BaÅörtüsü : Perancangan Busana Ready-to-Wear Hijab Deluxe dengan Tema Flowing Arabesque.
ABSTRAK
“Basortusu” adalah judul koleksi busana Tugas Akhir bertemakan Flowing Arabesque yang terinspirasi dari daerah Timur Tengah dengan memadukan dua sub tema dari buku tren 2015 Re+Habitat yaitu sub tema Edifice dan sub tema Prolific. Koleksi ini merupakan jenis busana siap pakai hijab sebagaimana judul koleksi yang diambil dari bahasa Turki yang artinya ‘hijab’ atau ‘penutup’.
Tema busana hijab Flowing Arabesque diimplementasikan melalui corak-corak arabesque atau islamik yang berasal dari ornamentasi masjid dan bangunan bersejarah di Timur Tengah seperti pada lantai, karpet, ukiran, anyaman tirai, lukisan dinding dan langit-langit. Ornamentasi tersbebut kemudian diolah sedemikian rupa dan diaplikasikan pada busana bersiluet longgar dengan pemilihan bahan yang dingin, jatuh melangsai namun tidak transparan, serta aksen tumpuk pakaian. Adapun palet warna yang dipilih merupakan warna-warna natural dan sejuk berupa monokromasi dari coklat dan peach dengan penambahan warna hijau, biru, dan terakota pada corak motif. Melalui perpaduan material utama, yaitu linen, palet warna, dan corak arabesque, maka koleksi busana “Basortusu” dapat memberikan kesan nyaman, etnik, dan rustic bagi para pemakainya.
Proses pengerjaan koleksi Tugas Akhir ini dimulai dari perancangan desain, pembuatan pola tiap busana dan corak motif, tahap printing kemudian proses opnaisel atau tucking, dan pleats, setelah itu proses pemotongan pola dan penjahitan pakaian. Proses akhir adalah tahap finishing dan penambahan aksesoris berupa ikat pinggang berbahan kulit sintetis dengan pengolahan laser cut yang membentuk corak arabesque dan ditumpuk untuk menghasilkan kesan tiga dimensi.
Koleksi busana ini diharapkan dapat menimbulkan kesan dewasa, nyaman, dan damai serta menjadi inspirasi konsumen dalam menggunakan pakaian hijab yang dapat menyampaikan pesan konsep Re+Habitat yaitu kembali pada manusia yang penuh esensi kebahagiaan dan kesehatan tidak pada jasmani saja namun juga pada rohani.
(2)
ABSTRACT
"Basortusu" is the title of a Final Project fashion collection with Flowing Arabesque theme inspired by the Middle East region, combining two sub-themes from a book of 2015 trends Re+Habitat, which are Edifice and Prolific. This is a ready-to-wear hijab clothing collection as the title suggests, which means 'hijab' or 'cover' in Turkish. The Flowing Arabesque hijab fashion theme is implemented through Arabesque or Islamic prints derived from mosques and historical buildings in the Middle East, specifically the floors, carpets, carvings, woven curtains, wall paintings and ceilings. Those ornaments are then processed in a particular way and applied to clothes with loose silhouette with materials selection that is cool, drapey yet opaque and heavily layered. The chosen color palette is of natural and cool colors in the form of monochromatic brown and peach with the additions of green, blue and terracotta on the prints. Through the combination of primary material (linen), color palette and arabesque prints, this “Basortusu” collection gives the impression of comfort, ethnic, and rustic to the wearer.
The work process of this Final starts with design planning, pattern and prints creation of each piece, printing, tucking, and pleating process, then pattern cutting and sewing of garments. The final process is finishing steps and the addition of accessories such as belts made from synthetic leather with laser cut processing that forms the arabesque prints and layers to produce a three-dimensional impression.
This fashion collection is expected to generate the impressions of maturity, comfort and peace, and to inspire customers to wear hijab clothing that conveys the message of the Re+Habitat concept, which is going back to being a human with pure happiness, not only physically but also spiritually.
Keywords: arabesque, hijab, linen, loose, ready-to-wear
(3)
DAFTAR ISI
Abstrak ... i
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... v
Daftar Gambar ... vii
Daftar Lampiran ... viii
Bab I. Pendahuluan ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 2
1.3. Batasan Perancangan ... 3
1.4. Tujuan Perancangan ... 3
1.5. Metode Perancangan ... 4
1.6. Sistematika Penulisan ... 5
Bab II. Kerangka Teori ... 7
2.1. Teori Fashion ... 7
2.1.1. Fashion ... 7
2.1.2. Tren ... 8
2.2. Teori Busana ... 11
2.2.1. Fungsi Busana ... 12
2.2.2. Dasar Bentuk Busana ... 13
2.2.3. Industri Busana ... 13
2.3. Teori Pola dan Jahit ... 14
2.3.1. Pengertian Pola Dasar dan Pecah Pola ... 15
2.3.1.1. Pola Dasar ... 15
2.3.1.2. Pecah Pola ... 15
2.3.2. Macam-macam Pola Dasar ... 16
2.3.3. Teori Jahit ... 18
2.4. Teori Tekstil ... 18
2.5. Teori Reka Bahan Tekstil ... 20
2.6. Teori Desain ... 21
(4)
2.6.2. Prinsip Desain ... 25
Bab III. Deskripsi Objek Studi ... 26
3.1. Trend Forecasting 2015-2016 “Re+Habitat” ... 26
3.1.1. Objek Studi I: Alliance ... 27
3.1.2. Objek Studi II: Veracious ... 28
3.2. Objek Studi III: Hijab ... 29
3.3. Wilayah Timur Tengah Sebagai Objek Inspirasi ... 31
3.3.1. Bangunan di Timur Tengah Sebagai Objek Inspirasi ... 34
3.3.2 Corak Arabesque Sebagai Objek Inspirasi ... 35
Bab IV. Konsep Perancangan ... 41
4.1. Perancangan Umum ... 41
4.1.1. Imageboard ... 42
4.1.2. Konsep ... 42
4.1.3. Koleksi Desain ... 44
4.2. Perancangan Khusus ... 45
4.2.1. Desain I ... 46
4.2.2. Desain II ... 48
4.2.3. Desain III ... 50
4.2.4. Desain IV ... 52
4.3. Perancangan Detail ... 55
4.3.1 Reka Bahan pada Busana ... 55
4.3.2 Aksesoris ... 57
Bab V. Penutup ... 59
5.1. Kesimpulan ... 59
5.2. Saran ... 59
Biodata Penulis ... 61
Lampiran ... 62
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Metode Perancangan ... 4
Gambar 2.1. Siklus Mode Klasik dan Fads ... 9
Gambar 2.2. Lingkaran Warna ... 23
Gambar 3.1. Arsitektur dan Interior dengan Detail Geometrik ... 28
Gambar 3.2. Palet Warna ‘Veracious’ ... 29
Gambar 3.3. Hijab Kontemporer ... 31
Gambar 3.4. Cara Berpakaian Pria di Yemen ... 32
Gambar 3.5. Gambar Pola Kaftan ... 33
Gambar 3.6. Peragaam Busana Wanita pada ‘Dubai Fashion Week’ ... 34
Gambar 3.7. Azadi Tower di Iran ... 34
Gambar 3.8. Blue Mosque ... 35
Gambar 3.9. Ubin Dinding di Mesjid Cheykhoun pada Abad ke-14 ... 36
Gambar 3.10. Konstruksi Geometris dari Lingkaran Hingga Bentuk Geometrik ... 39
Gambar 3.11. Pola Geometris ... 40
Gambar 3.12. Pola Vegetal ... 40
Gambar 4.1. Imageboard ... 42
Gambar 4.2. Sketsa 4 Desain ... 44
Gambar 4.3 Pola Dasar Geometris ... 45
Gambar 4.4 Pola Dasar Vegetal ... 45
Gambar 4.5. Desain Busana I ... 46
Gambar 4.6 Pola Corak Blus ... 47
Gambar 4.7. Pola Corak Celana ... 47
Gambar 4.8. Desain Busana II ... 48
Gambar 4.9. Pola Corak Kemeja ... 49
Gambar 4.10. Pola Corak Cardigan ... 49
Gambar 4.11. Desain Busana III ... 50
Gambar 4.12. Pola Corak Busana Ketiga ... 51
Gambar 4.13. Desain Busana IV ... 52
Gambar 4.14. Pola Corak Kemeja I ... 53
Gambar 4.15. Pola Corak Kemeja II ... 54
Gambar 4.16. Pola Corak Cardigan ... 54
Gambar 4.17. Reka Bahan Print ... 55
(6)
Gambar 4.18. Reka Bahan Print Sebelum Dijahit Tucks ... 56
Gambar 4.19. Reka Bahan Tucks ... 56
Gambar 4.20. Ikat Pinggang Busana 1 dan 3 ... 57
Gambar 4.21. Pola Laser Cut dan Grafir untuk Busana 1 ... 57
(7)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Mindmap ... 62
Lampiran B Rincian Ukuran Model ... 63
Lampiran C Pola ... 65
Lampiran D Rincian Harga ... 99
Lampiran E Foto Busana dan Aksesoris ... 103
Lampiran F Material ... 111
Lampiran G Reka Bahan Tekstil ... 113
Lampiran H Proses Pembuatan ... 114
Lampiran I Technical Drawing ... 117
(8)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPada zaman modern ini, sudah kerap terjadi proses globalisasi antara satu negara dengan yang lainnya, budaya, serta kebiasaan yang membentuk pribadi manusia yang baru. Globalisasi senantiasa menghasilkan akulturasi yang terlahir di tengah-tengah masyarakat terutama di Indonesia. Melalui perkembangan zaman, saat ini sudah menjadi hal yang tidak asing lagi bagi para kaum wanita atau pria untuk menggunakan hijab dalam artian istilah Arab adalah “penghalang” atau “penutup” sehingga hijab mengacu pada pakaian dan lebih terkonstruksi menjadi sebuah jenis fashion dan tren di Indonesia yang pada saat ini membuat Indonesia menjadi salah satu pangsa pasar yang besar bagi koleksi busana hijab dan sekaligus menjadi trendsetter global.
Manusia sebagai makhluk sempurna yang berakal dan berbudaya tentunya tidak dapat lepas dari tiga kebutuhan primer yaitu pangan, sandang, dan papan. Di bawah pengaruh modernisasi, kebutuhan-kebutuhan tersebut terus meningkat yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat pula. Kecenderungan kehidupan global serta struktur tradisi yang dirasa tidak memungkinkan keberadaannya untuk menjadi bagian dari gaya hidup modern telah menjauhkan manusia dari faktor kenyamanan mereka sebagai makhluk sosial dan kesadaran sebagai makhluk berohani sebagai ciptaan Tuhan. Unsur tersebut bisa kita kembalikan ke kehidupan manusia dengan banyak cara dan salah satunya melalui desain.
Desainer mengambil rancangan desain dari buku Fashion Trendforecasting 2015 “Re+Habitat” yaitu kembali ke manusia yang penuh esensi kebahagiaan dan kesehatan jasmani serta rohani dengan mengawinkan jenis koleksi hijab dengan subtema Edifice dan Prolific. Edifice mencerminkan pemahaman akar kultural dan pengaruh etnis pada elemen-elemen budaya namun terintegritasi oleh sentuhan gaya hidup berbasis teknologi tinggi. Prolific mencerminkan inspirasi sejarah peradaban manusia dengan karakter warna-warna netral dan campuran warna terakota, toska, dan biru, serta siluet pakaian loose dan aksen tumpuk pada desain. Dua perpaduan subtema ini dikombinasikan ke dalam kesatuan tema yang terinspirasi dari daerah timur tengah yaitu siluet, motif islamik, serta arsitektur.
Koleksi busana ready-to-wear deluxe yang bertema hijab - Flowing Arabesque ini diberi judul ‘Başörtüsü’ (Basortusu) berarti hijab. Hijab sendiri secara harfiah berarti penghalang atau penutup, dengan kata lain al-hijab adalah benda yang digunakan untuk menutup benda lainnya. Melalui pemilihan judul dan tema, desainer berharap konsumen yang
(9)
memakai pakaian koleksi ini dapat merasa nyaman dengan desain yang menutupi bagian tubuh dan material yang dingin sehingga menimbulkan rasa tenang dan aman kepada konsumen.
Pemilihan bahan yang digunakan untuk pembuatan koleksi ini adalah bahan-bahan yang menimbulkan kesan nyaman bagi pemakainya, sehingga bahan yang dipilih adalah bahan yang dingin, jatuh, melangsai namun tidak transparan dengan palet warna yang sesuai pada motif islamik seperti monokromasi coklat dan peach. Siluet yang diambil adalah loose menutupi sebagian besar tubuh dengan aksen tumpuk dengan penambahan motif menggunakan teknik print, anyam dan pleats. Melalui model desain, pemilihan material, serta manipulasi tekstil yang diaplikasikan kepada pakaian, desainer berharap koleksi ini dapat menjadi inspirasi konsumen dalam menggunakan pakaian hijab. Adapun busana dengan tema Flowing Arabesque ini ditujukan bagi konsumen wanita dan pria kelas atas dengan jarak usia antara 25-37 tahun dengan karakter tenang, natural, dan stylish.
I.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang terdapat dalam perancangan terdiri dari :
1. Tingginya kebutuhan konsumen terhadap koleksi busana ready-to-wear deluxe untuk dipakai sehari-hari, khususnya terhadap desain hijab.
2. Bagaimana mewujudkan tema Flowing Arabesque ke dalam kesatuan perancangan yang terdiri dari beberapa unsur desain seperti siluet, warna, material, dan corak
3. Bagaimana menyampaikan kesan yang ditimbulkan dari tiap koleksi pakaian agar tetap menjadi satu kesatuan, dengan mengedepankan siluet
loose, aksen tumpuk, dan corak.
4. Bagaimana menyampaikan pesan Re+Habitat, kembali pada manusia yang penuh esensi kebahagiaan dan kesehatan jasmani serta rohani, melalui kesatuan koleksi desain.
I.3 Batasan Perancangan
Dalam proses perancangan terdapat ruang lingkup masalah yang dibatasi, yaitu sebagai berikut :
1. Pemilihan desain hijab dengan model bertumpuk dengan pemilihan bahan yang jatuh melangsai agar konsumen tetap nyaman dalam memakai namun tidak meninggalkan kesan yang ingin disampaikan.
(10)
2. Pemilihan corak islamik sebagai motif pada busana.
3. Pengkombinasian warna dan corak yang tertuju pada konsep dan judul. 4. Pemilihan manipulasi tekstil yaitu print, tucking, dan pleats.
5. Target market yang ditujukan yaitu dari usia 27 hingga 35 tahun.
I.4 Tujuan Perancangan
Tujuan pembuatan desain koleksi ready to wear deluxe terhadap konsumen adalah :
1. Memenuhi kebutuhan konsumen terhadap pakaian ready to wear deluxe,
khususnya desain hijab dengan siluet loose badan dan bertumpuk.
2. Menghadirkan pilihan busana hijab yang mengikuti tren tanpa mengurangi rasa nyaman bagi para pemakainya.
3. Menggabungkan subtema dari trend forecasting 2015-2016 yaitu inspirasi subtema Edifice dan Prolific lalu mengaplikasikannya terhadap desain dengan karakteristik sendiri seperti pemilihan bahan dan aksen tumpuk pada desain.
4. Menggunakan siluet loose, pemilihan material, serta penggunaan manipulasi tekstil pada tiap koleksi, dan aksen belt pinggang pada tiap desain agar menjadi satu kesatuan koleksi.
5. Memberikan varian koleksi busana siap pakai dengan tema Flowing Arabesque
I.5 Metode Perancangan
Keseluruhan proses perancangan tugas akhir terdiri dari tiga tahap metode perancangan yaitu tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Ketiga tahap tersebut dijabarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut :
(11)
Gambar 1.1 Metode Perancangan Sumber: Ghita, 2015
I.6 Sistematika Penulisan
Laporan Tugas Akhir terdiri dari 5 bab pembahasan, yaitu :
BAB 1 PENDAHULUAN, berisikan gambaran umum proses tugas akhir dan terdiri dari penjelasan latar belakang konsep, identifikasi masalah, menjelaskan batasan masalah busana, tujuan perancangan busana, metode perancangan, dan sistematika penulisan.
(12)
BAB 2 KERANGKA TEORI, berisikan teori dasar yang terkait langsung terhadap konsep perancangan koleksi meliputi siluet, warna, serta corak sebagai penunjang karya yang bersumber dari buku maupun website yang berakreditasi.
BAB 3 DESKRIPSI OBJEK STUDI, yang berisi deskripsi dari unsur desain objek yang digunakan pada desain. Pembahasan secara mendalam mengenai sumber inspirasi yaitu, Timur Tengah, palet warna, corak Arabesque, dan segmentasi market.
BAB 4 KONSEP PERANCANGAN, yaitu penjelasan secara mendetail mengenai konsep dan proses perancangan yang diangkat beserta masing-masing unsurnya sehingga menjadi satu kesatuan koleksi yang bertema Flowing Arabesque
BAB 5 PENUTUP, yang berisi kesimpulan yang didapat dari proses perancangan yang kemudian diperoleh juga saran dan kritik sebagai gagasan agar selanjutnya dapat menghasilkan rancangan yang lebih baik.
(13)
BAB V
PENUTUP
5.1 KesimpulanDengan selesainya koleksi busana “Basortusu” ini maka dapat disimpulkan bahwa tujuan awal menciptakan busana siap pakai deluxe khususnya terhadap desain hijab telah tercapai. Pemilihan unsur desain seperti siluet, material yang bersifat ringan serta lentur, dan corak pun membantu mewujudkan tema Flowing Arabesque. Kesan natural dan rustic juga didukung oleh pemilihan material linen dengan kromasi warna broken white hingga coklat. Pemilihan potongan busana, siluet A-line, serta reka bahan pleats dan tucks menghasilkan efek loose dan kesan tumpuk seperti apa yang desainer ingin sampaikan. Selain siluet loose
yang memberika kesan nyaman pada pemakai, bahan yang lembut serta dingin pun diharapkan dapat membawa esensi kembali pada kebahagiaan dan kedamaian jasmani serta rohani pemakai.
Busana ini diperuntukan sebagai busana bepergian sehari-hari seperti ke pusat pertokoan elitatau untuk acara pertemuan santai dan dapat digunakan oleh wanita dan pria jangka umur 25-37 tahun dengan karakter stylish, tenang, berani terhadap pemakaian pakain bermotif, natural seperti mencintai material yang berasal dari alam serta palet warna netral, dan sederhana dalam arti tidak tampil dalam konsep visual kemewahan yang berlebihan. 5.2 Saran
Berdasarkan proses pembuatan busana koleksi “Basortusu” maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan perancang guna memperbaiki dan menambah nilai guna rancangan. Koleksi dengan mengangkat tema khas suatu daerah seperti corak, warna dan memerlukan pencarian data yang lebih spesifik lagi agar misinterpretasi dalam menerapkan tema dan agar lebih mendalam dalam membuat konsep rancangan. Selain itu terdapat juga saran berupa teknis, yaitu:
1. Pemilihan palet warna untuk mewujudkan koleksi ini melalui proses kombinasi antara warna asli kain linen dan warna printing yang selaras sehingga dibutuhkan ketelitian dan ketepatan pada proses proofing warna printer kain.
2. Teknik tucking merupakan teknik reka bahan yang memerlukan teknik craftsmanship tinggi terlebih dalam membentuk motif corak arabesque
(14)
sehingga perlu ketilitian lebih dalam proses menjahit dan menyetrika teknik reka ini.
3. Perpaduan corak motif arabesque yang bermacam-macam dan cenderung berbentuk geometric dapat mengakibatkan efek tabrak yang tidak enak dilihat maka dibutuhkan pengolahan komposisi corak yang pas untuk merealisasikan satu kesatuan koleksi.
4. Aksen tumpuk serta jenis busana hijab yang mengharuskan busana ini tertutup dapat membuat pemakai merasa panas sehingga pemilihan jenis linen, siluet, dan potongan pola harus tepat agar pemakai tetap merasa nyaman saat memakai pakaian ini.
(15)
(16)
DAFTAR PUSTAKA
Barnard, Malcolm. 2009. Fashion Sebagai Komunikasi: Cara Mengkomunikasikan Identitas Sosial, Seksual, Kelas, dan Gender. Yogyakarta: Jalasutra
Bleicher, Steven. 2011. Contemporary Color: Theory and Use. Canada-USA: Cengange Learning
Brannon, Evelyn L. 2010. Fashion Forecasting. New York: Fairchild Books
Brenner, Suzanne. 1996. Reconstructing Self and Society: Javanese Muslim Women and “The Veil”. Sandiego: American Ethnologist
Ettinghausen, Richard, Oleg Grabar, Marilyn Jenkins. 2001. Islamic Art and Architecture 650-1250. United States: Yale University Press
Fitrihana, Noor. 2011. Memilih Bahan Busana. Sleman: PT Intan Sejati Klaten
Grube, Ernst. 1995. Architecture of the Islamic World: Its History and Social Meaning. London: Thames & Hudson
Gunawan, Belinda. 2012. Kenali Tekstil. Jakarta: Dian Rakyat
Hopkins, John. 2012. Fashion Design: The Complete Guide. Canada: AVA Publishing SA Johnston, Amanda dan Clive Hallet. 2010. Fabric for Fashion: The Swatch Book. London:
Laurance King Publishing Ltd
Khurana, Pooja. 2007. Introduction to Fashion Technology. New Delhi: Firewall Media Kim, Eundeok., Ann Marie Fiore., Hyejeong Kim. 2013. Fashion Trends: Analysis and
Forecasting. Oxford-England: Berg.
Kurnia, Novi dan Mia Siti Aminah. 2012. Mendesain Baju Sendiri Dari Pola Hingga Jadi. Jakarta: Dunia Kreasi
Muliawan, Porrie. 2014. Dasar-Dasar Teknik Jahit Menjahit. Bandung: BPK Gunung Mulia Noe’man, Irvan A., M.ID, dkk. 2015. Trend Forecasting 2015/2016 Re+Habitat. Jakarta:
BDA+Designs
Poespo, Goet. 2000. Teknik Menggambar Mode Busana. Yogyakarta: Kanisius __________. 2005. Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta: Kanisius
Prasetia, Heru. 2010. Pakaian, Gaya, dan Identitas Perempuan Islam; Identitas Perempuan Indonesia: Status, Pergeseran Relasi Gender, dan Perjuangan Ekonomi Politik. Depok: Desantara Foundation
Pratiwi, Djati, dkk. 2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta: Kanisius Solomon, Michael R., dkk. 2013. Consumer Behaviour. Harlow-UK: Pearson Higher Ed
(17)
SITUS WEBSITE
Jiwani, Amina. 2011. Arabesque – A Decorative Language of Islamic Art. http://www.academia.edu/2085637/ISLAMIC_ARABESQUES diakses 19 Juni 2015 pkl 20.16 WIB
Kılıçbay, Baris dan Mutlu Binark. 2002. Counsumer Culture, Islam and the Politics of Lifestyle; Fashion for Veiling in Contemporary Turkey.
http://www.academia.edu/5765853/_Consumer_Culture_Islam_xry_Turkey_with_M._Bi nark_European_Journal_of_Communication_17_4_special_issue_Lifestyles_D._McQua il_ed._
diakses 10 Maret 2015 pkl 21.05 WIB Nurrulhaq, Boyi. 2012. Konsep Kostum.
https://www.scribd.com/doc/88587569/Konsep-Kostum01 diakses 10 Maret 2015 17.53 WIB
(1)
BAB 2 KERANGKA TEORI, berisikan teori dasar yang terkait langsung
terhadap konsep perancangan koleksi meliputi siluet, warna, serta corak sebagai
penunjang karya yang bersumber dari buku maupun website yang berakreditasi.
BAB 3 DESKRIPSI OBJEK STUDI, yang berisi deskripsi dari unsur desain
objek yang digunakan pada desain. Pembahasan secara mendalam mengenai sumber
inspirasi yaitu, Timur Tengah, palet warna, corak Arabesque, dan segmentasi market.
BAB 4 KONSEP PERANCANGAN, yaitu penjelasan secara mendetail
mengenai konsep dan proses perancangan yang diangkat beserta masing-masing
unsurnya sehingga menjadi satu kesatuan koleksi yang bertema Flowing Arabesque
BAB 5 PENUTUP, yang berisi kesimpulan yang didapat dari proses
perancangan yang kemudian diperoleh juga saran dan kritik sebagai gagasan agar
selanjutnya dapat menghasilkan rancangan yang lebih baik.
(2)
BAB V
PENUTUP
5.1 KesimpulanDengan selesainya koleksi busana “Basortusu” ini maka dapat disimpulkan bahwa tujuan awal menciptakan busana siap pakai deluxe khususnya terhadap desain hijab telah tercapai. Pemilihan unsur desain seperti siluet, material yang bersifat ringan serta lentur, dan corak pun membantu mewujudkan tema Flowing Arabesque. Kesan natural dan rustic juga didukung oleh pemilihan material linen dengan kromasi warna broken white hingga coklat. Pemilihan potongan busana, siluet A-line, serta reka bahan pleats dan tucks menghasilkan efek loose dan kesan tumpuk seperti apa yang desainer ingin sampaikan. Selain siluet loose
yang memberika kesan nyaman pada pemakai, bahan yang lembut serta dingin pun diharapkan dapat membawa esensi kembali pada kebahagiaan dan kedamaian jasmani serta rohani pemakai.
Busana ini diperuntukan sebagai busana bepergian sehari-hari seperti ke pusat pertokoan elitatau untuk acara pertemuan santai dan dapat digunakan oleh wanita dan pria jangka umur 25-37 tahun dengan karakter stylish, tenang, berani terhadap pemakaian pakain bermotif, natural seperti mencintai material yang berasal dari alam serta palet warna netral, dan sederhana dalam arti tidak tampil dalam konsep visual kemewahan yang berlebihan. 5.2 Saran
Berdasarkan proses pembuatan busana koleksi “Basortusu” maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan perancang guna memperbaiki dan menambah nilai guna rancangan. Koleksi dengan mengangkat tema khas suatu daerah seperti corak, warna dan memerlukan pencarian data yang lebih spesifik lagi agar misinterpretasi dalam menerapkan tema dan agar lebih mendalam dalam membuat konsep rancangan. Selain itu terdapat juga saran berupa teknis, yaitu:
1.
Pemilihan palet warna untuk mewujudkan koleksi ini melalui proses
kombinasi antara warna asli kain linen dan warna
printing
yang selaras
sehingga dibutuhkan ketelitian dan ketepatan pada proses
proofing
warna
printer
kain.
2.
Teknik
tucking
merupakan teknik reka bahan yang memerlukan teknik
craftsmanship
tinggi terlebih dalam membentuk motif corak arabesque
(3)
sehingga perlu ketilitian lebih dalam proses menjahit dan menyetrika teknik
reka ini.
3.
Perpaduan corak motif
arabesque
yang bermacam-macam dan cenderung
berbentuk geometric dapat mengakibatkan efek tabrak yang tidak enak dilihat
maka dibutuhkan pengolahan komposisi corak yang pas untuk merealisasikan
satu kesatuan koleksi.
4.
Aksen tumpuk serta jenis busana hijab yang mengharuskan busana ini tertutup
dapat membuat pemakai merasa panas sehingga pemilihan jenis linen, siluet,
dan potongan pola harus tepat agar pemakai tetap merasa nyaman saat
memakai pakaian ini.
(4)
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Barnard, Malcolm. 2009. Fashion Sebagai Komunikasi: Cara Mengkomunikasikan Identitas
Sosial, Seksual, Kelas, dan Gender. Yogyakarta: Jalasutra
Bleicher, Steven. 2011. Contemporary Color: Theory and Use. Canada-USA: Cengange Learning
Brannon, Evelyn L. 2010. Fashion Forecasting. New York: Fairchild Books
Brenner, Suzanne. 1996. Reconstructing Self and Society: Javanese Muslim Women and “The
Veil”. Sandiego: American Ethnologist
Ettinghausen, Richard, Oleg Grabar, Marilyn Jenkins. 2001. Islamic Art and Architecture
650-1250. United States: Yale University Press
Fitrihana, Noor. 2011. Memilih Bahan Busana. Sleman: PT Intan Sejati Klaten
Grube, Ernst. 1995. Architecture of the Islamic World: Its History and Social Meaning. London: Thames & Hudson
Gunawan, Belinda. 2012. Kenali Tekstil. Jakarta: Dian Rakyat
Hopkins, John. 2012. Fashion Design: The Complete Guide. Canada: AVA Publishing SA Johnston, Amanda dan Clive Hallet. 2010. Fabric for Fashion: The Swatch Book. London:
Laurance King Publishing Ltd
Khurana, Pooja. 2007. Introduction to Fashion Technology. New Delhi: Firewall Media Kim, Eundeok., Ann Marie Fiore., Hyejeong Kim. 2013. Fashion Trends: Analysis and
Forecasting. Oxford-England: Berg.
Kurnia, Novi dan Mia Siti Aminah. 2012. Mendesain Baju Sendiri Dari Pola Hingga Jadi. Jakarta: Dunia Kreasi
Muliawan, Porrie. 2014. Dasar-Dasar Teknik Jahit Menjahit. Bandung: BPK Gunung Mulia Noe’man, Irvan A., M.ID, dkk. 2015. Trend Forecasting 2015/2016 Re+Habitat. Jakarta:
BDA+Designs
Poespo, Goet. 2000. Teknik Menggambar Mode Busana. Yogyakarta: Kanisius __________. 2005. Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta: Kanisius
Prasetia, Heru. 2010. Pakaian, Gaya, dan Identitas Perempuan Islam; Identitas Perempuan
Indonesia: Status, Pergeseran Relasi Gender, dan Perjuangan Ekonomi Politik. Depok:
Desantara Foundation
Pratiwi, Djati, dkk. 2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta: Kanisius Solomon, Michael R., dkk. 2013. Consumer Behaviour. Harlow-UK: Pearson Higher Ed
(6)
SITUS WEBSITE
Jiwani, Amina. 2011. Arabesque – A Decorative Language of Islamic Art. http://www.academia.edu/2085637/ISLAMIC_ARABESQUES diakses 19 Juni 2015 pkl 20.16 WIB
Kılıçbay, Baris dan Mutlu Binark. 2002. Counsumer Culture, Islam and the Politics of Lifestyle; Fashion for Veiling in Contemporary Turkey.
http://www.academia.edu/5765853/_Consumer_Culture_Islam_xry_Turkey_with_M._Bi nark_European_Journal_of_Communication_17_4_special_issue_Lifestyles_D._McQua il_ed._
diakses 10 Maret 2015 pkl 21.05 WIB Nurrulhaq, Boyi. 2012. Konsep Kostum.
https://www.scribd.com/doc/88587569/Konsep-Kostum01 diakses 10 Maret 2015 17.53 WIB