HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KUALITAS INTERAKSI SOSIAL TIM BOLA BASKET.

(1)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KUALITAS INTERAKSI SOSIAL TIM

BOLA BASKET

( Studi Deskriptif pada Atlet Putra Peserta ACSI Libamanas)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh : Dally Nur Arif

0807698

PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hubungan Antara Konsep Diri

Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim

Bola basket

( Studi Deskriptif pada Atlet Putra Peserta ACSI Libamanas)

Oleh Dally Nur Arif

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Dally Nur Arif 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN Nama : DALLY NUR ARIF

NIM : 0807698

Judul : HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KUALITAS INTERAKSI SOSIAL TIM BOLA BASKET

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

Dr. Komarudin, M. Pd NIP. 197204031999031003

Pembimbing II

Alen Rismayadi, M. Pd NIP. 197612282008121002

Mengetahui,

Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua,

Dr. Boyke Mulyana, M. Pd NIP. 196210231989031001


(4)

i

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI ATLET

DENGAN KUALITAS INTERAKSI SOSIAL TIM BOLA BASKET

Dally Nur Arif 0807698

Penelitian dilatari belakangi oleh pengamatan lapangan terhadap tim-tim bola basket yang menunjukkan bahwa terjadi interaksi sosial yang kurang baik pada beberapa tim. Diasumsikan bahwa kurang diperhatikannya interaksi didalam tim, sehingga mengganggu pada kolektifitas tim. Tujuan utama penelitian adalah mengemukakan hubungan antara konsep diri atlet dengan kualitas interaksi sosial tim bola basket. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah altet putra tim bola basket yang berlaga pada ACSI LIBAMANAS 2011 konferensi Jawa Barat yang berjumlah 17 tim, sedangkan sampelnya adalah lima tim, sebanyak 30 atlet, dan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, yang berisikan tentang konsep diri dan kualitas interaksi sosial. Penelitian ini dapat penulis simpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kualitas interaksi sosial tim bola basket Atlet-atlet sebagian besar menunjukkan konsep diri yang positif dan kualitas interaksi sosial yang tinggi. Akan tetapi, taraf hubungan antar variabel sedang dengan determinasi antar variabel cukup kecil. Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi interaksi sosial tim selain konsep diri yang dimiliki atlet.


(5)

v

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang …….…... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian... 4

D.Manfaat Penelitian... 4

E. Batasan Operasional Penelitian ... 5

F. Anggapan Dasar …... 6

G.Metode Penelitian ... 6

H.Struktur Organisasi Penelitian ……….. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Hakikat Konsep Diri... 9

1. Pengertian Konsep Diri.. ……… 9

2. Aspek-aspek Konsep Diri ……….. 11


(6)

vi

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Karakteristik Konsep Diri ……….……… 13

5. Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri …….………… 15

B.Konsep Interaksi Sosial …... 16

1. Definisi Interaksi Sosial ……… 16

2. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial ……….. 18

3. Faktor Penyebab Interaksi Sosial ...……… 19

C. Permainan Bola Basket …... 22

D. Hipotesis …... 26

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.Metode Penelitian... 27

B.Desain Penelitian ……….……… 27

C. Variabel Penelitian ………….………. 28

D. Instrumen Penelitian ……… 31

E. Kategorisasi Data ……….. 37

F. Populasi dan Sampel ………. 37

G. Temapat dan Waktu Penelitian..………... 40

H. Teknik dan Analisa Data ..……… 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ………... 44

1. Profil Konsep Diri Atlet Bola Basket Putra ……….. 44

2. Profil Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Putra…. 46


(7)

vii

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sosial Tim Bola Basket Pada ACSI LIBAMANA

Konferensi Barat 2011 ……….. 48

B. Diskusi Penemuandan Pembahasan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …... 54

B. Saran …... 54

DAFTAR PUSTAKA... 55


(8)

viii

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL Tabel

3.1. Kisi-kisi Instrumen Konsep Diri... 31

3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Interaksi Sosial... 32

3.3. Hasil Analisis Item Instrumen Konsep Diri... 34

3.4. Hasil Analisis Item Insstrumen Interaksi Sosial..…... 34

3.5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Konsep Diri Setelah Uji Coba……….. 35

3.6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Interaksi Sosial Setelah Uji Coba………. 35

3.7. Rumus Kategorisasi Data …………..…..…... 37

3.8. Distribusi Sampling ………...…... 40

3.9. Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi………. 42

4.1. Deskriptif Statistika Variabel Konsep Diri... 44

4.2. Deskriptif Normalitas Data Variabel Konsep Diri... 45

4.3. Gambaran Konsep Diri Atlet Putra Pada Tim Bola Basket... 45

4.4. Gambaran Konsep Diri Atlet Per Indikator... 45

4.5. Deskriptif Statistika Variabel Interaksi Sosial………... 46

4.6. Gambaran Konsep Diri Atlet Putra Pada Tim Bola Basket... 47

4.7. Gambaran Kualitas Interaksi Sosial Atlet Per Indikator... 47 4.8. Deskriptif Normalitas Data Variabel Kualitas Interaksi Sosial Tim. 48


(9)

ix

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.9. Koefisien Korelasi dan Determinasi Data.……….. 49

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kisi-Kisi Angket Sebelum Uji Coba Variabel Konsep Diri dan Varibel Kualitas Interaksi Sosial Tim…... 57

2. Angket Sebelum Uji Coba Variabel Konsep Diri…... 58

3. Angket Sebelum Uji Coba Variabel Kualitas Interaksi Sosial…... 60

4. Validitas dan Reliabilitas Variabel Konsep Diri... 62

5. Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Interaksi Sosial... 65

6. Kisi-Kisi Angket Setelah Uji Coba Variabel Konsep Diri dan Varibel Kualitas Interaksi Sosial Tim………. 69

7. Angket Setelah Uji Coba Variabel Konsep Diri…... 70

8. Angket Setelah Uji Coba Variabel Kualitas Interaksi Sosial…... 72

9. Data Penelitian………... 74

8. Kategorisasi Data Variabel Konsep Diri…..…... 79

9. Kategorisasi Data Variabel Kualitas Interaksi Sosial.…... 80

10. Uji Normalitas Data Variabel Konsep Diri ... 81

11. Uji Normalitas Data Variabel Kualitas Interaksi Sosial... 83

12. Uji Korelasi………... 85


(10)

1

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan sejak dahulu kala hingga sekarang. Kehidupan sosial, pemenuhan kebutuhan, dan tentang kehidupan-kehidupan yang lainnya akan tergantung pada komunikasi. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Wilbur Schramm dalam Wijaya (2012:2) menjelaskan “tanpa komunikasi tidak mungkin terbentuk suatu masyarakat.” Pendapat di atas menegaskan bahwa komunikasi penting agar terhindar dari sikap individual yang berlebihan sehingga tidak bermasyarakat. Dalam suatu pembangunan, masyarakat adalah yang paling utama. Itu artinya komunikasi memiliki peranan penting dalam pembangunan.

Pembangunan dalam bidang olahraga sekarang ini terus digalakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan dalam sektor lain terlihat sulit untuk dilakukan dan terlihat peluang yang sangat terbuka dalam pembangunan di sektor olahraga. Sektor olahraga dapat mendukung pembangunan sektor lainnya, seperti sektor ekonomi atau pengembangan sumber daya manusia agar lebih berkualitas. Olahraga prestasi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam pembangunan di sektor olahraga. Melalui prestasi yang ditorehkan ditingkat internasional, dapat menaikan pamor dan menjadi sasaran investasi yang empuk.

Prestasi olahraga tidak mudah atau instan di capai, akan tetapi harus melalui proses-proses sistematis dan dalam jangka waktu yang lama agar prestasi


(11)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat tercapai dan dapat bertahan lebih lama. Prosesnya dimulai dari penelusuran bakat anak. Anak yang mempunyai kemauan tinggi untuk berprestasi dan dilatih sesuai dengan tingkatan dan kemampuan anak masing-masing. Dalam menjalani proses latihan untuk mencapai prestasi terdapat tingkatan dan kemampuan untuk mencapai prestasi maksimal anak. Aspek-aspek yang harus dilatih untuk mencapai prestasi maksimal adalah kondisi fisik, teknik, taktik, dan mental.

Dalam olahraga beregu, khususnya dalam permainan bola basket, sangat dibutuhkan interaksi sosial yang baik untuk menciptakan suatu regu yang solid. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi sebuah hubungan dalam tim, agar tim ini dapat berjalan dengan baik. Menurut Soekanto (2002), “interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial.” Dengan tidak adanya suatu komunikasi atau interaksi satu sama lain maka tidak akan terbentuk sebuah tim yang baik.

Interaksi sosial menjadi faktor utama dalam menentukan kerjasama sebagai sebuah tim, baik di lapangan maupun di luar lapangan, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas interaksi sosial dalam tim yang baik, segala halangan dan rintangan yang dihadapi tim dapat dilalui dengan baik tanpa adanya suatu konflik di dalam tim yang menyebabkan perpecahan, sehingga tujuan tim sulit untuk dicapai.

Perpecahan dalam tim ini menjadi momok bagi semua tim bola basket dari tingkat pemula hingga tingkat profesional. Hal ini perlu dihindari oleh setiap tim, tetapi realita di lapangan seringkali terlihat bahwa kualitas interaksi kurang terbina dalam sebuah tim khususnya dalam tim bola basket.


(12)

3

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diasumsikan bahwa interkasi sosial yang kurang dikarenakan banyak hal, salah satunya adalah konsep diri yang ditunjukkan oleh setiap individu. Konsep diri merupakan faktor penting dalam berinteraksi karena dalam bertingkah laku individu sedapat mungkin disesuaikan dengan konsep dirinya. “Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain” (Stuart & Sudden dalam Nisha, 2010:3). Selain itu, “konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisik, karakteristik pribadi, motivasi, kelemahan, kepandaian, dan kegagalan” (Cawagas dalam Ikhsanudin, 2010:2).

Konsep diri akan menentukan interaksi sosial dalam tim yang berujung pada pengelolaan konflik-konflik yang terjadi dan sebagai strategi yang disiapkan oleh pelatih. Hal ini merupakan cakupan dari psikologi olahraga terutama pada psikologi kepelatihan, dimana pelatih harus mampu mengatasi dan mengantisipasi situasi tersebut. Terkait dengan hal tersebut, peneliti mencoba melakukan penelitian yang terfokus pada hubungan antara konsep diri dengan kualitas interaksi sosial tim pada permainan bola basket. Peneliti berharap hasil penelitian ini bisa menjadi pegangan bagi pengembangan olahraga prestasi terutama terkait dengan peningkatan kualitas interaksi sosial khususnya dalam tim bola basket.


(13)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kualitas interaksi sosial tim bola basket?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan kualitas interaksi sosial tim bola basket.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu khususnya dalam bidang psikologi olahraga, psikologi kepelatihan dan psikologi sosial, sebagai bahan kajian hirarki bagi para pelatih, pembina, dan para pakar olahraga, khususnya permainan bola basket.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran mengenai hubungan antara konsep diri dengan kualitas interaksi sosial dalam tim, serta dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya pembentukan karakter untuk pembinaan atlet dan kerjasama tim yang baik dalam rangka meningkatkan prestasi.


(14)

5

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Batasan Operasional Penelitian

Batasan masalah sangat perlu dalam sebuah penelitian, agar penelitian lebih terarah dan memperoleh suatu gambaran yang jelas. Sehingga batasan-batasan kronologis serta seberapa utuh penelitian itu akan dijangkau. Oleh karena itu, penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Ruang lingkup penelitian hanya ditekankan pada hubungan konsep diri dengan kualitas interaksi sosial tim bola basket.

2. Konsep diri menurut Hurlock dalam website Diwarta (2013:1) adalah

kesan (image) individu mengenai karakteristik dirinya, yang mencakup karakteristik fisik, sosial, emosional, aspirasi dan achievement.

3. Interaksi sosial menurut Shaw dalam blog Dian (2011:2) adalah “suatu pertukaran antarpribadi yang masing-masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka,dan masing-masing perilaku mempengaruhi satu sama lain.”

4. Interaksi sosial dalam peneletian ini dibatasi pada interaksi atlet dengan atlet, dan interaksi atlet dengan pelatih.

5. Populasi dalam penelitian ini adalah tim bola basket yang terdaftar sebagai peserta ACSI Liga Bola Basket Mahasiswa Nasional (Libamanas) pada Konferensi Jawa Barat 2011.

6. Sampel penelitian berjumlah 30 orang yang berasal dari tim bola basket peserta ACSI Libamanas 2011 Konferensi Jawa Barat.

7. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. 8. Instrumen yang digunakan adalah angket atau kuesioner.


(15)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dapat diartikan sebagai titik tolak pemikiran dalam rangka pemecahan suatu masalah yang keberhasilannya dipercaya peneliti. Sebagaimana Surakhmad mengatakan (1992:5) bahwa: “Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik.” Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini penulis memaparkan beberapa asumsi yang keberadaanya dapat dipercaya oleh penulis. Asumsi dari penulis terhadap masalah ini berdasarkan pendapat Hurlock (dalam web Bimbingan Konseling Kita, 2012:3) sebagai berikut:

Konsep diri yang positif akan berkembang jika seseorang mengembangkan sifat-sifat yang berkaitan dengan „good self esteem‟, „good self confidence‟, dan kemampuan melihat diri secara realistik. Sifat-sifat ini memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain secara akurat dan mengarah pada penyesuaian diri yang baik. Seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positip terhadap segala sesuatu.

Sebaliknya konsep diri yang negatif menurut Hurlock, akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang pasti serta kurang percaya diri. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan tidak memiliki daya tarik terhadap hidup.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa individu yang menunjukkan konsep diri positif memiliki kualitas interaksi sosial yang baik bila dibandingkan dengan individu yang menunjukkan konsep diri negatif.


(16)

7

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriftif, yang ditujukan untuk mendeskripsikan hubungan antara konsep diri dengan kualitas interaksi sosial tim dalam permainan bola basket. Menurut Nana (2006), “penelitian deskriptif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjekaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang.”

Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti terlebih dahulu perlu menentukan populasi yang dapat dijadikan sebagai sumber data untuk keperluan penelitiannya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, nilai-nilai dokumen dan peristiwa yang dijadikan objek penelitian.

Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat umum. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah 5 besar tim bola basket putra yang terdaftar pada ACSI Liga Bola Basket Nasional (Libamanas) 2011 konferensi Barat.

Adapun yang dimaksud dengan sampel yang dijelaskan oleh Arikunto (2006:131) adalah “sebagian atau wakil dari populasi”. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Proposional ramdom sampling berasar dari proporsional sampling, yang menurut Subliyanto (2010:4),

“proporsional sampling menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut, apabila teknik proporsional sampling disertai random maka disebut proporsional random sampling.”

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup


(17)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(close questionare), yaitu responden memilih alternatif jawaban yang telah tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

H. Struktur Organisasi Skripsi

Berdasarkan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (2011) maka sistematika penulisan laporan penelitian (Skripsi) yang akan disusun adalah sebagai berikut.

Bagian awal, berisi tentang halaman judul, pernyataan keaslian tulisan, halaman pengesahan, motto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

Bab I Pendahuluan, pada bab ini dikemukakan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.

Bab II Landasan Teori, membahas teori yang melandasi permasalahan skripsi yang merupakan kerangka teoritis yang diterapkan dalam skripsi, serta posisi teoritik peneliti. Pada bab ini berisi tentang konsep diri dan konsep interaksi sosial.

Bab III Metode Penelitian, bab ini berisis penjabaran rinci mengenai metode penelitian yang digunakan, termasuk komponen seperti lokasi penelitian, subjek penelitian, desain , dan prosedur penelitian, serta teknik analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian.


(18)

9

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab V Penutup, bab ini berisi tentang simpulan dari hasil penelitian serta rekomendasi yang diberikan oleh peneliti terhadap hasil penelitian.

Bagian akhir, berisi daftar pustaka serta lampiran–lampiran yang mendukung.


(19)

27 Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, menurut Whihtney dalam Nazir (2005:54), “metode penelitian adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.” Nazir (2005:54) berpendapat bahwa:

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktuasl dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.

Studi yang bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai konsep diri dan kualitas interkasi sosial dalam tim bola basket yang sedang terjadi di masa sekarang secara aktual, kemudian dilakuan analisis untuk mengetahui hubunugan antara konsep diri dengan kualitas interaksi sosial tim dalam permainan bola basket.

B.Desain Penelitian

Menurut Nazir (2005:84), desain penelitian adalah: “Semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.” Dalam pengertian lebih sempit, desain desain penelitian hanya pengumpulan dan analisa data saja. Dalam desain penelitian terdapat beberapa proses yang tercakup di dalamnya, yaitu yang tertera pada halaman 28.


(20)

28

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.

b. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya.

c. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkauan (scope), dan hipotesis untuk diuji.

d. Membangun penyelidikan atau percobaan.

e. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel.

f. Memilih prosedur serta teknik sampling yang digunakan. g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.

h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data.

i. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi secara inferensi statistik.

j. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi, serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa saran dan kerja penelitian yang akan datang.

Dari proses di atas terlihat jelas bahwa dalam penelitian deskriptif terbagi atas dua proses, yaitu proses perencanaan dan proses pelaksanaan. Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada.

C.Variabel Penelitian 1. Variabel penelitian

“Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik perhatian penelitian” (Arikunto 1998:99). Variabel-variabel yang terkait dalam peneliatan ini adalah konsep diri sebagai variabel bebas atau indipendent variable (X) dan kualitas interaksi sosial sebagai variabel terikat atau dependent variable (Y).


(21)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Definisi Konseptual

a. Konsep Diri

Konsep diri merupakan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.

Penelitian ini membatasi konsep diri berdasarkan tiga komponen yang diungkapkan Hurlock, yaitu:

1. The Perceptual Component

Gambaran dan kesan seseorang tentang penampilan tubuhnya dan kesan yang dibuat pada orang lain atau sering disebut konsep diri fisik. Tercakup didalamnya gambaran yang dipunyai seseorang tentang daya tarik tubuhnya (attractiveness) dan keserasian jenis kelamin (sex approriateness). Komponen ini sering disebut physical self concept. 2. The Conseptual Component

Pandangan tentang karakteristik yang berbeda dengan orang lain baik tentang kemampuan dan kekurangannya serta disusun dari kualitas penyesuaian hidupnya tentang kepercayaan diri tergantung keberanian, kegagalan dan kelemahannya. Komponen ini sering disebut psychological self concept.

3. The Attitudinal Component

Perasaan tentang kebanggaan dan rasa malunya. Yang termasuk dalam komponen ini adalah keyakinan nilai, aspirasi dan komitmen yang membentuk dirinya.

b. Interaksi sosial

Menurut Shaw dalam blog Dian (2011:2), interaksi sosial adalah “suatu pertukaran antarpribadi yang masing-masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka,dan masing-masing perilaku mempengaruhi satu sama lain.”


(22)

30

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interaksi sosial tidak hanya berlaku dalam suatu hubungan antar individu, akan tetapi berlaku juga pada hubungan individu dengan kelompok dan hubungan kelompok dengan kelompok. Soerjono Soekanto (2002:61) menegaskan, “interaksi sosial merupakan dasar proses sosial yang terjadi karena adanya hubungan-hubungan sosial yang dinamis mencakup hubungan antarindividu, antarkelompok, atau antara individu dan kelompok.”

Hidup dalam sebuah kelompok mengharuskan manusia untuk dapat interaksi dengan baik, dimana setiap individu dapat bersikap positif dalam proses interaksi. seperti pemaknaan Siagian dalam Mujayanah (2009:1), “interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung.”

Berdasarkan definisi menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang terjadi dan saling mempengaruhi satu sama lain baik dalam hubungan antar individu, individu dengan kelompok, maupun hubungan antar kelompok.

Schutz dalam website Communication Domain (2011:13) mengemukakan tiga macam kebutuhan dasar pada individu sehubungan dengan ketertarikan individu untuk masuk ke dalam sebuah kelompok, yaitu:

1. Inklusi (keterlibatan), meliputi partisipasi dalam kegiatan yang dijalankan bersama teman sebaya, bekerjasama dalam kegiatan yang dijalankan bersama teman sebaya, dan saling memberi perhatian diantara teman sebaya.

2. Kontrol, meliputi dorongan teman agar teman melakukan tindakan tertentu, saling mengingatkan diantara teman.

3. Afeksi (keterlibatan emosional), meliputi mengidentifikasi diri terhadap teman sebaya, bersikap konformitas teman sebaya.


(23)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Intrumen Penelitian

1. Intrumen Konsep Diri

Intrumen konsep diri diadaptasi dari penelitian “Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Kerja Pegawai Ngeri Sipil” tahun 2009 yang dikembangkan oleh Fual Lestari. Berikut Tabel 3.1. diuraikan kisi-kisi instrumen konsep diri:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Konsep Diri

2. Interaksi Sosial

Untuk mengukur variabel interaksi sosial dalam penelitian, intrumen variabel interaksi sosial in imenggunakan instrumen yang diadaptasi dari

penelitian “Hubungan Interaksi Sosial Berdasarkan Teori Schutz Dengan Prestasi

Belajar Siswa” tahun 2011 yang dikembangkan oleh Anggi Lestari.

VARIABEL SUB-VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN ∑

+ - K O NSEP DI RI AFEKTIF (PERCEPTUAL COMPONENT)

Kondisi fisik 6,7 3,9 4

Daya tahan tubuh 2,8 1,4 4

Persepsi tentang kesan orang

lain terhadap penampilannya 5,31 10,11 4 KOGNITIF

(CONSEPTUAL COMPONENT)

Karakteristik yang khas 13,15 27,28 4 Kemampuan dan ketidak

mampuan 12,17 14,16 4

PSIKOMOTOR (ATTITUDINAL COMPONENT)

Latar belakang dan asal usul

keluarga 21,18 19,20 4

Kualitas penyesuaian hidup 22,32 26,30 4 Perasaan diakui dan ditolak

oleh orang lain 20,25 23,24 4


(24)

32

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang berpedoman skala likert ini, skala yang menggunakan hanya item yang secara pasti baik dan secara pasti buruk, tidak dimasukkan yang agak baik, yang agak kurang, netral, dan rangking lain diantara dua sikap yang pasti di atas (Nazir, 2005:338), memiliki tiga dimensi yaitu inklusi, kontrol, dan afeksi, serta disusun menjadi sebelas indikator. Kisi-kisi intrumen Interaksi sosial dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Interaksi Sosial

3. Uji Coba Instrumen

VARIABEL

SUB-VARIABEL INDIKATOR

PERNYATAAN ∑ + - INT E RAK S I SO S IAL

INKLUSI Menjalin hubungan hangat

dengan orang lain 39,66 37,42 4

Bersikap terbuka dan menerima orang lain apa adanya

48,64 40,51 4

Terlibat dalam aktivitas

kelompok 38,60 41,65 4

Mengajak teman sebaya 43,72 44,53 4

CONTROL Memberi pengarahan

kepada teman 45,68 46,71 4

Menjadi pemimpin

kelompok 47,62 36,70 4

Mendapat

petunjuk/pengarahan dari orang lain

34,35 33,50 4

AFEKSI Memberi perhatian kepada

orang lain 52,59 54,61 4

Disayang / diperhatikan

oleh orang lain 49,69 55,67 4

Memberikan pujian atas kelebihan yang dimiliki orang lain

56,63 57,58 4


(25)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suatu instrumen mebutuhkan tingkat keterandalan yang baik. Keterandalan tersebut dapat dilihat dari nilai validitas dan reliabilitas yang dimiliki oleh intrumen tersebut. Untuk membuktikan keterandalan tersebut, maka dilakukan uji coba untuk melihat validitas dan reliabilitas intumen.

a. Validitas

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen” (Arikunto,1998:160). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur aoa yang diinginkan dan memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Arikunto (1998:161) mengatakan bahwa “ada dua macam validitas sesuadengan cara pengujiannya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal.

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian validitas eksternal. “Validitas eksternal instrument yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrument tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai cariabel penelitian yang dimaksud” (Arikunto, 1998:161). Validitas eksternal ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product moment.

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

r

xy = Nilai validitas

X = skor rata-rata dari soal ganjil Y = skor rata-rata dari soal genap


(26)

34

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Item-item soal yang tidak memenuhi kriteria akan dibung terlebih dahulu sebelum dapat menjadi bagian dari skala. Sebagai kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi intem total menggunakan rix > 0,30, semua item yang

mencapai koefisien korelasi daya pembedanya dianggap memuaskan (Azwar, 2007:65). Namun Azwar (2007:65) menlanjutkan bahwa “batas kriteria koefisien dapat diturunkan menjadi rxy > 0,25, apabila mitem-item yang lolos uji validitas

kurang mencukupi, sehingga jumlah item yang diinginkan tercapai.

Berdasarkan perhitungan uji validitas yang telah dilakukan terhadap 32 butir soal intrumen konsep diri dan 40 butir soal intrumen interaksi sosial, maka diperoleh soal yang valid sebanyak 29 butir soal intumen konsep diri dan 39 butir soal intrumen interaksi sosial, dan yang tidak valid sebanyak 3 butir soal intrumen konsep diri dan 1 butir soal instrumen interaksi sosial. Berikut adalah table soal-soal yang valid dan tidak valid :

Tabel 3.3

Hasil Analisis Item Instrumen Konsep Diri Item valid Item tidak valid 1,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17

18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,30 31,32

2,14,29

Tabel 3.4

Hasil Analisis Item Insstrumen Interaksi Sosial Item valid Item tidak valid

33,34,35,36,37,38,39,40,41,42,43,44 45,46,47,48,49,50,51,52,53,54,55,56 57,58,59,60,61,62,63,64,65,66,67,68 70,71,72

69

Item-item yang valid kemudian akan digunakan dalam proses pengolahan data. Sedangkan item-item yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam


(27)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengolahan data. Tabel 3.5. dan Tabel 3.6. yang tertera pada halaman 35, menjelaskan mengenai kisi-kisi angket yang telah di uji cobakan.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Konsep Diri Setelah Uji Coba

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Interaksi Sosial Setelah Uji Coba

VARIABEL

SUB-VARIABEL INDIKATOR

PERNYATAAN ∑ + - K O NSE P DIR I AFEKTIF (PERCEPTUAL COMPONENT)

Kondisi fisik 5,6 2,8 4

Daya tahan tubuh 7 1,3 3

Persepsi tentang kesan orang lain terhadap penampilannya

4,28 9,10 4

KOGNITIF (CONSEPTUAL COMPONENT)

Karakteristik yang khas 12,13 25,26 4

Kemampuan dan ketidak

mampuan 11,15 14 3

PSIKOMOTOR (ATTITUDINAL COMPONENT)

Latar belakang dan asal

usul keluarga 19,16 17,18 4

Kualitas penyesuaian hidup 20,29 24,27 4

Perasaan diakui dan ditolak

oleh orang lain 23 21,22 3

JUMLAH 14 15 29

VARIABEL

SUB-VARIABEL INDIKATOR

PERNYATAAN ∑ + - INT E RAK S I SO S IAL

INKLUSI Menjalin hubungan hangat

dengan orang lain 36,63 34,39 4

Bersikap terbuka dan menerima

orang lain apa adanya 45,61 37,48 4

Terlibat dalam aktivitas

kelompok 35,57 38,62 4

Mengajak teman sebaya 40,68 41,50 4

CONTROL Memberi pengarahan kepada


(28)

36

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Uji Reliabilitas

Agar suatu instrumen dapat menghasilkan data yang terpercaya, maka

harus memiliki reliabilitas yang baik. “Reliabilitas menunjukan pada suatu

pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik” (Arikunto, 1998:170).

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan rumus Spearman-Brown. Rumus dari Spearmen-Brown adalah :

Keterangan:

r

11 = reliabilitas instrument

r

1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen

“Jika kita sudah memperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan table r product moment” (Arikunto, 1998:177). Dari tabel diketahui bahwa dengan N = 30, harga rt(5%) =

0,361, dan harga r11 dari intrumen konsep diri adalah 0,69 dam untuk interaksi

Menjadi pemimpin kelompok 44,59 33,66 4

Mendapat petunjuk/pengarahan

dari orang lain 31,32 30,47 4

AFEKSI Memberi perhatian kepada orang

lain 49,56 51,58 4

Disayang / diperhatikan oleh

orang lain 46 52,64 3

Memberikan pujian atas kelebihan yang dimiliki orang

lain 53,60 54,55 4


(29)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sosial adalah 0,98. Dengan begitu maka intrumen konsep diri dan interaksi sosial tersebut reliabel.

E.Kategorisasi Data

Untuk melihat gambaran umum dalam bentuk profil karakteristik sumber data penelitian dilakukan pengkategorian dari hasil data yang di dapat. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dibagi dalam dua kelompok, yaitu:

1. Kategorisasi data konsep diri

Pada variabel konsep diri, data dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Pengkategorisasian data menggunakan cacra persentil.

2. Kategorisasi data interaksi sosial

Pada variabel interaksi sosial, data dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Dalam penelitian ini, pengelompokkan dilakukan dengan rumus dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7

Rumus Kategorisasi data

Kategori Rumus

Rendah

Sedang

Tinggi

Keterangan:

X = Nilai data = Rerata Hipotetik


(30)

38

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Populasi dan Sampel

Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti terlebih dahulu perlu menentukan populasi yang dapat dijadikan sebagai sumber data untuk keperluan penelitiannya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, nilai-nilai dokumen dan peristiwa yang dijadikan objek penelitian.

Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2006:130)

menjelaskan sebagai berikut: “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.”

Sesuai pendapat diatas populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah seluruh tim bola basket yang terdaftar pada ACSI Liga Bola Basket Nasional (Libamanas) 2011 Konferensi Jawa Barat yang berjumlah 24 tim, 7 tim putri dan 17 tim putra.

Adapun yang dimaksud dengan sampel yang dijelaskan oleh Arikunto (2006:131) adalah sebagian atau wakil dari populasi. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Proposional ramdom sampling berasar dari proporsional sampling, yang menurut Subliyanto (2010:4), proporsional sampling menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut, apabila teknik proporsional sampling disertai random maka disebut proporsional random sampling, dan random sampling sendiri. Adapun teknik pengambilan ini bahwa sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan derajat tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Roscoe (dalam


(31)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

blog Dedy, 2011:2) memberikan pedoman penentuan jumlah sampel sebagai berikut :

1. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen

2. Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel (laki/perempuan, SD/SLTP/SMU, dsb), jumlah minimum subsampel harus 30

3. Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate) ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah variable yang akan dianalisis.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10 s/d 20 elemen.

Dengan kata lain, yang menjadi sampel adalah atlet bola basket tim-tim peserta ACSI Libamanas 2011 Konferensi Jawa Barat. Mengenai banyaknya sampel yang akan diteliti dari sejumlah populasi ialah sebanyak 30 orang.

Banyaknya subjek pada masing-masing tim tidaklah sama, maka menurut Arikunto (1998:127) “Untuk menmperoleh sampel yang representative, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah.” Menurut Nasir (1988:360), untuk prosedur pengambilan sampel dengan metode proporsional random sampling dipergunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan : ni : Jumlah sampel per sub populasi Ni : Total sub populasi

N : Total populasi n : Besarnya sample

Berikut adalah contoh penghitungan jumlah sampel dari setiap tim:


(32)

40

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah sampel yang diambil dari tim ITHB adalah lima orang.

Tabel 3.8 Distribusi sampling

Tim ITHB UNPAR UKM UTAMA UPI Jumlah

Populasi 14 18 15 16 16 79

Sampel 5 7 6 6 6 30

Berdasarkan pada penjelasan di atas, maka penulis menentukan sampel yang akan digunakan sebagai subyek penelitian berjumlah 30 orang. Adapun ciri-ciri sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampel terdaftar sebagai atlet tim bola basket peserta ACSI Libamanas 2011 Konferensi Jawa Barat.

G.Tempat dan Waktu Penelitian

Setelah penghitunagn validitas dan reliabilitas instrumen, tahap selanjutnya adalah penyebaran instrumen kepada sumber data yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu atlet bola basket putra dari lima peringkat teratas peserta ACSI LIBAMANAS konferensi barat 2011 sebanyak 30 orang.


(33)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H.Teknik dan Analisa Data

Dalam penelitian ini data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisi menggunakan pendekatan statistika. Adapun beberapa langkah pengolahan dan analisis data yang dilakukan dijelaskan pada halaman 41.

1. Menguji Normalitas Data dengan Uji Kenormalan Liliefors

Pengujian ini bertujuan untuk menguji tingkat kenormalan data penelitian. Prosedur yang digunakan untuk menguji normalitas data menurut Nurhasan et al. (2008 : 118-119) adalah :

a. Hitung nilai rata-rata dan simpangan baku (S).

b. Hitung nilai Zi masing-masing skor yang didapat dengan pendekatan

c. Tentukan luas derah dengan bantuan tabel F (nilai-nilai Z). jika nila Zi-nya negative, maka ketentuannya (0,5 – hasil tabel Zi) dan jika nila Zi positif, maka dalam menentukan F (Zi) adalah 0,5 + hasil tabel Z.

d. Selanjutnya dihitung proporsi S (Zi) dengan pendekatan urutan skor dibagi jumlah keseluruhan.’

e. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya (|F(Zi) –S(Zi)|).


(34)

42

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Hasil selisih tersebut ambil harga terbesar (Lo).

g. Untuk menolah atau menerima hipotesis, kit bandingkan Lo dengan nilai

kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriteria

penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah : hipotesis diterima apabila Lo < Lα tabel, dan hipotesis ditolah apabila Lo > Lα tabel.

2. Menghitung Korelasi Antara Varibel X dengan Variabel Y

Setelah mengetahui normalitas data, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung korelasi antar variabel dengan teknik korelasi skor berpasangan. Langkah ini dimaksudkan untuk menghitung tingkat korelasi antar variabel. Untuk menghitung korelasi ini dapat digunakan pendekatan statistika dari Pearson dengan rumus (Nurhasan et al., 2008 : 57) :

√ ∑ ∑

Keterangan :

= Korelasi antara variabel X dan variabel Y

X1 = Beda antara tiap skor dengan nilai rata-rata variabel X

Y1 = Beda antara tiap skor dengan nilai rata-rata variabel Y

Tabel 3.9

Pedoman untuk Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

Sangat Rendah Rendah


(35)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono 2007:2008) 0,40 - 0,599

0,60 – 0,799 0,80 – 1,00

Sedang Tinggi Sangat Tinggi


(36)

44

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Menguji Signifikansi Korelasi Antara Varibel X dan Variabel Y

Untuk mengetahui tingkat signifikansi korelasi antar variabel, dilakukan uji t dari koefisien korelasi dengan menggunakan rumus yang diungkapkan Nurhasan et al. (2008 :195) sebagai berikut :

√ Keterangan :

t = nilai t-hitung yang dicari r = koefisien korelasi variabel n = banyaknya sampel

4. Menghitung Determinan Data

Langkah terakhir yang dilakukan dalam pengolahan dan analisis data adalah menghitung determinan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tiap variabel dengan menggunakan rumus berikut ini:

Keterangan :

D = Persentase yang dicari r2 = Kuadrat dari korelasi


(37)

54

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri atlet dengan kualitas interaksi sosial tim. Hubungan tersebut berada pada taraf koefisien korelasi sedang.

B. Saran

Saran yang diajukan ditujukan untuk pembina, pelatih, dan atlet pada cabang olahraga bola basket, serta peneliti selanjutnya. Berikut adalah saran yang diajukan:

1. Bagi atlet dan pelatih agar lebih memperhatikan aspek psikologi, terutama pada aspek sosial, sebagai aspek yang menunjang pada pencapaian prestasi. 2. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pembuatan program

latihan, untuk selanjutnya permasalahan yang muncul dalam penelitian ini dapat diatasi.

3. Bagi pembina dan pelatih, sebagai acuan dalam mengawasi dan mengotrol keadaan dalam tim, terutama dalam aspek sosial.


(38)

55

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. (2012). Syarat dan Faktor Terjadinya Interaksi Sosial dalam Sosiologi. Tersedia di: http://www.anneahira.com. [Januari 2013]

Ahmadi, A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Al-Maqassary, Ardi. (2012). Aspek-Aspek Konsep Diri. Tersedia di: www.psikologymania.com. [Desember 2012]

Al-Maqassary, Ardi. (2012). Aspek-Aspek Konsep Diri. Tersedia di: www.psikologymania.com. [Desember 2012]

Anshel, M. (1990). Sport Psychology: From Theory to Practice. Arizona: Goursuch Scarisbrick.

Boeree, Goerge. (2010). Psikologi Sosial. Jogjakarta: Prisma Sophie.

Burns, R . (1993). Konsep Diri: Teori, Pengakuran, Perkembangan dan Perilaku. Jakarta: Arcan.

Husdarta, J. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta Bandung.

Ikhsanudin. (2010). Perkembangan Konsep Diri. Tersedia di: http://www.ikhsanu.blogspot.com. [Januari 2013]

Lestari, A. (2011). Hubungan Interaksi Sosial Berdasarkan Teori Schutz Dengan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Lestari, F. ( 2009). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Kerja Pegawai Ngeri Sipil. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Londong, Dedy. (2011). Dasar Penentuan Jumlah Sample. Tersedia di: http://www.dedylondong.blogspot.com. [Januari 2013]

Masyhuri-Zainuddin. (2008). Metodologi Penelitian – pendekatan praktis dan aplikatif. Malang: PT. Refika Aditama.

Mujayanah. (2009). Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial. Tersedia di: http://www.mujayanahalulum-mujayanah.blogspot.com. [Desember 2012]


(39)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nasir, M. (1988). Metode Penelitian. Bandung: Galia Indonesia. Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Pamuji. (2009). Syarat Terjadinya Interaksi Sosial. Tersedia di: http://mrpams212.wordpress.com. [November 2012]

Pramawaty, Nisha. (2010). Konsep Diri. Tersedia di:

http://nishapramawaty.wordpress.com. [Desember 2012] Putra, Dian. (2011). Interaksi Sosial. Tersedia di:

http://www.dianptraflojaborneo.wordpress.com. [Januari 2013] Rahadi, Aristo. (2008). Konsep Diri Dalam Pendidikan. Tersedia di:

http://aristorahadi.wordpress.com. [Januari 2013]

Saifuddin, A. (2007). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Santoso, S. (2010). Teori-teori Psikologi Sosial. Surbaya: PT. Refika Aditama. Sarwono, S W. dkk. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Satria. (2011). Aspek-Aspek Konsep Diri.Tersedia di: http://id.shvoong.com.

[Januari 2013]

Seokanto, S. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Simanjuntak, Hakim. (2012). Pengertian dan Hal Pendukung Konsep Diri.

Tersedia di: http://www.hakimsimanjuntak.blogspot.com. [Januari 2013] Subliyanto. (2010). Populasi dan Teknik Sampling. Tersedia di:

http://subliyanto.blogspot.com. [Januari 2013]

Suharsimi, A. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Sujana, N. (2004). Tuntunan Penyusuna Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Surakhmad, W. (1992). Pengantar Penelitian, Dasar, Metode, dan Teknik. Bandung: Tarsito.


(40)

57

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryabrata, S. (1983). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sutiyono. (2012). Memahami Tim Kerja. Tersedia di:

http://www.sutiyonokudus.wordpress.com. [Januari 2013]

Velyn, L. (2011). Konsep Diri. Tersedia di: http://chachacillas.blogspot.com. [Januari 2013]

Wijaya, Budi. (2012). Komunikasi Menurut Para Ahli. Tersedia di: http://www.budiwijayaberjaya.blogspot.com. [Januari 2013]

. (2010). Mengenali Konsep Diri Sejak Dini. Tersdia di: http://www.gudangmateri.com/. [Januari 2013]

. (2011). Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial. Tersedia di: http://belajarpsikologi.com. [Januari 2013]

. (2012). Interaksi Sosial. Tersedia di: http://id.wikipedia.org. [Januari 2013]

______. (2010). Fundamental Interpersonal Relationship Orientation. Tersedia di:http://communicationdomain.wordpress.com. [Januari 2013]

______. (2011). Pengertian Konsep Diri Menurut Para Ahli. Tersedia di: http://www.g-excess.com. [Januari 2013]

______. (2012). Empati. Tersedia di: http://id.wikipedia.org. [Januari 2013] ______. (2012). Interaksi Sosial. Tersedia di: http://id.wikipedia.org. [Januari

2013]

______. (2012). Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif. Tersedia di: http://www.duniapsikologi.com. [Januari 2013]

______. (2012). Konsep Diri. Tersedia di:

http://www.bimbingankonselingkita.blogspot.com. [Januari 2013]

______. (2012). Pengertian Konsep Diri Menurut Beberapa Ahli. Tersedia di: http://www.diwarta.com. [Januari 2013]

______. (2013). Interaksi Sosial. Tersedia di: http://id.wikipedia.org. [Januari 2013]


(1)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono 2007:2008) 0,40 - 0,599

0,60 – 0,799 0,80 – 1,00

Sedang Tinggi Sangat Tinggi


(2)

44

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menguji Signifikansi Korelasi Antara Varibel X dan Variabel Y

Untuk mengetahui tingkat signifikansi korelasi antar variabel, dilakukan uji t dari koefisien korelasi dengan menggunakan rumus yang diungkapkan Nurhasan et al. (2008 :195) sebagai berikut :

√ √ Keterangan :

t = nilai t-hitung yang dicari r = koefisien korelasi variabel n = banyaknya sampel

4. Menghitung Determinan Data

Langkah terakhir yang dilakukan dalam pengolahan dan analisis data adalah menghitung determinan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tiap variabel dengan menggunakan rumus berikut ini:

Keterangan :

D = Persentase yang dicari r2 = Kuadrat dari korelasi


(3)

54 Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri atlet dengan kualitas interaksi sosial tim. Hubungan tersebut berada pada taraf koefisien korelasi sedang.

B. Saran

Saran yang diajukan ditujukan untuk pembina, pelatih, dan atlet pada cabang olahraga bola basket, serta peneliti selanjutnya. Berikut adalah saran yang diajukan:

1. Bagi atlet dan pelatih agar lebih memperhatikan aspek psikologi, terutama pada aspek sosial, sebagai aspek yang menunjang pada pencapaian prestasi. 2. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pembuatan program

latihan, untuk selanjutnya permasalahan yang muncul dalam penelitian ini dapat diatasi.

3. Bagi pembina dan pelatih, sebagai acuan dalam mengawasi dan mengotrol keadaan dalam tim, terutama dalam aspek sosial.


(4)

55

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. (2012). Syarat dan Faktor Terjadinya Interaksi Sosial dalam

Sosiologi. Tersedia di: http://www.anneahira.com. [Januari 2013]

Ahmadi, A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Al-Maqassary, Ardi. (2012). Aspek-Aspek Konsep Diri. Tersedia di: www.psikologymania.com. [Desember 2012]

Al-Maqassary, Ardi. (2012). Aspek-Aspek Konsep Diri. Tersedia di: www.psikologymania.com. [Desember 2012]

Anshel, M. (1990). Sport Psychology: From Theory to Practice. Arizona: Goursuch Scarisbrick.

Boeree, Goerge. (2010). Psikologi Sosial. Jogjakarta: Prisma Sophie.

Burns, R . (1993). Konsep Diri: Teori, Pengakuran, Perkembangan dan Perilaku. Jakarta: Arcan.

Husdarta, J. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta Bandung.

Ikhsanudin. (2010). Perkembangan Konsep Diri. Tersedia di: http://www.ikhsanu.blogspot.com. [Januari 2013]

Lestari, A. (2011). Hubungan Interaksi Sosial Berdasarkan Teori Schutz Dengan

Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

Lestari, F. ( 2009). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Kerja

Pegawai Ngeri Sipil. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

Londong, Dedy. (2011). Dasar Penentuan Jumlah Sample. Tersedia di: http://www.dedylondong.blogspot.com. [Januari 2013]

Masyhuri-Zainuddin. (2008). Metodologi Penelitian – pendekatan praktis dan aplikatif. Malang: PT. Refika Aditama.

Mujayanah. (2009). Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial. Tersedia di: http://www.mujayanahalulum-mujayanah.blogspot.com. [Desember 2012]


(5)

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nasir, M. (1988). Metode Penelitian. Bandung: Galia Indonesia. Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Pamuji. (2009). Syarat Terjadinya Interaksi Sosial. Tersedia di: http://mrpams212.wordpress.com. [November 2012]

Pramawaty, Nisha. (2010). Konsep Diri. Tersedia di:

http://nishapramawaty.wordpress.com. [Desember 2012] Putra, Dian. (2011). Interaksi Sosial. Tersedia di:

http://www.dianptraflojaborneo.wordpress.com. [Januari 2013] Rahadi, Aristo. (2008). Konsep Diri Dalam Pendidikan. Tersedia di:

http://aristorahadi.wordpress.com. [Januari 2013]

Saifuddin, A. (2007). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Santoso, S. (2010). Teori-teori Psikologi Sosial. Surbaya: PT. Refika Aditama. Sarwono, S W. dkk. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Satria. (2011). Aspek-Aspek Konsep Diri.Tersedia di: http://id.shvoong.com.

[Januari 2013]

Seokanto, S. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Simanjuntak, Hakim. (2012). Pengertian dan Hal Pendukung Konsep Diri.

Tersedia di: http://www.hakimsimanjuntak.blogspot.com. [Januari 2013] Subliyanto. (2010). Populasi dan Teknik Sampling. Tersedia di:

http://subliyanto.blogspot.com. [Januari 2013]

Suharsimi, A. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Sujana, N. (2004). Tuntunan Penyusuna Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Surakhmad, W. (1992). Pengantar Penelitian, Dasar, Metode, dan Teknik. Bandung: Tarsito.


(6)

57

Dally Nur Arif, 2013

Hubungan Konsep Diri Dengan Kualitas Interaksi Sosial Tim Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryabrata, S. (1983). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sutiyono. (2012). Memahami Tim Kerja. Tersedia di:

http://www.sutiyonokudus.wordpress.com. [Januari 2013]

Velyn, L. (2011). Konsep Diri. Tersedia di: http://chachacillas.blogspot.com. [Januari 2013]

Wijaya, Budi. (2012). Komunikasi Menurut Para Ahli. Tersedia di: http://www.budiwijayaberjaya.blogspot.com. [Januari 2013]

. (2010). Mengenali Konsep Diri Sejak Dini. Tersdia di: http://www.gudangmateri.com/. [Januari 2013]

. (2011). Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial. Tersedia di: http://belajarpsikologi.com. [Januari 2013]

. (2012). Interaksi Sosial. Tersedia di: http://id.wikipedia.org. [Januari 2013]

______. (2010). Fundamental Interpersonal Relationship Orientation. Tersedia di:http://communicationdomain.wordpress.com. [Januari 2013]

______. (2011). Pengertian Konsep Diri Menurut Para Ahli. Tersedia di: http://www.g-excess.com. [Januari 2013]

______. (2012). Empati. Tersedia di: http://id.wikipedia.org. [Januari 2013] ______. (2012). Interaksi Sosial. Tersedia di: http://id.wikipedia.org. [Januari

2013]

______. (2012). Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif. Tersedia di: http://www.duniapsikologi.com. [Januari 2013]

______. (2012). Konsep Diri. Tersedia di:

http://www.bimbingankonselingkita.blogspot.com. [Januari 2013]

______. (2012). Pengertian Konsep Diri Menurut Beberapa Ahli. Tersedia di: http://www.diwarta.com. [Januari 2013]

______. (2013). Interaksi Sosial. Tersedia di: http://id.wikipedia.org. [Januari 2013]


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM PUBLIC SPEAKING Hubungan Antara Interaksi Sosial Dengan Kepercayaan Diri Dalam Public Speaking.

1 7 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM PUBLIC SPEAKING Hubungan Antara Interaksi Sosial Dengan Kepercayaan Diri Dalam Public Speaking.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Motivasi Berprestasi Anggota Unit Bola Basket UMS.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI ANGGOTA UNIT BOLA BASKET Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Motivasi Berprestasi Anggota Unit Bola Basket UMS.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Remaja.

0 0 15

Hubungan Antara Interaksi Sosial dan Konsep 'Godless' Dengan Fenomena Bunuh Diri Di Jepang.

0 1 42

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KUALITAS INTERAKSI SOSIAL TIM SEPAK BOLA | Hamidi | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7992 16102 1 PB

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KONSEP DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTS

0 0 7