Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Bukti Audit pada 7 KAP di Bandung.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

This research is aimed to gain the empirical evidence regarding the influence of experiences on the quality of auditing evidence gathered. The samples of this research used 35 respondents who are auditors in the seven KAP (Public Acconting Firms) in Bandung that have licenses from Indonesia’s Minister of Finances.The research used the sampling purposive method.The respondents in this research are auditors who have at least one year of

experience and most of whom hold a Bachelor’s degree.This research uses questionnaires which then are analyzed using simple regression analysis. The result of this research indicates that experiences of auditor have positive and significant influences on the quality of auditing evidences collected .The results of the simple regression analysis shows that the Adjusted R2 is 0,476. It means that experiences have very strong influence, as much as 47.6

%, on the quality of auditing evidence gathered. Keywords : auditors, the quality of evidence


(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh pengalaman terhadap kualitas bukti audit yang dikumpulkan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35 responden yang merupakan auditor di tujuh KAP (Kantor Akuntan Publik) di Bandung yang sudah mendaptkan surat perijinan dari Menteri Keuangan Indonesia. Dalam menentukan responden, penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang memiliki pengalaman paling rendah 1 tahun dengan pendidikan rata-rata strata 1. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas bukti audit yang dikumpulkan. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan Adjusted R2 sebesar 0,476. Hal ini berarti pengalaman memiliki hubungan yang sangat kuat sebesar 47,6 % terhadap kualitas bukti audit yang dikumpulkan.


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Pengertian Auditing ... 8

2.1.2 Jenis-jenis Audit ... 9

2.1.3 Jenis-jenis Auditor ... 10

2.1.4 Audit Laporan Keuangan ... 11

2.1.5 Proses Audit ... 11

2.1.5.1 Tahap Perencanaan ... 13

2.1.5.2 Tahap Pengujian ... 13

2.1.5.3 Tahap Penyelesaian Audit ... 14

2.1.6 Kantor Akuntan Publik (KAP) ... 15

2.1.6.1 Pengertian KAP ... 15

2.1.6.2 Jasa yang Diberikan Oleh KAP ... 16

2.1.6.3 Jasa Asestasi ... 17

2.1.6.4 Jasa Nonasestasi ... 17


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.1.6.6 Struktur Organisasi KAP ... 19

2.1.7 Pengalaman Auditor ... 20

2.1.7.1 Standar Umum Pertama ... 21

2.1.7.2 Lamanya Bekerja Sebagai Auditor ... 21

2.1.8 Kualitas Bukti Audit yang Dikumpulkan ... 22

2.1.8.1 Pengertian Bukti Audit ... 22

2.1.8.2 Konsep Bukti ... 22

2.1.8.3 Jenis Pembuktian ... 24

2.1.8.4 Keputusan Bukti Audit ... 25

2.2 Rerangka Pemikiran ... 26

2.3 Hipotesis ... 28

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 29

3.2 KAP (Kantor Akuntan Publik) ... 30

3.2.1 Perizinan ... 30

3.2.2 Penggunaan Nama ... 32

3.2.3 Kerjasama Kantor Akuntan Publik dengan KAPA/OAA ... 32

3.3 Penentuan Populasi dan Sampel ... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.5 Oprasionalisasi Variabel ... 35

3.6 Metodologi Penelitian ... 37

3.6.1 Jenis Penelitian ... 37

3.6.2 Pengujian Data ... 38

3.6.3 Analisis Data ... 39

3.6.3.1 Teknik Analisis Data dan Tanggapan Responden ... 39

3.6.4 Pengujian Regresi Sederhana ... 40

3.6.5 Penetapan Tingkat Signifikasi ... 42


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.6.7 Analisis Koefisien Determinasi ... 43

3.6.8 Penarikan Kesimpulan ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengalaman Auditor di 7 KAP ... 44

4.2 Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Bukti Audit... 45

4.2.1 Hasil Penelitian ... 45

4.2.2 Gambaran Umum Responden ... 46

4.2.3 Pengujian Data ... 46

4.2.4 Analisis Statistik Deskriptif Data Responden ... 47

4.2.4.1 Usia ... 47

4.2.4.2 Pendidikan ... 47

4.2.4.3 Jabatan ... 48

4.2.4.4 Lamanya Bekerja Sebagai Auditor ... 48

4.2.4.5 Frekuensi Melakukan Tugas Audit ... 49

4.2.5 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 49

4.2.5.1 Variabel Pengalaman Auditor (X) ... 49

4.2.5.2 Variabel Kualitas Bukti Audit yang Dikumpulkan (Y) ... 61

4.2.6 Analisis Data ... 73

4.2.6.1 Uji Validitas dan Realibilitas... 73

4.2.6.1.1 Validitas ... 73

4.2.6.1.2 Realibilitas ... 76

4.2.6.1.3 Uji Normalitas ... 77

4.2.6.1.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 78

4.2.6.1.5 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 78

4.2.6.1.6 Pengujian Hipotesis ... 79


(6)

ix Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 82

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 83

5.3 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85


(7)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Rerangka Pemikiran ... 28 Gambar 4.1 Kurva Uji-t Dua Pihak ... 80


(8)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah untuk mengembangkan Tujuan Audit ... 11

Tabel 2.2 Proses Perencanaan Audit dan Perancangan Pendekatan Audit ... 12

Tabel 3.1 Oprasionalisasi variabel ... 36

Tabel 3.2 Skala Persetujuan Responden ... 40

Tabel 3.3 Derajat Hubungan antara Variabel ... 41

Tabel 4.1 Daftar Kuesioner Yang Kembali ... 45

Tabel 4.2 Usia ... 47

Tabel 4.3 Pendidikan ... 47

Tabel 4.4 Jabatan ... 48

Tabel 4.5 Lamanya Bekerja Sebagai Auditor ... 48

Tabel 4.6 Frekuensi Melakukan Tugas Audit ... 49

Tabel 4.7 Variabel Pengalaman Auditor (X) ... 50

Tabel 4.8 Apakah saat menjadi auditor pemula, anda melakukan sebagian besar pekerjaan audit terperinci ... 51

Tabel 4.9 Apakah saat anda menjadi auditor pemula, anda diikutsertakan dalam mengawasi dan mereview pekerjaan laporan audit ... 51

Tabel 4.10 Pada saat dilapangan ketika ada keputusan yang harus diambil, apakah anda sebagai auditor diberi kesempatan untuk memberi judgement ... 52

Tabel 4.11 Apakah saat anda menjadi auditor senior, anda diberikan kewenangan untuk menilai going concern klien ... 52

Tabel 4.12 Selama menjadi auditor, apakah setiap tahun anda melakukan tugas audit tanpa diselingi pekerjaan lain ... 53

Tabel 4.13 Apakah saat anda menjadi auditor pemula, anda diberi kewenangan melakukan observasi... 53

Tabel 4.14 Apakah selama anda menjadi auditor senior anda membantu merencanakan dan mengelola audit serta mereview pekerjaan staff ... 54

Tabel 4.15 Apakah anda diberi kesempatan untuk mengaudit perusahan lain dengan bidang usaha yang berbeda dari perusahaan yang biasa anda audit ... 54


(9)

xii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.16 Setelah anda terbiasa melakukan audit untuk suatu jenis bidang usaha tertentu,

apakah anda merasa lebih mudah dalam mengumpulkan bukti ... 55 Tabel 4.17 Apakah dengan frekuensi anda melakukan tugas audit dapat menumbuhkan

pengalaman dalam mengelolah informasi, membuat perbandingan mental dan berbagai solusi alternatif untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam membuat keputusan... 55 Tabel 4.18 Apakah selama frekuensi anda melakukan tugas audit, dapat meningkatkan

perhatian anda sebagai auditor terhadap pelanggaran-pelanggaran untuk tujuan pengendalian ... 56 Tabel 4.19 Setelah anda terbiasa melakukan tugas audit untuk suatu jenis bidang usaha

tertentu, apakah anda merasa lebih mudah dalam mengumpulkan bukti audit .. 56 Tabel 4.20 Apakah anda diberikan kesempatan oleh KAP untuk mengikuti Continuing

Profesional Education/CPE (contoh : mengikuti seminar) ... 57 Tabel 4.21 Apakah anda mendapat hasil dari setiap mengikuti CPE yang biasa diterapkan

ketika anda melakukan tugas audit ... 57 Tabel 4.22 Apakah sebagai auditor anda telah mencapai keahlian yang dimulai dengan

pendidikan formal yang selanjutnya diperluas melalui pengalaman dan praktek audit ... 58 Tabel 4.23 Apakah setelah auditor mencapai pendidikan formal dan diperluas melalui

pengalaman-pengalaman dalam praktek audit, maka dapat semakin menghasilkan berbagai macam dugaan dalam menjelaskan temuan audit ... 58 Tabel 4.24 Apakah anda mengikuti continuing profesional edukasi akan membuat penilaian

anda relatif lebih baik dalam melakukan tugas audit ... 59 Tabel 4.25 Apakah anda mendapat manfaat dari hasil mengikuti CPE yang bisa diterapkan

ketika anda melakukan tugas audit ... 60 Tabel 4.26 Apakah anda mengikuti isu-isu terkini dengan membaca jurnal, artikel, atau

majalah mengenai akuntansi dan auditing ... 60 Tabel 4.27 Variabel Bukti Audit (Y) ... 62 Tabel 4.28 Apakah dalam setiap melakukan tugas audit anda selalu mendapatkan ketepatan

dan kecukupan bukti yang langsung diambil dari pekerjaan lapangan ... 62 Tabel 4.29 Apakah menurut anda ukuran mutu bukti audit selalu dilihat dari relevansi dan

reabilitasnya dalam memenuhi tujuan audit yang berkaitan ... 63 Tabel 4.30 Apakah ukuran mutu bukti audit sangat membantu anda dalam meyakinkan


(10)

xiii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.31 Apakah anda tidak meminta persetujuan auditor lainnya dalam mengumpulkan

bukti audit untuk pengujian evaluasi ... 64 Tabel 4.32 Apakah bukti audit yang relevan selalu mendukung tujuan dari apa yang sedang

anda uji ... 64 Tabel 4.33 Untuk tujuan kelengkapan, apakah anda melakukan penelusuran terhadap seluruh dokumen keuangan klien ... 65 Tabel 4.34 Untuk tujuan eksistensi, apakah anda melakukan dokumentasi bukti transaksi

yang berkaitan dengan tia-tiap saldo akun ... 65 Tabel 4.35 Untuk tujuan akurasi, apakah anda memeriksa kecermatan perhitungan tiap-tiap

saldo akun ... 66 Tabel 4.36 Untuk tujuan klasifikasi, apakah anda mereview daftar tiap-tiap saldo akun setiap harinya ... 66 Tabel 4.37 Apakah menurut anda bukti dari sumber independen diluar entitas memberikan

reabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan informasi lainnya yang diperoleh dalam entitas itu sendiri ... 67 Tabel 4.38 Apakah pengetahuan yang diperoleh secara langsung oleh auditor melalui

pemeriksaan fisik, pengamatan, perhitungan dan inspeksi semakin meyakinkan anda dibandingkan dengan informasi yang anda peroleh secara tidak langsung .67 Tabel 4.39 Apakah pressure oleh pihak manajemen mempengaruhi anda dalam

mengumpulkan bukti audit... 68 Tabel 4.40 Apakah anda merasakan perbedaan antara informasi yang diperoleh langsung dan informasi yang diperoleh secara tidak langsung ... 68 Tabel 4.41 Apakah klien anda selalu diberikan kesempatan untuk memberi penjelasan

terhadap temuan audit yang ditemukan ... 69 Tabel 4.42 Apakah anda sebagai auditor diberikan kebebasan untuk menunjukkan

kemampuan profesional anda ... 69 Tabel 4.43 Apakah anda sealalu diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau

kesimpulan yang berkualitas berdasarkan pemeriksaan bukti ... 70 Tabel 4.44 Apakah menurut anda verifikasi terhadap aktiva lancar, kewajiban lancar, saldo

laporan laba rugi, terkait dan arus kas sangat penting ... 70 Tabel 4.45 Apakah menurut anda laporan keuangan harus selalu diaudit terlebih dahulu oleh


(11)

xiv Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.46 Apakah menurut anda perhitungan fisik pada tanggal neraca akan memberikan

bukti audit yang lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan perhitungan yang

dilakukan pada tanggal lainnya ... 71

Tabel 4.47 Apakah anda selalu diberikan tenggang waktu untuk melakukan penyelesaian laporan audit ... 72

Tabel 4.48 Apakah pressure oleh pihak manajemen mempengaruhi hasil dari kualitas bukti audit yang anda peroleh ... 72

Tabel L. I Hasil Pengujian Validitas untuk Variabel X ... 74

Tabel L. II Hasil Pengujian Validitas untuk Variabel Y ... 75

Tabel L. II Hasil Pengujian Reabilitas untuk Variabel X ... 76

Tabel L. IV Hasil Pengujian Reabilitas untuk Variabel Y ... 77

Tabel L. V One – sampel Kolmogorov-Sumirnov Test ... 77

Tabel L. VI Tabel Koefisien Regresi ... 78


(12)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002:2). Secara umum, audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh sejumlah bukti audit yang cukup berkualitas agar dapat mencapai tujuan audit. Menurut Arens, dkk yang diterjemaahkan oleh tim Dejacarta (2003:17), Auditor harus memiliki kualifikasi tertentu dalam memahami kriteria yang digunakan serta harus kompeten (memiliki kecakapan) agar mengetahui tipe dan banyaknya bukti audit yang harus dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan yang tepat setelah bukti-bukti audit tersebut selesai diuji. Sedangkan bukti audit merupakan setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi tersebut telah disajikan sesuai dengan informasi yang ada.

Haynes (1998) mengemukakan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertimbangan auditor khususnya dalam mengevaluasi bukti audit, di antaranya adalah preferensi klien dan pengalaman audit. Untuk mampu menemukan buki-bukti audit yang memadai maka sangat diperlukan pengalaman audit agar dapat


(13)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha mencapai tujuan audit. Seorang auditor harus memahami setiap kriteria tertentu yang wajib dimiliki,salah satunya adalah kompeten (memiliki kecakapan). Dalam melatih ini biasanya seorang auditor diberikan pelatihan, pendidikan, dan pengalaman. Melalui ini maka seorang auditor diharapkan mampu menjadi orang yang ahli dalam auditing dan akuntansi,serta memiliki kemampuan untuk menilai secara objektif dan menggunakan pertimbangan tidak memihak terhadap informasi yang dicatat dalam pembukuan perusahaan atau informasi lain yang berhasil diungkapkan melalui auditnya.( jurnal penelitian Trimanto,2011).

Menurut Arens dkk yang diterjemaahkan oleh Tim Dejacarta (2003:243), keputusan utama yang dihadapi auditor adalah jumlah bukti yang memadai yang harus dikumpulkan untuk memastikan bahwa laporan keuangan auditor telah disajikan dengan wajar. Hal ini yang perlu dipertimbangkan mengingat dibutuhkannya biaya yang dikeluarkan sangat besar untuk mengaudit secara rinci dari laporan keuangan sehingga auditor diharapkan untuk yakin sepenuhnya bahwa pendapat yang diberikan telah benar. Dengan menggabungkan seluruh bukti secara keseluruhan, auditor dapat memutuskan untuk mengeluarkan laporan audit jika sudah tidak ada lagi keraguan audit di pihaknya.

Restu Agusti (2000) mengemukakan beberapa alasan mengapa pengalaman auditor mempengaruhi kemampuan auditor untuk memperoleh bukti audit yang berkualitas. Pengalaman menumbuhkan pengalaman auditor untuk mengolah informasi, membuat perbandingan-perbandingan mental berbagai solusi-solusi alternatif dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan.

Menurut Arens dkk dalam tingkatan staf auditor dan pengalaman rata-rata menyatakan kompleksitas tugas yang akan dihadapi sebelumnya oleh auditor akan


(14)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha menambah pengalaman serta pengetahuannya, seorang yang memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengerjakan tugasnya akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengerjakan tugasnya. Hal tersebut didukung oleh penelitian Shelton (1999) mengatakan bahwa pengambil keputusan yang berpengalaman memiliki struktur pengetahuan yang sangat maju dan menggunakan strategi yang diarahkan untuk fokus pada informasi yang relevan, dimana informasi yang relevan akan memberikan bukti yang akurat. Namun penelitian Ashton(2005,6) tentang hubungan pengalaman dan tingkat pengetahuan menyimpulkan bahwa perbedaan pengalaman auditor tidak bisa menjelaskan perbedaan tingkat pengetahuan yang dimiliki auditor. Auditor dengan tingkat pengalaman yang sama dapat saja menunjukkan perbedaan yang besar dalam pengetahuan dimiliki. Penelitiannya didukung oleh penelitian Sularso,Sri dan

Na’Ainum menyatakan bahwa pengalaman auditor tidaklah berpengaruh terhadap

pengetahuannya dalam mengumpulkan bukti audit. Penelitian Novi Fitriani(2014) juga menyatakan bahwa pengalaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengumpulan bukti audit kompeten yang cukup,hal ini disebabkan karena pengalaman auditor yang tinggi tidak menjamin bahwa auditor dapat mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup dengan tepat.

Jurnal Trimanto,2011, bahwa saat auditor junior mengerjakan suatu tugas audit, ia belum memiliki struktur memori yang relevan untuk dapat memeriksa dan memilah dengan memadai informasi-informasi yang relevan dengan tugas-tugas yang dikerjakannya. Selain itu, ia juga belum dapat menganalisa dan mengintegrasikan informasi pada suatu tingkatan yang lebih dari hanya sekedar fitur-fitur permukaan tugasnya saja. Akibatnya muncul hasil-hasil penilaian yang kontradiktif. Sebaliknya, auditor yang berpengalaman memiliki struktur


(15)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha memori yang sangat berguna untuk membantu mereka dalam mengolah informasi pada tingkat yang lebih abstrak sehingga dapat meminimalkan hasil-hasil penilaian yang kontradiktif tersebut.

Pengalaman kerja telah dipandang sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja akuntan publik, sehingga pengalaman dimasukkan sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh ijin menjadi akuntan publik (SK Menkeu No. 43/KMK.017/1997) jurnal penelitian Trimanto,2011).

Berdasarkan uraian diatas maka tampak terdapat ketidakkonsistenan dari peneliti sebelumnya sehingga penulis tertarik untuk meneliti judul “Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Bukti Audit”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengalaman auditor di 7 KAP Bandung?

2. Apakah pengalaman auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas

bukti audit yang dikumpulkan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah mendapatkan jawaban atas masalah-masalah yang ada di identifikasi masalah dan tujuan penelitian adalah untuk:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengalaman auditor di 7 KAP Bandung.

2. Untuk mengetahui apakah pengalaman auditor berpengaruh terhadap kualitas bukti yang dikumpulkan.


(16)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menempuh ujian sarjana di Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi kalangan akademis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan penelitian yang serupa atau lebih mendalam atau menemukan teori baru. 3. Bagi KAP untuk mengetahui fakta-fakta dari gejala yang ada dengan

jalan mencari keterangan secara faktual, dan diharapkannya dapat menjadi bahan masukan seperti diperlakukannnya peningkatan supervise bagi auditor.

4. Bagi kalangan umum, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.


(17)

82 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, berikut kesimpulan yang diambil penulis guna menjawab identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya:

1. Rata-rata Pengalaman Auditor di 7 KAP di Bandung sudah sangat baik dalam mengumpulkan Bukti Audit dalam penugasannya, serta didorong oleh pendidikan yang sebagian besar pendidikan terendahnya strata 1, sehingga pengalaman dalam pengetahuan intelektual dan teknologi sudah baik.

2. Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap pengalaman auditor dengan bukti audit yang dikumpulkan, hasilnya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan diantara pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas bukti audit yang dikumpulkan. Signifikannya pengaruh ini disebabkan oleh faktor pengalaman yang cukup kuat, sehingga bukti audit yang dikumpulkan pun semakin lengkap jumlahnya. Namun pengaruh dari Pengalaman Auditor tidak cukup banyak mempengaruhi, karena pengaruh Pengalaman Auditor (X) terhadap Kualitas Bukti Audit (Y) sebesar 47,6 % sedangkan 52,8% sisanya merupakan pengaruh dari faktor lainnya yang tidak diamati oleh penelitian ini.


(18)

BAB V Simpulan dan Saran 83

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metoda Randomize sampling dengan menggunakan beberapa kriteria yang ditetapkan oleh penulis. Hal ini menyebabkan hasil penelitian tidak mencerminkan kondisi keseluruhan dari populasi.

2. Kurangnya keterbukaan KAP dalam menerima pengisisan kuesioner untuk sampel penelitian, sehingga pengumpulan sampel tidak seperti yang diharapkan oleh penulis.

3. Penulis melakukan pengamatan terhadap Bukti sudit yang dikumpulkan hanya dengan memfokuskan pada 1 faktor saja, yaitu pengalaman auditor.

4. Kurangnya komunikasi dengan pihak KAP menyebabkan pengumpulan

sampel sangat lama.

5.3 Saran

Saran dari penulis, mengenai penelitian mendatang hendaknya melakukan penelitian dengan cakupan objek penelitian dengan rentan waktu yang lebih lama sehingga mampu memberikan gambaran yang lebih komperhensif terhadap hasil penelitian. Penelitian berikutnya diharapkan dapat memasukkan variabel lain yang diperkirakan mempengaruhi kualitas audit seperti spesialisasi industri, faktor fairness, faktor informativeness, staff audit dan faktor independensi selain masa penugasan audit serta faktor komite audit, serta bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti topik ini secara lebih mendalam, maka peneliti menyarankan beberapa hal berikut:


(19)

BAB V Simpulan dan Saran 84

Universitas Kristen Maranatha 1. Memperluas populasi penelitian agar hasil penelitian dapat lebih

representatif.

2. Mencari dan menggunakan indikator lain untuk mengukur variabel-variabel yang telah ditetapkan

3. Memperluas serta mengevaluasi secara lebih tepat pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, agar pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat mewakili serta tepat variabel-variabel yang hendak diukur.

4. Memperluas pertanyaan dengan pertanyaan yang lebih tepat dan tidak terlalu banyak pertanyaan sehingga dalam pengisisanya tidak membutuhkan waktu yang lama.

5. Menghubungi KAP yang akan dijadikan sebagai obyek dalam penelitian sehingga dalam penyebaran kuesioner tidak secara dadakan dan menyebabkan pihak KAP menolak untuk dijadikan obyek penelitian.

6. Memberi penjelasan dalam pengisisan kuesioner, agar dalam pengisianya tidak ada kekeliruan yang menyebabkan kurangnya sampel dalam penelitian. 7. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperbanyak sampel.


(20)

86 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Agus, Restu. 2000. Positif atau Negatif Informasi yang Dikejar Auditor. Media Akuntasi. Edisi 14 (Oktober).

Arens, Alvin A & James K Loebbecke. 2000. Auditing and Integrated Approach. 9th edition. Prentice Hall International Inc.

Arens, Alvin. A.,Randal J. Elder & Mark S. Beasley.2008. Auditing and Assurance Service. 12th Edition. USA: Pearson Education. Terjemahan Oleh : Herman Wibowo.2008. Auditing dan Jasa assurance: Pendekatan Terintegrasi. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Ashton, (2005,6) . Hubungan Pengalaman dan Tingkat Pengetahuan. Jurnal Penelitian 2005.

Fitriani, Novi. 2014. Pengaruh Pengalaman, Profesionalisme dan Risiko Audit Terhadap Bukti Audit Kompeten Yang Cukup. Skripsi, 2014

.

Ghozali, Imam. 2010.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Edisi 7.

Huges, Richard L. 2009 . Leadership: Enchancing The Lessons of Experience. Boston: The McGraw-Hill Companies.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. (SK Menkeu No. 43/KMK.017/1997) Kompartemen Akuntan Publik IAI. Jakarta.

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman- pengalaman. Edisi 2004. Yogyakarta: BPFE.

Mulyadi, 2002. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta : Selemba Empat. Mulyadi. 2000. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.

Shelton, Waller. 1998. The Effect of Experience on the Use of Irrelevant Evidence in Auditor Judgement. The Accounting Review. Vol.74 No.2.

Shelton, Waller. 1998. The Effect of Experience on the Use of Irrelevant Evidence in Auditor Judgement. The Accounting Review. Vol.74 No.2.

Sukrisno Agoes. 1996. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh KAP. Jilid II. Lembaga Penerbit FE-UI Jakarta.


(21)

87 Universitas Kristen Maranatha Sularso, Sri dan Na’im, Ainun (1999). Analisis Pengaruh Pengalaman Akuntan pada

Pengetahuan dan Penggunaan Intuisi dalam Mendeteksi Kekeliruan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 2, No 2, juli 1999, hal.154-172.

Susetyo.2009. Pengaruh Gender dan Pengalaman Audit Terhadap Audit Judgment diakses dari www.academia.edu .

Syukur, Nico, 2001. Pengalaman dan Motivasi Beragama. Yogyakarta: Kanisius. Wardoyo, Trimanto Setyo. 2011. Pengaruh Pengalaman dan Pertimbangan

Profesional Auditor Terhadap Kualitas Bahan Bukti Audit Yang Dikumpulkan. Jurnal Penelitian. 2 (September).


(1)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menempuh ujian sarjana di

Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi kalangan akademis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

penelitian yang serupa atau lebih mendalam atau menemukan teori baru.

3. Bagi KAP untuk mengetahui fakta-fakta dari gejala yang ada dengan

jalan mencari keterangan secara faktual, dan diharapkannya dapat menjadi bahan masukan seperti diperlakukannnya peningkatan supervise bagi auditor.

4. Bagi kalangan umum, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan


(2)

82 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, berikut kesimpulan yang diambil penulis guna menjawab identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya:

1. Rata-rata Pengalaman Auditor di 7 KAP di Bandung sudah sangat baik dalam

mengumpulkan Bukti Audit dalam penugasannya, serta didorong oleh pendidikan yang sebagian besar pendidikan terendahnya strata 1, sehingga pengalaman dalam pengetahuan intelektual dan teknologi sudah baik.

2. Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap pengalaman auditor dengan bukti

audit yang dikumpulkan, hasilnya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan diantara pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas bukti audit yang dikumpulkan. Signifikannya pengaruh ini disebabkan oleh faktor pengalaman yang cukup kuat, sehingga bukti audit yang dikumpulkan pun semakin lengkap jumlahnya. Namun pengaruh dari Pengalaman Auditor tidak cukup banyak mempengaruhi, karena pengaruh Pengalaman Auditor (X) terhadap Kualitas Bukti Audit (Y) sebesar 47,6 % sedangkan 52,8% sisanya merupakan pengaruh dari faktor lainnya yang tidak diamati oleh penelitian ini.


(3)

BAB V Simpulan dan Saran 83

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metoda Randomize

sampling dengan menggunakan beberapa kriteria yang ditetapkan oleh penulis. Hal ini menyebabkan hasil penelitian tidak mencerminkan kondisi keseluruhan dari populasi.

2. Kurangnya keterbukaan KAP dalam menerima pengisisan kuesioner untuk

sampel penelitian, sehingga pengumpulan sampel tidak seperti yang diharapkan oleh penulis.

3. Penulis melakukan pengamatan terhadap Bukti sudit yang dikumpulkan

hanya dengan memfokuskan pada 1 faktor saja, yaitu pengalaman auditor.

4. Kurangnya komunikasi dengan pihak KAP menyebabkan pengumpulan

sampel sangat lama.

5.3 Saran

Saran dari penulis, mengenai penelitian mendatang hendaknya melakukan penelitian dengan cakupan objek penelitian dengan rentan waktu yang lebih lama sehingga mampu memberikan gambaran yang lebih komperhensif terhadap hasil penelitian. Penelitian berikutnya diharapkan dapat memasukkan variabel lain yang diperkirakan mempengaruhi kualitas audit seperti spesialisasi industri, faktor fairness, faktor informativeness, staff audit dan faktor independensi selain masa penugasan audit serta faktor komite audit, serta bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti topik ini secara lebih mendalam, maka peneliti menyarankan beberapa hal berikut:


(4)

BAB V Simpulan dan Saran 84

Universitas Kristen Maranatha

1. Memperluas populasi penelitian agar hasil penelitian dapat lebih

representatif.

2. Mencari dan menggunakan indikator lain untuk mengukur variabel-variabel

yang telah ditetapkan

3. Memperluas serta mengevaluasi secara lebih tepat pertanyaan-pertanyaan

dalam kuesioner, agar pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat mewakili serta tepat variabel-variabel yang hendak diukur.

4. Memperluas pertanyaan dengan pertanyaan yang lebih tepat dan tidak terlalu

banyak pertanyaan sehingga dalam pengisisanya tidak membutuhkan waktu yang lama.

5. Menghubungi KAP yang akan dijadikan sebagai obyek dalam penelitian

sehingga dalam penyebaran kuesioner tidak secara dadakan dan menyebabkan pihak KAP menolak untuk dijadikan obyek penelitian.

6. Memberi penjelasan dalam pengisisan kuesioner, agar dalam pengisianya

tidak ada kekeliruan yang menyebabkan kurangnya sampel dalam penelitian.


(5)

86 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Agus, Restu. 2000. Positif atau Negatif Informasi yang Dikejar Auditor. Media Akuntasi. Edisi 14 (Oktober).

Arens, Alvin A & James K Loebbecke. 2000. Auditing and Integrated Approach. 9th edition. Prentice Hall International Inc.

Arens, Alvin. A.,Randal J. Elder & Mark S. Beasley.2008. Auditing and Assurance Service. 12th Edition. USA: Pearson Education. Terjemahan Oleh : Herman Wibowo.2008. Auditing dan Jasa assurance: Pendekatan Terintegrasi. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Ashton, (2005,6) . Hubungan Pengalaman dan Tingkat Pengetahuan. Jurnal Penelitian 2005.

Fitriani, Novi. 2014. Pengaruh Pengalaman, Profesionalisme dan Risiko Audit Terhadap Bukti Audit Kompeten Yang Cukup. Skripsi, 2014

.

Ghozali, Imam. 2010.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Edisi 7.

Huges, Richard L. 2009 . Leadership: Enchancing The Lessons of Experience. Boston: The McGraw-Hill Companies.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. (SK Menkeu No. 43/KMK.017/1997) Kompartemen Akuntan Publik IAI. Jakarta.

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman- pengalaman. Edisi 2004. Yogyakarta: BPFE.

Mulyadi, 2002. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta : Selemba Empat. Mulyadi. 2000. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.

Shelton, Waller. 1998. The Effect of Experience on the Use of Irrelevant Evidence in Auditor Judgement. The Accounting Review. Vol.74 No.2.

Shelton, Waller. 1998. The Effect of Experience on the Use of Irrelevant Evidence in Auditor Judgement. The Accounting Review. Vol.74 No.2.

Sukrisno Agoes. 1996. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh KAP. Jilid II. Lembaga Penerbit FE-UI Jakarta.


(6)

87 Universitas Kristen Maranatha

Sularso, Sri dan Na’im, Ainun (1999). Analisis Pengaruh Pengalaman Akuntan pada

Pengetahuan dan Penggunaan Intuisi dalam Mendeteksi Kekeliruan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 2, No 2, juli 1999, hal.154-172.

Susetyo.2009. Pengaruh Gender dan Pengalaman Audit Terhadap Audit Judgment diakses dari www.academia.edu .

Syukur, Nico, 2001. Pengalaman dan Motivasi Beragama. Yogyakarta: Kanisius. Wardoyo, Trimanto Setyo. 2011. Pengaruh Pengalaman dan Pertimbangan

Profesional Auditor Terhadap Kualitas Bahan Bukti Audit Yang Dikumpulkan. Jurnal Penelitian. 2 (September).