Perencanaan Pajak dalam Rangka Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan (Studi Kasus pada Perusahaan X di Jakarta).

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perencanaan pajak merupakan langkah awal dalam manajemen pajak. Manajemen pajak itu sendiri adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuidasi yang diharapkan. Banyak perusahaan menggunakan perencanaan pajak ini untuk meminimalkan pajak penghasilan perusahaannya. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi variabel yang digunakan untuk membedakan. Adapun variabel yang digunakan meliputi pajak penghasilan perusahaan dan perencanaan pajak. Perencanaan pajak dilakukan dengan mengacu pada peraturan-peraturan perpajakan yang ada. Metode penelitian yang digunakan adalah simpangan baku, dimana hipotesanya berupa Ho: perencanaan pajak tidak mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap pajak penghasilan, dan Ha: perencanaan pajak mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap pajak penghasilan. Model simpangan baku digunakan dalam penelitian ini sebagai model untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pajak mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap pajak penghasilan yang harus dibayar perusahaan, dimana pajak penghasilan yang dibayar perusahaan sebelum perencanaan pajak lebih besar dibandingkan dengan setelah perencanaan pajak.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PENGESAHAN ………. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……… iii

KATA PENGANTAR ………. iv

ABSTRAK ……….. vi

DAFTAR ISI ……… vii

DAFTAR GAMBAR ……… xi

DAFTAR TABEL ……… xii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1. Latar Belakang ………. 2

1.2. Identifikasi Masalah ………. 4

1.3. Tujuan Penelitian ………. 4

1.4. Kegunaan Penelitian ……… 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……… 7

2.1. Pengertian Perpajakan ……….. 7

2.1.1 Fungsi Pajak ………...………….…….. 10

2.1.2 Sistem Pemungutan Pajak ……….………. 11

2.1.3 Asas Pemungutan Pajak ... 12


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.1.5 Penggolongan Pajak ……….…….. 15

2.1.6 Tata Cara Pemungutan Pajak ………. 17

2.2. Pajak Penghasilan ………. 18

2.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan ……… 18

2.2.2 Subyek Pajak Penghasilan ………. 19

2.2.3 Obyek Pajak Penghasilan ……….. 21

2.2.4 Pengurang Penghasilan Bruto ……… 25

2.2.5 Ketentuan-Ketentuan Lain ………. 32

2.2.6 Penghasilan Kena Pajak ………. 34

2.2.7 Penghasilan Tidak Kena Pajak ………... 35

2.2.8 Tarif Pajak ……….. 36

2.2.9 Cara Menghitung Pajak Penghasilan ……….. 37

2.2.10 Undang-Undang Perpajakan ………. 38

2.3. Manajemen Pajak ………. 39

2.3.1 Tujuan Manajemen Pajak ………. 39

2.3.2 Fungsi Manajemen Pajak ……….. 39

2.4. Perencanaan Pajak ……… 40

2.4.1 Pengertian Perencanaan Pajak ………... 40

2.4.2 Manfaat Perencanaan Pajak ………... 42

2.4.3 Perbedaan Antara Penghindaran Pajak dan Penyelundupan Pajak………. 42

2.4.4 Tahapan Perencanaan Pajak ………... 43

2.4.4.1 Menganalisis Informasi yang Ada ………. 44


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.4.4.3 Evaluasi Atas Perencanaan Pajak ……….. 48

2.4.4.4 Mencari Kelemahan & Memperbaiki Rencana Pajak .. 49

2.4.4.5 Memutakhirkan Rencana Pajak ………. 50

2.4.5 Formula Umum dari Perencanaan Pajak ………... 51

2.5. Hal-Hal yang Berkaitan dalam Perencanaan Pajak ………. 52

2.5.1 Alasan-alasan Dilakukan Perencanaan Pajak ………... 52

2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wajib Pajak dalam Perencanaan……… 53

2.5.3 Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Melakukan Perencanaan Pajak ………. 54

2.5.4 Prinsip Penghematan Pajak yang Dapat Ditempuh Perusahaan 55

2.5.5 Pengendalian Pajak ……….. 56

2.5.6 Hubungan Perencanaan Pajak dan PPh Terutang ………… 56

BAB III METODE PENELITIAN ……… 60

3.1. Metode Penelitian ……… 60

3.1.1 Penentuan Topik Penelitian ……….. 61

3.1.2 Pengidentifikasian Masalah ……….. 61

3.1.3 Penetuan Variabel Penelitian ……… 61

3.1.4 Pengumpulan Data ……… 62

3.1.5 Pengolahan Data ………... 63

3.2. Obyek Penelitian ……… 67

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ……… 67


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.2.2.1 Struktur Organisasi ………. 68

3.2.2.2 Uraian Tugas ……….. 69

BAB IV PEMBAHASAN ………. 72

4.1. Perencanaan Pajak ………. 72

4.1.1 Penerapan Perencanaan Pajak ………. 73

4.2. Perhitungan Pajak Penghasilan Tahun 2007 Sebelum Perencanaan Pajak ……… 80

4.2.1 Laba ………. 80

4.2.2 Deskripsi Tentang Biaya pada Laporan Laba/Rugi Perusahaan 82 4.3. Perhitungan Pajak Penghasilan Tahun 2007 Setelah Perencanaan Pajak ……… 89

4.3.1 Laporan Laba / Rugi dengan Perencanaan Pajak …………. 89

4.3.2 Pajak Penghasilan yang Dibayarkan Setelah Perencanaan Pajak ………. 91

4.4. Pengujian Hipotesis ……….. 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 94

5.1. Kesimpulan ……….. 94

5.2. Saran ……… 95

DAFTAR PUSATAKA ……… 96

LAMPIRAN ………. 97


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Skema Metodologi Penelitian……….………. 69 Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan x……… 74


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Rincian PPh 21 Terutang……….……….. 78 Tabel II Rincian PPh 21 Terutang (Lanjutan)………... 79 Tabel III Daftar Penyusutan Aktiva Tetap……… 60 Tabel IV Laporan Laba/Rugi Sebelum Penerapan Perencanaan Pajak…….... 84 Tabel V Daftar Gaji Pokok Karyawan & Tunjangan……….. 85 Tabel VI Laporan Laba/Rugi Setelah Penerapan Perencanaan Pajak……….. 93 Tabel VII Penghematan Pajak……… 94


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Tabel Distribusi t …... 101

Lampiran II SSP ………... …. 102

Lampiran III SPT Tahunan ………. …. 103


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara. Penerimaan ini digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran rutin negara, seperti menjalankan pemerintahan dan melakukan pembangunan. Untuk mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan tersebut, maka negara mengharapkan seluruh warganya yang telah memiliki penghasilan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembiayaan negara. Pemerintah memandang pajak sebagai suatu hal yang penting bagi kelangsungan negara ini. Oleh karena itu, negara membuat peraturan perundang-undangan perpajakan bagi orang pribadi maupun badan untuk melakukan kewajiban perpajakan.

Berdasarkan sudut pandang perekonomian, pajak juga dapat diartikan sebagai pemindahan sumber daya dari sektor privat (perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya ini merupakan biaya bagi perusahaan dan akan mempengaruhi daya beli (purchasing power) atau kemampuan belanja (spending power) perusahaan. Semakin besar pemindahan sumber daya dari sektor privat ke sektor publik tersebut, maka daya beli atau kemampuan perusahaan akan semakin berkurang. Hal ini dapat mengganggu jalannya aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mengelola dengan baik kewajiban pajaknya.

Pada kenyataannya, pajak merupakan hal yang paling dihindari oleh perusahaan karena pembayarannya adalah beban yang akan mengurangi laba bersih


(10)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha perusahaan. Salah satu kriteria untuk menilai kinerja perusahaan adalah dilihat dari laba bersih perusahaan tersebut. Laba ini dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan yang akan digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan dengan menginvestasikan kembali keuntungan yang didapat atau dapat pula dibagikan kepada para pemilik / pemegang saham. Oleh karena itu, perusahaan pastinya akan meminimalkan pembayaran pajaknya agar laba bersihnya menjadi optimal. Upaya meminimalkan pajak perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa cara, baik itu secara legal yang masih berada dalam koridor peraturan perpajakan sampai cara ilegal yang melanggar peraturan perpajakan. Upaya meminimalkan pajak biasanya disebut juga dengan perencanaan pajak (tax planning) atau tax sheltering. Umumnya proses perencanaan pajak merujuk pada proses merekayasa usaha dan transaksi wajib pajak supaya utang pajak berada dalam jumlah pajak yang minimal tetapi masih berada dalam koridor peraturan perpajakan. Perencanaan pajak juga sering disebut sebagai penghindaran pajak (tax avoidance). Penghindaran pajak merupakan cara rekayasa yang legal, berbeda dengan cara penyelundupan pajak (tax evasion) yang merupakan cara ilegal dalam meminimalkan beban pajak dengan melanggar ketentuan perpajakan yang sudah ada.

Perencanaan pajak merupakan langkah awal dalam manajemen pajak. Manajemen pajak itu sendiri adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Umumnya perencaan pajak yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk meminimalkan Pajak Penghasilan (PPh). Pajak penghasilan dikenakan atas penghasilan yang diterima orang pribadi, badan dan Bentuk usaha tetap. Yang dimaksud dengan penghasilan itu sendiri adalah


(11)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia.

Seharusnya dalam melakukan Tax Planning, kita harus menyeleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan, dengan mengumpulkan dan meneliti peraturan perpajakan. Dengan meneliti peraturan-peraturan perpajakan, kita dapat mencari tahu hal-hal apa sajakah yang dapat diatur atau direncanakan, kemungkinan-kemungkinan apa yang bisa terjadi, dan juga kita dapat mengetahui alternatif terbaik yang dapat digunakan untuk mengurangi beban pajak. Dengan demikian, perusahaan tidak akan terjebak dalam masalah penyelundupan atau penggelapan pajak yang secara nyata melanggar hukum dan dapat mengakibatkan adanya sanksi dari pemerintah yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan.

Perusahaan sangat mungkin melakukan usaha penghematan pajak yang melanggar perundang-undangan. Beberapa faktor yang memotivasi wajib pajak untuk melakukan penggelapan pajak adalah :

Tax Required To Pay, besarnya jumlah pajak terutang yang harus dibayarkan maka semakin besar pula kecenderungan wajib pajak untuk melakukan pelanggaran.

Cost Of Bribe, biaya untuk menyuap fiskus. Semakin kecil biaya untuk menyuap fiskus maka semakin besar pula kecenderungan wajib pajak untuk melakukan pelanggaran.

Probability Of Detection, semakin kecil kemungkinan suatu pelanggaran terdeteksi, maka semakin besar kecenderungan wajib pajak untuk melakukan pelanggaran.


(12)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Size Of Penalty, semakin ringan sanksi yang dikenakan terhadap

pelanggaran, maka semakin besar kecenderungan wajib pajak untuk melakukan pelanggaran.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan perencanaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat mengelola kewajiban pajaknya dengan baik dan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Oleh karena itu, skripsi ini diberi judul :

“PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MEMINIMALKAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN “.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam skripsi ini, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan dibahas pada bab II. Adapun masalah-masalah tersebut di antaranya :

1. Bagaimana perencanaan pajak dilakukan?

2. Seberapa jauh perbedaan pajak, sebelum dan sesudah diadakannya perencanaan pajak?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan indentifikasi masalah diatas, penulis akan melakukan penelitian yang bertujuan untuk :

1. Mengetahui bagaimana perencanaan pajak dilakukan di Perusahaan.

2. Mengetahui seberapa jauh besarnya pajak sebelum dan sesudah diadakannya perencanaan pajak.


(13)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis berharap bahwa tulisan dan penelitian ini akan dapat berguna bagi :

1. Peneliti

Dalam membuat karya ilmiah ini, penulis akan berusaha mencari jawaban atas indentifikasi masalah yang telah ditentukan dari berbagai sumber-sumber seperti buku, internet, koran/majalah, artikel, serta dari para pengajar. Oleh karena itu diharapkan melalui penelitian ini, pengetahuan dan wawasan penulis dapat bertamabah, khususnya dalam bidang / ilmu perpajakan yang sedang diteliti.

2. Perusahaan Yang Diteliti

Melalui kesedian perusahaan yang menjadi tempat penelitian bagi penulis, perusahaan dapat mengetahui manfaat melalui hasil karya ilmiah ini. Perusahaan juga dapat mengetahui cara-cara yang benar atas perencanaan pajak yang diterapkan untuk meminimalkan pajak terutang. Perusahaan juga dapat mengetahui perbandingan penghasilan yang akan dibayarkan perusahaan sebelum maupun sesudah adanya perencanaan pajak. Serta perusahaan juga dapat mengantisipasi jika dampak dari perencanaan pajak yang akan merugikan perusahaan.

3. Mahasiswa

Hasil penelitian penulis ini diharapkan pula dapat membantu para mahasiswa untuk mengetahui hal yang lebih mendalam mengenai perencanaan pajak, atau jika sewaktu-waktu para mahasiswa akan melakukan penelitian dan berkaitan di masa yang akan datang. Dan juga tulisan ini dapat membantu


(14)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha para mahasiswa ketika diberi tugas oleh para pengajar yang berkaitan dengan topik karya ilmiah ini, maupun ketika para mahasiswa ingin mencari tahu hal-hal yang berkaitan dengan topik ini dengan kepentingannya masing-masing.


(15)

94 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan skripsi dengan judul “ Perencanaan Pajak Dalam Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan” adalah

perusahaan dapat melakukan perencanaan pajak sebagai berikut:

1. Setelah melakukan evaluasi atas perhitungan PPh pada perusahaan, maka usulan perencanaan pajak yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah:

• Mengoptimalkan biaya yang semula biaya pengobatan menjadi tunjangan kesehatan dengan peraturan perpajakan yang ada. Biaya pengobatan tidak boleh dibebankan oleh perusahaan, oleh karena itu biaya pengobatan dioptimalkan dengan cara menjadikannya tunjangan kesehatan, dimana tunjangan kesehatan ini akan menambah penghasilan karyawan, maka boleh dibebankan oleh perusahaan.

• Mengoptimalkan biaya yang semula biaya makan menjadi tunjangan makan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, dimana biaya makan ini tidak boleh dibebankan oleh perusahaan karena sifatnya natura. Sehingga biaya makan dipotimalkan dengan cara menjadikannya tunjangan makan bagi karyawan, maka tunjangan makan ini akan menambah penghasilan karyawan sehingga boleh dibebankan oleh perusahaan.


(16)

Bab V Kesimpulan dan Saran 95

Universitas Kristen Maranatha • Biaya PPh 21 sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan.

• Biaya pulsa karyawan yang boleh dibebankan perusahaan hanya 50%nya saja.

• Biaya kendaraan dan pemeliharaan mobil manager yang boleh dibebankan perusahaan hanya 50%nya saja.

• Biaya penyusutan aktiva tetap yang dihitung sesuai dengan ketentuan perpajakan. (Pasal 11 ayat (6))

• Biaya perjalanan yang mana gratifikasi serta biaya-biaya lain yang tidak mempunyai bukti harus dibebankan oleh perusahaan.

2. Perbedaan yang terjadi dalam perusahaan adalah dimana pajak penghasilan yang harus dibayarkan perusahaan lebih minimal dari sebelumnya. Dimana sebelum penerapan perencanaan pajak, pajak penghasilan yang harus dibayar perusahaan adalah Rp 1.751.540.000, dan setelah perencanaan pajak menjadi Rp 1.693.856.818. Dengan begitu perusahaan dapat menghemat pajak penghasilannya sebesar Rp 57.683.182.

5.2 Saran

1. Dari hasil evaluasi diatas, sebaiknya perusahaan harus lebih memperhatikan pengoptimalan biaya-biaya perusahaan dengan memanfaatkan Peraturan Perpajakan yang ada sehingga biaya-biaya yang sebelumnya tidak boleh dikurangkan dalam perhitungan Penghasilan Kena Pajak dapat menjadi pengurang dalam perhitungan Penghasilan Kena Pajak Perusahaan.


(17)

Bab V Kesimpulan dan Saran 96

Universitas Kristen Maranatha 2. Disarankan agar perusahaan menaggung PPh 21 karyawannya

sehingga dengan begitu pajak penghasilan yang harus dibayarkan perusahaan menjadi lebih minimal daripada karyawan menanggung sendiri PPh 21.


(18)

96 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Direktoran Jendral Perpajakan. (2004). Memahami Tax Planning. Indonesia Tax Review,Jakarta OJP.

Ilyas, W.B., Waluyo. (2002). Perpajakan Indonesia (Buku satu). Penerbit Salemba Empat,Jakarta.

Mardiasmo. (2003). Perpajakan (Edisi revisi). Edisi XI, Andi Offset,Yogyakarta. Meliala, T.S. (2006). Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Edisi Ketiga, Penerbit Mitra

Wacana Media,Jakarta.

Suandy, E. (2001). Perencanaan Pajak,Penerbit Salemba Empat,Jakarta.

Suandy, E.(2003). Perencanaan Pajak. Edisi Revisi,Penerbit Salemba Empat,Jakarta.

Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Cetakan kelima,Penerbit CV Alfabeta,Bandung.


(1)

Bab I Pendahuluan 5

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis berharap bahwa tulisan dan penelitian ini akan dapat berguna bagi :

1. Peneliti

Dalam membuat karya ilmiah ini, penulis akan berusaha mencari jawaban atas indentifikasi masalah yang telah ditentukan dari berbagai sumber-sumber seperti buku, internet, koran/majalah, artikel, serta dari para pengajar. Oleh karena itu diharapkan melalui penelitian ini, pengetahuan dan wawasan penulis dapat bertamabah, khususnya dalam bidang / ilmu perpajakan yang sedang diteliti.

2. Perusahaan Yang Diteliti

Melalui kesedian perusahaan yang menjadi tempat penelitian bagi penulis, perusahaan dapat mengetahui manfaat melalui hasil karya ilmiah ini. Perusahaan juga dapat mengetahui cara-cara yang benar atas perencanaan pajak yang diterapkan untuk meminimalkan pajak terutang. Perusahaan juga dapat mengetahui perbandingan penghasilan yang akan dibayarkan perusahaan sebelum maupun sesudah adanya perencanaan pajak. Serta perusahaan juga dapat mengantisipasi jika dampak dari perencanaan pajak yang akan merugikan perusahaan.

3. Mahasiswa

Hasil penelitian penulis ini diharapkan pula dapat membantu para mahasiswa untuk mengetahui hal yang lebih mendalam mengenai perencanaan pajak, atau jika sewaktu-waktu para mahasiswa akan melakukan penelitian dan berkaitan di masa yang akan datang. Dan juga tulisan ini dapat membantu


(2)

Bab I Pendahuluan 6

para mahasiswa ketika diberi tugas oleh para pengajar yang berkaitan dengan topik karya ilmiah ini, maupun ketika para mahasiswa ingin mencari tahu hal-hal yang berkaitan dengan topik ini dengan kepentingannya masing-masing.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan skripsi dengan judul “ Perencanaan Pajak Dalam Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan” adalah

perusahaan dapat melakukan perencanaan pajak sebagai berikut:

1. Setelah melakukan evaluasi atas perhitungan PPh pada perusahaan, maka

usulan perencanaan pajak yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah:

• Mengoptimalkan biaya yang semula biaya pengobatan menjadi

tunjangan kesehatan dengan peraturan perpajakan yang ada. Biaya pengobatan tidak boleh dibebankan oleh perusahaan, oleh karena itu biaya pengobatan dioptimalkan dengan cara menjadikannya tunjangan kesehatan, dimana tunjangan kesehatan ini akan menambah penghasilan karyawan, maka boleh dibebankan oleh perusahaan.

• Mengoptimalkan biaya yang semula biaya makan menjadi tunjangan

makan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, dimana biaya makan ini tidak boleh dibebankan oleh perusahaan karena sifatnya natura. Sehingga biaya makan dipotimalkan dengan cara menjadikannya tunjangan makan bagi karyawan, maka tunjangan makan ini akan menambah penghasilan karyawan sehingga boleh dibebankan oleh perusahaan.


(4)

Bab V Kesimpulan dan Saran 95

• Biaya PPh 21 sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan.

• Biaya pulsa karyawan yang boleh dibebankan perusahaan hanya

50%nya saja.

• Biaya kendaraan dan pemeliharaan mobil manager yang boleh

dibebankan perusahaan hanya 50%nya saja.

• Biaya penyusutan aktiva tetap yang dihitung sesuai dengan ketentuan perpajakan. (Pasal 11 ayat (6))

• Biaya perjalanan yang mana gratifikasi serta biaya-biaya lain yang tidak mempunyai bukti harus dibebankan oleh perusahaan.

2. Perbedaan yang terjadi dalam perusahaan adalah dimana pajak penghasilan yang harus dibayarkan perusahaan lebih minimal dari sebelumnya. Dimana sebelum penerapan perencanaan pajak, pajak penghasilan yang harus dibayar perusahaan adalah Rp 1.751.540.000, dan setelah perencanaan pajak menjadi Rp 1.693.856.818. Dengan begitu perusahaan dapat menghemat pajak penghasilannya sebesar Rp 57.683.182.

5.2 Saran

1. Dari hasil evaluasi diatas, sebaiknya perusahaan harus lebih

memperhatikan pengoptimalan biaya-biaya perusahaan dengan memanfaatkan Peraturan Perpajakan yang ada sehingga biaya-biaya yang sebelumnya tidak boleh dikurangkan dalam perhitungan Penghasilan Kena Pajak dapat menjadi pengurang dalam perhitungan


(5)

Bab V Kesimpulan dan Saran 96

2. Disarankan agar perusahaan menaggung PPh 21 karyawannya

sehingga dengan begitu pajak penghasilan yang harus dibayarkan perusahaan menjadi lebih minimal daripada karyawan menanggung sendiri PPh 21.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Direktoran Jendral Perpajakan. (2004). Memahami Tax Planning. Indonesia Tax Review,Jakarta OJP.

Ilyas, W.B., Waluyo. (2002). Perpajakan Indonesia (Buku satu). Penerbit Salemba Empat,Jakarta.

Mardiasmo. (2003). Perpajakan (Edisi revisi). Edisi XI, Andi Offset,Yogyakarta. Meliala, T.S. (2006). Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Edisi Ketiga, Penerbit Mitra

Wacana Media,Jakarta.

Suandy, E. (2001). Perencanaan Pajak,Penerbit Salemba Empat,Jakarta.

Suandy, E.(2003). Perencanaan Pajak. Edisi Revisi,Penerbit Salemba Empat,Jakarta.

Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Cetakan kelima,Penerbit CV Alfabeta,Bandung.