Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Hukum Pidana Timor – Leste Dalam Upaya Perlindungan Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana T2 322013901 BAB IV
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah :
1. Perlindungan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana di
Timor-Leste masih sangat kurang, hal ini diketahui dari tidak adanya
sistem peradilan anak.
2. Dengan adanya kekosongan peraturan tersebut, peran perlindungan
terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana di Timor-Leste cenderung
dilalaikan karena tidak adanya Undang-Undang Perlindungan anak,
sehingga tidak ada upaya perlindungan pada anak karena tidak ada
sistem peradilan anak.
B. SARAN
Adapun saran dalam penelitian ini adalah :
1. Pemerintah Timor-Leste dapat membentuk organisasi independen
yang bertugas untuk melakukan konseling dan penanganan
perlindungan terhadap anak sebagai pelaku tidak pidana.
2. Upaya perlindungan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana di
Timor-Leste., Pemerintah harus merancang Undang-Undang untuk
mengakomodasi atau kelembagaan dan penataan hukum yang khusus
untuk melindungi terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah :
1. Perlindungan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana di
Timor-Leste masih sangat kurang, hal ini diketahui dari tidak adanya
sistem peradilan anak.
2. Dengan adanya kekosongan peraturan tersebut, peran perlindungan
terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana di Timor-Leste cenderung
dilalaikan karena tidak adanya Undang-Undang Perlindungan anak,
sehingga tidak ada upaya perlindungan pada anak karena tidak ada
sistem peradilan anak.
B. SARAN
Adapun saran dalam penelitian ini adalah :
1. Pemerintah Timor-Leste dapat membentuk organisasi independen
yang bertugas untuk melakukan konseling dan penanganan
perlindungan terhadap anak sebagai pelaku tidak pidana.
2. Upaya perlindungan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana di
Timor-Leste., Pemerintah harus merancang Undang-Undang untuk
mengakomodasi atau kelembagaan dan penataan hukum yang khusus
untuk melindungi terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana.