Peranan Biaya Standar sebaagi Alat Bantu Manajemen dalam Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus pada PT. Sinar gung Makmur Santosa, Tegal, Jawa Tengah).
Universitas Kristen Maranatha
vii
ABSTRAK
Setiap proses produksi diperlukannya suatu sistem yang dapat berguna sebagai
pembatasan pemakaian bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik dalam pencapaian
keefisienan dan keefektifan dalam perusahaan. Hal ini ditujukan bagi perusahaan yang
bergerak di bidang industry karena, proses produksi merupakan tahapan yang
menentukan kelancaran dan keberhasilan operasional perusahaan pada tahap berikutnya.
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, merupakan jumlah biaya
yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat suatu satuan produk atau untuk membiayai
kegiatan tertentu di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, serta faktor -faktor lain
tertentu. Penetapan biaya standar yang tepat dapat diandalkan sebagai alat untuk
merencanakan dan mengendalik an biaya produksi.
Dalam penelitian yang berjudul
“Peranan Biaya Standar sebagai Alat Bantu
Manajemen dalam
Pengendalian Biaya Produksi”, penulis ingin mengetahui seberapa
besar biaya standar berperan dalam pengendalian biaya produksi pada PT. Sinar Agung
Makmur Santaosa, Tegal, Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif analitis.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa PT. Sinar Agung Makmur Santaosa, telah
menerapkan sistem biaya standar. Berdasarkan analisis selisih biaya produksi dengan
model dua selisih yang telah dilakukan, maka penulis berkesimpulan bahwa biaya
standar yang telah diterapkan perusahaan belum dapat meningkatkan efisiensi biaya
produksi.
Hal ini dapat diketahui karena biaya realisasi yang dikeluarkan perusahaan jauh
berbeda dengan biaya yang telah distandarkan, sehingga biaya yang distandarkan
perusahaan terlalu longgar karena beberapa alasan kekhawatiran mengenai complain
keuangan atau kurangnya anggaran. . Perbedaan biaya yang distandarkan dengan biaya
yang sesungguhnya mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian dari total selisih
biaya produksi pada tahun 2006 yang diakibatkan naiknya harga pokok yaitu terigu dan
biaya-biaya lainnya serta tahun 2007 perusahaan mengalami keuntungan yang salah
satunya berasal dari pening katan permintaan barang oleh konsumen
Untuk itu, diperlukan adanya peninjauan ulang terhadap biaya standar yang telah
ditetapkan. Dengan demikian, penetapan biaya standar yang tepat dapat digunakan
sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya produksi.
(2)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR
……….iv
ABSTRAK
………..vii
DAFTAR ISI
………..viii
DAFTAR GAMBAR
………x
DAFTAR TABEL
……….xi
DAFTAR LAMPIRAN
………xii
BAB I PENDAHULUAN
………
..1
1.1 Latar Belakang Penelitian
………
1
1.2 Identifikasi Masalah
………
4
1.3
Maksud dan Tujuan
………
4
1.4
Kegunaan Penelitian
………
.
…
..5
1.5
Lokasi dan Waktu Penelitian
………
.
…
.6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN
………
...7
2.1
Kajian Pustaka
………
7
2.1.2
Akuntansi Biaya
………
11
2.1.3
Biaya Produksi
………
..14
2.1.4
Biaya Standar
………
....17
2.1.5
Pengendalian Biaya
………
...28
2.1.6
Peranan Biaya Standar sebag ai Alat Bantu Manajemen dalam .
Pengendalian Biaya Produksi
………
.
…
37
(3)
Universitas Kristen Maranatha
ix
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
………
....48
3.1
Objek Penelitian
………
.
…
48
3.2
Metode Penelitian
………
..48
3.2.1
Prosedur Pengumpulan Data
………
.49
3.2.2
Variabel Penelitian
………
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
………
..
…
..52
4.1
Hasil Penelitian
………
.
…
52
4.1.1
Sejarah Singkat Perusahaan
………
..
…
52
4.1.2
Visi dan Misi Perusahaan
………
.53
4.1.3
Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
………
...54
4.1.4
Penggolongan Biaya Produksi PT.Sams
………
.
…
.61
4.1.5
Proses Produksi
………
62
4.2
Pembahasan
………
...64
4.2.1
Prosedur Penyusunan dan Penetapan Standar Biaya Produksi
………
.
…
64
4.2.2
Biaya Produksi Standar
………
...
……
.70
4.2.3
Biaya Produksi Sesungguhnya
………
.70
4.2.4
Perhitungan Analisis Selisih Biaya Produksi
………
..76
4.2.5
Selisih Biaya Produksi
………
..85
4.2.6
Peranan Biaya Standar Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam
.
Pengendalian Biaya Produksi
………
...86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
………
..
……
87
5.1
Kesimpulan
………
...87
5.2
Saran
………
.
…
89
DAFTAR PUSTAKA
………
..90
LAMPIRAN
………
.91
(4)
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Gambar
Judul Gambar
Halaman
(5)
Universitas Kristen Maranatha
xi
DAFTAR TABEL
Nomor
Tabel
Judul Tabel
Halaman
I
Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya...11
II
Total Kuantitas Produksi Standar... ...64
III
Biaya Bahan Baku Standar tahun 2006 ...64
IV
Biaya Bahan Baku Standar tahun 2007... ...65
V
Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar tahun 2006...66
VI
Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar tahun 2007...67
VII
Taksiran Biaya Overhead Pabrik ...68
VIII
Total Kuantitas Produksi Sesungguhnya ...71
IX
Biaya Bahan Baku Sesungguhnya 2 006... ....71
X
Biaya Bahan Baku Sesungguhnya 2007 ...72
XI
Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya 2006...72
XII
Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya 2007...73
XIII
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya... ...74
XIV
Selisih Harga Bahan Baku tahun 2006... ...78
XV
Selisih Harga Bahan Baku tahun 2007 ...78
XVI
Selisih Kuantitas Bahan Baku tahun 2006... ...79
(6)
XVIII
Selisih Upah Tenaga Ker ja Langsung tahun 2006...82
XIX
Selisih Upah Tenaga Ker ja Langsung tahun 2007...83
XX
Selisih Efisiensi Tenaga Kerja Langsung tahun 2006...83
XXI
Selisih Efisiensi Tenaga Kerja Langsung tahun 2007...84
XXII
Selisih Biaya Produksi tahun 2006...86
(7)
Universitas Kristen Maranatha
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Judul Lampiran
Halaman
(8)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dunia usaha dewasa ini mengalami kemajuan yang pesat, hal ini dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi yang bisa mengalir kemana -mana tanpa mengenal batasan negara. Sebagai dampak dari globalisasi informasi tersebut adalah terciptanya pola ekonomi dunia yang global, yaitu terbukanya perekonomian suatu negara terhadap negara lain.
Perkembangan ini disatu pihak mengakibatkan terciptanya pasar yang lebih luas sedangkan dilain pihak berarti semakin banyaknya pesaing kuat yang berasal dari negara industri maju ,dengan demikian maka persainganpun semakin ketat. Indonesia saat ini sedang melaksanakan kegiatan pembangunan disegala bidang, salah satu bidang yang mendapatkan perhatian adalah bidang ekonomi terutama sektor i ndustri. Pembangunan industri di Indonesia mempunyai hubungan yang cukup besar dalam usaha mencapai tujuan pembangunan pada umumnya. Dengan andil yang cukup besar ini maka tidak dapat dihindari lagi timbulnya persaingan yang cukup ketat diantara perusahaan dalam meraih pangsa pasar.
Dengan kondisi persaingan tersebut, maka setiap perusahaan yang ingin bertahan harus memiliki daya saing jangka panjang atas setiap produk yang dihasilkan. Harus diingat semakin meningkatnya kesejahteraan, maka kebutuhan masyarakat terhadap sesuatu hal akan meningkat pula. Salah
(9)
Bab I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha satunya adalah kebutuhan akan barang yang berkualitas, hal ini dapat menjadi suatu dorongan bagi perusahaan dalam meningkatkan kualitas usahanya untuk merebut peluang tersebut, maka persaingan diantara p erusahaan yang sejenis tidak dapat dihindari lagi. Mereka akan menjualnya dengan harga yang cukup bersaing.
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya selalu bertitik tolak pada tujuan perusahaan itu didirikan. Salah satu tujuan perusahaan itu didirikan antara lain memperoleh laba yang optimal dan pencapaian laba yang optimal harus disertai dengan manajemen yang baik. Bagi perusahaan Indonesia umumnya proses produksi merupakan aktivitas utama perusahaan, meskipun produk yang dihasilkan harus bero rientasi pasar (market oriented), dimana yang melaksanakan perencanaan produk tidak hanya bagian produksi saja tetapi juga hampir seluruh melibatkan bagian lain yaitu bagian pemasaran, teknik dan keuangan. Kualitas produk yang dihasilkan tetap ditentukan o leh hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh bagian produksi.
Penetapan biaya secara tepat merupakan perhitungan harga pokok semua unsur biaya yang seharusnya diperhitungkan secara cermat jangan ada yang terlewat, disamping itu tidak dibenarkan memperhitungk an pengeluaran yang merupakan pemborosan. Sedangkan yang dimaksud dengan penetapan biaya yang benar, adalah proses perhitungannya harus benar, baik penambahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian. Pengalaman menunjukkan bahwa ketidakakuratan dalam pene tapan biaya menyebabkan terjadinya inefisiensi atau pemborosan.
(10)
Bab I Pendahuluan 3
Oleh karena itu supaya dapat tetap bertahan didalam persaingan di dunia internasional, maka industri dibidang minuman dan makanan perlu mengembangkan usahanya secara efektif dan efisien. Supa ya hal ini dapat dicapai, maka manajemen dalam menjalankan fungsinya perlu alat bantu berupa akuntansi biaya yang tujuannya adalah menyediakan informasi biaya yang berguna bagi manajemen dalam mengelola perusahaan. Agar tujuan tersebut dapat terpenuhi maka biaya yang terjadi didalam perusahaan harus dicatat dan digolongkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan adanya peranan biaya standar. Pada umumnya didalam menetapkan kebijakan hubungan biaya standar, perusahaan berpedoman pada beberapa sumber yaitu data historis, data masa kini dan data peramalan.
Perbedaan rentang waktu dan kemungkinan adanya perubahan situasi akan menjadikan data-data tersebut tidak sesuai lagi dengan kebutuhan, tetapi dengan adanya sumber data, akan memudahkan manajemen perusahaan dalam penetapan biaya produksi dan penetapan sasaran keuntungan yang akan dicapai, dibandingkan dengan tidak menggunakan sumber data. Jadi menurut penulis, hubungan biaya standar merupakan salah satu alternatif untuk membantu manajemen dalam mengendalikan bia ya produksi yang dikeluarkan, sekaligus menentukan sasaran keuntungan yang akan dicapai.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “PERANAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT
BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA
(11)
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah
Salah satu tujuan perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang dapat dicapai melalui pelaksanaan efisiensi dan efektifitas, sedangkan cara untuk mencapai efisiensi dan efektivitas tersebut perusahaan menetapkan standar, yaitu biaya standar, tetapi pada kenyataannya perusahaan menduga adanya inefisiensi yang mengakibatkan berkurangnya tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Dari uraian diatas maka pokok permasalahannya dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Apakah perusahaan telah menggunakan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi perusahaan
2. Apakah bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi sesuai dengan biaya ya ng distandarkan.
3. Apakah biaya standar mempunyai peranan penting dalam pengendalian biaya produksi perusahaan
1.3 Maksud dan Tujuan
Untuk menjalankan operasi perusahaan, pimpinan perusahaan menentukan informasi mengenai perkembangan perusahaan. Berdasarkan kebutuhan informasi ini, maka penulis bermaksud meneliti peranan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi.
(12)
Bab I Pendahuluan 5
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah perusahaan telah menggunakan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi perusahaan
2. Untuk mengetahui apakah bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi sesuai dengan biaya yang distandarkan.
3. Untuk mengetahui apakah biaya standar mempunyai peranan penti ng dalam pengendalian biaya produksi perusahaan
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan penulis dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang biaya st andar dan pengaruhnya dalam pengendalian manajemen untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi, tidak saja dari teorinya tetapi juga pengaplikasiannya dalam perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti dalam menjalankan operasinya. Selian itu, sebagai bahan masukan bagi perusahaan sehubungan dengan penetapan biaya standar.
(13)
Bab I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi Pihak lain
Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi pihak lain yang berminat untuk mengetahui secara lebih jelas bagaimana pengaruh biaya standar dalam penegendalian biaya produksi dan dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada perusahaan yang bergerak da lam bidang industr makanan, yaitu PT. Sinar Agung Makmur Santaosa di Jl Raya Tegal Pemalang km18 Desa Demangharjo – Kecamatan Warureja – Kabupaten Tegal – Jawa Tengah. Adapun waktu penelitian dimulai bulan April 2009 sampai dengan penulis menyelesaikan pen elitian ini.
(14)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik penulis selama melakukan penelitian pada PT.Sinar Agung Makmur Santaosa mengenai peranan biaya standar sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya produksi adalah sebagai berikut:
1. PT.Sinar Agung Makmur Santaosa telah mengimplementasikan biaya standar untuk melakukan pengendalian terhadap biaya produksi. Perusahaan menggolongkan biaya produksi menjadi tiga golongan, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Penetapan biaya standar untuk masing -masing jenis biaya ditetapkan oleh pihak perusahaan dengan cara yang berbeda. Untuk standar biaya bahan baku, penetapan harga bahan baku standar ditetapkan berdasarkan harga yang diperkirakan aka n berlaku di masa yang akan datang, dengan melihat keadaan realisasi biaya sesungguhnya pada periode sebelumnya. Penetapan kuantitas standar ditetapkan berdasarkan pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai. Standar biaya tenaga kerja lan gsung ditetapkan oleh pihak manajemen berdasarkan perkiraan di masa yang akan datang. Dan yang terakhir, penetapan standar untuk biaya overhead
(15)
Bab V Kesimpulan dan Saran 88
Universitas Kristen Maranatha pabrik ditetapkan berdasarkan pengalaman tahun lalu ditambah kenaikan yang mungkin terjadi.
2. Secara keseluruhan baik ditahun 2006 dan 2007 biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan proses produksi belum sesuai dengan biaya yang distandarkan, karena dalam analisis selisih biaya produksi terdapat banyak selisih yang merugikan atau pun menguntungkan baik dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, maupun biaya overhead pabrik. Perbedaan biaya yang distandarkan dengan biaya yang sesungguhnya mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian dari total selisih biay a produksi pada tahun 2006 yang diakibatkan naiknya harga pokok yaitu terigu dan biaya-biaya lainnya serta tahun 2007 perusahaan mengalami keuntungan yang salah satunya berasal dari peningkatan permintaan barang oleh konsumen.
3. Berdasarkan analisis selisih biaya produksi dengan model dua selisih yang telah dilakukan, maka penulis berkesimpulan bahwa biaya standar yang telah diterapkan perusahaan belum dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi. Hal ini dapat diketahui karena biaya realisasi yang dikeluarkan perusahaan jauh berbeda dengan biaya yang telah distandarkan, sehingga biaya yang distandarkan perusahaan terlalu longgar karena beberapa alasan kekhawatiran mengenai complain
(16)
Bab V Kesimpulan dan Saran 89
1.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis mencoba untuk memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dan penelitian di masa yang akan datang, antara lain:
1. Biaya standar yang ditetapkan oleh perusahaan sebaiknya disesuaikan dengan mempertimbangkan keadaa n ekonomi, efisiensi dan faktor lainnya. Selain itu, seharusnya perusahaan tidak melakukan penganggaran yang terlalu jauh dari perkiraan realisasi. Jika penetapan anggaran standar terlalu jauh dari perkiraan realisai, maka akan menghasilkan selisih yang terlalu besar baik favourable maupun unfavourable.
2. Untuk penelitian berikutnya, diharapkan perusahaan dapat memberikan perincian mengenai data biaya tenaga kerja langsung, yaitu jam kerja dan tarif upah per jam, dan biaya overhead pabrik secara lengkap dan terperinci. Perincian data ini diperlukan agar dalam menganalisis setidaknya hasil analisis lebih akurat dan dapat dipercaya.
(17)
Universitas Kristen Maranatha
90
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, Ahmad Tjahjono dan Fakri Husein.
2000. Sistem Pengendalian
Manajemen. Yogyakarta: Perusahaan YKKI.
Anthony, Robert N., and Govindarajan, Vijay. 2005. Management Control System. New
York: McGraw Hill Companies, Inc.
Carter, William K., and Milton F. Usry. 2002. Cost Accounting. 13
thEdition.
Cincinnati, Ohio: Dame a Division of Thomson Learning.
Garrison, Ray. Noreen, Eric and Brewer, Peter. 2005. Managerial Accounting. 11
thEdition. New York: McGraw-Hill Companies,Inc.
Hansen, Don R.,and Maryanne M. Mowen. 2005. Management Accounting . 7
thEdition.
Cincinnati, Ohio: South Western Publishing Co.
Horngren, Charles T. and George Foster. 2003. Akuntansi Biaya. Edisi Ketujuh. Jakarta:
Salemba Empat.
Letricia Gayle Rayburn. 1996. Cost Accounting: Using a Cost Management Approach.
6
thEdition. USA: Irwin Book Team.
Mulyadi. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta: Aditya Media.
Wilson James D., and John B. Campbell. 1991. The Controllership: The Work of
Managerial Accountant. 2
thEdition. New York: John Willey and Sons Inc.
(18)
(1)
Bab I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi Pihak lain
Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi pihak lain yang berminat untuk mengetahui secara lebih jelas bagaimana pengaruh biaya standar dalam penegendalian biaya produksi dan dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada perusahaan yang bergerak da lam bidang industr makanan, yaitu PT. Sinar Agung Makmur Santaosa di Jl Raya Tegal Pemalang km18 Desa Demangharjo – Kecamatan Warureja – Kabupaten Tegal – Jawa Tengah. Adapun waktu penelitian dimulai bulan April 2009 sampai dengan penulis menyelesaikan pen elitian ini.
(2)
Universitas Kristen Maranatha 87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik penulis selama melakukan penelitian pada PT.Sinar Agung Makmur Santaosa mengenai peranan biaya standar sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya produksi adalah sebagai berikut:
1. PT.Sinar Agung Makmur Santaosa telah mengimplementasikan biaya standar untuk melakukan pengendalian terhadap biaya produksi. Perusahaan menggolongkan biaya produksi menjadi tiga golongan, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Penetapan biaya standar untuk masing -masing jenis biaya ditetapkan oleh pihak perusahaan dengan cara yang berbeda. Untuk standar biaya bahan baku, penetapan harga bahan baku standar ditetapkan berdasarkan harga yang diperkirakan aka n berlaku di masa yang akan datang, dengan melihat keadaan realisasi biaya sesungguhnya pada periode sebelumnya. Penetapan kuantitas standar ditetapkan berdasarkan pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai. Standar biaya tenaga kerja lan gsung ditetapkan oleh pihak manajemen berdasarkan perkiraan di masa yang akan datang. Dan yang terakhir,
(3)
Bab V Kesimpulan dan Saran 88
Universitas Kristen Maranatha pabrik ditetapkan berdasarkan pengalaman tahun lalu ditambah kenaikan yang mungkin terjadi.
2. Secara keseluruhan baik ditahun 2006 dan 2007 biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan proses produksi belum sesuai dengan biaya yang distandarkan, karena dalam analisis selisih biaya produksi terdapat banyak selisih yang merugikan atau pun menguntungkan baik dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, maupun biaya overhead pabrik. Perbedaan biaya yang distandarkan dengan biaya yang sesungguhnya mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian dari total selisih biay a produksi pada tahun 2006 yang diakibatkan naiknya harga pokok yaitu terigu dan biaya-biaya lainnya serta tahun 2007 perusahaan mengalami keuntungan yang salah satunya berasal dari peningkatan permintaan barang oleh konsumen.
3. Berdasarkan analisis selisih biaya produksi dengan model dua selisih yang telah dilakukan, maka penulis berkesimpulan bahwa biaya standar yang telah diterapkan perusahaan belum dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi. Hal ini dapat diketahui karena biaya realisasi yang dikeluarkan perusahaan jauh berbeda dengan biaya yang telah distandarkan, sehingga biaya yang distandarkan perusahaan terlalu longgar karena beberapa alasan kekhawatiran mengenai complain
(4)
Bab V Kesimpulan dan Saran 89
Universitas Kristen Maranatha
1.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis mencoba untuk memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dan penelitian di masa yang akan datang, antara lain:
1. Biaya standar yang ditetapkan oleh perusahaan sebaiknya disesuaikan dengan mempertimbangkan keadaa n ekonomi, efisiensi dan faktor lainnya. Selain itu, seharusnya perusahaan tidak melakukan penganggaran yang terlalu jauh dari perkiraan realisasi. Jika penetapan anggaran standar terlalu jauh dari perkiraan realisai, maka akan menghasilkan selisih yang terlalu besar baik favourable maupun unfavourable.
2. Untuk penelitian berikutnya, diharapkan perusahaan dapat memberikan perincian mengenai data biaya tenaga kerja langsung, yaitu jam kerja dan tarif upah per jam, dan biaya overhead pabrik secara lengkap dan terperinci. Perincian data ini diperlukan agar dalam menganalisis setidaknya hasil analisis lebih akurat dan dapat dipercaya.
(5)
Universitas Kristen Maranatha
90
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, Ahmad Tjahjono dan Fakri Husein.
2000. Sistem Pengendalian
Manajemen. Yogyakarta: Perusahaan YKKI.
Anthony, Robert N., and Govindarajan, Vijay. 2005. Management Control System. New
York: McGraw Hill Companies, Inc.
Carter, William K., and Milton F. Usry. 2002. Cost Accounting. 13
thEdition.
Cincinnati, Ohio: Dame a Division of Thomson Learning.
Garrison, Ray. Noreen, Eric and Brewer, Peter. 2005. Managerial Accounting. 11
thEdition. New York: McGraw-Hill Companies,Inc.
Hansen, Don R.,and Maryanne M. Mowen. 2005. Management Accounting . 7
thEdition.
Cincinnati, Ohio: South Western Publishing Co.
Horngren, Charles T. and George Foster. 2003. Akuntansi Biaya. Edisi Ketujuh. Jakarta:
Salemba Empat.
Letricia Gayle Rayburn. 1996. Cost Accounting: Using a Cost Management Approach.
6
thEdition. USA: Irwin Book Team.
Mulyadi. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta: Aditya Media.
Wilson James D., and John B. Campbell. 1991. The Controllership: The Work of
(6)
Universitas Kristen Maranatha