yang dijadikan sebagai dasar acuan terhadap
peningkatan skor pada waktu ulangan yang berikutnya.
11. Peningkatan skor (Score Improvement) adalah peningkatan skor dengan
berdasar pada base score. Siswa yang mempunyai peningkatan skor yang
semakin tinggi dari skor dasar, akan

mendapatkan penghargaan yang

diberikan dalam bentuk pengumuman yang ditempelkan pada papan
pengumuman, diberi ucapan selamat kepada kelompok yang memperoleh
penghargaan, serta dilaksanakan sesegera mungkin, yaitu pada pertemuan
berikutnya setelah diadakan tes .

E .Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dapat tidaknya STAD diterapkan
guna meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

1. Bagi siswa, diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi siswa dalam
meningkatkan kualitas mereka dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, dan
sikapnya. Selain itu, diharapkan rasa peduli terhadap teman dan rasa tanggung
jawab terhadap tugas akan semakin tumbuh.
2. Bagi para guru, manfaatnya adalah sebagai masukan agar membantu guru
dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
3. Bagi masyarakat, manfaatnya adalah sebagai suatu tambahan pengetahuan
tentang solusi upaya peningkatan proses dan hasil belajar melalui penggunaan
tipe Student Team Achievement Divisions.
4. Bagi peneliti, manfaatnya adalah dapat mempraktekkan teori-teori yang telah
didapat di bangku kuliah dan untuk membantu guru meningkatkan proses dan
hasil pembelajaran ekonomi di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori.
1. Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep
belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan
dan situasi dunia nyata siswa (Nurhadi, 2004; 103).
Dalam pembelajaran kontekstual terdapat tujuh komponen yang mendasarinya
yaitu konstruktivisme, inquiry, questioning (Bertanya), learning community
(Masyarakat Belajar), modeling (Pemodelan), reflection ( Refleksi), dan authentic
assessment (Penilaian Yang Sebenarnya).
Berikut ini adalah penjelasan dari tujuh komponen yang mendasari
pembelajaran kontekstual:
1. Konstruktivisme
Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada
pengetahuan awal. Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi”
bukan menerima pengetahuan
2. Inquiry
Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman. Siswa belajar
menggunakan keterampilan berpikir kritis
3. Questioning (Bertanya)

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir
siswa.
4. Learning Community (Masyarakat Belajar)
Learning Community adalah sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan
belajar. Mereka saling bekerjasama bertukar pengalaman. dan berbagi ide.
5. Modeling (Pemodelan)
Modeling adalah proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja
dan belajar. Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
6. Reflection ( Refleksi)
Refleksi adalah cara menyimak kembali pengalaman masa lampau untuk
memahami lebih mendalam, seperti menemukan makna atau hikmahnya. Refleksi
merupakan cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari. Di dalamnya
terdapat kegiatan mencatat apa yang telah dipelajari, membuat jurnal, karya seni,
diskusi kelompok
7. Authentic Assessment (Penilaian Yang Sebenarnya)
Authentic Assessment adalah suatu cara untuk mengukur pengetahuan dan
keterampilan siswa. Penilaian didasaran pada produk (kinerja), contohnya adalah
tugas-tugas yang relevan dan kontekstual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Nurhadi, 2004).
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat
elemen-elemen yang saling terkait (Nurhadi, 2004; 113). sedangkan elemenelemen tersebut adalah:
a. Saling ketergantungan positif
Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong
agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan
ini disebut ketergantungan positif.
b. Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok
sehingga mereka dapat berdialog. Interaksi semacam ini sangat penting karena
siswa merasa lebih mudah belajar dari sebayanya.
c. Akuntabilitas individual
Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok.
Penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara individual selanjutnya
disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok yang
memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Nilai
kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, karena itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

tiap anggota kelompok harus memberikan bantuan. Penilaian kelompok secara
individual ini yang dimaksud dengan akuntabilitas individual.
d. Ketrampilan menjalin hubungan antarpribadi
ketrampilan sosial seperti sikap tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman,
berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri,
dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antarpribadi
(interpersonal relationship) tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja
diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antarpribadi akan
memperoleh teguran dari guru juga dari sesama siswa.
Di bawah ini adalah tabel perbedaan antara antara pembelajaran kooperatif
dan pembelajaran tradisional (Nurhadi, 2004; 114):
Tabel 2 : Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran
Tradisional
Kelompok Belajar Kooperatif
Adanya saling ketergantungan positif,
saling
membantu,
dan
saling
memberikan motivasi sehingga ada
interaksi promotif.
Adanya akuntabilitas individual yang
mengukur penguasaan materi pelajaran
tiap anggota kelompok. Kelompok
diberi umpan balik tentang hasil belajar
para anggotanya sehingga dapat saling
mengetahui siapa yang memerlukan
bantuan dan siapa yang dapat
memberikan bantuan.
Kelompok belajar heterogen, baik dalam
kemampuan akademik, jenis kelamin,
ras, etnik, dan sebagainya.

Kelompok Belajar Tradisional
Guru sering membiarkan adanya siswa
yang mendominasi kelompok atau
menggantungkan diri pada kelompok
Akuntabilitas
individual
sering
diabaikan sehingga tugas-tugas sering
diborong oleh salah seorang anggota
kelompok.

Kelompok belajar biasanya homogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

Kelompok Belajar Kooperatif
Pimpinan kelompok dipilih secara
demokratis
atau
bergilir
untuk
memberikan pengalaman memimpin
bagi para anggota kelompok.

Kelompok Belajar Tradisional
Pimpinan kelompok sering ditentukan
oleh guru atau kelompok dibiarkan
memilih pemimpinnya dengan cara
masing-masing.

Ketrampilan sosial yang diperlukan Ketrampilan
sosial
sering
dalam kerja gotong royong seperti diajarkan secara langsung.
kepemimpinan,
kemampuan
berkomunikasi, mempercayai orang lain,
dan mengelola konflik secara langsung
diajarkan.
Pada
saat
belajar
kooperatif
berlangsung, guru terus melakukan
pemantauan melalui observasi dan
melakukan intervensi jika terjadi
masalah dalam sama antaranggota
kelompok.
Guru memperhatikan secara langsung
proses kelompok yang terjadi dalam
kelompok-kelompok belajar.

tidak

Pemantauan melalui observasi dan
intervensi sering tidak dilakukan oleh
guru pada saat belajar kelompok sedang
betrlangsung.

Guru sering tidak memperhatikan
proses kelompok yang terjadi dalam
kelompok-kelompok belajar.

Penekanan
tidak
hanya
pada Penekanan seringkali
penyelesaian tugas tetapi juga hubungan penyelesaian tugas
interpersonal (hubungan antarpribadi
yang saling menghargai).

hanya

pada

Berikut adalah keuntungan mengapa pembelajaran kooperatif dikembangkan
(Nurhadi, 2004; 112):
1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.
2. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan,
informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan.
3. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.
4. Memungkinkan

terbentuk

dan

berkembangnya

nilai-nilai

komitmen.
5. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois

sosial

dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

6. Berbagai ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan
saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan.
7. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia.
8. Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai
perspektif.
9. Meningkatkan kesediaan mengguanakan ide orang lain yang dirasakan lebih
baik.
10. Meningkatkan

kegemaran

berteman

tanpa

memandang

perbedaan

kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama, dan
orientasi tugas.

Berikut adalah 3 (tiga) contoh tipe yang ada pada pembelajaran kooperatif
(Ditjen Dikdasmen, 2002):
1. Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)
Tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan. Tipe ini
adalah salah satu tipe

sederhana dan paling langsung dari pendekatan

pembelajaran kooperatif.
Slavin (1990, 54) mengatakan
“ STAD is one of the simplest of all cooperative learning
methods, and it’s good model to begin with for teachers who are
new to the cooperative approach”.
Menurut Slavin, STAD mempunyai lima komponen utama
“STAD has five major components-class presentation, teams,
quizzes, individual improvement scores, and team recognition”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Slavin juga menguraikan lebih lanjut mengenai komponen-komponen
tersebut. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:
a) Class presentations. Materi ajar disampaikan dalam bentuk penyajian
verbal maupun tertulis yang dipimpin oleh guru. Presentasi ini menuntut
perhatian siswa karena hanya dengan memperhatikan mereka akan bisa
terbantu dalam mengerjakan kuis, dan skor kuis mereka menentukan
skor tim.
b) Teams. Para siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok atau tim,
masing-masing terdiri dari 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap tim
memiliki

anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik,

maupun kemampuan (tinggi, sedang, rendah). Tiap anggota tim
menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu
untuk menguasai bahan ajar melalui diskusi atau tanya jawab, dan
mengkoreksi bila teman satu kelompok mengalami kesalahan atau
miskonsepsi antar sesama anggota tim.
c) Quizzes. Secara individual atau tim, tiap minggu atau dua minggu guru
mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan
akademik yang telah mereka pelajari. Siswa tidak diperbolehkan untuk
saling membantu selama kuis berlangsung.
d) Individual improvement scores. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas
penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu
atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna
diberi

penghargaan.

kadang-kadang

beberapa

atau

semua

tim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu kriteria atau standar
terentu/melebihi skor dasar (base score) yang dia peroleh.
Burden (1994; 98) menyampaikan sebagai berikut:
“ If students want their team earn team rewards, they must help
their teammates learn the material. Individual accountability is
maintained since the quiz is taken without the help of teammates.
Since team scores are based on each student’s improvement, there
is an equal opportunity for success”.
Jika siswa menginginkan kelompok mereka berhasil, maka mereka
harus membantu anggota tim untuk mempelajari materi. Kemampuan
individu diukur dengan menggunakan kuis yang dikerjakan secara
individu tanpa bantuan tim kelompok.

2. Tipe Jigsaw
Yusuf (http://www.damandiri.or.id/file/yusufunsbab2.pdf diakses tanggal
14 Februari jam 16.35 WIB) mengatakan tipe ini dikembangkan oleh Elliot
Aronson dkk dari Universitas Texas; dan kemudian diadaptasi oleh Slavin
dkk. Melalui tipe Jigsaw, kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya
terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Bahan
akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan tiap siswa
bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik itu.
Para anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung jawab
untuk mempelajarai suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya
berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut. kumpulan
siswa semacam itu disebut “kelompok pakar” (expert group). Selanjutnya para
siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula (home

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari
dalam kelompok pakar. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home
teams”, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah
dipelajari.

3. Tipe GI (Grup Investigation)
Tipe GI melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentuikan
topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Deskripsi
langkah-langkah tipe GI adalah sebagai berikut;
1) Seleksi topik. Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah
masalah yang umum yang biasanya digambarkan terlebih dahulu oleh
guru. Para siswa diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang
berorientasi pada tugas yang berangggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi
kelompok bersifat heterogen baik dalam etnik, ras, jenis kelamin, maupun
kemampuan akademik.
2) Merencanakan kerja sama. Para siswa dan guru

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Pengunaan Model Cooperative Learning tipe student team achivement division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV B SDN 08 Metro TImur tahun pelajaran 2011/2012

0 6 44

Studi komparasi model pembelajaran kooperatif metode group investigation dan student teams achievement divisions serta metode konvensional terhadap hasil belajar biologi siswa kelas x

0 6 51

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XF SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 9 273

Rancangan implementasi pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMK pada mata pelajaran Siklus Akuntansi.

1 2 105

Implementasi student teams achievement divisions (STAD) untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X5 SMAN 6 Jogyakarta.

0 2 156

Pengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa SMA Negeri 1 Dukun Magelang.

0 2 217

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar ekonomi - USD Repository

0 1 297

Penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division [stad] dalam meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar mata pelajaran IPS ekonomi siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta thn ajaran 2007..

0 0 157