ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU BIOLOGI DI SMA NEGERI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.
ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU BIOLOGI DI
SMA NEGERI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
Tesis
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
IRPAN KHAIRUDDIN NIM : 8106174023
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
(2)
(3)
(4)
i ABSTRAK
Irpan Khairuddin. Analisis Penggunaan Media Audio Visual (Presentasi Power Point) sebagai Media Pembelajaran oleh Guru Biologi di SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2013.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan; (1) penggunaan media sesuai dengan silabus, (2) persepsi guru biologi terhadap media audio visual dalam pembelajaran biologi, (3) jenis media audio visual yang digunakan guru, (4) faktor jenjang usia dalam penggunaan media, (5) masalah/hambatan yang dialami guru dalam penggunaan media audio visual. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan 2 (dua) instrumen yang meliputi angket/kuesioner: tertutup dan terbuka, serta observasi, wawancara. Populasi penelitian seluruh guru biologi di SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai, sampel penelitian adalah 13 orang guru biologi Kls XI SMA Negeri yang ada di Kabupaten Serdangbedagai dengan menggunakan random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media sesuai dengan silabus termasuk kategori cukup sesuai (73,84%). Persepsi guru biologi terhadap media audio visual dalam pembelajaran biologi, penggunaan media audio visual sangat membantu guru dalam proses pembelajaran termasuk katagori sangat baik (91,79%). Jenis media audio visual yang sering digunakan guru, Power Point, video pembelajaran, animasi, gabungan power point dan animasi serta film gerak bersuara. Faktor jenjang usia dalam penggunaan media tidak ada pengaruh faktor dalam penggunaan media. Masalah/hambatan yang dialami guru dalam penggunaan media audio visual 46%. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan pengadaan sarana dan prasarana media audio visual di SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai, serta perlu adanya pelatihan bagi guru biologi tentang media audio visual.
(5)
ii ABSTRACT
Irpan Khairuddin. An analysis on the use of audio visual media (Power Point Presentation) as an instructional media by biology teachers of state senior high school in Serdangbedagai district. Thesis. Medan: Graduate School, State University of Medan, 2013.
The purpose of this study is to describe: (1) the use of media in accordance with the syllabus, (2) biology teachers' perceptions of the audio visual media in teaching biology, (3) audio visual media type used by teachers, (4) the age level factor in the use of media, (5) problems/obstacles faced by the teachers in the use of audio visual media. This research uses descriptive method by using two (2) instruments including questionnaires: closed and opened questionnaires, as well as observation and interview. The population of study is all biology teacher at SMA Serdangbedagai district, the samples were 13 biology teachers of grade XI at state senior high school in Serdangbedagai district by using random sampling. The results showed that the use of media in accordance with the syllabus was categorized as quite appropriate category (73.84%). Biology teachers' perceptions of the audio visual media in teaching biology, the use of audio visual media is very helpful in the learning process, was categorized as excellent (91.79%). The types of audio visual media which are frequently used by the teachers; power point, video learning, animation, combined power point and animation and voiced motion film. The age level factor did not influence the use of the media. Problems/obstacles faced by the teachers in the use of audio visual media 46% . Based on the results of the study, it is recommended to improve the facilities and infrastructure of audio visual media in Serdangbedagai state senior high school, as well as the need for training for biology teachers about audio visual media.
(6)
KATA PENGANTAR Assalaamu’ alaikum wr. wb.
Alhamdulillah, penulis ucapkan puji bagi Allah SWT yang telah memeberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua dan salam shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan mengucap syukur Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Analisis Penggunaan Media Audio Visual (Presentasi Power Point) sebagai Media
Pembelajaran oleh Guru Biologi di SMA Negeri Kabupaten
Serdangbedagai”. Disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si Rektor Universitas Negeri Medan
2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. Dr. Arif Rahman, M.Pd. Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih. Selaku Direktur, dan Asisten Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, Dr. Hj. Fauziyah Harahap, M.Si, selaku ketua dan sekretaris Program studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana.
4. Ibu Dr. Hj. Fauziyah Harahap, M.Si dan Bapak Dr. H. Syahmi Edi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan motivasi mulai dari penyusunan proposal hingga penulisan tesis ini.
(7)
5. Bapak/Ibu dosen penguji di lingkungan Program Pasca Sarjana Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Medan.
6. Kak Siti Rohana Siregar selaku Pengelola Administrasi, Prodi Pendidikan Biologi.
7. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Prodi Pendidikan Biologi yang telah membekali penulis dengan berbagai disiplin Ilmu, pengalaman dan kematangan berpikir.
8. Bapak kepala dinas Pendidikan Kabupaten Serdangbedagai dan Bapak kepala sekolah serta guru-guru mata pelajaran Biologi se-Kabupaten Serdangbedagai yang telah bersedia memberikan waktu, kesempatan dan izin untuk melakukan penelitian di sekolah yang dipimpin.
9. Sebening hati yang tulus penulis mempersembahkan untaian rasa terima kasih dan penghargaan setulusnya kepada Kedua Orang tua kami Ayahanda tercinta Marlani dan Ibunda tersayang Nur'aini atas segala didikan, pengorbanan, doa yang tulus ikhlas serta kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis. 10.Istri tercinta Hj. Maryam Jamilah Batubara, Lc yang memberikan motivasi
semangat untuk dapat menyelesaikan Program Pasca Sarjana (S-2).
11.Saudaraku tercinta Kakanda/Abangda Rosmaini,S.Pd.I. Kholida, S.Ag. S.Pd.I. Muhammad Jauhari, Khadijah Laila, Ummi Salamah, S.Pd.I, dan Adinda Saipul Anwar, S.H.I. Terimah kasih untuk cinta, semangat, dukungan, bantuan dan doa yang diberikan kepada penulis.
(8)
12.Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Biologi angkatan XIX Sekolah Pascasarjana Unimed yang telah memberikan bantuan moral dalam perkuliahan yang telah membantu dalam banyak hal untuk penulisan Tesis ini. Penulis menyadari dalam penyusunan tesis ini banyak terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.
Akhirnya penulis berharap tesis ini bermanfaat terutama bagi penulis dan pembaca yang membutuhkannya.
Medan, Januari 2014 Penulis
Irpan Khairuddin
(9)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 7
1.3. Batasan Masalah ... 7
1.4. Rumusan Masalah ... 8
1.5. Tujuan Penelitian ... 8
1.6. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teoritis ... 11
2.1.1 Kompetensi Guru ... 11
2.2. Pengertian Media Pembelajaran ... 15
2.3. Teori belajar yang melandasi penyusunan media pembelajaran ….. 19
2.3.1. Teori belajar social ( Bandura) ……..………... 19
2.3.2. Pandangan contextual teaching and leraning ... 19
2.3.3. Kontinum kongkret-abstrak ... 20
2.3.4. Pandangan behavioris ………... 21
2.3.5. Pandangan Kognitivisme ……….. 21
2.3.6. Pandangan konstruktivisme ……….. 22
2.4. Fungsi media dalam pembelajaran ... 22
(10)
2.4.2. Hambatan menggunakan media pembelajaran ... 27
2.5. Pemilihan media pembelajaran ………. 27
2.6. Bentuk-bentuk media Audio Visual ………. 30
2.6.1. Film gerak bersuara ... 31
2.6.2. Video ... 31
2.6.3. Televisi ……….…………. 32
2.6.4. Media televisi terbuka ………... 32
2.6.5. Media televisi siaran terbuka ………..…... 32
2.6.6. Multimedia ………. 33
2.6.7. Presentasi Power Point ………... 33
2.7. Tujuan Evaluasi Media Pembelajaran ... 34
2.7.1. Cara Mengevaluasi Media Pembelajaran ... 36
2.7.2. Kriteria evaluasi media pembelajaran ………... 40
2.8. Hambatan guru dalam pemanfaatan media pembelajaran …………... 42
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 46
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 46
3.3. Teknik pengumpulan data ... 47
3.3.1. Kuesioner/Angket …….…….………. 47
3.3.2. Dokumentasi …..………. 47
3.3.3. Observasi ………..……….. 48
3.3.4. Wawancara ………. 49
3.4. Teknik analisa data . …..……….... 50
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 54
4.1.1. Kesesuaian penggunaan media dengan silabus ………. 54
4.1.2. Persepsi guru terhadap media Audio Visual …....……… 55
4.1.3. Jenis media yang digunakan ……… 59
(11)
4.1.5. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Pemanfaatan Media
Audio visual dalam proses pembelajaran ……… 58
4.2. Pembahasan ... 59
4.2.1. Kesesuaian penggunaan media dengan silabus ………. 59
4.2.2. Persepsi guru terhadap media Audio Visual …....……… 61
4.2.3. Jenis media yang digunakan ……… 63
4.2.4. Faktor usia dalam penggunaan media ………...………... 65
4.2.5. Masalah/hambatan dalam pemanfaatan media audio visual dalam proses pembelajaran ………..……… 66
4.3. Keterbatasan masalah ………. 67
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 68
5.2. Implikasi ... 68
(12)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrument angket/kuesioner ……… 47
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument Observasi ………... 49
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrument Wawancara ……… 50
Tabel 3.4 Kategori penggunaan media sesuai dengan Silabus …….. 52
Tabel 3.5. Kategori Rentang Persepsi Guru Terhadap Media ……… 52
Tabel 3.6 Kategori penggunaan media audio visual sebagai media Pembelajaran biologi ……….……… 53
Tabel 3.7 Faktor pendukung sumber daya manusia ……….. 53
Table 4.1 Penggunaan Media sesuai dengan Silabus ...……... 54
Table 4.2 Persepsi Guru terhadap Media Audio Visual ………. 55
Tabel 4.3 Jenis media Audio yang digunakan ………... 56
Tabel 4.4 Faktor usia dalam Penggunaan Media ……… 57
Tabel 4.5 Masalah/Hambatan yang Dialami Guru dalam Penggunaan Media………..…………. 58
(13)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kerucut pengalaman dale ……….. 21 Gambar 4.2 Jenis media yang digunakan responden ……… 56 Gambar 4.3 Faktor usia dalam penggunaan media ………... 57 Gambar 4.4 Masalah/hambatan guru dalam penggunaan media ……. 58
(14)
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen angket ……… 75
Lampiran 2. Instrumen observasi ……….………. 79
Lampiran 3. Instrumen wawancara ……… 81
Lampiran 4. Rekapitulasi angket/kuesioner ………... 84
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……… 87
Lampiran 6. Daftar SMA Negri Kabupaten Serdangbedagai ………. 93
Lampiran 7. Dokumentasi penelitian ………... 94 Lampiran 8. Data hasil kuesioner ………. 100 Lampiran 9. Surat menyurat ………. 101
(15)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Sumber daya manusia indonesia yang berkualitas tersebut dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu oleh pendidik profesional. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis.
Sebagai tenaga profesional, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik dalam bidang yang terkait dengan mata pelajaran yang ditekuninya dan menguasai kompetensi-kompetensi sebagai agen pembelajaran. Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik S-I/D-4 dibuktikan dengan ijazah yang diperoleh di lembaga pendidikan tinggi. Persyaratan relevansi dibuktikan dengan kesesuaian antara bidang pendidikan dengan mata pelajaran yang ditekuni. Sementara itu, persyaratan penguasaan kompetensi sebagai agen pembelajaran dibuktikan dengan sertifikat pendidik (Mulyasa, 2007: 39).
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu. Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menegaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
(16)
2
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk mewujudkan fungsi, peran, dan kedudukan tersebut, guru perlu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik yang sesuai dengan standar pendidik.
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru, yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas. Sertifikat pendidik adalah sebuah sertifikat yang ditandatangani oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional. Tujuan utama sertifikasi adalah untuk: (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, (2) meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, (3) meningkatkan martabat guru, dan (4) meningkatkan profesionalitas guru Program sertifikasi guru dilaksanakan dalam rangka memenuhi amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dan peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen (UUGD) pada pasal 8 dinyatakan: guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
(17)
3
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kemudian pada pasal 11, ayat (1) disebutkan bahwa sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
Sertifikasi guru merupakan pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi. Menurut peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008, kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi guru sebagaimana dimaksud tersebut bersifat holistik. Bagian kesatu, pasal 3 ayat (4) bahwa kompetensi pedagogik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang kurangnya meliputi: (1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (2) pemahaman terhadap peserta didik; (3) pengembangan kurikulum atau silabus; (4) perancangan pembelajaran; (5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (6) pemanfaatan teknologi pembelajaran; (7) evaluasi hasil belajar; dan (8) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, yang sebagiannya sering tidak dapat diramalkan sebelumnya. Sebagai konsekuensi logis, pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru. Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara system dan
(18)
4
terorganisasi mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Permasalahan pendidikan di indonesia banyak menjadi sorotan. Khusus mengenai MIPA, disini akan menjadi sorotan dan uji awal. Rendahnya pencapaian MIPA dalam UAN, merupakan salah satu indikator rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Rendahnya capaian siswa dikuatkan pula oleh laporan TIMMS yang memaparkan bahwa kemampuan siswa dalam pelajaran MIPA di Indonesia berada pada urutan 34 dari 38 negara, dan jauh dibawah kemampuan rata-rata secara Internasional (Buabeng dan Andoh, 2012:12).
Pembelajaran MIPA biasa dilakukan secara ceramah dan siswa cendrung menghafalkan istilah-istilah yang berhubungan dengan MIPA dan konsep-konsep MIPA, sehingga pengetahuan mereka bersifat verbalistis dan tidak bermakna. Apalagi banyak konsep MIPA yang abstrak menyebabkan siswa salah memaknainya dan mengalami miskonsepsi (Ijaz, 2010:2). Oleh karena itu muncul berbagai upaya untuk meningkatkan profesional guru. Berdasarkan kondisi di atas perlu dicari suatu solusi agar setiap guru memperoleh kesempatan layanan untuk meningkatkan profesionalismenya. Solusinya adalah pemanfaatan media pembelajaran.
Guru memegang peranan penting dalam hal menyediakan fasilitas belajar bagi siswa. Fasilitas belajar tersebut dapat berupa variasi pendekatan pembelajaran, penyediaan media pembelajaran yang kreatif serta yang tidak kalah pentingnya adalah pemberian kesempatan pada siswa untuk melakukan
(19)
5
pengamatan, dan eksplorasi. Sarana dan prasarana juga dapat mempengaruhi secara langsung keberhasilan proses belajar siswa, kelengkapan sarana dan prasarana akan lebih memudahkan guru untuk berkreasi dan memodifikasi kegiatan pembelajaran. Sedangkan kurikulum merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan tujuan pembelajaran. Dengan adanya kurikulum, seorang siswa akan lebih terarah dalam mencapai kompetensi tertentu.
Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen dari sistem instruksional di samping pesan, orang, teknik latar dan peralatan. Pengertian media ini masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasa disajikan dengan mempergunakan peralatan. Sedangkan peralatan atau perangkat keras (hardware) sendiri merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.
Melalui media pembelajaran guru dapat meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan cara akses ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan menyenangkan. Penggunaan media pembelajaran harus dimulai sejak SD, SMP, dan SMA/SMK dituntut untuk mengenal media sejak dini khususnya media visual.
Kerumitan materi yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media audio visual. Selain itu media audio visual dapat mewakili apa yang kurang mampu diucapkan seorang guru melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan materi yang abstrak dapat dikonkretkan melalui media visual. Melihat kondisi tersebut, kehadiran media visual mempunyai peran
(20)
6
yang penting dalam proses dalam pembelajaran biologi yang objek kajiannya bersifat abstrak, dan media dapat mengatasi permasalahan dalam pembelajaran biologi.
Proses pembelajaran pada umumnya disekolah bertujuan menguasai standart kompetensi yang telah ditetapkan, pada khususnya pelajaran Biologi yang harus dibuat lebih menarik dan mudah dipahami, karena Biologi lebih membutuhkan pemahaman dari pada penghapalan. sikap pasif siswa dalam proses belajar mengajar, materi terlalu sulit bagi siswa, proses pembelajaran yang terlalu menoton dan kurang bervariasi, guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi, masih diterapkan budaya menghafal dari pada memahami di dalam proses pembelajaran, didominasi guru yang sangat besar sehingga siswa kurang mandiri di dalam proses belajar. Untuk mengantisipasi hal tersebut agar proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan apa yang akan diharapkan maka perlu didukung media pembelajaran yang sesuai. Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat membantu efektivitas proses pembelajaran serta penyampaian pesan dan isi pelajaran.
Maka identifikasi masalah utama yang melatar belakangi penelitian ini yaitu “Analisis Penggunaan Media Audio Visual (Presentasi Power Point) sebagai Media Pembelajaran oleh Guru Biologi di SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai”. Aspek ini berperan bagi pengetahuan, pemahaman, dan pola pikir sekolah kedepannya, maka diharapkan dapat memperbaiki mutu guru dan siswa dalam proses pembelajaran biologi dan meningkatkan dalam kemajuan proses pembelajaran biologi.
(21)
7
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan di Kabupaten Serdangbedagai, yaitu :
1. Penggunaan media dalam proses pembelajaran biologi belum maksimal. 2. Permasalahan dan hambatan yang dialami guru biologi dalam menggunakan
media berbasis audio visual, baik karena keterbatasan pengetahuan, maupun ketersediaan media.
3. Guru jarang menggunakan media audio visual (presentasi Power Point) dalam pembelajaran biologi.
4. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung penggunaan media berbasis audio visual dalam proses pembelajaran biologi.
5. Adanya materi yang selama ini tidak dilaksanakan menggunakan media. 6. Metode pembelajaran biologi yang biasa digunakan adalah metode
konvensional yang pada umumnya sering membuat siswa menjadi bosan dan pembelajaran menjadi tidak menarik.
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi berdasarkan aspek-aspek yang akan diteliti dan tempat penelitian atau sekolah yang akan diteliti. Oleh karena itu, ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya pada penggunaan media audio visual seperti: penggunaan presentasi power point (Slide Show Animation), CD interaktif, video pembelajaran oleh guru biologi di kelas XI SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai.
(22)
8
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan media dikelas XI SMA Negeri Kabupaten
Serdangbedagai sesuai dengan sillabus?
2. Bagaimana persepsi guru Biologi dikelas XI SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai tahun pelajaran 2012/2013 terhadap audio visual sebagai media pembelajaran biologi?
3. Jenis media audio visual apa yang digunakan guru biologi, dalam pembelajaran biologi di kelas XI?
4. Bagaimana keterkaitan faktor jenjang usia dalam penggunaan media audio visual dikelas XI SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai?
5. Apa permasalahan dan hambatan yang dialami guru biologi dalam penggunaan media audio visual dikelas XI SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai?
1.5. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran/situasi tentang kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran biologi. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran telah sesuai dengan silabus di kelas XI SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai!
(23)
9
2. Untuk mengetahui persepsi guru biologi kelas XI SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai tahun pelajaran 2012/2013 terhadap audio visual sebagai media pembelajaran biologi!
3. Untuk mengetahui jenis media audio visual apa yang digunakan guru biologi dalam pembelajaran biologi dikelas XI!
4. Untuk mengetahui keterkaitan faktor jenjang usia dalam penggunaan media audio visual dikelas XI SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai!
5. Untuk mengetahui permasalahan dan hambatan yang dialami guru Biologi dalam penggunaan media audio visual dikelas XI SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai!
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi manfaat untuk mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta mampu mendiagnosis problem yang terjadi dalam dunia pendidikan dan berguna meningkatkan kualitas proses pembelajaran biologi khususnya yang berkaitan dengan pengunaan media dalam proses pembelajaran biologi bagi guru dan siswa pada mata pelajaran biologi kelas XI di SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai.
(24)
10
2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk mempermudah penyampaian materi khususnya mata pelajaran biologi sebagi salah satu alternatif dalam menyampaikan materi pelajaran, memberikan gambaran bagi guru, khususnya bagi guru tingkat SMA tentang aplikasi penggunaan media dalam proses pembelajaran biologi. Hasil penelitian ini juga bisa dijadikan landasan empirik sebagai acuan bagi peneliti berikutnya.
(25)
78 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Simpulan
1. Penggunaan media audio visual sesuai silabus dan RPP termasuk kategori cukup
sesuai (73,84%).
2. Persepsi guru terhadap media audio visual menunjukkan bahwa penggunaan
media audio visual sangat membantu guru dalam proses pembelajaran dengan kategori sangat baik (91,79).
3. Jenis media yang sering digunakan, media power point (38,5%), power point
+ animasi (23%). Hanya 23% guru yang tidak menggunakan media audio visual pada saat proses belajar mengajar.
4. Faktor jenjang usia dalam penggunaan media di usia 31-40 tahun selalu
menggunakan media (100%) Dalam proses belajar mengajar.
5. Faktor pendukung dan penghambat dalam memanfaatkan media audio visual
dalam proses pembalajaran biologi. 46% responden menyatakan kurangnya
sarana dan prasarana merupakan penyebab permasalahan dalam penggunaan media 5.2.Implikasi
Berdasarkan hasil temuan analisis data menunjukkan bahwa:
1. Guru biologi SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai perlu meningkatkan
penggunaan media berbasis audio visual dalam pembelajaran Biologi. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik yang berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
(26)
79
lingkungan dan kenyataan, serta memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
2. Guru biologi SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai perlu meningkatkan
kemampuan penggunaan media untuk memberikan motivasi kepada siswa dalam pembelajaran biologi. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif. Peningkatan kemampuan dalam penggunaan media, guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk member perhatian kepada aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
3. Sekolah harus menyediakan media yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran dengan melengkapi sarana dan prasarana yang kurang. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika alat peraga atau media telah siap pakai, untuk saran dan prasarana sekolah telah ditetapkan oleh pemerintah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 24 tahun 2007 dan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
5.3. Saran
Beberapa saran yang dapat diajukan berdasrkan hasil penelitian ini
antara lain:
1. Bagi guru biologi SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai perlu
menggunakan media audio visual dalam setiap proses pembelajaran biologi dan menggunakan jenis-jenis media audio visual yang berbeda dalam proses pembelajaran agar lebih bervariasi dan siswa menjadi kreatif dalam pembelajaran.
(27)
80
2. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Serdangbedagai untuk dapat melengkapi
sarana dan prasarana media audio visual di SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai dan mengadakan pelatihan tentang media audio visual bagi semua guru dan memfasilitasinya.
Karena keterbatasan penelitian perlu adanya pengembangan dan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian mengenai Analisis Penggunaan Media Audio Visual sebagai Media Pembelajaran oleh Guru Biologi di SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai.
(28)
81
DAFTAR PUSTAKA
Annas, Mursidin T,dan Firdaus, 2008. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran di Provinsi Sulawesi Tenggara (Studi tentang Persepsi terhadap TIK bagi Guru SMPN se Kota Kendari
dan se Kabupaten Kolaka, Kendari: Simposiom Pendidikan Nasional
2008.
Anwas. 2006 Studi Evaluatif Pemanfaatan Video Pendidikan Jurnal Teknodik
Vol X No. 18: 72-75.
Arsyad, A. (2010) Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Press
Arsyad, A. (2002) Media Pembelajaran (fungsi dalam pembelajaran).
Jakarta:Rajawali Press
Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Aspia, A (2013) Media Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.
Buabeng, Andoh. (2012) An Exploration of Teachers’ Skills, Perceptions and
Practices of ICT in Teaching and Learning in the Ghanaian Second-Cycle Schools. Pentecost University College, Ghana.
Carrillo S. Ávila. (2005) Teaching with affection : characteristics and
Determinant factors of quality in teacherstudent Relationship.
Universidad de Los Andes, Bogota-Columbia
Depdiknas. (2004). Model Penilaian Kelas Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA.
Jakarta: Depdiknas.
Gulo, W. (2007). Metodologi Penelitian, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,
Jakarta.
Hamalik, O., (2004) Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Hamalik, O., (2002) Proses belajar mengajar. Bumi Aksara. Jakarta
Hamalik, O., (2006) (Pendidikan Guru (Berdasarkan Kompetensi). Bumi Aksara.
(29)
82
Hani, A., (2010) Issues of Developing a Professional Teaching Portfolio in
Jordan. European Journal of Social Sciences – Volume 15, Number 1 (2010)
Henuhili, Aminatun, dan Setianingsih. (2009) Pelatihan pembuatan media
pembelajaran biologi berbasis internet bagi guru biologi SMA di kabupaten Sleman. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Inotek, Vol 13, No 2: 161-171
Ijaz Ahmad A, M. J. Qureshi and Waqas A, (2010). An Analytical Approach in
Education for Teacher Development Using Information and
Communication Technologies. International Journal of Computer Science
and Telecommunications. Journal Homepage: www.ijcst.org Department
of Computer Science and IT, The University of Lahore, Pakistan. Department of Computer Science and Engineering, University of Engineering and Technology, Lahore, PakistanUniversity of Maribor,
Maribor dan Tatjana Verč kovnik and Slavko Kocijanč ič University of
Ljubljana, Ljubljana, Slovenia.
Julianto. (2008) Peningkatan kualitas pembelajaran: Antara Profesionalitas
Guru, Media Pembelajaran dan Kualitas Pembelajaran. Khazanah
pendidikan, Vol. I, No.1: 2.
Kamsinah. (2008) Metode dalam proses pembelajaran. Lentera Pendidikan. Vol.
11. No. 1 Juni 2008: 101-114
Liakopoulou, M (2011) The Professional Competence of Teachers: Which
qualities, attitudes, skills and knowledge contribute to a teacher’s
effectiveness? International Journal of Humanities and Social Science Vol. 1 No. 21 [Special Issue - December 2011]. Aristotle University of Thessaloniki Makedonomaxon 53, Halastra Thessaloniki, 57 300. GREECE
Mulyasa, E., (2007). Menjadi guru professional, menciptakan pembelajaran yang
kreatif dan menyenangkan, Cet VI. Rosda karya. Bandung.
Mulyasa, E., (2004). Menjadi guru professional. Rosda karya. Bandung.
Nurul, F., (2011) Analisis Kemampuan Guru dalam Mengembangkan
Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Kelas V pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Studi Komparatif Pada Guru Sekolah Dasar Kelas V diBeberapa Sekolah Dasar di Kota Bandung Tahun Ajaran 2010-2011) Edisi khusus No. 2, Agustus 2011. ISSN 1412-565X
(30)
83
Nuraeni, Rahman, dan Arief. (2007) The Effectiveness of Audio-Visual Teaching
Media in Supporting Student Learning of Human Growth. Jakarta:
Department of Biology, Indonesia University of Education.
Onasanya, S.A, (2004) selection and utilization of instructional media for
effective practice teaching, Institute Journal of Studies in Education Vol. 2 No. 1 June 2004, ISSN 0795-2199
Permen 24. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan menteri pendidikan nasional. Depdiknas RI. Jakarta
Permendiknas RI No, 24 tahun 2007 Tentang Standar sarana dan prasarana
Untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (sd/mi), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (smp/mts), dan sekolah menengah atas/madrasah aliyah (sma/ma). Jakarta
Rosenfeld, B., (2008) the challenges of teaching with technology: from computer
idiocy to computer competence, Vol. 35(2), Brooklyn College of the City Universityof New York.
Sanjaya, W., (2008) Kurikulumdan Pembelajaran, Teori Dan Praktek
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung:
Kencana
Sadiman, A., (1990) Media pendidikan, pengertian, pengembangan dan
pemanfaatan. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Sadiman, Arief S. ( 2008) Media Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada,
Sorgo, Verkovnik, and Kocijancic. (2010) Information and Communication
Teknologies (ICT) in Biology Teaching in Slovenian Secondary Schhools, Eurasia Journal of Mathematics, Science, Technology Education, 6(1), 37-46.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta.
Bandung.
Sukmadinata, N.S. (2010) Metode Penelitian Pendidikan, Remaja Rosda karya.
Bandung.
Supartini. (2008) Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa di
SMK Al-Hidayah I Jakarta Selatan [skripsi]. Jakarta: Fakultas
PDU/Administrasi Perkantoran, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
(31)
84
Sutjiono, T.W.A. (2005) Pendayagunaan Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Penabur. Vol.4. No.04: 76-84.
Sudjana. (2006) Metoda Statistik, Tarsito. Bandung
Sudjana, Nana. (1991) Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru
Algesindo, Bandung.
Tsui, C.Y, & Treagust, D.F. (2003) Learning Genetics with Computer Dragon.
Journal of Biological Education, 2(37), 96-98.
Usman, User. (2005) Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya, Bandung
Widyadani, SB. (2008) Media dan pembelajarannya. Bandung: CV media
perkasa
Yusuf, Y. (2006) Upaya Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Biologi Melalui
Penggunaan Peta Konsep pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pekan Baru Tahun Ajaran 2004/2005. Jurnal Biogenesis Vol. 2(2):59-63, 2006 © Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau ISSN : 1829-5460
(1)
lingkungan dan kenyataan, serta memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
2. Guru biologi SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai perlu meningkatkan kemampuan penggunaan media untuk memberikan motivasi kepada siswa dalam pembelajaran biologi. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif. Peningkatan kemampuan dalam penggunaan media, guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk member perhatian kepada aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
3. Sekolah harus menyediakan media yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dengan melengkapi sarana dan prasarana yang kurang. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika alat peraga atau media telah siap pakai, untuk saran dan prasarana sekolah telah ditetapkan oleh pemerintah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 24 tahun 2007 dan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
5.3. Saran
Beberapa saran yang dapat diajukan berdasrkan hasil penelitian ini antara lain:
1. Bagi guru biologi SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai perlu menggunakan media audio visual dalam setiap proses pembelajaran biologi dan menggunakan jenis-jenis media audio visual yang berbeda dalam proses pembelajaran agar lebih bervariasi dan siswa menjadi kreatif dalam pembelajaran.
(2)
80
2. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Serdangbedagai untuk dapat melengkapi sarana dan prasarana media audio visual di SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai dan mengadakan pelatihan tentang media audio visual bagi semua guru dan memfasilitasinya.
Karena keterbatasan penelitian perlu adanya pengembangan dan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian mengenai Analisis Penggunaan Media Audio Visual sebagai Media Pembelajaran oleh Guru Biologi di SMA Negeri Kabupaten Serdangbedagai.
(3)
81
Annas, Mursidin T, dan Firdaus, 2008. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran di Provinsi Sulawesi Tenggara (Studi tentang Persepsi terhadap TIK bagi Guru SMPN se Kota Kendari dan se Kabupaten Kolaka, Kendari: Simposiom Pendidikan Nasional 2008.
Anwas. 2006 Studi Evaluatif Pemanfaatan Video Pendidikan Jurnal Teknodik Vol X No. 18: 72-75.
Arsyad, A. (2010) Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Press
Arsyad, A. (2002) Media Pembelajaran (fungsi dalam pembelajaran). Jakarta:Rajawali Press
Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aspia, A (2013) Media Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.
Buabeng, Andoh. (2012) An Exploration of Teachers’ Skills, Perceptions and Practices of ICT in Teaching and Learning in the Ghanaian Second-Cycle Schools. Pentecost University College, Ghana.
Carrillo S. Ávila. (2005) Teaching with affection : characteristics and
Determinant factors of quality in teacherstudent Relationship.
Universidad de Los Andes, Bogota-Columbia
Depdiknas. (2004). Model Penilaian Kelas Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA. Jakarta: Depdiknas.
Gulo, W. (2007). Metodologi Penelitian, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Hamalik, O., (2004) Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti. Hamalik, O., (2002) Proses belajar mengajar. Bumi Aksara. Jakarta
Hamalik, O., (2006) (Pendidikan Guru (Berdasarkan Kompetensi). Bumi Aksara. Jakarta
(4)
82
Hani, A., (2010) Issues of Developing a Professional Teaching Portfolio in Jordan. European Journal of Social Sciences – Volume 15, Number 1 (2010)
Henuhili, Aminatun, dan Setianingsih. (2009) Pelatihan pembuatan media pembelajaran biologi berbasis internet bagi guru biologi SMA di kabupaten Sleman. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Inotek, Vol 13, No 2: 161-171
Ijaz Ahmad A, M. J. Qureshi and Waqas A, (2010). An Analytical Approach in
Education for Teacher Development Using Information and
Communication Technologies. International Journal of Computer Science and Telecommunications. Journal Homepage: www.ijcst.org Department of Computer Science and IT, The University of Lahore, Pakistan. Department of Computer Science and Engineering, University of Engineering and Technology, Lahore, PakistanUniversity of Maribor, Maribor dan Tatjana Verč kovnik and Slavko Kocijanč ič University of Ljubljana, Ljubljana, Slovenia.
Julianto. (2008) Peningkatan kualitas pembelajaran: Antara Profesionalitas
Guru, Media Pembelajaran dan Kualitas Pembelajaran. Khazanah
pendidikan, Vol. I, No.1: 2.
Kamsinah. (2008) Metode dalam proses pembelajaran. Lentera Pendidikan. Vol. 11. No. 1 Juni 2008: 101-114
Liakopoulou, M (2011) The Professional Competence of Teachers: Which qualities, attitudes, skills and knowledge contribute to a teacher’s effectiveness? International Journal of Humanities and Social Science Vol. 1 No. 21 [Special Issue - December 2011]. Aristotle University of Thessaloniki Makedonomaxon 53, Halastra Thessaloniki, 57 300. GREECE
Mulyasa, E., (2007). Menjadi guru professional, menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, Cet VI. Rosda karya. Bandung.
Mulyasa, E., (2004). Menjadi guru professional. Rosda karya. Bandung.
Nurul, F., (2011) Analisis Kemampuan Guru dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Kelas V pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Studi Komparatif Pada Guru Sekolah Dasar Kelas V diBeberapa Sekolah Dasar di Kota Bandung Tahun Ajaran 2010-2011) Edisi khusus No. 2, Agustus 2011. ISSN 1412-565X
(5)
Nuraeni, Rahman, dan Arief. (2007) The Effectiveness of Audio-Visual Teaching Media in Supporting Student Learning of Human Growth. Jakarta: Department of Biology, Indonesia University of Education.
Onasanya, S.A, (2004) selection and utilization of instructional media for effective practice teaching, Institute Journal of Studies in Education Vol. 2 No. 1 June 2004, ISSN 0795-2199
Permen 24. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan menteri pendidikan nasional. Depdiknas RI. Jakarta
Permendiknas RI No, 24 tahun 2007 Tentang Standar sarana dan prasarana Untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (sd/mi), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (smp/mts), dan sekolah menengah atas/madrasah aliyah (sma/ma). Jakarta
Rosenfeld, B., (2008) the challenges of teaching with technology: from computer idiocy to computer competence, Vol. 35(2), Brooklyn College of the City Universityof New York.
Sanjaya, W., (2008) Kurikulumdan Pembelajaran, Teori Dan Praktek
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung:
Kencana
Sadiman, A., (1990) Media pendidikan, pengertian, pengembangan dan pemanfaatan. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Sadiman, Arief S. ( 2008) Media Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada,
Sorgo, Verkovnik, and Kocijancic. (2010) Information and Communication Teknologies (ICT) in Biology Teaching in Slovenian Secondary Schhools, Eurasia Journal of Mathematics, Science, Technology Education, 6(1), 37-46.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.
Sukmadinata, N.S. (2010) Metode Penelitian Pendidikan, Remaja Rosda karya. Bandung.
Supartini. (2008) Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa di SMK Al-Hidayah I Jakarta Selatan [skripsi]. Jakarta: Fakultas PDU/Administrasi Perkantoran, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKP) Purnama.
(6)
84
Sutjiono, T.W.A. (2005) Pendayagunaan Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur. Vol.4. No.04: 76-84.
Sudjana. (2006) Metoda Statistik, Tarsito. Bandung
Sudjana, Nana. (1991) Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algesindo, Bandung.
Tsui, C.Y, & Treagust, D.F. (2003) Learning Genetics with Computer Dragon. Journal of Biological Education, 2(37), 96-98.
Usman, User. (2005) Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya, Bandung
Widyadani, SB. (2008) Media dan pembelajarannya. Bandung: CV media perkasa
Yusuf, Y. (2006) Upaya Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Biologi Melalui Penggunaan Peta Konsep pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pekan Baru Tahun Ajaran 2004/2005. Jurnal Biogenesis Vol. 2(2):59-63, 2006 © Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau ISSN : 1829-5460