KAK masterplan klidanglor OK

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN MASTER PLAN ( RENCANA INDUK) PPP KLIDANGLOR KABUPATEN BATANG

A.

A. A.

A. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG

Perikanan mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan perluasan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, dan peningkatan taraf hidup masyarakat pada umumnya, dengan tetap memelihara lingkungan, kelestarian dan ketersediaan sumberdaya ikan.

Dalam rangka optimalisasi peran tersebut, telah ditetapkan Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, yang antara lain mengamanatkan bahwa, Pemerintah menyelenggarakan dan membina pelabuhan perikanan. Undang-Undang tersebut kemudian disempurnakan oleh Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.

Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh dan atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.

Di Jawa Tengah terdapat PPS Cilacap dan PPN Pekalongan, yang merupakan UPT Kementerian Kelautan dan Perikanan. PPP Klidang Lor adalah salah satu dari sembilan Pelabuhan Perikanan Pantai di Jawa Tengah, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang berlokasi di Desa/Kelurahan Karangasem Utara Kabupaten Batang.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, keberadaan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Klidanglor Batang diharapkan dapat mengambil bagian dalam peningkatan pelayanan dibidang perikanan tangkap, sejak


(2)

dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Sasaran akhir yang ingin dicapai adalah meningkatnya pendapatan dan taraf hidup masyarakat perikanan serta terkendalinya sumberdaya kelautan dan perikanan.

Sebagai pelaksana tugas teknis daerah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Pelabuhan Perikanan dituntut melaksanakan revitalisasi peran dan fungsinya dalam rangka perwujudan Pelabuhan Perikanan sebagai pusat pengembangan sistem bisnis perikanan berbasis perikanan tangkap.

Pelabuhan Perikanan Pantai Klidang Lor Batang merupakan UPTD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 38 Tahun 2008 Tanggal 20 Juni 2008. Dalam Pengelolaan dan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai Klidanglor Kabupaten Batang membuat kesepakatan bersama (MoU) antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Batang yang telah ditandatangani pada tanggal 13 Januari 2012 Nomor 175/2012 dan ditindaklanjuti dengan Perjanjian

523/0122/2012

Kerjasama pengelolaan PPP Klidanglor antara Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batang Nomor 523.53/705/IV/2012 tanggal 9 April 2012.

523/619/2012

PPP Klidang Lor terletak di Jl. Yos Sudarso, Pungkursari Karangasem Utara, Batang, Jawa Tengah. Pembentukkan PPP Klidang Lor dan pembangunanya ditujukan untuk kepentingan pelayanan masyarakat nelayan serta pengembangan kawasan perikanan terpadu yang mengedepankan ketertiban, kebersihan dan keamanan, sehingga diharapkan para pelaku usaha (stakeholder) maupun mitra usaha yang berinvestasi dapat mengembangkan usahanya dengan perasaan aman dan nyaman.

PPP Klidang Lor didukung oleh 3 (tiga) buah TPI yang berada dalam kawasan PPP, yaitu TPI Klidang Lor I dan TPI Klidang Lor II. TPI


(3)

Klidang Lor I dikhususkan untuk lelang bagi kapal nelayan setempat, sedangkan TPI Klidang Lor II bagi kapal nelayan pendatang, sedangkan TPI III masih dalam tahap penyempurnaan.

Produksi hasil laut yang didaratkan di PPP Klidang Lor meliputi jenis ikan pelagis dan demersal diantaranya : Tongkol (Auxis thazard), Layang (Decapterus macrosoma), Kakap Merah (Luttjanus altiffronchanus), Tenggiri (Scomberomorus commersoni), Selar Kuning

(Selaroidesleptolepis), Belanak (Valamugin spelgleri), Kembung (Restrelliger brachysoma), Ikan Sebelah (Psettodes erumei), Bawal

Hitam (Formeoniger), Bawal Putih (Pampus argenteus), Peperek (Leiognatus splendens), Kerapu (Epinephelus taufina), Tiga waja (Johnius dussumieri), Manyung (Arius thalassinus), Sembilang (Plotosus canius), Pari Kepala (Trygon sephen), Remang (Conggresox talabon), Bloso (Ssaurida tumbil), serta cumi-cumi, sontong.

Memperhatikan potensi dan pemanfaatan fasilitas serta permasalahan di lapangan, maka diperlukan suatu perencanaan strategi yang berkesinambungan yang dapat mengakomodir kepentingan pengusaha, kelompok nelayan, stake holder lainnya serta mampu mengatasi permasalahan di lapangan, sehingga pada gilirannya akan menunjang pengembangan dan pembangunan sub sektor perikanan dan pertumbuhan ekonomi wilayah.

Secara administratif Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Klidang Lor berlokasi di Desa / Kelurahan Karangasem Utara Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah dan secara geografis berada pada 6º 53’ 0” LS dan 109º 44’ 59” BT.

Batas

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Selatan : Kecamatan Batang Sebelah Timur : Kabupaten Kendal Sebelah Barat : Kota Pekalongan


(4)

B. POTENSI LAHAN

Potensi

Pengelolaan dan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai Klidanglor, Batang dilengkapi sarana yang terdiri atas :

a. Tanah milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah seluas 12.360 m2 (dua belas ribu tiga ratus enam puluh ribu meter persegi) dengan sertifikat hak milik nomor 2 (dua)dan bangunan terletak di Kelurahan Karang Asem Utara, blok wukirsari, kecamatan Batang, yang saat ini terdapat TPI Klidang Lor I dan TPI Klidang Lor II serta beberapa bangunan usaha di sekitar TPI;

b. Tanah milik Pemerintah Kabupaten Batang seluas 450 m2 (empat ratus lima puluh meter persegi) dengan sertifikat hak pakai nomor 7 (tujuh) dan bangunan terletak di kelurahan karangasem utara, Kecamatan Batang;

c. Tanah milik Pemerintah Kabupaten Batang seluas 65.050 m2 (enam puluh lima ribu lima puluh meter persegi) dengan sertifikat hak pakai nomor 4 (empat) dan Bangunan terletak di Desa Klidanglor, Kecamatan Batang.

lahan tersebut kedepan dalam pengelolaanya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan : industri perikanan, cold storage, perbengkelan, perkantoran, perbankan, pertokoan dan pondok wisata dalam kawasan pelabuhan yang tertutup dan didukung oleh berbagai fasilitas dan keamanan. Sebelah barat Kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Klidang Lor dikembangkan untuk kawasan wisata pantai Sigandu. Taman Safari bekerjasama dengan Pemerintah Kabpaten Batang mengembangkan Batang Dolphins Center (BDC) di Pantai Sigandhu.

Dengan letaknya yang strategis di Pesisir Pulau Jawa, PPP Klidang Lor disinggahi oleh kapal-kapal perikanan dari berbagai daerah yang melakukan penangkapan di perairan laut Jawa. Selain nelayan setempat, kapal-kapal perikanan yang singgah berasal dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dikenal dengan nelayan arek.


(5)

Dalam perencanaan pembangunan ke depan PPP Klidang Lor dapat didesain sebagai kawasan industri perikanan terpadu yang letaknya di jalur pantura, karena PPP Klidang Lor letaknya sangat strategis, mudah dijangkau dan memiliki akses distribusi yang cukup luas ke berbagai wilayah dan kota-kota besar di seluruh Pulau Jawa.

Perencanaan fasilitas pelabuhan perikanan memerlukan perencanaan yang mampu mengakomodasi perubahan kondisi (pertumbuhan) di masa mendatang. Perencanaan pelabuhan perikanan idealnya dirancang sebagai suatu sistem terpadu yang berada pada satu kesatuan manajemen dalam bentuk Masterplan yang terpadu. Fasilitas pelabuhan yang direncanakan hendaknya mampu mengakomodasi seluruh kepentingan dan kegiatan pelabuhan perikanan. Pada prinsipnya perencanaan pelabuhan sangat berkaitan dengan tingkat produktivitas, jumlah fasilitas yang diperlukan, serta tingkat pelayanan jasa yang disediakan. Posisi Pelabuhan Perikanan Klidanglor sebenarnya cukup strategis baik ditinjau dari aspek potensi sumber daya perikanan, potensi sumber daya manusia nelayan, potensi kegiatan usaha perikanan (agrobisnis dan agroindustri perikanan). Dilihat dari aspek potensi sumber daya perikanan, Pelabuhan Perikanan Klidanglor bersebelahan dengan Kota Pekalongan.

Sehubungan dengan hal itu maka Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Klidanglor diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran pengembangan sub sektor perikanan dan khususnya diarahkan pada pengembangan suatu komunitas perikanan (Fisheries Community Development) secara terpadu. Dalam perencanaan pengembangan PPP Klidanglor akan meliputi perencanaan master plan dan perencanaan detail desain fasilitas PPP Klidanglor. Pengelolaan sumberdaya perikanan (SDI) berbasis kawasan dan pembentukanan Daerah Perlindungan Laut (DPL) merupakan salah satu model untuk mengoptimalkan pengelolaan dengan mempertimbangkan keseimbangan berbagai aspek seperti ekologi, ekonomi dan sosial. Model pengelolaan ini didasari bahwa setiap


(6)

wilayah perairan laut mempunyai karakteristik ekologi, ekonomi dan sosial yang berbeda, oleh karena itu penanganannya juga memerlukan pendekatan yang berbeda.

C. DASAR HUKUM

Kegiatan Penyusunan Masterplan PPP Karimunjawa ini didasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070);

4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil;

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per.16/MEN/2006 tanggal 23 Juni 2006 tentang Pelabuhan Perikanan.

6. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep. 69/Men/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi tentang Prosedur Operasional Standar Dilingkungan Kementrian Kelautan dan Perikanan;

7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 523 tanggal 08 Desember Tahun 2012 tentang APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013;

8. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Tingkat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013 Nomor 2326/DPA/2013;

D. PERMASALAHAN

Perikanan sebagai salah satu sumberdaya alam milik umum (common-property) yang mudah diambil oleh siapa saja (open-access) sehingga pemanfaatannya sulit untuk dikontrol. Siapa saja boleh


(7)

menggunakannya tanpa terkecuali. Sumberdaya ini adalah sangat ramah terhadap siapa saja yang ingin mencari rejeki di dalamnya.

Pada dasarnya pengembangan potensi perikanan tangkap merupakan studi yang memiliki cakupan yang luas, tidak hanya pengembangan alat tangkap atau sistem pengelolaan alat tangkap dan produktifitas. Mengingat pengembangan teknologi perikanan tangkap memerlukan keterkaitan dengan berbagai disiplin ilmu yang berbeda, sedangkan dengan adanya beberapa keterbatasan dan kendala teknis, maka studi ini dibagi dalam dua tahapan.

E. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN 1. Maksud

Maksud dari kegiatan ini adalah menentukan peruntukan lahan yang telah ada untuk Masterplan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Klidanglor.

2. Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah peningkatan ekonomi masyarakat

E. METODOLOGI PENDEKATAN 1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan didalam kajian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui diskusi dengan nara sumber baik dari kalangan pemerintah, masyarakat maupun akademis, serta pengumpulan data dan informasi melalui survey lapangan. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur dan kepustakaan berupa buku, laporan, dan makalah-makalah yang terkait strategi pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. 2. Metodologi

Dalam rangka mengembangkan suatu fasilitas kawasan perlu adanya masterplan yang terpadu. Untuk itu diperlukan pendekatan analisis untuk menentukan tata letak fasilitas didalam masterplan.


(8)

a. Kerangka Analisis

Pembangunan kelautan dan perikanan merupakan pembangunan berbasis sumberdaya alam (resources-based development) yang dilakukan secara optimal dan berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam konteks ini, maka target pembangunan kelautan dan perikanan harus diupayakan tetap dalam koridor berkelanjutan secara ekonomi, ekologi, dan sosial. Oleh karena itu analisis target dalam studi ini dilakukan dengan pendekatan sistem dalam kerangka keberlanjutan (sustainability corridor) sebagai dasar pemikirannya. Sustainability corridor adalah sebuah daerah interval yang digunakan sebagai “koridor” bagi keberlanjutan sebuah sistem (Moffat, 2001). Keterkaitan antar sub sistem dalam analisis tersebut sebagaimana gambar berikut.

b. Metode Analisis

Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan pendekatan perencanaan stratejik sebagai derivasi dari hasil analisis kuantitatif. Dalam konteks ini ada dua fokus utama yang akan menjadi pusat analisis kualitatif, yaitu:

(1) aspek desentralisasi di bidang perikanan dan kelautan sebagai implementasi dari semangat otonomi daerah dalam pengelolaan serta pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; dan

(2) penyusunan strategi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

3. Hasil Kajian dan Analisa

Analisis variable catch per unit effort (CPUE) pada perikanan tangkap dapat menunjukan kinerja pemanfaatan sumber daya perikanan sesuai daya dukung. Secara nasional CPUE menunjukan angka positif yang berarti penangkapan ikan masih dapat dilaksanakan, namun untuk beberapa wilayah pengelolaan


(9)

perikanan (WPP) seperti di laut Jawa dan selat Malaka telah terjadi penangkapan berlebih (over fishing). Dari hasil simulasi untuk 10 tahun mendatang, produksi perikanan tangkap secara keseluruhan akan menurun, sehingga perlu upaya optimalisasi penangkapan, dan perlunya dilakukan pengurangan serta rasionalisasi jumlah armada tangkap.

Adapun dalam penentuan identifikasi dan skala prioritas terhadap jenis alat yang digunakan oleh nelayan dapat ditentukan dengan indikator :

a. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan alat analisis sederhana dalam menentukan keuntungan suatu usaha. Dalam hal ini keuntungan nelayan diperoleh berdasarkan selisih positif antara pendapatan total dengan pengeluaran atau biaya total dari tiap-tiap alat yang digunakan.

Profit = TR – TC Dimana :

TR adalah total penerimaan yang diperoleh nelayan

TC adalah total biaya – biaya yang dikeluarkan selama melakukan penangkapan ikan.

Penentuan skala prioritas dapat ditentukan melalui tingkatan profitabilitas dimana yang paling tinggi adalah yang memiliki keuntungan tersesar yaitu yang paling besar selisih antara penerimaan total dengan biaya total

b. Rasio Cost and Return (C/R)

Penentuan identifikasi dan skala prioritas juga dapat dilakukan dengan melihat tingkatan output dari masing-masing alat, yaitu dengan membandingkan antara total penerimaan yang diperoleh terhadap total biaya yang dikeluarkan


(10)

Semakin besar indeks perbandingan antara penerimaan dengan biaya, maka semakin besar kemampuan alat tangkap tersebut untuk meningkatkan pendapatan.

c. Produktivitas

Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan seluruh sumberdaya (masukan) yang dipergunakan per satuan waktu. Sumberdaya terdiri dari berbagai macam, dan peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui penambahan maupun pengurangan sumberdaya secara sendiri-sendiri atau bersamaan.

Ukuran produktivitas mempunyai beberapa bentuk : Rumusan 1

Jumlah hasil kegiatan produksi Produktivitas =

Satuan Waktu

Rumusan 2

Output Produktivitas =

Input

Jumlah hasil kegiatan produksi Produktivitas =

Satuan Waktu

Penentuan skala produktivitas adalah alat yang mempunyai indeks produktivitas terbesar adalah yang memiliki tingkat produktivitas tertinggi.

d. Sistem Bagi Hasil (Sharing System)

Pendekatan sharing system disini dilakukan untuk melihat bagaimana perbandingan pendapatan terhadap kepemilikan alat tangkap yang digunakan, yaitu prosentase pendapatan bagi hasil apabila alat tangkap yang digunakan nelayan tersebut


(11)

bukan merupakan milik sendiri tapi menyewa atau nelayan hanya sebagai orang yang dibayar untuk mengoperasikan alat tangkap tersebut dengan alat tangkap yang dimiliki dan diusahakan sendiri.

]F. OUTPUT

Output Kegiatan studi ini adalah Masterplan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Klidanglor yang berisi peruntukan lahan (Land Use) dengan melihat potensi potensi yang ada untuk dikembangkan dan tata letak fasilitas Pelabuhan Perikanan.

G. KEBUTUHAN TENAGA AHLI Kebutuhan tenaga ahli meliputi: 1. Ketua Tim: Teknik Pantai/Hidrologi

Pendidikan minimal: S1 Sipil pengalaman di bidang yang sesuai dengan pekerjaan ini minimal 5 (lima) tahun.

2. Ahli Arsitektur

Pendidikan minimal: S1 Arsitektur pengalaman di bidang yang sesuai dengan pekerjaan ini minimal 5 (lima) tahun.

3. Ahli Planologi

Pendidikan : S1 Planologi, pengalaman di bidang yang sesuai dengan pekerjaan ini minimal 3 (tiga) tahun.

4. Ahli Perikanan Kelautan

Pendidikan : S1 Perikanan Kelautan, pengalaman di bidang yang sesuai dengan pekerjaan ini minimal 3 (tiga) tahun.

5. Ahli Lingkungan

Pendidikan : S1 Ilmu Lingkungan, pengalaman di bidang yang sesuai dengan pekerjaan ini minimal 3 (tiga) tahun.

6. Ahli Ekonomi

Pendidikan : S1 IImu Ekonomi, pengalaman di bidang yang sesuai dengan pekerjaan ini minimal 3 (tiga) tahun.


(12)

Tenaga penunjang untuk pekerjaan Penyusunan Masterplan Kawasan Perikanan Tangkap Kabupaten Batang terdiri dari antara lain:

1.Surveyor : 3 (tiga) orang 2.Drafter (operator CAD) : 1 (satu) orang 3.Operator Komputer : 1 (satu) orang

H. PRODUK PELAPORAN Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan kegiatan ini berisi tentang rencana kerja oleh konsultan dalam penyusunan Masterplan Kawasan Perikanan Tangkap Kabupaten Batang yang terdiri dari :

• Maksud, Tujuan dan Sasaran • Batasan studi

• Gambaran Umum Wilayah Studi

• Metodologi dan Pendekatan yang akan dilaksanakan • Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan • Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

• Komposisi dan Jumlah Tenaga Ahli yang dipakai

• Rencana Penugasan dan Rencana Kunjungan Tenaga Ahli ke lapangan.

Untuk kebutuhan pembahasan dibutuhkan sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan buku final sebanyak 5 rangkap selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari setelah diterbitkannya SPMK dan muatan laporan dibahas serta disetujui oleh Tim Teknis.

Laporan Antara

Laporan Antara berupa hasil analisa dari konsultan setelah melalui tahapan pembahasan dengan tim teknis / instansi dan stakholder terkait yang terlibat dalam kegiatan tersebut dengan mengacu kepada ruang lingkup kegiatan berisi penjelasan tentang :


(13)

• Inventarisasi, verifikasi dan kompilasi data

• Analisis kondisi tata ruang kawasan perikanan tangkap

• Kajian terhadap kondisi eksisting fisik, potensi, kondisi aktivitas dan pengguna serta kondisi fasilitas.

• Analisis kecenderungan pertumbuhan dan perkembangan kawasan

• Analisis permasalahan di kawasan perikanan tangkap kabupaten Batang

• Analisis rencana pengembangan dan kebijakan strategis daerah di kawasan perikanan tangkap kabupaten Batang.

Untuk kebutuhan pembahasan dibutuhkan sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan buku final sebanyak 5 rangkap dan Software 3D, selambat-lambatnya 70 hari kerja setelah diterbitkannya SPMK. Diserahkan setelah dibahas dan disetujui oleh tim teknis berdasarkan masukan dari pembahasan sebelumnya.

Laporan Akhir

Laporan Akhir mencakup laporan lengkap tentang keseluruhan data-data baik primer mupun sekunder terkait dengan maksud dan tujuan studi, hasil analisis keseluruhan dari data primer, sekunder, rencana umum dan peta berikut kesimpulan beserta rekomedasinya.

Untuk kebutuhan pembahasan dibutuhkan sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan buku final sebanyak 5 rangkap dan Software 3D, selambat-Iambatnya 3 (tiga) bulan setelah diterbitkannya SPMK. Laporan buku final sudah disetujui oleh tim teknis berdasarkan masukan dari final forum.

Peta dan dokumentasi

Album peta 5 buah dan master dokumen dalam CD masing-masing 5 buah serta 1 (satu) unit maket.


(14)

I. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Penyusunan Master Plan (Rencana Induk) PPP Klidanglor Kabupaten Batang selama 90 (sembilan) hari kerja terhitung dari tanggal surat perintah mulai kerja (SPMK).

J. SUMBER PEMBIAYAAN

Pagu biaya pelaksanaan pekerjaan ditetapkan sebesar Rp. 100.000.000,-(Seratus Juta Rupiah) yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tenagh.

K. LEMBAGA PELAKSANA

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Klidanglor Kabupaten Batang.

L. PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja ini sudah diupayakan secara rinci, namun demikian demi sempumanya hasil kegiatan ini maka dimungkinkan adanya perubahan-perubahan berdasarkan masukan dan hasil pembahasan pada saat proses pelaksanaannya yang selanjutnya akan disesuaikan dalam Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak.

Semarang, Mei 2013

Mengetahui,

Pejabat

Kuasa Pengguna Anggaran

Japar Lumban Gaol NIP. 19600701 198603 1 012


(15)

BILL OF QUANTITY

RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA (RAB)

KEGIATAN : PENYUSUNAN MASTERPLAN RENCANA INDUK (PPP)

KLIDANGLOR KABUPATEN BATANG

PEKERJAAN : PENYUSUNAN MASTER PLAN (RENCANA INDUK) KAWASAN

PPP KLIDANGLOR

TH ANGGARAN : 2013

I. Biaya langsungPersonil

A Tenaga Ahli

B Tenaga Pendukung

Jumlah Biaya Langsung Personil

II. Biaya Langsung Personil

A Transportasi dan Akomodasi

B Alat tulis habis pakai

C Penggandaan produk pekerjaan

D Sewa peralatan

E Komunikasi dan listrik

Jumlah biaya langsung non personil Jumlah biaya I dan II

PPN ( 10 % ) Jumlah total

Terbilang : ...

Semarang, Agustus 2013

Penawar

CV / PT. ...

nama terang jabatan


(16)

I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION)

A. TENAGA AHLI

No Bidang keahlian Jumlah

pers Jumlah bulan Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1. Tenaga leader 1

2. Ahli Arsitektur 1

3. Ahli Planologi 1

4. Ahli Perikanan & Kelautan 1

5. Ahli Ilmu Lingkungan 1

6. Ahli Ekonomi 1

B. TENAGA PENDUKUNG

No Bidang Tugas Jumlah

pers Jumlah bulan Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1. Surveyor 3 1,00

2. Drafter cad 1 2,00

3. Administrasi/Bag. Umum 1 3,00

Jumlah Jumlah I. A + B

II. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST)

A. TRANSPORTASI DAN AKOMODASI

No Kegiatan Jumlah

pers Jumlah Hari Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1. Survai 3 4,00

2. Konsultasi/Koordinasi 6 3,00

3. Trasportasi lokal - -

Jumlah

B. ALAT TULIS HABIS PAKAI

No Jenis Alata Satuan Jumlah Harga satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

1. Kertas HVS A4 Rim 5,00

2. Kertas HVS A3 Rim 4,00

3. Tinta Pilnter Buah 4,00


(17)

C. PENGGANDAAN PRODUK PEKERJAAN

No Jenis Laporan Satuan Jumlah Harga satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

1. Laporan Pendahuluan eks 10,00

2. Laporan Antara eks 45,00

3. Laporan Akhir eks 45,00

4. Maket PPP unit 1

Jumlah

D. SEWA PERALATAN

No Uraian Satuan Jml Jml

bulan

Harga satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

1. Komputer unit 1 4,00

2. Printer unit 1 3,00

3. Alat survey set 1 0,50

4. Mobil unit 1 2,00

Jumlah

E. KOMUNIKASI DAN LISTRIK

No Uraian Satuan Jumlah Harga

satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1. Biaya komunikasi bulan 3,00

2. Biaya listrik bulan 3,00


(1)

Tenaga penunjang untuk pekerjaan Penyusunan Masterplan Kawasan Perikanan Tangkap Kabupaten Batang terdiri dari antara lain:

1.Surveyor : 3 (tiga) orang 2.Drafter (operator CAD) : 1 (satu) orang 3.Operator Komputer : 1 (satu) orang

H. PRODUK PELAPORAN Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan kegiatan ini berisi tentang rencana kerja oleh konsultan dalam penyusunan Masterplan Kawasan Perikanan Tangkap Kabupaten Batang yang terdiri dari :

• Maksud, Tujuan dan Sasaran • Batasan studi

• Gambaran Umum Wilayah Studi

• Metodologi dan Pendekatan yang akan dilaksanakan • Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan • Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

• Komposisi dan Jumlah Tenaga Ahli yang dipakai

• Rencana Penugasan dan Rencana Kunjungan Tenaga Ahli ke lapangan.

Untuk kebutuhan pembahasan dibutuhkan sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan buku final sebanyak 5 rangkap selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari setelah diterbitkannya SPMK dan muatan laporan dibahas serta disetujui oleh Tim Teknis.

Laporan Antara

Laporan Antara berupa hasil analisa dari konsultan setelah melalui tahapan pembahasan dengan tim teknis / instansi dan stakholder terkait yang terlibat dalam kegiatan tersebut dengan mengacu kepada ruang lingkup kegiatan berisi penjelasan tentang :


(2)

• Inventarisasi, verifikasi dan kompilasi data

• Analisis kondisi tata ruang kawasan perikanan tangkap

• Kajian terhadap kondisi eksisting fisik, potensi, kondisi aktivitas dan pengguna serta kondisi fasilitas.

• Analisis kecenderungan pertumbuhan dan perkembangan kawasan

• Analisis permasalahan di kawasan perikanan tangkap kabupaten Batang

• Analisis rencana pengembangan dan kebijakan strategis daerah di kawasan perikanan tangkap kabupaten Batang.

Untuk kebutuhan pembahasan dibutuhkan sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan buku final sebanyak 5 rangkap dan Software 3D, selambat-lambatnya 70 hari kerja setelah diterbitkannya SPMK. Diserahkan setelah dibahas dan disetujui oleh tim teknis berdasarkan masukan dari pembahasan sebelumnya.

Laporan Akhir

Laporan Akhir mencakup laporan lengkap tentang keseluruhan data-data baik primer mupun sekunder terkait dengan maksud dan tujuan studi, hasil analisis keseluruhan dari data primer, sekunder, rencana umum dan peta berikut kesimpulan beserta rekomedasinya.

Untuk kebutuhan pembahasan dibutuhkan sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan buku final sebanyak 5 rangkap dan Software 3D, selambat-Iambatnya 3 (tiga) bulan setelah diterbitkannya SPMK. Laporan buku final sudah disetujui oleh tim teknis berdasarkan masukan dari final forum.

Peta dan dokumentasi

Album peta 5 buah dan master dokumen dalam CD masing-masing 5 buah serta 1 (satu) unit maket.


(3)

I. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Penyusunan Master Plan (Rencana Induk) PPP Klidanglor Kabupaten Batang selama 90 (sembilan) hari kerja terhitung dari tanggal surat perintah mulai kerja (SPMK).

J. SUMBER PEMBIAYAAN

Pagu biaya pelaksanaan pekerjaan ditetapkan sebesar Rp. 100.000.000,-(Seratus Juta Rupiah) yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tenagh.

K. LEMBAGA PELAKSANA

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Klidanglor Kabupaten Batang.

L. PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja ini sudah diupayakan secara rinci, namun demikian demi sempumanya hasil kegiatan ini maka dimungkinkan adanya perubahan-perubahan berdasarkan masukan dan hasil pembahasan pada saat proses pelaksanaannya yang selanjutnya akan disesuaikan dalam Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak.

Semarang, Mei 2013

Mengetahui,

Pejabat

Kuasa Pengguna Anggaran

Japar Lumban Gaol NIP. 19600701 198603 1 012


(4)

BILL OF QUANTITY

RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA (RAB)

KEGIATAN : PENYUSUNAN MASTERPLAN RENCANA INDUK (PPP)

KLIDANGLOR KABUPATEN BATANG

PEKERJAAN : PENYUSUNAN MASTER PLAN (RENCANA INDUK) KAWASAN

PPP KLIDANGLOR TH ANGGARAN : 2013

I. Biaya langsungPersonil A Tenaga Ahli

B Tenaga Pendukung

Jumlah Biaya Langsung Personil II. Biaya Langsung Personil A Transportasi dan Akomodasi B Alat tulis habis pakai

C Penggandaan produk pekerjaan D Sewa peralatan

E Komunikasi dan listrik

Jumlah biaya langsung non personil Jumlah biaya I dan II

PPN ( 10 % ) Jumlah total

Terbilang : ...

Semarang, Agustus 2013

Penawar

CV / PT. ...

nama terang jabatan


(5)

I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION) A. TENAGA AHLI

No Bidang keahlian Jumlah

pers Jumlah bulan Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1. Tenaga leader 1

2. Ahli Arsitektur 1

3. Ahli Planologi 1

4. Ahli Perikanan & Kelautan 1

5. Ahli Ilmu Lingkungan 1

6. Ahli Ekonomi 1

B. TENAGA PENDUKUNG

No Bidang Tugas Jumlah

pers Jumlah bulan Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1. Surveyor 3 1,00

2. Drafter cad 1 2,00

3. Administrasi/Bag. Umum 1 3,00

Jumlah Jumlah I. A + B

II. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) A. TRANSPORTASI DAN AKOMODASI

No Kegiatan Jumlah

pers Jumlah Hari Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1. Survai 3 4,00

2. Konsultasi/Koordinasi 6 3,00

3. Trasportasi lokal - -

Jumlah

B. ALAT TULIS HABIS PAKAI

No Jenis Alata Satuan Jumlah Harga satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

1. Kertas HVS A4 Rim 5,00

2. Kertas HVS A3 Rim 4,00

3. Tinta Pilnter Buah 4,00


(6)

C. PENGGANDAAN PRODUK PEKERJAAN

No Jenis Laporan Satuan Jumlah Harga satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

1. Laporan Pendahuluan eks 10,00

2. Laporan Antara eks 45,00

3. Laporan Akhir eks 45,00

4. Maket PPP unit 1

Jumlah

D. SEWA PERALATAN

No Uraian Satuan Jml Jml

bulan

Harga satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

1. Komputer unit 1 4,00

2. Printer unit 1 3,00

3. Alat survey set 1 0,50

4. Mobil unit 1 2,00

Jumlah

E. KOMUNIKASI DAN LISTRIK

No Uraian Satuan Jumlah Harga

satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1. Biaya komunikasi bulan 3,00

2. Biaya listrik bulan 3,00