PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS-1 SMA NEGERI 1 TANAH JAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

(1)

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PROBLEM POSING UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS-1 SMA NEGERI 1

TANAH JAWA T.P 2013/2014

S Skkrriippssii D

Diiaajjuukkaann UUnnttuukk MMeemmeennuuhhii S

Seebbaaggiiaann PPeerrssyyaarraattaann MMeemmppeerroolleehh GGeellaarr SSaarrjjaannaa PPeennddiiddiikkaann

O Olleehh::

M

MAAYYEERRNNII SSAAGGAALLAA N

NIIMM.. 77110033114422004477

F

FA

AK

KU

U

LT

L

TA

AS

S

E

EK

KO

ON

NO

OM

MI

I

U

UN

NI

IV

VE

ER

RS

SI

I

TA

T

AS

S

NE

N

EG

GE

ER

RI

I

M

ME

ED

DA

AN

N

2


(2)

(3)

(4)

(5)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Indentifikasi Masalah ... 5

1.3.Rumusan Masalah ... 6

1.4.Pemecahan Masalah ... 6

1.5.Tujuan Penelitian ... 8

1.6.Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis ... 10

2.1.1. Model Pembelajaran STAD... 10

2.1.2. Model Pembelajaran Problem Posing ... 16

2.1.3. Kolaborasi Model STAD dengan Problem Posing ... 19


(6)

2.1.5. Hasil Belajar Akuntansi ... 26

2.2. Penelitian Yang Relevan ... 29

2.3. Kerangka Berpikir ... 31

2.4. Hipotesis Tindakan... 33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian ... 34

3.2. Subjek Penelitian ... 34

3.3. Objek Penelitian ... 34

3.4. Defenisi Operasional ... 34

3.5. Prosedur Penelitian... 35

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.7. Teknik Analisis Data ... 42

3.8. Indikator Keberhasilan ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 47

4.1.1. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa... 48

4.1.2. Hasil Tes Belajar Akuntansi Siswa ... 49

4.2. Analisis Data ... 52

4.2.1. Data Kualitatif ... 52

4.2.2. Data Kuantitatif ... 52

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

4.3.1. Siklus I ... 58


(7)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 65 5.2. Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Rekapitulasi Hasil Belajar Akuntansi Siswa ... 3

Tabel 3.1. Pelaksanaan Tindakan ... 37

Tabel 3.2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 40

Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ... 48

Tabel 4.2. Hasil Belajar Siswa ... 50


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 36

Gambar 4.1. Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 49

Gambar 4.2. Diagram Hasil Belajar Siswa ... 50


(10)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 3. Materi

Lampiran 4. Soal Pre test Lampiran 5. Nilai Pre test Lampiran 6. Aktivitas Siklus I Lampiran 7. Soal Post test Siklus I Lampiran 8. Nilai Post test Siklus I Lampiran 9. Aktivitas Siklus II Lampiran 10. Soal Post test Siklus II Lampiran 11. Nilai Post test Siklus II Lampiran 12. Nilai Siklus I dan Siklus II Lampiran 13. Dokumentasi


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat pada tingkat kelangsungan hidup, dimana pendidikan dijadikan sebagai salah satu indikator dalam menentukan kualitas individu. Semakin tinggi kualitas pendidikan yang dicapai maka semakin tinggi kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Upaya perbaikan untuk meningkatkan kualiitas pendidikan telah banyak dilakukan pemerintah melalui pembaharuan kurikulum, pelatihan dan peningkatan kesejahteraan guru, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, pemberian dana BOS dan sertifikasi guru, namun tidak menunjukkan hasil yang memuaskan.

Untuk mengubah atau membentuk pribadi yang berkualitas tidak dapat dicapai secara instan, tetapi memerlukan proses yang panjang untuk itu penanaman nilai-nilai hidup harus dilakukan secara berkesinambungan. Jika pribadi yang berkualitas telah dibentuk, maka perkembangan pembangunan bangsa indonesia akan dapat terwujud. Menggalakkan pengembangan penelitian di bidang pendidikan perlu dilakukan untuk menghasilkan temuan-temuan baru yang nyata, hal ini dapat dilakukan dengan upaya penggunaan model pembelajaran inovatif. Proses pembelajaran inovatif melalui model diharapkan pengajaran guru akan lebih berkesan dan pembelajaran bagi murid akan lebih bermakna.


(12)

Dengan demikian perlu perhatian khusus di bidang pendidikan agar kualitas individu dapat meningkat, sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan atau institusi tempat terjadinya kegiatan belajar mengajar. Terjadinya proses belajar mengajar yang baik ditentukan oleh peranan guru, dengan perananan guru sebagai pendidik diharapkan tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa tetapi guru diharapkan membawa perubahan dalam hal nilai dan sikap pada anak didik.

Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan formal yang berlangsung disekolah, merupakan interaksi aktif antara guru dan siswa. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru adalah mengelola pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya keterlibatan aktif antara guru dan siswa. Peran guru dalam proses pembelajaran bukan untuk mendominasi tetapi membimbing dan mengarahkan siswa untuk aktif memperoleh pemahamannya berdasarkan segala informasi yang sesuai dengan lingkungannya.

Mata pelajaran IPS yang diajarkan di SMA diantaranya mata pelajaran akuntansi. Mata pelajaran akuntansi memiliki peran dalam mengembangkan potensi yang dimiliki manusia, untuk itu kegiatan belajar akuntansi membutuhkan pemahaman dan ketelitian yang baik pada setiap pembahasan. Pembelajaran akuntansi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa dan mampu menghubungkan pelajaran akuntansi yang dipelajari dengan kegiatan ekonomi seperti transaksi keuangan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.


(13)

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa diperoleh keterangan bahwa tingkat keaktifan dan hasil belajar akuntansi siswa masih tergolong rendah.

Tabel dibawah ini akan menunjukkan hasil belajar akuntansi siswa. Tabel 1.1

Rekapitulasi Hasil Belajar Akuntansi Siswa kelas XI IS-1 Tahun Pembelajaran 2013/2014

Ulangan KKM Tuntas Jumlah %

Tidak tuntas Jumlah %

I 75 18 40,9 26 59,1

II 75 17 38,6 27 61,4

III 75 18 40,9 26 59,1

Jumlah 44 120,4 44 179,6

Rata-rata 40,1% 59,9%

Sumber: Guru Akuntansi Kelas XI IS 1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa

Dari tabel diatas dapat diketahui setelah dilakukan tiga kali ulangan harian jumlah siswa yang tidak tuntas dalam mata pelajaran akuntansi pada ulangan harian pertama sebanyak 26 orang (59,1%) sedangkan jumlah yang tuntas sebanyak 18 orang (40,9%) , pada ulangan harian kedua terjadi penurunanan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 17 orang (38,6%) sedangkan yang tidak tuntas mengalami peningkatan menjadi 27 orang (61,4%), pada ulangan hari ketiga jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18 orang (40,9%), sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 26 orang (59,1%). Jumlah siswa yang tuntas pada ulangan harian pertama sampai ketiga masih tergolong rendah.


(14)

Berdasarkan pengamatan penulis, rendahnya nilai ulangan harian siswa disebabkan pembelajaran yang kurang aktif karena guru cenderung menggunakan metode mengajar konvensional (ceramah, tanya jawab, tugas), guru yang menjadi sumber informasi selama pelajaran berlangsung. Respon siswa terhadap pelajaran akuntansi menunjukkan rendahnya tingkat keaktifan dalam mengikuti pelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkah laku siswa ketika pelajaran akuntansi sedang berlangsung, beberapa siswa tidak memperhatikan saat guru menjelaskan, tidak memberi respon balik atas pertanyaan yang diberikan guru, sehingga suasana belajar menjadi pasif. Suasana belajar yang pasif memiliki dampak negatif pada hasil belajar akuntansi siswa, sebaliknya jika suasana belajar menjadi aktif maka hasil belajar akuntansi siswa akan meningkat.

Untuk mengatasi masalah diatas perlu dikembangkan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang berpusat pada siswa untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pada kegiatan belajar mengajar diharapkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dapat meningkat melalui alternatif model pembelajaran yang sesuai dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Problem Posing.

Model pembelajaran STAD merupakan salah satu model pembelajaran koperatif yang banyak digunakan oleh guru, selain sederhana model ini cukup baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan model koperatif. Model pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk bekerja dalam kelompok, keaktifan setiap kelompok serta masing-masing individu akan dinilai oleh guru sehingga siswa akan berusaha aktif mengikuti kegiatan kelompok. Sedangkan model


(15)

Problem Posing merupakan kegiatan untuk membuat soal, merumuskan kembali

masalah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana dan membuat jawaban atas pertanyaan yang telah dibuat. Model pembelajaran Problem Posing melatih siswa untuk mengukur kemampuan dalam memahami materi.

Pengkolaborasian model pembelajaran STAD dan Problem Posing digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Kolaborasi model pembelajaran STAD dan Problem Posing dimulai dengan penyampaian materi oleh guru, pembentukan kelompok heterogen, siswa secara berkelompok akan membuat soal , merumuskan dan menyelesaikan soal, dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan konsep materi yang telah lebih dulu disampaikan oleh guru, diakhiri dengan kuis secara individu untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi secara individual.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division dengan Problem Posing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas , dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa?


(16)

2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa?

3. Apakah dengan penerapan kolaborasi STAD dan Problem Posing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014?

4. Apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus di kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa ?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah aktivitas belajar siswa meningkat jika diterapkan kolaborasi model pembelajaran STAD dengan Problem Posing di kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?

2. Apakah hasil belajar akuntansi siswa meningkat jika diterapkan kolaborasi model pembelajaran STAD dengan Problem Posing di kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus di kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa ?

1.4 Pemecahan Masalah

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dapat disebabkan oleh penerapan metode konvensional yang diterapkan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Metode pengajaran konvensional mengakibatkan siswa menjadi pasif karena pembelajaran terfokus pada satu arah sehingga tidak tercapai tujuan


(17)

pembelajaran. Oleh karena itu perlu menerapkan model pembelajaran yang sesuai agar tercipta suasana belajar aktif yang akan meningkatkan hasil belajar. Untuk memecahkan masalah di atas penulis akan berkonsultasi dengan guru bidang studi akuntansi untuk menerapkan kolaborasi model pembelajaran STAD dengan

Problem Posing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi.

Model pembelajaran STAD adalah bagian dari pembelajaran kooperatif yang didalamnya terdapat proses kebersamaan kelompok. Dengan pembelajaran kooperatif akan memungkinkan siswa menjadi sumber belajar bagi temannya. Siswa akan merasa lebih mudah belajar sehingga pembelajaran kooperatif STAD dapat membantu peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru, hal ini dikarenakan adanya interaksi edukatif antar siswa dalam kelompoknya. Setiap kelompok siswa yang mempunyai kemampuan lebih tinggi akan membantu proses pemahaman siswa yang berkemampuan rendah, sehingga siswa yang memiliki kemampuan rendah dapat segera menyesuaikan kemampuan dalam proses pemahaman materi.

Model pembelajaran Problem Posing dalam peningkatan pemahaman materi adalah pembentukan soal yang akan merangsang peningkatan pemahaman siswa. Dalam pembentukan soal, siswa diharuskan memahami materi agar dapat mengkomunikasikannya dalam bentuk pertanyaan, merumuskan soal, serta membuat penyelesaiannya. Dengan kegiatan pembentukan soal maka siswa akan terbiasa mengkonstruksi pemahaman berdasarkan informasi yang tersedia. Sehingga siswa dapat pengalaman langsung dalam membentuk pertanyaan sendiri, sehingga siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar.


(18)

Dalam penerapan kolaborasi STAD dan Problem Posing diawali dengan guru menerapkan model pembelajaran yaitu dengan membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari empat sampai lima orang yang bersifat heterogen dimana terjadi pencampuran antara siswa yang memiliki kemampuan intelek tinggi, sedang dan rendah. Guru menyajikan materi pelajaran dilanjutkan dengan diskusi kelompok, siswa bekerja dalam kelompok mereka untuk memastikan seluruh anggota kelompok telah menguasai materi, lalu siswa menyusun soal bersama kelompoknya. Masing-masing kelompok merumuskan soal serta membuat penyelesaiannya, agar mereka lebih memahami dan mengerti soal tersebut.

Penerapan model pembelajaran STAD dan Problem Posing dimaksudkan untuk membantu guru dalam penyampaian materi dimana siswa langsung diberikan tanggung jawab masing-masing yang membuat siswa terdorong untuk menguasai materi. Dengan pengkolaborasian model pembelajaran ini diharapkan akan meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga nantinya akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari uraian diatas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran STAD dan Problem Posing diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan:


(19)

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014 jika diterapkan kolaborasi model pembelajaran STAD dan Problem Posing.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014 jika diterapkan kolaborasi model pembelajaran STAD dan Problem Posing.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus di kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam meningkatkan

pengetahuan dalam bidang pendidikan mengenai penerapan kolaborasi STAD dan Problem Posing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah terutama bagi guru mata pelajaran akuntansi agar dapat menerapkan kolaborasi model pembelajaran STAD dan

Problem Posing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi

siswa.

3. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIMED khususnya Jurusan Pendidikan Akuntansi dan berbagai pihak yang melakukan penelitian sejenis.


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan bahwa siswa termotivasi berperan dalam kegiatan proses belajar mengajar dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran STAD dengan Problem

Posing. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke

siklus II. Pada siklus I terdapat 14 siswa (31,81%) dalam kategori aktif dan sangat aktif dan pada siklus II terdpat 34 siswa (77,27%) untuk kategori aktif dan sangat aktif. Data ini menunjukkan peningkatan terhadap aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 45,56%.

2. Penerapan kolaborasi model pembelajaran STAD dengan Problem Posing dalam belajar akuntansi dengan pokok bahasan buku besar pada perusahaan jasa memberikan hasil yang baik dengan adanya peningkatan hasil tes belajar siswa. Pada post test siklus I terdapat 28 orang siswa (63,63%) yang mencapai nilai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 70,79 dan pada post test siklus II jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan yaitu 40 orang siswa (90,90%) dengan nilai rata-rata 78,29 sehingga diperoleh peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 27,27%.


(21)

3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang positif dan signifikan antara siklus I dan siklus II. Dapat dilihat dari hasil perhitungan yaitu thitung > ttabel (7,38

>2,01), maka peningkatan hasil belajar akuntansi siswa pada post test siklus I dengan post test siklus II adalah positif dan signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan :

1. Bagi sekolah khususnya guru bidang studi akuntansi untuk materi buku besar pada perusahaan jasa hendaknya menerapkan kolaborasi model pembelajaran STAD dengan Problem Posing sebagai salah satu alternative model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap aspek aktivitas hasil belajar siswa dengan memacu semangat siswa pada setiap aspek aktivitas belajar siswa dan lebih baik lagi agar melakukan remedial bagi siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar. 2. Untuk peneliti lebih lanjut, dapat menggunakan judul yang sama namun

dengan waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas dengan mempertimbangkan kecocokan siswa dengan teman kelompok dan memperhatikan setiap siswa secara intens dan membangkitkan semangat siswa.

3. Bagi civitas akademika yang ingin meneliti pada judul penelitian yang sama hendaknya memperhatikan alokasi waktu yang digunakan pada saat pembagian kelompok di dalam kelas dan sebaiknya kelompok sudah dibentuk terlebih dahulu sebelum menerapkan kolaborasi model


(22)

pembelajaran. Agar memperoleh hasil yang lebih baik diharapkan melakukan penelitian disekolah dan objek yang berbeda sehingga dapat mengetahui pengaruh kolaborasi model pembelajaran STAD dengan


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Amri Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum

2013. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.

Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Yrama Wydya. Aqib, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Wydya.

Bloom, Benjamin 1956. Taksonomi Bloom. Dalam Suprijono, Agus. 2012.

Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dayanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Aktif. Bandung.:Yrama Wydya.

Diedrich. 1979. Strategy For Teacher Information Processing Models In The Classroom. Dalam Sardiman A, M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar

Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers.

Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta.

Febrina, Ayu dan Isroah. 2012. Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Melalui

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division pada Siswa Kelas X AK 3 Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo T.A 2011/2012. Jurnal

Pendidikan Indonesia Vol.X No.2 Hal.114. Purworejo : UNY. http://journal.uny.ac.id. (Diakses 18 Juni 2014)

Gagne, R.M. 1965. The Conditions of Learning. Dalam Suprijono, Agus. 2012.

Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Harti Dwi. 2011. Akuntansi 1A. Jakarta: Erlangga. Herdian. 2009. Model Pembelajaran Problem Posing.

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/19/model-pembelajaran-problem-posing/. diakses tanggal 24 maret 2014.

Huda, Mifttahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Irwandy. 2013. Metode Penelitian.Jakarta Barat: Halaman Moeka Publishing. Isjoni . 2009. Pembelajaran Koperatif. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.


(24)

Kalim, Nur, dkk. 2013. Model Pembelajaran Kooperatif STAD dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika

Vol.1 No.1 Hal. 75. ISSN 2337-8166. Sidoarjo : STKIP PGRI Sidoarjo. http://lppm.stkippgri-sidoarjo.ac.id/files/Model-Pembelajaran-Kooperatif-STAD-dalam-Meningkatkan-Hasil--Belajar-Matematika.pdf. (Diakses 14 Juni 2014)

Nasrani. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievment

Division dengan Strategi Pembelajaran Guided Teaching untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa kelas XI Ak 1 SMK Swasta Jambi Medan T.P 2013/2014. Medan:Fakultas

Ekonomi-Universitas Negeri Medan.

Ngalimun 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta:Aswaja Presindo. Permana. 2012. Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika.

http://achmadblue.blogspot.com/2011/05/problem-posing-dalam-pembelajaran.html.

Rahayuningsih. 2012. Dalam Yusrin. Pembelajaran Problem Posing. http://yusrin-orbyt.blogspot.com/2012/04/pembelajaran-problem- posing.html. diakses tanggal 24 maret 2014.

Saiful. 2012. Model Problem Posing.

http://pakgurusaiful.blogspot.com/2012/07/metode-problem-posing.html.

Diakses 22 mei 2014.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, Silberman Mel. 2009. Active Learning. Diterjemahkan oleh Sarjuli. 101 Strategi

Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : YAPPENDIS.

Silver dan Cai. 1996. Dalam Pujiastuti. 2002. Pemanfaatan Model-Model

Pembelajaran Matematika Sekolah Sebagai Konsekuensi Logis Otonomi Daerah Bidang Pendidikan. Jurnal Matematika dan Komputer, Vol.5 No.2

Hal. 152. ISSN 1410-8518. Semarang : FMIPA UNNES.

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/matematika/article/download/755/61 4. (Diakses 14 juni 2014)

Slavin Robert E. 2008. Cooperative Learning. Diterjemahkan oleh Narulita, Yusron). Bandung: Nusa Media.

Sudarsa, Made, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Berbantuan LKS Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Ditinjau dari Motivasi Berprestasi. Jurnal Program Pascasarjana, Vol.3. Singaraja :


(25)

http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/downloa d/797/582. (Diakses 14 Juni 2014)

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Togatorop. 2013. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi

Melalui Model Pembelajaran STAD dengan Strategi Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas XII IS SMA Yayasan Perguruan Indonesia Membangun T.P 2013/2014. Medan:Fakultas

Ekonomi-Universitas Negeri Medan.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif. Jakarta: , Kencana Prenada Media Group.

Warren, Carl, dkk. 2008. Accounting. Diterjemahkan oleh Farahmita, Aria, dkk. Jakarta: Erlangga.

Wirasanti, Swesty, dkk. 2012. Efektifitas Metode Kooperatif STAD terhadap

Prestasi Belajar Akuntansi Kompetensi Dasar Jurnal Umum. Economic

Education Anlysis Journal. Hal. 7. ISSN 2252-6544. Semarang : Fakultas Ekonomi-Universitas Negeri Semarang.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/download/600/614 (Diakses 14 Juni 2014)

Wulandari. 2013. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran NHT dengan

Problem Posing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa kelas XII IS 1 SMA Swasta Panca Budi Medan T.A 2013/2014. Medan:Fakultas Ekonomi-Universitas Negeri Medan.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan bahwa siswa termotivasi berperan dalam kegiatan proses belajar mengajar dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran STAD dengan Problem Posing. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I terdapat 14 siswa (31,81%) dalam kategori aktif dan sangat aktif dan pada siklus II terdpat 34 siswa (77,27%) untuk kategori aktif dan sangat aktif. Data ini menunjukkan peningkatan terhadap aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 45,56%.

2. Penerapan kolaborasi model pembelajaran STAD dengan Problem Posing dalam belajar akuntansi dengan pokok bahasan buku besar pada perusahaan jasa memberikan hasil yang baik dengan adanya peningkatan hasil tes belajar siswa. Pada post test siklus I terdapat 28 orang siswa (63,63%) yang mencapai nilai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 70,79 dan pada post test siklus II jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan yaitu 40 orang siswa (90,90%) dengan nilai rata-rata 78,29 sehingga diperoleh peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 27,27%.


(2)

3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang positif dan signifikan antara siklus I dan siklus II. Dapat dilihat dari hasil perhitungan yaitu thitung > ttabel (7,38 >2,01), maka peningkatan hasil belajar akuntansi siswa pada post test siklus I dengan post test siklus II adalah positif dan signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan :

1. Bagi sekolah khususnya guru bidang studi akuntansi untuk materi buku besar pada perusahaan jasa hendaknya menerapkan kolaborasi model pembelajaran STAD dengan Problem Posing sebagai salah satu alternative model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap aspek aktivitas hasil belajar siswa dengan memacu semangat siswa pada setiap aspek aktivitas belajar siswa dan lebih baik lagi agar melakukan remedial bagi siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar. 2. Untuk peneliti lebih lanjut, dapat menggunakan judul yang sama namun

dengan waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas dengan mempertimbangkan kecocokan siswa dengan teman kelompok dan memperhatikan setiap siswa secara intens dan membangkitkan semangat siswa.

3. Bagi civitas akademika yang ingin meneliti pada judul penelitian yang sama hendaknya memperhatikan alokasi waktu yang digunakan pada saat pembagian kelompok di dalam kelas dan sebaiknya kelompok sudah dibentuk terlebih dahulu sebelum menerapkan kolaborasi model


(3)

pembelajaran. Agar memperoleh hasil yang lebih baik diharapkan melakukan penelitian disekolah dan objek yang berbeda sehingga dapat mengetahui pengaruh kolaborasi model pembelajaran STAD dengan Problem Posing setelah diterapkan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Amri Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.

Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Yrama Wydya. Aqib, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Wydya.

Bloom, Benjamin 1956. Taksonomi Bloom. Dalam Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dayanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Aktif. Bandung.:Yrama Wydya.

Diedrich. 1979. Strategy For Teacher Information Processing Models In The Classroom. Dalam Sardiman A, M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers.

Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta.

Febrina, Ayu dan Isroah. 2012. Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division pada Siswa Kelas X AK 3 Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo T.A 2011/2012. Jurnal Pendidikan Indonesia Vol.X No.2 Hal.114. Purworejo : UNY. http://journal.uny.ac.id. (Diakses 18 Juni 2014)

Gagne, R.M. 1965. The Conditions of Learning. Dalam Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Harti Dwi. 2011. Akuntansi 1A. Jakarta: Erlangga. Herdian. 2009. Model Pembelajaran Problem Posing.

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/19/model-pembelajaran-problem-posing/. diakses tanggal 24 maret 2014.

Huda, Mifttahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Irwandy. 2013. Metode Penelitian.Jakarta Barat: Halaman Moeka Publishing. Isjoni . 2009. Pembelajaran Koperatif. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.


(5)

Kalim, Nur, dkk. 2013. Model Pembelajaran Kooperatif STAD dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika Vol.1 No.1 Hal. 75. ISSN 2337-8166. Sidoarjo : STKIP PGRI Sidoarjo. http://lppm.stkippgri-sidoarjo.ac.id/files/Model-Pembelajaran-Kooperatif-STAD-dalam-Meningkatkan-Hasil--Belajar-Matematika.pdf. (Diakses 14 Juni 2014)

Nasrani. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division dengan Strategi Pembelajaran Guided Teaching untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa kelas XI Ak 1 SMK Swasta Jambi Medan T.P 2013/2014. Medan:Fakultas Ekonomi-Universitas Negeri Medan.

Ngalimun 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta:Aswaja Presindo. Permana. 2012. Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika.

http://achmadblue.blogspot.com/2011/05/problem-posing-dalam-pembelajaran.html.

Rahayuningsih. 2012. Dalam Yusrin. Pembelajaran Problem Posing. http://yusrin-orbyt.blogspot.com/2012/04/pembelajaran-problem- posing.html. diakses tanggal 24 maret 2014.

Saiful. 2012. Model Problem Posing.

http://pakgurusaiful.blogspot.com/2012/07/metode-problem-posing.html. Diakses 22 mei 2014.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, Silberman Mel. 2009. Active Learning. Diterjemahkan oleh Sarjuli. 101 Strategi

Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : YAPPENDIS.

Silver dan Cai. 1996. Dalam Pujiastuti. 2002. Pemanfaatan Model-Model Pembelajaran Matematika Sekolah Sebagai Konsekuensi Logis Otonomi Daerah Bidang Pendidikan. Jurnal Matematika dan Komputer, Vol.5 No.2 Hal. 152. ISSN 1410-8518. Semarang : FMIPA UNNES.

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/matematika/article/download/755/61 4. (Diakses 14 juni 2014)

Slavin Robert E. 2008. Cooperative Learning. Diterjemahkan oleh Narulita, Yusron). Bandung: Nusa Media.

Sudarsa, Made, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan LKS Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Ditinjau dari Motivasi Berprestasi. Jurnal Program Pascasarjana, Vol.3. Singaraja : Undiksha.


(6)

http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/downloa d/797/582. (Diakses 14 Juni 2014)

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Togatorop. 2013. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi

Melalui Model Pembelajaran STAD dengan Strategi Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas XII IS SMA Yayasan Perguruan Indonesia Membangun T.P 2013/2014. Medan:Fakultas Ekonomi-Universitas Negeri Medan.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif. Jakarta: , Kencana Prenada Media Group.

Warren, Carl, dkk. 2008. Accounting. Diterjemahkan oleh Farahmita, Aria, dkk. Jakarta: Erlangga.

Wirasanti, Swesty, dkk. 2012. Efektifitas Metode Kooperatif STAD terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Kompetensi Dasar Jurnal Umum. Economic Education Anlysis Journal. Hal. 7. ISSN 2252-6544. Semarang : Fakultas Ekonomi-Universitas Negeri Semarang.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/download/600/614 (Diakses 14 Juni 2014)

Wulandari. 2013. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran NHT dengan Problem Posing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa kelas XII IS 1 SMA Swasta Panca Budi Medan T.A 2013/2014. Medan:Fakultas Ekonomi-Universitas Negeri Medan.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI SATU ATAP MERJOSARI

0 5 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN BERBANTUAN MEDIA QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TANAH JAMBO AYE

0 4 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IS-1 SMA NEGERI 8 BANDA ACEH

1 17 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH PADA MATERI LAJU REAKSI

0 2 1

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI TEMPEH

0 5 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV A SDN 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 75

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 10 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 71

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA.3 SMA NEGERI 2 TEMBILAHAN Asniadarni SMA Negeri 2 Tembilahan Riau

0 0 12