Peranan Manajemen Pajak dalam Usaha Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan Terutang Perusahaan.

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAC

Tax planning refers to manipulate the process and the transaction of business taxpayers that the tax debt in a minimal amount, but still within the framework of tax regulations. Tax planning is the first step in tax management. Management of the tax itself is a means to satisfy tax obligations correctly, but the amount of tax paid can be kept to a minimum to obtain the expected profit and liquidity. In writing this thesis, the author uses descriptive analytical method that seeks to provide a clear picture of the object under study. Based on the research performed, the authors can conclude that the conduct caused the differences in tax management where management before making tax, the amount of income taxes payable in 2009 amounting to Rp 5,690,839,250,000.00, and in 2010 amounting to Rp 5,424,637,750,000.00 after tax management, the amount of income taxes payable in 2009 and in 2010 Rp 5,479,136,500,000.00 Rp 5,185,675,250,000.00. From these calculations there is difference of Rp 211,702,750,000.00 in 2009 and 2010 amounting to Rp 241,962,500,000.00. As well as seen from the calculation of paired samples test statissik test. The results showed that the tax management also led to a significant difference to the income tax to be paid by the company, which the company paid income tax before the tax management is greater than the after tax management.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perencanaan pajak merujuk kepada proses merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak agar utang pajak berada dalam jumlah yang minimal, tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Perencanaan Pajak merupakan langkah awal dalam manajemen pajak. Manajemen pajak itu sendiri merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekan seminimal mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Dalam menulis skripsi, penulis menggunakan metode deskriptif analitis yang berusaha untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan melakukan menejemen pajak menyebabkan terjadinya perbedaaan dimana sebelum melakukan manajemen pajak, jumlah pajak penghasilan terutang tahun 2009 sebesar Rp 5.690.839.250.000,00 dan tahun 2010 sebesar Rp 5.424.637.750.000,00 setelah melakukan manajemen pajak, jumlah pajak penghasilan terutang tahun 2009 Rp 5.479.136.500.000,00 dan tahun 2010 Rp 5.185.675.250.000,00. Dari perhitungan tersebut terdapat selisih tahun 2009 sebesar Rp 211.702.750.000,00 dan tahun 2010 sebesar Rp 241.962.500.000,00. Serta dilihat dari perhitungan uji statissik paired samples test. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen pajak menyebabkan perbedaan yang signifikan juga terhadap pajak penghasilan yang harus dibayar perusahaan, dimana pajak penghasilan yang dibayar perusahaan sebelum manajemen pajak lebih besar dibandingkan dengan setelah manajemen pajak.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………...…….i

HALAMAN PENGESAHAN ……….……ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ….………...…...iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ...iv

KATA PENGANTAR ……...………...…….……..v

ABSTRACT ..………...…...…viii

ABSTRAK ………..ix

DAFTAR ISI .………...……....x

DAFTAR GAMBAR ………...….xvii

DAFTAR TABEL ….……….………....…xviii

DAFTAR LAMPIRAN …….………...….xix

BABI PENDAHULUAN ….………..……1

1.1 Latar Belakang Masalah ………..…………..…..1

1.2 Identifikasi Masalah ..………...…8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……..………...………8


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha BABII KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ….………...10

2.1 Kajian Pustaka ……...………...10

2.1.1 Dasar-Dasar Perpajakan ………...………..10

2.1.1.1 Definisi Pajak ………...……..10

2.1.1.2 Fungsi Pajak ..………...…..12

2.1.1.3 Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak ..…...…..13

2.1.1.4 Jenis Pajak ….………...…………..14

2.1.1.5 Tata Cara Pemungutan Pajak ………...16

2.1.1.6 Asas Pemungutan Pajak ………...……..17

2.1.1.7 Sistem Pemungutan Pajak …...………...18

2.1.1.8 Syarat Pemungutan Pajak …...………...19

2.1.2 Pajak Penghasilan …..………...…..20

2.1.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan ...………...……..20

2.1.2.2 Subjek Pajak Penghasilan …..………...…..…20

2.1.2.3Objek Pajak Penghasilan ………...……..24

2.1.2.4 Pengurangan Penghasilan …..………30

2.1.2.5 Tarif Pajak ….………...…..31

2.1.3 Tujuan Perusahaan ….………...….34

2.1.4 Resiko dan Pengaruh Pajak Atas Perusahaan ………35

2.1.4.1 Resiko Perusahaan ….………..………..35

2.1.4.2 Pengaruh Pajak Atas Perusahaan …...………..……..36

2.1.5 Manajemen Pajak …..………...………..38


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha 2.1.5.2 Tujuan Manajemen Pajak …..………..……..38 2.1.5.3 Motivasi Dilakukannya Perencanaan Pajak ..…...…..41 2.1.5.4 Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak ……...43 2.1.5.4.1 Menganalisis Informasi ...……...…..43 2.1.5.4.2 Membuat Satu Model atau Lebih

Rencana Kemungkinan Besarnya ...46 2.1.5.4.3 Mengevaluasi Pelaksanaan

Rencana Pajak ………...……….…..48 2.1.5.4.4 Mencari Kelemahan dan Kemudian

Memperbaiki Kembali

Rencana Pajak …..………..48 2.1.5.4.5 Memuktakhirkan Rencana Pajak …...49 2.1.5.5 Tahap yang Berkaitan dalam Perencanaan Pajak ...51

2.1.5.5.1 Alasan-alasan Dilakukan

Perencanaan Pajak ..……….…..51 2.1.5.5.2 Faktor-faktor yang Mampengaruhi

Wajib Pajak Dalam Perencanaan .…..51 2.1.5.5.3 Hal yang Harus Diperhatikan Dalam

Melakukan Perencanaan Pajak ...53 2.1.5.5.4 Strategi-strategi Mengefisiensikan

Beban Pajak yang Dapat Ditempuh Perusahaan ………..………...53 2.1.5.5.5 Pengendalian Pajak ………....54


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha 2.1.5.5.6 Hubungan Perencanaan Pajak

dan PPh Terutang …...…....………..54

2.1.6 Koreksi Fiskal ………....……58

2.2 Kerangka Pemikiran ..………...…..58

2.3 Pengembangan Hipotesis …...………...…..61

BAB III METODE PENELITIAN ………..……..62

3.1 Objek Penelitian ………...…..62

3.1.1 Sejarah Perusahaan ………...62

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan …..………...65

3.1.2.1 Visi Perusahaan ………....………..65

3.1.2.2 Misi Perusahaan ………...…65

3.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas PT. TELKOM ……...65

3.2 Metode Penelitian ………..……....71

3.2.1 Data Primer ………71

3.2.2 Data Sekunder ………...…….72

3.3 Definisi Operasional Variabel ………...………….72

3.3.1 Variabel Independen ………..……73

3.3.2 Variabel Dependen ………...…73

3.4 Teknik Pengumpulan Data ………...…..74


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………...….78

4.1 Hasil Penelitian ………..………....79

4.1.1 Penerapan Manajemen Pajak di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk …...…...79

4.1.1.1 Menentukan Bentuk Badan Hukum ...79

4.1.1.1.1 Kebijakan Akuntasnis (BUMN) ...79

4.1.1.1.2 Kebijakan Akuntansi (PT) ...…...…79

4.1.1.2 Memanfaatkan Semaksimal Mungkin Pengecualian, Potongan atau Pengurangan PKP …...80

4.1.1.2.1 Biaya yang Diperkenakan Bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap ...80

4.1.1.2.2 Pengeluaran yang Tidak Boleh Dibebankan Sebagai Biaya ...83

4.1.1.2.3 Biaya yang Dapat Dikurangkan Sebagai Penghasilan ...86

4.1.1.3 Memberikan Tunjangan Kepada Karyawan Dalam Bentuk Uang atau Natura ...86

4.1.1.3.1 Tunjangan Makan ...86

4.1.1.3.2 Tunjangan Hari Raya ...88

4.1.1.3.3 Biaya Pengobatan ...88

4.1.1.3.4 Premi Asuransi Kecelakaan dan Asuransi Kematian ...90


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

4.1.1.4 Menghindari Pelanggaran ...91

4.1.1.4.1 Perusahaan Menguasai Peraturan Pajak yang Berlaku ...91

4.1.2 Perhitungan Pajak Penghasilan PT. TELKOM Pada tahun 2009 dan 2010 Sebelum Manajemen Pajak ...94

4.1.2.1 Hasil Perhitungan PPh PT. TELKOM tahun 2009 Sebelum Manajemen Pajak ...95

4.1.2.2 Hasil Perhitungan PPh PT. TELKOM tahun 2010 Sebelum Manajemen Pajak ...97

4.1.3 Perhitunagan Pajak Penghasilan PT. TELKOM pada tahun 2009 dan 2010 Setelah Manajemen Pajak…..…...98

4.1.3.1 Hasil Perhitungan PPh PT.TELKOM tahun 2009 Setelah Manajemen Pajak ...100

4.1.3.2 HasilPerhitungan PPh PT. TELKOM tahun 2010 Setelah Manajemen Pajak ...102

4.2 Pembahasan ………...………...104

4.2.1 Perbedaan Manajemen Pajak Sebelum dan Sesudah Manajemen Pajak ………...………..104

4.2.2 Pengujian Hipotesis ………..………...105

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………...………….108

5.1 Simpulan ………..….………...108


(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ………...………112 LAMPIRAN ………...………..114 BERITA ACARA BIMBINGAN ...139 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE) …………...140


(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk …………..66 Gambar 2 Skema Metodologi Penelitian ………..………..77


(11)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Data Laporan Aktivitas PT. TELKOM Secara Garis Kecil ……..…...5 Tabel II Data Anak Perusahaan PT. TELKOM ………....……….6 Tabel III Operasional Variabel ...73 Tabel IV Laporan Laba/Rugi tahun 2009 PT. TELKOM

Sebelum Manajemen Pajak ………...……..95 Tabel V Laporan Laba/Rugi tahun 2010 PT. TELKOM

Sebelum Manajemen Pajak ………….………...…………....97 Tabel VI Laporan Laba/Rugi tahun 2009 PT. TELKOM

Setelah Manajemen Pajak …..………..……101 Tabel VII Laporan Laba/Rugi tahun 2010 PT. TELKOM

Setelah Manajemen Pajak ..……….……….103 Tabel VIII Perbedaan Manajemen Pajak Sebelum dan

Setelah Manajemen Pajak ...………..105 Tabel IX Paired Samples Test ………...…..106 Tabel X Data Laporan Aktivitas PT. TELKOM Secara Garis Kecil


(12)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Surat Permohonan Penelitian ………...………..……115

Lampiran B Surat Persetujuan Permohonan Data ………....116

Lampiran C Undang-Undang PPh No. 36 Tahun 2008 ……….……..117

Lampiran D Tabel Distribusi t ………..…130

Lampiran E Output SPSS ………...………..131

Lampiran F Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2009 dan 2010 ………...….133

Lampiran G Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor SE-03/PJ.23/1984 ...136


(13)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Keadaaan ekonomi disetiap negara saat ini terus-menerus mengalami perkembangan tidak terkecuali negara kita Indonesia, perkembangan ekonomi membutuhkan dana untuk melaksanakan pembangunan disegala aspek. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu memperhatikan masalah biaya pembangunan, salah satu cara untuk mewujudkannya adalah menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri dengan meningkatkan penerimaan yang berasal dari pajak. Hal ini dapat dilihat dari komponen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang menjelaskan bahwa sumber penerimaan nasional berasal dari penerimaan sektor perpajakan, ada beberapa jenis penerimaan negara yang dapat diusahakan melalui perpajakan antara lain Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bukti Pemilikan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Bea Materai (Waluyo, 2011).

Terdapat dua fungsi pajak, yaitu fungsi budgetair (sumber keuangan negara) dan fungsi regulerend (mengatur). Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Pajak mempunyai fungsi regulerend, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah


(14)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha dalam bidang sosial dan ekonomi. Sebagai sumber peneriman yang menjadi sumber utama, otomatis dana dari pajak sangat berperan dalam neraca keuangan pemerintah (Mardiasmo, 2011).

Sampai saat ini hampir 70% (tujuh puluh persen) penerimaan negara kita diperoleh dari sektor pajak. Manfaat pajak bisa kita lihat dan rasakan dalam kehidupan kita sehari-hari hampir disemua sektor. Fasilitas kesehatan, transportasi, pendidikan, sarana dan prasarana umum, dan lain lain, merupakan hasil timbal balik dari pemungutan pajak, oleh karena itu pemerintah memilih meningkatkan penerimaan dari sektor pajak karena pajak merupakan sumber penerimaan yang bersifat stabil dan dinamis (http://www.pajakindonesia.com/artikel.php).

Perlu diketahui, bahwa bagi perusahaan, pembayaran pajak merupakan suatu beban yang dapat mengurangi laba yang diperoleh, perusahaan dinegara manapun, termasuk Indonesia, akan menerapkan prinsip going concern dalam mendirikan usahanya. Going concern yang dimaksud menjelaskan bahwa perusahaan yang didirikan diharapkan dapat beroperasi secara terus menerus tanpa mengalami kebangkrutan (Suwardjono, 2008).

Dalam mendirikan usahanya pengusaha akan terlebih dahulu menentukan visi dan misi perusahaan serta strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan (baik jangka panjang dan jangka pendek) yang telah ditetapkan, agar dapat terus berdiri dan bersaing dengan perusahaan lain, dalam kegiatan usaha para perusahaan akan melaporkan penghasilan yang didapat dengan cara perhitungan sendiri (self assessment) kepada pemerintah, sehingga wajar jika tidak satupun perusahaan (Wajib Pajak) yang dengan senang hati dan suka rela membayar pajak apalagi dalam kondisi krisis global sekarang ini (Erly Suandy, 2011). Karena Pajak adalah iuran


(15)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha yang sifatnya wajib, suka tidak suka, rela tidak rela, yang penting bagi negara adalah perusahaan tersebut telah membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang dibutuhkan oleh negara adalah ketaatan dalam membayar pajak. Semakin pesatnya kemajuan teknologi informasi dan semakin terbukanya perekonomian suatu negara tentu akan memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnis mereka dengan cara menciptakan berbagai inovasi produk barang atau jasa. Sebagai perusahaan yang berorientasi pada laba sudah tentu suatu perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya melalui berbagai macam efisiensi biaya, perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin agar dapat membayar pajak sekecil mungkin dan berupaya untuk menghindari pajak (Erly Suandy, 2011).

Tidaklah mudah untuk membebankan pajak pada Wajib Pajak. Bila terlalu tinggi, wajib pajak akan enggan membayar pajak, tetapi jika terlalu rendah, maka pembangunan tidak akan berjalan dengan baik dan pastinya akan tertunda-tunda karena kekurangan dana, disisi lain, Wajib Pajak menghendaki supaya kontraprestasi yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan uang yang dibayarkan. Namun hal tersebut sulit untuk dilaksanakan oleh pemerintah karena jumlah Wajib Pajak yang banyak dan jumlah pajak yang dikenakan kepada Wajib Pajak berbeda. Upaya untuk melaksanakan kewajiban perpajakan haruslah diikuti dengan langkah-langkah menajemen perpajakan secara baik, sehingga diperoleh pembayaran yang terarah dimana pembayaran pajak tersebut akan memberikan kontribusi kepada negara tetapi tidak memberatkan Wajib Pajak. Strategi mengefiensikan beban pajak (penghematan pajak) yang dilakukan oleh perusahaan haruslah bersifat legal, supaya dapat


(16)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha menghindari sanksi-sanksi pajak di kemudian hari, yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah perencanaan pajak (tax planning) (Erly Suandy, 2011).

Pada umumnya, perencanaan pajak (tax planning) merujuk kepada proses merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak agar utang pajak berada dalam jumlah yang minimal, tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Namun demikian, perencanaan pajak juga dapat diartikan sebagai perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan secara lengkap, benar, dan tepat waktu sehingga dapat secara optimal menghindari pemborosan sumber daya (Erly Suandy, 2011).

Perencanaan Pajak merupakan langkah awal dalam manajemen pajak. Manajemen pajak itu sendiri merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekan seminimal mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan kewajiban perpajakan (tax implementation) dan pengendalian pajak (tax control). Pada tahap perencanaan pajak ini, dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan. Tujuannya adalah agar dapat dipilih jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umunya, penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk meminimalisasi kewajiban pajak (Erly Suandy, 2011).

Dari penelitian sebelumnya oleh Melissa Sicilia (2011) dengan judul Peranan Manajemen Pajak Dalam Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan Terhutang PT. Dkp, didapatkan hasil bahwa dengan melakukan manajemen pajak, PPh terutang yang dibayarkan akan berkurang dibandingkan jika tidak menerapkan manajemen pajak serta laba yang diperoleh akan meningkat. Perbedaan yang mendasar antara penelitian sebelumnya dengan penulis terdapat pada perusahaannya, dimana


(17)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha penelitian sebelumnya yang menjadi objek penelitiannya yaitu PT. Dkp yang pada awalnya belum sama sekali melakukan manajemen pajak, dibandingkan dengan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. telah melakukan manajemen pajak sebelumnya, tetapi perhitungan Pajak Penghasilannya dengan menggunakan tarif tunggal yaitu sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari laba bersih sebelum pajak.

Berdasarkan hasil uraian di atas dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis tertarik untuk meneliti tentang manajemen pajak pada PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM), Tbk. dimana perusahaan tersebut sangat besar, serta memiliki anak perusahaan. Pastinya laba yang di peroleh perusahaan tersebut sangat besar. Oleh sebab itu penulis ingin meneliti lebih lanjut seberapa besar PPh yang ditanggung oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. tersebut. Laba yang di peroleh PT.Telkom secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel I

Data Laporan Aktivitas PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. secara garis kecil (Angka dalam tabel dinyatakan dalam Jutaan Rupiah)

Uraian Tahun 2009 Tahun 2010

Pendapatan Rp 67.677.518 Rp 68.629.181 Laba Usaha Rp 22.603.141 Rp 22.491.120 Laba Sebelum Pajak Rp 22.349.288 Rp 21.416.351 Sumber: PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.


(18)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha Tabel II

Data Anak Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Anak Perusahaan Tanggal

Pendirian

Jenis Usaha Kepemilikan

PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)

26 Mei 1995 Jasa Telepon mobile seluler (GSM)

TELKOM (65%)

PT Multimedia Nusantara (Metra)

9 Mei 2003 Multimedia, TV berlangganan, layanan sistem informasi TELKOM (100%) PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (TII)

31 Juli 2003 Telepon tidak bergerak, telekomunikasi internasional

TELKOM (100%)

PT Pramindo Ikat Nusantara (PIN)

15 Agustus 2002 Jasa

pembangunan telekomunikasi

TELKOM (100%)

PT Info Media Nusantara (Infomedia)

22 September 1999 Buku petunjuk telepon & layanan informasi

TELKOM (100%)

PT Daya MItra Telekomunikasi (Mitrael)

17 Mei 2001 Telepon tidak bergerak

TELKOM (100%)

PT Indonusa Telemedia (Indonusa)

7 Mei 1997 Multimedia (Tv berlangganan, internet )

TELKOM (100%)

PT Graha Sarana Duta (GSD)

25 April 2001 Jasa pengelolaan gedung, jasa konstruksi

TELKOM (99,99%)


(19)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha Primatel

Internasional (Napsindo)

point

Sumber: PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Berdasarkan Tabel I tersebut maka PT. Telekomunikasi Indonesia ingin melakukan manajemen pajak yang bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (pemilik perusahaan) dengan cara memaksimalkan nilai perusahaan. Tujuan ini tidak hanya merupakan kepentingan bagi para pemegang saham semata, namun juga akan memberikan manfaat yang terbaik bagi masyarakat di lingkungan perusahaan, dengan cara tetap memberikan kontribusi, baik materil maupun spirit, kepada masyarakat di lingkungan perusahaan melalui tanggung jawab sosial perusahaan tersebut. Citra perusahaan di mata masyarakat sangat berpengaruh terhadap produksi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Jika satu perusahaan tidak menunjukkan komitmen sosial yang baik di lingkungan perusahaan, akibatnya akan terbentuk citra yang negatif. Sebaliknya, jika perusahaan menunjukkan komitmen sosial yang tinggi terhadap kegiatan kemanusiaan, pelestarian lingkungan, kesehatan masyarakat, pendidikan, penanggulangan bencana alam, maka akan terbentuk citra yang positif di mata masyarakat. Untuk dapat menciptakan kesejahteraan pemegang saham, perusahaan dituntut agar memanfaatkan sumber daya yang terbatas dan beroperasi pada tingkat produkfitas yang optimal.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan manajemen pajak yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat mengelola kewajiban pajaknya dengan baik dan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian


(20)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha dengan judul: “Peranan Manajemen Pajak Dalam Usaha Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan Terutang Perusahaan” (Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Bandung, Tbk)

1.2 Identifikasi Masalah

Perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan ini dapat dilihat salah satunya dari perolehan laba perusahaan. Pajak termasuk salah satu unsur yang akan mengurangi perolehan keuntungan atau rate of return, maka wajib pajak akan berusaha untuk membayar pajaknya secara efektif dan efisien dalam rangka mengoptimalkan perolehan keuntungan, masalah yang dihadapi adalah :

1. Bagaimana cara yang dilakukan perusahaan tersebut dalam manajemen pajak. 2. Bagaimana hasil yang diperoleh setelah dilakukan manajemen pajak, apakah

terdapat perbedaan PPh terutang sebelum dan sesudah melaksanakan manejemen pajak.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data untuk dijadikan bahan penulisan skripsi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui serta menguraikan cara-cara yang dapat dilakukan dalam

rangka manajemen pajak di perusahaan.

2. Untuk mengetahui bagaimana hasil yang diperoleh setelah dilakukannya manajemen pajak terhadap pajak penghasilan terutang perusahaan serta melihat adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah manajemen pajak.


(21)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat dan informasi bagi berbagai pihak :

1. Bagi perusahaan

 Sebagai sarana untuk menginformasikan manfaat manajemen pajak dalam realisasi di dunia usaha.

 Sebagai informasi dan masukan bagi subjek, pembaca dan masyarakat agar dapat memenuhi peranan manajemen pajak bagi masyarakat.

2. Untuk penelitian

 Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan pengetahuan yang di dapat tentang manajemen pajak kepada dunia usaha.

 Sebagai salah satu alat untuk mengembangkan diri dalam bidang manajemen pajak dan mengetahui kondisi nyata antara teori dan praktek di lapangan. 3. Untuk mahasiswa

 Menambah wawasan dan pengetahuan serta pemikiran yang ilmiah khususnya tentang penerapan manajemen pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.


(22)

108 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya berkaitan dengan peranana manajemen pajak dalam usaha meminimalkan pembayaran pajak penghasilan terutang perusahaan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan skripsi yaitu:

1. Setelah melakukan penelitian dan evaluasi atas perhitungan PPh pada perusahaan, maka manajemen pajak yang dilakukan oleh perusahaan yakni, Dalam pelaksanaan manajemen pajak, perlu diperhatikan bahwa fakta dapat dimodifikasi sehingga hal ini membantu mengurangi Pajak Penghasilan yang dibayarkan oleh perusahaan. Alternatif-alternatif yang dapat dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa hal seperti yang telah dijelaskan pada Tabel III Operasional Variabel penulis dapat memberikan saran agar perusahaan dapat melakukan manajemen pajak untuk mengubah karakteristik biaya perusahaan yang tidak dapat dibebankan menjadi boleh/dapat dibebankan dengan cara: a. Mengoptimalkan biaya yang semula biaya pengobatan menjadi tunjangan

kesehatan dengan peraturan perpajakan yang ada. Biaya pengobatan tidak boleh dibebankan oleh perusahaan, oleh karena itu biaya pengobatan dioptimalkan dengan cara menjadikannya tunjangan kesehatan, dimana tunjangan kesehatan ini akan menambah penghasilan karyawan, maka boleh dibebankan oleh perusahaan.


(23)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 109

Universitas Kristen Maranatha b. Mengoptimalkan biaya yang semula biaya makan menjadi tunjangan makan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, dimana biaya makan ini tidak boleh dibebankan oleh perusahaan karena sifatnya natura. Sehingga biaya makan dipotimalkan dengan cara menjadikannya tunjangan makan bagi karyawan, maka tunjangan makan ini akan menambah penghasilan karyawan sehingga boleh dibebankan oleh perusahaan.

c. Untuk menghindari sanksi-sanksi yang terjadi dikemudian hari perusahaan harus memahami peraturan pajak yang berlaku agar terhindar dari pelanggaran.

2. Perbedaaan yang terjadi dalam perusahaan adalah dimana pajak penghasilan yang harus dibayarkan perusahaan lebih minimal/kecil dari pada sebelumnya. Sebelum melakukan manajemen pajak, pajak yang harus dibayar perusahaan adalah Rp 4.552.671.400.000,00 tahun 2009 dan Rp 4.339.710.200,00 untuk tahun 2010, dan setelah melakukan manajemen pajak menjadi Rp 4.383.309.200.000,00 pada tahun 2009 dan Rp 4.148.540.200.000,00 untuk tahun 2010. Dengan demikian perusahaan dapat menghemat pajak penghasilannya sebesar Rp 169.362.200.000,00 untuk tahun 2009 dan untuk tahun 2010 sebesar Rp 191.170.000.000,00

5.2 Saran

Berdasarkan hasil simpulan di atas dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti tertarik untuk membahas tentang manajemen pajak pada PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM), dikarenakan perusahaan tersebut memiliki


(24)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 110

Universitas Kristen Maranatha laba yang cukup besar. Oleh sebab itu penulis ingin meneliti lebih lanjut seberapa besar PPh yang ditanggung oleh PT. Telekomunikasi Indonesia tersebut. Laba yang di peroleh PT.Telkom secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel X

Data Laporan Aktivitas PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. secara garis kecil sebelum manajemen pajak

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam Jutaan Rupiah)

Uraian Tahun 2009 Tahun 2010

Laba Usaha Rp 22.603.141 Rp 22.491.120

Dari hasil penelitian dan evaluasi yang telah dilakukan, sebaiknya perusahaan harus lebih memperhatikan pengoptimalan biaya-biaya perusahaan dengan memanfaatkan Peraturan Perpajakan yang ada sehingga biaya-biaya yang sebelumnya tidak boleh dikurangkan dalam perhitungan Penghasilan Kena Pajak dapat menjadi pengurang dalam perhitungan Penghasilan Kena Pajak Perusahaan, serta:

1. memaksimalkan biaya-biaya yang dapat dikurangkan berdasarkan ketentuan undang-undang perpajakan yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan usaha dalam perpajakan dan memperhatikan pengeluaran-pengeluaran yang tidak boleh dibebankan sebagai biaya dalam rangka menghitung Penghasilan Kena Pajak serta memahami peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh undang-undang agar terhindar dari pelanggaran.

2. Dapat memanfaatkan revaluasi aktiva tetap (penilaian kembali aktiva tetap), tentunya dengan menyesuaikan manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan.


(25)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 111

Universitas Kristen Maranatha 3. Pemilihan alternatif yang tersedia dalam melakukan pengendalian atau

manajemen pajak sepantasnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan secara hati-hati melalui suatu analisis tentang efisiensi pajak yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan, karena tidak setiap alternatif yang dipilih akan pasti membuahkan efisiensi apabila dihubungkan dengan tujuan akhir perolehan laba bersih setelah pajak. Bisa saja tujuan efisiensi suatu jenis pajak tertentu tercapai, tetapi pengeluaran perusahaan secara keseluruhan malah boros.

4. Kelebihan dana yang ada dalam PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung hendaknya diinvestasikan kembali, ditinjau dari pengenaan pajak, investasi pada perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang sehingga dapat menanamkan modalnya atau memberikan bantuan pada perusahaan-perusahaan lain dengan cara menjadi investor dalam perusahaan tersebut.


(26)

112 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Hardiano. (2012). Koreksi Fiskal, diakses dari http//www.ilmuekonomi.com /2012/02 pengertian-koreksi-fiskal.html

Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 2007. BPFE. Yogyakarta.

Ilyas, W.B., Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia (Buku satu). Penerbit Salemba Empat,Jakarta.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan (Edisi revisi). Edisi Revisi 2011, Andi Offset, Yogyakarta.

Maulida, (2012). Pengertian Sumber Penerimaan Pajak, diakses dari http://maulida .blogspot.com/2012/03pengertian-sumber-penerimaan

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat. Yogyakarta Sicilia, Melissa .(2011). Peranan Manajemen Pajak Dalam Usaha Meminimalkan

Pajak Penghasilan Terhutang Perusahaan. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Parahyangan, Bandung (tidak dipublikasikan). Suandy, Erly.(2011). Perencanaan Pajak. Edisi Revisi,Penerbit Salemba Empat,

Jakarta.

Suardi. (2011). Undang-Undang Perpajakan No.36 Tahun 2008, diakses dari http://suardi.workdpress.com/2011/10/17/undang-undang-perpajakan-yang-baru.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. CV.Alfabeta, Bandung.

Sutrisno, Bobby. (2011). Perencanaan Pajak Dalam Rangka Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan). Suwardjono. (2009). Akuntansi Pengantar. Edisi Ketiga, Penerbit BPFE,


(27)

113 Universitas Kristen Maranatha Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta.

http://www.pajakindonesia.com/artikel.php http://www.Klinik-pajak.com


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya berkaitan dengan peranana manajemen pajak dalam usaha meminimalkan pembayaran pajak penghasilan terutang perusahaan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan skripsi yaitu:

1. Setelah melakukan penelitian dan evaluasi atas perhitungan PPh pada perusahaan, maka manajemen pajak yang dilakukan oleh perusahaan yakni, Dalam pelaksanaan manajemen pajak, perlu diperhatikan bahwa fakta dapat dimodifikasi sehingga hal ini membantu mengurangi Pajak Penghasilan yang dibayarkan oleh perusahaan. Alternatif-alternatif yang dapat dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa hal seperti yang telah dijelaskan pada Tabel III Operasional Variabel penulis dapat memberikan saran agar perusahaan dapat melakukan manajemen pajak untuk mengubah karakteristik biaya perusahaan yang tidak dapat dibebankan menjadi boleh/dapat dibebankan dengan cara: a. Mengoptimalkan biaya yang semula biaya pengobatan menjadi tunjangan

kesehatan dengan peraturan perpajakan yang ada. Biaya pengobatan tidak boleh dibebankan oleh perusahaan, oleh karena itu biaya pengobatan dioptimalkan dengan cara menjadikannya tunjangan kesehatan, dimana tunjangan kesehatan ini akan menambah penghasilan karyawan, maka boleh dibebankan oleh perusahaan.


(2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 109

Universitas Kristen Maranatha b. Mengoptimalkan biaya yang semula biaya makan menjadi tunjangan makan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, dimana biaya makan ini tidak boleh dibebankan oleh perusahaan karena sifatnya natura. Sehingga biaya makan dipotimalkan dengan cara menjadikannya tunjangan makan bagi karyawan, maka tunjangan makan ini akan menambah penghasilan karyawan sehingga boleh dibebankan oleh perusahaan.

c. Untuk menghindari sanksi-sanksi yang terjadi dikemudian hari perusahaan harus memahami peraturan pajak yang berlaku agar terhindar dari pelanggaran.

2. Perbedaaan yang terjadi dalam perusahaan adalah dimana pajak penghasilan yang harus dibayarkan perusahaan lebih minimal/kecil dari pada sebelumnya. Sebelum melakukan manajemen pajak, pajak yang harus dibayar perusahaan adalah Rp 4.552.671.400.000,00 tahun 2009 dan Rp 4.339.710.200,00 untuk tahun 2010, dan setelah melakukan manajemen pajak menjadi Rp 4.383.309.200.000,00 pada tahun 2009 dan Rp 4.148.540.200.000,00 untuk tahun 2010. Dengan demikian perusahaan dapat menghemat pajak penghasilannya sebesar Rp 169.362.200.000,00 untuk tahun 2009 dan untuk tahun 2010 sebesar Rp 191.170.000.000,00

5.2 Saran

Berdasarkan hasil simpulan di atas dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti tertarik untuk membahas tentang manajemen pajak pada PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM), dikarenakan perusahaan tersebut memiliki


(3)

laba yang cukup besar. Oleh sebab itu penulis ingin meneliti lebih lanjut seberapa besar PPh yang ditanggung oleh PT. Telekomunikasi Indonesia tersebut. Laba yang di peroleh PT.Telkom secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel X

Data Laporan Aktivitas PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. secara garis kecil sebelum manajemen pajak

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam Jutaan Rupiah)

Uraian Tahun 2009 Tahun 2010

Laba Usaha Rp 22.603.141 Rp 22.491.120

Dari hasil penelitian dan evaluasi yang telah dilakukan, sebaiknya perusahaan harus lebih memperhatikan pengoptimalan biaya-biaya perusahaan dengan memanfaatkan Peraturan Perpajakan yang ada sehingga biaya-biaya yang sebelumnya tidak boleh dikurangkan dalam perhitungan Penghasilan Kena Pajak dapat menjadi pengurang dalam perhitungan Penghasilan Kena Pajak Perusahaan, serta:

1. memaksimalkan biaya-biaya yang dapat dikurangkan berdasarkan ketentuan undang-undang perpajakan yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan usaha dalam perpajakan dan memperhatikan pengeluaran-pengeluaran yang tidak boleh dibebankan sebagai biaya dalam rangka menghitung Penghasilan Kena Pajak serta memahami peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh undang-undang agar terhindar dari pelanggaran.

2. Dapat memanfaatkan revaluasi aktiva tetap (penilaian kembali aktiva tetap), tentunya dengan menyesuaikan manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan.


(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 111

Universitas Kristen Maranatha 3. Pemilihan alternatif yang tersedia dalam melakukan pengendalian atau

manajemen pajak sepantasnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan secara hati-hati melalui suatu analisis tentang efisiensi pajak yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan, karena tidak setiap alternatif yang dipilih akan pasti membuahkan efisiensi apabila dihubungkan dengan tujuan akhir perolehan laba bersih setelah pajak. Bisa saja tujuan efisiensi suatu jenis pajak tertentu tercapai, tetapi pengeluaran perusahaan secara keseluruhan malah boros.

4. Kelebihan dana yang ada dalam PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung hendaknya diinvestasikan kembali, ditinjau dari pengenaan pajak, investasi pada perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang sehingga dapat menanamkan modalnya atau memberikan bantuan pada perusahaan-perusahaan lain dengan cara menjadi investor dalam perusahaan tersebut.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Hardiano. (2012). Koreksi Fiskal, diakses dari http//www.ilmuekonomi.com /2012/02 pengertian-koreksi-fiskal.html

Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah

dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 2007. BPFE. Yogyakarta.

Ilyas, W.B., Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia (Buku satu). Penerbit Salemba Empat,Jakarta.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan (Edisi revisi). Edisi Revisi 2011, Andi Offset, Yogyakarta.

Maulida, (2012). Pengertian Sumber Penerimaan Pajak, diakses dari http://maulida .blogspot.com/2012/03pengertian-sumber-penerimaan

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat. Yogyakarta Sicilia, Melissa .(2011). Peranan Manajemen Pajak Dalam Usaha Meminimalkan

Pajak Penghasilan Terhutang Perusahaan. Skripsi Sarjana Ekonomi,

Program Sarjana Universitas Parahyangan, Bandung (tidak dipublikasikan). Suandy, Erly.(2011). Perencanaan Pajak. Edisi Revisi,Penerbit Salemba Empat,

Jakarta.

Suardi. (2011). Undang-Undang Perpajakan No.36 Tahun 2008, diakses dari http://suardi.workdpress.com/2011/10/17/undang-undang-perpajakan-yang-baru.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. CV.Alfabeta, Bandung.

Sutrisno, Bobby. (2011). Perencanaan Pajak Dalam Rangka Meminimalkan

Pembayaran Pajak Penghasilan. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program

Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan). Suwardjono. (2009). Akuntansi Pengantar. Edisi Ketiga, Penerbit BPFE,


(6)

113 Universitas Kristen Maranatha Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta.

http://www.pajakindonesia.com/artikel.php http://www.Klinik-pajak.com