Analisis Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Kota Bandung.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Taxes are a source of income for the country. Obligations of the largest communities living At one country is to pay taxes. Each taxpayer has to pay the tax compliance levels vary. The purpose of this study was to review the implementation of tax analysis in increasing taxpayer obedience personal person. Projected tax subjects in of this research is the inspection functional of KPP officer Pratama Bandung Region. Samples taken by purposive sampling method. The primary data obtained by questionnaire dispersion (survey) and successfully collected a total of 30 questionnaires. The results using simple regression shows the results as much as 28.10%. It is indicated that there is a significant influence in tax inspection for compliance with the personal taxpayer.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Pajak merupakan sumber pemasukan bagi negara. Kewajiban terbesar masayarakat yang tinggal disuatu negara ialah membayar pajak. Masing-masing wajib pajak mempunyai tingkat kepatuhan membayar pajak yang berbeda-beda. Tujuan Dari penelitian ini adalah untuk analisis pelaksanaan pemeriksaan pajak dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Target subjek pajak pada penelitian ini adalah pegawai bagian pemeriksaan fungsional KPP Pratama Wilayah Kota Bandung. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Data primer diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner (survei) dan berhasil dikumpulkan sebanyak 30 kuesioner. Hasil penelitian menggunakan regresi sederhana menunjukkan hasil sebesar 28,10%,. Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemeriksaan pajak secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Pengertian Pajak ... 7


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Fungsi Pajak ... 10

2.1.1.3 Jenis Pajak ... 11

2.1.1.4 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 12

2.1.1.5 Timbulnya Hutang Pajak ... 16

2.1.2 Pengertian Pemeriksaan Pajak ... 17

2.1.2.1 Ketentuan Umum ... 17

2.1.2.2 Standar Pemeriksaan ... 21

2.1.2.3 Kewajiban dan Kewenagan Pemeriksaan Pajak ... 25

2.1.2.4 Jangka Waktu Pemeriksaan ... 29

2.1.2.4 Tujuan dan Ruang Lingkup Pemeriksaan ... 31

2.1.3 Kepatuhan ... 35

2.1.3.1 Pengertian Kepatuhan ... 35

2.1.3.2 Penegrtian Kepatuhan Wajib Pajak ... 35

2.1.3.3 Pengertian Wajib Pajak ... 40

2.1.3.4 Hak dan Kewajiban Wajin Pajak ... 41

2.1.4 Judul Pelitian ... 43

2.2 Kerangka Pemikiran... 46

2.3 Hipotesis ... 47

BAB III METODE PENILITIAN ... 48

3.1 Objek Penelitian ... 48

3.2 Metode Penelitian ... 48

3.2.1 Jenis Penelitani ... 48


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2.2.1 Variabel Independen ... ...48

3.2.2.2 Variabel Dependen...49

3.2.2.3 Operasionalisasi Variabel ... 49

3.2.3 Populasi dan Sampel ... 51

3.2.3.1 Populasi ... 51

3.2.3.2 Sampel ... 52

3.2.4 Jenis dan Sumber Data ... 53

3.2.4.1 Jenis Data ... 53

3.2.4.2 Sumber Data ... 54

3.2.5 Teknik dan Analisis Data ... 57

3.2.5.1 Uji Normalitas ... 57

3.2.5.2 Uji Validitas ... 57

3.2.5.3 Uji Reabilitas ... 58

3.2.5.4 Regresi Sederhana ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 60

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 60

4.1.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak di Kota Bandung ... 60

4.1.1.2 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak ... 63

4.1.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian ... 63

4.2.1 Pengolahan Data Penelitian... 73


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.1.2.2 Uji Validitas dengan Analisis Butir ... 74

4.1.2.3 Uji Reabilitas dengan Analisis Butir ... 76

4.1.2.4 Uji Regresi Linear Sederhana ... 77

4.1.2.5 Uji Persamaan Regresi... 78

4.1.2.6 Pengujian Hipotesis ... 79

4.1.2.7 Koefisien Determinasi ... 80

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 81

5.1 Simpulan ... 81

5.2 Saran ... 82

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 87


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu fungsi pajak ialah fungsi Budgetair yang artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Self assessment system merupakan suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang Wajib Pajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya, mulai dari mengitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak terutang sesuai dengan Ketentuan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku.

Dalam prinsip self assesment system, telah mengubah paradigma pajak selama ini sehingga pembayaran pajak tidak lagi dianggap sebagai beban melainkan sebuah tugas kenegaraan yang harus dilaksanakan. Upaya pemberdayaan masyarakat melalui sistem ini perlu diikuti tindakan pengawasan guna mewujudkan tercapainya sasaran kebijakan perpajakan.

Pengawasan itu sendiri pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Fungsi Pengawasan dalam lingkup perpajakkan merupakan salah satu tugas pokok Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang pada dasarnya meliputi kegiatan penelitian dan pemeriksaan di bidang perpajakan. Penerimaan pajak dipungut dari masyarakat dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dalam berbagai bentuk seperti pembangunan sarana dan prasarana umum, menciptakan lapangan pekerjaan, maupun menjaga stabilitas keamanan. Penerimaan pajak


(8)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha semakin besar kontribusinya sebagai sumber penerimaan dalam APBN. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan negara ini membutuhkan partisipasi yang besar dari masyarakat sebagai warga negara karena pajak berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat.

Masalah bagaimana meningkatkan kepatuhan wajib pajak adalah masalah klasik yang setua dengan masalah pajak itu sendiri. Direktorat Jenderal Pajak sendiri telah menempuh berbagai cara untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Apabila ditinjau dari segi pelaksanaannya, kegiatan-kegiatan tersebut merupakan suatu proses yang berkaitan satu sama lainnya, terutama dalam hubungannya dengan usaha penegakan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak akan kewajiban perpajakannya serta harus mempumyai kejujuran yang tinggi serta menyadari arti pentingnya membayar pajak. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama di wilayah Bandung dapat dilihat dari jumlah Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan yang lapor.

Berikut ini merupakan Tabel Laporan Pengolahan Data SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi yang dapat memperlihatkan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Tabel 1.1

Laporan Pengolahan Data SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi

Tahun WPOP Terdaftar SPT Tahunan Lapor SPT Tahunan Tidak Lapor Persentase Tidak Lapor

2009 40.132 18.576 21.556 53.71%

2010 74.166 30.587 43.579 58.76%

2011 85.247 44.559 40.559 47.73%

2012 81.506 44.361 37.145 45.57%


(9)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Dapat dilihat dari pengolahan data di atas bahwa dari Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar tidak sepenuhnya dapat direkam karena masih banyak Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melaporkan SPT Tahunannya. Presentase tidak lapor pun menunjukkan kenaikan dari tahun 2009 sebesar 53.71% dan tahun 2010 menjadi 58.76%, faktor yang mempengaruhinya karena kepatuhan wajib pajak yang masih kurang dalam melaporkan dan membayar sendiri pajaknya. Tingkat kepatuhan pajak yang masih rendah akan menimbulkan selisih antara jumlah pajak yang seharusnya dibayar semakin besar. Selisih tersebut merupakan kesempatan penerimaan pajak yang hilang (tax revenue forgone), karena jumlah tersebut seharusnya diterima oleh Pemerintah tetapi kenyataanya tidak. Untuk mengetahui selisih tersebut memang tidak mudah. Untuk mengetahui selisih pajak yang dilaporkan/ dibayar dan pajak yang seharusnya dibayar terutama oleh wajib pajak orang pribadi. Pemeriksaan pajak merupakan pegawai Direktorat Jendral Pajak yang bekerja pada KPP Wajib Pajak yang diberikan kepercayaan dan kewenangan untuk memberikan pembinaan, dan pengawasan secara langsung kepada Wajib Pajak. Pemeriksaan menjadi perpanjangan tangan antara KPP dengan Wajib Pajak, sehingga hubungan antara fiskus sebagai pengawas kewajiban perpajakan dari Wajib Pajak dapat semakin dekat. Dengan adanya pemeriksaan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan serta pengawasan yang baik dan benar untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak, maka diharapkan Wajib Pajak dapat memahami dan mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku sehingga dapat memenuhi kewajiban perpajakannya. Oleh karena itu kualitas pemeriksaan pajak perlu diukur, apakah mereka telah melakukan tanggung jawab mereka dengan baik dan benar berdasarkan Tata cara Pemeriksaan Perpajakan . Ketentuan mengenai tata


(10)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha cara pemeriksaan telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.03/2007 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.03/2011. Selain Wajib Pajak menjadi patuh, mereka pun mengerti akan pentingnya membayar. Kepatuhan Wajib Pajak tersebut akan dapat membantu DJP dalam rangka mencapai target penerimaan pajak setiap tahunnya, sehingga akan membantu negara dalam membiayai pengeluaran dan belanja negara. Menteri Keuangan mengatakan selain ditujukan untuk meningkatkan penerimaan negara, penerimaan pajak juga akan diarahkan untuk memberikan stimulus secara terbatas guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas (Fiscal News. 2007) dari http://www.pajak.go.id/content/strategi-meningkatkan-kepatuhan-wajib-pajak

Masalah kepatuhan pajak merupakan masalah klasik yang dihadapi di hampir semua negara yang menerapkan sistem perpajakan. Berbagai penelitian telah dilakukan dan kesimpulannya adalah masalah kepatuhan dapat dilihat dari segi keuangan publik (public finance), penegakan hukum (law enforcement).

Menurut hasil penelitian Kusujarwati Anjarini dkk. (Jurnal Akuntansi Perpajakan 2012), dengan judul Analisis Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Jakarta Sawah Besar Satu diperoleh kesimpulan bahwa Pemeriksaan Pajak sangat berpengaruh dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dari http://share.pdfonline.com/053ee167dcdd4bfea24bcbe39e76d6a7/Kusujarwati%20A njarini%20022108124%20E%20journal.htm.


(11)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mengambil judul penelitian ini adalah Analisis Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Wilayah Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pemeriksaan pajak yang dilaksanakan pada KPP Pratama Wilayah Bandung?

2. Bagaimana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Wilayah Bandung?

3. Bagaimana pengaruh pelaksanaan pemeriksaan pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang dilaksanakan oleh KPP Pratama Wilayah Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh penyelesaian atau membahas permasalahan-permasalahan yang telah di identifikasi, yaitu:

1. Untuk menganalisis pemeriksaan pajak yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung.

2. Untuk menganalisis tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung.


(12)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 3. Untuk menganalisis pelaksanaan pemeriksaan pajak terhadap tingkat kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi beberapa pihak, diantaranya:

1. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini penulis berharap dapat memperdalam pengetahuan tentang perpajakan baik teori maupun praktek, dalam pelaksanaan pemeriksaan Pajak dan pengaruhnya terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi peneliti lainnya yang diperlukan serta sebagai bahan yang hendak melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.

3. Bagi KPP Pratama Wilayah Bandung

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak DJP dalam upaya peningkatan kualitas dan kinerja dalam memberikan pelayanan bagi Wajib Pajak, sehingga kepatuhan Wajib Pajak dapat ditingkatkan dan pada akhirnya dapat meningkatkan realisasi penerimaan pajak.


(13)

81

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis Pelaksanaa Pemeriksaa Pajak dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung, maka terdapat kesimpulan yang dapat diambil untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian.

1. Tingkat kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi dari Tahun 2009 – 2012 yaitu, Pada tahun 2009 dan 2010 masing-masing sebesar 46,29% dan 41,24%, pada tahun 2011-2012 masing-masing sebesar 52,27% dan 54,43%. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi masih rendah dan wajib pajak belum patuh dalam menjalankan kewajibannya sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan.

2. Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Wilayah Bandung

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan mengenai pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Koefisien regresi untuk pemeriksaan pajak (X) diperoleh hasil sebesar 0,621 artinya jika variabel pemeriksaan pajak naik (X) sebesar 3% maka tingkat kepatuhan pajak (Y) naik sebesar 0,621. Koefisien bernilai positif artinya terjadi


(14)

Bab V. Simpulan Dan Saran 82

Universitas Kristen Maranatha hubungan positif antara pemeriksaan pajak dengan tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, semakin naik pemeriksaan pajak maka semakin meningkat tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang pribadi.

Pengujian koefisien determinasi menunjukan Nilai Adjusted R Square sebesar 28,10% hal ini menunjukan bahwa pemeriksaan pajak memberikan pengaruh sebesar 28,10% sedangkan sisanya sebesar 71,90% dipengaruhi oleh faktor lain.

Dari hasil penelitian tersebut juga dapat disimpulkan bakwa faktor intrinsik dan ekstinsik dari pemeriksaan pajak sangat berpengaruh besar terhadap meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jadi terdapat pengaruh yang signifikan antara pemeriksaan pajak dengan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam menjalankan kewajibannya sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian dan memeperoleh data serta memberikan kesimpulan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat lebih meningkatkan pemeriksaan pajak agar semakin tinggi tingkat kepatuhannya.

a. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung

Pemeriksaan pajak pada Kantor Perlayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung sudah baik, tetapi alangkah baiknya pemeriksa pajak lebih ditingkatkan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi.


(15)

Bab V. Simpulan Dan Saran 83

Universitas Kristen Maranatha b. Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa, sebaiknya

melakukan penelitian terhadap subjek yang lain missal wajib pajaknya diganti dengan Wajib Pajak Badan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dibutuhkan lebih dari 1 (satu) Kantor Pelayanan Pajak dalam pengambilan sampel karena staf pemeriksaan fungsional di masing-masing KPP tidak lebih dari 15 (Lima Belas) orang.


(16)

84 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Fiscal News. 2007) dari http://www.pajak.go.id/content/strategi-meningkatkan-kepatuhan-wajib-pajak

(http://manusianonim.blogspot.com/2011/05/pengertian-hukum-pajak.html, diakses 20 April 2013)

Analisis Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

lhttp://share.pdfonline.com/053ee167dcdd4bfea24bcbe39e76d6a7/Kusujarwati%20Anja rini%20022108124%20E%20journal.htm.

Balai Pustaka. Jakarta. Bineka Cipta. Jakarta.

Edisi 2007. BPFE, Yogyakarta

http://megapolitan.kompas.com/read/2011/09/30/11543120/tingkat.kepatuhan.Pajak.Mas yarakat.Rendah,diakses 20 April 2013)

Jogiyanto. (2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman Kompas.com, 2011, Tingkat Kepatuhan Pajak Masyarakat Rendah

Mansuanonim.blogspot.com,2011 ,Pengertian Hukum Pajak

Mardiasmo, 2009, perpajakan Edisi Revisi. Penerbit Andi, Yogyakarta Mardiasmo. 2011. Perpajakan, Edisi Revisi. Penerbit Andi, Yogyakarta

Media Komputindo. Jakarta.

Nurmantu, Safri. (2005). Pengantar Perpajakan. Granit. Jakarta.

P. Robbins, Stephen. (2007). Perilaku Organisasi. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.03/2013 Tentang Tata

Cara Pemeriksaan

Perpajakan.Purwanti, Rita dan I. Nugraheni. (2007). Siklus Akuntansi. Kanisius. Yogyakarta.


(17)

85 Universitas Kristen Maranatha Purwanto, Ngalim. (2003). Psikologi Pendidikan. PT. Remaja Karya. Jakarta.

Pusat Pembinaan dan pengembangan bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Edisi kelima. Alfabeta. Bandung. Rudianto. (2006). Akuntansi Manajemen. Grasindo. Jakarta. Salemba Empat. Jakarta. Santoso, Singgih. (2005). Mengolah Data Statistik Secara Profesioanal. PT Elex Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Suharsimi, Arikunto. (2003). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Suhartono, Rudy dan W.B. Ilyas. (2010). Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. CV. Andi Offset. Yogyakarta.

Supriyanto, Edy. (2011). Perpajakan di Indonesia. Graha Ilmu. Yogyakarta. Tua, Marihot. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo. Jakarta.

Undang Undang Pajak Lengkap Tahun 2012. Edisi Asli. Penerbit Mitra Wacana Media. Jakarta.

Undang-Undang No.16 Tahun 2009 Mengenai Ketentuan Umum Dan Tata Cara Waluyo. (2008). Akuntansi Pajak. Salemba Empat. Jakarta.

www.binafiscalindonesia.blogspot.com www.iaiglobal.or.id

www.konsultanperpajakan.blogspot.com www.taktik-pajak.blogspot.com


(1)

Bab I Pendahuluan 6

3. Untuk menganalisis pelaksanaan pemeriksaan pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi beberapa pihak, diantaranya:

1. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini penulis berharap dapat memperdalam pengetahuan tentang perpajakan baik teori maupun praktek, dalam pelaksanaan pemeriksaan Pajak dan pengaruhnya terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi peneliti lainnya yang diperlukan serta sebagai bahan yang hendak melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.

3. Bagi KPP Pratama Wilayah Bandung

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak DJP dalam upaya peningkatan kualitas dan kinerja dalam memberikan pelayanan bagi Wajib Pajak, sehingga kepatuhan Wajib Pajak dapat ditingkatkan dan pada akhirnya dapat meningkatkan realisasi penerimaan pajak.


(2)

81

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis Pelaksanaa Pemeriksaa Pajak dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung, maka terdapat kesimpulan yang dapat diambil untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian.

1. Tingkat kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi dari Tahun 2009 – 2012 yaitu, Pada tahun 2009 dan 2010 masing-masing sebesar 46,29% dan 41,24%, pada tahun 2011-2012 masing-masing sebesar 52,27% dan 54,43%. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi masih rendah dan wajib pajak belum patuh dalam menjalankan kewajibannya sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan.

2. Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Wilayah Bandung

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan mengenai pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Koefisien regresi untuk pemeriksaan pajak (X) diperoleh hasil sebesar 0,621 artinya jika variabel pemeriksaan pajak naik (X) sebesar 3% maka tingkat kepatuhan pajak (Y) naik sebesar 0,621. Koefisien bernilai positif artinya terjadi


(3)

Bab V. Simpulan Dan Saran 82

hubungan positif antara pemeriksaan pajak dengan tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, semakin naik pemeriksaan pajak maka semakin meningkat tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang pribadi.

Pengujian koefisien determinasi menunjukan Nilai Adjusted R Square sebesar 28,10% hal ini menunjukan bahwa pemeriksaan pajak memberikan pengaruh sebesar 28,10% sedangkan sisanya sebesar 71,90% dipengaruhi oleh faktor lain.

Dari hasil penelitian tersebut juga dapat disimpulkan bakwa faktor intrinsik dan ekstinsik dari pemeriksaan pajak sangat berpengaruh besar terhadap meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jadi terdapat pengaruh yang signifikan antara pemeriksaan pajak dengan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam menjalankan kewajibannya sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian dan memeperoleh data serta memberikan kesimpulan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat lebih meningkatkan pemeriksaan pajak agar semakin tinggi tingkat kepatuhannya.

a. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung

Pemeriksaan pajak pada Kantor Perlayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung sudah baik, tetapi alangkah baiknya pemeriksa pajak lebih ditingkatkan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi.


(4)

Bab V. Simpulan Dan Saran 83

Universitas Kristen Maranatha b. Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa, sebaiknya

melakukan penelitian terhadap subjek yang lain missal wajib pajaknya diganti dengan Wajib Pajak Badan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dibutuhkan lebih dari 1 (satu) Kantor Pelayanan Pajak dalam pengambilan sampel karena staf pemeriksaan fungsional di masing-masing KPP tidak lebih dari 15 (Lima Belas) orang.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Fiscal News. 2007) dari http://www.pajak.go.id/content/strategi-meningkatkan-kepatuhan-wajib-pajak

(http://manusianonim.blogspot.com/2011/05/pengertian-hukum-pajak.html, diakses 20 April 2013)

Analisis Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

lhttp://share.pdfonline.com/053ee167dcdd4bfea24bcbe39e76d6a7/Kusujarwati%20Anja rini%20022108124%20E%20journal.htm.

Balai Pustaka. Jakarta. Bineka Cipta. Jakarta.

Edisi 2007. BPFE, Yogyakarta

http://megapolitan.kompas.com/read/2011/09/30/11543120/tingkat.kepatuhan.Pajak.Mas yarakat.Rendah,diakses 20 April 2013)

Jogiyanto. (2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman Kompas.com, 2011, Tingkat Kepatuhan Pajak Masyarakat Rendah

Mansuanonim.blogspot.com,2011 ,Pengertian Hukum Pajak

Mardiasmo, 2009, perpajakan Edisi Revisi. Penerbit Andi, Yogyakarta Mardiasmo. 2011. Perpajakan, Edisi Revisi. Penerbit Andi, Yogyakarta

Media Komputindo. Jakarta.

Nurmantu, Safri. (2005). Pengantar Perpajakan. Granit. Jakarta.

P. Robbins, Stephen. (2007). Perilaku Organisasi. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.03/2013 Tentang Tata

Cara Pemeriksaan

Perpajakan.Purwanti, Rita dan I. Nugraheni. (2007). Siklus Akuntansi. Kanisius. Yogyakarta.


(6)

85 Universitas Kristen Maranatha

Purwanto, Ngalim. (2003). Psikologi Pendidikan. PT. Remaja Karya. Jakarta. Pusat Pembinaan dan pengembangan bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Edisi kelima. Alfabeta. Bandung. Rudianto. (2006). Akuntansi Manajemen. Grasindo. Jakarta. Salemba Empat. Jakarta. Santoso, Singgih. (2005). Mengolah Data Statistik Secara Profesioanal. PT Elex Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Suharsimi, Arikunto. (2003). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Suhartono, Rudy dan W.B. Ilyas. (2010). Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. CV. Andi Offset. Yogyakarta.

Supriyanto, Edy. (2011). Perpajakan di Indonesia. Graha Ilmu. Yogyakarta. Tua, Marihot. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo. Jakarta.

Undang Undang Pajak Lengkap Tahun 2012. Edisi Asli. Penerbit Mitra Wacana Media. Jakarta.

Undang-Undang No.16 Tahun 2009 Mengenai Ketentuan Umum Dan Tata Cara Waluyo. (2008). Akuntansi Pajak. Salemba Empat. Jakarta.

www.binafiscalindonesia.blogspot.com www.iaiglobal.or.id

www.konsultanperpajakan.blogspot.com www.taktik-pajak.blogspot.com


Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 37 33

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

Prosedur Penagihan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

0 57 85

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak Tentang Peraturan Perpajakan dan Penyelewengan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung.

0 0 30

Pengaruh Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Bandung.

0 4 22