PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN MEDIA CHARTA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BABALAN TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN MEDIA CHARTA PADA MATERI
EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BABALAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
Oleh:
Dedy Afriza NIM 4102141003
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
(2)
(3)
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN MEDIA CHARTA PADA MATERI
EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BABALAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
Dedy Afriza (NIM 4102141003)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media audiovisual dan media charta. Mengetahui apakah penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan tahun pembelajaran 2013/2014, dilaksanakan selama bulan Februari - Mei 2013. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Babalan tahun pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 326 orang. Sampel penelitian diambil secara random sampling (sampel acak) yang berjumlah 76 orang. Kelas VII 1 diberi pembelajaran dengan menggunakan media Audio-Visual, dan kelas VII 3 diberi pembelajaran menggunakan media Charta. Alat pengumpul data berupa tes pilihan berganda sebanyak 25 soal. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan media Audio-Visual lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa dengan pembelajaran menggunakan media Charta pada materi ekosistem. Nilai rata-rata kelas Audio-Visual 79,26 ± 9,05 sedangkan pada kelas Charta 73,47 ± 9,36. Terdapat perbedaan yang signifikan antara media Audio-visual dan media charta sebesar 5,79. Adanya perbedaan hasil belajar ini juga terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test dan P > 0,05, (thitung 2,73 > ttabel 1,99). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi materi ekosistem dengan media Audio-visual lebih baik dari pada dengan media charta.
(4)
iv
DIFFERENCES OF STUDENTS LEARNING OUTCOME BY USING AUDIOVISUAL MEDIA AND CHART MEDIA
ON ECOSYSTEM TOPIC IN SMPN 2 BABALAN ACADEMIC YEAR 2013/2014
Dedy Afriza (NIM 4102141003)
ABSTRAK
This research aims to determine there are differences of student learning outcomes using Audiovisual media and Chart media and to know are use of audiovisual media can been improve student’s learning outcomes on the ecosystem topic in class VII SMP Negeri 2 Babalan Academic Years 2013/2014, was held been in February-May 2013. This type of research is a quasi experiment and the population was all students of class VII at SMP Negeri 2 Babalan Academic Years 2013/2014, consist of 326 students. Samples were taken by random sampling consist of 76 students. VII-1 class was taught using audiovisual media and VII-3 class was taught using charta media. The data collection tools is test comprised of 25 multiple choice questions. The results showed that the biology student’s learning outcomes who were taught using Audio-Visual media was better than the biology student’s learning outcomes who were taught using Chart media on ecosystem topic. The average score of class which was taught using Audio-visual media was 79.26 ± 9.05 and class which was taught using Chart media was 73.47 ± 9.36. There was significant differentces between bye Audio-visual media and Chart media 5,79. There was differences in the results of this research also proved by hypothesis using the t-test P > 0.05, which is (2.73 t calculate > t table 1.99). So can be conculed that student’s learning outcome with Audio-visual media was better than Chart media on ecosystem topic.
(5)
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Kerangka Teoritis 6
2.1.1. Media 6
2.1.1.1 Pengertian Media Pembelajaran 6
2.1.1.2 Macam-macam Media Pembelajaran 7
2.1.1.3 Manfaat Media Pembelajaran 8
2.1.1.4 Ciri-ciri Media Pendidikan 8
2.1.1.5Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran 9
2.1.2. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar 10
2.1.3. Media Audiovisual 13
2.1.4. Pengertian Media Charta 16
2.2. Materi Pelajaran Ekosistem 17
2.2.1. Ekosistem 17
2.2.2. Satuan-satuan Ekosistem 17
2.2.3. Komponen Penyusun Ekosistem 20
2.2.4. Pola Interaksi 23
2.2.5. Saling Ketergantungan Di Antara Komponen Biotik 24
2.3. Kerangka Konseptual 26
2.4. Hipotesis 27
BAB III METODE PENELITIAN 28
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 28
3.2. Populasi dan Sampel 28
3.2.1. Populasi Penelitian 28
3.2.2. Sampel Penelitian 28
3.3. Alat dan Bahan 28
(6)
viii
3.4.1. Variabel Bebas 28
3.4.2. Variabel Terikat 29
3.5. Rancangan Penelitian 29
3.6. Instrumen Penelitian 29
3.7. Prosedur Penelitian 31
3.8. Teknik Pengumpulan Data 32
3.8.1. Validitas tes 33
3.8.2. Reabilitas tes 34
3.8.3. Tingkat Kesukaran Soal 35
3.8.4. Daya Pembeda Soal 35
3.9. Teknik Analisis Data 36
3.9.1. Uji Normalitas 37
2.9.2. Uji Homogenitas 37
2.9.3. Uji Hipotesis 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39
4.1. Hasil penelitian 39
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 39
4.1.1.1 Data Hasil Belajar Pretes 39
4.1.1.2 Data Hasil Belajar Prostest 40
4.1.2. Uji Persyaratan Analisis Data 41
4.1.2.1 Uji Normalitas 41
4.1.2.2 Uji Homogenitas 42
4.1.2.3 Pengujian Hipotesi 43
4.2. Pembahasan 43
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN 47
5.1. Kesimpulan 47
5.2. Saran 47
(7)
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Desain Penelitian 29
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 30 Tabel 4.1. Rekapitulasi Nilai Pretes Siswa Kelas Audiovisual
dan Charta 39
Tabel 4.2. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Audiovisual
dan Charta 40
Tabel 4.3. Pengujian Normalitas Data Penelitian 42 Tabel 4.4. Pengujian Homogenitas Data Penelitian 42
(8)
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale 12
Gambar 2.2. Individu 18
Gambar 2.3. Populasi 18
Gambar 2.4. Komunitas 19
Gambar 2.5. Rantai Makanan 25
Gambar 2.6. Jaring-jaring Makanan 25
Gambar 2.7. Piramida Makanan 26
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 32 Gambar 4.1. Grafik Nilai Pretes Siswa Kelas Audiovisual
dan Charta 40
Gambar 4.2. Diagram Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas
(9)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran 50 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Media Audiovisual 51 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Charta 57
Lampiran 4. Instrumen Penelitian 63
Lampiran 5. Kunci Jawaban 68
Lampiran 6. Tabel Perhitungan Validitas Soal 69
Lampiran 7. Perhitungan Validitas Soal 70
Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas 72
Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran 73 Lampiran 10. Perhitungan Daya Beda Soal 75 Lampiran 11. Analisis Varians Butir Soal 77
Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa 78
Lampiran 13. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan
Varians Nilai Pretes 80
Lampiran 14. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan
Varians Nilai Postes 82
Lampiran 15. Uji Normalitas Data Penelitian 84 Lampiran 16. Uji Homogenitas Data Penelitian 87
Lampiran 17. Pengujian Hipotesis 92
Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian 95
Lampiran 19. Daftar Nilai Krisis L untuk Uji Liliefors 99 Lampiran 20. Tabel harga krisis dari r Product Moment 100 Lampiran 21. Tabel Z (Kurva Normal Standar) 101
Lampiran 22. Tabel Distribusi Uji F 103
(10)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya (Arsyad, 2009). Pembelajaran yang baik dapat ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta hubungan komunikasi antara guru dan siswa dapat berjalan dengan baik. Berangkat dari hal tersebut proses pembelajaran membutuhkan media untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Media dapat berfungsi sebagai perantara untuk membantu menjelaskan materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.
Pada proses pembelajaran biologi setiap siswa memiliki perbedaan satu sama lain. Masing-masing siswa berbeda dalam hal minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman dan cara belajar. Beberapa siswa tertentu lebih mudah dengan melihat dan siswa lain lebih mudah dengan cara mendengar dalam proses pembelajaran, oleh karena itu kegiatan pembelajaran yang diberikan haruslah beragam sesuai karakteristik siswa (Syahfitri, 2011). Supaya semua siswa mengalami peristiwa belajar maka guru perlu menyediakan pengalaman belajar. Disinilah dituntut peran guru sebagai fasilitator bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Guru harus berorietasi pada kebutuhan siswa dengan menggunakan pendekatan yang menyenangkan, mengasyikkan, dan mencerdaskan. Guru harus mampu menciptakan gagasan baru yang inovatif dalam pembelajaran, karena guru adalah agen inovasi dalam belajar. Maka dari itu perlulah penggunaan media pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar-mengajar tersebut.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di sekolah SMP Negeri 2 Babalan, diketahui bahwa sekolah ini sudah memiliki fasilitas belajar berupa LCD (Liquid Cristal Display) yang disambungkan dengan laptop/komputer , lalu diproyeksikan
(11)
2
ke layar. Namun, penggunaan fasilitas ini masih jarang digunakan dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar yang digunakan guru hanya berupa media gambar yang berasal dari buku ataupun charta. Hal ini dibuktikan oleh peneliti saat menjalani Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) serta hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru di SMP N 2 Babalan. Salah satu kesulitan yang dihadapi adalah dalam hal penggunaan media audio-visual yang belum begitu dipahami serta keterbatasan waktu yang dimiliki guru saat proses belajar mengajar. Pada tahun pembelajaran sebelumnya (2012/2013) sekitar 60% siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam pembelajaran biologi dan sekitar 40 % tidak mencapai kriteria tersebut. Dimana KKM yang telah diterapkan sekolah yaitu 75.
Perkembangan media pembelajaran mengikuti arus perkembangan teknologi untuk memajukan pendidikan, misalnya dengan menggunakan media audiovisual. Media audiovisual seperti VCD (Video Compact Disc) dengan cara menayangkan langsung di depan kelas, sehingga dapat merangsang gairah dan motivasi belajar siswa karena adanya unsur gerak dan gambar dengan warna-warni yang menarik perhatian siswa dalam belajar. Kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, di mana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat indera penglihatan. Di samping itu dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar (Raharjo dalam Rusman, 2013).
Pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual perlu digunakan dalam materi ekosistem. Agar anak didik tidak berkhayal atau atau membayangkan bagaimana interaksi antar komponen ekosistem tersebut, maka materi ekosistem ini perlu disampaikan dengan media. Pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual membuat siswa tidak bosan, siswa lebih mudah untuk memahami dan mempelajari materi ekosistem, dan dapat menarik minat siswa dalam belajar. Selain itu, lebih menghemat biaya dan waktu dengan tidak membawa siswa terjun langsung ke lapangan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Syahfitri (2011) setelah adanya pengembangan media
(12)
3
VCD pembelajaran IPA untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lubuk Pakam terbukti lebih efektif apabila dibandingkan sebelum adanya pengembangan. Hal ini dapat diketahui dengan uji t-test bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan media audiovisual dan tanpa media audiovisual (thitung 10,65 > ttabel 1,99) yang berarti keputusannya adalah menolak hipotesis (H0) dan menerima hipotesis (H1). Hasil penelitian yang dilakukan Ervina (2012), nilai rata-rata siswa sesudah diberikan dengan pengajaran media audiovisual adalah 79,56 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan media charta adalah 69,33.
Dalam proses mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam proses mengajar ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dikongkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media (Dzamarah dan Aswan, 2010).
Berdasarkan uraian diatas, begitu pentingnya peranan media adiovisual dalam pembelajaran khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “ Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Audiovisual dan Media Charta pada Materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun
(13)
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalah sebagai berikut:
1. Pemahaman guru biologi dalam menggunakan media pembelajaran audiovisual masih rendah.
2. Kelengkapan sarana dan prasarana belajar biologi yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
3. Hasil belajar biologi yang kurang memuaskan. 4. Motivasi siswa dalam belajar biologi masih rendah.
1.3. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audiovisual dan media charta pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun media yang digunakan adalah media VCD dan gambar.
1.4. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan media audiovisual pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
2. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan media charta pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan menggunakan media audiovisual dan media charta pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
(14)
5
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan media audiovisual di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media charta di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
3. Untuk megetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan media audiovisual dan charta di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas dapat diperoleh manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan langsung dengan biologi dengan menggunakan media audiovisual.
2. Manfaat Praktis
Pada penelitian ini diantaranya memberikan manfaat pada:
a. Sebagai masukan bagi guru bidang studi biologi di SMP Negeri 2 Babalan, dalam menggunakan media pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar. b. Untuk pembaca, penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif media
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa. c. Sebagai bahan informasi/pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
(15)
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar biologi peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Babalan yang diajar dengan menggunakan media audiovisual pada materi ekosistem, nilai rata-ratanya sebesar 79,26.
2. Hasil belajar biologi peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Babalan yang diajar dengan menggunakan media charta pada materi ekosistem, nilai rata-ratanya sebesar 73,47.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan media audiovisual dan media charta pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan tahun pembelajaran 2013/2014 yang dapat digambarkan dari hasil nilai rata-rata dan standart deviasi (SD) dari data post-test, yaitu kelas audiovisual rata-rata = 79,26 ± 9,05 sedangkan kelas charta rata-rata = 73,47 ± 9,36. Dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual lebih baik dari pada media charta.
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diajukan peneliti adalah :
1. Bagi guru kiranya menjadikan media audiovisual sebagai media pembelajaran biologi mengingat bahwa dalam penggunaan media ini terjadi peningkatan hasil belajar siswa.
2. Bagi calon guru agar menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Peneliti lain perlu meneliti lebih lanjut dengan menggunakan media pembelajaran ini dengan materi pokok yang lain.
(16)
48
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2011), http:// dewifebriyanti.files.wordpress.com/2011/11/konsep-ekosistem-oc.doc, (Diakses 28 Januari 2014).
Anonim, (2012), http://www.artikelbiologi.com/2012/05/Hubungan-antar-komponen-ekosistem.html, (Diakses 28 Januari 2014).
Anonim, (2013), http://www.youtube.com/2013/04/Belajar ekosistem untuk kelas VII SMP-Youtube, (Diakses 24 Februari 2014).
Anonim, (2013), http://www.youtube.com/2013/02/Satuan ekosistem-Youtube, (Diakses 24 Februari 2014).
Anonim, (2013), http://www.youtube.com/2013/10/Rantai makanan, (Diakses 24 Februari 2014).
Anonim, (2011), http://www.youtube.com/2011/09/video tentang interaksi-Youtube, (Diakses 24 Februari 2014).
Abdulhak, I., dan Deni Dermawan, (2013), Teknologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Djamarah, S. B., dan Aswan Zain, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Ervina, (2012), Perbedaan hasil belajar siswa melalui pembelajaran multimedia berbasis komputer dengan media charta pada materi pokok struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas XI SMA Negeri 4 Takengon Aceh Tengah TP 2011/2012, skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Retno Tri, H., (2010), Pengaruh penggunaan media pembelajaran VCD dan media cetak terhadap prestasi belajar biologi pada siswa SMPN 1 Banjarnegara TP 2008/2009, tesis, Teknologi pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Rusman, (2013), Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Alfabeta, Bandung.
(17)
49
Sadiman Arief, S., (2009), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Syahfitri, F. D., (2011), Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Audiovisual dan Tanpa Media Audiovisual pada Materi Saling Ketergantungan Dalam Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 1 Lubuk Pakam TP 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Tim Abdi Guru, (2007), IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII, Erlangga, Jakarta.
Warsita, B., (2008), Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Yuniyatul Tri, K., (2013), Pengembangan media pembelajaran CD interktif pada materi struktur dan fungsi sel di kelas XI SMA Negeri 1 Bumiayu TP 2012/2013, skripsi, FMIPA, Unnes, Semarang.
(1)
VCD pembelajaran IPA untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lubuk Pakam terbukti lebih efektif apabila dibandingkan sebelum adanya pengembangan. Hal ini dapat diketahui dengan uji t-test bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan media audiovisual dan tanpa media audiovisual (thitung 10,65 > ttabel 1,99) yang berarti keputusannya adalah menolak hipotesis (H0) dan menerima hipotesis (H1). Hasil penelitian yang dilakukan Ervina (2012), nilai rata-rata siswa sesudah diberikan dengan pengajaran media audiovisual adalah 79,56 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan media charta adalah 69,33.
Dalam proses mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam proses mengajar ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dikongkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media (Dzamarah dan Aswan, 2010).
Berdasarkan uraian diatas, begitu pentingnya peranan media adiovisual dalam pembelajaran khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “ Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Audiovisual dan Media Charta pada Materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.
(2)
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalah sebagai berikut:
1. Pemahaman guru biologi dalam menggunakan media pembelajaran audiovisual masih rendah.
2. Kelengkapan sarana dan prasarana belajar biologi yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
3. Hasil belajar biologi yang kurang memuaskan. 4. Motivasi siswa dalam belajar biologi masih rendah.
1.3. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audiovisual dan media charta pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun media yang digunakan adalah media VCD dan gambar.
1.4. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan media audiovisual pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
2. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan media charta pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan menggunakan media audiovisual dan media charta pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
(3)
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan media audiovisual di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media charta di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
3. Untuk megetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan media audiovisual dan charta di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas dapat diperoleh manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan langsung dengan biologi dengan menggunakan media audiovisual.
2. Manfaat Praktis
Pada penelitian ini diantaranya memberikan manfaat pada:
a. Sebagai masukan bagi guru bidang studi biologi di SMP Negeri 2 Babalan, dalam menggunakan media pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar. b. Untuk pembaca, penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif media
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa. c. Sebagai bahan informasi/pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar biologi peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Babalan yang diajar dengan menggunakan media audiovisual pada materi ekosistem, nilai rata-ratanya sebesar 79,26.
2. Hasil belajar biologi peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Babalan yang diajar dengan menggunakan media charta pada materi ekosistem, nilai rata-ratanya sebesar 73,47.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan media audiovisual dan media charta pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan tahun pembelajaran 2013/2014 yang dapat digambarkan dari hasil nilai rata-rata dan standart deviasi (SD) dari data post-test, yaitu kelas audiovisual rata-rata = 79,26 ± 9,05 sedangkan kelas charta rata-rata = 73,47 ± 9,36. Dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual lebih baik dari pada media charta.
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diajukan peneliti adalah :
1. Bagi guru kiranya menjadikan media audiovisual sebagai media pembelajaran biologi mengingat bahwa dalam penggunaan media ini terjadi peningkatan hasil belajar siswa.
2. Bagi calon guru agar menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Peneliti lain perlu meneliti lebih lanjut dengan menggunakan media pembelajaran ini dengan materi pokok yang lain.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2011), http:// dewifebriyanti.files.wordpress.com/ 2011/11/konsep-ekosistem-oc.doc, (Diakses 28 Januari 2014).
Anonim, (2012), http://www.artikelbiologi.com/2012/05/Hubungan-antar-komponen-ekosistem.html, (Diakses 28 Januari 2014).
Anonim, (2013), http://www.youtube.com/2013/04/Belajar ekosistem untuk kelas VII SMP-Youtube, (Diakses 24 Februari 2014).
Anonim, (2013), http://www.youtube.com/2013/02/Satuan ekosistem-Youtube, (Diakses 24 Februari 2014).
Anonim, (2013), http://www.youtube.com/2013/10/Rantai makanan, (Diakses 24 Februari 2014).
Anonim, (2011), http://www.youtube.com/2011/09/video tentang interaksi-Youtube, (Diakses 24 Februari 2014).
Abdulhak, I., dan Deni Dermawan, (2013), Teknologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Djamarah, S. B., dan Aswan Zain, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Ervina, (2012), Perbedaan hasil belajar siswa melalui pembelajaran multimedia berbasis komputer dengan media charta pada materi pokok struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas XI SMA Negeri 4 Takengon Aceh Tengah TP 2011/2012, skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Retno Tri, H., (2010), Pengaruh penggunaan media pembelajaran VCD dan media cetak terhadap prestasi belajar biologi pada siswa SMPN 1 Banjarnegara TP 2008/2009, tesis, Teknologi pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Rusman, (2013), Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Alfabeta, Bandung.
(6)
Sadiman Arief, S., (2009), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
pemanfaatannya, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Syahfitri, F. D., (2011), Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Audiovisual dan Tanpa Media Audiovisual pada Materi Saling Ketergantungan Dalam Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 1 Lubuk Pakam TP 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Tim Abdi Guru, (2007), IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII, Erlangga, Jakarta.
Warsita, B., (2008), Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Yuniyatul Tri, K., (2013), Pengembangan media pembelajaran CD interktif pada materi struktur dan fungsi sel di kelas XI SMA Negeri 1 Bumiayu TP 2012/2013, skripsi, FMIPA, Unnes, Semarang.