PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTTEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN TIPE JIGSAW PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 BAKTIRAJA.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR
MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN
TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM DI
KELAS X SMA NEGERI 1 BAKTIRAJA
TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
Oleh:
Setia I B Sinambela
NIM 409141087
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
RIWAYAT HIDUP
Setia I.B Sinambela dilahirkan di Bakara, Kecamatan Baktiraja Kabupaten
Humbang Hasundutan, pada tanggal 22 November 1991. Ayah bernama Anggiat
Sinambela dan ibu bernama Ramasti br. Sitanggang dan merupakan anak keenam
dari tujuh bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Negeri 173360
Sinambela, Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan dan lulus pada
tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1
Baktiraja dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
sekolah di SMA Negeri 1 Muara Kabupaten Tapanuli Utara, dan lulus pada tahun
2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan melalui jalur SNMPTN, dan lulus pada tanggal 24 Juni 2013.
Kegiatan organisasi yang pernah diikuti antara lain UKMKP UP-MIPA, Paduan
Suara El-Senyor dan IKBKB.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR
MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN
TIPE JIGSAW PADA MATERI POKOK
EKOSISTEM DI KELAS X SMA
NEGERI 1 BAKTIRAJA
T.P. 2012/2013
Setia I B Sinambela (NIM 409141087)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa
yang diajar menggunakan model STAD dengan Jigsaw pada materi pokok
ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen dimana populasinya adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari
empat kelas dengan jumlah siswa 117 orang. Pengambilan sampel penelitian
dilakukan secara random (random sampling). Dua kelas sebagai sampel yaitu
kelas X-1 sebagai kelas STAD dan X-2 sebagai kelas Jigsaw. Kelas STAD
terdapat 29 siswa dan Jigsaw 28 siswa sehingga sampel berjumlah 57 siswa.
Instrumen yang digunakan berupa soal pilihan berganda sebanyak 25 soal kognitif
yang digunakan sebagai soal pre-test dan post-test. Rata-rata hasil belajar kelas
Jigsaw sebesar 75,28 dengan standar deviasi 6,25 lebih tinggi dibanding kelas
STAD 70,75 dengan standar deviasi 7,86 sehingga terdapat perbedaan nilai
sebesar 4,53 dengan perbandingan STAD : Jigsaw = 1 : 1,06. Pengujian hipotesis
yang dilakukan dengan uji t menunjukkan nilai thitung = -2,41 dan ttabel = 2,005
dengan taraf signifikansi 0,05. Ho diterima jika –t(1-1/2α)< thit< t(1-1/2α). Berdasarkan
kriteria tersebut penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha. Sehingga terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan model
kooperatif tipe STAD dengan Jigsaw pada materi pokok ekosistem di Kelas X
SMA Negeri 1 Baktiraja.
Kata kunci : model STAD, model Jigsaw, hasil belajar siswa
THE COMPARISON OF STUDENT’S LEARNING OUTCOMES
TAUGHT BY COOPERATIVE MODELS STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TYPE WITH
JIGSAW TYPE ON ECOSYSTEM MAIN
SUBJECT IN GRADE X OF SMA
NEGERI 1 BAKTIRAJA
ACADEMIC YEAR
2012/2013
Setia I B Sinambela (NIM 409141087)
ABSTRACT
This research aims to know the comparison of student’s learning outcomes
taught by STAD and Jigsaw models on ecosystem main subject in grade X of
SMA Negeri 1 Baktiraja. This research was an experiment design where the
population was all students of grade X consist of four classes totaling 117
students. The research sample was taken by using random sampling. Two class
sample were X-1 as STAD class and X-2 as Jigsaw class. It was obtained 29
students in X-1 and 28 students in X-2 totaling 57 students as sample. The
instrument of research was multiple choice test consist of 25 numbers cognitive
test using in pre-test and post-test. The learning outcomes for Jigsaw have mean
75,28 with deviation standard 6,25 is higher than STAD class that have mean
70,75 with deviation standard 7,86, so there was difference about 4,53 with
comparison STAD : Jigsaw = 1 : 1,06. The result of hypothesis test using t test
showed tcount = -2,41 and ttable = 2,005 with significance level 0,05. Ho accepted if
–t(1-1/2α)< tcount< t1 (1-1/2α). Based on the criteria Ho was rejected and accepted Ha.
So, there was significance difference of student’s learning outcomes taught by
STAD and Jigsaw models on ecosystem main subject in class X of SMA Negeri 1
Baktiraja.
Keywords: STAD model, Jigsaw model, student’s learning outcomes
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
v
vii
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Identifikasi Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4
Rumusan Masalah
1.5
Tujuan Penelitian
1.6
Manfaat Penelitian
1
1
3
3
4
4
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
2.1.6 Ekosistem
2.2
Hipotesis
6
6
6
8
9
13
16
19
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Jenis dan Rancangan Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.6
Instrumen Penelitian
3.7
Uji Instrumen Penelitian
3.7.1 Validitas Tes
3.7.2 Reliabilitas Tes
3.7.3 Tingkat Kesukaran Soal
3.7.4 Daya Beda
3.8
Uji Prasyarat Analisis data
3.8.1 Uji Normalitas
3.8.2 Uji Homogenitas
3.8.3 Uji Hipotesis
33
33
33
33
33
34
36
37
37
37
38
38
39
39
39
40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Data Penelitian
4.1.1 Data Nilai Pre-test dan Post-test
4.2
Uji Prasyarat Analisis Data
4.2.1 Uji Normalitas
4.2.2 Uji Homogenitas
4.3
Pengujian Hipotesis
4.4
Pembahasan
41
41
41
42
42
42
43
44
BAB V KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
47
47
47
DAFTAR PUSTAKA
48
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penghitungan perkembangan skor individu
15
Tabel 2.2 Penghitungan perkembangan skor kelompok
15
Tabel 3.1 Rancangan penelitian
34
Tabel 3.2 Kisi-kisi tes penilaian pada materi pokok ekosistem
36
Tabel 4.1 Nilai post-test kelas STAD dengan kelas Jigsaw
41
Tabel 4.2 Data hasil uji normalitas data pre-test dan post-tes
42
Tabel 4.3 Uji t data post-test kelas STAD dan Jigsaw
43
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ilustrasi model Jigsaw
19
Gambar 2.2 Piramida makanan
26
Gambar 2.3 Piramida energi
27
Gambar 2.4 Piramida jumlah
27
Gambar 2.5 Piramida biomassa
28
Gambar 2.6 Daur air
29
Gambar 2.7 Daur oksigen
30
Gambar 2.8 Suksesi sekunder
31
Gambar 3.1 Skema prosedur penelitian
35
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
50
Lampiran 2. RPP STAD dan Jigsaw
52
Lampiran 3. Instrumen penelitian
92
Lampiran 4. Perhitungan validitas butir soal
97
Lampiran 5. Perhitungan reliabilitas butir soal
99
Lampiran 6. Tingkat kesukaran butir soal
100
Lampiran 7. Perhitungan daya beda butir soal
102
Lampiran 8. Keterangan uji instrumen penelitian
104
Lampiran 9. Data hasil belajar pre-test dan post-test
105
Lampiran 10. Nilai kuis dan nilai diskusi
107
Lampiran 11. Rata-rata, SD dan varians pre-test dan post-test
108
Lampiran 12. Uji Normalitas
111
Lampiran 13. Uji Homogenitas
114
Lampiran 14. Uji Hipotesis
116
Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian
118
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses belajar guru harus
memperhatikan metode bagaimana menyampaikan materi agar dapat dipahami
siswa dengan baik. Guru dapat memberikan variasi metode yang dapat membantu
siswa belajar dan juga memudahkan guru dalam mengajar. Inovasi dan kreatifitas
guru dalam menyampaikan pelajaran merupakan salah satu usaha yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan kearah yang lebih baik lagi.
Berdasarkan hakikat biologi sebagai sains, maka pembelajaran biologi
sesungguhnya tidak hanya sekedar sajian konsep dan informasi, tetapi juga usaha
untuk
menumbuhkembangkan
keterampilan
berpikir,
sikap
ilmiah,
dan
penguasaan keterampilan proses sains. Pembelajaran seperti ini selain
mengajarkan siswa memahami konsep, juga menuntut siswa mampu menjelajahi
dan memahami alam serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Permasalahan yang sering timbul dalam pembelajaran biologi adalah
bahwa siswa memiliki minat yang kurang terhadap pelajaran biologi karena
pelajaran ini terkesan seperti pelajaran menghafal saja. Cara pengajaran guru
menjadi salah satu hal yang menjadi penyebab minat siswa kurang dalam
pembelajaran biologi. Fakta di lapangan menunjukkan guru lebih banyak
menggunakan metode konvensional dalam mengajar.
Permasalahan yang sama ditemukan di SMA Negeri 1 Baktiraja. Hasil
observasi dan wawancara dengan guru biologi di sekolah ini menyatakan bahwa
pembelajaran biologi kelas X di sekolah tersebut, masih menggunakan metode
konvensional. Hasil belajar kognitif siswa cenderung masih dibawah nilai batas
tuntas yakni rata-rata 65 dengan KKM 68. Motivasi siswa dalam belajar biologi
juga masih tergolong rendah, terbukti dengan nilai-nilai yang didapat oleh siswa.
Dari fakta tersebut diketahui bahwa guru memiliki kesulitan dalam memilih
metode pembelajaran yang sesuai untuk setiap materi pelajaran.
Pembelajaran kooperatif dapat menjadi salah satu pilihan guru dalam
melakukan pembelajaran. Pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student center) yang menekankan pada kerja sama dalam
kelompok sehingga ada ketergantungan positif antara siswa yang satu dengan
yang lain, adanya pertanggungjawaban individu serta kelompok dalam akhir
pembelajaran. Penerapan model kooperatif dalam pembelajaran akan membuat
siswa menjadi lebih tertarik dan termotivasi dalam belajar sehingga hasil belajar
siswa juga dapat menjadi lebih baik. Pembelajaran kooperatif memiliki banyak
tipe yang dikembangkan oleh banyak ahli. Hal ini tentu sangat membantu
sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai pilihan model
pembelajaran yang baik dan beragam.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua model pembelajaran
kooperatif model Student Team Achievement Division (STAD) dan Jigsaw.
Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian terdahulu, kedua model ini baik
digunakan dalam proses pembelajaran. Nugroho (2009) menyatakan bahwa
pembelajaran menggunakan model STAD menunjukkan terjadinya peningkatan
pemahaman dan aktivitas siswa dalam belajar yang terbukti dengan peningkatan
ketuntasan klasikal, skor rata-rata post-test saat penelitian. Penelitian dengan
menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw juga menunjukkan peningkatan hasil
belajar siswa. Astriana (2012) mengemukakan bahwa pengunaan model Jigsaw
dapat menciptakan situasi dan kondisi yang dapat meningkatkan aktivitas siswa
dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal-hal yang berkaitan dengan materi ekosistem berhubungan langsung
dengan lingkungan sehari-hari sehingga memang baik apabila pembelajarannya
berlangsung di luar kelas. Namun dalam hal ini, penulis memikirkan hal berbeda
yakni materi ekosistem juga efisien jika dipelajari di dalam kelas dengan cara
diskusi. Kegiatan diskusi ini dapat menambah keterampilan berpikir siswa dengan
saling bertukar pikiran maka siswa akan dapat menganalisis kejadian atau
fenomena yang terjadi di dalam ekosistem, sedangkan jika dilakukan diluar kelas
siswa terkadang lebih banyak bermain. Model STAD dan Jigsaw adalah model
kooperatif yang cukup efisien untuk diterapkan. Kedua model ini dapat
menambah kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran, sehingga dalam
pelaksanaannya akan menjadi lebih efisien. Hal ini juga mendukung penelitian
terdahulu oleh Sari (2007) yang juga menggunakan model kooperatif untuk
mempelalajari ekosistem dan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai
materi yang dibuktikan dengan nilai hasil belajar siswa yang baik.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, bahwa pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan hasil belajar siswa maka penulis ingin mengetahui bagaimana
perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan model STAD dan Jigsaw,
sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian eksperimen yang berjudul
“Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
dengan Tipe Jigsaw pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 1
Baktiraja Tahun Pembelajaran 2012/2013”.
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dilakukan identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Guru kesulitan dalam memilih model yang sesuai untuk setiap materi
pelajaran
2. Minat siswa dalam belajar biologi kurang terhadap materi yang diajarkan
oleh guru
3. Hasil belajar biologi siswa yang cenderung rendah.
1.3.Batasan masalah
Mengingat luasnya masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa, maka
penulis membatasi masalah yang akan diteliti hanya pada perbandingan hasil
belajar siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe STAD (Student
Team Achievement Division) dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
pada materi pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja tahun
pembelajaran 2012/2013.
1.4. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah maka yang menjadi
rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja yang
diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
materi pokok ekosistem tahun pembelajaran 2012/2013?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja yang
diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada
materi pokok ekosistem tahun pembelajaran 2012/2013?
3. Bagaimanakah perbandingan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1
Baktiraja yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan model kooperatif tipe Jigsaw pada materi pokok ekosistem
tahun pembelajaran 2012/2013?
1.5. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja
yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
materi pokok ekosistem tahun pembelajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja
yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada
materi pokok ekosistem tahun pembelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri
1 Baktiraja yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan tipe Jigsaw pada materi pokok ekosistem tahun
pembelajaran 2012/2013.
1.6. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat :
1. Sebagai bahan acuan bagi peneliti untuk dapat dilakukan pada saat
mengajar
2. Sebagai masukan bagi guru bidang studi biologi dalam kaitannya dengan
proses belajar mengajar di sekolah dengan menggunakan metode yang
lebih bervariasi
3. Sebagai bahan masukan untuk pembelajaran yang lain dalam proses
belajar mengajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model STAD pada
materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja tahun
pembelajaran 2012/2013 adalah 70,75 dan standar deviasi sebesar 7,86.
2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Jigsaw pada
materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja tahun
pembelajaran 2012/2013 adalah 75,28 dan standar deviasi sebesar 6,25.
3. Perbedaan nilai hasil belajar siswa untuk kelas STAD dengan Jigsaw adalah
sebesar 4,53 dengan perbandingan rata-rata hasil belajar
STAD (70,75) :
Jigsaw (75,28) = 1 : 1,06. Berdasarkan perhitungan uji t pada taraf
siginifikansi 0,05 dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar
dengan model STAD dan Jigsaw pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA
Negeri 1 Baktiraja T.P. 2012/2013.
5.2. Saran
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw perlu ditindaklanjuti dalam
pelaksanaannya di sekolah.
2. Guru juga harus memilih materi yang sesuai dengan model yang akan
digunakan dalam agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
3. Dalam pelaksanaannya guru juga bisa menampilkan fenomena (dokumentasi)
yang dapat membantu siswa lebih tertarik dalam belajar dan juga menambah
pemahaman siswa dalam belajar.
4. Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif juga harus diperhatikan dalam
pengaturan waktu agar pelaksanaan modelnya maksimal dan mendapatkan
hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adriansyah, I. M., (2011), Perbandingan Hasil Belajar Biologi Siswa yang Diajar
dengan Menggunakan Model Bermain Peran (Role Playing) dengan
Model STAD pada Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan di
Kelas VIII SMP Negeri 1 Pantai Labu T.A 2010/2011, (Skripsi), Jurusan
Biologi FMIPA UNIMED, Medan.
Arikunto, S., (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Aryulina, D., Muslim C., Manaf, S., dan Winarni, W. E., (2007), Biologi 1 untuk
SMA dan MA Kelas X, Penerbit Esis, Jakarta.
Astriana, D., Asnawati., dan Djalil, A., (2012), Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal
Pendidikan Matematika, 1:227-232
Dimyati, Dr., Mudjiono, Drs., (2009),
Rineka Cipta, Jakarta.
Belajar dan Pembelajaran, Penerbit
Irhamna, M., Sutrisni., (2009), Cooperative Learning dengan model STAD pada
Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 2 Delitua, Jurnal
Penelitian Kependidikan, 2:189-200
Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Pustaka Belajar, Jakarta.
Kistinah, I., (2009), Biologi untuk Kelas X SMA, Penerbit Pusat Perbukuan,
Jakarta.
Kristiani, A, W., (2011), Efektivitas Metode Jigsaw dalam meningkatkan
Pemahaman Siswa pada Pelajaran Geografi, Jurnal Pendidikan Penabur,
16:55-64
Nugroho, U., Hartono., Edi, dan Edi, S., (2009), Penerapan Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses, Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia, 5:108-112
Pratiwi., (2012), Biologi untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Priadi, A., (2009), Biologi SMA Kelas X, Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Rusman., (2011), Model-model Pembelajaran, Penerbit PT. Rajawali Persada,
Jakarta.
Sari, S. A., (2011), Pebedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Learning Teknik Jigsaw dengan Teknik STAD
pada Materi Pokok Ekosistem di SMA Taman Siswa Medan Tahun
Pembelajaran 2010/2011, (Skripsi), Jurusan Biologi FMIPA UNIMED,
Medan.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, R., (2009), Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik, Penerbit Nusa
Media, Bandung.
Sudjana., (2002), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suwarno., (2009), Panduan Pembelajaran Biologi SMA Kelas X, Penerbit Pusat
Perbukuan, Jakarta.
Wena, M., (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN
TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM DI
KELAS X SMA NEGERI 1 BAKTIRAJA
TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
Oleh:
Setia I B Sinambela
NIM 409141087
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
RIWAYAT HIDUP
Setia I.B Sinambela dilahirkan di Bakara, Kecamatan Baktiraja Kabupaten
Humbang Hasundutan, pada tanggal 22 November 1991. Ayah bernama Anggiat
Sinambela dan ibu bernama Ramasti br. Sitanggang dan merupakan anak keenam
dari tujuh bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Negeri 173360
Sinambela, Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan dan lulus pada
tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1
Baktiraja dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
sekolah di SMA Negeri 1 Muara Kabupaten Tapanuli Utara, dan lulus pada tahun
2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan melalui jalur SNMPTN, dan lulus pada tanggal 24 Juni 2013.
Kegiatan organisasi yang pernah diikuti antara lain UKMKP UP-MIPA, Paduan
Suara El-Senyor dan IKBKB.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR
MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN
TIPE JIGSAW PADA MATERI POKOK
EKOSISTEM DI KELAS X SMA
NEGERI 1 BAKTIRAJA
T.P. 2012/2013
Setia I B Sinambela (NIM 409141087)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa
yang diajar menggunakan model STAD dengan Jigsaw pada materi pokok
ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen dimana populasinya adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari
empat kelas dengan jumlah siswa 117 orang. Pengambilan sampel penelitian
dilakukan secara random (random sampling). Dua kelas sebagai sampel yaitu
kelas X-1 sebagai kelas STAD dan X-2 sebagai kelas Jigsaw. Kelas STAD
terdapat 29 siswa dan Jigsaw 28 siswa sehingga sampel berjumlah 57 siswa.
Instrumen yang digunakan berupa soal pilihan berganda sebanyak 25 soal kognitif
yang digunakan sebagai soal pre-test dan post-test. Rata-rata hasil belajar kelas
Jigsaw sebesar 75,28 dengan standar deviasi 6,25 lebih tinggi dibanding kelas
STAD 70,75 dengan standar deviasi 7,86 sehingga terdapat perbedaan nilai
sebesar 4,53 dengan perbandingan STAD : Jigsaw = 1 : 1,06. Pengujian hipotesis
yang dilakukan dengan uji t menunjukkan nilai thitung = -2,41 dan ttabel = 2,005
dengan taraf signifikansi 0,05. Ho diterima jika –t(1-1/2α)< thit< t(1-1/2α). Berdasarkan
kriteria tersebut penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha. Sehingga terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan model
kooperatif tipe STAD dengan Jigsaw pada materi pokok ekosistem di Kelas X
SMA Negeri 1 Baktiraja.
Kata kunci : model STAD, model Jigsaw, hasil belajar siswa
THE COMPARISON OF STUDENT’S LEARNING OUTCOMES
TAUGHT BY COOPERATIVE MODELS STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TYPE WITH
JIGSAW TYPE ON ECOSYSTEM MAIN
SUBJECT IN GRADE X OF SMA
NEGERI 1 BAKTIRAJA
ACADEMIC YEAR
2012/2013
Setia I B Sinambela (NIM 409141087)
ABSTRACT
This research aims to know the comparison of student’s learning outcomes
taught by STAD and Jigsaw models on ecosystem main subject in grade X of
SMA Negeri 1 Baktiraja. This research was an experiment design where the
population was all students of grade X consist of four classes totaling 117
students. The research sample was taken by using random sampling. Two class
sample were X-1 as STAD class and X-2 as Jigsaw class. It was obtained 29
students in X-1 and 28 students in X-2 totaling 57 students as sample. The
instrument of research was multiple choice test consist of 25 numbers cognitive
test using in pre-test and post-test. The learning outcomes for Jigsaw have mean
75,28 with deviation standard 6,25 is higher than STAD class that have mean
70,75 with deviation standard 7,86, so there was difference about 4,53 with
comparison STAD : Jigsaw = 1 : 1,06. The result of hypothesis test using t test
showed tcount = -2,41 and ttable = 2,005 with significance level 0,05. Ho accepted if
–t(1-1/2α)< tcount< t1 (1-1/2α). Based on the criteria Ho was rejected and accepted Ha.
So, there was significance difference of student’s learning outcomes taught by
STAD and Jigsaw models on ecosystem main subject in class X of SMA Negeri 1
Baktiraja.
Keywords: STAD model, Jigsaw model, student’s learning outcomes
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
v
vii
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Identifikasi Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4
Rumusan Masalah
1.5
Tujuan Penelitian
1.6
Manfaat Penelitian
1
1
3
3
4
4
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
2.1.6 Ekosistem
2.2
Hipotesis
6
6
6
8
9
13
16
19
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Jenis dan Rancangan Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.6
Instrumen Penelitian
3.7
Uji Instrumen Penelitian
3.7.1 Validitas Tes
3.7.2 Reliabilitas Tes
3.7.3 Tingkat Kesukaran Soal
3.7.4 Daya Beda
3.8
Uji Prasyarat Analisis data
3.8.1 Uji Normalitas
3.8.2 Uji Homogenitas
3.8.3 Uji Hipotesis
33
33
33
33
33
34
36
37
37
37
38
38
39
39
39
40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Data Penelitian
4.1.1 Data Nilai Pre-test dan Post-test
4.2
Uji Prasyarat Analisis Data
4.2.1 Uji Normalitas
4.2.2 Uji Homogenitas
4.3
Pengujian Hipotesis
4.4
Pembahasan
41
41
41
42
42
42
43
44
BAB V KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
47
47
47
DAFTAR PUSTAKA
48
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penghitungan perkembangan skor individu
15
Tabel 2.2 Penghitungan perkembangan skor kelompok
15
Tabel 3.1 Rancangan penelitian
34
Tabel 3.2 Kisi-kisi tes penilaian pada materi pokok ekosistem
36
Tabel 4.1 Nilai post-test kelas STAD dengan kelas Jigsaw
41
Tabel 4.2 Data hasil uji normalitas data pre-test dan post-tes
42
Tabel 4.3 Uji t data post-test kelas STAD dan Jigsaw
43
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ilustrasi model Jigsaw
19
Gambar 2.2 Piramida makanan
26
Gambar 2.3 Piramida energi
27
Gambar 2.4 Piramida jumlah
27
Gambar 2.5 Piramida biomassa
28
Gambar 2.6 Daur air
29
Gambar 2.7 Daur oksigen
30
Gambar 2.8 Suksesi sekunder
31
Gambar 3.1 Skema prosedur penelitian
35
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
50
Lampiran 2. RPP STAD dan Jigsaw
52
Lampiran 3. Instrumen penelitian
92
Lampiran 4. Perhitungan validitas butir soal
97
Lampiran 5. Perhitungan reliabilitas butir soal
99
Lampiran 6. Tingkat kesukaran butir soal
100
Lampiran 7. Perhitungan daya beda butir soal
102
Lampiran 8. Keterangan uji instrumen penelitian
104
Lampiran 9. Data hasil belajar pre-test dan post-test
105
Lampiran 10. Nilai kuis dan nilai diskusi
107
Lampiran 11. Rata-rata, SD dan varians pre-test dan post-test
108
Lampiran 12. Uji Normalitas
111
Lampiran 13. Uji Homogenitas
114
Lampiran 14. Uji Hipotesis
116
Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian
118
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses belajar guru harus
memperhatikan metode bagaimana menyampaikan materi agar dapat dipahami
siswa dengan baik. Guru dapat memberikan variasi metode yang dapat membantu
siswa belajar dan juga memudahkan guru dalam mengajar. Inovasi dan kreatifitas
guru dalam menyampaikan pelajaran merupakan salah satu usaha yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan kearah yang lebih baik lagi.
Berdasarkan hakikat biologi sebagai sains, maka pembelajaran biologi
sesungguhnya tidak hanya sekedar sajian konsep dan informasi, tetapi juga usaha
untuk
menumbuhkembangkan
keterampilan
berpikir,
sikap
ilmiah,
dan
penguasaan keterampilan proses sains. Pembelajaran seperti ini selain
mengajarkan siswa memahami konsep, juga menuntut siswa mampu menjelajahi
dan memahami alam serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Permasalahan yang sering timbul dalam pembelajaran biologi adalah
bahwa siswa memiliki minat yang kurang terhadap pelajaran biologi karena
pelajaran ini terkesan seperti pelajaran menghafal saja. Cara pengajaran guru
menjadi salah satu hal yang menjadi penyebab minat siswa kurang dalam
pembelajaran biologi. Fakta di lapangan menunjukkan guru lebih banyak
menggunakan metode konvensional dalam mengajar.
Permasalahan yang sama ditemukan di SMA Negeri 1 Baktiraja. Hasil
observasi dan wawancara dengan guru biologi di sekolah ini menyatakan bahwa
pembelajaran biologi kelas X di sekolah tersebut, masih menggunakan metode
konvensional. Hasil belajar kognitif siswa cenderung masih dibawah nilai batas
tuntas yakni rata-rata 65 dengan KKM 68. Motivasi siswa dalam belajar biologi
juga masih tergolong rendah, terbukti dengan nilai-nilai yang didapat oleh siswa.
Dari fakta tersebut diketahui bahwa guru memiliki kesulitan dalam memilih
metode pembelajaran yang sesuai untuk setiap materi pelajaran.
Pembelajaran kooperatif dapat menjadi salah satu pilihan guru dalam
melakukan pembelajaran. Pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student center) yang menekankan pada kerja sama dalam
kelompok sehingga ada ketergantungan positif antara siswa yang satu dengan
yang lain, adanya pertanggungjawaban individu serta kelompok dalam akhir
pembelajaran. Penerapan model kooperatif dalam pembelajaran akan membuat
siswa menjadi lebih tertarik dan termotivasi dalam belajar sehingga hasil belajar
siswa juga dapat menjadi lebih baik. Pembelajaran kooperatif memiliki banyak
tipe yang dikembangkan oleh banyak ahli. Hal ini tentu sangat membantu
sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai pilihan model
pembelajaran yang baik dan beragam.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua model pembelajaran
kooperatif model Student Team Achievement Division (STAD) dan Jigsaw.
Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian terdahulu, kedua model ini baik
digunakan dalam proses pembelajaran. Nugroho (2009) menyatakan bahwa
pembelajaran menggunakan model STAD menunjukkan terjadinya peningkatan
pemahaman dan aktivitas siswa dalam belajar yang terbukti dengan peningkatan
ketuntasan klasikal, skor rata-rata post-test saat penelitian. Penelitian dengan
menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw juga menunjukkan peningkatan hasil
belajar siswa. Astriana (2012) mengemukakan bahwa pengunaan model Jigsaw
dapat menciptakan situasi dan kondisi yang dapat meningkatkan aktivitas siswa
dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal-hal yang berkaitan dengan materi ekosistem berhubungan langsung
dengan lingkungan sehari-hari sehingga memang baik apabila pembelajarannya
berlangsung di luar kelas. Namun dalam hal ini, penulis memikirkan hal berbeda
yakni materi ekosistem juga efisien jika dipelajari di dalam kelas dengan cara
diskusi. Kegiatan diskusi ini dapat menambah keterampilan berpikir siswa dengan
saling bertukar pikiran maka siswa akan dapat menganalisis kejadian atau
fenomena yang terjadi di dalam ekosistem, sedangkan jika dilakukan diluar kelas
siswa terkadang lebih banyak bermain. Model STAD dan Jigsaw adalah model
kooperatif yang cukup efisien untuk diterapkan. Kedua model ini dapat
menambah kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran, sehingga dalam
pelaksanaannya akan menjadi lebih efisien. Hal ini juga mendukung penelitian
terdahulu oleh Sari (2007) yang juga menggunakan model kooperatif untuk
mempelalajari ekosistem dan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai
materi yang dibuktikan dengan nilai hasil belajar siswa yang baik.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, bahwa pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan hasil belajar siswa maka penulis ingin mengetahui bagaimana
perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan model STAD dan Jigsaw,
sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian eksperimen yang berjudul
“Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
dengan Tipe Jigsaw pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 1
Baktiraja Tahun Pembelajaran 2012/2013”.
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dilakukan identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Guru kesulitan dalam memilih model yang sesuai untuk setiap materi
pelajaran
2. Minat siswa dalam belajar biologi kurang terhadap materi yang diajarkan
oleh guru
3. Hasil belajar biologi siswa yang cenderung rendah.
1.3.Batasan masalah
Mengingat luasnya masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa, maka
penulis membatasi masalah yang akan diteliti hanya pada perbandingan hasil
belajar siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe STAD (Student
Team Achievement Division) dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
pada materi pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja tahun
pembelajaran 2012/2013.
1.4. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah maka yang menjadi
rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja yang
diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
materi pokok ekosistem tahun pembelajaran 2012/2013?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja yang
diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada
materi pokok ekosistem tahun pembelajaran 2012/2013?
3. Bagaimanakah perbandingan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1
Baktiraja yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan model kooperatif tipe Jigsaw pada materi pokok ekosistem
tahun pembelajaran 2012/2013?
1.5. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja
yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
materi pokok ekosistem tahun pembelajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja
yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada
materi pokok ekosistem tahun pembelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri
1 Baktiraja yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan tipe Jigsaw pada materi pokok ekosistem tahun
pembelajaran 2012/2013.
1.6. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat :
1. Sebagai bahan acuan bagi peneliti untuk dapat dilakukan pada saat
mengajar
2. Sebagai masukan bagi guru bidang studi biologi dalam kaitannya dengan
proses belajar mengajar di sekolah dengan menggunakan metode yang
lebih bervariasi
3. Sebagai bahan masukan untuk pembelajaran yang lain dalam proses
belajar mengajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model STAD pada
materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja tahun
pembelajaran 2012/2013 adalah 70,75 dan standar deviasi sebesar 7,86.
2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Jigsaw pada
materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja tahun
pembelajaran 2012/2013 adalah 75,28 dan standar deviasi sebesar 6,25.
3. Perbedaan nilai hasil belajar siswa untuk kelas STAD dengan Jigsaw adalah
sebesar 4,53 dengan perbandingan rata-rata hasil belajar
STAD (70,75) :
Jigsaw (75,28) = 1 : 1,06. Berdasarkan perhitungan uji t pada taraf
siginifikansi 0,05 dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar
dengan model STAD dan Jigsaw pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA
Negeri 1 Baktiraja T.P. 2012/2013.
5.2. Saran
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw perlu ditindaklanjuti dalam
pelaksanaannya di sekolah.
2. Guru juga harus memilih materi yang sesuai dengan model yang akan
digunakan dalam agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
3. Dalam pelaksanaannya guru juga bisa menampilkan fenomena (dokumentasi)
yang dapat membantu siswa lebih tertarik dalam belajar dan juga menambah
pemahaman siswa dalam belajar.
4. Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif juga harus diperhatikan dalam
pengaturan waktu agar pelaksanaan modelnya maksimal dan mendapatkan
hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adriansyah, I. M., (2011), Perbandingan Hasil Belajar Biologi Siswa yang Diajar
dengan Menggunakan Model Bermain Peran (Role Playing) dengan
Model STAD pada Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan di
Kelas VIII SMP Negeri 1 Pantai Labu T.A 2010/2011, (Skripsi), Jurusan
Biologi FMIPA UNIMED, Medan.
Arikunto, S., (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Aryulina, D., Muslim C., Manaf, S., dan Winarni, W. E., (2007), Biologi 1 untuk
SMA dan MA Kelas X, Penerbit Esis, Jakarta.
Astriana, D., Asnawati., dan Djalil, A., (2012), Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal
Pendidikan Matematika, 1:227-232
Dimyati, Dr., Mudjiono, Drs., (2009),
Rineka Cipta, Jakarta.
Belajar dan Pembelajaran, Penerbit
Irhamna, M., Sutrisni., (2009), Cooperative Learning dengan model STAD pada
Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 2 Delitua, Jurnal
Penelitian Kependidikan, 2:189-200
Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Pustaka Belajar, Jakarta.
Kistinah, I., (2009), Biologi untuk Kelas X SMA, Penerbit Pusat Perbukuan,
Jakarta.
Kristiani, A, W., (2011), Efektivitas Metode Jigsaw dalam meningkatkan
Pemahaman Siswa pada Pelajaran Geografi, Jurnal Pendidikan Penabur,
16:55-64
Nugroho, U., Hartono., Edi, dan Edi, S., (2009), Penerapan Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses, Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia, 5:108-112
Pratiwi., (2012), Biologi untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Priadi, A., (2009), Biologi SMA Kelas X, Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Rusman., (2011), Model-model Pembelajaran, Penerbit PT. Rajawali Persada,
Jakarta.
Sari, S. A., (2011), Pebedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Learning Teknik Jigsaw dengan Teknik STAD
pada Materi Pokok Ekosistem di SMA Taman Siswa Medan Tahun
Pembelajaran 2010/2011, (Skripsi), Jurusan Biologi FMIPA UNIMED,
Medan.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, R., (2009), Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik, Penerbit Nusa
Media, Bandung.
Sudjana., (2002), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suwarno., (2009), Panduan Pembelajaran Biologi SMA Kelas X, Penerbit Pusat
Perbukuan, Jakarta.
Wena, M., (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.