Halos de Hielo : Perancangan Busana Haute Couture untuk Wanita Dewasa Muda dengan Menerapkan Teknik Print dan Sablon Foil Mengacu pada Trend Forecasting 2015 Sub Tema Mirage dan Primeva.

(1)

i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

“Halos de Hielo” merupakan rancangan haute couture yang diinspirasikan dari keindahan fenomena alam ice halos yang terjadi di Red River, New Mexico, pada Januari 2015. Halos de Hielo diambil dari bahasa Spanyol yang berarti Ice Halos dalam Bahasa Inggris. Ice halos merupakan sebuah fenomena optis berupa lingkaran cahaya disekitar matahari dan bulan. Terjadinya ice halos disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus dingin yang berada 5-10 km di lapisan atas trofosfer. Fenomena ini tergantung pada bentuk dan arah kristal es serta cahaya matahari yang direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentukbatang atau prisma. Mysterious cool merupakan tema yang diangkat dalam pembuatan koleksi Tugas Akhir dengan judul “Halos de Hielo”.

Karya ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap busana haute couture dan dapat berperan dalam perkembangan haute couture di industri fashion. Material yang digunakan digunakan dalam koleksi “Halos de Hielo” adalah Organza dan Taffeta. Warna yang digunakan adalah warna dominan dari night blue, putih, hitam dan icy blue.

Teknik produksi yang digunakan dalam proses perwujudan desain ini dengan memadukan teknik jahit dan reka bahan berupa print dan sablon transfer foil. Pemanfaatan teknik-teknik tersebut digunakan untuk memperkuat kesan misterius, cool namun tetap terlihat dewasa dan feminin. Penggunaan bahan organza sebagai matetrial yaitu untuk memperkuatcitra kristal es yang transparan dan taffeta yang memperkuat kesan terang dan kilap dari ice halos itu sendiri.

Penerapan setiap elemen desain mempertimbangkan penerapan ide dan inovasi yang tentunya akan menciptakan suatu rancangan yang baru, bervariasi dan memiliki keunikan tersendiri serta dapat menjadi suatu tren yang diterima oleh masyarakat. Dengan demikian rancangan ini menggabungkan setiap material dan teknik yang diselaraskan dalam suatu karya yang indah dan memiliki nilai jual. Busana ini diperuntukan bagi wanita usia 23-35 tahun yang percaya diri, stylish dan menginginkan penampilan yang berbeda dari pasaran. Kata kunci : misterius, , feminin, ice halos, haute couture, print, sablon


(2)

ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

"Halos de Hielo" is a haute couture designs inspired by the beauty of natural phenomena that occur ice halos in Red River, New Mexico, in January 2015. Halos de Hielo taken from the Spanish, which means Ice Halos in English. Ice halos is an optical phenomena such as halos around the sun and moon. The occurrence of ice halos caused by ice crystals in cold cirrus clouds located 5-10 km in the upper layer trofosfer. This phenomenon depends on the shape and direction of ice crystals and sunlight is reflected and refracted by the ice surface in the form of rods or prisms. Mysterious cool is a theme in the manufacture of Final Thesis collection with the title "Halos de Hielo".

This work is expected to meet the needs of the people of Indonesia to the haute couture fashion and can play a role in the development of haute couture in the fashion industry. The material used is used in the collection "Halos de Hielo" is Organza and Taffeta. The colors used are the dominant colors of the night blue, white, black, and icy blue. The technique of production used in the process embodiment of this design by combining their sewing techniques and materials such as foil transfer printing and screen printing. The utilization of these techniques are used to reinforce the impression of a mysterious, cool but still looks mature and feminine. The use of organza material as matetrial which is to strengthen the image of a transparent ice crystals and taffeta which reinforces the impression of light and sheen of ice halos itself.

The application of each design element considers the application of ideas and innovation which will create a new design, varied and has its own uniqueness and can be a trend that is accepted by society. Thus this design incorporates every material and techniques that are aligned in a work that is beautiful and has a sale value. Clothing is intended for women aged 23-35 years who is confident, stylish and want a different appearance from the market.


(3)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Abstrak i

Abstract ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi v

Daftar Gambar vii

Daftar Bagan vii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Tujuan Perancangan 2

1.4 Batasan Masalah 3

1.5 Metode Perancangan 4

1.6 Sistematika Penulisan 4

BAB II KERANGKA TEORI

2.1 Fashion 6

2.2 Teori Busana 9

2.3 Teori Pola dan Jahit 15

2.4 Teori Tekstil 23


(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.6 Teori Warna 28

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI PERANCANGAN

3.1 Trend Forecasting 31

3.2 Ice Halos 34

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

4.1 Perancangan Umum 37

4.2 Perancangan Khusus 38

4.3 Perancangan Detail Fashion 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 45

5.2 Saran 46

DAFTAR PUSTAKA 47

DATA PENULIS 48

LAMPIRAN 49


(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Pola Dasar 20

Gambar 2.4 Color Wheel 28

Gambar 3.1 Mirage 33

Gambar 3.2 Primeva 34

Gambar 3.3 Heavenly Ice Halos 35

Gambar 3.4 Awan Cirrus Dingin 36

Gambar 3.5 Kristal Es 36

Gambar 4.1 Image Board Halos de Hielo 37

Gambar 4.2 Desain I 39

Gambar 4.3 Desain II 40

Gambar 4.4 Desain III 41

Gambar 4.5 Desain IV 42

Gambar 4.6 Motif Printing 43


(6)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN


(7)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Mindmap 50

Lampiran B Rincian Ukuran Model 51

Lampiran C Pola 52

Lampiran D Rincian Harga 62

Lampiran E Foto Busana 64

Lampiran F Material 68

Lampiran G Reka Bahan Tekstil 69

Lampiran H Proses Pembuatan 71


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pada beberapa waktu belakangan ini, banyak fenomena alam yang terjadi hampir di seluruh dunia.Fenomena alam yang unik kerap menjadi bahan berita yang menarik bagi pengetahuan masyarakat, melalui siaran televisi maupun sosial media.Namun, tidak sedikit pula dari masyarakat yang belum mengenal fenomena-fenomena ini meskipun hal tersebut kerap terjadi. Salah satu fenomena alam yang sempat terjadi adalah fenomena ice halosyang baru saja terjadi di New Mexico pada Januari 2015. Ice halos merupakan sebuah fenomena optik berupa lingkaran cahaya disekitar matahari dan bulan. Ice halos disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus dingin yang berada 5-10km atau 3-6 mil dilapisan atas trofosfer. Fenomena ini tergantung pada bentuk dan arah kristal es dan cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma, sehingga sinar matahari menjadi terpecah ke dalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pelangi.

Ice halos terkadang dapat muncul didekat permukaan bumi, ketika munculnya kristal es yang disebut debu berlian. Hal ini dapat terjadi akibat cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan bumi dan memantulkan cahaya. Sebelum ilmu meteorologi dikembangkan, ice halos digunakan juga sebagai sarana untuk prakiraan cuaca.

Oleh karena itu, berdasarkan buku Trend Forecasting 2015, “Re-Habitat” dengan penggabungan dua sub-tema yaitu Mirage yang merupakan ilusi optik dan menggambarkan karakter kristal es yang transparan. Dan Primeva yang memperkuat konsep tentang geologi, iklim dan pemandangan.Penulis merancang sebuah koleksi busana couture yang bertujuan untuk mengeksplorasi fenomena alam ice halos sebagai inspirasi unsur estetik. Koleksi busana ini menggunakan


(9)

warna-2 Universitas Kristen Maranatha warna gelap yang di ambil dari dokumentasi ice halos yang terjadi di New Mexico pada Januari 2015.

Koleksi busana ini ditujukan bagi wanita muda berusia 23-35 tahun, yang memiliki rasa apresiasi yang tinggi akan fenomena alam dan unsur estetik yang terdapat didalamnya. Berasal dari kalangan atas, pelajar, kaum sosialita, artis, telah bekerja atau baru mengawali rumah tangga, dengan penghasilan tinggi dan stabill.Busana dapat digunakan dalam acara-acara formal.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan apa yang terjadi dalam masyarakat terhadap fenomena alam ice halos, seperti yang telah dibahas pada latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang ditemukan dalam perancangan koleksi “Halos de Hielo”adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana merancang sebuah koleksi busana haute couture yang dapat menggambarkan atau mencitrakan fenomena alam ice halos.

2. Bagaimana menghasilkan desain busana yang berbeda dan menarik yang memberikan kesan feminin dan misterius.

3. Membuat busana haute couture yang dapat digunakan oleh wanita usia 23-35 tahun dalam acara formal dan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap busana haute couture.

4. Bagaimana memadukan reka bahan tekstil dengan bahan yang digunakan agar benar-benar mencitrakan betapa indahnya fenomena ice halos itu sendiri.

I.3 Batasan Masalah

Batasan-batasan yang dibuat untuk memberikan kesatuan dari sebuah koleksi dan menjaga agar desain busana menjadi tepat sasaran.Batasan masalah untuk koleksi busana “Halos de Hielo” adalah sebagai berikut.

1. Siluet busana memberikan kesan feminin dan misterius dengan penggunaan print dan sablon foil pada beberapa bagian bentuk yang memberikan kesan seperti efek dari kristal.


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha 2. Busana menggunakan bahan transparan yang memberikan kesan feminin dan

mencitrakan sifat dari kristal es yang menjadi penyebab utama terjadinya ice halos.

3. Warna-warna yang digunakan dalam koleksi busana “Halos de Hielo” diambil dari warna-warna yang muncul pada dokumentasi ice halos yang terjadi di New Mexico dan warna dari kristal es. Warna-warna yang diambil adalah warna putih, night blue, hitam dan putih transparan.

I.4 Tujuan Perancangan

Koleksi semi couture “Halos de Hielo” dibuat untuk menjawab masalah yang timbul akibat isu masa kini yaitu wawasan masyarakat terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di dunia salah satunya adalah Ice halos. Adapun tujuan rancangan sebagai berikut.

1. Menciptakan busana couture yang berbeda dan unik yang mencitrakan fenomena alam ice halos di New Mexico.

2. Membuat variasi busana haute couture bagi masyarakat Indonesia yang menarik dan unik yang memberikan kesan feminin dan misterius.


(11)

4 Universitas Kristen Maranatha I.5 Metode Perancangan

I.6 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai latar belakang terciptanya “Halos de Hielo”, Identifikasi masalah yang ditemukan dalam perancangan koleksi busana, batasan masalah dan tujuan dirancangnya koleksi busana.

BAB II Kerangka Teori menjelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dan relevan dan digunakan dalam proses perancangan koleksi Tugas Akhir “Halos de Hielo”. BAB III Deskripsi Objek Studi berisi penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan atau menjadi sumber inspirasi dari perancangan konsep dan produksi koleksi busana Tugas Akhir “Halos de Hielo”.

Pasca Produksi Produksi

Pra Produksi

Penentuan tema

Menentukan sumber inspirasi

Pembuatan mood board

Pembuatan pola

proses pemotongan kain

Proses dokumentasi & pemotretan

Proses pembuatan portofolio

Proses penjahitan busana

Finishing

Fashion show/ pameran

Pembuatan narasi konsep


(12)

5 Universitas Kristen Maranatha BAB IV Konsep Perancangan berisi penjelasan secara detail mengenai konsep koleksi busana dan penjelasan detail desain yang telah disusun sebagai koleksi Tugas Akhir “Halos de Hielo”.

BAB V Penutup memberikan pengulasan singkat yang menjadi akhir dari penjelasan konsep, berisi kesimpulan dan saran yang berguna menambah wawasan dan ide baru bagi pembaca.


(13)

45 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui berbagai proses dalam pembuatan koleksi berjudul “Halos de Hielo” ini, maka telah tercapai tujuan awal yaitu sebagai busana haute couture yang menggunakan teknik reka bahan print dan sablon foil. Kesan feminin dan misterius dari koleksi ini pun dapat terlihat melalui bentuk dan detail reka bahan.

Koleksi busana ini ditujukan bagi wanita muda berusia 23-35 tahun, yang memiliki rasa apresiasi yang tinggi akan fenomena alam dan unsur estetis yang terdapat didalamnya. Berasal dari kalangan atas, pelajar, kaum sosialita, artis, telah bekerja atau baru mengawali rumah tangga, dengan penghasilan tinggi dan stabil. Busana dapat digunakan dalam acara-acara formal, seperti award, fashion show dan special occasion lainnya.

Dalam keseluruhan proses perancangan yang telah dilakukan terdapat beberapa kendala, yaitu :

1. Kendala berupa teknis dalam membuat manipulating fabric print, warna yang dihasilkan tidak sesuai dengan kesan yang ingin ditampilkan sehingga harus melakukan percobaan print berkali-kali.

2. Kendala teknis dalam membuat manipulating fabric sablon foil, bidang yang cukup besar tidak memungkinkan untuk menggunakan alat heatpress sehingga menggunakan alternatif heat dengan setrika yang memakan waktu lama dan membutuhkan ketelitian agar tidak terlalu panas karena dapat membuat foil menjadi cair.

3. Kendala teknis pada draping kain yang telah disablon, kain menjadi sangat kaku sehingga membutuhkan banyak rekatan dengan cara som tangan satu per satu.

4. Kendala teknis dalam penggunaan lem sablon foil terhadap screen, proses sablon yang memakan waktu memberi dampak tersumbat pada screen sehingga screen harus dicuci berulang-ulang.


(14)

46 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan dalam merancang dan memproduksi koleksi “Halos de Hielo” ini. Salah satu permasalahan dalam proses awal perancangan ini adalah menentukan desain busana yang dapat mewakili kesan keseluruhan image board dan tema konsep yang diangkat. Unsur-unsur desain seperti warna, siluet, dan detail harus didesain dengan kesatuan yang selaras dan dengan keunikan masing-masing setiap busana yang akan ditampilkan.

Dalam proses produksi permasalahan yang muncul adalah penggunaan material yang tergolong sulit, yaitu organza. Bahan yang kaku dan lumayan licin membuat proses penyablonan memakan waktu yang lama serta pemotongan dan penjahitan juga harus dilakukan dengan ketelitian dan kehati-hatian. Adapun saat melakukan draping dibutuhkan kesabaran dan kerapihan agar draping tetap rapih dan membentuk pada bagian yang diinginkan serta harus dilakukan secara langsung pada mannequin. Pada pengukuran panjang kain untuk bagian leher dibutuhkan perhitungan yang tepat agar leher tidak terlihat terlalu tinggi dan kaku.


(15)

47 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Oxford English Dictionary. 2006. Little Oxford English Dictionary. California: Oxford University Press.

Barnard, Malcom. 2009. Fashion sebagai Komunikasi: Cara Mengkomunikasikan Identitas Sosial, Seksual, Kelas, dan Gender (terjemahanIdySubandi Ibrahim). Yogyakarta: Penerbit Jalasutra

Davis, L Marian. 1980. Visual Design in Dress. New Jersey: Englewood Cliffs Publishing

Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa (Indonesia). 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Eundeok, Kim, dkk. 2011. Fashion Trends Analysis and Forecasting. London-UK: Bloomsbury Publishing Plc.

Shean, Sally.2007. Eksplorasi Organdi untuk Produk Fashion. Bandung: ITB.

Foster, Viv. 2004. Colour Matching Handbook. Rochester-UK: Grange Books


(16)

48 Universitas Kristen Maranatha Gerval, Oliver. 2007. Fashion (Concept to Catwalk). Jerman: Groupe Eyrolles

Poespo, Goet. 2009. A to Z Istilah Fashion. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama

Muliawan, Porrie. 1985. Analisa Pecah Model Busana Wanita. PT BPK Gunung Mulia

Artikel dan Laman Web Internet :

Piliang. 2004. Trend Busana. Artikel Online, http://www.pengertian fashion menurutpara ahli.com/2012/07 (diakses : 20 Februari 2015)

Sunato, Sri Rudiati. 1993. Pola Busana Wanita. Artikel Online, http://www.membuat polabusana/2010/01/cara-membuat-pola-busana.html (diakses : 20 Februari 2015)

Tamimi.1982. Pola Busana Wanita. Artikel Online,

http://www.membuatpolabusana/2010/01/cara-membuat-pola-busana.html (diakses : 20 Februari 2015)

Yvistri. 2010. Siluet Busana. Arikel Online, http://www.siluet busana.com/2010/01 (diakses : 22 Februari 2015)

Earthsky. 2015. Rare Ice Halos Display in New Mexico. Artikel Online, http://earthsky.org/todays-image/superb-ice-halo-display-in-new-mexico (diakses: 28 Januari 2015)

Lee, Jane. 2015. Heavenly Ice Halos From Over New Mexico. Artikel Online, http://news.nationalgeographic.com/news/2015/01/150114-ice-halo-weird-weather-phenomena-science/(diakses : 28 Januari 2015)


(1)

4 Universitas Kristen Maranatha

I.5 Metode Perancangan

I.6 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai latar belakang terciptanya “Halos de Hielo”, Identifikasi masalah yang ditemukan dalam perancangan koleksi busana, batasan masalah dan tujuan dirancangnya koleksi busana.

BAB II Kerangka Teori menjelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dan relevan dan digunakan dalam proses perancangan koleksi Tugas Akhir “Halos de Hielo”. BAB III Deskripsi Objek Studi berisi penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan atau menjadi sumber inspirasi dari perancangan konsep dan produksi koleksi busana Tugas Akhir “Halos de Hielo”.

Pasca Produksi Produksi

Pra Produksi

Penentuan tema

Menentukan sumber inspirasi

Pembuatan mood board

Pembuatan pola

proses pemotongan kain

Proses dokumentasi & pemotretan

Proses pembuatan portofolio

Proses penjahitan busana

Finishing

Fashion show/ pameran

Pembuatan narasi konsep


(2)

5 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV Konsep Perancangan berisi penjelasan secara detail mengenai konsep koleksi busana dan penjelasan detail desain yang telah disusun sebagai koleksi Tugas Akhir “Halos de Hielo”.

BAB V Penutup memberikan pengulasan singkat yang menjadi akhir dari penjelasan konsep, berisi kesimpulan dan saran yang berguna menambah wawasan dan ide baru bagi pembaca.


(3)

45 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui berbagai proses dalam pembuatan koleksi berjudul “Halos de Hielo” ini, maka telah tercapai tujuan awal yaitu sebagai busana haute couture yang menggunakan teknik reka bahan print dan sablon foil. Kesan feminin dan misterius dari koleksi ini pun dapat terlihat melalui bentuk dan detail reka bahan.

Koleksi busana ini ditujukan bagi wanita muda berusia 23-35 tahun, yang memiliki rasa apresiasi yang tinggi akan fenomena alam dan unsur estetis yang terdapat didalamnya. Berasal dari kalangan atas, pelajar, kaum sosialita, artis, telah bekerja atau baru mengawali rumah tangga, dengan penghasilan tinggi dan stabil. Busana dapat digunakan dalam acara-acara formal, seperti award, fashion show dan special occasion lainnya.

Dalam keseluruhan proses perancangan yang telah dilakukan terdapat beberapa kendala, yaitu :

1. Kendala berupa teknis dalam membuat manipulating fabric print, warna yang dihasilkan tidak sesuai dengan kesan yang ingin ditampilkan sehingga harus melakukan percobaan print berkali-kali.

2. Kendala teknis dalam membuat manipulating fabric sablon foil, bidang yang cukup besar tidak memungkinkan untuk menggunakan alat heatpress sehingga menggunakan alternatif heat dengan setrika yang memakan waktu lama dan membutuhkan ketelitian agar tidak terlalu panas karena dapat membuat foil menjadi cair.

3. Kendala teknis pada draping kain yang telah disablon, kain menjadi sangat kaku sehingga membutuhkan banyak rekatan dengan cara som tangan satu per satu.

4. Kendala teknis dalam penggunaan lem sablon foil terhadap screen, proses sablon yang memakan waktu memberi dampak tersumbat pada screen sehingga screen harus dicuci berulang-ulang.


(4)

46 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan dalam merancang dan memproduksi koleksi “Halos de Hielo” ini. Salah satu permasalahan dalam proses awal perancangan ini adalah menentukan desain busana yang dapat mewakili kesan keseluruhan image board dan tema konsep yang diangkat. Unsur-unsur desain seperti warna, siluet, dan detail harus didesain dengan kesatuan yang selaras dan dengan keunikan masing-masing setiap busana yang akan ditampilkan.

Dalam proses produksi permasalahan yang muncul adalah penggunaan material yang tergolong sulit, yaitu organza. Bahan yang kaku dan lumayan licin membuat proses penyablonan memakan waktu yang lama serta pemotongan dan penjahitan juga harus dilakukan dengan ketelitian dan kehati-hatian. Adapun saat melakukan draping dibutuhkan kesabaran dan kerapihan agar draping tetap rapih dan membentuk pada bagian yang diinginkan serta harus dilakukan secara langsung pada mannequin. Pada pengukuran panjang kain untuk bagian leher dibutuhkan perhitungan yang tepat agar leher tidak terlihat terlalu tinggi dan kaku.


(5)

47 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Oxford English Dictionary. 2006. Little Oxford English Dictionary. California: Oxford University Press.

Barnard, Malcom. 2009. Fashion sebagai Komunikasi: Cara Mengkomunikasikan Identitas Sosial, Seksual, Kelas, dan Gender (terjemahanIdySubandi Ibrahim). Yogyakarta: Penerbit Jalasutra

Davis, L Marian. 1980. Visual Design in Dress. New Jersey: Englewood Cliffs Publishing

Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa (Indonesia). 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Eundeok, Kim, dkk. 2011. Fashion Trends Analysis and Forecasting. London-UK: Bloomsbury Publishing Plc.

Shean, Sally.2007. Eksplorasi Organdi untuk Produk Fashion. Bandung: ITB.

Foster, Viv. 2004. Colour Matching Handbook. Rochester-UK: Grange Books


(6)

48 Universitas Kristen Maranatha

Gerval, Oliver. 2007. Fashion (Concept to Catwalk). Jerman: Groupe Eyrolles

Poespo, Goet. 2009. A to Z Istilah Fashion. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama

Muliawan, Porrie. 1985. Analisa Pecah Model Busana Wanita. PT BPK Gunung Mulia

Artikel dan Laman Web Internet :

Piliang. 2004. Trend Busana. Artikel Online, http://www.pengertian fashion menurutpara ahli.com/2012/07 (diakses : 20 Februari 2015)

Sunato, Sri Rudiati. 1993. Pola Busana Wanita. Artikel Online, http://www.membuat polabusana/2010/01/cara-membuat-pola-busana.html (diakses : 20 Februari 2015)

Tamimi.1982. Pola Busana Wanita. Artikel Online,

http://www.membuatpolabusana/2010/01/cara-membuat-pola-busana.html (diakses : 20 Februari 2015)

Yvistri. 2010. Siluet Busana. Arikel Online, http://www.siluet busana.com/2010/01 (diakses : 22 Februari 2015)

Earthsky. 2015. Rare Ice Halos Display in New Mexico. Artikel Online, http://earthsky.org/todays-image/superb-ice-halo-display-in-new-mexico (diakses: 28 Januari 2015)

Lee, Jane. 2015. Heavenly Ice Halos From Over New Mexico. Artikel Online, http://news.nationalgeographic.com/news/2015/01/150114-ice-halo-weird-weather-phenomena-science/(diakses : 28 Januari 2015)