PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMBINAAN GENERASI MUDA DI DESA AEK TAPA KECAMATAN MERBAU KABUPATEN LABURA.

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMBINAAN

GENERASI MUDA DI DESA AEK TAPA

KECAMATAN MERBAU KABUPATEN LABURA

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh :

Eka Mardinawan NIM: 309311015

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

i

ASBTRAK

Eka Mardinawan. NIM. 309311015. “Persepsi Masyarakat Terhadap Pembinaan Generasi Muda di Desa Aek Tapa Kecamatan Merbau

Kabupaten Labura”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Masyarakat Terhadap Pembinaan Generasi Muda di Desa Aek Tapa Kecamatan Merbau Kabupaten Labura.

Adapun metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif yaitu suatu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada Di Desa Aek Tapa Kecamatan Merbau Kabupaten Labura yang berjumlah 380 kepala keluarga. Sampel sebagai objek penelitian ini yaitu sebanyak 10 % dari 380 kepala keluarga. Jadi sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 38 kepala keluarga yang di ambil secara acak sederhana. Untuk memperoleh data, alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan angket.

Berdasarkan hasil penelitian dan dilanjutkan analisis data yang diperoleh dengan menjelaskan dan merumuskan, maka di peroleh hasilnya yaitu Persepsi Masyarakat Terhadap Pembinaan Generasi Muda yang dapat di katakan berhasil dalam pelaksanaannya. Hal ini terbukti dari jawaban responden yang berpartisipasi langsung terhadap pembinaan generasi muda dan responden bertanggapan positif terhadap observasi dan angket yang penulis berikan karena masyarakat menyadari betul bahwa pembinaan generasi muda dapat meneruskan dan melanjutkan cita-cita Bangsa yang sedang berjalan saat ini. Yaitu dengan adanya wadah pembinaan di harapkan agar generasi muda dapat terhindar dari bahaya yang membahayakan dirinya sendiri seperti penyalahgunaan narkotika, dan setiap masyarakat bersama-sama bergotong royong membina generasi muda dengan mengikuti rapat agar dapat memecahkan permasalahan yang terjadi pada generasi muda yaitu seperti kendala-kendala, kesehatan, kepedulian dan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada generasi muda, maka sangat diharapkan kepada keluarga, masyarakat dan pemerintah desa bisa berperan aktif pada pembinaan generasi muda ini.


(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan pada Program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini ialah “ Persepsi Masyarakat Terhadap Pembinaan Generasi Muda Di Desa Aek Tapa Kecamatan Merbau Kabupaten Labura”.

Dalam kesempatan ini penulis ucapan terimah kasih kepada Bapak Drs. Liber Siagian,M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi saya yang telah banyak meluangkan waktunya dalam membimbing saya untuk menulis skripsi yang baik. Sebab masih banyaknya kesalahan-kesalahan yang penulis kerjakan dalam menulis skripsi tersebut, maka dengan ketulusan hati penulis ucapkan terimah kasih yang sangat besar.

Dan pada saat penulisan skripsi ini penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan moril. Oleh karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan ( UNIMED)

2. Bapak Dr.H.Restu,MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED. 3. Ibu Dra.Nurmala Brutu,M.Pd ,selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

(FIS) UNIMED.

4. Bapak Drs.Sugiharto,M.Si selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED

5. Bapak Drs.Liber Siagian,M.Si selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah penuh dengan kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk, bimbingan-bimbingan serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.


(4)

iii

6. Ibu Dra.Yusna Melianti,MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan selaku dosen penguji penulis

7. Bapak Parlaungan G Siahaan SH.M Hum selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

8. Bapak Drs. Suady Husin,SH,MS selaku dosen pembimbing akademi yang telah banyak memberi petunjuk-petunjuk, bimbingan-bimbingan serta saran-saran kepada penulis dalam perkuliahan.

9. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku dosen penguji penulis

10. Bapak /Ibu dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

11. Bapak Jumirin selaku Kepala Desa Aek Tapa dan Ketua Organisasi IRMI yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini.

12. Kepada masyarakat Desa Aek Tapa Kecamatan Merbau yang telah memberikan sedikit waktunya dalam perolehan data di lapangan untuk kesempurnaan skripsi ini.

13. Yang teristimewa kepada orangtua, Ayahanda Sumardi S.Pd dan Ibunda tersayang Lina yang selama ini selalu memberikan dukungan semangat dan doa serta moril dan materil kepada penulis.

14. Yang teristimewa kepada Saudara saya, Dwi Putri Mardinawanti. Tri Abdi Mardinawan dan Sigit Purnomo Mardinawan dan segenap keluarga yang telah mendoakan saya dan memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi dan studi.

15. Kepada sahabat-sahabat yang telah banyak membantu penulis khususnya kepada Putri Hasridha Nasution, Nurul Juli Chairiah, Tri Janu Pradana, Rabbany Saragih, Eliza Wahyuni Siregar dan kepada teman-teman di 09 Eks PPKn ada Vita, Mido, Sukeni, Ragyl dan lain-lain serta tidak lupa teman-teman di kos’an Mariel jl. Tangkul 37 A ada Niko, Dede. Dan kepada teman-teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.


(5)

iv

16. Dan juga teman-teman yang ada di Desa Aek Tapa yaitu Siddiq, Feri, Iyan, Nunok dan banyak lainnya karena tidak bisa disebutkan satu persatu yang banyak Membantu Dalam pelaksanaan observasi dan urusan lainnya

Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat membantu dan memberi manfaat.

Medan, Juni 2013 Penulis

Eka Mardinawan NIM.309311015


(6)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C.Batasan Masalah ... 5

D.Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.Kerangka Teori ... 7

1. Pengertian Persepsi Terhadap Masyarakat ... 7

2. Pengertian GenerasiMuda ... 12

3. Pentingnya Pembinaan Generasi Muda ... 14

4. Tujuan Pembinaan Generasi Muda ... 17

5. Masalah Generasi Muda ... 19

6. Arah Pambinaan Generasi Muda ... 22

7. Upaya Masyarakat dalam Pembinaan Generasi Muda ... 24

B.Kerangka Berfikir ... 26

C.Hipotesis ... 28

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A.Lokasi Penelitian ... 29

B.Populasi dan Sampel ... 29

C.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 30

D.Teknik pengumpulan Data ... 32


(7)

vi

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan... 64

B. Saran ... 65


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tanggapan Responden Tentang Pembinaan generasi muda ... 35 Tabel 2. Tanggapan Responden Tentang Bentuk wadah dalam Pembinaan

Generasi muda ... 36 Tabel 3. Tanggapan Responden Tentang Berpartisipasi dalam

Kegiatan-kegiatan pembinaan generasi muda... ... 37 Tabel 4. Tanggapan Responden Tentang Dengan Melalui Masukan/

Arahan Kepada Geneasi Muda ... 39 Tabel 5. Tanggapan Responden Tentang Dampak Positifnya Dari

Masukan Yang Diberikan Kepada Generasi Muda ... 40 Tabel 6. Tanggapan Responden Tentang Faktor Pendukung Sudah

Mencapai Standartnya Dalam Pembinaan Generasi Muda ... 41 Tabel 7. Tanggapan Responden Tentang Kendala Dari Pelaksanaan

Pembinaan Generasi muda ... 42 Tabel 8. Tanggapan Responden Tentang Masyarakat Saja Yang

Bertanggung Jawab Atas Pembinaan Gerasi Muda ... 44 Tabel 9. Tanggapan Responden Tentang Mengikuti Rapat Pembinaan

Generasi Muda ... 45 Tabel 10. Tanggapan Responden Tentang Kesehatan Masyarakat Desa

Demi Menjaga Generasi Muda ... 46 Tabel 11. Tanggapan Responden Tentang Sudah Mencapai Tingkat

Standartnya Dalam Pelayanan Kesehatan Desa ... 48 Tabel 12 Tanggapan Responden Tentang Permasalahan Yang Terjadi

Pada Generasi Muda ... 49 Hal


(9)

viii

Tabel 13. Tanggapan Responden Tentang Pernahkah Mengajarkan

Keterampilan Yang Dimilikinya Kepada Generasi Muda ... 51 Tabel 14 Tanggapan Responden Tentang Pernahkah Memberi

Sumbangan Dana Kepada Generasi Muda ... 52 Tabel 15 Tanggapan Responden Tentang Bila Masyarakat Dan

Pemerintah Desa Yang Memegang Peranan Penting Dari Generasi Muda ... 54 Tabel 16 Tabulasi Jawaban Responden Secara Keseluruhan ... 55


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai salah satu tahap dalam pembentukan kepribadian manusia dalam proses mencari bagaimana bentuk masa muda yang mempunyai jati diri. Sebab posisi dari generasi muda dalam suatu masyarakat adalah sebagai penerus cita-cita bangsa dan bagaimana memajukan suatu desa agar pencerminan generasi muda dapat terlihat dan membanggakan.

Dilihat dari sisi lain, menimbulkan suatu tanggung jawab yang sangat besar yang harus dipikul oleh generasi muda. Artinya bahwa generasi muda harus menjadi sosok yang mampu memenuhi dan menjalankan harapan-harapan tersebut. Masalah pemuda merupakan masalah yang akan selalu dialami oleh setiap generasi muda dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua, sebab masalah dikarenakan oleh akibat dari proses pendewasaan seseorang dan penyesuaian diri dengan situasi yang baru maka timbullah harapan setiap generasi muda akan mempunyai masa depan yang lebih baik dari orang tuanya juga bagi desa ditempat tinggalnya.

Namun jika dilihat dari faktanya dalam masyarakat menunjukkan bahwa lapangan kerja saat ini semakin sempit bagi generasi muda, karena dilihat dari tenaga kerja tamatan pendidikan formal dari berbagai jenjang sangat banyak dan saling memperebutkan lapangan kerja, baik pegawai negeri, pegawai swasta maupun pemain bola yang tersohor, dan apabila hanya mempertahankan


(11)

2

kepandaian misalnya dalam bidang olah raga saja, maka tidak akan maju bila mempertahankan kepandaian olah raga yang hanya berinteraksi dikomunitas desa, maka dibutuhkan adanya pandangan masyarakat terhadap generasi muda agar bisa mendapatkan pembinaan diluar desa dan dapat memberikan mental yang baik kepada generasi muda.

Begitu juga dengan seringnya terlihat dan tertulis dimedia massa tentang kenakalan yang dilakukan oleh generasi muda. Padahal generasi muda adalah sebagai pewaris dan generasi penerus dari angkatan tua yang akan meneruskan cita-cita perjuangan bangsa serta akan mewujudkan maju mundurnya suatu bangsa menuju masyarakat yang adil dan makmur yang merata materi maupun spiritual yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sebab untuk itulah harus dibina, dididik, dibekali dan dibimbing dengan seksama dan disiapkan untuk dapat ikut serta dalam pembangunan, karena pemuda sebagai bagian intregal dari seluruh masyarakat Indonesia disamping harapannya sebagai yang begitu besar dalam melaksanakan pembangunan suatu bangsa. Karena tanpa ikut sertanya generasi muda pasti akan sulit untuk meraih keberhasilan, jika potensi yang dimiliki generasi muda dibina dan dikembangkan misalnya dalam olah raga dengan secara terpadu, terarah dan berencana akan merupakan modal yang sangat penting bagi pembangunan nasional.

Menurut Kansil (2006:65) mengatakan :

Generasi Muda adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insan pembangunan, ibarat mata rantai yang beurai panjang. Posisi generasi muda dalam masyarakat menempati mata rantai yang sentra, berfungsi sebagai penerus cita-cita bangsa yang telah diletakan generasi muda sebelumnya, berpotensi mengisi dan membina kemerdekaan.


(12)

3

Kedudukan yang demikian itu menuntut semua pihak untuk ikut serta dalam pembinaan generasi muda. Karena jumlah generasi yang cukup besar tanpa memiliki kemampuan dan keterampilan dapat ditinjau lagi dengan masyarakat maupun pemerintah. Jadi generasi muda memegang kedudukan aktif dalam kegiatan pembangunan karena tanpa ikut sertanya pemuda dalam pembangunan itu akan sulit tercapai. Usaha untuk menggerakan generasi muda dalam pembangunan, pemerintah harus senatiasa meningkatkan kemajuan aparatnya disegala bidang agar lebih berdaya guna dan berhasil guna nencapai tugas-tugas tersebut. Pembinaan generasi muda diarahkan untuk pembentukan pemuda Indonesia menjadi kader penerus bangsa yang tangguh dan memiliki wawasan kebangsaan yang utuh juga diupayakan pula sebagai usaha untuk mengatasi berbagai tantangan, gangguan seperti lapangan kerja dan pendidikan.

Pembinaan generasi muda dilakukan melalui upaya-upaya untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan dan semangat kerja keras untuk mengantisipasi semakin banyaknya pengangguran yang tidak/belum menemui pekerjaan. Pada dasarnya pembinaan generasi muda merupakan tanggung jawab semua pihak, baik orang tua, sekolah, masyarakat maupun pemerintah.

Untuk itu perlu diciptakan iklim yang kondusif, sehingga memungkinkan kreatifitas generasi muda yang berkembang secara wajar dan bertanggung jawab. Agar pembinaan dapat dilaksanakan semaksimal mungkin maka akan diusahakan peningkatan fasilitas yang sesuai dengan kesanggupan masyarakat, seperti diciptakan dan ditingkatkannya fasilitas dalam kegiatan kegiatan misalnya


(13)

4

pembinaan keagamaan, olah raga, karang taruna, kesenian serta kegiatan lainnya. Demikian halnya yang seharusnya dilakukan pembinaan generasi muda di desa, maka masyarakat akan memegang peranan penting dalam bidang ini masyarakat sebagai salah satu wadah dalam pembinaan generasi muda dituntut agar mampu menjalankan peranya secara fungsional serta mampu menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembinaan generasi muda.

Dalam menjalankan perannya sebagai generasi muda yang ada didesa tersebut diperlukan pula kesadaran dari masyarakat untuk ikut aktif dan bertanggung jawab dalam upaya pembinaan generasi muda. Bertitik tolak dari pemikiran tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai bagaimana persepsi masyarakat dalam pembinaan generasi muda khususnya di Desa Aek Tapa Kecamatan Merbau Kabupaten Labura.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan merupakan suatu tugas utama yang harus diperhatikan dan bagaimana cara pemecahannya, namun hal itu belum dilakukan maka harus melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu. Agar penelitian ini menjadi terarah dan jelas tujuannya maka perlu dipaparkan identifikasi masalah. Jika suatu masalah sudah diidentifikasi tentu penelitian akan dapat dilakukan secara mendalam.

Hal ini sejalan dengan pendapat Ali (2003:57) mengatakan bahwa :

“Untuk kepentingan karya ilmiah suatu yang diperlu diperhatikan adalah masalah

penelitian sedapat mungkin diusahakan tidak terlalu luas. Sebab masalah yang luas akan menghasilkan hasil sempit”.


(14)

5

Masalah-masalah yang berhubungan persepsi masyarakat terhadap generasi muda yang ada di desa Aek Tapa. Dengan demikian, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Persepsi masyarakat terhadap pembinaan generasi muda di Desa Aek Tapa.

2. Persepsi masyarakat mengenai partisipasi terhadap pembinaan generasi muda dalam membangun Desa, Bangsa dan Negara Tercinta Republik Indonesia.

3. Tujuan dari pembinaan generasi muda itu sendiri

4. Progam yang dikembangkan dalam rangka pembinaan generasi muda. 5. Pentingnya motivasi-motivasi dari generasi tua terhadap generasi muda

C. Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan diteliti oleh peneliti hanya tentang : 1. Persepsi masyarakat terhadap pembinaan generasi muda di Desa Aek

Tapa.

2. Persepsi masyarakat mengenai partisipasi terhadap pembinaan generasi muda dalam membangun Desa, Bangsa dan Negara Tercinta Republik Indonesia.

D. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah persepsi masyarakat terhadap pembinaan generasi muda di Desa Aek Tapa ?


(15)

6

2. Bagaimanakah persepsi masyarakat mengenai partisipasi terhadap pembinaan generasi muda dalam membangun Desa, Bangsa dan Negara Tercinta Republik Indonesia

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui maksud dari penelitian tersebut, maka perlu adanya tujuan penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pembinaan generasi muda di Desa Aek Tapa.

2. Mengetahui persepsi masyarakat mengenai partisipasi terhadap pembinaan generasi muda dalam membangun desa.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang diteliti tidak sia-sia. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya bahan referensi, bahan penilitian serta sumber bacaan di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan mahasiswa dan masyarakat terhadap bagaimana pembinaan generasi muda yang ada di desa.

3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan, baik para pemuda dan masyarakat.


(16)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bagian ini penulis mencoba memberi sedikit saran dan mengambil beberapa kesimpulan sebagai langkah terakhir dalam penulisan hasil penelitian sebagai berikut :

1) Persepsi masyarakat terhadap pembinaan generasi muda di Desa Aek Tapa, bahwa telah berpartisipasi aktif dalam pembinaan generasi muda yaitu dengan beberapa program yang dikembangkan melalui adanya rapat unntuk mencari solusi dan kendala dalam pembinaan generasi muda. Sebab persepsi dari masyarakat bahwa generasi muda itu meneruskan serta akan mewujudkan maju mundurnya suatu bangsa. Oleh karena itu, generasi muda perlu dibina dan diperhatikan lebih dalam lagi.

2) Persepsi masyarakat mengenai pembinaan generasi muda merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah yang di laksanakan melalui wadah seperti yang tertuang dalam pola dasar pembinaan generasi muda sehingga generasi muda di Desa Aek Tapa dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan dengan adanya fasilitas-fasilitas yang tersedia.


(17)

65

3) Dari hasil penelitian di peroleh gambaran bahwa masyarakat Desa Aek Tapa telah menunjukkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembinaan generasi muda seperti telah masuk dan ikut serta dalam organisasi kepemudaan yang ada, menyumbangkan ide, dana, begitu juga sarana dan prasarana, ikut menghadiri rapat untuk kegiatan pembinaan generasi muda juga mengajarkan keterampilan yang dimiliki seperti keterampilan mempelajari pengajian, melatih bola voli serta ada berapa kerajinan untuk membantu para generasi muda terhindar dari hal-hal yang berbau negatif dari lingkungan sekitar yang semakin hari semakin banyaknya pemuda yang terjerumus pergaulan bebas.

B.Saran

Pembinaan generasi muda merupakan suatu hal yang sangat penting bagi remaja-remaja di jaman sekarang ini untuk bekal menyambut masa depan yang lebih baik. Untuk itu, masyarakat dan pemerintah desa yang di dalamnya peran dari kepala desa melalui instansi terkait perlu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan bimbingan guna memotivasi masyarakat untuk meningkatkan pandangannya yang telah di berikan pada generasi muda. Seperti bidang keagamaan, olahraga dan karang taruna yang nantinya memampukan generasi muda kearah yang lebih sulit kedepan.

Dikarenakan di Desa Aek Tapa kegiatan pembinaan generasi muda yang lebih dominan adalah bidang keagamaan dan olah raga, maka sudah sepantasnya pihak pemerintah di Desa Aek Tapa Kecamatan Merbau lebih memberi perhatian


(18)

66

khusus pada bidang tersebut serta mengusahakan penambahan sarana dan fasilitas-fasilitas yang lebih baik lagi, sehingga akan memungkinkan bagi generasi muda untuk mengembangkan bakatnya lebih maksimal lagi serta dapat membina karakter mereka menjadi lebih terarah menuju masa depan Bangsa yang lebih baik.

Oleh karena itu. Di Desa Aek Tapa kegiatan pembinaan generasi muda yang menonjol adalah bidang olah raga dan keagamaan, maka sudah selayaknya pihak pemerintah desa Aek Tapa yaitu peran dari kepala desa itu sendiri memberi perhatian yang serius pada bidang ini serta mengusahakan penambahan sarana dan fasilitas terlebih untuk kedua bidang tersebut sehingga memungkinkan bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang organisasi.


(19)

67

DAFTAR PUSTAKA

Ali M, 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Bandung : Pustaka Amin

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta : PT Rineka Cipta

Daryanto. 2001. Belajar dan Mengajar, Bandung : Yrama Widya

Masy’ari, Anwar. 2003. Problematika Pemuda. Surabaya : Bina Ilmu

Pakpahan,Tiar. 2011 Peran masyarakat Dalam Pembinaan Generasi Muda, Medan FIS UNIMED

Puteh, M, Jafar. 2000. Pemuda Di Era Globalisasi. Yogyakarta : Pustaka Belajar Rahmat M, 2010. Kurikulum Berkarakter. Jakarta : Prestasi Pustaka

Rohman, muhammad. 2012. Kurikulum Karakter (Refleksi dan proposal solusi terhadap KBK dan KTSP) Jakarta : Prestasi Pustaka Karya

Setiawan dan Halking. 2010. Studi Masyarakat Indonesia, Medan : FIS UNIMED

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grapindo

Sukardi, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka cipta Surachmad, W. 2002. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : PT. Tarsito


(1)

Masalah-masalah yang berhubungan persepsi masyarakat terhadap generasi muda yang ada di desa Aek Tapa. Dengan demikian, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Persepsi masyarakat terhadap pembinaan generasi muda di Desa Aek Tapa.

2. Persepsi masyarakat mengenai partisipasi terhadap pembinaan generasi muda dalam membangun Desa, Bangsa dan Negara Tercinta Republik Indonesia.

3. Tujuan dari pembinaan generasi muda itu sendiri

4. Progam yang dikembangkan dalam rangka pembinaan generasi muda. 5. Pentingnya motivasi-motivasi dari generasi tua terhadap generasi muda C. Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan diteliti oleh peneliti hanya tentang : 1. Persepsi masyarakat terhadap pembinaan generasi muda di Desa Aek

Tapa.

2. Persepsi masyarakat mengenai partisipasi terhadap pembinaan generasi muda dalam membangun Desa, Bangsa dan Negara Tercinta Republik Indonesia.

D. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah persepsi masyarakat terhadap pembinaan generasi muda di Desa Aek Tapa ?


(2)

2. Bagaimanakah persepsi masyarakat mengenai partisipasi terhadap pembinaan generasi muda dalam membangun Desa, Bangsa dan Negara Tercinta Republik Indonesia

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui maksud dari penelitian tersebut, maka perlu adanya tujuan penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pembinaan generasi muda di Desa Aek Tapa.

2. Mengetahui persepsi masyarakat mengenai partisipasi terhadap pembinaan generasi muda dalam membangun desa.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang diteliti tidak sia-sia. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya bahan referensi, bahan penilitian serta sumber bacaan di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan mahasiswa dan masyarakat terhadap bagaimana pembinaan generasi muda yang ada di desa.

3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan, baik para pemuda dan masyarakat.


(3)

64 A.Kesimpulan

Berdasarkan data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bagian ini penulis mencoba memberi sedikit saran dan mengambil beberapa kesimpulan sebagai langkah terakhir dalam penulisan hasil penelitian sebagai berikut :

1) Persepsi masyarakat terhadap pembinaan generasi muda di Desa Aek Tapa, bahwa telah berpartisipasi aktif dalam pembinaan generasi muda yaitu dengan beberapa program yang dikembangkan melalui adanya rapat unntuk mencari solusi dan kendala dalam pembinaan generasi muda. Sebab persepsi dari masyarakat bahwa generasi muda itu meneruskan serta akan mewujudkan maju mundurnya suatu bangsa. Oleh karena itu, generasi muda perlu dibina dan diperhatikan lebih dalam lagi.

2) Persepsi masyarakat mengenai pembinaan generasi muda merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah yang di laksanakan melalui wadah seperti yang tertuang dalam pola dasar pembinaan generasi muda sehingga generasi muda di Desa Aek Tapa dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan dengan adanya fasilitas-fasilitas yang tersedia.


(4)

3) Dari hasil penelitian di peroleh gambaran bahwa masyarakat Desa Aek Tapa telah menunjukkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembinaan generasi muda seperti telah masuk dan ikut serta dalam organisasi kepemudaan yang ada, menyumbangkan ide, dana, begitu juga sarana dan prasarana, ikut menghadiri rapat untuk kegiatan pembinaan generasi muda juga mengajarkan keterampilan yang dimiliki seperti keterampilan mempelajari pengajian, melatih bola voli serta ada berapa kerajinan untuk membantu para generasi muda terhindar dari hal-hal yang berbau negatif dari lingkungan sekitar yang semakin hari semakin banyaknya pemuda yang terjerumus pergaulan bebas.

B.Saran

Pembinaan generasi muda merupakan suatu hal yang sangat penting bagi remaja-remaja di jaman sekarang ini untuk bekal menyambut masa depan yang lebih baik. Untuk itu, masyarakat dan pemerintah desa yang di dalamnya peran dari kepala desa melalui instansi terkait perlu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan bimbingan guna memotivasi masyarakat untuk meningkatkan pandangannya yang telah di berikan pada generasi muda. Seperti bidang keagamaan, olahraga dan karang taruna yang nantinya memampukan generasi muda kearah yang lebih sulit kedepan.

Dikarenakan di Desa Aek Tapa kegiatan pembinaan generasi muda yang lebih dominan adalah bidang keagamaan dan olah raga, maka sudah sepantasnya pihak pemerintah di Desa Aek Tapa Kecamatan Merbau lebih memberi perhatian


(5)

khusus pada bidang tersebut serta mengusahakan penambahan sarana dan fasilitas-fasilitas yang lebih baik lagi, sehingga akan memungkinkan bagi generasi muda untuk mengembangkan bakatnya lebih maksimal lagi serta dapat membina karakter mereka menjadi lebih terarah menuju masa depan Bangsa yang lebih baik.

Oleh karena itu. Di Desa Aek Tapa kegiatan pembinaan generasi muda yang menonjol adalah bidang olah raga dan keagamaan, maka sudah selayaknya pihak pemerintah desa Aek Tapa yaitu peran dari kepala desa itu sendiri memberi perhatian yang serius pada bidang ini serta mengusahakan penambahan sarana dan fasilitas terlebih untuk kedua bidang tersebut sehingga memungkinkan bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang organisasi.


(6)

67

DAFTAR PUSTAKA

Ali M, 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Bandung : Pustaka Amin

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta : PT Rineka Cipta

Daryanto. 2001. Belajar dan Mengajar, Bandung : Yrama Widya

Masy’ari, Anwar. 2003. Problematika Pemuda. Surabaya : Bina Ilmu

Pakpahan,Tiar. 2011 Peran masyarakat Dalam Pembinaan Generasi Muda, Medan FIS UNIMED

Puteh, M, Jafar. 2000. Pemuda Di Era Globalisasi. Yogyakarta : Pustaka Belajar Rahmat M, 2010. Kurikulum Berkarakter. Jakarta : Prestasi Pustaka

Rohman, muhammad. 2012. Kurikulum Karakter (Refleksi dan proposal solusi terhadap KBK dan KTSP) Jakarta : Prestasi Pustaka Karya

Setiawan dan Halking. 2010. Studi Masyarakat Indonesia, Medan : FIS UNIMED

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grapindo

Sukardi, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka cipta Surachmad, W. 2002. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : PT. Tarsito