MULTIMEDIA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA.

(1)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MULTIMEDIA INTERAKTIF KESETIMB ANG AN KIMIA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMP ILAN METAKOGNITIF

DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan IPA

Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan

Oleh : BROTO NIM: 1004713


(2)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2014

MULTIMEDIA INTERAKTIF KESETIMB ANG AN KIMIA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMP ILAN METAKOGNITIF

DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan IPA

Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan Oleh :

Drs. BROTO UPI, Bandung 2014

© Broto 2014


(3)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. rer. nat. Omay Sumarna, M.Si. NIP. 196404101989031025

Pembimbing II

Dr. Wahyu Sopandi, M.A. NIP. 196605251990011001


(4)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan IPA

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si. NIP. 195807121983032002


(5)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Multimedia Interaktif Kesetimbangan Kimia untuk Mengembangkan Keterampilan Metakognitif

dan Berpikir Kritis Siswa SMA

Penelitian ini bertujuan mengembangkan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA melalui pembelajaran menggunakan multimedia interaktif kesetimbangan kimia. Penelitian dilakukan dengan menerapkan Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Quasi Eksperimen. Pendekatan deskriptif kualitatif dilakukan dalam pengembangan multimedia interaktif kesetimbangan kimia dan keterampilan metakognitif. Informasi mengenai berpikir kritis diperoleh melalui pendekatan kuantitatif. Pada pengujian multimedia interaktif diterapkan The one-group pretest-postest design. Penelitian dilakukan di salah satu SMA X Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas sebelas program IPA, sebanyak 28 siswa. Pengumpulan data keterampilan metakognitif menggunakan Metacognitive Awareness Inventory (MAI), sedangkan berpikir kritis dengan menggunakan butir soal pilihan ganda yang berkaitan dengan konten materi pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif untuk pembelajaran kesetimbangan kimia dikembangkan berdasarkan pembelajaran berbasis komputer dengan model tutorial. Keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA mengalami perkembangan pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif. Perkembangan keterampilan metakognitif paling besar terjadi pada strategi debugging yang mencapai 87,86% dan paling kecil terjadi pada evaluasi dengan tingkat perkembangan 71,43%. Sedangkan berpikir kritis meningkat dengan nilai N-gain rata-rata sebesar 0,64. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya peningkatan berpikir kritis secara nyata dengan

taraf signifikansi (α) sebesar 0,000. Peningkatan paling tinggi terjadi pada

indikator kemampuan mencari persamaan dan perbedaan dengan nila i N-Gain 0,75 atau kategori tinggi. Sedangkan kemampuan memberi alasan menunjukkan peningkatan yang paling rendah dengan nilai N-gain 0,53 atau kategori sedang.

Kata kunci: Keterampilan Metakognitif, Berpikir Kritis, Multimedia Interaktif, Kesetimbangan Kimia.


(6)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Interactive Multimedia of Chemical Equilibrium for Developing Metacognitive Skills and Critical Thinking of High School Students

This research aims to develop metacognitive skills and critical thinking of high school students through the use of interactive multimedia learning chemical equilibrium. The study was conducted by applying the Educational Research and Development Methods and Quasi Experiment. Conducted a qualitative descriptive approach in the development of interactive multimedia chemical equilibrium and metacognitive skills. Information obtained through a critical thinking approach to quantitative. In an interactive multimedia testing applied to the one- group pretest-posttest design. The study was conducted in one of the SMA X Cirebon West Java. As the subjects were students in the eleventh grade science program, as many as 28 students. Data collection metacognitive skills using metacognitive Awareness Inventory (MAI), while critical thinking by using multiple choice items relating to the content of learning materials. Based on the results of this study concluded that interactive multimedia learning chemical equilibrium was developed based on the model of computer-based learning tutorials. Metacognitive and critical thinking skills of high school students had been developed on the topic of chemical equilibrium learning using interactive multimedia. The development of metacognitive skills most likely in debugging strategies which reached 87.86% and the smallest occurred in the evaluation of the level of development of 71.43%. While critical thinking increases with the value of the N-gain average of 0.64. Statistical analysis showed a significantly increase critical thinking with a significance level (α) of 0.000. The increase is highest in the indicator ability to find similarities and differences with the N-gain value of 0.75 or higher category. While the ability to give reasons showed the lowest increase in the value of the N-gain 0.53 or medium category.

Keywords: Metacognitive Skills, Critical Thinking, Interactive Multimedia, Chemical Equilibrium


(7)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN... i

KATA PENGANTAR……….. ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

ABSTRAK... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Definisi Operasional ... 7

BAB II. MULTIMEDIA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA A. Keterampilan Metakognitif... 9

B. Keterampilan Berpikir Kritis... 28

C. Multimedia Interaktif Kesetimbangan Kimia... 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 55

B. Subjek Penelitian... 56


(8)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian ... 59 E. Teknik Pengumpulan Data ... 60 F. Teknik Analisis Data Penelitian... 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Topik

Kesetimbangan Kimia... 67 B.Perkembangan Keterampilan Metakognitif dalam

Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif ... 89 C.Perkembangan Keterampilan Berpikir Kritis dalam

Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif... 108 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 117 B. Saran ... 118 DAFTAR PUSTAKA ... 119


(9)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ………. 31

3.2. Teknik Pengumpulan Data ………. 60

3.3 Kriteria Validitas Butir Soal……….. . 61

3.4. Derajat Reliabilitas Soal ……… 62

3.5 Kategori Daya Pembeda ………. 63

3.6 Kategori Tingkat Kesukaran ……….. 64

3.7 Kategori Tingkat Gain Yang Dinormalisasi …………... 65

4.1 Rekapitulasi Skor Keterampilan Metakognitif Siswa ……… 90

4.2 Skor Keterampilan Metakognitif Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah ……… 91

4.3 Skor Keterampilan Perencanaan Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah ………... 92

4.4 Skor Keterampilan Strategi Manajemen Informasi Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah ……… 99

4.5 Skor Keterampilan Memonior Pemahaman Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah………... 102

4.6 Skor Keterampilan Strategi Debugging Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah ………. 105

4.7 Skor Keterampilan Mengevaluasi Pada Siswa Kelompok Tinggidan Kelompok Rendah……….. 108


(10)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.8 Hasil Uji Stattistik Skor Pretes dan Postes Keterampilan

Berpikir Kritis …………. ... 109

4.9 Rekapitulasi Per Indikator Keterampilan Berpikir Kritis …….. 110

DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 2.1 Struktur Metakognisi Berdasarkan Model Schraw ……….. 17

3.1 Desian Penelitian: The One-Group Pretest-postest Design ……. 55

3.2 Diagram Alur Penelitian……….. 58

4.1 Tampilan Halaman Judul ... 70

4.2. Tampilan Pendahuluan……….. 72

4.3 Tampilan Animasi dan Deskripsi Kesetimbangan Dinamis ... 75

4.4 Tampilan Animasi Kesetimbangan Homogen ……….. 77 4.5 Tampilan Animasi Kesetimbangan Heterogen ………. 78

4.6 Tampilan Presentasi Penentuan Tetapan Kesetimbangan ………. 82

4.7 Tampilan Presentasi Penulisan Persamaan Tetapan Kesetimbangan ... 83

4.8 Tampilan Presentasi Penyelesaian Soal ……… ... 85

4.9 Tampilan Pertanyaan Mengenai Pengaruh Perubahan Konsentrasi ... 87

4.10 Tampilan Animasi Pergeseran Kesetimbsngsn Karena Penguranagan Produk ………... 88


(11)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran A .1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... ... 125

Lampiran A .2 : Storyboard Multimedia Interaktif Kesetimbangan Kimia ... 137

Lampiran B.1 : Lembar Uji Coba Multimedia Interaktif Kesetimbanagan Kimia ... 181

Lampiran B.2 : Kisis-Kisi Inventori Keterampilan Metakognitif ... ... 184

Lampiran B.3 : Inventori Keterampilan Metakognitif... 185

Lampiran B.4 : Kisis-Kisi Keterampilan Berpikir Kritis... 188

Lampiran B.5 : Soal Keterampilan Berpikir Kritis... 197

Lampiran C.1 : Hasil Uji Coba Multimedia Interaktif Kesetimbanagan Kimia ... ... 204

Lampiran C.2 : Hasil Uji Coba Instrumen Ketrampilan Berpikir Kritis ... ... 209


(12)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran D.1 : Skor Prekuis Keterampilan Metakognitif ... 218 Lampiran D.2 : Skor Poskuis Keterampilan Metakognitif ... ... 219 Lampiran D.3 : Skor Per Indikator Keterampilan

Metakognitif ... ... 220 Lampiran D.4 : Skor Per Indikator Keterampila Metakognitif

Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok

Rendah... 222 Lampiran D.5 : Skor Pretes Keterampilan Berpikir Kritis ... 227 Lampiran D.6 : Skor Postes Keterampilan Berpikir Kritis ... 228 Lampiran D.7 : Tabel Rekapitulasi N-Gain Keterampilan

Berpikir kritis ... ... 229 Lampiran D.8 : Tabel Rekapitulasi Skor Per Indikator

Keterampilan Berpikir kritis ... 230 Lampiran E.1 : Uji Normalitas Pretes Keterampilan

Berpikir Kritis ... .... ... 231 Lampiran E.2 : Normalitas Postes Keterampilan

Berpikir Kritis... ... 232 Lampiran E.3 : Normalitas N-Gain Keterampilan

Berpikir Kritis ... ... 233 Lampiran E.4 : Uji Homogenitas Skor Pretes dan

Postes Keterampilan Berpikir Kritis ... ... 234 Lampiran E.5 : Uji Beda Rerata Skor Pretes dan


(13)

1

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran bagi peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilik i kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan deskripsi tersebut maka pada hakikatnya inti pendidikan adalah pembelajaran. Sehingga upaya meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan langkah strategis dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu.

Peranan pendidikan sangat penting bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia. Kemajuan teknologi informasi telah mempercepat laju perkembangan dan perubahan pada berbagai bidang kehidupan. Dalam situasi demikian dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar mampu menghadapi dinamika kehidupan dalam masyarakat yang penuh tantangan baik dalam skala internal maupun global. Maka menurut Trianto (2007:1), idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Dalam hal ini, Pemerintah telah melakukan langkah strategis dengan menyempurnakan kurikulum pendidikan formal. Melalui pelaksanaan kurikulum yang disempurnakan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat di masa mendatang..

Sejak tahun 2006 telah diberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini merupakan hasil revisi kurikulum sebelumnya, yaitu


(14)

2

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP merupakan kurikulum pendidikan formal yang menekankan pada kompetensi peserta didik sebagai parameter keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan. Di dalamnya tercantum tujuan-tujuan pembelajaran, baik yang berupa standar kompetensi, kompetensi dasar maupun indikator pembelajaran yang menjadi acuan bagi pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bilamana peserta didiknya minimal mencapai kompetensi dasar sesuai standar yang ditetapkan. Kurikulum ini menghendaki agar proses pembelajaran tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari- hari (Trianto, 2007:3). Proses pembelajaran diharapkan mampu mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal dan komprehensif, supaya mereka memiliki kompetensi yang memadai, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan maupun sikap atau kepribadian, yang akan berguna dalam menjalani kehidupannya.

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari- hari (Buchori dalam Khabibah, 2007:3). Dalam kehidupan masyarakat yang sangat dinamis, terdapat kecenderungan semakin cepatnya perubahan-perubahan yang terjadi. Hal ini akan berdampak timbulnya berbagai permasalahan kompleks, yang menuntut kemampuan dalam menyelesaikan problem. Dengan demikian kemampuan memecahkan masalah menjadi sangat penting bagi siswa. Oleh karena itu, melalui proses pembelajaran diharapkan dapat memberikan bekal kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada siswanya. Sehingga mereka akan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Pengembangan metakognisi siswa menjadi langkah penting dalam upaya memberikan bekal kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pengembangan metakognisi dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa. Para psikolog dan ahli pendidikan juga mengakui adanya peran penting


(15)

3

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metakognisi terhadap pemikiran kritis. Magno (2010) dalam penelitiannya mendapatkan adanya hubungan secara signifikan antara metakognisi dan berpikir kritis. Kunn (Santrock, 2007:341) menganjurkan agar metakognisi lebih difokuskan pada usaha membantu anak menjadi pemikir yang lebih kritis terutama di sekolah menengah. Selain itu, metakognisi juga berperan dalam mendukung prestasi belajar siswa. Hasil- hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi secara positip antara metakognisi dengan prestasi belajar siswa. Oladunni (1998) dalam penelitiannya mendapatkan bahwa siswa-siswa yang mengikuti pembelajaran secara metakognitif mengalami peningkatan prestasi belajar yang lebih tinggi. Demikian halnya Blank (2000) yang melaporkan bahwa siswa-siswa dari kelas yang melaksanakan pembelajaran secara metakognitif memiliki pemahaman yang lebih baik.

Berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang telah lama mendapat perhatian di kalangan para psikolog dan ahli pendidikan. Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yang perlu dimiliki setiap individu (Sternberg et al. dalam Kuswana, 2012:165). Guru seharusnya melalui proses pembelajaran dapat mendorong siswa agar berpikir kritis. Hal ini penting, karena salah satu yang menjadi tujuan pendidikan adalah menjadikan siswa mampu berpikir kritis (Magno, 2010). Selain itu, keterampilan berpikir kritis sangat medukung keberhasilan siswa dalam belajar. Sesuai yang dinyatakan Akhyani (2008:63) bahwa siswa yang mampu berpikir kritis memiliki pemahaman terhadap materi pembelajaran yang lebih baik. Pada umumnya mereka mampu meraih prestasi belajar yang lebih tinggi. Keterampilan beripikir kritis juga diperlukan dalam memecahkan masalah atau mengambil suatu keputusan. Dengan demikian, keterampilan berpikir kritis menjadi penting bagi siswa, sehingga Santrock (2007:) menyarankan agar berpikir kritis dapat dan harus dipergunakan tidak hanya di depan kelas, melainkan juga di luar kelas.


(16)

4

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan berpikir kritis menjadi kebutuhan dalam mempelajari konsep-konsep yang terkandung dalam topik kesetimbangan kimia. Pemikiran kritis merupakan aspek penting dari penalaran yang diperlukan dalam memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah (Depdiknas, 2006). Menurut Akhyani (2008:65) siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dapat menguasai konsep kesetimbangan kimia dengan lebih baik. Kesetimbangan kimia ini menjadi salah satu materi kimia yang dianggap sulit oleh siswa. Konsep-konsep yang bersifat abstrak maupun yang berdasarkan prinsip telah menimbulkan kesulitan bagi siswa dalam me nguasainya. Kesetimbangan dinamis merupakan konsep yang bersifat abstrak, dan tidak semua siswa dapat berhasil memahami dengan mudah. Sementara tetapan kesetimbangan yang merupakan konsep yang berdasarkan prinsip, untuk dapat menguasainya siswa dituntut memiliki kemampuan dalam matematika.

Pemberlakuan KTSP menuntut adanya perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenis dan jenjang pendidikan formal. Menurut Trianto (2007:2) perubahan tersebut juga harus diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Salah satu perubahan paradigma pembelajaran adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada siswa (student centered). Sesuai dengan paradikma tersebut, maka pelaksanaan pembelajaran akan memposisikan siswa sebagai subjek pembelajaran, sementara guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Melalui perubahan ini diharapkan dapat memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil pendidikan (Komarudin dalam Trianto, 2007:2)

Penggunaan komputer sebagai multimedia interaktif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Pemanfaatan teknologi komputer telah banyak memberikan kontribusi terhadap proses pembelajaran, salah satunya sebagai


(17)

5

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

media pembelajaran. Media merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Dengan menggunakan media, materi pelajaran yang disampaikan akan menjadi lebih mudah dipahami siswa. Kemudian, dengan didukung tingkat interaktifitas tinggi dan kemampuan menggabungkan beberapa media maka komputer dapat dimanfaatkan sebagai multimedia interaktif. Multimedia interaktif memiliki keunggulan dalam menyuguhkan tampilan menarik berupa teks, gambar, video, suara animasi dan simulasi, yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu, pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dapat berlangsung secara individual dengan menumbuhkan kemandirian belajar, sehingga peserta didik akan mengalami proses yang jauh lebih bermakna dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (Rusman, 2012:160).

Penggunaan komputer sebagai multimedia interaktif dapat menjadi alat refleksi yang kuat dan sangat potensial bagi pengembangan keterampilan metakognitif. Pembelajaran yang berlangsung secara individual melalui multimedia interaktif dapat menumbuhkan kesadaran pada peserta didik untuk belajar secara mandiri. Suasana dan proses pembelajaran menjadi sangat kondusif bagi berkembangnya keterampilan mengorganisasi, memonitor dan mengevaluasi proses dan produk belajar. Siswa dapat dengan leluasa merencanakan penggunaan waktu, menetapkan tujuan-tujuan spesifik, dan merencanakan strategi yang akan diterapkan dalam belajar. Selama pembelajaran berlangsung, siswa dapat memonitor pemahaman dan mengevaluasi proses belajarnya secara kritis. Setelah selesai pembelajaran siswa dapat mengevaluasi diri secara reflektif untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran telah d ilaksanakan dan sejauh mana berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga dapat menentukan tindakan yang harus dilakukan selanjutnya. Selain itu, penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis (Yahya, 2008:92). Selama pembelajaran berlangsung siswa dapat memikirkan secara kritis materi yang dipelajari untuk membangun sendiri konsepnya. Dengan demikian


(18)

6

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi berkembangnya keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran topik kesetimbangan kimia menjadi penting. Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa. Namun demikian untuk memperkaya informasi mengenai ha l tersebut diperlukan adanya kajian yang lebih mendalam. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengkajian mengenai penggunaan multimedia interaktif dalam mengembangkan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana mengembangkan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA menggunakan multimedia interaktif pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia?” Rumusan masalah tersebut dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah multimedia interaktif untuk pembelajaran topik kesetimbangan kimia?

2. Bagaimanakah perkembangan keterampilan metakognitif siswa SMA dalam pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif ?

3. Bagaimanakah perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa SMA dalam pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif ?


(19)

7

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah melakukan pengkajian mengenai penggunaan multimedia interaktif untuk mengembangkan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA melalui pembelajaran topik kesetimbangan kimia. Adapun tujuan khusus:

1. Mengetahui perkembangan keterampilan metakognitif siswa SMA pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif

2. Mengetahui perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif.

3. Mengembangkan software multimedia interaktif untuk pembelajaran topik kesetimbangan kimia.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun teoritis. Adapun manfaat praktis yang diharapkan sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, tersedianya software multimedia interaktif untuk

pembelajaran topik kesetimbangan kimia serta mengembangkan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA.

2. Bagi para pendidik, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas.

3. Bagi siswa, mendapat kesempatan untuk melaksanakan pembelajaran secara individual dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga termotivasi untuk belajar secara mandiri.


(20)

8

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun manfaat teoritis dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai pengembangan multimedia interaktif pembelajaran sebagai langkah inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam upaya mewujudkan pendidikan yang bermutu.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional diberikan dengan maksud untuk menghindari terjadinya kesalahan pemahaman terhadap istilah- istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini. Adapun definisi istilah- istilah tersebut sebagai berikut:

1. Keterampilan metakognitif, adalah kesadaran melakukan tindakan perencanaan, menerapkan strategi manajemen informasi, memonitor pemahaman, menerapkan strategi-strategi debugging, dan mengevaluasi proses dan produk belajarnya pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif.

2. Berpikir kritis, merupakan kemampuan berpikir mandiri secara logis dan reflektif dalam mekonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan menyimpulkan informasi pada pembelajaran topik

kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif.

3. Multimedia interaktif kesetimbangan kimia, merupakan media gabungan dari presentasi teks, animasi, simulasi, tabel dan grafik secara terintegrasi yang dikembangkan dalam software dengan model tutorial, untuk menyajikan materi kesetimbangan kimia dalam pembelajaran mandiri. 4. Kesetimbangan kimia, merupakan materi pembelajaran kimia dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mencakup konsep kesetimbangan dinamis, tetapan kesetimbangan, dan pergeseran kesetimbangan.


(21)

55

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Educational Research and Development) dan Quasi eksperimen. Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan diterapkan dalam mengembangkan multimedia interaktif kesetimbangan kimia. Sedangkan metode Quasi Eksperimen diterapkan untuk mengetahui perkembangan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang diterapkan adalah The Mixed Methode Desain, yaitu suatu prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis dan menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam satu studi untuk memahami masalah (Creswell & Plano Clark dalam Wiyono, 2009; Fraenkel et al., 2008:557). Secara umum penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, meliputi: 1) tahap studi pendahuluan dengan menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif, 2) tahap pengembangan desain, dilanjutkan dengan validasi ahli, revisi, dan perbaikan, uji coba terbatas, evaluasi dan penyempurnaan 3) tahap pengujian, di mana multimedia interaktif diimplementasikan dalam pembelajaran. Pada tahap pengujian ini dilakukan penilaian untuk mengetahui perkembangan keterampilan metakogntif dan berpikir kritis dengan menerapkan The One Group Pretest-Postest Design seperti Gambar 3.1.

Pretes/prekuis Perlakuan Postes/poskuis


(22)

56

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Desain penelitian: The One Group Pretest-Postest Design

B. Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA X Kabupaten Cirebon Jawa Barat. tahun ajaran 2013-2014. Pada tahun ajaran tersebut terdapat enam kelas untuk kelas XI program IPA. Sebagai subjek penelitian dipilih satu kelas dari enam kelas yang ada. Jumlah siswa pada kelas yang terpilih sebanyak 28 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan melalui tiga tahapan, yaitu: 1) Studi pendahuluan, 2) pengembangan desain, dan 3) pengujian multimedia interaktif. seperti ditunjukkan dengan Gambar 3.2.

1. Studi Pendahuluan

Pada tahap studi pendahuluan dilakukan studi literatur, dengan melakukan pengkajian terhadap jurnal-jurnal dan laporan- laporan penelitian untuk memperoleh informasi mengenai pengembangan multimedia interaktif, keterampilan metakognitif dan berpikir kritis. Selain itu, melakukan analisis standar isi materi pembelajaran kimia SMA/MA. Sebagai materi konten dalam multimedia interaktif ditetapkan topik kesetimbangan kimia . Kemudian untuk memperoleh konsep-konsep essensial yang perlu dituangkan dalam multimedia interaktif dilakukan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar serta analisis konsep. Selanjutnya, hasil yang diperoleh dalam studi literatur dipergunakan sebagai bahan dalam pengembangan desain multimedia interaktif. 2. Pengembangan Desain

Pada tahap pengembangan desain, hasil- hasil yang diperoleh dalam studi pendahuluan, digunakan sebagai bahan pengembangan desain model multimedia


(23)

57

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

interaktif kesetimbangan kimia. Hasil analisis standar komptensi dan kompetensi dasar menjadi bahan penyusunan perangkat pembelajaran. Analisis keterampilan metakognitif dan berpikir kritis dilakukan untuk memperoleh informasi tentang indikator- indikator yang mungkin dapat dikembangkan melalui pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif. Sedangkan analisis konsep untuk mengetahui karakter konsep-konsep essensial. Hasil dari analisis selanjutnya digunakan sebagai bahan pembuatan draft desain model multimedia interaktif. Draft desain model multimedia interaktif dikonsultasikan kepada para pembimbing. Setelah direvisi sesuai yang disarankan dikembangkan menjadi software multimedia interaktif. Sebagai perangkat lunak digunakan macromedia flash. Kemudian diuji cobakan kepada dua guru kimia dan lima siswa kelas XII program IPA. Hasil uji coba dievaluasi dan digunakan sebagai bahan penympurnaan. Pada uji coba diperoleh data seperti yang terdapat pada Lampiran C.1. Berdasarkan data hasil uji coba tersebut dapat dinyatakan bahwa multimedia interaktif kesetimbangan kimia layak digunakan untuk pembelajaran, meskipun terdapat beberapa bagian yang harus diperbaiki.

3. Pengujian Multimedia Interaktif

Pada tahap pengujian multimedia interaktif hasil pengembangan diimplementasikan dalam pembelajaran topik kesetimbangan kimia. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana perkembangan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa yang terjadi. Pengukuran keterampilan metakognitif siswa dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan sebagai prekuis dan poskuis. Sementara peningkatan keterampilan berpikir kritis diketahui dengan melaksanakan pretes dan postes menggunakan soal bentuk pilihan berganda. Kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan untuk memperoleh suatu kesimpulan. Prosedur penelitian ditunjukkan dengan diagram alur Gambar 3.2.


(24)

58

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Draft desain model multimedia interaktif kesetimbangan kimia

P en ge m b an gan D es ai n S tu d i P en d ah u lu an

Mengkaji jurnal-jurnal dan laporan-laporan penelitian, Analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar, Analisis konsep, Analisis

keterampilan metakognitif dan berpikir kritis Studi Literatur

Penilaian Pembimbing Revisi

Uji Coba Evaluasi dan Penyempurnaan Penyusunan perangkat

pembelajaran, instrumen penelitian

Model multimedia interaktif kesetimbangan kimia

P en gu ji an M M I

Hasil dan Pembahasan Kesimpulan

Pretes KBK Prekuis MAI Poskuis KM

Postes KBK Implementasi

Multimedia Interaktif


(25)

59

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian

D. Instrumen Penelitian

Di dalam penelitian ini dipergunakan beberapa instrumen untuk memperoleh data penelitian. Instrumen- instrumen yang dimaksud meliputi: kuesioner uji coba multimedia interaktif, kuesioner untuk keterampilan metakognitif, dan tes tertulis bentuk pilihan berganda. Adapun penggunaan masing- masing instrumen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Kuesioner Uji Coba Multimedia Interaktif

Untuk mengetahui kelayakan multimedia interaktif yang dikembangkan maka sebelum diimplementasikan dalam pembelajaran, terlebih dahulu diuji cobakan secara terbatas. Multimedia interaktif diuji cobakan kepada dua orang guru kimia dan lima siswa kelas XII program IPA dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Di dalam kuesioner berisi 30 pernyataan yang terbagi menjadi tujuh aspek. Ketujuh aspek tersebut mencakup: 1) Kualitas program empat pernyataan; 2) kemudahan penggunaan tiga pernyataan; 3) sistem navigasi empat pernyataan; 4) desain grafis lima pernyataan; 5) kesesuaian dengan kurikulum empat pernyataan; 6) dukungan terhadap pengembangan


(26)

60

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan metakognitif enam pernyataan; dan 7) isi/konten empat pernyataan. Hasil uji coba terdapat pada Lampiran C.1. Berdasarkan hasil uji coba dapat dinyatakan bahwa multimedia interakif layak digunakan dalam pembelajaran. 2. Tes Keterampilan Berpikir Kritis

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2006:85). Dalam penelitian ini digunakan tes objektif berupa tes pilihan ganda untuk mengukur dimensi keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia. Tes pilihan berganda yang digunakan sebanyak 20 butir soal. Soal tersebut digunakan untuk mengembangkan lima sub indikator keterampilan berpikir kritis, yaitu: 1) mengidentifikasi kriteria jawabanyang mungkin, 2) mencari persamaan dan perbedaan, 3) kemampuan memberikan alasan 4) menerapkan prinsip yang dapat diterima, dan 5) menarik kesimpulan.

3. Kuesioner untuk Keterampilan Metakognitif

Pengukuran keterampilan metakognitif siswa dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Salah satu instrumen bentuk kuesioner yang banyak digunakan adalah Metacognitive Awareness Inventory (MAI) yang diadopsi dari Schraw dan Dennison (1994). MAI ini sudah diakui sebagai instrumen yang reliabel dan valid. Inventori mempresentasikan dua komponen metakognisi, yaitu pengetahuan metakognitif dan keterampilan metakognitif. Pada pengetahuan metakognitif mencakup pernyataan tentang pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural dan pengetahuan kondisional. Sedangkan keterampilan metakognitif meliputi perencanaan, strategi manajemen, monitoring pemahaman, memperbaiki kesalahan (strategi debugging) dan evaluasi. Secara keseluruhan inventori kemampuan metakognitif ini terdiri dari 52 item pernyataan diri yang terbagi menjadi 17 item pernyataan tentang


(27)

61

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan metakognitif dan 35 item pernyataan yang lain untuk mengukur keterampilan metakognitif. Dalam penelitian ini dipergunakan sebanyak 35 item untuk mengukur keterampilan metakognitif siswa SMA.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tes tertulis yang terdiri dari pretes dan postes serta kuesioner. Pengumpulan data dimulai dengan menentukan sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan data secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data No Sumber

Data Jenis Data Teknik Pengumpulan Instrumen 1 Siswa Keterampilan

metakognitif Prekuis dan Postkuis

Metacognitive Awareness Inventory (MAI) 2 Siswa Keterampilan

berpikir kritis Pretes dan Postes

Butis soal pilihan ganda keterampilan berpikir kritis.

F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Butir Soal

Uji coba yang dilakukan terhadap instrumen dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.

a. Validitas butir soal

Validitas butir soal dilakukan untuk mengetahui kesahihan suatu butir soal sebagai instrumen sehingga mampu mengukur apa yang harus dan akan diukur. Untuk menguji validitas setiap butir soal skor-skor butir soal dikorelasikan dengan skor total. Soal yang memiliki validitas tinggi adalah soal yang memiliki


(28)

62

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dukungan besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk korelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal digunakan rumus korelasi. Menurut Anderson et al. (Arikunto, 2013:85) sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.

Untuk menguji validitas butir soal digunakan rumus korelasi Person’s Product Moment dengan rumus sebagi berikut in:

Keterangan:

rxy : Validitas butir soal

N : Jumlah peserta tes. X : Nilai suatu butir soal Y : Nilai total

Menurut Arikunto (2013:87) interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat ditunjukkan pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Butir Soal

Koefisien Kriteria

0,80 - 1,00 Sangat tinggi

0,60 - 0,80 Tinggi

0,40 - 0,60 Cukup

0,20 - 0,40 Rendah

0,00 - 0,20 Sangat rendah

Pada uji validitas yang dilakukan diperoleh nila i korelasi sebesar 0,84 (lihat Lampiran C.2). Dengan demikian butir soal dapat dipergunakan sebagai instrumen karena mempunyai validitas dengan sangat tinggi.

b. Reliabilitas tes

Reliabilitas merupakan ukuran sejauh mana tes tersebut dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang cenderung ajeg atau konsisten untuk kelompok peserta tertentu. Untuk menguji reliabilitas instrumen dapat menggunakan rumus Kuder Richardson (K-R 20) sebagai berikut:

∑ ∑ ∑


(29)

63

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ri1 =

              

2

2 1 1 i i n n   Keterangan :

R1i = Reliabilitas yang dicari

∑σi2 = jumlah varian skor tiap-tiap item

σi2

= Varian soal n = Jumlah butir soal

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diketahui tingkat reliabilitasnya sesuai dengan kriteria seperti terlihat pada Tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4. Derajat Reliabilitas Soal

Rentang Kategori

0,80 - 1,00 Sangat tinggi

0,60 - 0,80 Tinggi

0,40 - 0,60 Cukup

0,20 - 0,40 Rendah

0,00 - 0,20 Sangat rendah

(Arikunto,2013:102)

Pada uji reliabilitas yang dilakukan diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,91 (lihat Lampiran C-2). Berdasarkan hasil uji tersebut menunjukkan bahwa butir soal memiliki reliabilitas yang sangat tinggi sehingga layak digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.

c. Daya Pembeda

Untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (prestasi tinggi) dengan siswa yang tergolong kurang mampu (prestasi rendah) dilakukan analisis daya pembeda dengan mengkaji butir-butir soal. Daya pembeda dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(30)

64

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DP = x100%

IA SB SA

(Arikunto, 2013: 228) Keterangan:

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

SA = Jumlah skor siswa kelompok atas pada butir soal yang ditentukan daya pembedanya

SB = Jumlah skor siswa kelompok bawah pada butir soal yang ditentukan daya Pembedanya

IA = Jumlah skor ideal salah satu kelompok atas/bawah pada butir soal yang ditentukan daya pembedanya.

Pada tabel 3.5 berikut ini diberikan kriteria sebagai acuan daya pembeda. Tabel 3.5 Kategori Daya Pembeda

Batasan Kategori

0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

0,70 < DP ≤ 1,00 Baik sekali

(Arikunto, 2013:232) Dari hasil uji daya pembeda dipilih sebanyak 20 butir soal yang memenuhi syarat. Soal yang dipergunakan memiliki daya pembeda berkisar antara 50% sampai dengan 87,5% (lihat Lampiran C.2).

d. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran dari setiap item soal dapat diketahui berdasarkan nilai indeks kesukaran (Difficulty index). Nilai indeks kesukaran ini berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,0. Bila soal memiliki nilai indeks 0,00 menunjukkan ba hwa soal tersebut terlalu sukar. Sebaliknya bila soal memiliki nilai indeks 1,0


(31)

65

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjukkan soal tersebut terlalu mudah. Indeks kesukaran dapat diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus:

TK = X100%

IB IA

SB SA

 

(Arikunto, 2013:223) Keterangan:

TK = Indeks tingkat kesukaran butir soal

SA = Jumlah skor siswa kelompok atas pada butir soal yang ditentukan tingkat kesukarannya.

SB = Jumlah skor siswa kelompok bawah pada butir soal yang ditentukan tingkat kesukarannya.

IA = Jumlah skor ideal kelompok atas pada butir soal yang ditentukan tingkat kesukarannya.

IB = Jumlah skor ideal kelompok bawah pada butir soal yang ditentukan tingkat kesukarannya.

Pada Tabel 3.6 diberikan pedoman untuk menentukan kriteria taraf kesukaran.

Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran

Batasan Kategori

0,00 < TK ≤ 0,30 Sukar

0,30 < TK ≤ 0,70 Sedang

0,70 < TK ≤ 1,00 Mudah

(Arikunto, 2013:225)

Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran, dari 20 butir soal pilihan berganda yang akan digunakan sebagai instrumen, terdistribusi ke dalam kategori mudah satu soal, kategori sedang 15 soal, dan kategori sukar 4 soal (Lampiran C.2).


(32)

66

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data Penelitian

Analisis data hasil penelitian dilakukan secara kuantitatif dan kualitaif deskriptif. Analisis secara kualitatif deskriptif dilakukan terhadap data yang diperoleh melalui kuesioner untuk pengembangan multimedia interaktif dan keterampilan metakognitif siswa. Sedangkan a nalisis secara kuantitatif diterapkan dalam mengolah data hasil pretes dan postes keterampilan berpikir kritis. Adapun analisis kuantitatif yang dilakukan terhadap hasil perhitungan nilai N-gain, Uji Normalitas Distribusi Data, Uji Homogenitas Varian Data, dan Uji Beda Rerata sebagai berikut ini.

a. Perhitungan nilai N-gain

Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji statistik. Namun sebelum uji statistik dilakukan perhitungan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain)

dengan menggunakan rumus R.R Hake sebagai berikut. Indeks Gain =

Skorpretes Skormaks

Skorpretes Skorpostes



(Hake, dalam Meltzer, 2002) Kemudian indeks N-gain yang diperoleh diklasifikasikan berdasarkan kategori seperti ditunjukkan pada Tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3.7 Kategori Tingkat Gain yang Dinormalisasi

Nilai N-gain Kategori

0,70 -1,00 Tinggi

0,30 - 6,90 Sedang

0,0 – 0,29 Rendah

(Hake dalam Meltzer, 2002) b. Analisis Statistik Data


(33)

67

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji normalitas data dilakukan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan program SPSS for Windows versi 18.0. Hasil uji normalitas ini akan menunjukkan bahwa data berdistribusi secara normal atau tidak. Jika taraf signifikasi hasil perhitungan lebih besar dari taraf nyata (α) maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi secara normal. Dalam penelitian ini digunakan taraf nyata α = 0,05

2) Uji Homogenitas Varian Data

Uji homogenitas varian data dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan varians data. Uji ini menggunakan Levene Test dengan taraf signifkansi

α = 0,05. Jika taraf signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari pada taraf nyata

(α) maka dapat disimpulkan varians data homogen. Uji homogenitas ini dilakukan

menggunakan bantuan progran SPSS for windows versi 18.0. 3) Uji Beda Rerata

Pada prinsipnya tujuan uji ini adalah ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan rerata antara dua populasi dengan melihat rerata dua sampelnya. Uji beda rerata menggunakan Pair Sample Test. Untuk uji dua sisi maka bila nilai probabilitas hasil hitung < 0,025 maka kedua rerata berbeda secara signifikan. Sebaliknya bila lebih besar dari pada 0,025 berarti tidak terdapat perbedaan kedua rerata secara signifikan.


(34)

117

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Multimedia interaktif kesetimbangan kimia dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis komputer dengan model tutorial. Multimedia interaktif berfungsi sebagai sumber belajar yang memuat materi konten konsep-konsep kesetimbangan dinamis, tetapan kesetimbangan dan pergeseran kesetimbangan. Konsep-konsep itu disajikan melalui presentasi teks, grafik, tabel, dan animasi, sesuai prinsip pembelajaran tuntas. Multimedia interaktif kesetimbangan kimia dapat mendukung pembelajaran secara individual dan mandiri.

Keterampilan metakognitif siswa SMA mengalami perkembangan pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif. Kesadaran metakognitif siswa kelompok tinggi relatif lebih kuat dan merata pada setiap subproses keterampilan metakognitif dibandingkan siswa kelompok rendah. Perkembangan keterampilan metakognitif yang paling tinggi terjadi pada subproses strategi debuging yang mencapai 86,87%. Sedangkan subproses evaluasi mengalami perkembangan paling rendah hanya mencapai 71,43%.

Keterampilan berpikir kritis siswa SMA mengalami peningkatan pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif. Keterampilan berpikir kritis mengalami peningkatan dengan nilai N-gain rata-rata sebesar 0,64 atau termasuk kategori sedang. Hasil analisis statistik menunjukkan kenaikkan secara signifikan dengan α = 0,000. Peningkatan paling tinggi terjadi pada subindikator mencari persamaan dan perbedaan dengan nilai N-gain sebesar 0,75 atau kategori tinggi. Sedangkan peningkatan yang paling rendah terjadi pada subindikator kemampuan memberikan alasan dengan nilai N-gain sebesar 0,53 atau kategori sedang.


(35)

118

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Penelitian ini merupakan penelitian tingkat awal, maka perlu adanya penelitian lanjutan agar diperoleh informasi yang lebih lengkap dan mendalam mengenai penggunaan multimedia interaktif untuk mengembangkan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa. Penelitian lanjutan dapat berupa kajian yang lebih spesifik pada aspek metakognitifnya.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa belum berkembangn secara maksimal. Hal ini dimungkinkan karena multimedia interaktif belum dilengkapi instruksi- instruksi yang jelas agar siswa menerapkan keterampilan metakognitif selama melangsungkan pembelajaran. Selain itu, masih kurangnya pertanyaan-pertanyaan yang menuntut siswa berpikir kritis. Sehingga untuk menutupi kekurangan tersebut guru harus terlibat dalam pembelajaran memberikan bimbingan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis kepada siswanya.

Pada program multimedia interaktif kesetimba ngan kimia yang digunakan diketemukan adanya peluang terjadinya miskonsepsi pada siswa. Sehingga guru perlu memberikan penjelasan dan konfirmasi untuk mengeliminasi terjadinya miskonsepsi pada siswa.


(36)

119

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akhyani, A. (2008). Model Pembelajaran Kesetimbangan Kimia Berbasis Inkuiri Laboratorium untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S . (2006). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Astuti, H.C. (2008). Pembelajaran Praktikum Mandiri Berbasis Multimedia

Komputer Untuk Meningkatan Keterampilan Generik Sains dan Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Tekanan Osmotik. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan

Azevedo, R. (2005). Computer Environments as Metacognitive Tools for Enhancing Learning. Educational Psychologis, 40 (4), 193-197 Bahriah, E.S. (2012). Pengembangan Multimedia Interaktif Kesetimbangan

Kimia Untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa. Tesis UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Blank, L. (2000). A metacognitive learning cycle: A better warranty for student understanding? Science Education, 84, 486-506.

Brady, J. E. (1999). Kimia Universitas: Asas dan Struktur jilid 2 (Edisi kelima). Jakarta: Binarupa Aksara.

Bromme and Stahl (2005). Is a Hypertext a Book of Space? The Impact of

Different Introductory Metaphors on Hypertext Construction. Computers and Education. 44, 115-133.

Brown, A.L. (1987). Metacognition, Executive Control, Self Control, and Other Mysterious Mechanisms. In F. Weinert & R. Kluwe (Eds.), Metacognition, Motivation, and Understanding. Hillsdale, NJ: Erlbaum.

Costa, A.L. (1985). Development Mind: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria: ASCD.


(37)

120

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Darmawan, D. (2011). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Daniel, M.F. and Auriac, E. (2011). Philosophy, Critical Thinking and

Phylosophy for Children. Educatinal Phylosophy and Theory, 43, (5), 415-421

Demircioglu, G. (2004). An Investigation of Chemistry Student Teachers’

Understanding of Chemical Equilibrium. International Journal on New Trends in Education and Their Impilcations, 4, (2), 285-192.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kimia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Roda Karya

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran: Peranaannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Ennis, R. H. (1985). A logical basis for measuring critical thinking skills. Educational Leadership, 43(2), 44-48.

Ennis, R.H.(2001). Critical Thinking Assessment:Teaching for Higher Order Thinking.Theory Into Practice, 32(3), 179-186

Fisher, A. (2001). Critical Thinking: An Introduction. New York, NY: Cambridge University Press.

Flavell, J. H. (1976). Metacognition Aspects of Problem Solving. In L.B. Resnick (eds). The nature of Intellegence. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. 12. p. 331-235.

Flavell, J. H. (1979). Metacognition and cognitive monitoring: A new area of cognitive-developmental inquiry.American Psychologist, 34(10), 906-911. Fraenkel, J. & Wallen, N.E. (2008). How to Design and Evaluate Research in

Education. San Francisco: The McGraw-Hill Companies.

Galotti, K.M. (1989). Approaches to studying Formal and Everyday Reasoning. Psychology Bulettin. 105 (3) 331-351


(38)

121

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gama, C. A., (2004). Intergrating Metacognition Instruction in Interactive Learning Environments. Submitted for degree of D.Phil. Brigton, UK. University of Sussex.

Gredler, M.E. (2011). Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi. (Edisi ke enam). Jakarta: Kencana

Hacker, D.J., Dunlosky, J. And Graesser, A.C.(2009).Handbook of Metacogntion in Education.New York, NY: Routledge.

Hennessey, M.G. (1999). Probing The Dimension of Metacognition: Implication for Copceptual Change Teaching-Learning. Paper presented at the annual Meeting of the National Association for Research in Science Teaching. Boston, MA

Hofstein, A., Kipnis, M. dan Kind, P. (2008). Learning In and From Science Laboratories: Enhancing Students' Metacognition and Argumentation Skills. Science Education and Developments Rehovot . New York: Nova Science Publishers, Inc.

Huddle, P.A., White, M., and Rogers, F. (2000). Simulation for Teaching Chemical Equilibrium. Journal of Chemical Education, 77, 920-926 Huitt, W. (1997). Metacognition: Educational Psychology Interactive. Valdosta,

G.A: Valdosa State University. Retrived (September, 2006), from http://chiron.valdosa.edu/whuitt/col/cogsys/metaogn.html.

Jacobs, J.E. dan Paris, S.G. (1987). Children’s Metacognition About Reading: Issues in Definition, Measurement, and Instruction. Education Psychologist.22, 255-278

Jonassen, D.H. (2011). Learning to Solv Problems: A Handbook for Designing to Problems Solving-Learning Environments. New York, NY: Routledge. Jonstone,A.H. (1993).The Development of Chemistry Teaching: A Changing

Respone to Changing Demand. Journal of Chemical Education, 70, 701-704. Khabibah, S. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan

Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Disertasi: Surabaya: Program Pascasarjana Unesa.


(39)

122

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Khan, S. and Chan, V. (2011). An Exploration of Digital Representations in Chemistry Education. Journal of the Research Center for Educational Technology (RCET). 7, (2), 2-37

Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung:Remaja Rosada Karya. Larkins, S. (2010). Metacognition in Young Children. New York, NJ: Routledge. Lipman, M. (2004). Interview on Philosophy for Children. http://www.bufno/e

resources/e_resources_c_3.html.

Livingstone, J.A. (1997). Metacognition: on Overview. tersedia:

http://www.gse.buffelo.edu/cep564/Metacog.htm [28 Nopember 2006]. Magno, C. (2009). Assessing Grade School Students Metacognition in Solving

Mathematical Problem. The Assessment Handbook. Manila: De La Salle University.

Magno, C.(2010). The Role of Metacognitive Skills in Developing Critical Thinking. Metacognition Learning.5,137-156.

Matlin, M.W. (1994). Cognition (thirth ed.). New York: Harcourt Brace Publishers, Fort Worth

Matlin, M.W. (2003). Cognition (fifth ed.). New York: John Willey & Son, Inc. Matthew, R and Lally, J. (2010). The Thinking Teacher’s Toolkit. Critical

thinking, Thinking Skills and Global Perspective. New York, NY: Continum International Publishing Group.

Meltzer, D.E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable” in Diasnotic Pretest Scores. American Journal of Physics [Online]. Tersedia: http://www.physics.iastate.edu/per/AJP-Des-2002-Vo, 70-1259-1268.pdf. [Agustus 2013]

Mossley, D. et al. (2005). Frameworks for Thinking: A Handbook for Teaching and Learning: Cambridge University Press.

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Tekbologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: ALFABETA


(40)

123

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Oladunni, M. (1998). An experimental study on the effectiveness of

metacognitive and Heuritics problem solving techniquee on cumputational performance of students in mathematics. International Journal of mathematical Education in Science and Technology, 29, (6), 867-874. Pekdag, B. (2010). Alternative Methode in Learning Chemistry: Learning

with Animation, Simulation, Video and Multimedia. Journal of Turkish Science Education. 7 (2), 111-118.

Perfect, T.J., and Schawrtz, B.L. (2004). Applied Metacognition. New York, NY: Cambridge University Press.

Petrucci, R.H. & Suminar (1999). Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.

Pintrich, P. R. (2002). The role of metacognitive knowledge in learning, teaching and assessing. Theory into Practice, 41(4), 219–225.

Pressley, M., & Mc Cormick, C.B. (195). Advanced educational psychology for educators, researcher, and policy makers. New York: HarperCollins.

Rahman, F. (2011). Assessment of Science Teachers Metacognitive And Its Impact on The Performance of Students. Islamabad: Allama Iqbal Open

University.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Reid, G. (2005). Dyslexia, Metacognition and Learning styles. University of Edinburgh, Scotland. Alamat : http://www.gavinreid.co.uk. [21 Agustus 2006].

Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan (terjemahan). Jakarta: Kencana. Saprudin. (2010). Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran

Rangkaian Arus Bolak Balik Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Mahasiswa. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan Saricayir, H., Sahin, M, and Uce, M. (2006). Dynamic Equilibrium Explained

Using the Computer. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education. 2, (2), 130-137.


(41)

124

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Schraw, G and Dennison, R.S. (1994). Assesing Metacognitive Awareness. Contemporary Educational Psychology 19, 460-475

Schraw, G. (1998). Promoting General Metakognitive Awareness. Instructional Science, 26, 113-125.

Schraw, G. Crippen, K.J.,dan Hartley, K. (2006). Promoting Self-Regulation In Science Education: Metacognition as Part of A Broader Perspective on Learning Research in Science Education. 36, 111-139

Stemler, L.K. (1997). Educational Characteristics of Multimedia: A Literature Review. Journal of Education Multimedia and Hypermedia 6, (3/4), 339- 359.

Stieff, M. and Wilensky, U. (2003). Connected Chemistry-Incorporating

Interactive Simulations into the Chemistry Classroom. Journal of Science Education and Technology. 12 (3), 285-302.

Suzana, W. (2004). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMU Melalui Pembelajaran dengan pendekatan Metakogntif. Tesis UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Thomas, G., Anderson, D. & Nashon, S. (2008). Development of and Instrument Desaigned to Investigate Elements of Science Students’ Metacognition, Self- Efficacy and Learning Processes: The SEMLI-S.International Journal of Science Education. 30 (13) pp. 1702-1724.

Wiyono, K. (2009). Penerapan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan

Penguasaan Konsep, Ketrampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Topik Relativitas Khusus. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan Yerisan. (2010). Pembelajaran Multimedia Interaktif Untuk meningkatkan

keterampilan Generik Sains dan Penguapan Konsep Siswa SMA Pada Materi Suhu dan Kalor. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan

Yildirim, N., Kurt, S., and Ayas, A. (2011). The Effect of the worksheets on

Students’ Achievement in Chemical Equilibrium. Turkish Science


(42)

125

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA


(1)

Darmawan, D. (2011). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Daniel, M.F. and Auriac, E. (2011). Philosophy, Critical Thinking and

Phylosophy for Children. Educatinal Phylosophy and Theory, 43, (5), 415-421

Demircioglu, G. (2004). An Investigation of Chemistry Student Teachers’

Understanding of Chemical Equilibrium. International Journal on New

Trends in Education and Their Impilcations, 4, (2), 285-192.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Kimia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Roda Karya

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran: Peranaannya Sangat Penting Dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Ennis, R. H. (1985). A logical basis for measuring critical thinking skills.

Educational Leadership, 43(2), 44-48.

Ennis, R.H.(2001). Critical Thinking Assessment:Teaching for Higher Order Thinking.Theory Into Practice, 32(3), 179-186

Fisher, A. (2001). Critical Thinking: An Introduction. New York, NY: Cambridge University Press.

Flavell, J. H. (1976). Metacognition Aspects of Problem Solving. In L.B. Resnick (eds). The nature of Intellegence. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. 12. p. 331-235.

Flavell, J. H. (1979). Metacognition and cognitive monitoring: A new area of cognitive-developmental inquiry.American Psychologist, 34(10), 906-911. Fraenkel, J. & Wallen, N.E. (2008). How to Design and Evaluate Research in

Education. San Francisco: The McGraw-Hill Companies.

Galotti, K.M. (1989). Approaches to studying Formal and Everyday Reasoning.


(2)

Gama, C. A., (2004). Intergrating Metacognition Instruction in Interactive

Learning Environments. Submitted for degree of D.Phil. Brigton, UK.

University of Sussex.

Gredler, M.E. (2011). Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi. (Edisi ke enam). Jakarta: Kencana

Hacker, D.J., Dunlosky, J. And Graesser, A.C.(2009).Handbook of Metacogntion

in Education.New York, NY: Routledge.

Hennessey, M.G. (1999). Probing The Dimension of Metacognition: Implication for Copceptual Change Teaching-Learning. Paper presented at the annual

Meeting of the National Association for Research in Science Teaching.

Boston, MA

Hofstein, A., Kipnis, M. dan Kind, P. (2008). Learning In and From Science Laboratories: Enhancing Students' Metacognition and Argumentation Skills. Science Education and Developments Rehovot . New York: Nova Science Publishers, Inc.

Huddle, P.A., White, M., and Rogers, F. (2000). Simulation for Teaching Chemical Equilibrium. Journal of Chemical Education, 77, 920-926 Huitt, W. (1997). Metacognition: Educational Psychology Interactive. Valdosta,

G.A: Valdosa State University. Retrived (September, 2006), from http://chiron.valdosa.edu/whuitt/col/cogsys/metaogn.html.

Jacobs, J.E. dan Paris, S.G. (1987). Children’s Metacognition About Reading:

Issues in Definition, Measurement, and Instruction. Education Psychologist.22, 255-278

Jonassen, D.H. (2011). Learning to Solv Problems: A Handbook for Designing to

Problems Solving-Learning Environments. New York, NY: Routledge.

Jonstone,A.H. (1993).The Development of Chemistry Teaching: A Changing Respone to Changing Demand. Journal of Chemical Education, 70, 701-704. Khabibah, S. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan

Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar.


(3)

Khan, S. and Chan, V. (2011). An Exploration of Digital Representations in Chemistry Education. Journal of the Research Center for Educational

Technology (RCET). 7, (2), 2-37

Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung:Remaja Rosada Karya. Larkins, S. (2010). Metacognition in Young Children. New York, NJ: Routledge. Lipman, M. (2004). Interview on Philosophy for Children. http://www.bufno/e

resources/e_resources_c_3.html.

Livingstone, J.A. (1997). Metacognition: on Overview. tersedia:

http://www.gse.buffelo.edu/cep564/Metacog.htm [28 Nopember 2006]. Magno, C. (2009). Assessing Grade School Students Metacognition in Solving

Mathematical Problem. The Assessment Handbook. Manila: De La Salle University.

Magno, C.(2010). The Role of Metacognitive Skills in Developing Critical Thinking. Metacognition Learning.5,137-156.

Matlin, M.W. (1994). Cognition (thirth ed.). New York: Harcourt Brace Publishers, Fort Worth

Matlin, M.W. (2003). Cognition (fifth ed.). New York: John Willey & Son, Inc. Matthew, R and Lally, J. (2010). The Thinking Teacher’s Toolkit. Critical

thinking, Thinking Skills and Global Perspective. New York, NY:

Continum International Publishing Group.

Meltzer, D.E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable” in

Diasnotic Pretest Scores. American Journal of Physics [Online]. Tersedia: http://www.physics.iastate.edu/per/AJP-Des-2002-Vo, 70-1259-1268.pdf. [Agustus 2013]

Mossley, D. et al. (2005). Frameworks for Thinking: A Handbook for Teaching

and Learning: Cambridge University Press.

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Tekbologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: ALFABETA


(4)

Oladunni, M. (1998). An experimental study on the effectiveness of

metacognitive and Heuritics problem solving techniquee on cumputational performance of students in mathematics. International Journal of

mathematical Education in Science and Technology, 29, (6), 867-874.

Pekdag, B. (2010). Alternative Methode in Learning Chemistry: Learning

with Animation, Simulation, Video and Multimedia. Journal of Turkish

Science Education. 7 (2), 111-118.

Perfect, T.J., and Schawrtz, B.L. (2004). Applied Metacognition. New York, NY: Cambridge University Press.

Petrucci, R.H. & Suminar (1999). Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.

Pintrich, P. R. (2002). The role of metacognitive knowledge in learning, teaching

and assessing. Theory into Practice, 41(4), 219–225.

Pressley, M., & Mc Cormick, C.B. (195). Advanced educational psychology for

educators, researcher, and policy makers. New York: HarperCollins.

Rahman, F. (2011). Assessment of Science Teachers Metacognitive And Its Impact

on The Performance of Students. Islamabad: Allama Iqbal Open

University.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Reid, G. (2005). Dyslexia, Metacognition and Learning styles. University of Edinburgh, Scotland. Alamat : http://www.gavinreid.co.uk. [21 Agustus 2006].

Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan (terjemahan). Jakarta: Kencana. Saprudin. (2010). Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran

Rangkaian Arus Bolak Balik Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Mahasiswa. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan Saricayir, H., Sahin, M, and Uce, M. (2006). Dynamic Equilibrium Explained

Using the Computer. Eurasia Journal of Mathematics, Science and


(5)

Schraw, G and Dennison, R.S. (1994). Assesing Metacognitive Awareness.

Contemporary Educational Psychology 19, 460-475

Schraw, G. (1998). Promoting General Metakognitive Awareness. Instructional

Science, 26, 113-125.

Schraw, G. Crippen, K.J.,dan Hartley, K. (2006). Promoting Self-Regulation In Science Education: Metacognition as Part of A Broader Perspective on Learning Research in Science Education. 36, 111-139

Stemler, L.K. (1997). Educational Characteristics of Multimedia: A Literature Review. Journal of Education Multimedia and Hypermedia 6, (3/4), 339- 359.

Stieff, M. and Wilensky, U. (2003). Connected Chemistry-Incorporating

Interactive Simulations into the Chemistry Classroom. Journal of Science

Education and Technology. 12 (3), 285-302.

Suzana, W. (2004). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran

Matematis Siswa SMU Melalui Pembelajaran dengan pendekatan Metakogntif. Tesis UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Thomas, G., Anderson, D. & Nashon, S. (2008). Development of and Instrument Desaigned to Investigate Elements of Science Students’ Metacognition, Self- Efficacy and Learning Processes: The SEMLI-S.International Journal

of Science Education. 30 (13) pp. 1702-1724.

Wiyono, K. (2009). Penerapan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan

Penguasaan Konsep, Ketrampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Topik Relativitas Khusus. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan

Yerisan. (2010). Pembelajaran Multimedia Interaktif Untuk meningkatkan

keterampilan Generik Sains dan Penguapan Konsep Siswa SMA Pada Materi Suhu dan Kalor. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan

Yildirim, N., Kurt, S., and Ayas, A. (2011). The Effect of the worksheets on

Students’ Achievement in Chemical Equilibrium. Turkish Science Education, 8 (3), 44-58,


(6)