HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DENGAN BIRRUL WALIDAIN SISWA KELAS VIII MTS MANBA’US SA’DIYAH DUSUN KALIWINONG DESA BANYUKUNING KECAMATAN BANDUNGAN TAHUN 2015 SKRIPSI

  

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA

DENGAN BIRRUL WALIDAIN SISWA KELAS VIII MTS

MANBA’US SA’DIYAH DUSUN KALIWINONG DESA

BANYUKUNING KECAMATAN BANDUNGAN

  

TAHUN 2015

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.Pd.I)

  

Dalam Ilmu Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :

  

MUFTAHIDUL ANWAR

111 09 045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

  

MOTTO

اضر ﷲ طخسو ني دلا ول ا اضر يف ﷲ ولا طخس يف

  

نيدلا

“Jangan berhenti berupaya ketika menemui kegagalan. Karena kegagalan adalah

cara tuhan mengajari kita tentang arti kesungguhan

  

“KEPERCAYAAN itu seperti KEPERAWANAN, jangan berikan kepada

sembarang orang. Sekali kita kehilangan, dia tidak bakal balik lagi.

  

Hati-hati memberikan kepercayaan kepada orang lain

  

(https://birrulsyah.wordpress.com/sejuta-kata/kata-kata-mutiara/)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang penulis anggap mempunyai peran penting dalam hidupku

  1. Bapak/ibu Muhsinin dan Kusdiah senantiasa memberikan do’a restu kepada penulis.

  2. Saudara-saudaraku yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

  3. Teman-teman yang selalu memberikan kritik dan saran kepada penulis.

  4. Para dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

  Semoga mereka selalu diberikan limpahan rizki dari Allah SWT. Amin

KATA PENGANTAR

  الله مسب م نمحر ا نمحر

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini adalah Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Kajur PAI IAIN Salatiga 4.

  Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  5. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik.

  

ABSTRAK

  Muftahidul Anwar (11 1 09 045).” Hubungan Antara Bimbingan Keagamaan Orang Tua Dengan Birrul Walidain Siswa Kelas VIII MTs Manba’us Sa’diyah Dusun Kaliwinong Desa banyukuning Kecamatan Bandungan Tahun 2015”. Skripsi. Salatiga: Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga 2015.

  Kata kunci : Bimbingan Keagamaan dan Birrul Walidain Penulis memilih judul ini dengan alasan bimbingan keagamaan orang tua berpengaruh terhadap birrul walidain siswa kelas VIII MTs Manba’us Sa’diyah Dusun Kaliwinong Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Tahun 2015. Tujuan yang menjadi penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui bimbingan keagamaan orang tua pada siswa kelas VIII MTs Manba’us Sa’diyah Dusun Kaliwinong Desa banyukuning Kecamatan Bandungan Tahun 2015. 2) Mengetahui birrul walidain siswa kelas VIII MTs Manba’us Sa’diyah Dusun Kaliwinong Desa banyukuning Kecamatan Bandungan Tahun 2015. 3) Mengetahui hubungan antara keagamaan orang tua dengan birrul walidain siswa kelas VIII MTs Manba’us Sa’diyah Dusun Kaliwinong Desa banyukuning Kecamatan Bandungan Tahun 2015.

  Penelitian ini adalah kuantitatif jenis korelasi di mana penulis ingin mengetahui hubungan antara bimbingan keagamaan orang tua dengan birrul walidain siswa kelas VIII MTs Manba’us Sa’diyah Dusun Kaliwinong Desa banyukuning Kecamatan Bandungan Tahun 2015. Data diperoleh dari hasil angket yang penulis berikan dan hasil observasi langsung yang penulis lakukan pada responden yang berjumlah 33 anak. Data yang telah diperoleh lalu dianalisis dengan analisis statistik dengan menggunakan rumus korelasi

  

product moment. Setelah hasil r (koefisien korelasi) diketahui, maka untuk mengetahui

  dapat dan tidaknya hipotesis diterima lalu dikonsultasikan dengan nilai r yang terdapat dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa nilai r xy dengan r tabel signifikan atau tidak.

  Hasil penelitian menunjukan: 1) Nilai bimbingan keagamaan orang tua siswa kelas VIII Manba’us Sa’diyah dengan nilai rata-rata 51.88. Hal ini menunjukan bahwa bimbingan keagamaan orang tua siswa kelas

  VIII MTs Manba’us Sa’diyah termasuk sedang. 2) Nilai birrul walidain siswa kelas VIII Manba’us Sa’diyah, dengan nilai rata- rata 50.36. Hal ini menunjukan bahwa birrul walidain siswa kelas VIII Manba’us Sa’diyah termasuk kategori sedang. 3) Sesuai hasil perhitungan menggunakan rumus xy korelasi product moment diperoleh nilai r sebesar 0.363 lalu dikonsultasikan dengan nilai r yang terdapat dalam nilai r product moment dengan responden sebanyak 33 anak pada taraf signifikan 5% adalah 0.349 sedangkan nilai r xy yang diperoleh (r o ) adalah 0.363 o t maka dengan demikian r > r berarti signifikan. Maka hipotesis kerja yang berbunyi “ ada hubungan yang positif antara bimbingan keagamaan orang tua dengan birrul walidain siswa dapat diterima kebenaranya.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN BERLOGO .................................................................................... ii HALAMAN DEKLARASI ................................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... iv HALAMAN NOTA PEMBIMBING.................................................................. v HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. vi MOTTO .............................................................................................................. vii PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix ABSTRAK .......................................................................................................... xii DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah .......................................................

  B.

  4 Rumusan Masalah ................................................................

  C.

  4 Tujuan Penelitian ..................................................................

  D.

  5 Manfaat Penelitian ................................................................

  E.

  5 Hipotesis Penelitian ..............................................................

  F.

  6 Penegasan Istilah ..................................................................

  G.

  Metodologi Penelitian .......................................................... 9 H. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................... 14

  BAB II KAJIAN PUSAKA A. Bimbingan Keagamaan Orang Tua .....................................

  42 B. Penyajian Data .....................................................................

  59 C. Penutup .................................................................................

  58 B. Saran.....................................................................................

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................

  Keterbatasan Penelitian ........................................................ 57

  53 C. Pembahasan .......................................................................... 56 D.

  48 B. Analisis Hasil Penelitian ......................................................

  46 BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................

  40 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAAN A. Gambara Umum MTs Manba’us Sa’diyah ..........................

  15 1. Pengertian Bimbingan Keagamaan Orang Tua ............

  Ciri-ciri birrul walidain................................................. 31 C. Hubungan Antara Bimbingan Orang Tua dengan Birrul Walidain Siswa ....................................................................

  26 2. Pentingnya Birrul Walidain .......................................... 27 3.

  26 1. Pengertian Birrul walidain ............................................

  Pentingnya Bimbingan Keagamaan Orang Tua kepada Anak…………………………… .................................. 21 B. Birrul walidain .....................................................................

  18 4. Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua ....................... 20 5.

  17 3. Peranan Orang Tua dalam Mendidik Anak ..................

  15 2. Dasar Bimbingan keagamaan…………… ...................

  60 Daftar Pustaka …………………………………………………………... ......... 61

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Daftar Responden ........................................................................

  10 Tabel 3.2 Daftar Infentaris ...........................................................................

  45 Tabel 3.3 Daftar Nilai Pertanyaan Tentang BImbingan Keagamaan Orang Tua ..............................................................................................

  48 Tabel 3.4 Kategori Bimbingan Orang Tua...................................................

  50 Tabel 3.5 Daftar nilai Birrul Walidain Siswa .............................................

  51 Tabel 3.6 Kategori Birrul Walidain .............................................................

  52 Tabel 3.7 Koefisien Hubungan Antara Bimbingan Orang Tua dengan Birrul Walidain ...........................................................................

  53

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang anak ketika pertama kali lahir ke dunia dan melihat apa yang ada di

  dalam rumah dan sekelilingnya, tergambar dalam benaknya sosok awal dari sebuah gambaran kehidupan. Bagaimana awalnya dia harus bisa melangkah dalam hidupnya didunia ini. Jiwanya yang masih suci dan bersih akan menerima segala bentuk apa saja yang datang mempengaruhinya.

  Anak merupakan amanat di tangan kedua orang tuanya dan kalbunya yang masihbersih merupakan permata yang sangat berharga. Jika ia dibiasakan melakukan kebaikan, niscaya dia akan tumbuh menjadi baik dan menjadi orang yang bahagia di dunia dan akhirat. Sebaliknya jika ia dibiasakan dengan keburukan serta diterlantarkan, niscaya ia akan menjadi orang yang celaka dan binasa (Jamal, 2005 : 5).

  Orang tua memiliki tanggung jawab yang sangat besar atas terselenggaranya pendidikan anak. Bahkan di tangan orang tualah pendidikan anak ini dapat terselenggara (Abu Ahmadi, 1997 : 245). Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an Surat At-Tahrim ayat 6.

                    

  

  



  Artinya :

  “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

  Para ahli didik umumnya menyatakan bahwa keluarga atau merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak

  • – anaknya. Hal ini dikarenakan di tempat inilah anak mendapat pendidikan untuk pertama kalinya. Dikatakan pendidik utama karena keluarga mempunyai pengaruh yang kuat bagi kehidupan anak dikemudian hari.

  Keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan pusat pendidikan. Namun, keluargalah yang memberikan pengaruh pertama kali. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang paling berpengaruh dibandingkan yang lain, karena seorang anak

  • – masuk Islam sejak awal kehidupannya dan dalam keluargalah ditanamkan benih benih pendidikan. Demikian pula waktu yang dihabiskan seorang anak di rumah lebih banyak dibandingkan waktu yang ia habiskan di tempat lain, dan kedua orang tua merupakan figur yang paling berpengaruh terhadap anak (Khatib Ahmad Santut, 1998: 16).

  Dalam Islam, keluarga dikenal dengan istilah usrah, nasl, ‘ali, dan nasb (Abdul Mujib, 2008: 226). Lingkungan keluarga adalah lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama mendapatkan pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya atau anggota keluarganya. Di dalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak didik pada usia yang masih muda, karena pada usia ini anak akan lebih peka terhadap pengaruh dari pendidikannya

  (orang tua dan anggota yang lainnya). Salah satu dampak yang bisa dilihat dalam peranan keluarga dalam memberikan bimbingan keagamaan pada anak adalah kepatuhan anak terhadap kedua orang tuanya, hal ini karena birrul walidain menjadi salah satu titik pokok perintah Allah sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Isra ayat 23 :

  ۡلٱ

َكَدنِع انَغُلۡبَي اامِإ ۚاًنٰ َسۡحِإ ٓ الَِّإ ْآوُدُبۡعَت الََّأ َكُّبَر ٰ َضََقَو۞

ِنۡيَ ِلَِٰو ِبَو ُهاايِإ ا َ

  لَّۡوَق اَمُهال لُقَو اَمُهۡرَهۡنَت ََبِك ۡلٱ فُأ ٓاَمُهال لُقَت َلََف اَمُه َِكِل ۡوَأ ٓاَمُهُدَحَأ

  لََّو ّٖ ٢٣ َك ااميِر

  Arti nya: “…dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah

  selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua- duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia(mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu).

  Madrasah Tsanawiyah (MTs) Manba’us Sa’diyah merupakan sebuah sekolah yang mengacu pada kurikulum dari Kementrian Agama dan Dinas Pendidikan Nasional. Dalam kegiatan pembelajaran di MTs Manba’us Sa’diyah sama dengan SMP pada umumnya, namun masih ditambah dengan mata pelajaran agama yang lebih lengkap, dengan tujuan para peserta didik terbiasa mempraktikkannya dalam kehidupan sehari

  • – hari baik saat di sekolah, dirumah, maupun di masyarakat.

  Dengan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

  “Hubungan Antara Bimbingan Keagamaan

  Orang Tua Dengan Birrul Walidain Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Manba’us Sa’diyah Dusun Kaliwinong Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Tahun 2015 “.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka fokus masalah dalam penelitian iniadalah:

  1. Bagaimana bimbingan keagamaan orang tua pada siswa kelas VIII MTs Manba’us Sa’diyah Dusun Kaliwinong Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Tahun 2015 ? 2. Bagaimana tingkat birrul walidain pada siswa kelas VIII MTs Manba’us Sa’diyah Dusun Kaliwinong Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan

  Tahun 2015 ? 3. Adakah hubungan antara bimbingan keagamaan orang tertua terhadap sikap birrul walidain pada siswa kelas VIII MTs Manba’us Sa’diyah Dusun Kaliwinong Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan tahun 2015

  ? C.

   Tujuan Penelitian Sesuatu yang dilaksanakan dengan sadar pasti mempunyai tujuan.

  Berdasarkan pokok masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penulis adalah: 1.

  Untuk mengetahui bagaimana bimbingan keagaamaan orang tua pada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Manba’us Sa’diyah Dusun Kaliwinong Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Tahun 2015.

  2. Untuk mengetahui bagaimana birrul walidain siswa di madrasah pada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Manba’us Sa’diyah Dusun

Kaliwinong Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Tahun 2015.

  3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara bimbingan keagaamaan orang tua dengan birrul walidain siswa di madrasah pada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Manba’us Sa’diyah Dusun Kaliwinong Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Tahun 2015.

  D. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat dalam penelitian ini yang dihadapkan, adalah : 1.

  Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi, wawasan, pemikiran dan pengetahuan dalam bidang pendidikan Islam bagi penulis khususnya dan bagi dunia Islam pada umumnya.

  2. Penelitian ini diharapkan dapan memberikan pemahaman kepada masyarakat pada umumnya dan bagi orang tua pada khususnya tentang pentingnya bimbingan keagamaan orang tua terhadap birrul walidain siswa.

  3. Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan di Fakultas Tarbiyah pada umumnya dan PAI pada khususnya.

  E. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis juga bisa dipandang sebagai konklusi, suatu konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi, sudah tentu hipotesis tidak dapat dibuat semena-mena, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan tertentu (Hadi, 1981:63).

  Menurut Soeharto (1989:135), hipotesis adalah : 1.

  Sesuatu yang masih kurang dari sebuah kesimpulan.

  2. Sebuah kesimpulan yang belum final karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

  3. Jawaban dugaan yang dianggap besar kemungkinannya untuk menjadi benar.

  Relevan dengan judul penelitian "Hubungan Antara Bimbingan Keagamaan Orang Tua Dengan Birrul Walidain Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Manba’us Sa’diyah Tahun 2015”. Maka dapat penulis ajukan rumusan hipotesis, sebagai berikut:” ada hubungan positif antara bimbingan keagamaan orang tua dengan perilaku birrul walidain siswa MTs Manba’us Sa’diyah Kelas VIII ”.

F. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari salah tafsir dalam memahami judul di atas, maka perlu adanya pembatasan dan penjelasan istilah terlebih dahulu dengan judul tersebut.

  Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan sebagai berikut: 1.

   Bimbingan Keagamaan Orang tua

  Yang dimaksud bimbingan keagamaan orang tua pada penelitian ini adalah usaha yang dilakukan orang tua dalam mengarahkan anak agar menjadi anak yang selalu taat kepada orang tua yang diajarkan agama.

  Tentang peranan penting keterlibatan orang tua terhadap keberagamaan, juga perilaku seorang anak. Rasullah SAW telah bersabda dalam salah satu hadistnya, yaitu:

  ْوَأ ِهِنر َمِّ ِص َنُي ْوَأ ِهِنرَد ِِّوَهُي ُهر َوَبَأَف ،ِة َمْطِفْحر َىلَع ُدَح ْوُي َّلاِإ ٍدوُحُوَم ْاِم اَم ؟َءاَعْدَج ْاِم اَهْ ِف َنوُّس ِحُت ْلَه َءاَعْ َج ًةَ ْ ِهَب ُةَ ْ ِهَبْحر ُجِتْنُت اَ َك ،ِهِناَسِِّجَ ُي

  Artinya :

  “Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti hewan melahirkan anaknya yang sempurna, apakah kalian melihat darinya buntung (pada telinga)?”

  Adapun yang menjadi indikator bimbingan keagamaan orang tua dalam keluarga ialah : a.

  Membimbing dalam belajar agama Islam: 1.

  Membimbing anak untuk melaksanakan sholat 2. Membimbing anak untuk membaca Al-Qur’an 3. Membimbing anak tentang akhlak yaitu dengan : - Memberikan keteladan..

  Membimbing perilaku yang baik. - 4. Membimbing anak untuk melaksanakan puasa wajib dan sunah.

  b.

  Memberi pujian atau hadiah pada anak apabila: 1.

  Rajin dalam mengerjakan ibadah sholat, puasa dan rajin membaca Al- Qur’an 2. Mengerjakan hal-hal yang positif, yang baik.

  3. Memberi hukuman secara bertahap apabila anak melakukan kesalahan.

  4. Menyediakan fasilitas, yaitu dengan memenuhi kebutuhan- kebutuhan anak yang berkaitan dengan keagamaan.

2. Birrul Walidain

  Birrul walidain , terdiri dari kata birru dan al-walidain. Birru atau al -birru artinya kebajikan.Al-walidain artinya dua orang tua atau ibu bapak (Ilyas, 1999: 147). Dari pengertian dua suku kata birru dan al-walidain diatas, bisa disimpulakan bahwa birull walidain memiliki arti perbuatan kebajikan seorang anak kepada kedua orang tuanya. Adapun indikator birrul walidain siswa sebagai penulis maksudkan adalah sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Jamil Zainu (2000: 100-101) sebagai berikut: a.

  Berbicara kepada kedua orang tua dengan sopan santun, tidak mengucapkan ‘ah’ kepada mereka, tidak menghardik mereka dan berkata dengan ucapan yang baik.

  b.

  Mentaati kedua orang tua selama tidak dalam maksiat, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk yang bermaksiat kepada Allah.

  c.

  Berlemah lembut kepada kedua orang tua, tidak bermuka masam di depannya dan tidak memelototi mereka dengan marah.

  d.

  

Menjaga nama baik, kehormatan dan harta benda kedua orang tua.

  e.

  Tidak mengambil sesuatu apapun tanpa seizin keduanya.

  f.

  Melakukan hal-hal yang meringankan keduanya meskipun tanpa perintah seperti berkhidmat, membelikan beberapa keperluan dan bersungguh-sungguh alam mencari ilmu.

  g.

  Musyawarahkan segala pekerjaan dengan orang tua dan meminta ma’af

kepada mereka jika terpaksa berselisih pendapat dengan orang tua. h.

  Segera memenuhi panggilan orang tua dengan wajah yang tersenyum. i.

  Menghormati kawan dan sanak kerabat orang tua ketika mereka masih hidup dan sesudah mati. j.

  Tidak membantah dan tiak menyalahkan orang tua tetapi berusaha menjelaskan yang benar dengan sopan.

  Berdasarkan pendapat di atas, indikator birrul walidain meliputi perilaku terhadap orang tua baik perkataan maupun perbuatan.

G. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

  Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan oleh peneliti adalah pendekatan korelasional kuantitatif. Yang dimaksud pendekatan korelasional adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 1995:326). Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi- variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain pada koefisien korelasi (Suryabrata, 2009:82). Sedangkan penelitian kuantitatif pada hakikatnya adalah sebuah penelitian yang pengumpulan datanya dinyatakan dalam bentuk nilai absolut (Sukandarrumidi, 2004:65).

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

  Menurut Sukandarrumidi (2004:47), populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa MTS Manbaus Sa’diyah kelas VIII yang berjumlah 33 siswa-siswi.

b. Sampel

  Menurut Sukandarrumidi (2004:50), sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber data.

  Tidak ada ketentuan yang pasti untuk menentukan berapa jumlah sampel yang harus diambil, jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100 sampai 150 orang, dan dalam pengumpulan data peneliti menggunakan angket, sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya (Arikunto, 1995:125). Untuk itu penulis memilih semua populasi untuk dijadikan sampel, sehingga penelitian ini dinamakan penelitian populasi (Arikunto, 1995:209). Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas

  VIII MTS Ma nbaus Sa’diyah Dusun kaliwinong Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Tahun 2015.

TABEL 3.1 DAFTAR RESPONDEN

  No Nama Responden Jenis Kelamin

  Aeni P

  1 Alfin Fitriyan L

  2 Dwi Listriyanto L

  3

  4 Erwin Novianto L

  19 Rafiq Mustofa L

  

30 Rully herdian L

  29 Singgih Prabowo L

  28 Ziana Fauzia Rohmah P

  27 Tiyas Ayutri Handayani P

  26 Slamet Wahyu Suranto L

  25 Siti Nur Hatikah P

  24 Siti Fadhilah P

  23 Silfi Ristiyanti P

  22 Rof'ul Fadhli L

  21 Rina Budiyani P

  20 Ridho Miftakhul Huda L

  18 Putri Mahyum Sulastri P

  5 Fara Afsari P

  17 Putri Alida Yahya P

  16 Nurul Muttoharoh P

  15 Nurul Hidayah P

  14 Nur Afifah Mahmudah P

  13 Novera Aprina P

  12 Naelil Muna P

  11 Musrifah P

  10 Muhammad Surur L

  9 Khoerul Umam L

  8 Indra Widiyanto L

  7 Hamdani L

  6 Fitrianingsih P

  

31 Anton wijaya L

  32 Linda pramesti P

  33 Anita Vela Rosita P 3. Metode Pengumpulan Data a. Interview

  Menurut Kartono (1990:187) metode interview yaitu metode yang digunakan dengan cara bertanya langsung kepada responden untuk mendapatkan informasi.

  b. Angket Angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden), dan cara menjawab juga dilakukan dengan tertulis (Arikunto, 1995:135). Model angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup, yaitu angket yang dibentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (v) pada kolom atau tempat yang sesuai (Arikunto, 1995:137).

  Angket disebarkan kepada responden untuk mendapatkan informasi atau jawaban yang berkenaan dengan keagamaan orang tuadan perilaku birrul walidain.

  b. Metode Observasi Metode observasi disebut juga pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. (Arikunto,2002).

c. Metode Dokumentasi

  Metode dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis(Arikunto,2002:133). Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui gambaran umum sekolah, guru, sarana dan prasar ana MTs Manba’us sa’diyah.

4. Teknik Analisis Data

  Sesuai dengan jenis data penelitian, maka sebagai tindak lanjut dari data yang telah dikumpulkan dari kedua variabel, yaitu bimbingan keagamaan orang tua (variabel x) dan perilaku birrul walidain (variabel y), peneliti menggunakan rumus korelasi product moment, dengan angka kasar (Arikunto, 1995:425-426). r xy =

  Keterangan: rxy : nilai koefisien korelasi antara x dan y xy : perkalian antara variabel x dan y x : nilai variabel 1 y : nilai variabel 2 N : banyaknya subjek pemilik nilai ∑ : sigma (Ritonga, 1987 : 120) H.

   Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penelitian ini penulis membagi dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut:

  1. Bagian awal yang meliputi : sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto pembahasan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan.

2. Bagian inti memuat:

  BAB I : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, teknik

analisis data dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : Kajian Pustaka Bab ini berisi tentang keagamaan orang tua meliputi: pengertian, bimbingan keagamaan orang tua, dan perilaku orang tua dirumah. Perilaku birrul walidain meliputi: pengertian,ciri-ciri birrul walidain, dan perilaku birrul walidain di rumah.

  BAB III : Laporan Hasil Penelitian Bab ini berisi tentang gambaran umum tentang keagamaan orang tua dengan birrul walidain pada siswa di Madrasah Tsanawiyah Manba’us sa’diyah (letak geografis, sejarah berdirinya, visi misi,susunan organisasi, dan data populasi) serta data tentang hubungan antara keagamaan orang tua terhadap perilaku birrul walidain yang terdiri dari data tentang jawaban angket keagamaan orang tua dan data

tentang jawaban angket perilaku birrul walidain.

  BAB IV : Analisis Data Bab ini meliputi adanya pengelolaan data yang telah diperoleh dari penelitian lapangan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan statistik melalui analisis pendahuluan dan analisis lanjut.

BAB V : Penutup Berisi tentang penutup, kesimpulan, saran dan

  lampiran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bimbingan Keagamaan Orang Tua 1. Pengertian Bimbingan Keagamaan Orang Tua Secara etimologis kata bimbingan merupakan tejemahan dari kata

  “guidance “ berasal dari kata kerja “to guide “ yang berarti menunjukkan, membimbing, menuntun atau membantu. Sedangkan pengertian bimbingan secara terminologi, sebagai berikut : a.

  Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan (Muh. Surya, 1988: 12).

  b.

  Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agara mereka itu dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri (Prayitno, 1983: 2 dan 1987:35).

  c.

  “Guidance is a process of helping individual thorough their own effort to discover and develop their potentialities both for personal happiness and social usefulness ” atau bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usaha sendiri untuk menemukan dan mengembangkan

  

kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan

sosial (Hallen A, 2002:3).

  Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

“Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang dibewrikan kepada

individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi

kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau

sekumpulan individ- individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya” (Bimo Walgito, 1995:4).

  Keagamaan berasal dari kata agama yang jika dalam bahasa

Inggris disebut religion atau religi. Menurut A.S. Homby and E.C.

  Parnwell agama adalah : a.

  

Kepercayaan kepada Tuhan Sebagai pencipta dan pengawas dalam

semesta.

  b.

  

Sistem kepecayaan dan penyembahan didasarkan atas keyakinan

tertentu. (Nasruddin Razak, 1989:60).

  Keagaamaan berasal dari kata "agama" yang berarti prinsip

kepercayaan kepada Tuhan dengan aturan-aturan syariat tertentu.

  

Sedangkan keagamaan berarti hal yang berkaitan dengan agama (Em Zul

Fajri dan Ratu Aprilia Senja, 2009:23).

  Pengertian bimbingan keagamaan sebagaimana dikemukakan oleh

H.M. Arifin, M. Ed yaitu usaha pemberian bantuan terhadap seseorang

yang mengalsmi kesulitan baik lahiriah maupun batiniah, yang

menyangkut kehidupan di masa kini dan mendatang. Bantuan tersebut

berupa pertolongan di bidang mental dan spiritual, dengan maksud agar orang yang bersangkutan mampu mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri melalui dorongan dari

  M. Arifin, tth: 2 kekuatan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ( ).

  Orang tua adalah orang yang sudah tua, dalam artian ayah dan ibu yang diharuskan untuk mendidik anak yang mereka asuh dengan disertai penuhtanggung jawab.

  Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa bimbingan keagamaan orang tua adalah usaha orang tua dalam memberikan bimbingan atau pembinaan keagamaan kepada anaknya agar terbiasa hidup sesuai dengan ajaran Islam.

2. Dasar Bimbingan Keagamaan

  Al Qur’an dan hadits adalah landasan ideal dan konseptual bimbingan konseling Islam. Dari kedua sumber tersebut gagasan, tujuan dan konsep-konsep bimbingan konseling Islam bersumber. Dasar yang menjadi isyarat kepada manusia untuk memberi petunjuk atau bimbingan kepada orang lain ( keluarga ) yaitu antara lain : a.

  Firman Allah dalam Q. S. At Tahrim ayat 6 : َ َ َ ۡ

  ا

ُةَراَجِ لۡٱ َو ُساالنٱ أَو ۡمُك َسُفن أ ْآوُق ْاوُنَماَء َنيِ لَّٱ اَهُّي أَٰٓ َي

اَهُدوُقَو ااراَن ۡمُكيِلۡه َ

  ا

َنوُرَمۡؤُي اَم َنوُلَعۡفَيَو ۡمُهَرَم أ ٓاَم َ اللّٱ َنو ُصۡعَي َلَم اَهۡيَلَع لَّ ٞداَدِش ٞظ َلَِغ ٌةَكِئَٰٓ ٦ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak menghargai Allah terhadap apa yang diperinthkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

  

(Departemen Agama RI, 2005:561)

b. Sabda Nabi Muhammad SAW

  ماشه اب لمؤم انثدن - يمكش حر ينعي – رر ِّوس اع ل عا سر انثدن ينز حر ةز ن وبأ دورد اب رر ِّوس وهو : دورد وبر لاق ةز ن يبأ اع , ِّيـفم صحر لوسر لاق : لاق هدج اع , ه بر اع ب عش اب وم ع َعْبَس ُءاَنْبَأ ْمُه َو ِة َلاَّصح اِب ْمُكَدَلا ْوَأ ر ْوُمُم : ملسو ه لع الله يلص الله يِف ْمُهَنْ َب ر ْوُق ِِّمَف َو , َاْ ِنِس ِمْشَع ُءاَنْبَأ ْمُه َو اَهْ َلَع ْمُه ْوُب ِمْضر َو َاْ ِنِس .ِع ِج اَضَ ْحر

  Artinya: “Perintahkanlah kepada anak-anak kalian untuk mengerjakan Shalat ketika mereka ber usia tujuh tahun dan pukulah mereka apabilaa meninggalkan shalat ketika mereka berusia sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidurnya di antara mereka”. (H.R.Abu Daud-Abi Daud Sulaiman Bin Al Asy’ats Al Sajstani, tth:127) 3.

   Peranan Orang Tua dalam Mendidik Anak Di dalam keluarga, mula-mula anak menerima pendidikan secara langsung dari orang tuanya. Karena pendidikan anak dalam keluargabersifat kodrat maka dalam hal ini menjadi fundamen bagi pendidikan yang diterima di luar rumah. Dengan demikian pendidikan keluarga harus menjadi dasar bagi pendidikan anak. Jadi orang tua berkewajiban mengasuh, mendidik serta mengarahkan agar nantinya anak menjadi pribadi yang shalih atau shalihah serta berakhlak mulia.

  Sabda Nabi SAW

  

ْاِم َام ه لع الله ىلص يبنحر لاق ثدحي ناك ُهْنَع ُ َّللَّر َي ِض َر َةَمْيَمُه يبر اع

اَ َك ِهِناَس ِجَ ُي ْوَر ِهِنر َم ِصَنُي ْوَر ِهِنرَدِِّوَهُي ُهر َوَبَاَف ِة َمْطِفْحر ىَلَع ُدَح ْوُي َّلاِر ٍد ْوُح ْوَم

َة َمْي َمُه ْوُبَر ُل ْوُقَي َّمُث َءاَعْدَج ْاِم اَهْ ِف َن ْوُّس ِحُت ْلَه َءاَعْ َج ًةَ ْ ِهَب ُةَ ْ ِهَبحر ُجَتْنُت

يف يراخبحر هجمخر( )اَهْ َلَع َساَّنحر َمَطَف يِتَّحر ِالله َة َمْطِف( ُهْنَع ُالله َي ِضَر

  )زئانجحر باتك

  Artinya:

  “Diceritakan dari abu hurairah ra, nabi Muhammad saw bersabda tidak ada satupun bayi yang dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah maka kedua orang tua lah yang menjadikan dia yahudi, nasrani ataupun majusi sebagaimana seekor binatang yang dilahirkan oleh induknya dalam keadaan sempurna. Apakah kalian melihat binatang itu dalam keadaan cac at?kemudian abu hurairah berkata:” Allah yang dengan kekuasaannya membersihkan manusia dari kecacatan”(H.R Imam Bukhori-Abi Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, tth:235).

  Seorang ayah menjadi kepala keluarga mempunyai peranan

penting untuk memimpin, memberikan bimbingan pendidikan,

perlindungan serta memberikan nafkah kepada keluarganya. Dalam

bidang pendidikan seorang ayah harus mampu bertindak sebagai guru dan

pemimpin bagi istri dan anak-anaknya. Untuk itulah orang tua harus

memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap amanat Allah yang dititipkan

kepadanya, maka orang tualah yang menjadi sentral figur bagi anak serta

yang akan tampil paling depan sebagai panutan anak dimana orang tua

yang pertama mereka kenal sebelum memasuki bangku sekolah ataupun

pondok pesantren.

  Jadi jelas bahwa peran orang tua yang sangat dibutuhkan oleh

anak. Jika ayah dan ibunya membiasakan anak berlatih, bertindak,

bersikap sopan dan menghormati orang lain, mengajari tentang tata cara melaksanakan ibadah sholat, membiasakan untuk berdo'a dan membaca Al-Qur'an dan mengajarinya bershadaqah untuk menumbuhkan ketaatan anak dalam beribadah.

4. Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua

  Orang tua sebagai manusia yang lebih dewasa adalah merupakan pendidik utama dan pertama bagi anaknya.Dari orang tuanyalah anak menerima pendidikan pertama baik langsung maupun tidak langsung. Di samping itu pendidikan tersebut memepunyai pengaruh terhadap kehidupan anak di kemudian hari.

  Pada tahun-tahun pertama, orang tua memegang peranan utama dalam memikul tanggung jawab pendidikan anak. Pada saat ini pemaliharaan dan pembiasaan sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan (Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 1997:237).

  Orang tua mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat besar dalam membimbing dan mendidik anaknya dengan kebaikan dasar- dasar agama. Di sini akan diuraikan mengenai tugas dan tanggung jawab orang tua.

  a.

  Orang tua sebagai pelindung dan pemelihara Orang tua berkewajiban untuk melindungi dan memelihara keselamatan keluarga. Anak terlahir dengan membawa bakat-bakat sebagai karunia Allah, maka kewajiban orang tua adalah memelihara, membimbing dan mengarahkan kepada hal- hal yang positif.

  b.

  Orang tua sebagai pendidik

  Mendidik adalah kewajiban orang tua. Sejak kecil anak harus sudah dididik kea rah kebaikan agar kelak menjadi anak yang sholeh dan bertanggung jawab dalam kehidupannya.Tugas orang tua dalam mendidik anak adalah untuk memupuk perkembangan dan melatih mental serta potensi yang tersimpan dalam diri anak.

  Di samping itu orang tua harus membekali anak dengan pendidikan dan bimbingan keagamaan sebagai dasar kepribadian mereka. Pendidikan agama bukanlah sekedar menyampaikan pengetahuan agama dan melatih keterampilan dalam melaksanakan ibadah. Akan tetapi pendidikan jauh lebih luas dari pada itu ia pertama-tama bertujuan untuk membentuk kepribadian anak sesuai dengan ajaran agama. Pembunaan sikap mental dan akhlak jauh lebih penting dari pada pandai menghafal dalil-dalil dan hukum-hukum agama yang tidak diresapi dan dihayatinya dalam hidup (Daradjat, 1991:107).

  c.

  Orang tua sebagai pemimpin Orang tua selain sebagai pelindung dan pendidik, juga sebagai pemimpin bagi anak-anaknya. Memimpin merupakan kegiatan pengarahan dan pengandalian orang lain kearah tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu sebagai orang tua berkewajiban mempengaruhi, mengarahkan dan mengendalikan anak agar mereka melaksanakan ajaran- ajaran sesuai dengan syari’at Islam.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI DI KECAMATAN TEMANGGUNG KOTATEMANGGUNG

2 60 212

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI DI DESA PETANJUNGAN

4 46 224

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN TAUHID DENGAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA KELAS II MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNG KLATEN TAHUN AJARAN 2 0 0 5 2 0 0 6

0 3 89

HUBUNGAN PERILAKU KEAGAMAAN ORANG TUA DENGAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 111

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA TERHADAP PERILAKU SOSIAL REMAJA DUSUN BANARAN DESA BANYUKUNING KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010

0 0 111

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS BIMBINGAN MEMBACA AL QUR’AN DARI ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN ANAK DI KELURAHAN PULUTAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN 2010 SKRIPSI

0 0 105

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 88

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 94

PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AH TARIKAT SADZLIYAH DI DESA BANYUKUNING KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

0 0 85

KORELASI ANTARA PERILAKU KEAGAMAAN DAN SIKAP ORANG TUA DENGAN MORAL REMAJA DI DESA BATURAGUNG KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 136