NILAI-NILAI PENDIDIKAN KASIH SAYANG DALAM NOVEL AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR KARYA KIRANA KEJORA - Test Repository

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KASIH SAYANG

DALAM NOVEL AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR

KARYA KIRANA KEJORA

SKRIPSI

  

Disusun guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Siti Nur Jauharatul Uyuuni

  

NIM: 11114362

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KASIH SAYANG

DALAM NOVEL AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR

KARYA KIRANA KEJORA

SKRIPSI

  

Disusun guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Siti Nur Jauharatul Uyuuni

  

NIM: 11114362

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  MOTTO اَهْيَلََ ُة َراَجِحْلاَو ُساَّنلا اَهُدوُقَو ًاراَن ْمُكيِلْهَأَو ْمُكَسُفنَأ اوُق اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي

  

َنوُرَمْؤُي اَم َنوُلَعْفَيَو ْمُهَرَمَأ اَم َ َّاللَّ َنوُصْعَي َلَ ٌداَدِش ٌظ َلَِغ ٌةَكِئ َلََم

  Artinya:

  “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa

yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim (66: 6)

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah ‘ala kulli hal, atas limpahan rahmat serta karuni-Nya yang

  telah mengantarkan penulis pada kesempatan ini. Penulis mempersembahkan karya kecil ini sebagai kado bukti keseriusan kepada orang-orang terkasih yang Allah Swt titipkan untuk mendampingi sampai penghujung awal perjuangan.

  1. Terimakasih kepada Ayahanda dan ibunda tercinta, H. Abdul Rozaq, S.Ag dan Hj. Rosyidah yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasehat, kasih sayang dan motivasi dalam kehidupanku.

  2. Kakakku Muhammad Khoirul Mujib, kakak Nur Aisah, kakak Ahamad Rofi’ul Faiz, kakak Ika Kholila Sari yang telah memberikan pelajaran berharga dalam hidupku.

  3. Terimakasih kepada Bapak Dr. H. Mifthuddin, M.Ag, Ibu Hj. Zahrotul Muna dan Adik Sylvia Salwa Salsabila yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

  4. Sahabat dan teman-teman dekatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku.

  5. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2014 khususnya Jurusan PAI.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya skripsi dengan judul Nilai Kasih Sayang dalam Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW, yang menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

  Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak terkait sehingga kebahagiaan yang tiada tara penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih setulusnya kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Pembimbing Akademik RR Dewi Wahyu Mustikasari, S.S., M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing Akademik.

  5. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd, yang telah mengarahkan dalam proses bimbingan skripsinya.

  6. Kepada seluruh Dosen Tarbiyah khususnya pada Jurusan Pendidikan Agama Islam di FTIK IAIN Salatiga.

  

ABSTRAK

  Uyuuni, Siti Nur Jauharatul. Nilai-nilai Pendidikan Kasih Sayang dalam Novel

  Ayah Menyayangi Tanpa Akhir Karya Kirana Kejora. Salatiga tahun 2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan (FTIK). Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

  

Kata Kunci: Nilai-nilai Pendidikan Kasih Sayang, novel Ayah Menyayangi

Tanpa Akhir.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah nilai kasih sayang dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan kasih sayang yang terkandung dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa

  

Akhir karya Kirana Kejora. (2) Bagaimanakah karakter tokoh utama yang patut

  diteladani dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora. (3) Bagaimanakah relevansi nilai kasih sayang yang terkandung dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora dalam Pendidikan Agama Islam.

  Penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakan (library research) sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis (descriptive

  

of analyze research ). pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

  pendekatan karya sastra, yaitu pendekatan pragmatik. dalam pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi (content analysis).

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Nilai-nilai pendidikan kasih sayang yang terkandung dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir diantaranya: nilai kasih sayang kepada Allah swt (takwa, syukur, tawakkal), nilai kasih sayang kepada diri sendiri (optimis, khusnudzan, saling memaafkan), nilai kasih sayang kepada keluarga (patuh kepada kedua orang tua (birrul walidain), kasih sayang orang tua kepada anak), nilai kasih sayang kepada saudara atau masyarakat (simpati, silaturrahim, peduli, motivasi, menasehati, pengorbanan). (2) Tokoh utama dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir diantaranya: Arjuna Dewangga sebagai single parent, karakter Arjuna Dewangga (penuh kharisma, penuh cinta, dermawan, setia dan keras kepala). (3) Relevansi nilai pendidikan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari yaitu tentang betapa pentingnya menanam nilai-nilai pendidikan kasih sayang yang harus dialakukan sejak dini untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL LUAR ........................................................................... i LEMBAR BERLOGO IAIN .............................................................................. ii HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................. .... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... vi MOTTO .................................................................................................. ........... vii PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix ABSTRAK .......................................................................................................... xi DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................

  B.

  6 Rumusan Masalah ...................................................................................

  C.

  6 Tujuan Penelitian ....................................................................................

  D.

  7 Kegunaan Penelitian ..................................................................

  E.

  8 Kajian Pustaka .........................................................................................

  F.

  10 Metode Penelitian ...................................................................................

  G.

  13 Penegasan Istilah ....................................................................................

  H.

  15 Sistematika Penulisan .............................................................................

  BAB II BIOGRAFI PENULIS A.

  17 Biografi Kirana Kejora................................................................. ...........

  B.

  18 Karakter Novel Kirana Kejora ................................................................

  C.

  18 Karya-karya Kirana Kejora .....................................................................

  D.

  22 Unsur instrinsik Novel ...........................................................................

  E.

  Sinopsis Ayah Menyayangi Tanpa Akhir ............................................... 43 F.

  44 Kelebihan Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir ......................... .......

  G.

  Kekurangan Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir ..............................

  45 BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN A. Nilai Pendidikan Kasih Sayang ...............................................................

  46 B. Karakter Tokoh Utama Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir .............

  56 BAB IV PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Kasih Sayang .....................................................

  59 B. Karakter Tokoh Utama Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir........ .....

  77 C. Relevansi kasih sayang dalam Pendidikan Agama Islam .................... ..

  80 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................

  82 B. Saran ........................................................................................................

  83 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Lembar Konsultasi Skripsi 2. Surat Keterangan Kegiatan (SKK) 3. Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini kondisi kebahagiaan dan ketentraman keluarga semakin

  terancam bahaya. Keadaan itu disebabkan kesalahan dalam mengartikan dan menerapkan rasa kasih sayang maupun bagaimana caranya memelihara cinta kasih dalam keluarga. Di samping itu bermacam kendala dan godaan semakin banyak ragam dan macamnya (Basri, 2004: 89).

  Pendidikan adalah proses perkembangan, yakni perkembangan potensi yang dimiliki secara maksimal dan diwujudkan dalam bentuk konkret, dalam arti berkemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berguna untuk kehidupan manusia mendatang, mampu berdialog dengan dirinyya sendiri, dengan alam sekitar sebagai makrokosmos, dan sebagai ultimate goalnya mampu berdialog dengan realitas absolut, yaitu Tuhannya (Rosyadi, 2004: 137).

  Kasih sayang adalah pijakan dasar kehidupan bermasyarakat. Kasih sayang adalah penuntun hidup dalam mewujudkan kebersamaan. Tanpa kasih sayang, masyarakat menjadi beringas. Beringas pada sesama maupun terhadap lingkungan. Tanpa kasih sayang, masyarakat akan menjalankan segala aktivitas kehidupannya berdasarkan pemahaman atau intepretasi secara individual, sehingga hal ini akan mendorong terciptanya konflik antar individu (Sumartono, 2004: X).

  Jika orang tua gagal mengungkapkan kasih sayang pada anaknya, anakpun tidak akan mampu mencintai orang tua. dalam pergaulan mereka pun tak akan mampu mencintai atau menyayangi orang lain (Baswedan, 2015: 44).

  Upaya menanamkan perilaku yang baik pada anak harus dimulai dari lingkungan dekatnya dulu, yaitu keluarga (Tjandra, 2012: 103). Keluarga merupakan pendidik anak yang pertama untuk menanamkan perilaku yang baik. Karena merupakan salah satu contoh kasih sayang terhadap anak.

  Setiap anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua, sebab kasih sayang adalah kebutuhan dasar anak. Banyak orang tua yang salah persepsi memaknai kasih sayang ini, sehingga anak dapat bertindak semaunya. Kasih sayang terhadap anak bukan berarti membiarkan anak bertindak semaunya (Ahmad, 2015: 144).

  Cinta dan kasih sayang yang tulus dan agung adalah merupakan tali pengikat yang sangat kuat dalam mengakrabkan hubungan sesama anggota keluarga. Cinta dan kasih sayang yang tulus sebenarnya hanya ditunjukan dan diperuntukkan bagi seorang yang terpilih dan sangat menentramkan perasaan.

  Meskipun hanya melemparkan senyuman tanda simpati. Perasaan cinta dan kasih sayang yang sehat dan konsisten akan melahirkan kehidupan sakinah penuh ketenangan dan ketentraman (Basri, 2004: 90).

  Kasih sayang juga disebut Cinta. Istilah cinta berasal dari bahasa Sansekerta, citta yang berarti ‘yang selalu dipikirkan, senag, dan kasih’. Sementara, dalam Kamus Poerwadarminta disebutkan, “cinta adalah selalu teringat dan terpikir dalam hati, lantas berarti: rasa susah hati, rindu, sangat ingin bertemu, sangat suka, sangat sayang, sangat kasih dan sangat tertarik ha ti.” (Rachman, 2017 :106).

  Mengekspresikan kasih sayang tentu tidak sama pada setiap anak. Jadi tergantung pada tipe tempramen yang dimiliki anak dan juga pada tahapan perkembangannya. Bagi beberapa anak, ada yang memerlukan intensitas kasih sayang lebih daripada yang lain, dan sebaliknya (Kusumah, 2014: 163)

  Dari beberapa perasaan yang ada pada hati kedua orangtua adalah perasaan kasih sayang dan kelemahlembutan terhadap anak. Ternyata, yang diberikan Allah Swt itu merupakan fondasi pertama mendidik anak dan mempersiapkan agar menjadi anak yang saleh, kreatif, dan bermanfaat untuk masyarakat (Ulwan, 2009: 89).

  Di antara perasaan-perasaan mulia yang diberikan Allah kepada hati orang tua ialah perasaan mengasihi, menyayangi, dan berbuat lembut kepada anak. Hal ini merupakan perasaan mulia orang tua dalam mendidik, menyiapkan, dan membentuk anak dengan hasil utama dan dengan pengaruh yang besar. Hati yang tidak memiliki kasih sayang membuat seseorang sewenang-wenang, kasar, hina, dan keras (Ulwan, 1996: 26).

  Pendidikan kasih sayang merupakan cara mendidik untuk menanamkan perasaan yang tertanam sejak lahir, berupa rasa cinta dan kasih yang dapat mewujudkan keharmonisan dalam hubungan dengan siapapun. Kasih sayang juga menjadi titik awal menggapai kebahagiaan.

  Dalam novel ini diceritakan seorang laki-laki tampan yang bernama Arjuna Dewangga atau sering dipanggil Juna, yang masih keturunan Keraton. Suatu saat Juna jatuh cinta pada seorang gadis cantik yang berasal dari Jepang bernama Keisha Mizuki atau Keisha. Akan tetapi dari pihak keluarga Juna maupun Keisha tidak merestui cinta mereka, dengan berbagai cara Juna berjuang keras agar cintanya disetujui oleh pihak keluarga Keisha maupun Juna. Akhirnya tanpa restu kedua belah pihak itu berlangsung pernikahannya di sebuah masjid kecil di daerah Kuningan Karang Malang, dekat dengan kontrakan Juna.

  Setelah enam bulan menikah, Keisha hamil. Mereka sama-sama menyambut kehamilan itu dengan rasa syukur. Ketika usia kehamilan keisha sembilan bulan, Keisha mengalami pendarahan hebat. Namun keputusan yang diambil operasi caesar tanpa bisa ditawar. Akan tetapi Juna harus merelakan Kepergian Keisha selamanya, karena meninggal saat melahirkan Rajendra Mada Prawira atau Mada. Juna harus menjadi orang tua tunggal untuk merawat Mada dengan penuh kasih sayang dengan ditemani Mbok Jum dan Pak Ri.

  Ujian pun datang kembali seiring berjalannya waktu. Anak semata wayangnya terkena penyakit kanker otak stadium akhir. Akhirnya Mada meninggal dunia di usia yang ke 17 tahun. Juna harus merelakan kepergian Mada selamanya.

  Pesan penulis disini adalah memperlakukan anak dengan lemah lembut, kasih sayang dan bijaksana, sesuai dalam Al-Bukhari:

  ىراخبلا هاور . ِهِّلُكِرْمَلَْا ىِف َقْفِّرلا ُّبِحُي َ هاللَّ َّنِا

  Artinya:

  “Sungguh Allah mencintai kelemahlembutan dalam segala urusan (Al-Bukhari).

  Memperlakukan anak dengan lemah lembut, kasih sayang dan bijaksana adalah suatu sikap dan perilaku yang harus dilakukan orang tua terhadap anak- anaknya. Dengan kasih sayanglah akan tumbuh tunas-tunas harapan yang didambakan; sebagai mana bila kita merawat tanaman dengan penuh perhatian dan kasih sayang akan tumbuh tanaman yang subur dan berbunga serta berbuah baik. (Muchtar, 2008: 96-97)

  Kisah tersebut ceritanya menginspirasi serta mengharukan dan juga ada sedikit hal yang tidak patut dicontohkan. Novel ini menceritakan tentang Arjuna Dewangga yang mengalami kehilangan dua kali. Pertama, Kehilangan Keisha saat mengalami pendarahan hebat di usia kehamilan sembilan bulan dan akhirnya dean dan tim dokter kandungan memutuskan operasi caesar tanpa bisa ditawar. Namun, nyawa Keisha tetap tidak bisa tertolong. Kedua, Kehilangan Mada saat hari ulang tahunnya yang ke 17, Mada menderita penyakit kanker otak stadium akhir. Sesuai pesan Kirana Kejora “ Pada saatnya kita memang harus sendiri”. Dan yang tidak patut dicontohkan seperti pernikahan tanpa restu orang tua, adegan merokok di depan anaknya akan memberikan efek untuk kesehatan dan sebagai contohyang tidak baik bagi anaknya.

  Dengan melihat isi dari novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir yang penuh dengan makna kehidupan. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai NILAI-NILAI PENDIDIKAN KASIH

  

SAYANG DALAM NOVEL AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR

KARYA KIRANA KEJORA sebagai sebuah karya sastra yang sarat dengan

  nilai-nilai pendidikan kasih sayang.

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah berisi penegasan mengenai pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya melalui jawabannya. Didalamnya tercakup keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya (Maslikhah, 2017: 302).

  Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:

  1. Bagaimanakah nila-inilai pendidikan kasih sayang yang terkandung dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora?

2. Bagaimanakah karakter tokoh utama yang patut diteladani dam novel Ayah

  Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora? 3.

  Bagaimanakah relevansi nilai-nilai pendidikan kasih sayang yang terkandung dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora dalam Pendidikan Agama Islam? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian merupakan pernyataan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah (Maslikhah, 2017: 304).

  Sesuai dengan Rumusan Masalah, tujuan penelitian ini antara lain:

  1. Mengetahui bagaimanakah nilai-nilai pendidikan kasih sayang yang terkandung dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora.

2. Mengetahui karakter tokoh utama yang patut diteladani dam novel Ayah

  Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora 3.

  Mengetahui bagaimanakah relevansi nilai-nilai pendidikan kasih sayang yang terkandung dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora dalam Pendidikan Agama Islam.

D. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan dalam penelitian ini terdiri dari kegunaan teoretik dan kegunaan praktis, antara lain:

  1. Kegunaan Teoretik Secara teoretik peneliti diharapkan dapat memberikan wawasan untuk mengembangkan Nilai Kasih Sayang.

  2. Kegunaan Praktis Secara praktis, efektifitas penyampaian pesan melalui buku karya sastra ada dua, antara lain: a.

  Bagi peneliti, menambah wawasan penelitian mengenai nilai kasih sayang yang terdapat dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir untuk selajutnya dijadikan sebagai pedoman dalam berperilaku sesuai dengan Pendidikan Agama Islam. b.

  Bagi dunia sastra, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam membuat sebuah karya, yaitu tidak hanya memuat tentang keindahan dan hiburan semata sebagai daya jual, namun memperhatihan isi dan masukan pesan-pesan yang dapat diambil dari karya sastra tersebut.

E. Kajian Pustaka

  Dari pengamatan penulis, ada beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini, antara lain :

  Pertama, skripsi yang ditulis oleh Rizki Septianingtyas, mahasiswa

  Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

  Islam Negeri Salatiga 2017, dengan judul “Nilai-Nilai

  

Pendidikan Kasih Sayang dalam Novel Jilbab In Love Karya Asma Nadia

”.

  Penelitian ini mengungkapkan Kasih sayang merupakan bagian dari kehidupan manusia. Pengakuan hal ini tidak saja diberikan oleh anggota-anggota sesuatu komunitas tertentu, akan tetapi kebenarannya telah diakui secara universal, dalam arti telah merupakan pengertian yang sangat umum. Dalam karya sastra tidak sedikit kita temukan pengarang memanfaatkan hal ini untuk menarik minat pembacanya. Karena pembahasan kasih sayang tidak sekedar pertautan antara unsur-unsur yang wajar saja, tetapi lebih luas dari itu ia mempunyai hubungan pengertian dengan konstruk lain, seperti cinta, kemesraan, belah kasian, atau dengan aktifitas pemujaan.

  Kedua, skripsi yang ditulis oleh Siti Salmi, mahasiswa Jurusan

  Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-

  Raniry Darussalam, Banda Aceh 2016, dengan judul “Nilai Edukasi

  Kasih Sayang dalam Kehidupan Rumah Tangga Rasulullah SAW

  ”. penelitian ini mengungkapkan Kasih sayang adalah suatu potensi perasaan yang sudah ada dari lahir namun butuh dtumbuh kembangkan lagi supaya anak dapat memiliki rasa pengasih dan penyayang yang kuat kepada lingkungan dan keluarganya. Sehingga dengan potensi rasa kasih sayang yang sudah ada sejak lahir kemudian dikembangkan dan dibimbing dengan baik akan menghasilkan anak yang berbudi pekerti baik juga.

  Ketiga, Jurnal yang ditulis oleh Yanis Erlina, Ani Rakhmawati, dan

  Budhi Setiawan, Mahasiswa Universitas Negeri Solo, Solo 2016, dengan judul “Kajian Psikologi Sastra, Nilai Pendidikan, dan Relevansinya sebagai Materi

  

Ajar Sastra di SMA pada Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana

Kejora ”, Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora

  merupakan sebuah novel yang mengangkat permasalahan keluarga. Mengenai perjuangan seorang ayah yang menjadi single parent dan single fighter. Ia mendidik dan membesarkan anak semata wayangnya seorang diri dan hanya dibantu oleh dua pembantunya.

  Berdasarkan kajian terhadap karya penelitian tersebut, penelitian ini berusaha untuk menempatkan posisi yang berusaha untuk menempatkan posisi yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu Kasih sayang adalah suatu perasaan yang ada sejak lahir dengan adanya rasa cinta, kasih, kemesraan dan senang. Sedangkan Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora merupakan novel yang membahas tentang permasalahan keluarga.

F. Metode Penelitian

  Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran (Mardalis, 1995: 24).

  Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya (Ruslan, 2010: 24).

  Metode penelitian merupakan pisau bedah untuk mengetahui permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Metode penelitian memuat tentang metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci (Maslikhah, 2017: 318).

1. Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis (descriptive if analyze

  research ). Riset perpustakaan (library research) ini adalah dilakukan

  mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia diperpustakaan (Ruslan, 2010: 31). Penelitian kepustakaan sering juga disebur studi pustaka, Studi pustaka ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian (Zed, 2008: 3). penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama analisis dalam penelitian ini adalah novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya kirana kejora yang kemudian dideskripsikan dengan cara menggambarkan dan menjelaskan teks-teks dalam novel yang mengandung nilai kasih sayang dengan menguraikan dan menganalisis serta memberi pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan.

2. Metode pengumpulan data

  Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2016: 100).

  Metode yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.

  Metode dokumentasi data yang menggunakan bukti-bukti dari keterangan yang diperoleh dari buku. Data yang diperoleh dari primer dan sekunder. Data primer adalah dokumentasi dari novel Ayah Menyayangi karya Kirana Kejora. Data sekunder adalah data pustaka atau

  Tanpa Akhir

  tulisan yang memiliki kaitan dengan masalah penelitian untuk dipilih berdasarkan data untuk mempermudah dalam menganalisis.

  3. Sumber Data a.

  Sumber data primer Sumber data primer merupakan data utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana

  Kejora yang diterbitkan oleh Zettu, Jakarta Timur, pada tahun 2015.

  b.

  Sumber data sekunder Sumber data sekunder merupakan berbagai literatur yang berhubungan dan relevan dengan objek penelitian. peneliti mengambil dari kumpulan berbagai buku, artikel, jurnal, internet dan karya tulis lain yang berkaitan dengan penelitian ini demi memperkaya kajian dan analisis.

  4. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan penulis dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman teks-teks yang dideskripsikan.

  Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: a.

  Langkah deskriptif, yaitu mengurai teks-teks dalam novel Ayah Menyayangi tanpa Akhir yang berhubungan dengan nilai kasih sayang.

  b.

  Langkah interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks dalam novel Ayah yang berhubungan dengan nilai kasih sayang.

  Menyayangi tanpa Akhir c.

  Langkah analisis, yaitu menganalisis penjelasan dalam novel Ayah Menyayangi tanpa Akhir yang berhubungan dengan nilai kasih sayang.

  1. Kegiatan Penelitian 2.

5. NILAI KASIH Mengumpulkan Kesimpulan SAYANG DALAM Data NOVEL AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR

  3. Sumber

4. Menganalisis Data Data G. Penegasan Istilah 1.

  Nilai Nilai adalah ukuran untuk menghukum atau memilih tindakan atau tujuan tertentu. Nilai sesungguhnya tidak terletak pada barang atau peristiwa, tetapi manusia memasukkan nilai kedalamnya, jadi, barang mengandung nilai, karena subyek yang tahu dan menghargai nilai itu.

  Karena itu, nilai adalah cita, idea, bukan fakta. sebab itulah, tidak ada ukuran-ukuran yang objektif tentang nilai dan karenanya ia tidak dapat dipastikan secara kaku (Rosyadi, 2004: 114).

  Nilai-nilai adalah sesuatu yang dianggap berharga dan yang dijadikan kriteria dalam menentukan benar tidaknya dan atau baik tidaknya tingkah-laku manusia yang menjungjung nilai tersebut (Saifullah, 1982: 34).

  2. Pendidikan Pendidikan diartikan sebagai perbuatan atau cara mendidik (Pusat

  Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 352) Pendidikan adalah proses perkembangan, yakni perkembangan potensi yang dimiliki secara maksimal dan diwujudkan dalam bentuk konkret, dalam arti berkemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berguna untuk kehidupan manusia mendatang, mampu berdialog dengan dirinyya sendiri, dengan alam sekitar sebagai makrokosmos, dan sebagai ultimate goalnya mampu berdialog dengan realitas absolut, yaitu Tuhannya (Rosyadi, 2004: 137).

  3. Kasih Sayang Kasih sayang adalah pijakan dasar kehidupan bermasyarakat. Kasih sayang adalah penuntut hidup dalam mewujudkan kebersamaan

  (Sumartono, 2004: X).

  Kasih sayang merupakan kelembutan hati dan kepekaan perasaan sayang terhadap orang lain, merasa sependeritaan, mengasihi mereka, dan ikut serta menghapus air mata kesedihan kesedihan dan penderitaan mereka (Ulwan, 1996: 11).

  4. Novel Novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut (Tarigan, 2004:167).

  Novel merupakan sastra yang cukup tua di samping puisi dalam perjalanan sejarah kesustraan Indonesia kalau dibandingkan dengan bentuk- bentuk karya sastra lainnya seperti cerpen, esai dan kritik, dan drama (Purba, 2010: 65).

  Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam bentuk cerita (Padi, 2013: 45).

H. Sistematika Penulisan

  Bagian inti dalam penelitian ini, penulis menyusun kedalam lima bab dengan rincian sebagai berikut:

  BAB I Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Penegasan Istilah, Kegunaan Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian. BAB II Biografi Novel, dalam bab ini akan diuraikan mengenai biografi Kirana Kejora, Karakter Novel Kirana Kejora, Karya-karya Kirana Kejora, Unsur-unsur Intrinsik Novel, Sinopsis Ayah Menyayangi Tanpa Akhir. BAB III Deskripsi Pemikiran, dalam bab ini akan diuraikan pemikiran mengenai: Tentang Nilai Kasih Sayang dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa

  Akhir dan karakter dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir.

  BAB IV Pembahasan, dalam bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai: Tentang Nilai Kasih Sayang dalam novel Ayah Mnyayangi Tanpa

  

Akhir dan karakter tokoh utama dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir

dalam praktik Pendidikan Agama Islam.

  BAB V Penutup, dalam bab ini akan membahas tentang kesimpulan penelitian yang telah dilakukan dan saran yang diharapkan penulis dapat memberikan manfaat dalam nilai kaih sayang dan penutup sebagai kesempurnaan dalam penelitian.

BAB II BIOGRAFI PENULIS A. Biografi Kirana Kejora Lahir di Ngawi 2 Februari 1972 adalah penulis Indonesia yang terpilih

  sebagai salah satu Tokoh Inspiratif Sidoardjo 2013, Peneliti Sosial Ekonomi Fakultas Kelautan Perikanan Universitas Brawijaya (1991-1993), pengajar SMK Perikanan Dipasena Citra Darmaja Lampung (1996-2000), Tenaga Ahli Sosial Ekonomi Perikanan PT. Pilar Artha Nugraha (2007-sekarang), Penulis (2004-sekarang).

  Menulis Novel Kepak Elang Merangkai Edelweis (2006), Selingkuh (2007), Perempuan dan Daun (2007), Elang (2009), Querido (2011), Bintang Anak TUHAN (2011), Novel Air Mata Terakhir Bunda (2012) best seller, telah diangkat ke layar lebar & Best Feature Movie di Balinale International Film Festival 2013, serta Nominasi 3 kategori FFI 2013, juga terpilih sebagai Film Inspiratif Kemendikbud 2017. Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir (2013) best seller dan diangkat ke layar lebar, Pencarian Cinta Terakhir (2013), Kenang Langit (2014), Kidung Cinta Sejati (2014), Surga Kecil di Atas Awan (2015), Rindu Terpisah di Raja Ampat (2015), Senja di Langit Ceko (2016), Surat Kecil dari Surga (2017), Arjuna Dewangga (2018), Yorick (2018).

  Menulis naskah 40-an FTV, naskah film layar lebar Munajat Cinta Sang Gibran (2009), Hasduk Berpola (2013) terpilih sebagai Film Inspiratif Kemendikbud 2013 & Film Favorit Apresiasi Film Indonesia 2013, serta masuk Program Educational Screening IFF Merlbourne 2015, Mencium Kaki Langit (2014) film drama dokumenter Kementerian Daerah Tertinggal, Sepasang Mata Ibu (2016), Gigih (2017) film drama dokumenter Balitbang BRSEKP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Yorick (2018) B.

   Karakter Novel Kirana Kejora

  Ciri khas penulis yang bernama Kirana Kejora adalah selalu mengangkat hal-hal yang menggungah hati pembacanya. Beradaptasi dari kisah nyata.

C. Karya-karya Kirana Kejora

  Sebagian karya-karya kirana kejora yang berhasih dibukukan, sebagai berikut:

1. Kepak Elang Merangkai Edelweis (2006) Novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup Kirana Kejora.

  Dalam novel ini terdapat 2 karya, yaitu cerita dan puisi. Tokoh Elang menceritakan sebagai seseorang yang begitu mencintai &bersahabat dengan alam. dan kisah cintanya selalu berakhir dengan kematian. Namun masih memilki kekuatan hati untuk tetap melangkah menjadi yang terbaik bagi seorang anak lelaki kecil yang bernama Ara.

  2. Perempuan dan Daun (2007)

  Novel ini menceritakan sebuah antologi cerpen dan puisi dengan foto. Seperti yang dikatakan penulis Perempuan sering tervonis tempat salah iris, pembuat dosa tragis, pelaku bodoh yang terkikis meski meski banyak yang memujanya.

3. Elang (2009)

  Novel Elang merupakan novel roman roman humanis yang menjelaskan tentang kehidupan seorang perempuan yang menaruh hati dengan kedua lali-laki yang bernama Elang Timur dan Elang Laut. Selain menjelaskan cinta, novel tersebut juga menceitakan tentang pentingnya seorang ayah bagi kehidupan anak kecil.

  4. Bintang Anak TUHAN (2011) Novel ini menceritakan Bintang yang kangen dengan nenek Lestari, ibu dari mendiang ayahnya, juga harus menanggung sendiri kangennya pada sang nenek karena ternyata semua kado dan surat yang ia terima bukan berasal dari neneknya. Ibunya terpaksa berpura-pura dan berbohong demi menyenangkan hati Bintang. Kebohongan yang diikuti dengan kebohongan-kebohongan yang lain. Bahkan Hanum harus berpura-pura sehat demi melihat putrinya tidak merasa khawatir dengan kondisi fisik ibunya yang juga mulai lemah.

  Catatan-catatan yang Bintang tulis di buku barbie miliknya adalah saksi kesepian, pemberontakan, dan kegalauan hatinya. Walau di tengah semua kejadian yang ia alami, Bintang memilih untuk menjalaninya dengan ikhlas dengan bersyukur atas semua yang ia miliki, ibu yang sangat sayang kepadanya.

  5. Air mata terakhir Bunda (2012) Menceritakan perjuangan dan perbanan seorang ibu yangberperan sebagai orang tua tunggal bagi kedua anak laki-lakinya. sang ibu bernama Sriyani. Sriyani mewujudkan mimpinya unutk menghantar putranya menjadi manusia yang menghargai ilmu, pekerja keras dan jujur. Sang putra yang bernama Delta tumbuh menjadi laki-laki yang memiliki cita-cita, memenuhi mimpi ibunya dan membalas kasih sayang orang-orang terdekatnya mengayomi tanpa pamrih.

  Novel ini telah diangkat ke layar lebar & Best Feature Movie di Balinale International Film Festival 2013, serta Nominasi 3 kategori FFI 2013, juga terpilih sebagai Film Inspiratif Kemendikbud 2017.

  6. Pencarian Cinta Terakhir (2013) Novel pencarian cinta terakhir meceritakan pertemanan tanpa memandang atau mendengar, namun dengan merasa. Seperti penulis katakan aku tahu benar. kau tak akan pernah biarkan cintamu berhenti berlayar hingga menepi di dermaga yang setiaku jaga.

7. Kenang Langit (2014) Novel ini menceritakan tentang persahabatan empat anak Anyer.

  Kenang yang memiliki keterbatasan menderita retardasi memiliki tiga orang sahabat yang selalu menjaga dan menjadikan sebagai penyemangat.

  Langit dengan karakter temperamental suka membentak Kenang karena penakut. Sebenarnya Langit hanya ingin supaya Kenang lebih tegas mengambil sikap, tidak cengeng sebagai laki-laki. Tetapi cara Langit lebih kasar, namun demikian itu tidak membuat Kenang memusuhi Langit. Karena Kenang orang sabar dan bukan orang yang pendendam.

  8. Kidung Cinta Sejati (2014) Novel ini menjelaskan tentang kisah perjuangan seorang dokteruntuk menyembuhkan penyakit jiwa yang diderita para pasiennya. Sang dokter bernama Almira, ia rela memutuskan hubungannya dengan Erlangga, karena Almira tahu bahwa kehidupan dan keselamatan pasien merupakan tanggung jawabnya sebagai dokter jiwa.

  9. Surga Kecil di Atas Awan (2015) Novel ini mengandaikan buah manggis, “Meski kulitnya hitan, tapi isinya putih. Jumlah isinya sama dengan jumlah cupat dikulitnya. Lima cupat-nya isi manggisnya juga lima. Luar dalam sama. Begitupun jadi manusia, siapapun dia, menjadi apapun kelak, dia harus jujur menjalani kehidupan. Apa yang dia bicarakan adalah sama dengan suara hatinya, sebab kebohongan merupakan sebuah siksaan”.

  10. Rindu Terpisah di Raja Ampat (2015) Novel ini terinspirasi dari pengalaman pribadi penulis (Kirana Kejora) yang menjadi mahasiswi Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang saat melaksanakan orientasi pengenalan kampus dengan menjelajahi taman nasional Raja Ampat Papua.

  11. Senja di Langit Ceko (2016) Penulis mengatakan jika kamu merasa menjadi langit, aku hanya ingin menjadi laut, karena andai kelak kamu membumi, aku tetap menyertai sebab...akulah sebab di bumi PRAHA.

  12. Surat Kecil dari Surga (2017) Novel ini menjelaskan Keikhlasan seorang gadis yang melawan penyakit yang mematikan, yaitu HIV/AIDS yang terkena dari ayahnya dan ibunya. Gadis tersebut tidak mengetahuinya karena setiap bertanya kepada ibunya selalu dijawab batuk.

  Novel ini telah dibaca oleh 11 Negara, yaitu: Singapore, Thailand, Jepang, Yaman, Amerika Serikat, Kanada, Australia,Inggris dan Belanda.

  13. Arjuna Dewangga (2018) Arjuna dewangga merupakan prekuel novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir. Novel ini menceritakan ketika Juna masih muda sebelum ditakdirkan menjadi Single parent untuk Rajendra Mada Prawira yaitu buah cintanya Dengan di gadis Jepang Keisha Mizuki.

  14. Yorick (2018) Novel ini menceritakan petarung yang menjdikan lawan sebagai sebagai sahabat.

D. Unsur Instrinsik Novel

  Unsur intrinsik dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir adalah sebagai berikut:

  1. Tema Tema utama dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir adalah keluarga. Tetapi jika difokuskan memiliki tema perjuangan seorang ayah yang menjadi orang tua tunggal (Single Parent) untuk anak laki-lakinya karena ibunya meninggal dunia ketika melahirkan anak laki-lakinya.

  2. Penokohan Berikut ini tokoh-tokoh utama dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa

  Akhir karya Kirana Kejora: a.

  Arjuna Dewangga Arjuna Dewangga merupakan tokoh utama dalam novel Ayah

  Menyayangi Tanpa Akhir , ia adalah seorang laki-laki jawa yang penuh kharisma, penuh cinta, dermawan, setia dan keras kepala.

  Lelaki penuh kharisma itu mellajukan mobil varian jeep tercepat dan berteknologi maju. New Grand Cherokee, SRT8 berwarna merah (Kejora, 2015: 12).

  Juna lelaki yang bersorot mata teduh itu juga membawa 300 kotak kue dan paket makanan dri sebuah produk ayam goreng dalam negeri. Selain itu, juga ada 5 keranjang besar buah-buahan, dan 20 dus minuman soft drink yang ia serahkan kepada Bu Nurja, pengasuh panti. Ia hanya minta semua makanan dibagi untuk anak-anak panti, tak lupa ia selipkan amplop putih berisi cek 50 juta rupiah (Kejora, 2015: 13).

  Ibuku adalah seorang yang merawatku Menyayangiku Mencintaiku Mengasihiku selalu Ia selalu ada di sampingku setiap waktu Ibu, kaulah malaikatku Terimakasih ibu Selamat Hari Ibu...Ayah (Kejora, 2015:25)

  “Kuputuskan, bahwa Keisha tak akan tergantikan!” (Kejora, 2015: 178)

  Dean hanya menggelengkan kepala melihat kekakuan hati, keras kepala, idealis Juna dalam menyikapi hidup dan cinta (Kejora, 2015: 179).

  Tanpa banyak bicara, Juna dan Mada segera naik mobil yang kacanya terbuka. Mereka tersenyum kepada Bu Wuri yang nampak berat akan kepergian mereka. Sementara Mbak Nunik membalas dengan senyum ramah, meskipun kesal dengan sikap

  bos -nya yang berlebihan, over acting! (Kejora, 2015: 283)

  Dari kutipan diatas membuktikan bahwa Juna merupaka seorang yang penuh kharisma, penuh cinta, ikhlas, dermawan, sabar, setia dan keras kepala.

  b.

  Keisha Mizuki Keisha Mizuki merupakan gadis Jepang yang tercatat sebagai mahasiswi di Royal Tropical Instite Tropen Museum, Amsterdam dan berhasil mengikuti program penelitian pertukaran mhasiswa di Yogyakarta. Ia adalah seorang gadis yangsantun, baik, pintar, lemah lembut, cantik dan sabar.

  Ia tercatat sebagai mahasiswi di Royal Tropical Institute Tropen Museum, Amsterdam dan berhasil mengikuti program penelitian dan pertukaran mahasiswa, kerjasama dengan universitas besar di Yogyakarta, di Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya (Kejora, 2015: 55).

  Dari kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa Keisha tercatat sebagai mahasiswi yang pintar, dan berhasil mengikuti program penelitian dan pertukaran mahasiswa.

  “Keisha. Cantik anaknya! Nggak rugi lah kamu pinjemin dia.” (Kejora, 2015: 57) Juna membuka pintu dan kaget dengan hadirnya sosok cantik, berkulit kuning, bermata sipit, dan rambutnya dikuncir seperti ekor kuda.

  Nyuwun sewu...

  maaf mengganggu.” Senyum kecil itu begitu memikat, sejenak Juna terpikat. “Siapa ya?” “Keisha...”

  “Oh Keisha..” Juna masih kaget dan terpesona dengan pandangan pertamanya. Ia benar-benar tidak menyangka Rosa jujur. Karena biasanya Rosa agak sulit dipegang bicaranya. Namun malam itu benar-benar Juna berterima kasih pada Rosa yang mengiim bidadari elok di kamar kosnya.

  “Hmm...” “Oh ya jadi pinjam pinjam buku?” “Menawi pareng...kalau boleh.” Juna kagum dengan kesantunan Keisha berbahasa Jawa halus. Dia jadi malu karena sering lupa dengan bahasa ibunya itu.