PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PRAKARYA (KURIKULUM 2013) MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PRAKTICE-REHEARSAL PAIRS SMP NEGERI 3 PERBAUNGAN.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Prakarya
(Kurikulum 2013) Menggunakan Model Pembelajaran
Praktice-Rehearsal Pairs SMP Negeri 3 Perbaungan
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh
Sri Wahyuni
5103141036
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
(2)
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
Sri Wahyuni, Nim. 5103141036. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Mata Pelajaran Prakarya (Kurikulum 2013) Menggunakan Model
Pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs SMP Negeri 3 Perbaungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa mata pelajaran prakarya, peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran prakarya (kurikulum 2013) dengan menerapkan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan oktober 2014, lokasi penelitian SMP Negeri 3 Perbaungan, Dusun III Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas VII dan sampel penelitian adalah kelas VII4 berjumlah 42 siswa.
Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan, hasil pre-test siklus I 28.5% siswa mendapatkan nilai tuntas, sedangkan hasil membuat bingkai foto pada siklus I 40.4% siswa mendapatkan nilai tuntas. Pada siklus II hasil penelitian menunjukkan peningkatan yaitu : nilai pre-test siswa siklus II mencapai 88.0% siswa mendapatkan nilai tuntas dan terdapat peningkatan hasil membuat bingkai foto pada siklus II yaitu 92.8% siswa tuntas belajar.
(6)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah Swt, atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skirpsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Prakarya (Kurikulum 2013) Menggunakan Model Pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs SMP Negeri 3 Perbaungan.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan asa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Prof. Dr.A.Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed.
2. Dr. Dina Ampera, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
3. Dra. Nurmaya Napitu, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
4. Dra. Farihah, M.Pd, selaku pembimbing skripsi yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan member dorongan sampai skripsi ini terwujud. 5. Dra. Rohana Aritonang, M.Pd, selaku penasehat akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.
6. Dra. Halida Hanim, M.Pd dan Dra. Ermidawati, M.Pd, selaku narasumber yang telah banyak memberikan masukan dan arahan sehingga skripsi ini terselesaikan dengan sebaik mungkin.
(7)
7. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
8. Kepada kedua orang tua saya yaitu Abdul Halim dan Sariana Batubara, kepada abang saya Riduan Amin dan Alm. Abangda tercinta Amrizal yang selalu mendukung dengan doa, moril dan materil selama saya menyelesaikan studi. 9. Kepada Akhmad Fadhli Nasution yang telah meluangkan waktu dan
tenaganya, dan kepada teman-teman stambuk 2010 yaitu Misti, Riska, Aisyah, Nita, Zamiah, Jainul, Lufi, Indah dan Puput dan adik-adik saya angkatan 2011 Ningrum, Tari, Wina dan Ami.
Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Medan, Januari 2015 Penulis
Sri Wahyuni NIM. 5103141036
(8)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... iii
Daftar Tabel ... vii
Daftar Gambar ... viii
Lampiran ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1
B. IDENTIFIKASI MASALAH ... 5
C. PEMBATASAN MASALAH ... 5
D. PERUMUSAN MASALAH ... 6
E. TUJUAN PENELITIAN ... 6
F. MANFAAT PENELITIAN ... 7
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 8
1. Pengertian belajar ... 8
2. Hasil belajar ... 8
3. Pengertian kurikulum ... 10
4. Model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs ... 11
a. Kelebihan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs ... 11
(9)
c. Langkah-langkah model pembelajaran Praktice-Rehearsal
Pairs ... 12
5. Mendesain, membuat dan mengemas benda kerajinan dari bahan buatan ... 13
a. Membuat rancangan bingkai foto ... 13
b. Persiapan bahan dan alat ... 15
c. Proses pembuatan karya ... 20
d. Penyelesaian Akhir (finishing) ... 25
B. Karangka Konseptual ... 26
C. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan lokasi penelitian ... 28
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28
C. Variabel penelitian dan defenisi operasional ... 29
D. Jenis penelitian ... 30
E. Rancangan penelitian ... 32
F. Prosedur pelaksanaan penelitian ... 33
1. Siklus I a. Perencanaan tindakan ... 33
b. Pelaksanaan tindakan ... 35
c. Observasi dan evaluasi ... 40
(10)
e. Permasalahan ... 43
2. Siklus II a. Perencanaan tindakan ... 43
b. Pelaksanaan tindakan ... 43
c. Observasi dan evaluasi ... 44
d. Refleksi ... 44
G. Instrumen penelitian ... 46
H. Teknik pengumpulan data ... 50
I. Teknik analisis data ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian... 52
B. Siklus I a. Perencanaan tindakan ... 52
b. Pelaksanaan tindakan ... 53
c. Observasi dan evaluasi ... 53
d. Refleksi ... 59
C. Siklus II a. Perencanaan tindakan ... 60
b. Pelaksanaan tindakan ... 61
c. Observasi dan evaluasi ... 61
(11)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 68 B. Saran ... 68
(12)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data hasil belajar prakarya kelas VII ... 3
Tabel 1.2 Jumlah populasi penelitian ... 28
Tabel 1.3 Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I ... 34
Tabel 1.4 Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II ... 37
Tabel 1.5 Refleksi pelaksanaan ... 41
Tabel 1.6 Refleksi pelaksanaan siklus II ... 45
Tabel 1.7 Kisi-kisi tes awal (pre-test) ... 47
Tabel 1.8 Kisi-kisi hasil belajar praktek membuat bingkai foto ... 48
Tabel 1.9 Kriteria penilaian pengamatan ... 48
Tabel 2.1 Kisi-kisi lembar observasi keaktifan siswa dalam belajar ... 49
Tabel 2.2 Nilai pre-test membuat bingkai foto siklus I ... 54
Tabel 2.3 Persentase hasil pre-test siswa siklus I ... 55
Tabel 2.4 Nilai membuat bingkai foto siklus I ... 56
Tabel 2.5 Persentase hasil membuat bingkai foto pada siklus I ... 57
Tabel 2.6 Lembar observasi keaktifan siswa dalam belajar siklus I ... 58
Tabel 2.7 Nilai pre-test membuat bingkai foto siklus II ... 62
Tabel 2.8 Persentase nilai pre-test siswa siklus II ... 63
Tabel 2.9 Nilai membuat bingkai foto siklus II ... 64
Tabel 3.1 Persentase nilai membuat bingkai foto siklus II ... 65
Tabel 3.2 Perolehan Nilai Siswa Bentuk Huruf ... 65
(13)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 contoh rancangan bingkai foto ... 14
Gambar 1.2 kertas karton ... 15
Gambar 1.3 kertas kado... 16
Gambar 1.4 plastik kaca ... 16
Gambar 1.5 lem ... 17
Gambar 1.6 double tip ... 17
Gambar 1.7 bolpoind ... 18
Gambar 1.8 penggaris ... 18
Gambar 1.9 gunting ... 19
Gambar 2.1 cutter ... 19
Gambar 2.2 Bagian belakang bingkai foto dan plastik kaca ... 20
Gambar 2.3 Bagian depan bingkai foto... 21
Gambar 2.4 Bagian pola kaki bingkai foto ... 22
Gambar 2.5 Bagian pola yang telah dilapisi dengan kertas kado ... 22
Gambar 2.6 Bagian pola depan yang telah ditempel plastik kaca ... 23
Gambar 2.7 Bingkai foto tampak depan yang telah diberi hiasan ... 24
Gambar 2.8 Bingkai foto tampak belakang... 25
Gambar 2.9 Desain Penelitin Tindakan Kelas (PTK) ... 31
Gambar 3.1 Diagram persentase hasil pre-test siswa siklus I ... 55
Gambar 3.2 Diagram persentase hasil membuat bingkai foto pada siklus I .... 57
Gambar 3.3 Diagram persentase peningkatan nilai pre-test siswa siklus II ... 63 Gambar 3.4 Diagram persentase peningkatan nilai membuat bingkai foto siklus I 65
(14)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Silabus
Lampiran 1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 1.3 Soal pre-test
Lampiran 1.4 Data Mentah Hasil Pre-test dan Membuat Bingkai Foto Siklus I & II Lampiran 1.5 Data Mentah Hasil Pengamatan
Lampiran 1.6 Data Skor Pengamatan Lampiran 1.7 Uji Kesepakatan Pengamat Lampiran 1.8 Daftar nama siswa
Lampiran 1.9 Dokumentasi
Lampiran 2.1 Surat pernyataan guru
Lampiran 2.2 Penugasan dosen pembimbing skripsi Lampiran 2.3 Permohonan izin observasi
Lampiran 2.5 Daftar Revisi Proposal Skripsi Lampiran 2.6 Daftar Revisi Skripsi
Lampiran 2.7 Surat Undangan Seminar Proposal Lampiran 2.8 Surat Keterangan Validasi
Lampiran 2.9 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3.1 Surat Keterangan Mengadakan Penelitian Lampiran 3.2 Surat Undangan Meja Hijau
(15)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik dan buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
UU Sisdiknas no 20 tahun 2013 sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan jenjang pendidikan dasar formal di Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) atau yang sederajat. Sekolah Menengah Pertama dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Siswa kelas 9 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional yang mempengaruhi kelulusan atau tidaknya siswa. Lulusan sekolah menengah pertama dapat melanjutkan ketingkat pendidikan lebih tinggi, yaitu pendidikan sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) atau yang sederajat. Pelajar sekolah menengah pertama umumnya berusia 13-15 tahun.
Mulyasa (2013) reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi
(16)
perwujudan dan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan tuntutan teknologi yaitu kurikulum 2013.
Menurut buku guru keterampilan/prakarya, mata pelajaran prakarya merupakan pengembangan mata pelajaran keterampilan untuk tingkat sekolah menegah pertama (SMP). Mata pelajaran prakarya sudah mendiami kurikulum sejak lama, dengan nama mata pelajaran keterampilan. Prakarya memiliki pengertian keterampilan, hastakarya atau disebut kerajinan tangan atau keterampilan tangan.
Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar apabila siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Namun kenyataannya nilai siswa masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil observasi awal pada tanggal 14 Juli 2013 di SMP Negeri 3 Perbaungan diperoleh data yang menunjukkan hasil belajar prakarya dalam pokok bahasan membuat bingkai foto kelsa VII masih banyak memiliki nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai siswa kelas VII.
(17)
Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Prakarya/Keterampilan Pokok Bahasan Kerajinan Membuat Bingkai Foto Siswa Kelas VII
Tahun Ajaran Standart Penilaian
Jumlah Siswa
Peresentase Jumlah Siswa Keseluruhan 2009 – 2010 ≤ 74 (rendah)
75– 80 (cukup) 80-90 (baik) 90-100(sangat baik) 52 orang 20 orang 67 orang 70 orang 24.8% 9.5% 32.0% 33.4% 209 siswa
2011 – 2012 ≤ 74 (rendah) 75– 80 (cukup) 80-90 (baik) 90-100(sangat baik) 48 orang 75 orang 44 orang 47 orang 22.3% 34.8% 20.4% 21.8% 215 siswa
2013 – 2014 ≤ 74 (rendah) 75– 80 (cukup) 80-90 (baik) 90-100(sangat baik) 77 orang 60 orang 28 orang 96 orang 29.5% 22.9% 10.7% 36.7% 261 siswa
(18)
Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Oleh karena itu masih perlu dilakukan perbaikan dalam proses belajar mengajar dikelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan dan diharapkan juga peran guru bidang studi prakarya untuk mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan memvariasikan model pembelajaran sehingga menambah suasana belajar didalam kelas menjadi bersemangat, menyenangkan dan siswa lebih aktif.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran prakarya pokok bahasan karajinan membuat bingkai foto, dalam proses pembelajaran tersebut diatas guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional dan mengelompokkan siswa pada masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, sehingga memungkinkan sebahagian siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
Mulyasa (2013) guru mempunyai peranan penting dalam menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan guna mencapai tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan kurikulum yang berlaku saat ini.
Model pembelajaran praktice-rehearsal pairs adalah model pembelajaran yang dipakai untuk mempraktekkan suatu keterampilan atau prosedur dengan teman belajar. Menurut Zaini (2007) (metode praktice-rehearsal pairs ini merupakan alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa untuk pembelajaran yang bersifat psikomotorik menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran prakarya.
(19)
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Prakarya (Kurikulum 2013) Menggunakan Model Pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs SMP Negeri 3 Perbaungan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013). 2. Metode pembelajaran siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum
2013).
3. Pengaruh model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs terhadap hasil belajar Prakarya kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013).
4. Kurangnya kreativitas guru dalam mengadakan variasi model pembelajaran. 5. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
6. Rendahnya hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana dan kemampuan peneliti maka perlu adanya batasan – batasan masalah sebagai berikut :
(20)
1. Hasil belajar mata pelajaran prakarya Membuat bingkai foto dengan menggunakan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013) Tahun Ajaran 2014/2015. 2. Peningkatan hasil belajar mata pelajaran prakarya Membuat bingkai foto
dengan menggunakan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013) Tahun Ajaran 2014/2015.
D. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar mata pelajaran prakarya membuat bingkai foto dengan menggunakan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013) Tahun Ajaran 2014/2015. 2. Apakah ada peningkatan hasil belajar mata pelajaran prakarya membuat
bingkai foto dengan menggunakan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013) Tahun Ajaran 2014/2015.
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar prakarya membuat bingkai foto dengan menggunakan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013) Tahun Ajaran 2014/2015.
(21)
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar prakarya membuat bingkai foto dengan menggunakan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013) Tahun Ajaran 2014/2015.
F. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Siswa SMP Negeri 3 Perbaungan
Dengan menggunkan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs, siswa dapat memahami dan mempelajari materi yang diajarkan.
2. Bagi Guru SMP Negeri 3 Perbaungan
Sebagai bahan masukan dan pengetahuan, wawasan serta bahan pertimbangan dalam usaha meningkatkan pengajaran dan kreativitas dalam mengadakan variasi model pembelajaran prakarya pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan.
3. Bagi Sekolah SMP Negeri 3 Perbaungan
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar disekolah.
(22)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada mata pelajaran prakarya membuat bingkai foto dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terlihat pada setiap siklus dari siklus I nilai pre-test dengan rata-rata 28.5% menjadi 88% pada siklus II, sedangkan nilai membuat bingkai foto dengan rata-rata 40.4% menjadi 92.8% pada siklus II.
B. Saran
Dari hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan hasil belajar siswa. karena telah melakukan pembelajaran membuat bingkai foto, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan menerapkan serta mengembangkan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs sebagai salah satu alternatif dalam pelajaran membuat bingkai foto untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Guru hendaknya selalu berusaha menggali ide yang bersifat kreatif dan inovatif dalam menerapkan pembelajaran dikelas, sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan akan lebih bermakna dan dapat menumbuhkan minat dan semangat belajar siswa.
(23)
3. Keberhasilan pembelajaran dikelas tentunya tidak terlepas dari tersedianya fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu diharapkan peran serta semua pihak untuk melengkapi sarana dan prasarana yang telah ada, agar dapat menunjang keberhasilan pembelajaran.
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Ariyani, (2004) Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: CTSD IAIN.
https://www.google.co.id/search?q=gambar+bingkai+foto. diakses tanggal 30 Agustus 2013.
https://www.google.co.id/search?q=double+tip. Diakses tanggal 4 november 2014.
Ibrahim, H. Muslimin. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Muliyasa. H.E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Riadi Sapto, Hasan Yunina, Maryamah (2007) Keterampilan, Jakarta: PT Widya Utama.
Rusman. (Edisi 2). (2012) . Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sardiman, A.M. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
(25)
Sanjawa, W. (2008). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sudjana. (2009). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
. . 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. X). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2008). Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
The Liang Gie (2002). Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta : Pusat Kemajuan Studi.
Uno, Hamzah. B (2011) Model Pembelajaran, Jakarta : PT Bumi Aksara.
Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wahid murni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.
Zaini, H. Munthe, B, dan Aryani, S. A. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madanis
(1)
1. Hasil belajar mata pelajaran prakarya Membuat bingkai foto dengan menggunakan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013) Tahun Ajaran 2014/2015. 2. Peningkatan hasil belajar mata pelajaran prakarya Membuat bingkai foto
dengan menggunakan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013) Tahun Ajaran 2014/2015.
D. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar mata pelajaran prakarya membuat bingkai foto dengan menggunakan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013) Tahun Ajaran 2014/2015. 2. Apakah ada peningkatan hasil belajar mata pelajaran prakarya membuat
bingkai foto dengan menggunakan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013) Tahun Ajaran 2014/2015.
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar prakarya membuat bingkai foto dengan menggunakan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013) Tahun Ajaran 2014/2015.
(2)
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar prakarya membuat bingkai foto dengan menggunakan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan (Kurikulum 2013) Tahun Ajaran 2014/2015.
F. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Siswa SMP Negeri 3 Perbaungan
Dengan menggunkan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs, siswa dapat memahami dan mempelajari materi yang diajarkan.
2. Bagi Guru SMP Negeri 3 Perbaungan
Sebagai bahan masukan dan pengetahuan, wawasan serta bahan pertimbangan dalam usaha meningkatkan pengajaran dan kreativitas dalam mengadakan variasi model pembelajaran prakarya pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Perbaungan.
3. Bagi Sekolah SMP Negeri 3 Perbaungan
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar disekolah.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs pada mata pelajaran prakarya membuat bingkai foto dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terlihat pada setiap siklus dari siklus I nilai pre-test dengan rata-rata 28.5% menjadi 88% pada siklus II, sedangkan nilai membuat bingkai foto dengan rata-rata 40.4% menjadi 92.8% pada siklus II.
B. Saran
Dari hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan hasil belajar siswa. karena telah melakukan pembelajaran membuat bingkai foto, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan menerapkan serta mengembangkan model pembelajaran Praktice-Rehearsal Pairs sebagai salah satu alternatif dalam pelajaran membuat bingkai foto untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Guru hendaknya selalu berusaha menggali ide yang bersifat kreatif dan inovatif dalam menerapkan pembelajaran dikelas, sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan akan lebih bermakna dan dapat menumbuhkan minat dan semangat belajar siswa.
(4)
3. Keberhasilan pembelajaran dikelas tentunya tidak terlepas dari tersedianya fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu diharapkan peran serta semua pihak untuk melengkapi sarana dan prasarana yang telah ada, agar dapat menunjang keberhasilan pembelajaran.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Ariyani, (2004) Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: CTSD IAIN.
https://www.google.co.id/search?q=gambar+bingkai+foto. diakses tanggal 30 Agustus 2013.
https://www.google.co.id/search?q=double+tip. Diakses tanggal 4 november 2014.
Ibrahim, H. Muslimin. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Muliyasa. H.E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Riadi Sapto, Hasan Yunina, Maryamah (2007) Keterampilan, Jakarta: PT Widya Utama.
Rusman. (Edisi 2). (2012) . Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sardiman, A.M. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
(6)
Sanjawa, W. (2008). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sudjana. (2009). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
. . 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. X). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2008). Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
The Liang Gie (2002). Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta : Pusat Kemajuan Studi.
Uno, Hamzah. B (2011) Model Pembelajaran, Jakarta : PT Bumi Aksara.
Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wahid murni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.
Zaini, H. Munthe, B, dan Aryani, S. A. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madanis