Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Wajib Pajak terhadap Pemeriksaan Pajak pada Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Bandung Karees.

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pelaporan keuangan sebagai keseluruhan proses penyampaian informasi keuangan perusahaan, diawasi dengan adanya pemeriksaan pajak khususnya mengenai pajak perusahaan. Untuk itu peningkatan kualitas pelaporan keuangan diperlukan untuk efektifitas pemeriksaan pajak, sehingga penagihan pajak pun akan lebih berkualitas. Karena dasar dari penagihan pajak adalah hasil dari pemeriksaan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas pelaporan keuangan, pemeriksaan pajak, dan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak pada wajib pajak badan KPP Pratama Bandung Karees.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif untuk mengetahui gambaran variabel kualitas pelaporan keuangan, variabel pemeriksaan pajak, sedangkan verifikatif untuk mengetahui hubungan antara variabel kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak pada wajib pajak badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees digunakan pengujian statistik. Pengujian statistik yang digunakan adalah perhitungan adalah perhitungan korelasi pearson, koefisien determinasi, uji hipotesis dengan menggunakan software SPSS 18 for windows.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa cukup berkualitasnya pelaporan keuangan yang dilakukan wajib pajak, membuat cakupan pemeriksaan pajak yang dilakukan menjadi cukup sempit, dan adanya pengaruh kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak pada wajib pajak badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.


(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Financial reporting as a whole process of delivering financial information company, supervised by the tax inspection, especially regarding corporate taxes. For the improvement of the quality of financial reporting is required for the effectiveness of tax audits, so that tax collection would be more qualified. Since the foundation of tax collection is the result of the examination.

The purpose of this study to determine the quality of financial reporting, tax audits, and to determine the effect the quality of financial reporting to tax audits on corporate taxpayers KPP Pratama Bandung Karees.

The method used in this research is descriptive and verification method. Descriptive method to describe the variable quality of financial reporting, tax audits variable, whereas verification to determine the relationship between the variable quality of financial reporting to tax audits. To determine the influence of the quality of financial reporting to tax audits on corporate taxpayers in the Tax Office Pratama Bandung Karees used statistical tests. The test statistic used is the calculation is the calculation of Pearson correlation, coefficient of determination, testing the hypothesis by using software SPSS 18 for windows.

Results from this study showed that quite berkualitasnya financial reporting is done taxpayer, making coverage of tax audits carried out to be quite narrow, and the influence of the quality of financial reporting to tax audits on corporate taxpayers in Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Kualitas Pelaporan Keuangan (Financial Reporting) ... 6

2.1.1.1 Pengertian Kualitas Pelaporan Keuangan (Financial Reporting) ... 6


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.3 Pembukuan ... 8

2.1.1.4 Kewajiban Menyelenggarakan Pembukuan ... 8

2.1.1.5 Syarat-Syarat Pembukuan ... 9

2.1.1.6 Dimensi dan Indikator Kualitas Pelaporan Keuangan (Financial Reporting Quality) ... 10

2.1.2 Pajak ... 12

2.1.2.1 Pengertian Perpajakan ... 12

2.1.2.2 Fungsi Pajak ... 13

2.1.2.3 Jenis Pajak ... 14

2.1.2.4 Asas Pemungutan Pajak ... 15

2.1.2.5 Cara Pemungutan Pajak ... 16

2.1.2.6 Sistem Pemungutan Pajak ... 17

2.1.2.7 Wajib Pajak Badan ... 18

2.1.2.8 Pengertian Sanksi Pajak ... 19

2.1.2.9 Macam-Macam Sanksi Pajak ... 20

2.1.2.10 Indikator Sanksi Pajak... 29

2.1.3 Pemeriksaan Pajak ... 29

2.1.3.1 Pengertian Pemeriksaan Pajak (Tax Audit) ... 29

2.1.3.2 Tujuan Pemeriksaan Pajak ... 30

2.1.3.3 Ruang Lingkup Pemeriksaan Pajak ... 31

2.1.3.4 Jenis dan Prioritas Pemeriksaan Pajak ... 33


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha 2.1.3.6 Dimensi dan Indikator Pemeriksaan Pajak (Tax

Audit) ... 36

2.2 Kerangka Pemikiran ... 37

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 40

3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Bandung Karees ... 40

3.1.2 Visi dan Misi KPP Pratama Bandung Karees ... 42

3.1.3 Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Karees ... 43

3.1.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 46

3.1.5 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees ... 46

3.1.6 Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees ... 48

3.1.7 Jenis Pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees ... 50

3.2 Jenis Penelitian ... 51

3.2.1 Populasi ... 52

3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel ... 53

3.2 3 Operasionalisasi Variabel... 54

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 55


(6)

ix Universitas Kristen Maranatha

3.3.1 Uji Validitas ... 56

3.3.2 Uji Reliabilitas ... 58

3.4 Teknik Analisis Data ... 58

3.4.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 58

3.4.2 Koefisien Korelasi ... 59

3.4.3 Koefisien Determinasi ... 59

3.5 Kriteria Pengujian Hipotesis ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kualitas Pelaporan Keuangan yang Dilakukan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Bandung Karees ... 62

4.2 Penerapan Pemeriksaan Pajak Yang Dilakukan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Bandung Karees ... 75

4.3 Pengaruh Kualitas Pelaporan Keuangan Terhadap Pemeriksaan Pajak Wajib Pajak badan di KPP Pratama Bandung Bandung Karees ... 89

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 89

4.3.2 Uji Hipotesis dan Pembahasan ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 94


(7)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(8)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I. Operasionalisasi Variabel... 55 Tabel II. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien

Korelasi ... 59 Tabel III. Pernyataan responden tentang pencatatan dilakukan dengan

adanya pengecekan bukti setiap transaksi yang akan dicatat ... 62 Tabel IV. Pernyataan responden tentang proses pencatatan wajib

pajak badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees sudah dilakukan dengan rutin ... 63 Tabel V. Pernyataan responden tentang penggolongan yang

dilakukan sudah membantu wajib pajak badan untuk melakukan proses pelaporan keuangan menjadi tidak rumit ... 63 Tabel VI. Pernyataan responden tentang adanya penggolongan sudah

membantu dalam proses pelaporan yang dilakukan... 64 Tabel VII. Pernyataan responden tentang pengguna dari hasil

pelaporan keuangan yang hanya kepada pemilik dan bagian keuangan ... 65 Tabel VIII. Pernyataan responden tentang informasi laporan keuangan

wajib pajak sudah lengkap ... 65 Tabel IX. Pernyataan responden tentang informasi yang diperoleh


(9)

xii Universitas Kristen Maranatha Tabel X. Pernyataan responden tentang informasi yang dihasilkan

tidak jelas ... 67 Tabel XI. Pernyataan responden tentang laporan yang dihasilkan

dapat dimengerti ... 67 Tabel XII. Pernyataan responden tentang informasi akuntasi tidak

untuk pengambilan keputusan ... 68 Tabel XIII. Pernyataan responden tentang informasi akuntansi untuk

mengevaluasi masa lalu ... 69 Tabel XIV. Pernyataan responden tentang informasi akuntansi tidak

dapat melihat kinerja perusahaan ... 69 Tabel XV. Pernyataan responden tentang kesesuaian informasi yang

dihasilkan dengan kondisi perusahaan ... 70 Tabel XVI. Pernyataan responden tentang kejujuran dalam

penyampaian informasi yang dihasilkan ... 71 Tabel XVII. Pernyataan responden tentang bebas dari kesalahan

penyajian ... 71 Tabel XVIII. Pernyataan responden tentang kelengkapan informasi yang

disajikan ... 72 Tabel XIX. Pernyataan responden tentang membandingan laporan dari

tahun / perusahaan lain ... 72 Tabel XX. Pernyataan responden tentang kesesuaian dengan aturan


(10)

xiii Universitas Kristen Maranatha Tabel XXI. Pernyataan responden tentang sikap Tanggung jawab

pemeriksa pajak ... 75 Tabel XXII. Pernyataan responden tentang kekonsistenan pemeriksa

pajak ... 78 Tabel XXIII. Pernyataan responden tentang sikap dapat di percayanya

pemeriksa pajak ... 79 Tabel XXIV. Pernyataan responden tentang kompetensi audit yang

dimiliki pemeriksa pajak ... 79 Tabel XXV. Pernyataan responden tentang pengetahuan mengenai

akuntansi yang dimiliki pemeriksa pajak ... 80 Tabel XXVI. Pernyataan responden tentang tingkat kemampuan terlihat

dengan sudah terlatih atau tidaknya pemeriksa pajak ... 80 Tabel XXVII. Pernyataan responden tentang pengalaman pemeriksa

pajak ... 81 Tabel XXVIII. Pernyataan responden tentang sikap pemeriksa saat

dilakukan pemeriksaan ... 81 Tabel XXIX. Pernyataan responden tentang kenyamanan situasi kerja

ketika pemeriksaan ... 82 Tabel XXX. Pernyataan responden tentang pemeriksaan mencakup

pengendalian intern perusahaan ... 83 Tabel XXXI. Pernyataan responden tentang pemeriksaan terhadap


(11)

xiv Universitas Kristen Maranatha Tabel XXXII. Pernyataan responden tentang kesesuaian pemeriksaan

terhadap buku, catatan, dan dokumen yang dipinjam ... 84

Tabel XXXIII. Pernyataan responden tentang kesesuaian dengan jangka waktu yang ditentukan ... 84

Tabel XXXIV. Pernyataan responden tentang kesesuaian informasi yang diberitahukan ... 85

Tabel XXXV. Pernyataan responden tentang kesesuaian dengan prosedur ... 86

Tabel XXXVI. Pernyataan responden tentang kesesuaian keputusan hasil pemeriksaan ... 86

Tabel XXXVII. Pernyataan responden tentang prosedur sidang penutup ... 87

Tabel XXXVIII.Hasil Penghitungan Validitas ... 89

Tabel XXXIX. Hasil Penghitungan Reliabilitas ... 90

Tabel XL. Regresi Sederhana ... 91


(12)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Paradigma Penelitian ... 39 Gambar II. Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Karees ... 44


(13)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pemeriksaan pajak merupakan proses pemeriksaan pajak yang dilakukan secara profesional oleh aparat pajak dalam kerangka self assessment system merupakan bentuk penegakan hukum perpajakan (Siti Kurnia Rahayu, 2010:245). Tetapi sebagai salah satu bentuk penegakan hukum perpajakan menjadi bertolak belakang jika yang terjadi sekarang mengindikasikan bahwa proses pemeriksaan pajak belum sepenuhnya efektif ditandai dengan adanya manipulasi pemeriksaan pajak dengan adanya peran aparat pajak yang tidak professional, kurang kemampuan dan integritas (Melchias Markus Mekeng, 2011). Selain itu dalam temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mengindikasikan pelanggaran prosedur dalam pemeriksaan pajak. Pelanggaran tersebut adalah adanya dugaan penyelewengan dalam restitusi pajak (Sasmito Hadi Negoro, 2011).

Kurang berkualitasnya pemeriksaan pajak berdasarkan survey pendahuluan menurut salah satu pegawai fungsional pemeriksaan pajak di KPP Pratama Karees (2014) disebabkan karena kurang rutinnya kegiatan pelatihan dan hanya diadakan berdasarkan golongan saja tidak menyeluruh, dan masih banyaknya wajib pajak yang kurang patuh bahkan melakukan pelanggaran dengan segala cara melakukan manipulasi agar beban pajak berkurang dan berusaha menyuap pemeriksa pajak membuat resiko penyelewengan pajak semakin besar. Oleh karenanya standar pemeriksaan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak


(14)

Universitas Kristen Maranatha 2

Nomor PER-9/PJ/2010 mengenai pendidikan dan pelatihan pemeriksa pajak harus dilaksanakan cukup, serta pentingnya peningkatan kompetensi dalam pemeriksaan

pajak dan standar khusus terkait perpajakan (Mikail Jam’an, 2011).

Kewajiban wajib pajak dalam melakukan pembukuan sebagai proses pelaporan akuntansi keuangan secara andal juga dituntut untuk dapat mempersiapkan diri untuk memenuhi ketentuan perpajakan yang berlaku (Mikail

Jam’an, 2011). Karena dengan semakin baik atau semakin berkualitasnya

pembukuan seorang wajib pajak maka semakin lancar dan efektif proses pemeriksaan pajak (Early Suandi, 2008:94).

Masih banyaknya wajib pajak yang kurang patuh bahkan melakukan pelanggaran dengan segala cara melakukan manipulasi agar beban pajak berkurang dan berusaha menyuap pemeriksa pajak berdasarkan survey pendahuluan juga ditunjukan oleh pernyataan Dedi Rudaedi (2011) bahwa terdapat wajib pajak badan yang diduga melakukan tindak pidana perpajakan melalui penggunaan faktur pajak fiktif yang tidak sesuai dengan transaksi sebenarnya sebagai bukti manipulatif untuk memperleh restitusi PPN.

Faktur pajak merupakan dokumen penting dalam pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Masa Pengusaha Kena Pajak (Early Suandi, 2008:95) dan merupakan bukti pungutan yang dibuat oleh PKP karena penyerahan BKP/JKP. (Siti Kurnia Rahayu, 2010). Faktur pajak juga merupakan bukti transaksi dalam tahap pencatatan suatu siklus akuntansi (Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini, 2009:22).


(15)

Universitas Kristen Maranatha 3

Surat Pemberitahuan merupakan laporan mengenai jumlah pajak terutang pajak selama periode tertentu (Tahunan atau Masa) sebagai laporan hasil dari mekanisme pembukuan (Early Suandi, 2008:95). Istilah pembukuan pada perpajakan merupakan system pencatatan akuntansi sebagai dasar menghasilkan informasi keuangan (Siti Kurnia Rahayu, 2010:217). Oleh karenanya jika proses pelaporannya fiktif maka informasi yang disampaikan dalam pelaporan keuangan yang disampaikan tidak reliable. (Zaki Baridwan, 2008:5,6). Karena penyajian informasi merupakan proses/ kegiatan pelaporan keuangan yang dilakukan (IAI, 2007:1).

Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Wajib Pajak Terhadap Pemeriksaan Pajak pada Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Bandung Karees”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah penulis uraikan sebelumnya diatas, penulis merumuskan beberapa permasalahan, sebagai berikut :

1. Bagaimana kualitas pelaporan keuangan yang dilakukan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Bandung Karees.

2. Bagaimana penerapan pemeriksaan pajak yang dilakukan wajib pajak badan di KPP Pratama Bandung Karees

3. Seberapa besar pengaruh kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak Wajib Pajak badan di KPP Pratama Bandung Bandung Karees.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji kembali dan memahami lebih mendalam teori-teori dan asumsi-asumsi dalam data dan informasi yang diperoleh. Selain itu untuk mengetahui kualitas pelaporan keuangan berpengaruh terhadap pemeriksaan pajak pada Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.

Dari paparan masalah yang telah disebut di atas. Penulis mempunyai tujuan, antara lain :

1. Untuk mengetahui kualitas pelaporan keuangan yang dilakukan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Bandung Karees.

2. Untuk mengetahui penerapan pemeriksaan pajak yang dilakukan wajib pajak badan di KPP Pratama Bandung Karees

3. Untuk mengetahui besar pengaruh kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak Wajib Pajak badan di KPP Pratama Bandung Bandung Karees.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua kegunaan, yaitu: kegunaan secara praktis dan akademis.

1. Kegunaan Praktis

Sebagai tambahan informasi mengenai pengaruh kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak pada Wajib Pajak badan di Kantor Pelayanan


(17)

Universitas Kristen Maranatha 5

Pajak Pratama Bandung Karees, sehingga akan menjadi lebih baik dan berkembang.

2. Kegunaan Akademis

a. Bagi pengembangan Ilmu Akuntansi

Diharapkan dapat memberikan informasi serta dapat dijadikan referensi mengenai pengaruh kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama kota Bandung Karees.

b. Bagi Peneliti

Peneliti mengharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat dan untuk menambah pengetahuan, dan juga memperoleh gambaran langsung tentang pengaruh kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama kota Bandung Karees.

c. Bagi Peneliti Lain

Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama, yaitu mengenai pengaruh kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama kota Bandung Karees.


(18)

94 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi sederhana mengenai pengaruh kualitas laporan keuangan wajib pajak terhadap pemeriksaan pajak pada Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Bandung Karees, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kualitas laporan keuangan Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama Bandung Karees masih kurang baik sehingga harus ditingkatkan, hal ini terlihat dari nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3,08 termasuk dalam kategori cukup baik. Beberapa hal yang harus ditingkatkan antara lain pemberian informasi yang dihasilkan Wajib Pajak Badan tidak jelas berdasarkan nilai rata-rata yang terendah yaitu 2,33.

2. Pemeriksaan pajak pada KPP Pratama Bandung Karees kepada Wajib Pajak Badan sudah dilaksanakan cukup baik sehingga perlu untuk ditingkatkan, hal ini terlihat dari nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3,11 termasuk dalam kategori cukup baik. Beberapa hal yang harus ditingkatkan antara lain pengetahuan mengenai akuntansi yang dimiliki pemeriksa pajak yang harus ditingkatkan berdasarkan nilai rata-rata yang terendah yaitu 2,65.

3. Hubungan antara kualitas laporan keuangan dengan pemeriksaan pajak sebesar 0,662, hal ini termasuk dalam kategori hubungan yang kuat. Besarnya pengaruh kualitas laporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak adalah (0,662)2 x 100%


(19)

95 Universitas Kristen Maranatha dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar kualitas laporan keuangan yang tidak dibahas oleh peneliti, misalnya teknologi informasi, jumlah sumber daya manusia, kualitas sumberdaya, sarana dan prasana pemeriksaan. Sehingga berdasarkan pembahasan yang telah peneliti lakukan maka dapat dimengerti bahwa kualitas laporan keuangan berpengaruh terhadap pemeriksaan pajak sebesar 43,9%.

5.2Saran 1. Bagi KPP

a. Bagi aparat KPP Pratama Bandung Karees untuk lebih meningkatkan kualitas pemeriksaan sehingga tujuan dari pemeriksaan dapat tercapai, misalnya dengan menambah jumlah petugas yang melakukan pemeriksaan pajak dan peningkatan kualitas mereka secara teknis dalam melaksanakan pemeriksaan pajak

b. Sebaiknya lebih sering dilakukan penyuluhan kepada wajib pajak mengenai tata cara dan peraturan perpajakan, sehingga wajib pajak akan melakukan kewajiban perpajakannya dan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak c. Sumber daya manusia di bidang pemeriksaan sebaiknya ditambah lagi karena

jumlah wajib pajak selalu meningkat setiap tahunnya 2. Bagi Wajib Pajak

a. Pemeriksaan pajak perlu ditingkatkan untuk mencapai efektifitas yang maksimal terutama yang berkaitan dengan kualitas auditor dan prosedur pemeriksaan. Sebaiknya pelatihan auditor diselenggarakan lebih rutin dan


(20)

96 Universitas Kristen Maranatha menyeluruh, kemudian perlu adanya pengawasan dalam pelaksanaan prosedur pemeriksaan agar penyimpangan prosedur tidak kembali terjadi.

b. Informasi laporan keuangan yang di berikan tidak menyesatkan, kesalahan material, sehingga dapat disajikan dengan wajar agar tidak ada lagi wajib pajak yang melaporkan SPTnya dengan faktur fiktip

c. Agar mempermudah pemeriksaan pajak wajib pajak senantiasa meminjamkan

dokumen-dokumen yang akan di pinjam oleh tim pemeriksaan agar pemeriksaan berjalan dengan lancar

3. Bagi peneliti selanjutnya, harus dipertimbangkan mengenai faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi efektifitas pemeriksaan pajak yang dilakukan, misalnya audit laporan keuangan ataupun tax evasion perlu mendapat perhatian lebih lanjut, selain memperbaiki kebijakan-kebijakan berkaitan pelaporan keuangan yang dilakukan wajib pajak.


(21)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anang Mury Kurniawan. (2011). Upaya Hukum Terkait dengan Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak. Jakarta : Graha Ilmu.

Early Suandi. (2000). Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Early Suandi. (2008). Manajemen pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Efraim Ferdinan Giri. (1995). Akuntansi keuangan 1 Edisi ke-1. Yogyakarta: Bagian penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini. (2009). Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Daftar Pustaka

Ginting, Riskon. (2006). Pengaruh Pemberian Surat Penagihan Terhadap Pembayaran Tunggakan Pajak Penghasilan di Tiga Kantor Pelayanan Pajak. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,Vol 5, Nomor 1, Maret 2006:11-20.

Hananta Bwoga, Yoseph Agus BBN, dan Tony Maryahrul. (2005). Pemeriksaan pajak di Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

John Hutagaol. (2007). Perpajakan: Isu-isu konteporer. Jakarta : Graha ilmu. Jonathan Sarwono. (2006). Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14. Yogyakarta:

Andi.

Larsman, P., 2006. On The Relation between Psychosocial Work Environment and Musculoskeletal Symptoms: A Structural Equation Modeling Approach. Arbete Och Hälsa. National Institute for Working Life

Libman, Alexander, and Feld, Lars P. (2009). Strategic Tax Collection and Fiscal Decentralization: The Case of Russia. Discussion Paper No. 59 CDSE University f Mannheim

Mardiasmo. (2009). Perpajakan edisi revisi. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Muda Markus dan Lalu H. (2005). Perpajakan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Paca Kurniawan dan Bagus Pamungkas. (2006). Penagihan pajak di Indonesia. Malang : Banyumedia Publishing.


(22)

Universitas Kristen Maranatha Riahi, Ahmed & Belkaoui. (2001). Accounting Theory: Buku satu. Jakarta:

Salemba empat.

Siti Kurnia Rahayu. (2010). Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu. (2006). Perpajakan teori dan isu. Bandung: Prenada Media Grup.

Soemarso. (2004). Revisi Akuntansi Suatu pengantar. Jakarta: Salemba empat. Soemarso. (2007). Perpajakan Pendekatan komprehensif. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono (2009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, dan Lina Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah . Jakarta:.Genesis.

Umi Narimawati, (2007). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Agus Media

Wirawan B Ilyas dan Richard Burton. (2007). Hukum Pajak (Edisi 5). Jakarta: Salemba Empat.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 5

Pajak Pratama Bandung Karees, sehingga akan menjadi lebih baik dan berkembang.

2. Kegunaan Akademis

a. Bagi pengembangan Ilmu Akuntansi

Diharapkan dapat memberikan informasi serta dapat dijadikan referensi mengenai pengaruh kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama kota Bandung Karees.

b. Bagi Peneliti

Peneliti mengharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat dan untuk menambah pengetahuan, dan juga memperoleh gambaran langsung tentang pengaruh kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama kota Bandung Karees.

c. Bagi Peneliti Lain

Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama, yaitu mengenai pengaruh kualitas pelaporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama kota Bandung Karees.


(2)

94 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi sederhana mengenai pengaruh kualitas laporan keuangan wajib pajak terhadap pemeriksaan pajak pada Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Bandung Karees, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kualitas laporan keuangan Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama Bandung Karees masih kurang baik sehingga harus ditingkatkan, hal ini terlihat dari nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3,08 termasuk dalam kategori cukup baik. Beberapa hal yang harus ditingkatkan antara lain pemberian informasi yang dihasilkan Wajib Pajak Badan tidak jelas berdasarkan nilai rata-rata yang terendah yaitu 2,33.

2. Pemeriksaan pajak pada KPP Pratama Bandung Karees kepada Wajib Pajak Badan sudah dilaksanakan cukup baik sehingga perlu untuk ditingkatkan, hal ini terlihat dari nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3,11 termasuk dalam kategori cukup baik. Beberapa hal yang harus ditingkatkan antara lain pengetahuan mengenai akuntansi yang dimiliki pemeriksa pajak yang harus ditingkatkan berdasarkan nilai rata-rata yang terendah yaitu 2,65.

3. Hubungan antara kualitas laporan keuangan dengan pemeriksaan pajak sebesar 0,662, hal ini termasuk dalam kategori hubungan yang kuat. Besarnya pengaruh kualitas laporan keuangan terhadap pemeriksaan pajak adalah (0,662)2 x 100%


(3)

95 Universitas Kristen Maranatha dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar kualitas laporan keuangan yang tidak dibahas oleh peneliti, misalnya teknologi informasi, jumlah sumber daya manusia, kualitas sumberdaya, sarana dan prasana pemeriksaan. Sehingga berdasarkan pembahasan yang telah peneliti lakukan maka dapat dimengerti bahwa kualitas laporan keuangan berpengaruh terhadap pemeriksaan pajak sebesar 43,9%.

5.2Saran 1. Bagi KPP

a. Bagi aparat KPP Pratama Bandung Karees untuk lebih meningkatkan kualitas pemeriksaan sehingga tujuan dari pemeriksaan dapat tercapai, misalnya dengan menambah jumlah petugas yang melakukan pemeriksaan pajak dan peningkatan kualitas mereka secara teknis dalam melaksanakan pemeriksaan pajak

b. Sebaiknya lebih sering dilakukan penyuluhan kepada wajib pajak mengenai tata cara dan peraturan perpajakan, sehingga wajib pajak akan melakukan kewajiban perpajakannya dan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak c. Sumber daya manusia di bidang pemeriksaan sebaiknya ditambah lagi karena

jumlah wajib pajak selalu meningkat setiap tahunnya 2. Bagi Wajib Pajak

a. Pemeriksaan pajak perlu ditingkatkan untuk mencapai efektifitas yang maksimal terutama yang berkaitan dengan kualitas auditor dan prosedur pemeriksaan. Sebaiknya pelatihan auditor diselenggarakan lebih rutin dan


(4)

96 Universitas Kristen Maranatha menyeluruh, kemudian perlu adanya pengawasan dalam pelaksanaan prosedur pemeriksaan agar penyimpangan prosedur tidak kembali terjadi. b. Informasi laporan keuangan yang di berikan tidak menyesatkan, kesalahan

material, sehingga dapat disajikan dengan wajar agar tidak ada lagi wajib pajak yang melaporkan SPTnya dengan faktur fiktip

c. Agar mempermudah pemeriksaan pajak wajib pajak senantiasa meminjamkan

dokumen-dokumen yang akan di pinjam oleh tim pemeriksaan agar pemeriksaan berjalan dengan lancar

3. Bagi peneliti selanjutnya, harus dipertimbangkan mengenai faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi efektifitas pemeriksaan pajak yang dilakukan, misalnya audit laporan keuangan ataupun tax evasion perlu mendapat perhatian lebih lanjut, selain memperbaiki kebijakan-kebijakan berkaitan pelaporan keuangan yang dilakukan wajib pajak.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anang Mury Kurniawan. (2011). Upaya Hukum Terkait dengan Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak. Jakarta : Graha Ilmu.

Early Suandi. (2000). Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Early Suandi. (2008). Manajemen pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Efraim Ferdinan Giri. (1995). Akuntansi keuangan 1 Edisi ke-1. Yogyakarta: Bagian penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini. (2009). Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Daftar Pustaka

Ginting, Riskon. (2006). Pengaruh Pemberian Surat Penagihan Terhadap Pembayaran Tunggakan Pajak Penghasilan di Tiga Kantor Pelayanan Pajak. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,Vol 5, Nomor 1, Maret 2006:11-20.

Hananta Bwoga, Yoseph Agus BBN, dan Tony Maryahrul. (2005). Pemeriksaan pajak di Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

John Hutagaol. (2007). Perpajakan: Isu-isu konteporer. Jakarta : Graha ilmu. Jonathan Sarwono. (2006). Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14. Yogyakarta:

Andi.

Larsman, P., 2006. On The Relation between Psychosocial Work Environment and Musculoskeletal Symptoms: A Structural Equation Modeling Approach. Arbete Och Hälsa. National Institute for Working Life

Libman, Alexander, and Feld, Lars P. (2009). Strategic Tax Collection and Fiscal Decentralization: The Case of Russia. Discussion Paper No. 59 CDSE University f Mannheim

Mardiasmo. (2009). Perpajakan edisi revisi. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Muda Markus dan Lalu H. (2005). Perpajakan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Paca Kurniawan dan Bagus Pamungkas. (2006). Penagihan pajak di Indonesia. Malang : Banyumedia Publishing.


(6)

Universitas Kristen Maranatha Riahi, Ahmed & Belkaoui. (2001). Accounting Theory: Buku satu. Jakarta:

Salemba empat.

Siti Kurnia Rahayu. (2010). Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu. (2006). Perpajakan teori dan isu. Bandung: Prenada Media Grup.

Soemarso. (2004). Revisi Akuntansi Suatu pengantar. Jakarta: Salemba empat. Soemarso. (2007). Perpajakan Pendekatan komprehensif. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono (2009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, dan Lina Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah . Jakarta:.Genesis.

Umi Narimawati, (2007). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Agus Media

Wirawan B Ilyas dan Richard Burton. (2007). Hukum Pajak (Edisi 5). Jakarta: Salemba Empat.


Dokumen yang terkait

Pengaruh kualitas pelayanan pajak, kesadaran wajib pajak, dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey pada WPOP yang terdaftar di KPP Pratama Bandung Karees)

6 32 59

Pengaruh pengetahuan pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey di KPP Pratama Bandung Karees)

0 5 1

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

11 50 87

Analisis Pemeriksaan Pajak Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Di Wilayah Kota Bandung

0 3 1

Pengaruh Kualitas Pelaporan Keuangan Terhadap Pemeriksaan Pajak Dan Implikasinya Terhadap Penagihan Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Badan Di KPP Pratama Bandung Karees)

1 18 147

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Badan Di KPP Pratama Bandung Tegallega)

0 9 44

Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Badan Di KPP Pratama Bandung Cicadas)

3 75 107

PENGARUH PELAYANAN FISKUS DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN: Survei Persepsi Wajib Pajak pada Wilayah KPP Pratama Bandung Karees.

0 8 39

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak dan Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di KPP Madya Bandung.

0 0 20

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Karees.

0 1 21