TANGGAPAN WARGA BINAAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAKET B YANG DISELENGGARAKAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A WANITA TANJUNG GUSTA MEDAN.

(1)

TANGGAPAN WARGA BINAAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAKET B YANG DISELENGGARAKAN

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A WANITA TANJUNG GUSTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah Oleh:

NIM : 109171018

LISNA WASTY F. HUTABARAT

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tanggapan Warga Binaan Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Paket B Yang di Selenggarakan Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita Tanjung Gusta Medan” .

Oleh karena itu skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tanpa beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis dalam penulisan skripsi ini, mungkin skripsi ini tidak dapat terselaikan dengan baik. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada kerabat-kerabat saya yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Medan , Agustus 2013 Penulis


(3)

NIM. 109171018 UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas bantuan moril dan materil maupun doa dalam penulisan skripsi ini, terkhususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S. selaku Dekan FIP UNIMED

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S. selaku Pembantu Dekan 1 FIP UNIMED,

dan juga Guru Besar Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

4. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan PLS FIP UNIMED dan juga

dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan saran yang bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Sudirman, SE,M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PLS FIP UNIMED

6. Dosen-dosen Penguji penulis yakni Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S., Bapak

Dr. Sudirman, S.E,M.Pd dan Bapak Drs. Faber Simorangkir M.S yang telah memberikan bimbingan, saran dan koreksian juga dorongan yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen jurusan PLS yang telah memberikan ilmu yang

berharga bagi penulis serta pegawai di lingkungan FIP yang telah membantu dalam penyelesaian surat-surat.

8. Ibu Drs Suprobowati, Bc.IP.MH selaku kepala lapas wanita yang telah

memberi kesempatan untuk melakukan penelitian di lembaga pemasyarakatan klas II A wanita Tanjung Gusta Medan


(4)

iv

9. Teristimewa kepada orang tua saya Dohara Hutabarat dan Ganda wati Br

Siregar yang telah memberikankehidupan berharga bagi saya dan yang telah memberikan kasih sayangnya serta dukungan baik moril maupun materi selama perkuliahan hingga selesai, semoga ayahanda dan ibunda panjang umur dan sehat selalu.

10.Adik-adik saya (Dewi Hutabarat dan Jhonny Hutabarat) yang telah

memberikan semangat pada saya.

11.Keluarga besar Hutabarat dan Siregar yang telah memberikan dukungan

dan motivasi kepada saya.

12.Sahabat-sahabat saya Group Zubbiey (Videlia Tarigan, Maripaulu Pasaribu,

Friska Gultom, Lamria Bancin, Juniarti Manik, Daniel Panjaitan dan Astri Sirait) Terima kasih telah menjadi sahabat saya selama 4 Tahun ini, tetaplah menjadi sahabat saya di kehidupan selanjutnya.

13.Teman-teman gereja saya (Novita sinaga, Winda Gultom, Ester Tambunan,

Ira Bukit).

14. Seluruh Mahasiswa/Mahasiswi Reguler dan Ekstensi Khususnya stambuk

2009 yang saling memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini.

Medan, Agustus 2013

Lisna Wasty f. Hutabarat Nim. 109171018


(5)

ABSTRAK

Lisna Wasty F. Hutabarat NIM. 109171018. Tanggapan Warga Binaan Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Paket B Yang Diselenggarakan Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita Tanjung Gusta Medan. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah Minat belajar warga binaan kurang untuk mengikuti proses pembelajaran Paket B, ketersedian sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan pembelajaran Paket B kurang maksimal, dan Metode mengajar Tutor yang kurang bervariasi yang tidak sesuai dengan warga binaan. Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui seberapa baik tanggapan warga binaan terhadap pelaksanaan pembelajaran paket B yang diselenggarakan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita Tanjung Gusta Medan.

Tanggapan adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungan, baik melalui penghlihatan, pendengaran, penghayatan dan penerimaan yang dialami oleh setiap individu (Miftah 1992).

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif jenis penelitian dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian dimana penelitian ini memberikan gambaran yang jelas dan sistematis mengenai data dan fakta di lapangan, kemudian melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan kemudian disimpulkan. Dengan jumlah sampel 25 orang dari keselurahan jumlah populasinya yang mengikuti pembelajaran Paket B, alat pengumpulan data adalah angket, data yang berhasil dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan teknik presentase

P = x 100%

Dengan presentase perhitungan pada warga binaan dapat diketahui bahwa 16% warga binaan beranggapan bahwa pelaksanaan pembelajaran Paket B sangat Menyenangkan sedangkan 60% beranggapan menyenangkan, 16% baranggapan kurang menyenangkan dan 8% beranggapan pelakasanaan pembelajaran paket B tidak menyenangkan untuk dilakukan.


(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa, oleh karena itu setiap negara di dunia fokus terhadap perkembangan pendidikan di negaranya masing-masing. Seperti halnya di Indonesia, konstitusi menjamin terlaksananya pendidikan untuk setiap warga Negara sepeti tertuang pada UUD 1945 pasal 28B ayat (2)”Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi pasal 29C ayat (1)” Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejaterahan umat manusia, Pemerintah juga tetap berkomitmen untuk memfasilitasi kemajuan pendidikan seperti tertuang pada dan UU No 20 tahun 2003 tentang pendidian nasional serta peraturan pemerintah lainnya.

Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, yang menyatakan pendidikan diselenggarakan melalui 3 jalur yaitu: Pendidikan Formal, Pendidikan NonFormal, Pendidikan Informal. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara berstruktur dan berjenjang, dan pendidikan tersebut disusun berdasarkan visi terwujudnya pendidikan sebagai peranan sosial yang kuat dan berwibawa untuk


(7)

2

memperdayakan semua warga negara atau masyarakat indonesia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif dalam menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Pendidikan Nonformal merupakan salah satu jalur pendidikan pada Sistem Pendidikan Nasional yang bertujuan salah satunya untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat terjangkau dan dipenuhi oleh jalur pendidikan Formal. Pendidikan NonFormal memberikan berbagai pelayanan pendidikan untuk setiap warga masyarakat untuk memperoleh pendidikan sepanjang hayat yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Hal tersebut senada dengan pendapat Santoso dan Marzuki (2010) yang menyatakan bahwa “pendidikan luar sekolah merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan secara terorganisasi, terencana diluar sistem persekolahan, yang ditujukan kepada individu maupun kelompok dalam masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya”.

Penyelenggaraan kegiatan pendidikan Nonformal pada hakekatnya merupakan suatu proses terencana, terstruktur dan sistematis untuk memberdayakan individu yang selanjutnya dapat memberikan sumbangan pada keberdayaan masyarakat dan bangsa. Melalui pendidikan setiap orang memliki kesempatan yang tersedia untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat dimanfaatkan untuk menambahkan kreatifitas dengan dukungan kepribadian yang lebih mantap. Seperti halnya di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas II A Tanjung


(8)

Gusta-3

Medan yang juga masih membutuhkan pembinaan, perhatian dan khususnya pendidikan yang terencana dan terorganisasi.

Menyadari akan pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas bagi suatu negara, maka pemerintah dalam hal ini direktorat pendidikan masyarakat, direktorat pendidikan luar sekolah, depertemen pendidikan nasional, menyelengarakan berbagai program yang salah satu diantaranya adalah pendidikan kesetaraan yang terdiri atas:

1).Program paket A, yaitu program yang memberikan pelayanan pendidikan setara sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI). 2).Program paket B, yaitu program yang memberikan pelayanan pendidikan setra sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah Tsanawiyah (MTS). 3).Program paket C yaitu program yang memberikan pelayanan pendidikan setara sekolah menengah Atas (SMA) dan madrasah Aliyah (MA), (Heri, 2007)

Paket B merupakan pendidikan Nonformal setingkat SMP yang ditujukan bagi peserta didik yang berasal dari masyarakat yang kurang beruntung, tidak pernah sekolah, putus sekolah dan putus lanjut, serta usia produktif yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidupnya. Juga untuk warga masyarakat lain yang memerlukan layanan khusus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai dampak dari perubahan peningkatan taraf hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penyelengaraan pelaksanaan pembelajaran paket B Setara SMP dapat diikuti oleh siapa saja, baik itu yang pernah mengalami pendidikan SD sebelumnya, pelaksanaan paket B diselenggarakan di berbagai lembaga seperti SKB, dan PKBM. Kelompok masayarakat yang ahkir-ahkir ini dilayani oleh paket B yaitu kelompok petani, kelompok nelayan, Anak jalanan, Para pekerja Seks


(9)

4

komersial (PSK) atau mantan PSK, Penghuni Lapas dan Kelompok masyarakat lain yang memerlukan layanan khusus dalam memenuhi kebutuhan belajarnya sebagai dampak dari perubahan peningkatan taraf hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Narapidana merupakan orang yang tidak menghargai hukum, tidak memperhatikan norma-norma dalam masyarakat hanya mengutakamakan kepentingan dirinya sendiri, menurut kemauan emosinya diri-sendiri, yang memperkosa hak hukum orang lain, bertentengan dengan kepantasan dalam masyarakat. Sikap mana menjadi sebab utama terjadinya pelanggaran hukum.

Narapidana sering kali di singkirkan dari pergaulan hidup sehari-hari masyarakat, karena mereka dianggap orang yang tidak berguna, sehingga narapidanapun acap kali mengalami tekanan sosial ya begitu hebat sehingga sering terjerumus kembali ke hal-hal yang melanggar hukum. Oleh karena itu para narapidana hendaknya bukan saja di bekali keterampilan tapi juga penting diberikan pendidikan Nonformal, sehingga setelah ikut program paket B mempunyai kompetensi berikut ini; menyakini, memahami dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya dalam bertutur, berbuat dan berperlaku, berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif, memecahkan masalah secara produktif. berkomunikasi dengan berbagai cara dan media, memiliki rasa percaya diri untuk berkarya dan mencoba usaha baru yang inovatif dengan memanfaatkan lingkungan serta bertanggung jawab, memahami dan menjalankan hak dan kewajiban dan peduli terhadap sesama, menerapkan pola hidup bersih, bugar dan sehat, menyenangi dan menghargai keindahan dan seni, bekerja sama dalam tim


(10)

5

dan memberi kontribusi, memiliki bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mencintai dan mempercayai negaranya.

Di Lembaga pemasyarakatan Klas II A wanita ini masih ada yang belum mendapatkan sebuah pendidikan jalur formal dikarenakan menjalani hukuman dan mempertanggung jawabkan perbuatan yang dilakukannya maka dengan demikian pihak SKB Medan menyelengarakan sebuah pendidikan kesetaraan paket B dengan jumlah warga binaan yang mengikutinya sebanyak 25 orang dengan jumlah tutor 7 orang 3 tutor dari luar dan 4 lagi dibantu oleh staf lapas dilaksanakan tiga kali seminggu dengan tujuan agar warga binaan ini memiliki bekal pendidikan, sehingga setelah keluar dari Lembaga pemasyarakatan atau lapas dapat kembali ke masyarakat dengan kemampuan dan kecakapan yang lebih tinggi agar kemudian dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Walaupun warga binaan terkadang tidak terlalu serius dalam melaksanakan program-program yang dilaksanakan termasuk pembelajaran paket B yang diselenggarakan dikarenakan banyak pengaruh yang dihadapi oleh warga binaan sehingga mereka tidak serius dalam mengikuti setiap proses belajar mengajar di Lembaga Pemasyarakatan.Tutor yang diharapkan mampu memberi semangat dan motivasi dalam proses belajar mengajar tidak mampu memberikan pelayanan yang baik sehingga minat dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran paket B hanya sebatas mengikuti tanpa memperhatikan tutor dalam menerangkan setiap materi pelajaran yang dijelaskan.

Namun pada kenyataanya menujukkan bahwa saat pembelajaran berlangsung, masih saja ada warga binaan yang belum menguasai materi pelajaran


(11)

6

dengan baik, hal ini dapat lihat dari proses belajar serta keseriusannya dalam mengikuti proses belajar dan mengaj2ar, ketersedian sarana dan prasarana dalam pelaksanaan Paket B juga tidak memadai sehingga warga binaan pun tidak bersemangat mengikutinya serta kehadiran warga binaan selama kegiatan pembelajaran paket B selama satu tahun ini yang tidak stabil dalam mengikuti kegiatan pembelajaran ini dapat dilihat dari tabel presentase kehadiran warga binaan

Tabel 1. Presentase kehadiran Warga Binaan dalam pelaksanaan pembelajaran Paket B dari tahun 2012-2013

No Bulan & Tahun Presentase

1 Juli 2012 100%

2 Agustus 2012 80%

3 September 2012 68%

4 Oktober 2012 64%

5 November 2012 64%

6 Desember 2012 76%

7 Januari 2013 80%

8 Febuari 2013 64%

9 Maret 2013 80%

10 April 2013 80%

11 Mei 2013 68%


(12)

7

Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas penulis menyimpulkan penting dilakukan penelitian dengan judul “Tanggapan Warga Binaan Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Paket B yang diselengarakan di Lembaga Pemasyarakatan klas II A wanita Tanjung Gusta Medan”

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan, yaitu:

1. Minat belajar warga binaan paket B di Lembaga Pemasyarakatan Klas

IIA wanita Tanjung Gusta Medan sangat kurang.

2. Kurang maksimalnya ketersedian sarana belajar dalam kegiatan proses

belajar mengajar di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA wanita Tanjung Gusta Medan.

3. Warga binaan kurang disiplin dalam pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar.di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Tanjung Gusta Medan.

4. Metode mengajar Tutor yang kurang bervariasi yang tidak sesuai dengan


(13)

8

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti serta untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka peneliti membatasi masalah penelitian pada “ Tanggapan Warga Binaan terhadap pelaksanaan pembelajaran paket B yang diselenggarakan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Tanjung Gusta Medan”

D. Rumusan Masalah

Untuk lebih memperjelas batasan masalah dalam penelitian ini dan untuk menjaga agar tidak terjadi salah pengertian, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut;

1. Seberapa baik tanggapan warga binaan terhadap pelaksanaan

pembelajaran paket B yang diselenggarakan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita Tanjung Gusta Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa baik tanggapan warga binaan terhadap

pelaksanaan pembelajaran paket B yang diselenggarakan di Lembaga pemasyarakatan Klas II A Wanita Tanjung Gusta Medan.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

Manfaat Praktis penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan masukan bagi kemajuan terlaksananya paket B di Lembaga Pemasyarakatan klas IIA Wanita Tanjung Gusta yang diselenggarakan oleh SKB. Apakah program


(14)

9

paket B tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan warga binaan lapas wanita demi memperbaiki keadaan pendidikan warga binaan.

2. Manfaat Teoritis

a. secara akademis, penelitian ini diharapkan akan memperkaya khasanah

penelitian. Khususnya ilmu PLS ( Pendidikan Luar Sekolah) dilembaga pendidikan pada lingkungan FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan) UNIMED.

b. hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang


(15)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Kesimpulan hasil tanggapan warga binaan terhadap pelaksanaan pembelajaran paket B di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita Tanjung Gusta Medan sebagai berikut:

1. Warga binaan beranggapan bahwa kegiatan pembelajaran paket B tersebut

menjadi sebuah kebutuhan untuk menambah pengetahuan warga binaan serta dapat menjadi bekal dalam hidup warga binaan tersebut.dengan presentase 68%, dan 16% beranggapan kurang menambah menambah pengetahuan sedangkan 8% beranggapan merasa biasa saja kemudian 8% beranggapan Tidak senang.

2. Dari hasil penelitian tanggapan warga binaan terhadap volume suara tutor

dalam proses belajar mengajar kuat dengan presentase 80% dan kecepatan berbiacara tutor dalam proses belajar yang sedang berlangung baik dengan presentase 68%.

3. Dari hasil penelitian bahwa kegiatan pembelajaran paket B tersebut dari segi

materi pelajaran sangat bermanfaat dengan presentase 40% bagi warga binaan lapas khususnya bagi narapidana wanita dan 40% beranggapan bermanfaat sedangkan 4% beranggpan kurang bermanfaat dan 8% beranggapan tidak bermanfaat.

4. Tanggapan warga binaan mengenai ketersedian sarana alat tulis belajar dalam


(16)

63

76%, tetapi ada warga binaan beranggapan tidak baik dengan presentase 8% 2dikarenakan ada warga binaan tidak mendapatkan meja belajar sehingga mereka menulis dilantai

5. Tanggapan warga binaan mengenai penilaian tugas mandiri dan kelompok

yang dilakukan oleh tutor yaitu ujian tulis dan ujian lisan dengan presentase

48%, ada yang beranggapan tutor melekukan penilaian dengan cara ujian

tulis dengan presentase 40%, 4% memberi tanggapan ujian lisan dan 8% lagi memberi tanggapan bahwa tutor tidak pernah melakukan penilaia

6. Dari hasil penelitian tanggapan warga binaan mengenai penerimaan

pelaksanaan pembelajaran paket B yang diselenggrakan Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita Tanjung Gusta Medan sangat menyenangkan dengan presentase 16%, 60% memberikan tanggapan menyenangkan, sedangkan 16% beranggapan kurang menyenangkan, kemudian 8% beranggapan bahwa kegiatan pembelajaran paket B tidak menyenangkan.

B. SARAN

Berdasarkan temuan di lapangan dan kesimpulan penelitian ini, saran-saran berupa rekomendasi dapat dikemukakan sebgai berikut:

1. Warga binaan sebaiknya lebih aktif dalam kegiatan belajar, aktif memberi

pertanyaan kepada tutor sehingga warga binaan dapat mengerti apa yang dikatakan tutor pada saat mengajar.

2. Dari segi tutor sebaiknya tutor pada waktu mengajar lebih meperhatikan


(17)

64

menjelaskan materi pelajaran kepada warga binaan tersebut sehingga warga binaan tersebut mengerti dan paham apa yang dikatakan tutor.

3. Dari segi materi pelajaran sebaiknya materi pelajaran yang diasampaikan

kepada warga binaan lebih memfokuskan sebuah keterampilan atau praktek lapangan sehingga warga binaan tidak bosan terhadap teori-teori yang disampaikan.

4. Dari segi metode pembelajaran sebaiknya tutor menggunakan 3 metode

dalam mengjara yaitu metode pembelajaran mandiri, metode ekspresi diri dan metode pengenalan jati diri.

5. Dari segi sarana dan prasarana sebaiknya para penyelenggara pendidikan

paket B lebih memperhatikan kelengkapan alat tulis warga belajar pada kegiatan belajar seperti pulpen, meja belajar, buku tulis, modul pelajaran serta prasarana yang dapat mendukung kegiatan belajar tersebut lebih menyenangkan.

6. Dari segi evaluasi belajar sebaiknya penyelenggara pendidikan Paket B

tersebut memberikan ijasah paket B bagi warga binaan yang mengikuti proses kegiatan pembelajaran paket B dan yang mengikuti evaluasi belajar seperti ujian tertulis.


(18)

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S. 2006. Metode Penelitian.Jakarta:Rineka Cipta. Dali. Gulo. 1982.Psikologi Umum. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Luar sekolah Dan Pemuda Direktorat Tenaga Teknis, 2005. Metode Pembelajaran

Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Luar sekolah Dan Pemuda Direktorat Tenaga Teknis, 2005. Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Program Paket B setara SMP. Jakarta.

FIP. UNIMED. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan: Unimed.

Hamalik. Oemar. 2011. Kurikulum Dan Pemebelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hartono. 2008. Statistik Untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Belajar. Iqbal. Hasan. 2008. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta. Bumi

Aksara.

Kamil. 2009. Pendiikan Nonformal. Bandung: Alfebeta. Marzuki. 2010. Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: Mahkota.

Mitfah. T. 1992. Tanggapan dan Jenisnya, Jakarta: Gholia Indonesia. Patty. F. 1982.Dasar-dasar Psikologi.Jakarta: Erlangga.

Sihombing. Umberto. 1999. Pendidikan Luar Sekolah kini dan masa depan. Jakarta: Mahkota.

Sudjana. Djudju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah.Bandung; Remaja Rosdakarya.

Sudijono. Anas. 2008. Pengantar Ststistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo. Sugiyono. 2010. Metode Pendelitian Pendidikan-Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif,dan R & D. Bandung:Alfabeta.

Sujanto. A. 1993. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.


(19)

Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Surabaya: Nidya Pustaka.

Undang-Undang Republik Indonesia No, 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2008. Jakarta: Sinar Grafika.

Yamin. Martinis. 2011.Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Skripsi :

Lumban Gaol. Nila Andriani. 2013.Tanggapan Warga Binaan Terhadap Layanan Bimbingan Sosial Di UPT. Pelayanan Sosial Anak Remaja

Tanjung Morowa Tahun Ajaran 2011. Medan: Universitas Negeri Medan Skripsi Tidak Dipublikasikan.

Purba. Arbai’yah. 2011. Tanggapan Warga Belajar Paket C Terhadap Lingkungan Belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Madya Insani Medan. Medan Universitas Negeri Medan. Skripsi Tidak


(1)

paket B tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan warga binaan lapas wanita demi memperbaiki keadaan pendidikan warga binaan.

2. Manfaat Teoritis

a. secara akademis, penelitian ini diharapkan akan memperkaya khasanah penelitian. Khususnya ilmu PLS ( Pendidikan Luar Sekolah) dilembaga pendidikan pada lingkungan FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan) UNIMED. b. hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang


(2)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Kesimpulan hasil tanggapan warga binaan terhadap pelaksanaan pembelajaran paket B di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita Tanjung Gusta Medan sebagai berikut:

1. Warga binaan beranggapan bahwa kegiatan pembelajaran paket B tersebut menjadi sebuah kebutuhan untuk menambah pengetahuan warga binaan serta dapat menjadi bekal dalam hidup warga binaan tersebut.dengan presentase 68%, dan 16% beranggapan kurang menambah menambah pengetahuan sedangkan 8% beranggapan merasa biasa saja kemudian 8% beranggapan Tidak senang.

2. Dari hasil penelitian tanggapan warga binaan terhadap volume suara tutor dalam proses belajar mengajar kuat dengan presentase 80% dan kecepatan berbiacara tutor dalam proses belajar yang sedang berlangung baik dengan presentase 68%.

3. Dari hasil penelitian bahwa kegiatan pembelajaran paket B tersebut dari segi materi pelajaran sangat bermanfaat dengan presentase 40% bagi warga binaan lapas khususnya bagi narapidana wanita dan 40% beranggapan bermanfaat sedangkan 4% beranggpan kurang bermanfaat dan 8% beranggapan tidak bermanfaat.

4. Tanggapan warga binaan mengenai ketersedian sarana alat tulis belajar dalam mendukung proses belajar mengajar beranggapan baik dengan presentase


(3)

76%, tetapi ada warga binaan beranggapan tidak baik dengan presentase 8% 2dikarenakan ada warga binaan tidak mendapatkan meja belajar sehingga mereka menulis dilantai

5. Tanggapan warga binaan mengenai penilaian tugas mandiri dan kelompok yang dilakukan oleh tutor yaitu ujian tulis dan ujian lisan dengan presentase 48%, ada yang beranggapan tutor melekukan penilaian dengan cara ujian tulis dengan presentase 40%, 4% memberi tanggapan ujian lisan dan 8% lagi memberi tanggapan bahwa tutor tidak pernah melakukan penilaia

6. Dari hasil penelitian tanggapan warga binaan mengenai penerimaan pelaksanaan pembelajaran paket B yang diselenggrakan Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita Tanjung Gusta Medan sangat menyenangkan dengan presentase 16%, 60% memberikan tanggapan menyenangkan, sedangkan 16% beranggapan kurang menyenangkan, kemudian 8% beranggapan bahwa kegiatan pembelajaran paket B tidak menyenangkan.

B. SARAN

Berdasarkan temuan di lapangan dan kesimpulan penelitian ini, saran-saran berupa rekomendasi dapat dikemukakan sebgai berikut:

1. Warga binaan sebaiknya lebih aktif dalam kegiatan belajar, aktif memberi pertanyaan kepada tutor sehingga warga binaan dapat mengerti apa yang dikatakan tutor pada saat mengajar.

2. Dari segi tutor sebaiknya tutor pada waktu mengajar lebih meperhatikan volume suara dan kecepatan berbicara pada saat menerangkan dan


(4)

64

menjelaskan materi pelajaran kepada warga binaan tersebut sehingga warga binaan tersebut mengerti dan paham apa yang dikatakan tutor.

3. Dari segi materi pelajaran sebaiknya materi pelajaran yang diasampaikan kepada warga binaan lebih memfokuskan sebuah keterampilan atau praktek lapangan sehingga warga binaan tidak bosan terhadap teori-teori yang disampaikan.

4. Dari segi metode pembelajaran sebaiknya tutor menggunakan 3 metode dalam mengjara yaitu metode pembelajaran mandiri, metode ekspresi diri dan metode pengenalan jati diri.

5. Dari segi sarana dan prasarana sebaiknya para penyelenggara pendidikan paket B lebih memperhatikan kelengkapan alat tulis warga belajar pada kegiatan belajar seperti pulpen, meja belajar, buku tulis, modul pelajaran serta prasarana yang dapat mendukung kegiatan belajar tersebut lebih menyenangkan.

6. Dari segi evaluasi belajar sebaiknya penyelenggara pendidikan Paket B tersebut memberikan ijasah paket B bagi warga binaan yang mengikuti proses kegiatan pembelajaran paket B dan yang mengikuti evaluasi belajar seperti ujian tertulis.


(5)

Dali. Gulo. 1982.Psikologi Umum. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Luar sekolah Dan Pemuda Direktorat Tenaga Teknis, 2005. Metode Pembelajaran

Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Luar sekolah Dan Pemuda Direktorat Tenaga Teknis, 2005. Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Program Paket B setara SMP. Jakarta.

FIP. UNIMED. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan: Unimed.

Hamalik. Oemar. 2011. Kurikulum Dan Pemebelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hartono. 2008. Statistik Untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Belajar. Iqbal. Hasan. 2008. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta. Bumi

Aksara.

Kamil. 2009. Pendiikan Nonformal. Bandung: Alfebeta. Marzuki. 2010. Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: Mahkota.

Mitfah. T. 1992. Tanggapan dan Jenisnya, Jakarta: Gholia Indonesia. Patty. F. 1982.Dasar-dasar Psikologi.Jakarta: Erlangga.

Sihombing. Umberto. 1999. Pendidikan Luar Sekolah kini dan masa depan. Jakarta: Mahkota.

Sudjana. Djudju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah.Bandung; Remaja Rosdakarya.

Sudijono. Anas. 2008. Pengantar Ststistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo. Sugiyono. 2010. Metode Pendelitian Pendidikan-Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif,dan R & D. Bandung:Alfabeta.

Sujanto. A. 1993. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.


(6)

Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Surabaya: Nidya Pustaka.

Undang-Undang Republik Indonesia No, 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2008. Jakarta: Sinar Grafika.

Yamin. Martinis. 2011.Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Skripsi :

Lumban Gaol. Nila Andriani. 2013.Tanggapan Warga Binaan Terhadap Layanan Bimbingan Sosial Di UPT. Pelayanan Sosial Anak Remaja

Tanjung Morowa Tahun Ajaran 2011. Medan: Universitas Negeri Medan Skripsi Tidak Dipublikasikan.

Purba. Arbai’yah. 2011. Tanggapan Warga Belajar Paket C Terhadap Lingkungan Belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Madya Insani Medan. Medan Universitas Negeri Medan. Skripsi Tidak