Pengaruh Aktiva Pajak Tangguhan terhadap Manajemen Laba.
ABSTRACT
This research aims to examine whether deferred tax asset influence on income smoothing. Deferred tax asset was measured by CAPT (Cadangan Aktiva Pajak Tangguhan) and income smoothing was measured by Scaled Earning Changes. Manufacturing companies which were listed in IDX during 2010-2012 were used as samples. The samples were chosen through Purposive Sampling methods under certain criteria i.e. the company did not face delisting during observation period, published its audited financial statement, and any information related to researched variable existed on its financial statement. Data was analyzed using logistic regression. The result shows that deferred tax asset do not have an impact on income smoothing.
(2)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh aktiva pajak tangguhan terhadap manajemen laba. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aktiva Pajak Tangguhan yang diukur dengan menggunakan Cadangan Aktiva Pajak Tangguhan (CAPT). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba yang diukur menggunakan ukuran Scaled Earning Changes. Penelitian ini menggunakan perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012 sebagai sampel penelitian. Sampel penelitian dipilih dengan metode purposive sampling dengan kriteria perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode penelitian, sudah terdaftar sebelum tahun awal penelitian, tidak mengalami delisting selama periode pengamatan, menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit, dan terdapat informasi terkait dengan semua variabel yang diteliti di dalam laporan keuangannya. Data dianalisis menggunakan model analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktiva pajak tangguhan tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….i
HALAMAN PENGESAHAN………..ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii
KATA PENGANTAR……….iv
ABSTRACT………...vi
ABSTRAK………..vii
DAFTAR ISI……….viii
BAB I PENDAHULUAN……….1
1.1Latar Belakang………1
1.2Identifikasi Masalah………....…4
1.3Tujuan Penelitian………...4
1.4Kegunaan Penelitian………...4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………..………..6
2.1 Kajian Pustaka……...……….6
2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory)………...6
2.1.2 Manajemen Laba (Earning Management)……….8
2.1.3 Pajak……….11
2.1.3.1 Perbedaan Temporer atas Pajak Tangguhan…………..12
2.1.3.2 Aktiva Pajak Tangguhan (Deferred Tax Asset)……….16
(4)
2.2 Penelitian Terdahulu…..……….…………...20
2.3 Rerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis……….20
2.4 Hipotesis………..……….25
BAB III METODE PENELITIAN………...………...26
3.1 Subjek Penelitian, Populasi, dan Sampel………..………...26
3.2 Jenis dan Sumber Data………….………27
3.3 Metode Pengumpulan Data…….……….27
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel…………...28
3.4.1 Variabel Penelitian………..………...28
3.4.2 Definisi Operasional Variabel………30
3.5 Teknik Analisis Data…….………..……….30
3.5.1 Uji Hipotesis.…….……….30
3.5.2 Uji Model Fit…….……….31
3.5.3 Uji Chi Square Hosme & Lemeshow…….………....32
3.5.4 Uji Cox & Snell R Square and Nagelkerke…….………...32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………34
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian……….34
4.2 Hasil Analisis Data………...34
4.2.1 Uji Model Fit………..………34
4.2.2 Uji Chi Square Hosmer and Lemeshow….………....36
4.2.3 Uji Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square………36
4.2.4 Uji Regresi Logistik………37
4.3 Pembahasan…………...………...38
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...40
(5)
5.2Keterbatasan dan Saran………...40
5.2.1 Keterbatasan……….40
5.2.2 Saran……….41
DAFTAR PUSTAKA………...42
(6)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian ... 24
(7)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 30
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Perusahaan Sampel ... 45
Lampiran B Perhitungan Aktiva Pajak Tangguhan Sampel ... 47
Lampiran C Manajemen Laba Sampel ... 49
Lampiran D Hasil Uji Model Fit (Block 0) ... 51
Lampiran E Hasil Uji Model Fit (Block 1) ... 52
Lampiran F Hasil Uji Hosmer and Lemeshow ... 53
Lampiran G Hasil Uji Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square ... 54
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan hal yang selalu muncul pada sebuah perusahaan. Berakhirnya sebuah periode operasi perusahaan akan diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan. Keberhasilan dari strategi yang telah dibuat di awal periode dapat diukur dengan realisasi operasional perusahaan, dan semua itu akan berujung pada sebuah penyampaian informasi yang nantinya berguna untuk para stakeholder perusahaan. Seperti yang dikatakan Moris (dalam Sulistiyanto dan Midiastuti, 2003) bahwa manajemen perusahaan berusaha untuk memberikan sinyal positif kepada pasar tentang perusahaan yang dikelolanya. Ettredge (dalam Deviana, 2010) menyatakan oleh karena itu, manager perusahaan kemudian berkeinginan untuk menaikkan laba yang dilaporkan kepada para pemegang saham dan pemakai eksternal lainnya.
Menurut Philips et al. (2002), ada tiga motivasi utama yang mendorong perusahaan melakukan manajemen laba yaitu menghindari penurunan laba, menghindari kerugian dan menghindari kegagalan peramalan yang dibuat analis. Motivasi pertama bertujuan untuk menghindari melaporkan penurunan laba yang berhubungan dengan hipotesis perataan laba atau Income Smoothing Hypothesis. Motivasi kedua bertujuan untuk menghindari kerugian, dimana hal ini dilakukan banyak alasan yang mendorong perusahaan dalam menghambat perkembangan
(10)
BAB I Pendahuluan 2
perusahaan, faktanya bahwa perusahaan mengalami kerugian juga berpotensi menurunkan harga saham, menurunkan kepercayaan investor dan kreditur serta mendorong dilakukannya pemeriksaan pajak oleh aparat pajak. Motivasi yang ketiga bertujuan untuk menghindari kegagalan yang dibuat analis.
Dalam pelaksanaan operasionalnya, sebuah perusahaan tidak akan pernah terlepas dari hal-hal mengenai pajak, oleh karena itu akan selalu ada sejumlah hutang pajak yang harus dibayar oleh perusahaan dihitung dari laporan keuangannya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut dibuat dari standar-standar akuntansi dan perpajakan. Kedua hal yang berbeda itu menyebabkan pula perlakuan pada laporan keuangan tersebut menjadi berbeda, hal itu yang menyebabkan munculnya selisih hitung pada laporan keuangan yang didasari pada aspek akuntansi dan perpajakan (Martani dan Eka, 2010).
Pembuatan laporan keuangan pada perusahaan berpedoman pada standar-standar peraturan akuntansi seperti Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan juga Peraturan Perpajakan. Sebelum pembuatan laporan keuangan tersebut terdapat proses penyiapannya yang membutuhkan penilaian dan perkiraan. Dalam hal ini manajemen perusahaan memiliki fleksibilitas dalam menyusun laporan keuangannya. Fleksibilitas dalam menyusun laporan keuangan diatur dalam PSAK No.1 tentang penyajian laporan keuangan.
Fleksibilitas dalam menyusun laporan keuangan ini didukung pula oleh PSAK No.46 yang mengatur tentang akuntansi pajak penghasilan (PPh). Penerbitan peraturan tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan dan memberikan kebebasan manajemen dalam menentukan pilihan kebijakan akuntansi dalam menentukan besaran pencadangan beban/penghasilan pajak tangguhan atas
(11)
BAB I Pendahuluan 3
adanya perbedaan standar akuntansi dengan peraturan perpajakan. Suranggane (2007) menyatakan bahwa implikasi PSAK No.46 yang dikaitkannya dengan isu manajemen laba belum banyak diuji secara empiris di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Burgstahler et al (2002) misalnya, menyatakan bahwa variabel cadangan aktiva pajak tangguhan dapat dimanfaatkan untuk merekayasa laba daripada beban pajak tangguhan.
Aktiva pajak tangguhan terjadi apabila jumlah laba akuntansi lebih kecil daripada jumlah laba fiskal yang diakibatkan adanya perbedaan temporer. Lebih kecilnya laba akuntansi dari laba fiskal mengakibatkan perusahaan dapat menunda pajak terutang tersebut pada periode yang akan datang. Selisih yang diakibatkan oleh perbedaan temporer tersebut dianggap sebagai potensi pengurang kewajiban di masa yang akan datang. Aktiva pajak tangguhan yang jumlahnya diperbesar oleh manajemen artinya di masa yang akan datang perusahaan memiliki manfaat pajak yang akan mengurangi besarnya pajak yang harus dibayar, dengan kata lain laba yang diperoleh semakin besar.
Pengakuan pajak tangguhan dapat mengakibatkan bertambah atau berkurangnya laba bersih karena adanya pengakuan beban pajak tanggguhan atau manfaat pajak tangguhan. pengakuan aktiva pajak tangguhan didasarkan pada fakta adanya kemungkinan pembayaran pajak pada periode mendatang menjadi lebih besar atau lebih kecil. Hal ini, menjadi peluang bagi manajemen untuk memanipulasi jumlah dari laba bersihnya sehingga bisa memperkecil jumlah pajak yang harus dibayar. Berdasarkan seluruh uraian diatas, penelitian ini dirancang untuk mengetahui apakah aktiva pajak tangguhan berpengaruh terhadap manajemen laba.
(12)
BAB I Pendahuluan 4
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disusun rumusan masalah yang akan menjadi dasar pemikiran dalam melakukan penelitian ini. Rumusan masalah tersebut, yaitu apakah aktiva pajak tangguhan berpengaruh terhadap manajemen laba? .
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh aktiva pajak tangguhan terhadap manajemen laba.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan kepada : 1. Perusahaan
Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat membuat perusahaan lebih dapat berlaku jujur dalam praktik perpajakan dan lebih pintar dalam mencari cara untuk melakukan upaya-upaya yang menghasilkan keuntungan bagi perusahaan tidak dengan cara yang menyimpang.
2. Investor
Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat membuat para investor lebih berhati-hati dalam membuat keputusan dalam berinvestasi, lebih pintar memilih perusahaan mana yang memiliki prospek bagus atau aman untuk para investor tanamkan modalnya sehingga investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan pada investor.
(13)
BAB I Pendahuluan 5
3. Direktorat Jenderal Pajak
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sebuah pencerahan bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam membuat kebijakan yang mengatur tentang perpajakan, sehingga peluang perusahaan untuk melakukan hal menyimpang yang menyebabkan pengurangan dalam membayar pajak dapat berkurang.
(14)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh aktiva pajak tangguhan terhadap manajemen laba. Penelitian ini menggunakan 44 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terlah dilakukan menggunakan regresi logistik. Berdasarkan pada hasil analisis data, dapat ditunjukkan bahwa variabel aktiva pajak tangguhan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2012.
5.2 Keterbatasan dan saran 5.2.1 Keterbatasan
Beberapa keterbatasan yang bersangkutan dengan hasil dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak, tetapi mensyaratkan kriteria-kriteria terentu (purposive sampling), yaitu dengan membatasi kriteria-kriteria sampel hanya untuk perusahaan manufaktur saja. Oleh karena itu hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk diluar sektor manufaktur.
(15)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 41
2. Variabel yang digunakan untuk memprediksi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan hanya sebatas aktiva pajak tangguhan yang hanya dapat ditentukan menggunakan laporan keuangan.
3. Proksi tindakan manajemen laba hanya digunakan selama 3 tahun berturut-turut belum dapat melihat kecenderungan trend kemungkinan terjadinya manajemen laba.
5.2.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat memperluas penelitian dengan menambahkan jumlah sampel tidak hanya terfokus pada sektor manufaktur saja, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi.
2. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat menambahkan jumlah variabel dengan menggunakan variabel lainnya untuk menyempurnakan model.
3. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat memperpanjang tahun atau periode penelitian menjadi enam tahun atau lebih atau bahkan mempersempit periode penelitian dan menggunakan metode penelitian yang berbeda pula untuk mendapatkan hasil yang lebih otentik.
(16)
DAFTAR PUSTAKA
Bauman, C. C., M.P. Bauman, and R.F. Halsey. (2000). Do Firms Use The Deffered
Tax Assets Valuation Allowance to Manage Earnings?. Journal of the
American Taxation Association, 23, 27-48.
Belkaoui, Ahmed R. (2007). Accounting Theory. Edisi Lima. Salemba Empat. Jakarta Burgstahler, D., W.B. Elliott, and M. Hanlon. (2002). How Firms Avoid Losses:
Evidence of Use The Net Deferred Tax Asset Account. Artikel ini diakses dari
http://www.ssrn.com.
Damayanti, Theresia. (2008). Perbandingan Akrual dan Pajak Tangguhan dalam Pengujian Aliran Kas Masa Datang dan Return Saham. Jurnal Akuntansi, 12(3).
Deviana, Birgita. (2010). Kemampuan Beban Pajak Tangguhan dan Beban Pajak Kini
Dalam Mendeteksi Manajemen Laba pada Seasoned Equity Offerings.Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia.
Djamaluddin, Subekti. (2008). Analisis Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual, dan Aliran Kas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia, 12(2).
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate denga Program SPSS Lanjutan. Universitas Diponegoro. Semarang.
Gunadi. (2009). Akuntansi Pajak Redisi Revisi 2009. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Harnanto. (2011). Akuntansi Perpajakan. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor
46: Akuntansi Pajak Penghasilan. Salemba Empat. Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogyakarta.
(17)
Martani dan Eka, Persada. (2010). Pengaruh Book Tax Gap terhadap Persistensi Laba.
Artikel ini diakses dari
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/martani/publication/paperauliaekapersa dasnp2.pdf
Philips, Pincus dan S.O. Rego. (2002). Earnings Management: New Evidence Based
on Deffered Tax Expense. The Accounting Review, 78, 491-521.
Purba, Marisi. (2009). Akuntansi Pajak Penghasilan. Graha Ilmu. Yogyakarta. Resmi, Siti. (2011). Perpajakan. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.
Santoso, Arga Fajar dan Linda Kusumaning Wedari. (2007). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit. JAAI, 11(2), 141-158.
Scott William R. (2000). Financial Accounting Theory: 2rd Edition. Prentice Hall Canada Inc. Canada.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Kesebelas. Alfabeta. Bandung.
Sulistiyanto dan Midiastuti. (2003). Seasoned Equity Offerings: Benarkah
Underperformance Pasca Penawaran?. Artikel ini diakses dari
http://re-searchengines.com/sulistianto.html.
Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013).
Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Afabeta. Bandung.
Suranggane, Zulaikha. (2007). Analisis Aktiva Pajak Tangguhan dan Akrual Sebagai Prediktor Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. 4(1). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
Uyanto, Stanislaus S. (2006). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Waluyo. (2008). Akuntansi Pajak. Salemba Empat. Jakarta. www.idx.co.id. diakses pada tanggal 22 Maret 2014.
Yulianti. (2005). Kemampuan Beban Pajak Tangguhan dalam Memprediksi Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(1), 107-129.
Zain, Mohammad. (2007). Manajemen Perpajakan. Program Pascasarjana UNPAD.
(18)
Zulaikha. (2006). Analisis Aktiva Pajak Tangguhan Untuk Mengindikasikan Earnings
Management. Paper presented at Universitas Diponegoro. Semarang.
(1)
BAB I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha 3. Direktorat Jenderal Pajak
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sebuah pencerahan bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam membuat kebijakan yang mengatur tentang perpajakan, sehingga peluang perusahaan untuk melakukan hal menyimpang yang menyebabkan pengurangan dalam membayar pajak dapat berkurang.
(2)
40
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh aktiva pajak tangguhan terhadap manajemen laba. Penelitian ini menggunakan 44 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terlah dilakukan menggunakan regresi logistik. Berdasarkan pada hasil analisis data, dapat ditunjukkan bahwa variabel aktiva pajak tangguhan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2012.
5.2 Keterbatasan dan saran 5.2.1 Keterbatasan
Beberapa keterbatasan yang bersangkutan dengan hasil dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak, tetapi mensyaratkan kriteria-kriteria terentu (purposive sampling), yaitu dengan membatasi kriteria-kriteria sampel hanya untuk perusahaan manufaktur saja. Oleh karena itu hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk diluar sektor manufaktur.
(3)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 41
Universitas Kristen Maranatha 2. Variabel yang digunakan untuk memprediksi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan hanya sebatas aktiva pajak tangguhan yang hanya dapat ditentukan menggunakan laporan keuangan.
3. Proksi tindakan manajemen laba hanya digunakan selama 3 tahun berturut-turut belum dapat melihat kecenderungan trend kemungkinan terjadinya manajemen laba.
5.2.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat memperluas penelitian dengan menambahkan jumlah sampel tidak hanya terfokus pada sektor manufaktur saja, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi.
2. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat menambahkan jumlah variabel dengan menggunakan variabel lainnya untuk menyempurnakan model.
3. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat memperpanjang tahun atau periode penelitian menjadi enam tahun atau lebih atau bahkan mempersempit periode penelitian dan menggunakan metode penelitian yang berbeda pula untuk mendapatkan hasil yang lebih otentik.
(4)
42
DAFTAR PUSTAKA
Bauman, C. C., M.P. Bauman, and R.F. Halsey. (2000). Do Firms Use The Deffered
Tax Assets Valuation Allowance to Manage Earnings?. Journal of the
American Taxation Association, 23, 27-48.
Belkaoui, Ahmed R. (2007). Accounting Theory. Edisi Lima. Salemba Empat. Jakarta
Burgstahler, D., W.B. Elliott, and M. Hanlon. (2002). How Firms Avoid Losses:
Evidence of Use The Net Deferred Tax Asset Account. Artikel ini diakses dari
http://www.ssrn.com.
Damayanti, Theresia. (2008). Perbandingan Akrual dan Pajak Tangguhan dalam
Pengujian Aliran Kas Masa Datang dan Return Saham. Jurnal Akuntansi,
12(3).
Deviana, Birgita. (2010). Kemampuan Beban Pajak Tangguhan dan Beban Pajak Kini
Dalam Mendeteksi Manajemen Laba pada Seasoned Equity Offerings.Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia.
Djamaluddin, Subekti. (2008). Analisis Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual, dan Aliran Kas pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia, 12(2).
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate denga Program SPSS Lanjutan.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Gunadi. (2009). Akuntansi Pajak Redisi Revisi 2009. Gramedia Widiasarana
Indonesia. Jakarta.
Harnanto. (2011). Akuntansi Perpajakan. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor
46: Akuntansi Pajak Penghasilan. Salemba Empat. Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
Salemba Empat. Jakarta.
Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogyakarta.
Kiswara, Endang. (2007). Akuntansi Pajak Penghasilan Ditangguhkan. Badan
(5)
43
Martani dan Eka, Persada. (2010). Pengaruh Book Tax Gap terhadap Persistensi Laba.
Artikel ini diakses dari
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/martani/publication/paperauliaekapersa dasnp2.pdf
Philips, Pincus dan S.O. Rego. (2002). Earnings Management: New Evidence Based
on Deffered Tax Expense. The Accounting Review, 78, 491-521.
Purba, Marisi. (2009). Akuntansi Pajak Penghasilan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Resmi, Siti. (2011). Perpajakan. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.
Santoso, Arga Fajar dan Linda Kusumaning Wedari. (2007). Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit. JAAI, 11(2),
141-158.
Scott William R. (2000). Financial Accounting Theory: 2rd Edition. Prentice Hall
Canada Inc. Canada.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan
Kesebelas. Alfabeta. Bandung.
Sulistiyanto dan Midiastuti. (2003). Seasoned Equity Offerings: Benarkah
Underperformance Pasca Penawaran?. Artikel ini diakses dari
http://re-searchengines.com/sulistianto.html.
Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013).
Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Afabeta. Bandung.
Suranggane, Zulaikha. (2007). Analisis Aktiva Pajak Tangguhan dan Akrual Sebagai
Prediktor Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. 4(1).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
Uyanto, Stanislaus S. (2006). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Waluyo. (2008). Akuntansi Pajak. Salemba Empat. Jakarta.
www.idx.co.id. diakses pada tanggal 22 Maret 2014.
Yulianti. (2005). Kemampuan Beban Pajak Tangguhan dalam Memprediksi
Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(1), 107-129.
Zain, Mohammad. (2007). Manajemen Perpajakan. Program Pascasarjana UNPAD.
(6)
44
Zulaikha. (2006). Analisis Aktiva Pajak Tangguhan Untuk Mengindikasikan Earnings
Management. Paper presented at Universitas Diponegoro. Semarang.