Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah.

(1)

PERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA DI LINGKUNGAN

SEKOLAH

(Studi Deskriptif Analisis di SMA Negeri 1 Rajagaluh Kabupaten Majalengka)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Mempeeroleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh : Ratih Rahmawati

1001272

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA LINGKUNGAN

SEKOLAH

(Studi Deskriptif Analisis di SMA Negeri1 Rajagaluh Kab, Majalengka) Oleh

Ratih Rahmawati

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Ratih Rahmawati

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan di cetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

RATIH RAHMAWATI

1001272

PERANAN EKSTRAKURIKULERPRAMUKADALAMMENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH

(StudiDeskriftifAnalisis di SMA Negeri 1 RajagaluhKabupatenMajalengka) DI SETUJUI DAN DI SAHKAN OLEH

PEMBIMBING Pembimbing I

Prof. Dr. H. Suwarma Al Muchtar.,S.H.,M.Pd NIP. 195302111978031002

Pembimbing II

Dr. Hj. KomalaNuramalina, M.Pd NIP. 13034502500

MENGETAHUI

KETUA JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001


(4)

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Oraganisasi Skripsi... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Mengenai Ekstrakurikuler... 8

1. Pengertian Ekstrakurikuler ... 8

2. Tujuan Ekstrakurikuler ... 10

3. Prinsip-prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler ... 10

B. Ekstrakurikuler dan Pendidikan Kewarganegaraan ... 12

1. Pendidikan Kewarganegaraan ... 12

2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Ekstrakurikuler (Karakter) ... 13

3. Konsep Nilai ... 15

4. Pendidikan Nilai Moral dalam Pendidikan Kewarganegaraan ... 16

C. Pramuka Sebagai Ekstrakurikuler Sekolah ... 17


(5)

2. Manfaat dan Tujuan Pendidikan Kepramukaan ... 19

3. Sejarah Pramuka ... 19

4. Sejarah Pramuka Indonesia ... 20

5. Janji dan Kode Kehormatan Pramuka ... 24

6. Lambang Gerakan Pramuka ... 25

7. Struktur Organisasi Pramuka ... 26

D. Karakter ... 31

1. Pengertian Karakter ... 31

2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ... 31

3. Strategi Pengembangan Karakter ... 32

4. Pendidikan Karakter Hubungannya degan Pendidikan Nilai ... 34

E. Sikap ... 35

1. Pengertian Sikap ... 35

2. Ciri-ciri Sikap ... 35

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ... 36

F. Disiplin ... 37

1. Pengertian Disiplin ... 37

2. Terbentuknya Disiplin ... 39

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan ... 41

4. Pendekatan-Pendekatan Disiplin ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Lokasi dan Subjek penelitian ... 44

1. Lokasi Penelitian ... 44

2. Subjek Penelitian ... 44

B. Desain penelitian ... 45

1. Tahap Pra Penelitian ... 45

2. Tahap Perizinan Penelitian ... 46

3. Tahap Pelaksanaan penelitian ... 46


(6)

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Tahap penyusunan Laporan ... 47

C. Pendekatan Metode penelitian ... 47

1. pendekatan Penelitian ... 47

2. Metode Penelitian ... 49

D. Definisi Konseptual ... 50

E. Instrument Penelitian ... 51

F. Proses Pengembangan Instrument ... 51

1. Uji Credibility ... 52

2. Transferability (Validitas Eksternal) ... 54

3. Depandability (Releabilitas) ... 55

4. Confimability (Obyektivitas) ... 55

G. Teknik Pengumpulan Data ... 55

1. Wawancara ... 56

2. Observasi... 56

3. Studi Dokumentasi ... 57

4. Studi Literatur ... 58

H. Analisis Data ... 58

1. Data Reduction (Reduksi data) ... 59

2. Data Display (Penyajian data) ... 60

3. Kesimpulan Data/ verification ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Gambar Umum Lokasi Penelitian ... 62

1. Sejarah Sekolah ... 62

2. Profil Sekolah ... 62

3. Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu Sekolah ... 63

4. Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 64

5. Data Ketenagaan ... 66

6. Data Peserta Didik ... 67

7. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 67


(7)

B. Gambaran Umum Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka ... 69

1. Lambang atau Citra Ambalan ... 69

2. Susunan Struktur Organasi Pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 71

3. Prestasi Pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 75

C. Deskripsi Hasil Penelitian... 76

1. Hasil Observasi dan Catatan Lapangan ... 76

2. Hasil Wawancara... 79

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98

1.Mengetahui Motivasi Siswa Dalam Mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Sebagai Pembelajaran Pendidikan Karakter Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di Lingkungan Sekolah ... 98

2. Bentuk Kegiatan Pramuka yang Dapat Meningkatkan KedisiplinanSiswa di Lingkungan sekolah ... 102

3.Kendala yang di Hadapi Sekolah Dalam Melaksanakan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Sebagai Pembelajaran Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Sikap Kedisiplinan Siswa di Lingkungan Sekolah ... 111

4.Upaya yang Dilakukan Sekolah Untuk Mengatasi Permasalahan Dalam Melaksanakan Kegiatan Ektrakurikuler Pramuka Sebagai Pembelajaran pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Kedisiplinan siswa di Lingkungan Sekolah ... 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119

A. Kesimpulan ... 119

1. Kesimpulan Umum... 119

2. Kesimpulan Khusus ... 119

B. Saran ... 121

1. Bagi Mabigus ... 121


(8)

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Orangtua dan Masyarakat ... 122

4. Bagi Anggota Pramuka ... 122

5. Bagi Siswa ... 122

6. Kepada Jurusan Pkn Universitas Pendidikan Indonesia ... 122

7. Kepada peneliti Selanjutnya ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 123

DAFTAR LAMPIRAN ... 126 RIWAYAT HIDUP


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 :Tingkat Pendidikan Guru ... 66 Tabel 4.2 :Tingkat Pendidikan Tata Usaha ... 67 Tabel 4.3 :Data Peserta Didik SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 67 Tabel4.4 :Triangulasi Sumber Hasil Penelitian Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka ... 100 Tabel4.5 :Triangulasi Sumber Hasil Penelitian Bentuk kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka yang Dapat Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di Lingkungan Sekolah ... 108 Tabel4.6 :Triangulasi Hasil Penelitian Kendala Yang Dihadapi Sekolah Dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa

di Lingkungan Sekolah ... 114 Tabel4.7 :Triangulasi Hasil PenelitianUpaya yang Dilakukan Sekolah Untuk

Mengatasi Permasalahan Dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa


(10)

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 :Struktur Organisasi Gerakan Pramuka ... 30

Gambar 3.1 :Komponen-Komponen Analisis Data ... 59

Gambar 4.1 :Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 65

Gambar 4.2 :Lambang atau Citra Ambalan ... 69

Gambar 4.3 :Susunan Struktur Organisasi Pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 71

Gambar4.4 :Sikap Disiplin Siswa Saat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka... 99

Gambar4.5 :Pelaksanaan Kegiatan Peraturan Baris Berbaris (PBB) dalam Rangka Meningkatkan Sikap Kedisplinan Siswa ... 103

Gambar4.6 :Pemberian Aba-Aba dalam Pelaksanaan Kegiatan Peraturaan Baris-Berbaris (PBB) ... 104

Gambar 4.7 :Pelaksanaan Kegiatan Pecapa atau Berkemah Sebagai Salah Satu kegiatan yang dapat Meningkatkan Kedisiplinan Siswa... 105

Gambar4.8 :Pelaksanaan Kegiatan Berkemah Dalam Menumpuk Karakter Kedisiplinan ... 107


(11)

ABSTRAK

Ratih Rahmawati. (2014). Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningktkan Karakter Disiplin Siswa di Lingkungan Sekolah.(Study Deskriptif Analitis di SMA Negeri 1 Rajagaluh)

Pembelajaran pendidikan karakter bisa di diperoleh salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka diharapkan dapat membantu peserta didik selain memiliki kemampuan kongitif mereka juga memiliki karakter yang berdisiplin agar mampu memerankan dirinya dengan baik di lingkungan pergaulan sehari-hari, maka seluruh program karakter ekstrakurikuler pramuka ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik agar dapat mengambil makna dan manfaat atas nilai dari kegiatan yang telah diikuti mereka. Maka dari itu penulis meneliti tentang “ Peranan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam meningkatkan karakter disiplin siswa di

lingkungan sekolah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memperoleh

gambaran tentang 1.mengetahui apa yang menjadi motivasi para siswa mengkuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini. 2. bentuk kegiatan pramuka apa saja yang bisa meningkatkan kedisiplinan siswa.3. Kendala apa saja yang dihadapi sekolah dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka untuk meningkatkan karakter disiplin siswa di lingkungan sekolah. 4. Upaya apa yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi permasalahan dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam meningkatkan sikap disiplin siswa di lingungan sekolah. Penelitian ini menggunakan pendeketan metode deskriptif analitis yang meliputi observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 13 orang yang terdiri dari dua pembina ekstrakurikuler pramuka, satu guru PKn, Satu wakasek kesiswaan, dan 9 anggota Pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh data bahwa yang memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di dasari atas keinginan siswa yang kuat dan didorong juga dengan di berlakukannya kurikulum 2013 yang menjadikan ekstrakurikuler pramuka menjadi ekstrakurikuler yang wajib di ikuti seluruh siswa. Bentuk kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang dapat membentuk dan meningkatkan karakter disiplin adalah pada kegiatan PBB, dan Berkemah atau pecapa. Kendala yang dihapai dalam meningkatkan kediiplinan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka berasal dari dua faktor yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Permaslahan dari faktor internalnya berasal dari anggota pramuka itu sendiri dan permasalahan dari faktor eksternal sendiri berasal dari pihak-pihak yang mendukung proses berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam meningkatkan disiplin siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka yaitu dengan melaksanakan peraturan yang telah dibuat dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan tertib dan selalu tetap menjaga komunikasi dengan baik antara anggota pramuka,pembina, dan mabigus pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh. Jadi kegiatan ekstrakurikuler pramuka merupakan sarana pembelajaran pendidikan karakter yang tepat untuk meningkatkan kedisiplinan siwa di lingkungan sekolah.


(12)

vi Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Role of Extracurricular Activities Scouting For Character Education Learning To appoint Discipline Students in the School Environment. (Descriptive Analytical

Study in SMA 1 Rajagaluh)

Character education in learning can be obtained one through extracurricular activities Scouts. Scout extracurricular activities are expected to help the students in addition to having the ability kongitif they also have a disciplined character to be able to portray himself well in the daily life, then the whole plan extracurricular character scout aims to provide supplies to students in order to extract meaning and benefits over the value of the activities that have followed them.Thus the authors examine the "role of extracurricular activities as learning scout character education in improving student discipline in the school environment". This study aims to examine and gain an overview of 1.mengetahui what motivates students retrace the scout extracurricular activities. 2. Scout any form of activity that can improve discipline .3. Constraints faced by schools in implementing extracurricular activities as a scout character education in improving the learning attitudes of students discipline in the school environment. 4. Efforts are being made to overcome the problems of the schools in conducting extracurricular activities as a scout character education to enhance the learning attitude of the students discipline in the school environment.T his study used the descriptive analytical method approach that includes observation, interviews, documentary studies, and literature. Subjects in this study were 13 people consisting of two supervisors of extracurricular scout, a Civics teacher, one student Wakasek, and 9 members of Scouting in SMA 1 Rajagaluh.dengan basic data analysis, data showed that motivates students in participating in extracurricular activities scout The underlying students' willingness strong and driven also by berlakukannya curriculum in 2013, which makes extracurricular extracurricular scouts become mandatory in the whole pelajar.kegiatan extracurricular follow scout who can shape and enhance the character of the discipline is on United Nations activities, and camping or pecapa. Constraints in improving kediiplinandihapai students through extracurricular activities scouts come from two factors, internal factors and external factors. Permaslahan of internal factors derived from the scouts themselves and their own problems of external factors comes from those who support the ongoing process of extracurricular activities in SMA Negeri 1 scout Rajagaluh. Efforts to do to overcome the problems in improving discipline students through extracurricular activities with the scouts is implemented regulations that have been made in extracurricular activities in an orderly manner and always scout while maintaining good communication with the members of scouts, coaches, and scouts mabigus in SMA 1 Rajagaluh. So scout extracurricular activities is a means pembeljaran proper character education to enhance the Siwa discipline in the school environment.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang Penelitian

Globalisasitelah membawa dampak yang sangat luas di seluruh belahan bumi termasuk di negara ini. Globalisasi tidak selalu berdampak positif bagi kehidupan kita, tetapi ada juga dampak dari globalisasi yang membawa pengaruh negatif diantaranya kekerasan, penyalahgunaan obat terlarang, dan tindakan kriminalitas lainnya. Sehingga tidak mengherankan hal tersebut berujung pada hilangnya sebuah karakter bangsadan menyebabkandekadensi moral sertahilangnyakreativitasdanproduktivitasbangsa.

Disinilahpentingnyasebuahinternalisasipendidikankaraktersalah satunya

dengan menerapkan pendidikan karakter di

sekolahsecaraintensifdenganketeladanan, kearifan, dankebersamaan, baikdalam program intrakurikulermaupunekstrakurikuler, sebagaipondasikokoh yang bermanfaatbagimasadepananakdidik.Karenapendidkankarakterbertujuanmembent ukdanmembangunpolapikir, sikap, danperilakupesertadidik agar menjadipribadi

yang positifberahlakkarimah, berjiwaluhur,

danbertanggungjawab.Dalamkontekspendidikan,

pendidikankaraktermerupakanusahasadar yang

dilakukanuntukmemebentukpesertadidikmenjadipribadipositifdanberahlakkarimah

sesuaidenganStandarKompetensiLulusan (SKL)

sehinggadapatdiimplementasikandalamkehidupansehari- hari.

Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Dharma,dkk

(2011,hlm.9)”

Tujuan pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah ( setelah lulus dari sekolah).

Pengetahuan dan pengembangan memiliki makna pendidikan dalam seting sekolah bukan hanya sebagai pencapaian untuk memperoleh suatu gelar


(14)

2

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saja melainkan sebuah proses untuk mendapatkan suatu pengalaman yang bertujuan untuk mencapai terbentuknya suatu karakter bersifat positif.

Hal tersebutsejalandenganfungsipendidikannasional yang terdapatdalampasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikannasional yang menyebutkan :

Pendidikannasionalberfungsimengembangankemampuandanmembentukw

ataksertaperadabanbangsa yang

bermaktabatdalamrangkamencerdaskankehidupanbangsa,

bertujuanuntukberkembangnyapotensisiswa agar menjadimanusia yang berimandanbertaqwaterhadapTuhan Yang MahaEsa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarganegara yang demokratissertabertanggungjawab.

Pengembangandiripadaseorangsiswatidakhanyacukupmelalui proses pembelajaran formal di dalamkelas, tetapijuga perludikembangkandalamkegiatan di luarkelas, sepertimelaluikegiatanekstrakulikuler. Hal inisejalandenganpendapat

Supiatin,Popi ( 2010, hlm.105) bahwa “kegiatan ekstrakurikuler merupakan

bagian dari proses pengembangan dan pendewasaan siswa, karena secara tidak langsung kegiatan ekstrakurikuler dapat membuat siswa berdisiplin. Dan bertanggung jawab.

Adanya kesinambungan dari program intrakurikuler ke dalam program ekstrakurikuler akan memberikan peluang bagi siswa untuk terus melakukan eksplorasi berbagai hal dalam proses pencarian identitas siswa, pengembangan bakat, potensi, minat dan terutama dalam meningkatkan sikap kedisiplinan siswa itu sendiri. Selain itu tujuan kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana diungkapkan oleh supiatin, popi (2010 hlm. 99) adalah menumbuh kembangkan pribadi siswa yang sehat jasmani dan rohani, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepribadian dan tanggung jawab kepada lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya, serta menampilkan sikap sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka bertujuan untuk membangun manusia yang berkepribadian, berwatak, dan berbudipekerti luhur.

Sejalan dengan pendapat diatas, dalam Surat Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka di jelaskan bahwa:


(15)

Dijelaskanbahwapramukaadalahkegiatanuntukmenjadikanmanusiadanwar ga Negara indonesia yang berkepribadiandanberahlakluhur, yang cerdas, cakap, tangkas, trampil, danrajinsertasehatjasmanidanrohani, yang berpancasila, dansetiapatuhkepada Negara kesatuanrepublikindonesia. Dalammembinadanmengembangkansikapdemokratissiswapramukaharusm

ampumenumbuhkan rasa tanggungjawab,

kebersamaansertakesetiakawananantarsiswa.

Salah satukarakter yang

dikembangkanolehkegiatanekstrakurikulerpramukainiadalahkedisiplinan, menurut

Darmodiharjo (dalam, Junjungan, 2012, hlm.48).“Disiplin adalah sikap mental

yang mengandung kerelaan untuk memenuhi semua ketentuan, peraturan, dan

norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawabnya”. Dengan

kata lain disiplin menurut Darmodiharjo adalah sikap sadar dalam menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab yang sesuai dengan aturan dan norma-norma yang berlaku dan tidak melanggar peraturan dan norma-norma-norma-norma tersebut.

Sedangkan yang dikemukakan oleh Soekanto (1983,hlm.237), dikemukakan adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan seseorang diantaranya;

a. Seseorang patuh pada hukum karena faktor penyesuaian diri terhadap kaidah-kaidah tersebut.

b. Seseorang mematuhi hukum karena identifikasi, artinya dia mematuhi hukum bukan karena nilai yang sesungguhnya dari kaidah- kaidah tersebu, tetapi ingin memelihara hubungan dengan warga-warga lain sekelompok.

c. Seseorang patuh pada hukum karena faktor kepentingan dari seseorang atau mematuhi hukum karena merasa bahwa semua kepentingannya terpenuhi setidaknya terlindungi oleh hukum.

d. Penjiwaan dari pada norma-norma yang ada dalam diri warga masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, jelaslah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan seseorang dalam hal ini siswa, untuk mendapatkan pengakuan dan pengahargaan dari lingkungan, kelompok, dan masyarakat tempatnya beraktivitas. Karena melalui disiplin seseorang dapat dihargai, begitu juga sebaliknya dengan kedisiplinan yang rendah maka orang akan berekspetasi yang buruk kepadanya karena dia melakukan pelanggaran dan harus menjalankan sanksi atas pelanggaran yang telah dilakukannya.


(16)

4

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sejalandengan visi dan misi SMA Negeri 1 Rajagaluh yang menginginkanpesertadidiknyamemilikikarakterkedisiplinanmakadenganadanyake giatanekstrakurikulerpramukainidapatmemantapkankarakterkedisiplinandalamdiri pesertadidik dalam rangka mengembangkan diri dan kualitas pribadi siswa, terkaiterat dengan penanaman dan pembiasaan untuk hidup disiplin sesuai dengan tingkat perkembangannya. Berangkatdarilatarbelakangdiatasmaka penelititertarikuntukmenelitilebihlanjutbagaimanaperanankegiatanekstrakurikuler

pramuka dalam meningkatkan karakter disiplin siswa.

Dengandemikianjudulskripsiiniadalah “PerananKegiatanEkstrakurikulerPramuka Dalam MeningkatakanKarakter DisiplinSiswa di LingkunganSekolah”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan Uraian Sebelumnya Identifikasi Masalah penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Apa yang

menjadiMotivasisiswadalammengikutikegiatanekstrakurikulerpramuka? 2. BentukKegiatanPramukaapasaja yang meningkatkankrakter disiplinsiswa?

3. Kendalaapasaja yang di

hadapisekolahdalammelaksanakankegiatanekstrakurikulerpramukadalam meningkatkandisiplinsiswanyadilingkungansekolah?

4. Upayaapasaja yang

dilakukansekolahuntukmengatasipermasalahandalammelaksanakankegiata nekstrakurikulerpramukaDalam meningkatkandisiplinsiswanya di lingkungansekolah?

C. RumusanMasalah Penelitian

Berdasarkan Masalah yang telah penulis paparkan, maka terdapat suatu rumusan masalah yang akan penulis ajukan guna membatasi suatu permasalahan yang telah penulis paparkan agar penelitian ini bisa dicapai dengan baik, dan penelitian menjadi lebih terarah adalah Bagaimana Peranan Kegiatan


(17)

Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah.

D. Tujuan Penelitian

1. TujuanUmum

Secaraumumpenelitianinibertujuanuntukmengetahuiperanandarikegiatanek strakurikulerpramukasebagaipembelajarankarateruntukmeningkatkankedis iplinansiswadilingkungansekolah.

2. Tujuankhusus

a. Untukmengetahuiapa yang

menjadimotivasiparasiswamengkutikegiatanekstrakurikulerpramukaini .

b. Untukmengetahuibentukkegiatanpramukaapasaja yang berguna dalam meningkatkankedisiplinansiswa di lingkungan sekolah

c. Untukmengetahuikendalaapasaja yang

dihadapisekolahdalammelaksanakankegiatanekstrakurikulerpramukase

bagaipembelajaranpendidikan karakteruntuk

meningkatkansikapkedisiplinansiswanya di lingkungansekolah.

d. Untuk mengetahui upayaapasaja yang

dilakukanpihaksekolahuntukmengatasipermasalahandalammelaksanak ankegiatanekstrakurikulerpramukasebagaipembelajaranpendidikankara kteruntukmeningkatkansikapkedisiplinansiswanya di lingungansekolah.

E. Manfaat atau Signitifikasi Penelitian

1. Secarateoritis

a. Hasildaripenelitianinidiharapkandapatmenjadisebuahliteratur yang dapatmenggambarkantentangkegiatanekstrakurikulerpramukasebagaip embelajaranpendidikankarakteruntukmeningakatakankedisiplinansiswa dilingkungansekolah.


(18)

6

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Sebagaisalahsatupengembangankedisiplinanilmu yang ditekuniolehpenulisyaitupendidikankewarganegaraan, kuhususnya yang

terkaitdenganpembelajaranpendidikankarakterdalamkegiatanekstrakuri kuler.

2. Secarapraktis

Secarapraktis, kegunaanpenelitianiniadalahsebagaiberikut

a. Bagisiswa, denganadanyapenelitianini diharapkandapat di jadikansebagaisalahsatumotivasisiswauntukmengikutikegiatankepramu kaandalamrangkamengembangkankarakterkedisiplinansiswadilingkun gansekolah.

b. Bagi Guru, khususnya guru pendidikankewarganegaraan, Mabigus,

Kordinatordan Pembina

kegiatankepramukaandiharapkandenganadanyapenelitianinidapatdijadi

kansebagaisalahsaturujukanmaupun barometer

dalammengembangkankegiatankepramukaan di sekolah.

c. Bagisekolah, guru

diharapkandenganadanyapenelitianinidapatmemberikanmasukandalam membina,

mengembangkankarakterkedisiplinansiswadalamwadahkegiatankepra mukaan yang mencerminkankesadaranberbangsadanbernegara.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi dari penelitian ini yang berjudul Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa di Lingkungan Sekolah (Studi

1. BAB I Pendahuluan, berisikan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi

2. BAB II Kajian Pustaka, merupakan konsep atau teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori yang akan di bahas dalam kajian pustaka ini


(19)

adalah; Tinjauan Mengenai Teoritis, Ekstrakurikuler Pramuka dan Pendidikan Kewarganegaraan, Pramuka Sebagai Ekstrakurikuler Sekolah, Karakter, Sikap, Disiplin.

3. BABIII Metode Penelitian, berisi penjabaran yang rinci mengenai metode Penelitian dan beberapa komponen. Komponen yang dimaksud adalah lokasi dan subyek Penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data dan analisis data.

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisikan gambaran umum lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Rajagaluh, gambaran umum kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh, deskripsi hasil pembahasan, dan pembahasan hasil penelitian

5. BAB V Kesimpulan dan Saran berisikan kesimpulan secara umum dan khusus, dan saran untuk mabigus, pembina ekstrakurikuler, orangtua dan Masyarakat, Anggota pramuka, siswa jurusan Pkn, dan peneliti selanjutnya.


(20)

1

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Pada sebuah Penelitian hal penting yang harus di lihat atau di pertimbangkan adalah lokasi dan Subyek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menunjukan pada pengertian tempat atau lokasi penelitian, yang di cirikan oleh adanya unsur-unsur seperti, pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat di observasi. Adapun lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Rajagaluh. Sementara itu yang menjadi pertimbangan dasar di pilihnya sekolah tersebut sebagai lokasi subjek dalam penelitian ini di karenakan di SMA Negeri 1 Rajgaluh memiliki kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang cukup bagus dan terkadang mengikuti jambore nasional.

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini di tunjukan kepada guru pembina pramuka, pelatih pramuka, dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh. Subjek penelitian sebagaimana yang di kemukakan oleh Sugiyono (2011, hlm. 215) bahwa :

“Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi tetapi oleh Spradley

dinamakan “social Siluation”. atau situasi sosial yang terdiri dari atas tiga elemen

yaitu tempat (place), pelaku (actor). Dan aktivitas (activity) dan berinteraksi secara senegis situasi sosial tersebut dapat di nyatakan sebagai objek penelitian yang ingindi

fahami secara lebih mendalam “Apa yang ada terjadi “ di dalmnya.”

Sedangkan Subjek penelitian yang menjadi sampel penelitiannya seperti yang di kemukakan oleh Nasution (2003, hlm.32)

Dalam penelitian kualitatif yang di jadikan sampel hanyalah sumber yang dapat memberikan informasi. Sampel dapat berupa hal peristiwa, manusia, situasi yang

diobservasi. Sering samapel di pilih secara “purposive” bertalian dengan purpose atau

tujuan tertentu. Sering pula responden diminta untuk menunjuk orang lain yang dapat memberikan informasi kemudian responden ini di minta pula menunjuk orang lain

dan seterusnya . cara ini lazim di sebut “Snowball sampling” yang di lakukan secara

beruntun.

Dari apa yang telah diungkapkan diatas, subjek, penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi dipilih secara puposive bertalian dengan tujuan tertentu. Berdasarkan uraian tersebut, maka subjek yang di teliti akan di tentukan langsung oleh peneliti berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian .


(21)

Dalam pengumpulan data, responden didasarkan pada ketentuan atau kejenuhan data dan informasi yang diberikan. Jika beberapa responden yang dimintai keterangan diperoleh informasi yang sama, maka itu sudah dianggap cukup untuk proses pengumpulan data yang diperlukan sehingga tidak perlu diminta keterangan dari responden berikutnya.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh, Pembina Pramuka, Pelatih pramuka, dan guru Pkn.

B. Desain Penelitian

Desain Penelitian di rancang secara sistematis agar penelitian berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan, guna mencapai hasil yang maksimal. Jika penelitian itu sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan sebelumnya, agar penelitian ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan hasil yang maksimal, maka peneliti menyusun tahap-tahap penelitian sebagai berikut:

1. Tahap Pra Penelitian

Tahap pra penelitian ini di lakukan sebelum penulis terjun langsung melaksanakn penelitian tersebut. Gunanya tahap pra penelitian ini agar penulis bisa menyusun rancangan penelitian, pertimbangan masalah penelitian lokasi penelitian, dan pengurus perizinan penelitian. Sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar ketika proses kegiatan penelitian itu di laksanakan. Tahap pra penelitian yang dilakukan adalah:

a. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai subjek yang akan diteliti serta kajian teori mengenai upaya meningkatkan kedisiplinan siswa di lingkungan sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

b. Memilih dan merumuskan masalah penelitian. c. Menentukan judul penelitian

d. Menyusun proposal penelitian

1. Tahap Perizinan Penelitian

Tahap perizinan ini dilakukan agarpenulis lebih mudah mendapatkan data-data dari sumber penelitian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam perizinan penelitian adalah:

a. Mengajukan surat permohonan izin penelitian yang ditandatangani oleh ketua jurusan PKN, untuk melakukan penelitian ke instansi yang terkait dengan penelitian skripsi. b. Mengajukan surat rekomendasi permohonan izin untuk mengadakan


(22)

3

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permohonan surat izin penelitian dengan menyerahkan proposal penelitian

yang disetujui pembimbing 1 (satu dan Pembimbing 2(dua) serta surat permohonan izin penelitian yang di tanda tangani oleh ketua jurusan PKN, kwitansi spp serta foto copy KTM

c. Pembantu rektor 1 mengeluarkan surat izin untuk di sampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Rajagaluh

d. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Rajagaluh memberikan izin untuk mengadakan penelitian di tempat ekstrakurikuler Pramuka.

2. Tahap pelaksanaan Penelitian

Tahap ini merupakan inti dalam penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengumpulkan data dan fakta dari responden. Selain observasi penulis juga memperoleh data melalui wawancara dengan responde. Adapun langkah-langkah yang di tempuh sebagai berikut:

a. Menghubungi bagian Tata Usaha SMA Negeri 1 Rajagaluh untuk meminta informasi dan meminta izin untuk melaksankan penelitian

b. Menghubungi pembina Pramuka

c. Mengadakan wawancara dengan Pembina pramuka d. Menghubungi guru Pkn yang akan di wawancarai e. Mengadakan wawancara dengan guru PKn

f. Menghubungi anggota pramuka sebagai subjek penelitian untuk di wawancarai g. Melakukan wawancara dengan Anggota Pramuka

h. Membuat catatan yang di perlukan yang berkaitan dengan masalah yang di hadapi

3. Tahap Analisis Data

Setelah data-data yang telah di peroleh di lapangan di rasa cukup memadai maka tahap selanjutnya adalah tahap analisis data. Analisis data sendiri munurut sugiyono (2012,hlm,244) adalah sebagai berikut;

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang kurang penting, dan yang akan di pelajari, membuat kesimpulan dan diceritakan kepada orang lain.

Tahap Analisis data ini, data yang diperoleh dilapangan diolah dan dianalisis untuk mencari keabsahan data dan kebenaran guna menjawab berbagai permasalahan yang menjadi fokus penelitian.


(23)

4. Tahap Penyusunan Laporan

Setelah tahap analisis data, peneliti selanjutnya memasuki tahap penyusunan laporan. Pada tahap ini semua data-data dan temuan-temuan di lapangan telah di analisis, di gabungkan dan di susun dalam suatu laporan penelitian yang ilmiah. Laporan ini di buat peneliti adalah skripsi yang kemudian dipertanggungjawabkan pada sidang skripsi.

C. Pendekatan dan Metode penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodelogi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Penelitian kualitatif berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran, namun didalam melihat kebenaran tersebut tidak selalu dapat dan cukup didapat dengan melihat suatu yang nyata, akan tetapi kadang kita perlu juga melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya lebih jauh ke balik suatu yang nyata tersebut.

Moleong (2013, hlm.6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut :

“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami subyek penelitian misalnya, pelaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara horistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dn bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah”.

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini peneliti berusaha menggambarkan hasil penelitian atau fenomena-fenomena yang diteliti, kemudian digambarkan ke dalam bentuk uraian-uraian yang menunjukan bagaimana suatu kegiatan ekstrakurikuler pramuka dapat membentuk perilaku disiplin siswa di lingkungan sekolah.

Sejalan dengn hal tersebut, Bogdan dan Taylor (dalam Suwandi dan Broswi 2008, hlm. 22) mengungkapkan harapan dari pendekatan kualitatif sebagai berikut :

“Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam

tentang ucapan, tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat dan atau suatu organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang di kaji dari sudut pandang yang utuh, komperhensif, dan holistik.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Sugiyono (2009, hlm. 59), menyatakan bahwa:

“Dalam penelitian Kualitatif yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah


(24)

5

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun

kelapangan”.

Selain itu, Sugiyono (2011 , hlm : 222) juga menyatakan bahwa :

“peneliti Kualitatif sebagai human instrument, berfungsi mendapatkan fokus

penelitian, memilih informasi sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya”.

Maka selama proses penelitian ini, peneliti akan lebih banyak melakukan komunikasi dengan subjek penelitian di SMA Negeri 1 Rajagaluh. Selanjutnya, dalam penelitian ini akan lebih mengungkapkan secara deskriptif hasil dari temuan-temuan di lapangan.

2. Metode Penelitian

Secara harfiah kata metodelogi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata

“mefha” yang berati melalui, “ hados” yang berati jalan atau cara dan kata “logos” yang

berati ilmu pengetahuan. Metodelogi penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam mencari sesuatu hal dengan menggunakan logika berpikir, sehingga di peroleh suatu hal yang di inginkan.

Masyuri dan Zainuddin (2008, hlm.151) menjelaskan mengenai pengertian metode yaitu :

“ Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai

langkah-langkah sistematis, sedangkan metodelogi adalah suatu pengkajian dalam memperoleh peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian. Fenomena-fenomena yang sedang terjadi dan berhubungan dengan kondisi masa kini. Metode deskriptif berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya. Hal tersebut sesuai seperti yang dikemukakan oleh Best (dalam Sukardi, 2003, hlm.157), bahwa penelitian deskriftif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan mengintreprestasi objek sesuai dengan apa adanya.

Dalam peelitian deskriptif ini objek yang di teliti tidak di buat-buat dengan alasan apapun. Objek peneliti ini bersifat alamiah, atau dibiarkan sesuai dengan keadaan sekarang. Penelitian ini merupakan studi dekriptif analitis. Dalam penelitian studi deskriptif analitis, peneliti mengumpulkan sebanyak-banyaknya data dengan melaluiberbagai teknik yang


(25)

disusun secara sistematis untuk mencari data hasil penelitian yang semprna. Penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif analitis karena, ingin memperoleh gambaran yang nyata dan bukan ingin menguji hipotesis, yang sesuai dengan sifat masalah serta tujuan penelitian yang ingin di peroleh mengenai “ Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa di Lingkungan

Sekolah”.

D. Definisi Konseptual

Untuk menghindari miskonsepsi dan interpretasi konsep-konsep penting dalam penelitian ini menghindari kesalahpahaman dan mengartikan judul, maka peneliti memberikan penjelasan sebagai berikut:

1. Peranan

Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (1989, hlm. 677 ) peranan diartikan sebagai bagian dari tugas utamanya yang harus dilaksanakan. Sehingga di hubungkan dengan judul, maka peranan disini dapat di artikan sebagai bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan oleh kegiatan ekstrakulikuler sebagai pembelajaran dari pendidikan ka

rakter.

2. Ekstrakurikuler

Menurut Asmani, J. (2011, hlm. 62). Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaraan dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus di selenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwenang di sekolah.

3. Pramuka

Dalam surat keputusan RI No. 238 tahun 1961 tentang gerakan pramuka (1985, hlm. 3 ) dijelaskan bahwa pramuka adalah kegiatan untuk menjadikan manusia dan warga negara indonesia yang berprikebadian berahlak luhur dan, yang cerdas, cakap, tangkas, trampil dan rajin serta sehat jasmani dan rohani, yang berpancasila dan setia dan patuh kepada negara persatuan republik indonesia.

4. Pendidikan Karakter

Megawangi,R.(dalam Kesuma,D dkk, 2009, hlm.5). mengemukakan bahwa; pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempratikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberi kontribusi yang positif kepada lingkungannya.


(26)

7

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Kedisiplinan

Suryati (2007, hlm. 1) bahwa disiplin dianggap sebagai perilaku dasar atau suatu prasyarat pendukung kesuksesan belajar atau bekerja.

6. Sekolah

Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online], sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima, dan memberi, pelajaran.

E. Instrument Penelitian

Sesuai dengan jenis pendekatan penelitian yang diguakan yaitu penelitian kualitatif maka peneliti memilih menggunakan dirinya sendiri sebagai human instrument sebagai pengumpul data primer. pendapat di atas di perkuat oleh Sugiyono (2011 , hlm : 222) yang menyatakan bahwa :

“Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi mendapatkan fokus penelitian,

memilih informasi sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,

analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya”.

Dalam kedudukannya sebagai instrument utama, maka peneliti dapat menangkap secara utuh situasi yang sesungguhnya serta dapat memeberikan makna atas apa yang diamatinya itu.

F. Proses Pengembangan Instrument

Proses pengembangan Instrument bisa dilakukan dengan melalui empat tahap, seperti

dikemukakan Sugiyono(2010, hlm. 270), bahwa “ uji Keabsahan data dalam penelitian

kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal),

dependability (reabilitas), dan confirmability (obyektifitas).” 1. Uji Credibility

Uji kredibilitas seperti di kemukakan Sugiyono (2010, hlm. 270), bahwa :

“Uji Kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain di

lakukan dengan memperpajang pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, analisis kasus negatif , menggunakan bahan referensi dan membercheck.”

Uji kredibilitas atau disebut juga validitas internal penulis di terapkan dlam penelitian ini, yaitu rinciannya seperti uraian di bawah ini.

a. Memperpanjang pengamatan

Memperpanjang pengamatan di lakukan penulis guna mendapatkan sebuah data yang valid yang sesuai dengan apa yang terjadi. Dengan demikian memperpanjang pengamatan,


(27)

penulis dengan responden akan semakin akrab, semakin terbuka, semakin mempercayai sehingga tidak ada informasi dari responden yang disembunyikan lagi. Memperpanjang pengamatan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan intensitas pertemuan degan memperhatikan pula kondisi dan waktu yang dimiliki responden.

Memperpanjang pengamatan di lakukan penulis ketika data yang diperoleh dari responden, yaitu anggota Pramuka SMA Negeri 1 Rajagaluh dirasa kurang memuaskan. Untuk itu

penulis memperpanjang pengamatan untuk mendapatkan sumber data mengenai “ Peranan

Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin n Siswa di Lingkungan Sekolah.

b. Meningkatkan Ketekunan dalam penelitian

Dengan meningkatkan ketekunan dalam penelitian mengenai “ Peranan Kegiatan

Ekstrakurikuler Pramuka sebagai pembelajaran pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan

Kedisiplinan Siswa Di lingkungan Sekolah”, penulis dapat kembali melakukan pengechekan

kembali apakah data yang didapatkan itu sudah benar dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan penulis. Selain itu, dengan meningkatkan ketekunan maka penulis dapat mendeskripsikan data yang akurat dan sistematis.

Meningkatkan ketekunan dapat di lakukan dengan cara membaca buku, berbagai referensi buku, hasil penelitian maupun dokumen –dokumen yang terkait dengan hasil temuan yang diteliti.

1) Triangulasi Data

Triangulasi data menurut Sugiyono (2010, hlm. 273) bahwa :

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengechekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, daan berbagai waktu dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

2) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara menguji kredibilitas data dengan mengechek kembali data yang diperoleh dari beberapa sumber. Seperti dalam penelitian ini, penulis tidak hanya mendapatkan data dari Anggota Pramuka, tetapi mengambil data dari pembina Pramuka, pelatih pramuka, dan guru Pkn dari ketiga sumber data tersebut, kemudian di deskripsikan, dikatagorokan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari ketiga data tersebut.


(28)

9

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Triangulasi teknik utuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengechek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi teknik ini dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur.

4) Triangulasi waktu

Kredibilitas data juga di pengaruhi oleh waktu. Responden yang diajak wawancara diwaktu yang berbeda dapat mempengaruhi keakuratan data yang dihasilkan. Untuk itu pengujian kredibilitas data dilakukan dengan cara pengecekan data kembali dengan responden dalam waktu dan situasi yang berbeda. Bila hasilnya berbeda maka dilakukan secar terus-menurus sampai ditemukan kepastiannya.

c. Analisis kasus Negatif

Kasus negatif yaitu asus yang tidak sesuai dengan penelitian dalam situasi dan waktu

tertentu. Seperti dikemukakan Sugiyono (2010, hlm. 275), bahwa “ Melakukan analisis kasus

negatif berati peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang

telah di temukan. “

d. Menggunakan Bahan Referensi

Menggunakan bahan referensi menurut Sugiyono (2010, hlm. 275) menjelaskan,

bahwa “yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah pendukung untuk membuktikan

data yang telah ditemukan peneliti.”

Untuk itu penulis mengumpulkan bahan referensi yang mendukung penelitian ini, sehingga sumber data yang di dapatkan dapat teruji kevaliditasannya.

e. Mengadakan Membercheck

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 276) bahwa “ Membercheck adalah, adalah proses

pengecheckan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yangdiperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.”Dalam penelitin mengenai “ Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Sebagai Pembelajaran pendidikan karakter untuk meningkatkan kedisiplinan Siswa di

Lingkungan Sekolah” membercheck dilakukan kepada anggota pramuka, pembina pramuka,

pelatih Pramuka, dan Guru Pkn.

2. Transferability (Validitas eksternal)

Mengenai Transferability Sugiyono (2008, hlm. 368) menjelaskan bahwa :

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas eksternal menunjukan derajat ketetapan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke


(29)

populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer berkenaan dengan kenyataan, sehingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.

Agar pembaca memahami hasil penelitian mengenai “ Peranan Kegiatan

Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan

Sekolah” dan mampu menerapkan hasil penelitian ini maka penulis dalam membuat

laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan begitu pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian ini, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian ini di tempat lain.

3. Dependability (Releabilitas)

Mengenai Dependability Sugiyono (2010, hlm. 227 ) menjelaskan bahwa :

Dalam penelitian kualitatif uji dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data, penelitian ini perlu di uji dependabilitynya.

Untuk menguji dependability, penulis melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Proses audit dilakukan oleh tiga pembimbing untuk mengaudit keseluruhan

aktivitas penulis dalam melakukan penelitian mengenai “ Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah” Dimulai

dari menentukan masalah, focus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan keabsahan data, sampai membuat kesimpulan.

4. Confirmability (obyektivitas)

Mengenai confirmability Sugiyono ( 2010, hlm. 277) menjelaskan bahwa :

Dalam Penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Comfirmability berati menguji hasil penelitian, dikaitkan denganproses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan proses penelitin yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.

Berkenaan dengan hasil diatas, penulis menguji hasil penelitian dengan mengkaitkannya kedalam proses penelitian dan mengevaluasi apakah hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan atau tidak. Dalam penelitian ini jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun data-data yang diperlukan oleh peneliti, secara teknik di peroleh melalui beberapa kegiatan teknik pengumpulan data yang akan di gunakan sebagai berikut :


(30)

11

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi dan data yang faktual mengenai kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dalam meningkatkan moral kedisiplinan siswa dilingkungan sekolah. Wawancara dilakukan melaui proses tanya jawab lisan secara langsung kepada berbagai pihak, baik dengan guru pembimbing, pembina, maupun siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh, yang berkaitan dengan penelitian ini.

Berkaitan dengan hal tersebut, Danial (2009, hlm. 71) menjelaskan bahwa:

“Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan dialog, tanya

jawab antara peneliti dan responden secara sungguh-sungguh. Wawancara dapat di lakukan dimana saja selama dialog masih bisa di lakukan misalnya sambil berjalan, duduk santai disuatu tempat, di lapangan, di kantor, di kebun, di bengkel atau dimana

saja”.

Adapun manfaat mengadakan wawancara, seperti di tegaskan oleh Nasution (2003, hlm.114-115). Yaitu

“Melalui tanya jawab kita dapat memasuki alam fikiran orang lain sehingga kita

memperoleh gambaran tentang dunia mereka. Jadi wawancara dapat berfungsi deskriptif, yaitu melukiskan dunia kenyataan seperti dialami oleh orang lain. Selain itu, wawancara berfungsi eksploratif, yaitu bila masalah yang kita hadapi masih

samar-samar karena belum di selidiki secara mendalam oleh orang lain”.

Dari apa yang di ungkapkan di atas, jelas lah bahwa dengan menggunakan wawancara, peneliti memperoleh gambaran yang lebih objektif dan mendalam tentang maslah yang di seledikinya.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Seperti apa yang dikatakan nasution (2003, hlm.59), bahwa

“Data Obeservasi berupa deskripfi yang faktual, cermat, dan terperinci menegnai

keadaan lapangan, kegiatan manusia dan situasi sosial, serta konteks dimana kegiatan-kegiatan itu terjadi. Data itu di peroleh berkat adanya peneliti di lapangan dengan

mengadakan pengamatan secara langsung.”


(31)

“Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomenabaik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Alasan secara metedologis bagi penggunaan observasi atau pengamatan ialah pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan. dan sebagainya. Selain itu pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari observer maupun dari pihak subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek pengamatan peneliti adalah pembentukan sikap disiplin siswa, melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang ada di sekolah.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan. Menganalisis dokumen-dokumen., catatan-catatan yang penting dan berhubungan serta dapat memberikan data-data untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian berkaitan dengan hal tersebut, Endang

Danial (2009, hlm.79) mengungkapkan bahwa”

“Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan sejumlah dokumen yang di perlukan

sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai data siswa, data penduduk; gambar, surat-surat,

foto, akte sebagainyaa.”

Teknik ini sudah lama di gunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat di manfaatkan untuk menguji, menafsirkan dan bahkan untuk meramalkan. Teknik ini di lakukan dengan cara melihat, menganalisa data-data yang berupa dokumentasi yang berkaitan dan menunjang penelitian.

4. Studi Literatur

Pada tahapan ini, peneliti melakukan apa yang di sebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah di lakukan orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan di teliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang di teliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berfikir ilmiah.

Hal ini di maksudkan untuk memperoleh informasi tambahan yang erat dan dapat menunjang masalah yang di kaji atau diteliti. Literatur yang di gunakan dalam penelitian ini merupakan literatur yang berkaitan erat dengan peranan kegiatan ekstrakurikuler dalam meningkatkan moral disiplin siswa.


(32)

13

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang penting dalam penelitian, karena dapat memberikan hasil akhir dari jawaban-jawaban yang menjadi permasalahan penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu melalui wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur, yang selanjutnyaakan dituangkan dalam laporan. Seperti dikemukakan Sugiyono(2011, hlm.244). bahwa:

Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola memilih mana yang penting dan mana yang akan di pelajari dalam membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh dirisendiri maupun oranglain.

Analisis data dimulai dengan sumber penelitian, kemudian diambil memeriksa data tersebut dan diambil makna-maknanya sesuai dengan kebutuhan peneliti ini. Seperti

dikemukakan Miles dan Huberman (1992, hlm. 16) bahwa “pengelolahan dan analisis data

data dilakukan melalui tiga jalur kegiatan yang yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi

data, penyajian data, penarikan keesimpulan / veritifikasi.”

Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan / veritifikasi merupakan siklus yang satu sama lainnya saling berkesinambungan. Penulis harus memperhatikan ketiga jenis kegiatan tersebut agar mengahasilkan data yang akurat dan bersifat alamiah. Berikut ini proses dari ketiga kegiatan terebut dalam pengelolaan dan analisis kualitatif.

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis data

Pengumpulan

data Penyajian data

Kesimpulan: Penarikan / veritifiikasi Reduksi data


(33)

1. Data Reduction (Reduksi data)

Reduksi data yaitu proses analisis data untuk mereduksi dan merangkum hasil-hasil penelitian pada pada hal-hal yang penting bagi penulis. Penelitian di fokuskan kepada

Anggota Pramuka, pembina Pramuka, pelatih Pramuka, dan Guru Pkn mengenai “peranan

Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka sebagai pembelajaran Pendidikan Karakter untuk

meningkatkan Kedisiplinan Siswa di lingkungan sekolah”. Reduksi data bertujuan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan akan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari kembali jika diperlukan.

2. Data Display (penyajian data)

Display data yaitu Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci namun menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan data hasil penelitian yang diperoleh.

Penyajian data diawali dari wawancara dengan anggota Pramuka, yang kemudian disusun sesuai dengan rumusan masalah, kemudian untuk menguatkan hasil laporan yang dilakukan wawancara dengan pembina Pramuka, pelatih pramuka, dan guru Pkn agar hasil data yang diperoleh dengan akurat.

3. Kesimpulan data / verification

Kesimpulan merupakan tahap terakhir dari penelitian. Kesimpulan dialkukan dengan tujuan mencari makna yang dianggap penting dari data yang telah dianalisis. Kesimpulan ini

berupa pernyataan singkat tentang “Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Sebagai

Pembelajaran pendidikan karakter untuk meningkatkan kedisiplinan Siswa di lingkungan

sekolah.”

Proses pengelolaan data dimulai dari pencatatan data lapangan (data mentah) untuk mengumpulkan data–data yang telah di dapat, kemudian di reduksi untuk menyeleksi data yang dianggap penting, dan setelah itu proses display data untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian, selanjutnya data dianalisis dan di veritifikasi melalui beberapa teknik, seperti yangdiungkapkan Moleong (2010: 192), yaitu:


(34)

15

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendukung lainnya untuk mengungkap permasalahan secara tepat.

b. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik, ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain.

c. Data yang diperoleh kemudian difokuskan pada subsantif fokus penelitian.

Demikian teknik pengelolahan dan analisis data yang di lakukan penulis dalam melakukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap ini diharapkan penulis mendapatkan

keakuratan data mengenai “Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam

Meningktkan Karakter Displin Siswa di Lingkungan sekolah”.

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan peneliti pada kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh, tentang Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa di Lingkungan Sekolah, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap pertanyaan dan fakta-fakta penelitian. Disamping itu peneliti mengungkapkan beberapa saran yang kiranya dapat membantu dalam meningkatkan kedisiplinan siswa.

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa keberadaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 1 rajagaluh, sangat berperan dalam membentuk karakter yang positif terutama dalam meningkatkan sikap disiplin siswa dalam lingkungan sekolah. Jadi kegiatan ekstrakurikuler pramuka merupakan sarana yang tepat untuk membentuk dan meningkatkan karakter disiplin siswa dan hal ini sesuai dengan tujuan Pkn

2. Kesimpulan Khusus

Secara khusus, dari hasil penelitian dapat di rumuskan beberapa kesimpula sebagai berikut.

a. Motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah karena kegiatan kepramukaan dapat membangun karakter siswa menjadi lebih disiplin, mandiri dan bertanggung jawab. Minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka atas inisiatifnya sendiri, bahkan hampir semua siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di perkuat atas dasar keyakinannya selama mengikuti kegiatan kepramukaan sewaktu di SMP dapat memberikan pengalaman yang begitu berharga dan dapat melatih dirinya untuk menjadi pribadi yang lebih disiplin, mandiri dan bertanggung jawab. Selain itu didasari juga dengan diberlakukannya kurukulum 2013 dimana ekstrakurikuler


(36)

2 Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pramuka menjadi ekstrakurikuler yang wajib di ikuti seluruh siswa di sekolah.

b. Hampir semua kegiatan dalam ekstrakurikuler pramuka memberikan dampak posif untuk membentuk karakter disiplin bagi siswa, diantaranya adalah kegiatan Peraturan Baris-berbaris, kegiatan tersebut memerlukan konsentrasi yang penuh dalam mendengarkan aba-aba yang diberikan oleh komando, sehingga dapat meningkatkan sikap disiplin siswa di lingkungan sekolah. Sedangkan Berkemah atau Pecapa, kegiatan yang memerlukan persiapan yang sangat matang sebab semua materi yang telah diberikan ketika mengikuti kegiatan pramuka semuanya dipraktekan dalam kegiatan pelaksaan pecapa, sehingga secara langsung hal tersebut dapat membentuk karakter siswa untuk bisa disiplin dalam memanfaatkan waktu, disiplin dalam bersikap, dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.

c. Terdapat beberapa kendala dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai pembelajaran pendidikan karakter untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di lingkungan sekolah berupa faktorinternal maupun eksternal diantaranya;

1) Faktor internal yaitu tmasalah SDM, meliputi : (a) mabigus dan koordintor yang belum terlibat secara mendalam dan menyeluruh (b) pembina yang masih kurang memiliki rasa tanggung jawab, jumlahnya sedikit yaitu dua orang (c) Anggota Dewan penegak dan calon penegak kurang memberikan partisipasi dalam kegiatan kepramukaan, kurang memiliki kesadaran untuk menggunakan atribut yang lengkap, dan tidak mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh.

2) Sedangkan faktor eksternalnya yaitu kurang memadai dan kurangnya kepedulian orang tua siswa dan masyarakat untuk menunjang kegiatan putra-putrinya dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka.


(37)

d. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kendala dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai pembelajaran pendidikan karakter dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di lingkungan sekolah, yaitu dengan cara (1) Menanggulangi perlengkapan pramuka yang kurang dengan cara memakainya secara bergantian (2) Mengadakan evaluasi setiap selesai mengadakan kegiatan kepramukaan (3) Melakukan koordinasi yang baik antara anggota dengan pembina. Untuk mengatasi siswa yang tidak mematuhi peraturan dengan cara memberikan sanksi. Sedangakan untuk meningkatkan karakter disiplin yaitu harus membiasakan diribersikap disiplin yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka itu kedalam kehidupan sehari-hari, dan upaya yang terakhir selalu memberikan dukungan dan kepercayaan, baik dari pihak sekolah, pembina, dan orang tua serta masyarakat.

B. Saran

1. Bagi Mabigus

a. Mabigus hendaknya ikut berperan serta dalam upaya meningkatkan kedisiplinan melalui kegiatan pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh, dengan cara merealisasikan rencana yang telah diprogramkan seperti mengadakan Raimuna Cabang, Pelantikan bantara.

b. Mabigus agar memperhatikan sarana yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan di sekolah dengan cara mengajukan proposal kepada dinas pendidikan.

2. Bagi pembina Ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 1 Rajagaluh

a. Pembina hendaknya lebih berperan aktif dalam memonitoring dengan memberikan angket pada seluruh anggota pramuka tujuannya untuk dapat melihat bagaimana perkembangan siswa dalam upaya membangun dan meningkatkan karakter disiplin siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan dalam penerapannya di lingkungan sekolah.

b. Pembina hendaknya mengadakan pendekatan dengan Mabigus yaitu dengan cara mengundang mabigus pada rapat rutin mingguan beserta


(38)

4 Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seluruh anggota pramuk tentang keberlangsungan program kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

3. Bagi Orangtua dan masyarakat

a. Orangtua hendaknya mendukung putra-putrinya dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang tentunya kegiatan ini bersifat positif bagi siswa.

b. Orangtua diharapkan lebih memberikan keleluasaan ketika putra-putrinya melakukan kegiatan diluar sekolah yang merupakan bagian dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Dalam bersosialisasi dengan masyarakat.

4. Bagi Anggota pramuka

a. Hendaknya melakukan koordinasi yang baik antara anggota dengan pembina. yaitu dengan selalu bersikap terbuka kepada pembinan tentang pelaksanaaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

b. Agar kegiatan pramuka dapat berjalan efektif, maka anggota harus berperan aktif yaitu dengan lebih meningkatkan kedisiplinan yang berlaku dilingkungan sekolah dan harus menjadi teladan bagi anggota lainnya. Hal ini dilakukan dengan tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan di sekolah.

5. Bagi siswa

a. Siswa diharapkan bisa mengembangkan potensi, bakat, minat, dan keterampilan yang dimiliknya dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka, terlebih lagi saat ini ektrakurikuler pramuka merupakan ekstra yang diwajibkan.

b. Siswa diharapkan dapat ikut meningkatkan kedisiplinan dilingkungan sekolah denga cara mematuhi tata tertib yang berlaku disekolah.

6. Kepada Jurusan PKn Universitas Pendidikan Indonesia

a. Jurusan Pkn hendaknya terus mengembangkan tujuan dari pendidikan Kewarganegaraan sendiri sebagai mata pelajaran yang mengembangkan pendidikan karakter,


(39)

b. Jurusan Pkn hendaknya lebih banyak mengadakan seminar-seminar khususnya untuk guru-guru PKn di sekolah-sekolah dan calon-calon guru dalam upaya membentuk karakter siswa.

7. Kepada Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang pembelajaran pendidikan karakter dalam meningkatkan kedisiplinan tidak hanya melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka saja.

b. Peneliti selanjutnya hendaknya banyak menggali sumber-sumber informasi dan teori-teori yang relevan dengan pembentukan karakter disiplin sehingga lebih kaya lagi pengetahuan yang dihasilkan.


(40)

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Ahmad, A. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta

Anoraga, Pandji (2009). Mnajemen Bisnis. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Arifin, Z. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Asmani, J. (2011).Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di

Sekolah .Jogjakarta : DivaPress

Budimansyah, D. & Karim, S. (2008). Penguatan Pendidikan

Kewarganegaraan dan Masyarakat Multikultural. Program Studi

Pendidikan Kewarganegaraan. Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan indonesia.

Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk

Membangun Karakter Bangsa. Bandung : Widya Aksara Press.

Danial, E. (2009). Metode Penulisan Karya ilmiah. Bandung : laboraturium pendidikan kewarganegaraan UPI.

Djahiri , A. Kosasih (2006). Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi

Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung ; Laboraturium Pkn , FPIPS –

UPI.

Djahiri, A. Kosasih (1995/ 1996). Dasar-Dasar Umum Metodelogi dan

pengajaran Nilai –Moral PVCT. Bandung; Lab, Pengajaran PMPKN

IKIP.

Gerungan, W (2009). Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika aditama.

Imron, A.(2004). Management peserta Didik berbasis Sekolah. Malang: Depdiknas.

Kesuma, D., Permana, J., dan Triatna, C. (2011). Pendidikan Karakter Kajian

Teori dan Praktir di Sekolah, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Mangkunegara, Anwar Prabu, (2008).Management Sumberdaya manusia,

Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Masyuri, M. Zainuddin (2008) .Metodelogi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif . Bandung : PT Refika Aditama.

Miles & Huberman. (2009). Analisis data Kualitatif. Jakarta: UI- Press

Moleong, (2010). Metodelogi Penelitian Kualitatif .Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Moleong, (2013). Metodelogi Penelitian Kualitatif .Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Mulyasa E. (2006). Menjadi Guru yang Profesional Menciptakan

Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Nasution.(2003). Metodelogi Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.

Nurmalina, K. & Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kearganegaraan.


(1)

4 Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seluruh anggota pramuk tentang keberlangsungan program kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

3. Bagi Orangtua dan masyarakat

a. Orangtua hendaknya mendukung putra-putrinya dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang tentunya kegiatan ini bersifat positif bagi siswa.

b. Orangtua diharapkan lebih memberikan keleluasaan ketika putra-putrinya melakukan kegiatan diluar sekolah yang merupakan bagian dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Dalam bersosialisasi dengan masyarakat.

4. Bagi Anggota pramuka

a. Hendaknya melakukan koordinasi yang baik antara anggota dengan pembina. yaitu dengan selalu bersikap terbuka kepada pembinan tentang pelaksanaaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

b. Agar kegiatan pramuka dapat berjalan efektif, maka anggota harus berperan aktif yaitu dengan lebih meningkatkan kedisiplinan yang berlaku dilingkungan sekolah dan harus menjadi teladan bagi anggota lainnya. Hal ini dilakukan dengan tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan di sekolah.

5. Bagi siswa

a. Siswa diharapkan bisa mengembangkan potensi, bakat, minat, dan keterampilan yang dimiliknya dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka, terlebih lagi saat ini ektrakurikuler pramuka merupakan ekstra yang diwajibkan.

b. Siswa diharapkan dapat ikut meningkatkan kedisiplinan dilingkungan sekolah denga cara mematuhi tata tertib yang berlaku disekolah.

6. Kepada Jurusan PKn Universitas Pendidikan Indonesia

a. Jurusan Pkn hendaknya terus mengembangkan tujuan dari pendidikan Kewarganegaraan sendiri sebagai mata pelajaran yang mengembangkan pendidikan karakter,


(2)

5 Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Jurusan Pkn hendaknya lebih banyak mengadakan seminar-seminar khususnya untuk guru-guru PKn di sekolah-sekolah dan calon-calon guru dalam upaya membentuk karakter siswa.

7. Kepada Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang pembelajaran pendidikan karakter dalam meningkatkan kedisiplinan tidak hanya melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka saja.

b. Peneliti selanjutnya hendaknya banyak menggali sumber-sumber informasi dan teori-teori yang relevan dengan pembentukan karakter disiplin sehingga lebih kaya lagi pengetahuan yang dihasilkan.


(3)

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Ahmad, A. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta

Anoraga, Pandji (2009). Mnajemen Bisnis. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Arifin, Z. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Asmani, J. (2011).Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di

Sekolah .Jogjakarta : DivaPress

Budimansyah, D. & Karim, S. (2008). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan dan Masyarakat Multikultural. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan indonesia.

Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung : Widya Aksara Press.

Danial, E. (2009). Metode Penulisan Karya ilmiah. Bandung : laboraturium pendidikan kewarganegaraan UPI.

Djahiri , A. Kosasih (2006). Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung ; Laboraturium Pkn , FPIPS – UPI.

Djahiri, A. Kosasih (1995/ 1996). Dasar-Dasar Umum Metodelogi dan pengajaran Nilai –Moral PVCT. Bandung; Lab, Pengajaran PMPKN IKIP.

Gerungan, W (2009). Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika aditama.

Imron, A.(2004). Management peserta Didik berbasis Sekolah. Malang: Depdiknas.

Kesuma, D., Permana, J., dan Triatna, C. (2011). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktir di Sekolah, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Mangkunegara, Anwar Prabu, (2008).Management Sumberdaya manusia, Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Masyuri, M. Zainuddin (2008) .Metodelogi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif . Bandung : PT Refika Aditama.

Miles & Huberman. (2009). Analisis data Kualitatif. Jakarta: UI- Press

Moleong, (2010). Metodelogi Penelitian Kualitatif .Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Moleong, (2013). Metodelogi Penelitian Kualitatif .Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Mulyasa E. (2006). Menjadi Guru yang Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nasution.(2003). Metodelogi Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.

Nurmalina, K. & Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kearganegaraan.


(4)

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oteng, S. (1993). Administrasi Pendidikan , Dasar Teoritikauntuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa.

Shochib, Moh. (2000). Pola Asuh Orangtua Untuk Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta : Rineka Cipta

Soekanto, Soerjono,(1983). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakkan Hukum.Jakarta; Rineka cipta

Soemosasmito, S.(1998). Dasar, Proses dan Evektivitas Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud.

Sopiatin, Popi (2010). Management Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor : Ghalia indonesia

Sugiyono (2010). Metode penelitian Kuantitatif, kualitaif Dan R&D.Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian pendidikan pendekatan Kualitatif, Kuantitatif , dan research and development. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode penelitian Administrasi.Bandung : Alfabeta Sukardi. (2003). Metodelogi Penelitian pendidikan. Jakarta : bumi Aksara Sumantri,E. (1993). Diklat Mata Kulih Dasar Konsep Pendidikan Moral

Suryosubroto. (1997). Proses Belajar Mengajar . Jakarta: Rineka Cipta

Suryosubroto.(2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka cipta

Sutaradipura,Balnadi.(1985). Aneka Problema Keguruan. Bandung : Angkasa Bandung.

Suwandi, dan Basrowi. (2008). Memahami penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Tu’u, Tulus (2004). Peranan Disiplin Pada perilaku Prestasi Siswa. Jakarta : Grafindo.

Wahjosumidjo.(2008). Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya . Jakarta : Rajawali Pers.


(5)

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Peraturan Perundang-Undangan

Departemen Pendidikan dan kebudayaan.(1998). Petunjuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan.jakarta : Dijen Dikdasmen.

Departemen Pendidikan Nasional.(2007). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 tahun 2003. Jakarta : Depdiknas.

Dokumen Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/ U/2002. Tentang Kalender Pendidikan Dan Jumlah Belajar.

Kementrian Pendidikan Nasional (2010).Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010.Jakarta : Kemendiknas.

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor203 Tahun 2009 Tentang Anggaran Rumah tangga Gerakan Pramuka.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan pramuka

Keputusan Presiden RI No 238 tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka.

Permendiknas No. 22 tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Pusat Kurikulum dan Perbukuan. (2010). Panduan Pelaksanan Pendidikam Karakter . Jakarta : Puskur dan Perbukuan

C. Sumber Skripsi/Tesis/ Jurnal/ Makalah

Jungjunan, Ricky. (2012). Peranan Guru Pkn Dalam Membentuk Karakter Disiplin Siswa: Studi Deskriptif Analitis Di SMAN 1 CiasemKabupaten Subang.(Skripsi).Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Kalsid, Edi (1987). Suatu Media Komunikasi Hati Nurani. Makalah (tidak diterbitkan). IKIP Bandung.

Kartadinata,( 1983), Kontribusi Iklim Keluarga dan Sekolah Terhadap Adekuasi.Tesis. Universitas Indonesia

Muis, A. (2005). Implementasi pendidikan Nilai Moral dalam Membina Disiplin Siswa. (Tesis). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Narmoatmojo,W. (2009). Ekstrakurikuler di Sekolah ; Dasar kebijakan dan

Analisisnya,1 , hlm 20-21.

Somantri,M. (1987). Penegakkan Disiplin dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan. Makalah – IKIP Bandung, tidak di terbitkan

Surayati, (2007). Upaya pembinaan Perilaku disiplin siswa melalui ekstrakurikuler PKS.(Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.


(6)

Ratih Rahmawati, 2014

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Sumber Internet

Direktorat Pendidikan Tinggi .(2009). Desain Induk Pendidikan Karakter.

[Online]. Tersedia di : http://pendikar.dikti.go.id/gdp/?page_id=44 [14April2011]

Henawan (2009).Ekstrakurikuler, Mengembangkan potensi Siswa.[Online]. Tersedia di: http://citizennews.suaramerdeka.com


Dokumen yang terkait

IDENTIFIKASI KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA DI SD NEGERI 01 BOLONG KARANGANYAR Identifikasi Kegiatan Pramuka Dalam Mengembangkan Karakter Disiplin Siswa Di SD Negeri 01 Bolong Karanganyar.

0 2 14

IDENTIFIKASI KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA DI SD NEGERI 01 BOLONG Identifikasi Kegiatan Pramuka Dalam Mengembangkan Karakter Disiplin Siswa Di SD Negeri 01 Bolong Karanganyar.

0 2 14

INTEGRASI KARAKTER KEDISIPLINAN DALAMKEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 3 19

INTEGRASI KARAKTER KEDISIPLINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 2 13

PENDAHULUAN Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 2 5

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Penanaman Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekola

0 3 22

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Penanaman Karakter Disiplin Dan Tanggung Jawab Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah

0 1 13

PEMBINAAN SIKAP DISIPLIN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA.

0 7 63

PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-MUHAJIRIN.

0 2 404

Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Di Lingkungan Sekolah - repository UPI S PKN 1001272 Title

1 3 3