Pengaruh Evaluasi Audit Terhadap Luas Pengujian Substantif Siklus Penjualan Dan Penagihan Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) “X” Jakarta.

(1)

ABSTRAK

Penulis menentukan objek penelitian kali ini adalah pengaruh evaluasi audit

system informasi terhadap luas pengujian substantive siklus penjualan dan penagihan.

Sebelum KAP bertaraf internasional di Jakarta, yaitu KAP X, telah dipilih penulis

sebagai subjek penelitian dengan alasan KAP X telah memiliki bagian audit system

informasi. Permasalahan yang akan dibahas berkaitan dengan peranan auditor system

informasi, pada tahap perencanaan dan pengujian pengendalian internal system informasi

berbasis computer siklus penjualan dan penagihan, untuk mendukung tugas auditor

keuangan di KAP X serta pengaruh evaluasi audit system informasi terhadap luas

pengujian substantive siklus penjualan dan penagihan.Penelitian ini dilakukan dengan

tujuan agar diketahui peanan auditor system informasi dalam melakukan perencanaan

audit dan pengujian terhadap pengendalian system informasi berbasis computer siklus

penjualan dan penagihan untuk mendukung tugas auditor keuangan. Sealin itu, untuk

mengetahui pengaruh evaluasi audit system informasi terhadap luas pengujian

substantive siklus penjualan dan penagihan.

Penulis menggunakan hipotesis alternative (Ha) sebagai hipotesis penelitian yang

menyatakan adanya hubungan antara variabel independent dan variabel dependen.

Hipotesis alternative tersebut berupa evaluasi audit system informasi tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan.

Penelitian ini berkesimpulan bahwa peranan auditor system informasi pada tahap

perencanaan dan pengujian pengendalian untuk mendukung tugas auditor keuangan di

KAP X, cukup baik atau tinggi serta tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

evalusi audit system informasi dan luas pengujian substantive siklus penjualan dan

penagihan.Penulis menyarankan kepada setiap kantor akuntan public agar mulai

mengembngkan jasa audit system informasi, dan menciptakan metode audit yang baru

dalam mengaudit badan usaha, yang sudah menggunakan system informasi berbasisi

komputer yang kompleks. Selain itu, para auditor keuangan harus meningkatkan

pengetahuan mengenai pengendalian internal system informasi berbasis komputer.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI………. i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI………... v

DAFTAR GAMBAR ………...viii

DAFTAR TABEL………...ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian………...1

1.2

Identifikasi Masalah………. 4

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian………... 4

1.3.1

Maksud Penelitian………... 5

1.3.2

Tujuan Penelitian.………... 5

1.4

Kegunaan Penelitian ………...6

1.5

Kerangka Penelitian………...6

1.6

Metode Penelitian ………...10

1.7

Lokasi dan Waktu Penelitian ……….12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Audit Sistem Informasi………13

2.1.1 Kebutuhan Pengendalian dan Audit atas Sistem

Informasi ………...13

2.1.2 Sistem Informasi ………18

2.1.3 Kriteria Informasi………19

2.1.4 Efek Penggunaan Komputer pada Penerapan

Pengendalian Internal ……….22

2.1.5 Pengendalian Internal Sistem Informasi Berbasis

Komputer ………26

2.1.6 Kemanan Sistem Informasi ……….30

2.2 Keterlibatan Audit Sistem Informasi dalam Suatu

Penugasan Audit………..32

2.3 Model Risiko Audit ……….39

2.4 Pengujian Substantif ………42

2.5 Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan ...44


(3)

2.5.2 Fungsi-fungsi Bisnis dalam Siklus Penjualan dan

Penagihan ...45

2.5.3 Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian

dan Pengujian Substantif Atas Transaksi untuk

Penjualan ...48

2.5.4 Pengujian Audit untuk Sales Return and

Allowances...54

2.5.5 Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian

dan Pengujian Substantif Atas Transaksi untuk

Penerimaan Kas ...54

2.5.6 Pengujian Audit untuk Uncollectible Accoun ...56

2.6 Prosedur Audit Siklus Penjualan dan Penagihan ...56

2.7 Pengujian atas Rincian Saldo Siklus Penjualan dan

Penagihan ...57

2.8 Pengaruh Evaluasi Audit Sistem Informasi terhadap Luas

Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan ....59

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ...61

3.2 Metode Penelitian ...61

3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian ...62

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ...65

3.2.2.1 Variabel Evaluasi Audit ...65

3.2.2.2 Variabel Luas Pengujian Substantif Siklus

Penjualan dan Penagihan ...66

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ...68

3.2.4 Pengujian Data ...69

3.2.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...74

3.2.6 Penarikan Kesimpulan ...78

3.3 Sejarah Perusahaan ...78

3.4 Aktivitas Perusahaan ...80

3.4.1 Auditing ………80

3.4.2 Taxation ………81

3.4.3 Consulting Service ………...82

3.4.4 Corporate Finance and Business Service………..83


(4)

3.5.1 Uraian Tugas ……….83

BAB IV Hasil dan Pembahasan

4.1

Keikutsertaan Auditor Sistem Informasi dalam Penugasan

Audit ...90

4.2

Deskripsi Jawaban Responden ……… 90

4.2.1

Tanggapan Responden tentang Evaluasi Audit ….. 91

4.2.2

Tanggapan Responden tentang Luas Pengujian

Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan……….98

4.3

Pengujian Validitas dan Reliabilitas ………..104

4.3.1

Uji Normalitas ……….. 105

4.3.2

Uji Validitas ...107

4.3.3

Uji Reliabilitas ...109

4.3.4

Pengujian Hipotesis ...112

4.4

Pembahasan ...116

4.4.1

Evaluasi Audit Sistem Informasi ...116

4.4.2

Luas Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan

Penagihan ...117

4.4.3

Pengaruh Evaluasi Audit terhadap Luas Pengujian

Subtantif Siklus Penjualan dan Penagihan ...117

BAB V Kesimpulan

5.1 Kesimpulan ...119


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Pengaruh Variabel X dan Variabel Y ...10

Gambar 2.1 Model Control dan Audit Of Computer – Based

Information System ………14

Gambar 2.2 Flowchart Langkah - Langkah Utama Audit ……..33

Gambar 2.3 Metodologi untuk Merancang Pengujian

Pengendalian dan Pengujian Substantif atas

Transaksi untuk Penjualan ……….49

Gambar 4.1 Kurva Normalitas Variabel Independen ………..106

Gambar 4.2 Kurva Normalitas Variabel Dependen ...107


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel Indikator Variabel Independen 65

Tabel 3.2 Operasional Variabel Indikator Variabel Dependen...67

Tabel 4.1Tanggapan Responden tentang Evaluasi Audit...91

Tabel 4.2 Tabulasi Tanggapan Responden untuk Variabel

Independen ...94

Tabel 4.3 Tanggapan Responden tentang Luas Pengujian

Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan ...99

Tabel 4.4 Tabulasi Tanggapan Responden untuk Variabel

Dependen ...101

Tabel 4.5 Pengujian Validitas Variabel Independen ...108

Tabel 4.6 Pengujian Validitas Variabel Dependen ...109

Tabel 4.7 Pengujian Reliabilitas Variabel Independen ...110

Tabel 4.8 Pengujian Reliabilitas Variabel Dependen ...111

Tabel 4.9 Pengujian Korelasi Pearson ...112

Tabel 4.10 Tabel Besar Pengaruh Variabel X

dengan Variabel Y...113


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Struktur Organisasi

Kuesioner

Data Hasil Penelitian Variabel Independen

Data Hasil Penelitian Variabel Dependen

Berita Acara Bimbingan

Riwayat Hidup

Surat Pernyataan


(8)

(9)

Tabel Induk Tanggapan Responden Tentang Evaluasi Audit Respond

en 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Tot al

A 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58

B 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 68

C 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 59

D 4 4 3 4 1 2 4 4 3 5 5 5 5 4 4 57

E 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 52

F 5 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 57

G 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 67

H 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 68

I 4 5 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58

J 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 57

K 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 60

L 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 59

M 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 73

N 5 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 59

O 4 5 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 55

P 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 70

Q 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 5 59

R 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 70

S 4 5 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 55

T 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 69

U 4 5 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 56

V 5 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 69

W 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 5 4 62

X 5 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 60

Y 5 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 67

Z 4 5 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 56

A1 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 67

B1 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 57

C1 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 59

D1 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 52

E1 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 5 5 66

F1 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 53

G1 4 4 4 5 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 57

H1 4 4 4 4 2 2 3 4 3 4 5 5 5 5 4 58

I1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 58

J1 4 4 2 4 1 2 4 4 3 4 5 5 5 4 5 56

K1 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 59

L1 4 5 2 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 65

M1 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 57

N1 4 4 2 5 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 57

Total 17 0 17 5 13 9 16 7 13 1 15 0 16 0 17 2 13 5 15 4 16 7 17 6 17 7 17 5 17 3 242 1


(10)

Tabel Induk Tanggapan Responden Tentang Luas Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan Penagiha

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

A 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

B 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

C 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4

D 2 4 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4

E 2 4 4 3 2 4 3 3 4 5 4 3 3 3 5 4 4

F 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5

G 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4

H 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4

I 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4

J 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

K 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4

L 3 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3

M 3 4 4 4 4 4 4 1 4 5 4 4 4 4 4 4 4

N 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

O 3 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4

P 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4

Q 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4

R 3 3 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3

S 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

T 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4

U 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4

V 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4

W 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4

X 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4

Y 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

Z 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4

A1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 3

B1 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4

C1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4

D1 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4

E1 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4

F1 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

G1 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4

H1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4

I1 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4

J1 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4

K1 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4

L1 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4

M1 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5

N1 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4


(11)

Struktur Organisasi KAP X

Managing Partner

Audit Division

Tax Division

Transaction Advisory

Business Risk

Service

Service

Partner

Senior Manager

Manager

Assistant Manager

Senior I

Senior II

Senior III

Assistant

Junior


(12)

Kepada Yth.

Bapak/ Ibu/ Saudara/i

Di tempat

Dengan Hormat,

Saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen

Maranatha. Saya sedang mengadakan penelitian di KAP dimana Bapak/ Ibu bekerja.

untuk menyusun tugas akhir. Masalah yang sedang saya teliti mengenai “Pengaruh

Evaluasi Audit terhadap Luas Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan.”

Sehubungan dengan hal tersebut, saya bermaksud menyebarkan kuesioner untuk

mengumpulkan data-data yang diperlukan. Saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/

Ibu/ Saudara/ I untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jujur dan lengkap.

Atas kesediaan dan kerjasama Bapak/ Ibu / Saudara/I, saya mengucapkan banyak

terima kasih.

Hormat Saya,

Menyetujui

Rita Natalia

(Rapina, SE .,M.Si)


(13)

KUESIONER

Data Responden

Berilah tanda (X) pada kolom jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/I pilih

1.

Jenis kelamin

[ ] Laki-laki

[ ] Perempuan

2.

Status

[ ] Menikah

[ ] Belum menikah

3.

Usia

[ ] < 20

[ ] 20-30

[ ] 31-40

[ ] 41-50

[ ] >50

4.

Pendidikan terakhir [ ] SMU/ sederajat

[ ] Akademi/ sederajat

[ ] S1/ sederajat

[ ] S2/ sederajat

[ ] S3/ Sederajat

[ ] Lain-lain

5.

Lama Bekerja (tahun) [ ] < 1

[ ] 1-5

[ ] 6-10

[ ] 11-15

[ ] >15


(14)

Kuesioner

Pengaruh Evaluasi Audit Sistem Informasi

No Pertanyaan SS S R TS STS

Perencanaan

Keterlibatan Audit oleh auditor sistem informasi 1 Auditor sistem informasi diikutsertakan dalam suatu

penugasan audit sejak tahap perencanaan.

2 Dalam melakukan audit sistem informasi ada standar

yang harus dilaksanakan.

Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal

oleh auditor sistem informasi

3 Auditor sistem informasi dapat memahami seluruh

unsur pengendalian internal melalui informasi yang

diperoleh dari wawancara pendahuluan.

4 Pemahaman atas pengendalian internal pada sistem

informasi berbasis komputer harus dilakukan oleh

auditor sistem informasi.

Penilaian Risiko Pengendalian auditor sistem informasi 5 Penilaian risiko pengendalian dilakukan oleh auditor

sistem informasi.

6 Data yang dikumpulkan mengenai struktur pengendalian internal membantu auditor sistem informasi menilai

risiko audit yang ditetapkan.

Pengujian Pengendalian

I. Pengendalian Umum

a. Keamanan audior sistem informasi

7 Auditor sistem informasi memeriksa apakah badan

usaha memiliki keamanan untuk mencegah manipulasi data 8 Auditor sistem informasi memeriksa apakah fungsi dan

kewajiban operator berbeda dan terpisah dari fungsi

pemrogram untuk terjadinya program alteration.

No Pertanyaan SS S R TS STS

II. Pengendalian Aplikasi

a. Pengendalian input auditor sistem informasi 9 Auditor sistem informasi memeriksa apakah ada control total yang ditetapkan di muka, yang independen dari

departemen EDP.

10 Auditor sistem informasi memeriksa apakah batch-batch dokumen diberi nomor berurutan dan nomor tersebut

untuk mendeteksi kesalahan dalam memasukkan data.

b. Pengendalian proses auditor sistem informasi

11 Auditor sistem informasi memeriksa apakah ada

program check untuk mendeteksi data yang hilang atau

tidak diproses.

12 c.Pengendalian output auditor sistem informasi


(15)

yang sensitif, dikendalikan, dan didistribusikan hanya

pada pihak yang berhak.

13 Auditor sistem informasi memeriksa apakah rekonsiliasi control total dilakukan oleh orang lain dari pegawai

depertemen yang memulai transaksi dan departemen

yang memroses transaksi.

III. Pelaporan auditor sistem informasi 14 Laporan auditor sistem informasi ditujukan kepada

auditor yang memanfaatkan jasa auditor sisitem

informasi.

15 Laporan berisi temuan audit dan rekomendasi.

Kuesioner

Luas Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan

No Pertanyaan SS S R TS STS

Pengujian Substantif atas Transaksi Prosedur audit yang dilakukan auditor sistem informasi

1 Risiko pengendalian rendah jika pemahaman atas

pengendalian internal dilakukan oleh auditor sistem

informasi.

2 Ketika melakukan audit sistem informasi siklus penjualan dan penagihan, penilaian risiko pengendalian dilakukan setelah auditor sistem informasi melakukan pemahaman pengendalian internal pada sistem informasi berbasis

komputer siklus penjualan dan penagihan.

Ukuran sampel temuan audit oleh auditor sistem informasi 3 Ukuran sampel menjadi lebih kecil apabila risiko pengendalian rendah (apabila risiko yang lain dianggap tetap)

No Pertanyaan SS S R TS STS

4 Ukuran sampel ditentukan dengan mempertimbangkan temuan audit dan rekomendasi auditor sistem informasi. Pemilihan Item temuan audit oleh auditor sistem informasi 5 Penentuan jumlah item yang akan diuji tergantung dari temuan audit yang ditemukan oleh auditor sistem informasi Waktu yang tepat untuk pengujian substantif atas transaksi 6 Waktu yang diperlukan untuk pengujian substantif atas transaksi lebih cepat apabila risiko pengendalian rendah. 7 Pengumpulan bukti memepertimbangkan temuan audit dan

rekomendasi.

8 Waktu dalam melakukan pengujian substantif atas

transaksi sama dengan pengujian pengendalian.

Pengujian atas Rincian Saldo

Prosedur audit atas rincian saldo

oleh auditor sistem informasi

9 Dalam melakukan pengujian atas rincian saldo, prosedur

audit yang dilakukan berbeda untuk setiap risiko

pengendalian.

10 Temuan audit dan rekomendasi dari auditor sistem


(16)

pengujian atas rincian saldo. 11 Dalam melakukan audit sistem informasi siklus penjualan dan penagihan, dilakukan konfirmasi positif piutang kepada pelanggan klien untuk menguji saldo piutang yang

tercatat dalam sistem komputer badan usaha.

12 Dalam melakukan audit sistem informasi siklus penjualan dan penagihan, dilakukan pengujian terhadap tujuan

realizable value piutang usaha untuk mengevaluasi

piutang tak tertagih

13 Dalam melakukan audit sistem informasi siklus penjualan dan penagihan, dilakukan prosedur alternatif untuk

konfirmasi piutang yang tidak dikembalikan pada

permintaan pertama dan kedua.

14 Dalam melakukan audit sistem informasi siklus penjualan dan penagihan dilakukan review untuk sales return and allowances terbesar sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk menentukan apakah sudah dicatat pada periode

yang tepat.

Tingkat risiko dalam ukuran sampel

oleh auditor sistem informasi

15 Ukuran sampel dalam pengujian atas rincian saldo

ditentukan oleh tingkat risiko melekat dan risiko pengendalian.

No Pertanyaan SS S R TS STS

Jenis bukti dalam temuan audit oleh auditor sistem informasi

16 Temuan audit dalam pengujian pengendalian

mempengaruhi jenis bukti dalam pengujian atas rincian

saldo.

17 Jenis bukti yang dikumpulkan tergantung risiko

pengendalian.

Waktu yang tepat dalam melakukan risiko pengendalian

18 Temuan audit pada pengujian pengendalian

mempengaruhi waktu yang diperlukan dalam melakukan

pengujian atas rincian saldo.

19 Pengujian atas rincian saldo dilakukan setelah penilaian

risiko pengendalian.

20 Waktu yang diperlukan untuk pengujian atas rincian saldo bisa diperpendek apabila risiko pengendalian rendah.


(17)

RIWAYAT HIDUP

Name

: Rita Natalia

Address

: Jl.Cibogo No 12 RT 01/04 Bandung 40164

Mobile Phone

: 081809450052

(022) 91594448

Place, date of birth

: Palembang, 29 March 1987

Gender

: Female

Nationality

: Indonesia

Status

: Single

Formal Education

2004 - 2007

: Maranatha Christian University

(majoring Economic Accounting)

2001 - 2004

: Bengkulu, Senior High School Sint Carolus

1998 – 2001

: Bengkulu, Junior High School Sint Carolus

1992 – 1998

: Palembang, Elementary High School Methodist 1


(18)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rita Natalia

NRP : 0451017

Menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah hasil karya

sendiri bukan duplikasi orang lain.

Apabila dikemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi berupa pencabutan gelar atau pembatalan ijazah yang telah

dikeluarkan.


(19)

Demikian pernyataan saya.

Bandung, Desember 2007

Yang Menyatakan,


(20)

(21)

BAB I PENDAHULUAN

PENGAUDITAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Teknologi Informasi dalam era globalisasi saat ini mengalami

perkembangan yang pesat. Badan usaha dituntut untuk menerapkan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Setiap badan usaha membutuhkan informasi akurat untuk bersaing di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan demikian badan usaha memerlukan suatu sistem informasi yang dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan.

Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih membuat setiap badan usaha menerapkan system informasi berbasis komputer di berbagai macam kegiatannya. Sistem informasi berbasis komputer memudahkan kegiatn manajemen badan usaha dari segi operasionalnya atau produksi. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif dan cepat berubah, badan usaha sangat mengandalkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan.

Sistem komputerisasi yang diterapkan dalam badan usaha akan memberikan keuntungan bagi badan usaha itu sendiri. Sistem komputerisasi yang diterapkan mengolah data menjadi informasi denagn ssitem pengamanan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem manual. Proses dokumentasi dan pencatatan transaksi yang terjadi akan semakin mudah dan


(22)

BAB I PENDAHULUAN

PENGAUDITAN

2

cepat. Beberapa badan usaha menggunakan perkembangan komputer yang dipakai dalam proses akuntansi dan data keuangan (Christian, 2002:4)

Salah satu siklus dari suatu badan usaha adalah siklus penjualan dan penagihan. Siklus penjualan dan penagihan merupakan siklus utama dari badan usaha untuk memperoleh pendapatan. Pencatatan transaksi penjualan dan penagihan pada sistem komputer milik badan usaha akan menyebabkan kerugian yang cukup signifikan. Badan usaha perlu melaksanakan suatu audit terhadap sistem informasi berbasis komputer miliknya agar menghasilkan sistem informasi yang memadai (Amir,1999:365)

Audit sistem informasi pada beberapa tahun yang lalu belum menjadi istilah yang umum. Istilah yang sering dipakai adalah Electronic Data

Processing Audit (EDP Audit), karena pemeriksaannya dilaksanakan dengan

dilaksanakan dengan menilai pengendalian, khususnya unit EDP. Selanjutnya sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, auditor sistem informasi diperlukan untuk memeriksa keandalan sistem informasi yang dimiliki badan usaha dalam rangka menetukan ruang lingkup audit laporan keuangan (Christian,2002:8)

Penggunaan teknologi informasi dalam mengelola sumber dayabadan usaha semakin berkembang pesat. Dalam menjalankan aktivitas sebagai wujud pertanggungjawaban, manajemen menjalankan fungsi pengendalian

(control) selain fungsi-fungsi lainnya. Seiring dengan berkembangnya


(23)

BAB I PENDAHULUAN

PENGAUDITAN

3

perusahaan, fungsi manajemen dalam hal pengawasan dapat diatasi melalui sistem informasi (Weny, 2002:7)

Information System menurut Hollander, dkk (2000:1) sebagai jaringan

seluruh rangkaian komunikasi yang digunakan di dalam organisasi. Kebutuhan akan informasi yang baik menyebabkan organisasi yang bisnis menuntut adanya alat yang dapat mengimbangi kebutuhan terhadap informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen adalah informasi berkualitas dan aman.

Dalam artikel An International Source for Information Tecnology

Control (www.isaca.org) disebutkan tuntutan bisnis akan informasi yaitu : (a) quality requirement terdiri dari quality, cost, delivery ,(b) fiduciary requirement (COSO Report) terdiri dari effectiveness and efficiency of operations, reliability of information, compliance with laws and regulations, (c) security requirement terdiri atas confidentiality, integrity, availability.

Sedangkan kriteria informasi yang dibutuhkan effectiveness, efficiency,

confidentiality, integrity, availability, complience, and reliability of information.

Salah satu efek dipakainya teknologi informasi adalah terhadap audit. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004:335.1), tujuan dan lingkup audit secara keseluruhan tidak mengalami perubahan dalam lingkungan sistem informasi komputer. Penggunaan suatu komputer mengubah pengolahan, penyimpanan, dan


(24)

BAB I PENDAHULUAN

PENGAUDITAN

4

komunikasi informasi keuangan dan dapat berdampak terhadap sistem akuntansi dan sistem pengendalian internal entitas.

Sistem informasi dapat berdampak terhadap prosedur yang diikuti oleh auditor dalam memperoleh pemahaman memadai tentang sistem akuntansi dan sistem pengendalain internal, pertimbangan risiko bawaan dan risiko pengendalain yang digunakan oleh auditor untuk penaksiran risiko, rancangan; dan pelaksanaan pengujian pengendalian; dan pengujian substantif yang tepat untuk memenuhi tujuan audit. Mengacu terhadap pembahasan mengenai penerapan sistem komputerisasi pada berbagai macam aktivitas badan usaha, khususnya terhadap siklus penjualan dan penagihan serta pelaksanaan audit sistem informasi, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan mengambil judul : “PENGARUH EVALUASI AUDIT

SISTEM INFORMASI TERHADAP LUAS PENGUJIAN

SUBSTANTIF SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN”

1.2 Identifikasi Masalah

Kemajuan tekonologi akan mempengaruhi auditor dalam melaksanakan audit terhadap badan usaha yang telah menggunakan sistem informasi yang sangat kompleks. Auditor dituntut untuk dapat melakukan audit terhadap keandalan sistem yang dimiliki badan usaha sehingga diperlukan auditor yang dapat mengaudit sistem tersebut (Information System


(25)

BAB I PENDAHULUAN

PENGAUDITAN

5

Sehubungan dengan latar belakang penelitian yang telah disampaikan, penulis menitikberatkan penelitian pada hal-hal sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peranan auditor sistem informasi terhadap perencanaan dan pengujian pengendalian internal sistem informasi berbasis komputer sikus penjualan dan penagihan untuk mendukung tugas auditor keuangan. 2. Seberapa besar pengaruh evaluasi audit sistem informasi terhadap luas

pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini untuk memenuhi salah satu syarat tang telah ditetapkan dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi untuk melihat penerapan audit sistem informasi pada badan usaha yang menggunakan sistem informasi berbasis komputer.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan pengidentifikasian masalah diatas maka penulis merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peranan auditor sistem informasi terhadap perencanaan dan pengujian pengendalian internal sistem informasi berbasis komputr sikus penjualan dan penagihan untuk mendukung tugas auditor keuangan. 2. Untuk mengetahui pengaruh evaluasi audit sistem informasi terhadap luas


(26)

BAB I PENDAHULUAN

PENGAUDITAN

6

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat : 1. Bagi Kantor Akuntan Publik

Untuk memberikan masukan tentang pentingnya audit sistem informasi dalam mengaudit badan usaha yang telah menggunakan sistem informasi berbasis komputer sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan di masa yang akan datang.

2. Bagi masyarakat

Dengan hasil yang terbatas ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai pengaruh evaluasi audit system informasi terhadap luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan.

1.5 Kerangka Penelitian

Sistem informasi berbasis computer telah umum digunakan dalam pemrosesan transaksi seiring denagn kemajuan teknologi di segala bidang. Kecepatan dan keakuratannya dalam mengolah data sangat dibutuhkan oleh manajemen. Pengendalian umum dan aplikasi diterapkan pada sistem informasi berbasis komputer agar sistem tersebut dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Pengendalian umum menurut Arens, Elder, Beasley (2006:349) berhubungan dengan proses transaksi individual, seperti pengendalian atas proses penjualan atau penerimaan uang tunai. Menurut Arens, Elder, Beasley


(27)

BAB I PENDAHULUAN

PENGAUDITAN

7

(2006:411) siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan dan proses yang perlu untuk memindahkan kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah tersedia untuk dijual.

Siklus penjualan dan penagihan dimulai dari permintaan oleh pelanggan dan diakhiri dengan perubahan barang dan jasa menjadi piutang atau uang tunai. Siklus ini menghasilkan sumber dana bagi badan usaha untuk menjalankan operasinya. Menurut Amir (1999:369) transaksi penjualan dengan frekuensi yang tinggi membutuhkan sistem informasi akuntansi yang baik. Hal ini harus dilakukan agar pemrosesan data transaksi penjualan menjadi informasi yang lengkap dan akurat dapat dicapai.

Manajemen disarankan untuk memilki keyakinan memadai atas sistem informasi berbasis komputer yang dimilikinya agar proses pencatatan transaksi dapat diolah dengan baik. Kita harus daoat membuat sebuah sistem informasi berbasis komputer yang sanggup menyediakan informasi dan kriteria seperti yang dituntut manejemen (Christian, 2002:10)

Sesuai dengan tuntutan manajemen untuk menilai apakah pengendalian terhadap sitem informasinya sudah berjalan dengan baik atau tidak. Auditor dituntut untuk melakukan audit sistem informasi. Audit sistem informasi menurut Weber (1999:8) adalah suatu proses pengumpulan dan penilaian bukti untuk menentukan apakah suatu sistem komputer melindungi aktiva, mempertahankan integritas data, mencapai tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumber daya secara efisien.


(28)

BAB I PENDAHULUAN

PENGAUDITAN

8

Audit sistem informasi harus dilakukan oleh auditor yang mempunyai pengetahuan yang cukup dalam pengendalian internal, sistem informasi akuntansi, sistem informasi komputer, dan pengetahuan komputer. Dalam tahap-tahap audit, menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001:319.7), audit sistem informasi berperan di dalam terhadap perencanaan. Dalam tahap ini auditor harus memahami pengendalain internal badan usaha dan tahap pengujian atas pengendalian internal.

Prosedur audit yang dilaksanakan selama tahap perencanaan menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP Ikatan Akuntasi Indonesia, 2001:344.8) dapat mencakup : (a) partisipasi individu yang memiliki keahlian teknis dalam sistem komputer dan pengendalian yang berkaitan di dalam tim audit, (b) pertimbangan pendahuluan dalam proses penilaian risiko tentang dampak sistem komputer terhadap prosedur audit.

Umumnya, di dalam sistem komputer yang dirancang dengan baik, kemungkinan besar auditor akan meletakkan kepercayaan lebih besar pada pengendalain internal dalam sistem tersebut di dalam menentukan sifat, saat, luasnya audit. Setelah selesai dilakukan pengujian atas pengendalian, dilakukan pengujian substantif. Menurut Amir (363:10), pelaksanaan pengujian substantif tergantung dari risiko pengendalian yang ditetapkan. Bila pengendalain dianggap efektif, risiko pengendalian menjadi rendah dan pengujian substantif dapat dilakukan secara minimal.

Menurut Bodner dan Hopwood (2004:9), komite audit harus menunjuk atau menyetujui pemilihan auditor internal. Auditor internal


(29)

BAB I PENDAHULUAN

PENGAUDITAN

9

seharusnya memiliki pengalaman yang baik terkait dengan keamanan komputer dan bertindak sebagai chief computer security officer. Dalam situasi apapun, individu-individu tersebut harus melapor secara periodic kepada komite audit mengenai sistem keamanan komputer.Komite audit harus berkonsultasi secara berkala dengan auditor eksternal dan manajemen puncak terkait dengan kinerja chief security officer dan sistem keamanan komputer.

Pada pengujian pengendalian sitem informasi berbasis komputer, jasa auditor sistem informasi diperlukan dalam melakukan audit atas sistem informasi. Temuan dan rekomendasi auditor sistem informasi sehubungan denagn sistem informasi berbasis komputer siklus penjualan dan penagihan merupakan pertimbangan auditor keuangan dalam menentukan ruang lingkup pengujian substantif (Weny. 2002:8).

Auditor keuangan akan lebih yakin terhadap keandalan pengendalian yang di uji karena yang melakukan pengujian adalah auditor yang memahami tentang sistem informasi sehingga ruang lingkup pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan yang akan dilakukan menjadi sempit. Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil hipotesis : “Evaluasi audit sistem

informasi berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengujian subtantif siklus penjualan dan penagihan.”


(30)

BAB I PENDAHULUAN

PENGAUDITAN

10

x

Y

Ha

Gambar 1.1 Pengaruh Evaluasi Audit Sistem Informasi terhadap Luas Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan.

Ho : ρ = 0, artinya Evaluasi audit sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan.

Ho : ρ≠ 0, artinya Evaluasi audit sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan. Pengaruh evaluasi audit bertujuan untuk membuktikan apakah ada pengaruh evaluasi audit sistem informasi terhadap luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan di KAP X. Jika evaluasi audit memberikan pengaruh positif, diharapkan auditor memperoleh umpan balik yang berguna bagi perbaikan evaluasi audit. Yang pada akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja auditor.

1.6Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi kasus dengan menggunakan bantuan metode penelitian deskriptif analitis. Dimana dalam metode ini penulis berusaha untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas Evaluasi Audit Luas pengujian substantif


(31)

BAB I PENDAHULUAN

PENGAUDITAN

11

mengenai objek yang diteliti. Kemudian dapat ditarik kesimpulan serta dibuat suatu rekomendasi.

Teknik penelitian yang digunakan adalah:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-buku literature dan sumber-sumber data lainnya yang relevan dengan penulisan skripsi ini, serta dengan membaca bahan-bahan perkuliahan yang diperoleh selama kuliah di Universitas Kristen Maranatha di Bandung. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan survey ke KAP, untuk mendapatkan data yang diperlukan dan untuk mengetahui dari dekat keadaan KAP.

Hal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Kuesioner

Menurut Ali (1997:85) kuesioner merupakan pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang dilakukan dengan cara menyusun pertanyaan mengenai masalah yang diteliti dijabarkan ke dalam sebuah daftar. Daftar pertanyaan mengenai pengaruh evaluasi audit sistem informasi ditujukan kepada auditor sistem informasi dan pertanyaan mengenai luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan ditujukan kepada auditor keuangan. Pertanyaan


(32)

BAB I PENDAHULUAN

PENGAUDITAN

12

diajukan dalam daftar diikuti oleh sejumlah jawaban yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

b. Wawancara

Menurut Ali (1997:84) pengumpulan data dengan alat wawancara dilakukan dengan mewawancarai subjek penelitian. Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada auditor sistem informasi KAP X tentang bidang yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam melakukan penyusunan skripsi ini, penulis melakukan survey di Kantor Akuntan Publik X, Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan selesai.


(33)

PENGAUDITAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didukung oleh teori-teori yang melandasi pada

bab sebelumnya, penulis mengambil simpulan sebagai berikut :

1.

Peranan auditor sistem informasi pada tahap perencanaan dan pengujian

pengendalian sistem informasi berbasis komputer siklus penjualan dan penagihan

untuk mendukung tugas auditor keuangan di KAP X adalah cukup baik atau

cukup tinggi yaitu sebesar 62.14%. Hal ini membuktikan bahwa keterlibatan

auditor sistem informasi diperlukan sejak yahap perencanaan dalam suatu

penugasan audit. Keterlibatan audit sistem informasi yang ditekankan pada

pengujian pengendalian internal sistem informasi berbasis komputer siklus

penjualan dan penagihan adalah cukup tinggi yaitu sebesar 64.83%.

2.

Evaluasi audit sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

penentuan luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan di KAP X.

Tingkat keeratan antara pengaruh evaluasi audit dan luas pengujian substantif

siklus penjualan dan penagihan yang dihitung dengan menggunakan teknik

Korelasi Pearson. Besarnya koefisien determinasi sebesar 6.30% menjelaskan

bahwa evaluasi audit sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan dalam

menentukan luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan, sedangkan

sisanya sebesar 93.70%, menyatakan bahwa ada peran faktor lain dalam

menentukan luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan. Hal ini


(34)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

120

PENGAUDITAN

didasarkan pada pengujian statistik yang telah dilakukan sebelumnya yang pada

akhirnya menerima hipotesis nol yang diajukan penulis di mana dibuktikan

dengan pengujian Korelasi Pearson. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) untuk

signifikansi pengaruh variabel x terhadap variabel y diterima dan hipotesis

alternative atau hipotesis yang diajukan penulis (Ha) ditolak.

5.2 Saran

Pada bagian akhir penelitian ini, penulis akan mengajukan beberapa saran yang

berkaitan dengan pembahasan dan simpulan yang telah dilakukan sebelumnya.

Saran-saran yang diajukan sebagai berikut :

Pihak Kantor Akuntan Publik

Setiap kantor akuntan publik disarankan untuk mulai mengembangkan jasa audit

sistem informasi karena dengan adanya jasa audit sistem informasi dapat

membantu tugas auditor keuangan dalam mengaudit laporan keuangan suatu

badan usaha yang sudah menerapkan sistem informasi berbasis komputer dalam

menjalankan kegiatan operasionalisasinya.

Saran untuk peneliti berikutnya

1.

Dengan demikian semakin majunya teknologi informasi, setiap badan uasaha

lebih memilih menggunakan sistem komputer daripada sistem manual. Oleh

karena itu kantor akuntan publik harus menciptakan metode audit baru dalam

mengaudit badan usaha yang sudah menggunakan sistem informasi berbasis

komputer yang kompleks.


(35)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

121

PENGAUDITAN

2.

Mengevaluasi pernyataan-pernyataan yanga akan digunakan untuk kuesioner

penelitian beserta alternative jawabannya, etrutama untuk pertanyaan-pertanyaan

dengan jawaban menyimpang dari jawaban yang menyimpang dari jawaban yang

diharapkan maupun pernyataan yang tidak valid. Penyimpangan jawaban yang

terjadi kemungkinan disebabkab karena kurang memahami pernyataan yang

dimaksud.

3.

Menggunakan responden yang lebih besar agar hasil penelitian dapat

digeneralisasikan untuk berbagai ukuran akntor akuntan publik.

4.

Para auditor keuangan harus meningkatkan pengetahuannya mengenai

pengendalian internal sistem informasi berbasisi komputer dalam mengaudit

badan usaha yang sudah menerapkan teknologi informasi pada kegiatan bisnisnya.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2004). Edisi 3. Jilid 2. Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) oleh Kantor

Akuntan Publik. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

Ali, Farid.(1997). Metodologi Penelitian Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi dan

Pemerintahan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Arens, Alvin A., Rondal J. Elder dan Mark S. Beasley. (2006). Edisi 11. Auditing and

Assurance Servives: An Integrated Approach. Englewood Cliffs, New Jersey:

Prentice Hall, Inc.

Bodnar, G.H., William S. Hopwood. (2004). Edisi 9. Accounting Information Systems.

New Jersey: Prentice Hall, Inc

Dewan Standar SAK Ikatan Akuntan Indonesia. (2004). Standar Akuntan Keuangan per 1

Oktober 2004. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Dewan Standar SAK Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Akuntan Keuangan per 1

Januari 2001. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Hollander, A. S., Ericl. Denna, J. Owen Cherington. (2000). Edisi 2. Accounting

Information Tecnology and Business Solution, The Mc Graw-Hill Companies,

Inc.

Lainhart, John W. (1999). COBIT: “An International Source for IT Control. Information

Systems Audit and Control Association”.www isaca.org.

Nugroho, Bhuono Agung. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta: CV.Andi Offset.


(37)

Siegel, S., N. John Castellan. (1990). Esisi 4. Sattistik Non Parametrik untuk Ilmu-ilmu

Sosial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2005). Edisi 12. Metode Penelitian Suatu Praktek. Bandung: Alfabet.

Weber, R. (1999). Information System Control and Audit. Upper Saddle River, New

Jersey: Prentice Hall, Inc.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 12

diajukan dalam daftar diikuti oleh sejumlah jawaban yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

b. Wawancara

Menurut Ali (1997:84) pengumpulan data dengan alat wawancara dilakukan dengan mewawancarai subjek penelitian. Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada auditor sistem informasi KAP X tentang bidang yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam melakukan penyusunan skripsi ini, penulis melakukan survey di Kantor Akuntan Publik X, Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan selesai.


(2)

PENGAUDITAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didukung oleh teori-teori yang melandasi pada bab sebelumnya, penulis mengambil simpulan sebagai berikut :

1. Peranan auditor sistem informasi pada tahap perencanaan dan pengujian

pengendalian sistem informasi berbasis komputer siklus penjualan dan penagihan untuk mendukung tugas auditor keuangan di KAP X adalah cukup baik atau cukup tinggi yaitu sebesar 62.14%. Hal ini membuktikan bahwa keterlibatan auditor sistem informasi diperlukan sejak yahap perencanaan dalam suatu penugasan audit. Keterlibatan audit sistem informasi yang ditekankan pada pengujian pengendalian internal sistem informasi berbasis komputer siklus penjualan dan penagihan adalah cukup tinggi yaitu sebesar 64.83%.

2. Evaluasi audit sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penentuan luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan di KAP X. Tingkat keeratan antara pengaruh evaluasi audit dan luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan yang dihitung dengan menggunakan teknik Korelasi Pearson. Besarnya koefisien determinasi sebesar 6.30% menjelaskan bahwa evaluasi audit sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan dalam menentukan luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan, sedangkan sisanya sebesar 93.70%, menyatakan bahwa ada peran faktor lain dalam menentukan luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan. Hal ini


(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 120

didasarkan pada pengujian statistik yang telah dilakukan sebelumnya yang pada akhirnya menerima hipotesis nol yang diajukan penulis di mana dibuktikan dengan pengujian Korelasi Pearson. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) untuk signifikansi pengaruh variabel x terhadap variabel y diterima dan hipotesis alternative atau hipotesis yang diajukan penulis (Ha) ditolak.

5.2 Saran

Pada bagian akhir penelitian ini, penulis akan mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan pembahasan dan simpulan yang telah dilakukan sebelumnya.

Saran-saran yang diajukan sebagai berikut :

• Pihak Kantor Akuntan Publik

Setiap kantor akuntan publik disarankan untuk mulai mengembangkan jasa audit sistem informasi karena dengan adanya jasa audit sistem informasi dapat membantu tugas auditor keuangan dalam mengaudit laporan keuangan suatu badan usaha yang sudah menerapkan sistem informasi berbasis komputer dalam menjalankan kegiatan operasionalisasinya.

• Saran untuk peneliti berikutnya

1. Dengan demikian semakin majunya teknologi informasi, setiap badan uasaha lebih memilih menggunakan sistem komputer daripada sistem manual. Oleh karena itu kantor akuntan publik harus menciptakan metode audit baru dalam mengaudit badan usaha yang sudah menggunakan sistem informasi berbasis komputer yang kompleks.


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 121

PENGAUDITAN

2. Mengevaluasi pernyataan-pernyataan yanga akan digunakan untuk kuesioner

penelitian beserta alternative jawabannya, etrutama untuk pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban menyimpang dari jawaban yang menyimpang dari jawaban yang diharapkan maupun pernyataan yang tidak valid. Penyimpangan jawaban yang terjadi kemungkinan disebabkab karena kurang memahami pernyataan yang dimaksud.

3. Menggunakan responden yang lebih besar agar hasil penelitian dapat

digeneralisasikan untuk berbagai ukuran akntor akuntan publik.

4. Para auditor keuangan harus meningkatkan pengetahuannya mengenai

pengendalian internal sistem informasi berbasisi komputer dalam mengaudit badan usaha yang sudah menerapkan teknologi informasi pada kegiatan bisnisnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2004). Edisi 3. Jilid 2. Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) oleh Kantor Akuntan Publik. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ali, Farid.(1997). Metodologi Penelitian Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi dan Pemerintahan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Arens, Alvin A., Rondal J. Elder dan Mark S. Beasley. (2006). Edisi 11. Auditing and Assurance Servives: An Integrated Approach. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Bodnar, G.H., William S. Hopwood. (2004). Edisi 9. Accounting Information Systems. New Jersey: Prentice Hall, Inc

Dewan Standar SAK Ikatan Akuntan Indonesia. (2004). Standar Akuntan Keuangan per 1 Oktober 2004. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Dewan Standar SAK Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Akuntan Keuangan per 1 Januari 2001. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Hollander, A. S., Ericl. Denna, J. Owen Cherington. (2000). Edisi 2. Accounting Information Tecnology and Business Solution, The Mc Graw-Hill Companies, Inc.

Lainhart, John W. (1999). COBIT: “An International Source for IT Control. Information Systems Audit and Control Association”.www isaca.org.

Nugroho, Bhuono Agung. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: CV.Andi Offset.


(6)

Siegel, S., N. John Castellan. (1990). Esisi 4. Sattistik Non Parametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2005). Edisi 12. Metode Penelitian Suatu Praktek. Bandung: Alfabet.

Weber, R. (1999). Information System Control and Audit. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.