ANALISIS TABUNGAN BSM PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Di Susun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah Pada Program Studi D3 Perbankan Syariah
ANALISIS TABUNGAN BSM
PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG
SEMARANG
TUGAS AKHIR
Di Susun Guna Memenuhi Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah
Pada Program Studi D3 Perbankan Syariah
Disusun oleh :
NURUN NAFIAH
NIM : 20111019
PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
MOTTO
Sebaik-baiknya orang adalah orang yang bisa
bermanfaat bagi orang lain tapi bukan untuk
dimanfaatkan orang lain
] اﺪﻏ تﻮﻤﺗ ﻚﻧﺄﻛ ﻚﺗﺮﺧﻻ ﻞﻤﻋاو ,ا ﺪﺑأ ﺶﯿﻌﺗ ﻚﻧ ﺄﻛ كﺎﯿﻧ ﺪﻟ ﻞﻤﻋا
[ﺔﺒﯿﺘﻗ ﻦﺑا هاورBekerjalah untuk duniamu seakan engkau hidup selamanya , dan beramallah untuk akhirat seakan kamu meninggal esok. (hadist riwayat Ibnu Qutaibah)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah hirobil’alamin puji syukur atas selesainya Tugas akhir ini, saya persembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku (Saeratun Dan Suratman) yang selalu memberi kasih sayang pengorbanan, perhatian dan keiklasan yang diberikan, serta do’a dan segala pengorbanan dalam mendidik dengan penuh kesabaran 2. Buat adikku tersayang (Taufik Arif Safarudin).
3. Buat kedua nenek ku (Painem dan Parni) serta semua keluarga terimakasih atas do’a yang selalu diberikan.
4. Terima kasih buat pak Alfred selaku pembimbing dalam pembuatan tugas akhir ini.
5. Terimakasih buat seseorang yang selalu menemani disetiap suka dan dukaku yang membangkitkan semangatku, dan terimakasih atas do’a, kasih sayang, dan motivasinya.
6. Terimakasih buat teman magang Fransiska Cecylia Prabasanti dan Sulistiyowati yang telah membantu dalam penelitian pada Bank Syariah Mandiri Cabank Semarang.
7. Buat teman-teman D3 perbankan syariah yang selalu bersama dalam suka dan duka pada masa kuliah
8. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang tidak dapat ku sebutkan satu persatu, terima kasih yang sebanyak-banyaknya.
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji syukur atas kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar. Sholawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita nabi agung muhammad SAW. Semoga kita termasuk golongan umat dan mendapatkan syafaatnya di yaumul kiyamah , amin.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang membantu dalam menyelesaikannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Benny Ridwan, M.Hum selaku ketua Jurusan Syariah STAI N Salatiga.
3. Bapak Ahmad Mifdol Muthohar,M.Si selaku ketua Program Studi D3 Perbankan Syari’ah
4. Bapak Drs. Alfred L.,M.Si selaku Dosen pembimbing yang telah memberi pengarahan kepada penulis sehingga terwujud Tugas Akhir ini.
5. Kepada seluruh pengurus / karyawan dan staff yang ada di bank syariah mandiri cabang semarang yang telah memberi informasi serta pengalaman.
6. Bapak Ibu Dosen STAIN Salatiaga yang memberi informasi umum mengenai kegiatan magang sehingga kami dapat melaksanakan dengan
7. Bapak ibu serta keluarga yang telah memberikan do’a, bimbingan, serta dukungan baik berupa moril maupun materiil sehingga kami dapat melaksanakan magang dan menulis tugas akhir ini.
8. Teman-teman senasip dan seperjuangan D3 Perbankan Syari’ah.
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Terimakasih atas keiklasan dan kebaikan yang telah diberikan kami hanya bisa berdoa dan berikhtiar karena hanya allah SWT yang bisa membalas semua kebaikannya. Penulis berharap semoga laporan magang ini dapat bermafaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, 21 Agustus 2014 Penulis Nurun Nafiah NIM 20111019
ABSTRAK
Nurun Nafiah 2014. Analisis Tabungan BSM Pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang. Tugas Akhir. Jurusan Syari’ah. Program Studi D3 Perbakan Syari’ah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Drs. Alfred L., M.Si Kata kunci : Bank Syariah Mandiri, Tabungan BSM.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prosedur dan syarat-syarat pembukaan buku tabungan, cara penarikan dan penyetoran Tabungan BSM, mekanisme bagi hasil, serta keunggulan Tabungan BSM.
Dalam penelitian ini, menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data yaitu wawancara dengan karyawan Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang dan dokumentasi Bank Syariah Mandiri yang berupa struktur organisasi, sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri, visi dan misi, serta produk dan jasa yang ditawarkan Bank Syariah Mandiri.
Tabungan merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan cek, bilyed, giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan. Syarat- syarat pembukaan buku tabungan antara lain foto kopi identitas diri (SIM/KTP/Paspor) yang masih berlaku dan syah, mengisi pembukaan tabungan, ada setoran awal. Tabungan BSM merupakan salah satu produk tabungan penghimpunan dana dari bank syariah mandiri
Hasil penelitian ini adalah, Tabungan BSM merupakan tabungan simpanan dalam bentuk mata uang rupiah dan berdasarkan prinsip mudharabah
mutlaqah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama
jam kas kantor buka atau melalui ATM. Tabungan BSM berdasarkan akad
mudharabah multaqah sebagai imbalan disamping jaminan keamanan uangnya
juga akan memperoleh bagi hasil sebesar 27%, nasabah yang menempatkan dananya minimal Rp 250 juta nasabah akan mendapatkan layanan kusus. Dalam pembukaan buku tabungan dengan setoran awal Rp 80.000 untuk setoran selanjutnya minimal Rp 10.000 dengan biaya administrasi Rp 6.000. keunggulan dari Tabungan BSM yaitu setoran awal dan selanjutnya ringan, mendapat fasilitas BSM Card yang dapat digunakan untuk berbelanja pada merchant yang menyediakan EDC Mandiri, EDC Prima BCA,serta dapat pula mengisi ulang pulsa.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN.................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ iv MOTTO.......................................................................................................... v PERSEMBAHAN............................................................................... .......... vi KATA PENGANTAR ................................................................................... vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................
1 B. Rumusan Masalah..........................................................................
4 C. Tujuan Penulisan............................................................................
4 D. Kegunaan Penulisan.....................................................................
5 E. Penelitian Terdahulu ....................................................................
5 F. Metode Penelitian.........................................................................
7 G. Sistematika Penulisan....................................................................
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank Syariah.................................................................
10 B. Tabungan .......................................................................................
10
D. Bagi Hasil.......................................................................................
16 E. Mudharabah (prinsip bagi hasil)....................................................
19 BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI A. Sejaarah PT. Bank Syariah Mandiri ......................................
27 B. Profil Perusahaan .........................................................................
29 C. Kepemilikan Saham......................................................................
30 D. Gambaran Manajemen.................................................................
30 E. Budaya Perusahaan......................................................................
31 F. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri KC Semarang ........
32 G. Tugas-Tugas Setiap Bagian ........................................................
34 H. Produk Dan Jasa................................................ ........................
37 BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pelaksanaan Tabungan BSM .......................................
56 B. Mekanisme Bagi Hasil Tabungan BSM .....................................
65 C. Keunggulan Tabungan BSM ......................................................
67 V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................
73 B. Saran ................................................................................
75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen Bank Syariah tidak banyak berbeda dengan
menajemen bank konvensional. Namun dengan adanya landasan syariah serta sesuai dengan undang-undang yang menyangkut Bank Syariah, tentu saja baik organisasi maupun Sistem operasional Bank Syariah terdapat perbedaan dengan bank konvensional, terutama adanya Dewan Pengawas Syariah dalam struktur organisasi dan adanya sistem bagi hasil (Muhammad, 2000:3).
Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan non syari’ah dan syari’ah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah. Untuk mengatasi persoalan tersebut, umat Islam telah mengembangkan paradigma perekonomian dalam rangka perbaikan ekonomi umat dan peningkatan kesejahteraan umat. Realisasinya adalah berupa beroperasinya bank-bank syari’ah di pelosok indonesia, yang beroperasi tidak berdasarkan bunga, namun dengan sistem bagi hasil (Muhammad, 2001:73).
Perbedaan dalam konsep pengelolaan dana nasabah adalah dalam bank konvensional hukumnya wajib membayar bunga yang telah disalurkan pada nasabah peminjam. Sedangkan bank syaiah memakai sitem bagi hasil yaitu apabila semakin besar dana setoran oleh nasabah maka semakin besar pula keuntungan yang dapat dibagi oleh bank terhadap basabah (Krisna, diakses 1 Agustus 2014). Dalam bank syariah diwajibkan menjadi pengelola zakat yaitu dalam arti wajib membayar zakat, menghimpun serta mengaministrasikan dan mendistribusikannya.
Hal ini merupakan fungsi dan peran yang melekat pada bank syariah untuk memobilisasi dana-dana sosial seperti zakat, infak, dan sedekah (Dhoelmienz, http://dpumkinz.blogspot.com/ diakses 1 Agustus 2014).
Tujuan dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah supaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berlandaskan Alqur’an dan As-sunnah. Pendapatan dari bank yang berbasis syariah sangat mempengaruhi pembagian hasil yang ditetapkan, jika pendapatan bank meningkat, bagi hasil pun dapat meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan bank tersebut. Hampir setiap nasabahnya tidak ada yang meragukan keuntungan dari bagi hasil yang diterapkan oleh Bank Syariah. Sedangkan dalam bank konvensional, pedoman sistem bunga yang diusung haruslah berdasarkan pada pedoman yang menetapkan bahwa bank selalu mengalami keuntungan. Jumlah bunga yang dibayarkan tidak mengikat walaupun keuntungan yang diperoleh berlipat ganda pada saat keadaan ekonomi membaik. Selain itu, pembayaran bunganya tetap seperti apa yang telah dijanjikan sebelumnya d http://ngenyiz.blogspot.com/2009/02/perbedaan-bank-syariah-dan- bank.html , akses 13 Juli 2014).
Tabungan merupakan simpanan yang cukup diminati oleh masyarakat. Karena tabungan mempunyai kemudahan dalam prosedur pembukaan rekening maupun pengambilan dana. Simpanan yang berupa tabungan juga merupakan sumber dana bank yang cukup penting karena relatif mudah didapat dari masyarakat. Oleh karena itu simpanan tabungan merupakan sumber dana yang cukup potensial dalam mempertahankan usahanya dan meningkatkan sumber dana bank. Keberhasilan suatu bank dalam menarik dana dari masyarakat yaitu dipengaruhi oleh kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan gambaran sebuah bank umum diminta masyarakat sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan.
Inovasi produk yang telah disajikan oleh salah satu Bank Syariah Mandiri yang saat ini semakin maju dan pertumbuhannya semakin pesat.
Salah satu produk tabungan atau investasi yaitu Tabungan BSM. Yang dimana pada tabungan ini memiliki fasilitas dan keunggulan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Sehingga produk tabungan ini bisa menarik minat nasabah dan menaruh kepercayaan masyarakat untuk menabung dan berinvestasi pada Bank Syariah Mandiri. Pada produk Tabungan BSM yang ada pada bank syariah mandiri cabang semarang menggunakan akad
mundharabah mutlaqah . Tabungan BSM merupakan salah satu produk
tabungan yang perkembanganya seiring dengan perkembangan perusahaan penelitian mengenai “ANALISIS TABUNGAN BSM PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan urian diatas rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1. Bagaimana prosedur dan syarat pembukaan rekening Tabungan BSM pada Bank Syariah Cabang Semarang?
2. Bagaimana mekanisme bagi hasil yang ditarwarkan pada produk Tabungan BSM pada Bank Syariah Cabang Semarang ?
3. Bagaimana keunggulan dari Tabungan BSM pada Bank Sayriah Mandiri Cabang Semarang ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana persyaratan pembukaan rekening Tabungan BSM pada Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang.
2. Untuk mengetahui bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah mandiri dalam produk Tabungan BSM.
3. Untuk mengetahui keungggulan apa yang di miliki oleh produk tabungan bsm sehingga banyak nasabah yang memilih Tabungan BSM.
D. Kegunaan penelitian
1. Bagi penulis
a. Menambah pengetahuan mengenai perbankan syariah khususnya bagi mahasiswa STAIN Salatiga. b. Sebagai referensi yang dapat menambah wawasan bagi mahasiswa c. Untuk melengkapi tugas dalam Program Diploma III di STAIN
Salatiga
2. Bagi STAIN Salatiga
a. Memperkenalkan STAIN Salatiga kepada masyarakat luar khususnya Program Perbankan Syariah.
b. Sebagai tambahan referensi bacaan serta infornasi khususnya bagi mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Perbankan Syariah.
E. Penalitian Terdahulu
Yuliana Resty S 2011 “Produk Tabungan Muamalat Di Bank
muamalat Indonesia Capem Salatiga” Dalam sistem tabungan syariah
tingkat keuntungan yang diperoleh nasabah akan mengalami peningkatan dan penurunan tergantung kepada nisbah bagi hasil yang diperoleh. Bagi hasil Tabungn Muamalat di hitung pada akhir bulan. Selain itu, tabungan Muamalat juga mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelemahan dari tabungan muamalat itu sendiri terdapat pada tingkat nisbah yang rendah dibanding produk tabungan lainya. Sedangkan kelebihan tabungan Muamalat diantaranya adalah setoran yang ringan, tarik tunai gratis di seluruh ATM Bersama dan ATM Prima. Dari data dapat dilihat bahwa pada bulan Juli-September 2010 jumlah nasabah tabungan muamalat adalah 1196, sedangkan pada bulan Oktiber-Desember
2010 jumlah nasabah mengalami peningkatan 168 nasabah menjadi 1364 nasabah.
Syafaatul Janah 2012 “Mekanisme Tabungan Wadiah Salamah di
BPRS BEN Salamah Abadi Purwodadi” Tabungan Wadiah Salamah
adalah Tabungan dalam bentuk simpanan yang menggunakan prinsip wadi’ah yad Dhamanah yang dapat disetor dan diambil kapan aja dan dengan mendapatkan hasil yang menguntungkan dari hasil usaha BPRS Ben Salamah Abadi. Adapun mekanisme Tabungan Wadi’ah Salamah yang dilakukan di BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi meliputi pembukaan rekening Tabungan Wadiah Salamah, penyetoran rekening tabungan Wadiah Salamah, Penarikan atau pengambilan Tabungan Wadi’ah Salamah dan penutupan Tabungan Wadiah Salamah. Berdasarkan Akad wadi’ah sebagai imbalan kepada pemilik dana disamping jaminan keamanan uangnya juga akan memperoleh bonus besar 4%. Pertimbangan BPRS Ben salamah Abadi Purwodadi memberikan bonus 4% antara lain berdasarkan pendapatan bank tiap tahun. Tarif bonus wadi’ah merupukan besarnya tarif yang deberikan bank sesuai ketentuan. BPRS Ben Salamah Abadi mempunyai asumsi bahwa BPRS Ben Salamah Abadi dapat meningkatkan dan menurunkan presentase bonus tabungan wadiah Salamah tergantung pada pendapatan bank dan keuntungan yang di dapat dari hasil penyaluran dana.
Eni Wijayati 2008 “ Analisis Produk Simpanan Taharah Di BPRS taharoh dengan mencari nasabah yang ditujukan untuk semua kalangan masyarakat. Pengenalan atau promosi produk dilakukan dengan berbagai macam cara dari mendatangi sekolah-sekolah, apotek-apotek sampai toko- toko, menyebar brosur dan memasang spanduk. Adapun kelebihan dan kekurangan simpanan taharoh, kelebihannya diantaranya bebas biaya administrasi bulanan, mendapat bagi hasil yang optimal, setoran awal dan selanjutnya ringan, mempunyai layanan prima, fasilitas dengan antar jemput, simpanan taharoh bisa dijadikan jaminan pembiayaan. Dan kemkurangan dari simpanan taharoh yaitu memiliki kekurangan keterkaitan nasabah terhadap simpanan Taharoh yang sangat rendah, setoran simpanan taharoh dibandingkan dengan produk simpanan yang lain nominalnya lebih tinggi dan bellum memiliki fasilitas ATM.
F. Metode penelitian
1. Wawancara Wawancara dilakukan langsung ditujukan kepada karyawan Bank.
Cara pengumpulan data ini digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan valid berupa lisan melalui percakapan dan tatap muka untuk melengkapi data yang diperoleh.
2. Observasi (pengamatan) Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Di dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan,rekaman gambar dan rekaman suara ( http://id.wikipedia.org/wiki/Pengamatan , diakses 24 Juli 2014).
Obeservasi merupakan pengamatan yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian.
G. Siatematika Penulisaan
Sistematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal yang dilaporkan secara sistematis bab demi bab. Adapun sestematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini Menjelaskan secara singkat terhadap tugas akhir ini secara garis besar yang memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, penelitian terdahulu, metode penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menyajikan tentang pengertian banksyariah, pengertian bank syariah mandiri, pengertian tabungan, prosedur tabungan, pengertian bagi hasil, manfaat tabungan serta kegiatan operasional Bank Syariah.
BAB III : GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI Bab ini berisi tentang penjelasan sejarah berdirinya Bank Syariah manajemen, budaya perusahaan, struktur organisasi pada Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang, menjelaskan tugas-tugas karyawan pada setiap bagian, dan penjelaskan produk dan jasa yang ada pada Bank Syariah Mandiri.
BAB IV : PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan lebih detail mengenai produk tabungan BSM meliputi prosedur pembukaan Tabungan BSM, mekanisme bagi hasil, keunggulan dari Tabungan BSM.
BAB V : PENUTUP Dalam bab ini meliputi uraian tentang kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank Syariah Bank umum sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 yang melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, termasuk unit usaha syariah dan kantor cabang bank asing yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Adapun unit usaha syariah adalah unit kerja di kantor pusat bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang syariah (Susanto, 2008:44).
Pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang yang merupakan dagangan utamanya (Sudarsono, 2003:3).
B. Tabungan
1. Pengertian tabungan Tabuangan merupakan simpanan yang paling populer dikalangan masyarakat umum. Dari sejak kanak-kanak sudah dianjurkan untuk secara sederhana, penyimpanan uang dibawah bantal atau didalam celengan dan disimpan dirumah. Namun faktor-faktor resiko menyimpan uang dirumah begitu besar seperti resiko kehilangan atau kerusakan uang (Kasmir, 2008:83).
Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Atas undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang desepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan cek, bilyed, giro dan atau alat lainya yang dipersamakan dengan itu (Kasmir, 2009:79).
2. Macam-macam alat penarikan tabungan Menurut Kasmir (2009:80) Simpanan tabungan merupakan aktivitas perbankan dalam menghimpun dana masyarakat dengan syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya, dan persyaratan masing- masing bank berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang di rekening juga berbeda. Untuk penarikan dana yang terdapat dalam rekening tabungan dapat menggunakan berbagai sarana atau alat penarikan.
Alat penarikan yang sering digunakan yaitu sebagai berikut:
a. Buku tabungan Buku tabungan merupakan buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran yang mungkin terjadi. Buku ini juga dapat digunakan saat penarikan, sehingga langsung mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.
b. Slip penarikan Slip penarikan merupakan fomulir penarikan dimana nasabah menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan untuk menarik sejumlah uang yang di inginkan. Slip penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
c. Kwitansi Merupakan buki penarikan yang dikeluarkan oleh bank. Alat ini digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
d. Kartu ATM Merupakan sejenis kartu kredit yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang yang diinginkan dari tabungan, dimesin
Automated Teller Machine (ATM).
3. Manfaat Tabungan
a. Manfaat tabungan bagi nasabah antara lain : 1) Terjaminya keamanan karena dengan menyimpan uang di bank keamanan akan uang terjamin 2) Dapat terhindar dari pemakaian uang secara terus-menerus. 3) Adanya kepastian saat penarikan uang, karena dapat dilakukan setiap saat dimana saja dan tidak dikenakan biaya administrasi dengan dasilitas ATM. b. Manfaat tabungan bagi bank 1) Sebagai salah satu sumber dana bagi bank yang bersangkutan dan dapat digunakan sebagai operasional bank dalam memperoleh keuntungan. 2) Sebagai penunjang untuk menarik nasabah dalam rangka menggunakan fasilitas produk-produk lainya.
3) Meningkatkan kesadaran bagi masyarakat untuk menyimpan dananya di bank ( http://danzoo46.wordpress.com/pengertian-
tabungan/ , diakses 20 September 2014).
4. Tabungan BSM Tabungan BSM adalah tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka dikonter BSM atau melalui ATM (brosur produk dana Bank Syariah Mandiri).
Tabungan BSM merupakan salah satu produk tabungan penghimpunan dana dari Bank Syariah Mandiri. Tabungan BSM merupakan tabungan dengan menggunakan akad mudharabah
muthlaqah yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu selama jam kas dibuka di konter Bank Syariah Mandiri atau melalui ATM.
Tabungan BSM adalah tabungan berdasarkan prinsip Mudharabah
Mutlaqoh . Dengan prinsip ini, tabungan diperlakukan sebagai
investasi. Bank Syariah Mandiri memanfaatkan dana tabungan masyarakat atau dalam bentuk harta produktif lainya secara profesional sesuai syariah. Hasil usaha ini dibagi antara nasabah dan Bank Syariah Mandiri sesuai porsi (nisbah) yang disepakati di muka (Sitaliari, Wawancara, 18 Juli 2014).
C. Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan
Prosedur adalah suatu urutan tindakan atau kegiatan tata usaha yang biasanya menyangkut beberapa petugas dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjalankan suatu transaksi perusahaan secara berulang-ulang (Daryani, Tugas Akhir, 2014:14) .
1. Syarat-syarat pembukaan
a. Foto kopy identitas diri (SIM/KTP/Paspor) yang masih berlaku dan syah.
b. Mengisi formulir pembukaan tabungan.
c. Ada setoran awal.
2. Prosedur pembukaan tabungan Menurut Muhammad (2000: 71-72) prosedur pembukaan tabungan antara lain: a. Jelaskan kepada calon penabung syarat-syarat umum tabungan
(misalnya setoran awal, saldo minimum,maksimum frekuensi penarikan, minimum jumlah setoran dan lain sebagainya).
b. Minta calon penabung untuk mengisi dan menandatangani 2) Permohonan pembukaan rekening tabungan.
4) Kartu tanda tangan (speciment tanda tangan).
b) Minta kartu pengenal /identitas calon penabung yang sah dan masih berlaku seperti KTP, SIM atau Paspor.
c) Catat nomor serta tanggal dikeluarkannya pada formulir pembukaan ekening tabungan rekening tabungan, kemudian fotocopy dan cocokan tabdatangan dengan tanda tangan yang tertera di atas formulir/ dokumen tabungan dibubuhkan paraf mengenai kecocokan tanda tangan dan kebenaran dari dokumen tersebut setelah dibubuhi cap “ SESUAI DENGAN ASLINYA”.
d) Lakukan pembukaan nomor rekening tabungan pada komputer.
e) Periksa kembali dokumen-dokumen tersebut dan serahkan kepada pejabat bank yang yang berwenang untuk disetujui.
f) Bubuhkan nomor dan nama pemegang rekening dengan mempergunakan pensil.
g) Minta nasabah membubuhkan tanda tangan penabung pada tempat yang ada di buku tabungan.
h) Periksa dan yakinkan bahwa tanda tangan penabung tersebut sama dengan yang tercantum dalam kartu identitas dan kartu contoh tanda tangan. i) Mintakan supervisor untuk mengotorisasi pembukaan rekening tabungan tersebut dan menantangani buku tabungan sebagai pejabat bank yang akan diserahkan ke nasabah. j) Serahkan buku tabungan tersebut langsung kepada bagian kas untuk cetak transaksi.
D. Bagi Hasil
1. Pengertian Bagi Hasil Bagi hasil dikenal dengan profit sharing. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan sebagai distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Dapat pula dikatakan, bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan (Muhammad, 2000:18).
Bentuk-bentuk pembagian laba yang tidak langsung mencakup alokasi saham-saham (penyertaan) perusahaan pada para pegawai, dibayar melalui laba perusahaan dan memberikan para pegawai opsi untuk membeli saham-saham sampai pada jumlah tertentu dimasa yang akan datang pada tingkat harga sekarang, sehingga memungkinkan para pegawai memperoleh keuntungan baik dari pembagian deviden maupun setiap pertumbuhan dalam nilai saham yang dihasilkan dari peingkatan dalam kemampuan memeperoleh laba. Jika dalam suatu perusahaan, maka perolehan bagian laba sering dianjurkan untuk meningkatkan tanggung jawab pegawai dan dengan demikian meningkatkan produktifitas.
Keuntungan yang dibagi hasilkan harus dibagi secara porposional pengeluaran rutin yang berkaitan dengan bisnis mudharabah, bukan untuk kepentingan pribadi mudharib, dapat dimasukkan ke biaya operasional.
Keuntungan bersih harus dibagi antara shohubul mal dan mudharib sesuai dengan proporsi yang disepakati sebelumnya secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian awal.
Inti mekanisme investasi bagi hasil terletak pada kerjasama antara
shohibul mal dan mudharib. Kerjasama merupakan karakter dalam
masyarakat ekonomi islam. Kerjasama ekonomi harus dilakukan dalam semua lini kegiatan ekonomi yaitu: produksi, distribusi barang naupun jasa. Salah satu bentuk kerjasama ekonomi islam yaitu qirad atau
mudharabah . Mudharabah adalah kerjaaama antara pemilik modal atau uang dengan pengusaha pemilik keahlian atau tenaga dalam unit ekonomi.
Melalui mudharabah kedua belah pihak yang bermitra tidak akan mendapatkan bunga, tetapi mendapatkan bagi hasil atau profit dan loss
sharing dari proyek yang disepakati bersama (Muhammad, 2001:102).
2. Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil Menurut Muhammad (2001:106) Kontrak mudharabah adalah suatu kontrak yang dilakukan oleh minimal dua pihak. Tujuan utama kontrak ini adalah memperoleh hasil investasi. Besar kecilnya hasil investasi dipengaruhi oleh banyak faktor.
a. Faktor langsung Yang mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah invesment rate,
1) Invesment rate merupakan presentase aktual dana yang diinvestasikan total dana.
2) Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah dana dari berbagai sumber yang tersedia untuk diinvestasika. Dana tesebut dapat dihitung dengan menggunakan salah satu metode rata-rata saldo minimum bulanan atau rata-rata total saldo. Invesment rate dikalikan dengan jumlah danayang tersedia untuk diinvestasikan akan hasil jumlah dan aktual yang digunakan. 3) Nisbah (profit sharing ratio)
a) Salah satu ciri al mudharabah adalah nisbah yang harus ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian.
b) Nisbah antara bank satu dengan yang lain dapat berbeda, nisbah juga dapat berubah sewaktu-waktu dan nisbah juga dapat berbeda antara stu account dengan account yang lain sesuai besarnya dana.
b. Faktor tidak langsung 1) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya. Pendapatan yang “dibagihasilkan” merupakan pendapatan yang diterima.
2) Kebijakan akunting
Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya aktifitas yang diterapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan biaya.
3. Konsep perhitungan bagi hasil Dana yang telah dikumpulkan oleh bank islam dari titipan dana pihak ketiga atau titipan lainya, perlu dikelola dengan penuh amanah dan istiqomah. Dengan harapan dana tersebut mendatangkan keuntungan yang besar, baik untuk nasabah maupun bank islam. Prinsip utama yang harus kembangkan bank islam adalah kaitan dengan manajemen dana adalah, bahwa: Bank Islam harus mampu memberikan
bagi hasil kepada penyimpan dana minimal sama dengan atau lebih besar dari suku bunga yang berlaku di bank konvensional, dan mampu menarik bagi hasil dari debitur lebih rendah dari pada bunga yang diberlaku di bank konvensional (Muhammad, 2001:107).
E. Mudharabah (Prinsip Bagi Hasil)
1. Pengertian Mudharabah
Mudharabah berasal dari kata adh-dharbu fil ardhi, yaitu beberapa
urusan dagang. Dan berjalan di muka bumi ini pada umumnya dilakukan dalam rangka menjalankan suatu usaha, berdagang atau berjihad di jalan Allah, sebagaimana firman Allah di dalam surat Al- Muzzammil, ayat ke-20 (Muhammad, 2000:18).
Mudharabah disebut juga qiraadh, berasal dari kata al-qardhu yang sebagian dari hartanya untuk diperdagangkan dan ia berhak mendapatkan sebagian dari keuntungannya. Mudharabah merupakan akad kejasama antara pemilik dana (shahibul mal ) dengan pengelola dana (mudharib)untuk melekukan usaha dengan nisbah bagi hasil sesuai dengan kesepakatan (Sudarsono, 2003:54).
Menurut istilah, mudharabah dikemukakan oleh para ulama sebagai berikut: a. Menurut para Fuqaha, mudharabah ialah akad antara dua pihak
(orang) saling menanggung, salah satu pihak menyerahkan hartanya kepada pihak lain untuk diperdagangkan dengan bagian yang telah ditentukan dari keuntungan, seperti setengah atau sepertiga dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
b. Menurut Hanafiyah, mudharabah adalah memandang ujuan dua pihak yang berakad yang berserikat dalam keuntungan (laba), karena harta yang diserahkan kepada yang lain dan yang lain punya jasa mengelola harta itu.
c. Sayyid Sabiq berpendapat, mudharabah ialah akad antara dua belah pihakuntuk salah satu pihak mengeluarkan sjumlah uang untuk diperdagangkan dengan syarat keuntungan dibagi dua sesuai dengan perjanjian (Suhendi, 2010:136).
2. Hukum Mudharabah Dalam Islam Menurut Susanto (2008:265-266) Landasan syariah mudharabah adalah sebagai berikut a. Al-Qur’an:
“Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah.”. (QS. al-Muzzammil: 20)
“Apabila telah ditunaikan bersembahyang maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung” (QS.Al-jum’ah :10)
“Tidak ada dosa (halangan) bagimu untuk mencari karunia dari tuhanmu.” ( QS.Al-Baqarah:198)
b. Al-Hadits
ُط ﺎ َﻠ ْﺧ َا َو ُﺔ َﺿ َر ﺎ َﻘ ْﻟ ا َو ٍﻞ َﺟ َا ﻰ َﻟ ِإ ُﺔ َﻛ َﺮ َﺒ ْﻟ ا ٌث ﺎ َﻠ َﺛ
ِﺮْﯿِﻌﱠﺸﻟﺎِﺑﱠﺮُﺒْﻟا ُﻊْﯿَﺒْﻟا َّﻦٍﮭْﯿِﻓ
ِﻊْﯿ َﺒ ﻠ ِﻟ ﻻ ِﺖْﯿَﺒْﻠِﻟ“Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk
Qiyas artinya menggabungkan atau menyamakan artinya
menetapkan suatu hukum suatu perkara yang baru yang belum ada pada masa sebelumnya namun memiliki kesamaan dalah sebab, manfaat, bahaya dan berbagai aspek dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi sama. Dalam Islam, Ijma dan Qiyas sifatnya darurat, bila memang terdapat hal hal yang ternyata belum ditetapkan pada masa-masa sebelumnya ( http://id.wikipedia.org/wiki/Qiyas diakses 30 September 2014). Berkata Dr. Azzuhaily dalam Al-Fiqhu al-islami wa Adillatuhu (4/839) “mudharabah dapat dianalogikan dengan al-
musaqat(perkongsian antara pemilik dan pengelola tanah pertanian dengan imbalan hasil panen ) karena kebutuhan manusia terhadapnya, dimana sebagian mereka memiliki dana tetapi tidak cukup mempunyai keahlian untuk mengolahnya manakala swbagian lain mempunyai keahlian tinggi tetapi tidak mempunyai dana yang cukup untuk menopangnya (Muhammad,
2000:16).
3. Rukun dan Syarat Mudharabah Menurut Suhendi (2010:139) rukun mudharabah ada 6 yaitu: a. Ada pemilik barang yang menyerahkan barang-barangnya.
b. Orang yang bekerja, yaitu pengelola barang yang diterima dari pemilik barang.
c. Aqad mudharabah, dilakukan oleh pemilik dengan pengelola barang.
d. Mal, yaitu harta pokok atau modal
e. Amal, yaitu pekerjaan pengelolaan harta sehingga menghasilkan f. Keuntungan.
4. Syarat sah mudharabah a. Modal atau barang yang diserahkan itu berbentuk uang tunai.
b. Bagi orang yang melakukan akad disyaratkan mampu melakukan tasharruf, maka dibatalkan akad anak-anak yang masih kecil, orang gila, dan orang-orang yang berada di bawah pengampuan.
c. Modal harus diketahui dengan jelas agar dapat dibedakan antara modal yang diperdagangkan dengan laba atau keuntungan ari perdagangan tersebut yang akan dibagikan kepada dua belah pihak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
d. Keuntungan yang akan menjadi milik pengelola dan pemilik modal harus jelas presentasenya.
e. Melafafazkan ijab dari pemilik modal.
f. Mudharabah bersifat mutlak, pemilik modal tidak mengikat pengelola harta untuk berdagang (Suhendi, 2010:140).
5. Ketentuan mudharabah Menurut Ali (2008:245) Berdasarkan fatwa N: 2/DSn-MUI/IV/2000 tantang tabungan ketentuan umum tabungan berdasarkan mudharabah antara lain:
a. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shohibul mal (pemilik dana ) dan bank bertindak sebagai mudharib (pengelola dana) b. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidakbertentangan dengan prinsip syariah yang pengembangannya, termasuk didalamnya mudharabah dengan pihak lain.
c. Modal haris dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentu tunai dan bukan piutang.
d. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
e. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
f. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
6. Mudharabah Mutlaqah Mudharabah mutlaqah yaitu perjanjian kerja sama antara shohibul mal (memilik modal) dan mudharib (pengelola modal) yang tidak
dibatasi oleh spesifikasi usaha, tempat, waktu daerah bisnis (Ali, 2008:26).
Mudharabah Mutlaqah adalah bentuk kerjasama antara shahib al- mal (penyedia dana) dengan mudharib (pengelola) yang cakupannya
sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Penyedia dana melimpahkan kekuasaan yang sebesar- besarnya kepada mudharib untuk mengelola dananya. Jadi bank yang diperkirakan menguntungkan.
Gamgambar 1
A k
1. Investasi dana
2. Pembiayaan
Deposan Pengguna Bank
(penabung a dana
(musyarik
) ) d
4. Bagi hasil
3. Bagi hasil
Mudharabah
Sumber: Burhanuddin Susanto, 2008 Penerapan umum dalam produk ini adalah:
a. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan atau pembagian keuntungan secara resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad.
b. Untuk tabungan Mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan. Sebagai bukti penyimpanan serta kartu ATM dan atau alat penarikan lainnya kepada penabung.
c. Tabungan Mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjajian yang disepakati namun tidak yang berkaitan dengan tabungan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
( http://infodakwahislam.wordpress.com/2013/05/20/jenis-jenis-
mudharabah/ diakses 14 September 2014)
GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
A. Sejarah PT. Bank Syariah Mandiri (BSM)
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak Tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Februari 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. Bank Susila Bakti (BSB) berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, bernama PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Februari 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru Bank Susila Bakti (BSB).
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 Tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT. Bank Susila Bakti (BSB) dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha Bank Susila Bakti (BSB) berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.