PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENJUALAN PADA PT BEHAESTEX TEXTILE INDUSTRY DI GRESIK.

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
EFEKTIVITAS PENJ UALAN PADA PT BEHAESTEX TEXTILE
INDUSTRY DI GRESIK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan Dalam
Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi
Pr ogr am Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :

UMAR
1013010135/FE/AK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
EFEKTIVITAS PENJ UALAN PADA PT BEHAESTEX TEXTILE
INDUSTRY DI GRESIK
Yang diajukan

UMAR
1013010135/FE/EA

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

Dr s. Ec. Muslimin, M.Si.
NIP.19620721 199203 1001

Tanggal : …………


Mengetahui,
Ketua Progdi Akuntansi

Dr. Hero Priono, SE.,M.Si.,AK.,CA
NIP. 1961101119203101

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
EFEKTIVITAS PENJ UALAN PADA PT BEHAESTEX TEXTILE
INDUSTRY DI GRESIK
Yang diajukan

UMAR
1013010135/FE/EA

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh


Pembimbing Utama

Dr s. Ec. Muslimin, M.Si.
NIP.19620721 199203 1001

Tanggal : …………

Mengetahui,
Ketua Progdi Akuntansi

Dr. Hero Priono, SE.,M.Si.,AK.,CA
NIP. 1961101119203101

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
EFEKTIVITAS PENJ UALAN PADA PT. BEHAESTEX INDUSTRY
DI GRESIK

Disusun Oleh :
UMAR
1013010135/FE/EA
telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal 28 Februari 2014
Pembimbing :

Tim Penguji :

Pembimbing Utama

Ketua

Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi
Dr s. Ec. Muslimin. M. Si
NIP.1962072119920310001


Sekretaris

Drs. Ec. Muslimin. M.Si
Anggota

Dra. Ec. Siti Sundari. M.Si
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP.196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH SISTEM
PENGENDALIAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENJ UALAN”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program S1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan skripsi ini
banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari semua pihak yang telah
memberikan

segala

bantuan,

dorongan

dan

saran

dari


awal

hingga

terselesaikannya penulisan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
izinkanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tulus dan penghormatan
yang tinggi kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. R. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Hero Priono, SE.,M.Si.,AK.,CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Muslimin M.Si Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama menyusun
skripsi ini.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Dosen-dosen Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah berkenan memberikan ilmunya dan
memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa restu, kasih
sayang, dukungan moril dan materil selama kuliah hingga penyelesaian
skripsi ini.
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari, bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan serta kelemahan, maka dengan segala kerendahan hati, penulis
mengharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
pihak-pihak bersangkutan dan berterimakasih untuk semua kritik dan sarannya.

Surabaya, 23 Februari 2014

Umar

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI

i

.............................................................................................. iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
ABSTRAK
BAB I

BAB II

.............................................................................................. ix


PENDAHULUAN .........................................................................

1

1.1

Latar Belakang Masalah.........................................................

1

1.2

Rumusan Masalah .................................................................

7

1.3

Tujuan Penelitian ..................................................................


7

1.4

Manfaat Penelitian ................................................................

7

KAJIAN PUSTAKA ......................................................................

9

2.1

Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................

9

2.2

Landasan Teori ..................................................................... 11
2.2.1 Sistem Pengendalian Intern ........................................ 11
2.2.1.1 Pengertian Sistem ........................................ 11
2.2.1.2 Pengertian Sistem Pengendalian Intern ......... 11
2.2.1.3 Tujuan Sistem Pengendalian Intern .............. 13
2.2.1.4 Unsur-Unsur Pengendalian Intern ................ 14
2.2.1.5 Kegiatan Pengendalian Intern ....................... 20
2.2.1.6 Keterbatasan Pengendalian Intern ................ 21
2.2.2 Efektivitas Penjualan ................................................. 22

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2.1 Pengertian Efektivitas .................................. 22
2.2.2.2 Pengertian Penjualan .................................... 23
2.2.2.3 Efektivitas Penjualan ................................... 24
2.2.2.4 Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi

Penjualan ..................................................... 25
2.2.2.5 Bagan Alir Dokumen Penjualan .................... 26
2.3

Kerangka Pikir ..................................................................... 29
2.3.1 Pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas
penjualan ................................................................... 29
2.3.2 Pengaruh Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Terhadap Efektivitas Penjualan .................................. 30
2.3.3 Pengaruh Praktek yang Sehat Terhadap Efektivitas
Penjualan ................................................................... 31
2.3.4 Pengaruh Karyawan yang Cakap Terhadap Efektivitas
Penjualan .................................................................... 32

2.4

Hipotesis

..................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 34
3.1

Objek Penelitian .................................................................... 34

3.2

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................... 34

3.3

Teknik Penentuan Sampel ..................................................... 38
3.3.1 Populasi ..................................................................... 38
3.3.2 Sampel ..................................................................... 38

3.4

Teknik Pengumpulan Data .................................................... 39

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.1 Pengumpulan Data ..................................................... 39
3.4.2 Jenis Data .................................................................. 40
3.4.3 Sumber Data .............................................................. 40
3.5

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................... 40
3.5.1 Teknik Analisis .......................................................... 40
3.5.2 Uji Kualitas Data ....................................................... 41
3.5.2.1

Uji Validitas Data ........................................ 41

3.5.2.2

Uji Reliabilitas .............................................. 41

3.5.2.3

Uji Normalitas .............................................. 42

3.5.3 Uji Asumsi Klasik ..................................................... 42
3.5.4 Uji Hipotesis .............................................................. 44
3.5.4.1

Uji F (Uji Kesesuaian Model) ...................... 44

3.5.4.2

Uji T ............................................................ 46

BAB IV HASIL PENEILTIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 47
4.1

Deskripsi Singkat PT. BEHAESTEX .................................... 47
4.1.1 Sejarah Singkat PT. BEHAESTEX ............................ 47
4.1.2 Visi dan Misi Perubahan ............................................ 48
4.1.3 Struktur Organisasi .................................................... 49

4.2

Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................... 52
4.2.1 Rekapitulasi Jawaban Struktur Organisasi .................. 52
4.2.2 Rekapitulasi Jawaban Sistem Otorisasi dan Prosedur
Pencatatan ................................................................. 53
4.2.3 Rekapitulasi Jawaban Praktek Yang Sehat ................. 54

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.4 Rekapitulasi Jawaban Karyawan Yang Cakap ............ 55
4.2.5 Rekapitulasi Jawaban Efektivitas Penjualan ............... 56
4.3

Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas .............................. 57
4.3.1 Uji Validitas .............................................................. 57
4.3.2 Uji Reliabilitas ........................................................... 59
4.3.3 Uji Normalitas ........................................................... 60

4.4

Pengujian Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda ............... 61
4.4.1 Uji Autokorelasi ........................................................ 61
4.4.2 Uji Multikolinieritas .................................................. 61
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas .............................................. 62

4.5

Analisis dan Pengujian Hipotesis .......................................... 63
4.5.1 Persamaan Regresi ..................................................... 64
4.5.2 Pengujian Hipotesis dengan Uji Kesesuaian Model
(uji F)

..................................................................... 66

4.5.3 Pengujian Hipotesis Dengan Uji Parsial (Uji t) .......... 68
4.6

BAB V

Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 70

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 75
5.1

Kesimpulan

..................................................................... 75

5.2

Saran

..................................................................... 75

5.3

Keterbatasan Penelitian ......................................................... 76

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS
PENJ UALAN PADA PT BEHAESTEX TEXTILE INDUSTRY DI GRESIK

Oleh :
UMAR
1013010135
ABSTRAK
Salah satu faktor agar efektivitas penjualan dapat tercapai adalah
terdapatnya sistem pengendalian intern yang baik dan memadai didalam
perusahaan. Mengingat pentingnya kegiatan penjualan dalam perusahaan, maka
harus diperhatikan unsur-unsur didalam pengendalian intern yang merupakan
dasar bagi terlaksananya efektivitas penjualan. Kemungkinan terjadi
penyimpangan yang timbul dari kegiatan penjualan sangat besar. Apabila
pengelolaan kegiatan penjualan tidak dikendalikan dengan sistem pengendalian
intern yang baik dan memadai, maka secara langsung akan merugikan perusahaan
karena sasaran penjualan tidak terealisasi dan mengakibatkan kerugian pada
perusahaan. Pengendalian intern merupakan hal yang wajib dimiliki oleh setiap
perusahaan.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Struktur Organisasi
(X1), Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan (X2), Praktek yang Sehat (X3),
Karyawan yang Cakap (X4), dan Efektivitas Penjualan (Y). Sampel dalam
penelitian ini adalah 39 karyawan bagian penjualan pada PT BEHAESTEX
Gresik. Data yang dipergunakan adalah data primer dalam bentuk kuisioner.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regres Linier
Berganda.
Hasil penelitian menemukan Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
mempunyai pengaruh terhadap Efektivitas Penjualan. Sedangkan Struktur
Organisasi, Praktek yang Sehat, Karyawan yang Cakap tidak mempunyai
pengaruh terhadap Efektivitas Penjualan pada PT. BEHAESTEX.
Keywords : Pengendalian Intern: Struktur Organisasi, Sistem otorisasi dan
Prosedur Pencatatan, Praktek yang Sehat, Karyawan yang Cakap, dan Efektivitas
Penjualan

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

INFLUENCE OF SYSTEM INTERNAL CONTROL OF SALES
EFFECTIVENESS IN PT. BEHAESTEX TEXTILE INDUSTRY GRESIK
By :
UMAR
1013010135
ABSTRACT
One of the factors in order to achieve sales effectiveness is the presence of
a good and adequate system of internal control within the company. Given the
importance of the company's sales activities, any elements in internal control
should be noted because that are the basis for the implementation of sales
effectiveness. Possibility of deviations arising from the sales activities is very
large. If the management of sales activities are not controlled by good and
adequate system of internal control, then it will directly harm the company as
sales goals not achieved and result in losses to the company. Internal control is a
must have for any company.
The variables used in this study is Organizational Structure (X1), System
Authorization and Registration Procedures (X2), Healthy Practice (X3), Capable
Employees (X4), and Sales Effectiveness (Y). The samples in this study were 39
employees in the sales department BEHAESTEX PT Gresik. The data used is
primary data in the form of a questionnaire. The analysis technique used in this
research are Linear Recourse.
The results found Authorization System and Recording Procedures have
any impact on sales effectiveness. Meanwhile, Organizational Structure, Practice
Healthy, Capable Employees have no influence on the Effectiveness of Sales at
PT. BEHAESTEX.
Keywords: Internal Control: Organizational Structure, System
Authorization and Registration Procedures, Healthy Practice, Competent
Employees and Sales Effectiveness.

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Sebagian besar pendapatan perusahaan diperoleh dari hasil penjualan,
Penjualan yang maksimal diharapkan dapat menjadi ukuran keberhasilan
perusahaan dalam melakukan kegiatan usaha. Di dalam setiap perusahaan perlu
adanya struktur pengendalian internal penjualan yang memadai agar hasil
penjualan dapat dipertanggung jawabkan dan digunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Penjualan merupakan aktivitas yang paling utama di dalam suatu
perusahaan, karena dari penjualan perusahaan memperoleh kas masuk
(pendapatan), yang akan digunakan untuk kesenjangan dan kelangsungan hidup
perusahaan.
Menurut Moekijat (2000:48), penjualan adalah suatu kegiatan yang
ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi petunjuk agar
pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan
serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua
belah pihak, sedangkan pengertian penjualan menurut Basu Swastha (2001:8),
adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual, untuk
mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Efektivitas penjualan dapat diukur dengan membandingkan target
penjualan dengan realisasi penjualan. Penjualan perusahaan dapat disebut efektif

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

apabila target penjualan yang ditetapkan manajemen perusahaan dapat
direalisasikan dengan optimal. Dengan penjualan yang memenuhi target dan
bahkan melebihi target penjualan yang direncanakan, maka perusahaan akan
mendapatkan laba yang optimal yang dapat digunakan untuk kelangsungan hidup
perusahaan dan perkembangan perusahaan. Sebaliknya, jika efektivitas penjualan
tidak tercapai dalam artian target penjualan belum direalisasikan sepenuhnya
maka dapat mempengaruhi laba yang diperoleh semakin sedikit, bahkan
perusahaan dapat mengalami kerugian sehingga tidak mampu beroperasi lagi.
Salah satu faktor agar efektivitas penjualan dapat tercapai adalah
terdapatnya sistem pengendalian intern yang baik dan memadai didalam
perusahaan. Mengingat pentingnya kegiatan penjualan dalam perusahaan, maka
harus diperhatikan unsur-unsur didalam pengendalian intern yang merupakan
dasar

bagi

terlaksananya

efektivitas

penjualan.

Kemungkinan

terjadi

penyimpangan yang timbul dari kegiatan penjualan sangat besar, apabila
pengelolaan kegiatan penjualan tidak dikendalikan dengan sistem pengendalian
intern yang baik dan memadai, maka secara langsung akan merugikan perusahaan
karena sasaran penjualan tidak terealisasi dan mengakibatkan kerugian pada
perusahaan (Dewi, 2010).
Pengendalian intern merupakan hal yang wajib dimiliki oleh setiap
perusahaan. Seluruh kegiatan operasional yang ada pada perusahaan memiliki
standar atau prosedur yang ditetapkan agar dapat bertahan hidup dalam mencapai
tujuan dan sasaran perusahaan, dengan demikian manajemen perusahaan harus
dapat membuat suatu sistem yang baik dalam segala aktivitas kegiatan perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

yang dikendalikan oleh sebuah pengendalian intern yang ada pada perusahaan
tersebut.
Menurut Krismiaji (2005:218), pengendalian intern adalah rencana
organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva,
menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi,
dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen, sedangkan pengendalian
intern menurut Widjajanto (2001:18) adalah suatu pengendalian yang meliputi
struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan oleh
perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan aktiva perusahaan, mengecek
kecermatan dan ketelitian data akuntansi, meningkatkan efisiensi dan mendorong
kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi.
Pengendalian intern yang terdapat dalam perusahaan tidak hanya
mencakup kegiatan akuntansi dan keuangan saja tetapi meliputi segala aspek
kegiatan perusahaan. Pengendalian intern dapat digunakan untuk: 1) Menjaga
keamanan harta milik perusahaan; 2) Memberikan keyakinan bahwa laporan –
laporan yang disampaikan kepada pimpinan adalah benar; 3) Meningkatkan
efisiensi usaha; dan 4) Memastikan bahwa kebijakan - kebijakan yang telah
ditetapkan oleh pimpinan telah dijalankan dengan baik. Alasan perusahaan untuk
menggunakan sistem pengendalian intern adalah untuk membantu pimpinan agar
seluruh kegiatan operasional perusahaan dapat mencapai tujuan dengan efisien.
Proses untuk mengamankan kegiatan operasional dalam perusahaan sangat
diperlukan prosedur pemeriksaan yang direncanakan untuk memverifikasi
keefektifan sistem pengendalian intern, efektivitas sistem pengendalian intern

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

perusahaan sangat diperlukan terutama ditujukan untuk mendapatkan informasi
mengenai: frekuensi pelaksanaan proses dari pengendalian yang ditetapkan, mutu
pelaksanaan prosedur pengendalian dan karyawan yang melaksanakan prosedur
pengendalian tersebut.
Sistem pengendalian intern yang efektif, harus diperhatikan unsur-unsur
yang terkandung didalamnya, menurut Widjajanto (2001:18), unsur-unsur
pengendalian intern meliputi struktur organisasi yang memisahkan tanggung
jawab fungsional secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan,
pelaksanaan praktek yang sehat, dan karyawan yang berkualitas sesuai dengan
tanggung jawab yang dipikulnya.
Menurut Susanto (2008:17), suatu perusahaan beroperasi dengan tujuan
untuk mendapatkan laba, banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian laba
tersebut diantaranya efisiensi, efektivitas, pengendalian, dan resiko. Pernyataan ini
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara pengendalian intern
dengan efektivitas penjualan. Efektivitas penjualan mampu mempengaruhi
pencapaian laba yang diinginkan perusahaan jika pengendalian intern didalam
perusahaan dilaksanakan sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditentukan
manajemen perusahaan, terutama yang berkaitan dengan struktur organisasi,
sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat, serta karyawan yang
cakap, ini berarti pengendalian intern sangat berperan penting dalam efektivitas
penjualan.
Perkembangan usaha dalam dunia industri saat ini berkembang dengan
pesat, bahkan bisa dibilang sangat maju. PT. BEHAESTEX merupakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

perusahaan yang bergerak di bidang industri dan menghasilkan produk berupa
sarung.
Salah satu aktivitas yang sangat penting di PT. BEHAESTEX adalah
penjualan, dalam perusahaan tersebut penjualan merupakan komponen yang
sangat penting karena bersangkutan dengan kelangsungan hidup perusahaan.
Untuk mewujudkan keberhasilan sistem dan prosedur yang baik, maka diperlukan
kerjasama dan komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan – karyawan
yang terkait, serta tujuan dan sasaran dalam kegiatan operasionalnya. Tujuan dan
sasaran PT. BEHAESTEX salah satunya adalah mencapai keuntungan yang
maksimal, karena kelangsungan kegiatan operasional perusahaan membutuhkan
biaya yang tidak sedikit, maka salah satu kegiatan operasional yang dapat
menghasilkan keuntungan maksimal adalah penjualan, kegiatan penjualan pada
PT.

BEHAESTEX

merupakan

ujung

tombak

dalam

mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan.
Seperti halnya pada perusahaan-perusahaan yang lain, PT. BEHAESTEX
harus mempunyai sistem pengendalian intern yang cukup sehingga kegiatan
penjualan perusahaan tetap berjalan lancar sesuai rencana manajemen. PT.
BEHAESTEX telah menerapkan pengendalian intern dalam kegiatan penjualan
sarung. Terbukti dengan adanya 1) Struktur organisasi dalam perusahaan yang
membentuk suatu tingkat jabatan tertentu sehingga tidak terjadi tumpang tindih
tugas; 2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan sebagian
kekuasaan manajemen untuk karyawan melakukan kegiatan termasuk pencatatan
yang sesuai prosedur dan fungsinya, serta mengambil keputusan; 3) Praktek yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

sehat didalam perusahaan salah satunya adalah karyawan wajib mengambil cuti
yang menjadi haknya; 4) Karyawan yang cakap, perusahaan melakukan seleksi
dan test-test untuk menentukan calon pegawai yang memenuhi kriteria yang
diinginkan dan diadakan pelatihan bagi pegawai yang sudah diterima bekerja
dalam perusahaan.
Melihat tingkat efektivitas penjualan di PT. BEHAESTEX Gresik, penulis
mendapatkan data penjualan sebagai berikut :
Tabel 1. Data penjualan produk sarung rubat pada tahun 2013
Bulan

Target Penjualan (Kodi)

J umlah Penjualan Pr oduk (Kodi)

Januari
500.000
Februari
500.000
Maret
500.000
April
500.000
Mei
1.750.000
Juni
2.000.000
Juli
2.000.000
Agustus
500.000
September
1.500.000
Oktober
500.000
November
500.000
Desember
500.000
Sumber : PT. Behaestex Gresik,2013
Berdasarkan

tabel

diatas,

data

467.866
438.941
687.948
982.312
2.078.637
2.286.387
2.339.953
739.230
1.806.592
943.912
643.182
498.839

penjualan

perusahaan

mengalami

permasalahan pada bulan-bulan tertentu, dari data tersebut hanya ada 3 (tiga)
bulan yang penjualannya dibawah 500.000 kodi produk sarung. Pada bulan
Januari penjualan sebesar 467.866 kodi sarung, bulan Februari sebesar 438.941
kodi sarung, dan pada bulan Desember sebesar 498.839 kodi sarung.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menjadikan hal tersebut sebagai
fenomena yang menarik untuk diteliti. Peneliti menduga bahwa ada pengaruh
sistem

pengendalian

intern

terhadap

efektivitas

penjualan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pada

PT.

7

BEHAESTEX, dalam penelitian ini penulis ingin membuktikan pengaruh
efektivitas penjualan pada PT. BEHAESTEX berdasarkan sistem pengendalian
intern dalam mencapai tingkat efektivitas penjualan pada PT. BEHAESTEX,
maka pada kesempatan ini penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai “
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Efektivitas Penjualan di PT.
BEHAESTEX Textile Industry Gr esik”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka
permasalahan yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan,
praktek yang sehat, karyawan yang cakap berpengaruh terhadap efektivitas
penjualan.

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan membuktikan bahwa
struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat,
karyawan yang cakap berpengaruh terhadap efektivitas penjualan.

1.4. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihakpihak yang berkepentingan, yaitu :
1. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

perusahaan yang diteliti mengenai pengaruh sistem pengendalian intern
terhadap efektivitas penjualan, sehingga perusahaan dapat lebih baik lagi
dalam mengambil keputusan untuk menjalankan perusahaan.
2. Bagi Akademis
Mampu

menambah

Pembangunan

informasi

“Veteran”

Jawa

dan

pengetahuan

Timur,

mengenai

pada

Universitas

pengaruh

sistem

pengendalian intern terhadap efektivitas penjualan pada perusahaan khususnya
pada PT. BEHAESTEX.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman
peneliti tentang ilmu akuntansi dibidang sistem pengendalian intern khususnya
pengaruhnya terhadap efektivitas penjualan sarung. Bagi peneliti lain, hasil
penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi untuk melakukan
kegiatan penelitian selanjutnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
H.Moermahadi Soeraja Djanegara dan Maicella Chandra Haryadi (2007),
“Studi Tentang Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan (Studi kasus pada PT.
Anta Express Tour & Travel Service, Tbk.)”.Berdasarkan penelitiaannya
diperoleh hasil kesimpulan bahwa sistem pengendalian intern penjualan dimana
manajemen telah mempunyai struktur organisasi yang baik, masing-masing
departemen mempunyai otoritas dan tanggung jawab yang jelas, dan prosedur
penjualan sudah sesuai dengan standar operating procedure bisnis tour and travel.
Triandi dan Diapari (2007).“Evaluasi Sistem Pengendalian Intern
Penjualan Terhadap Peningkatan Efektivitas Penjualan Kamar (Studi Kasus pada
Hotel Horison Bekasi)”.Berdasarkan penelitiaannya diperoleh hasil kesimpulan
bahwa sistem pengendalian intern penjualan dimana manajemen telah mempunyai
struktur organisasi yang baik, masing-masing departemen mempunyai otoritas dan
tanggung jawab yang jelas, dan prosedur penjualan sudah sesuai dengan standar
operating procedure bisnis perhotelan.
Anastasia (2009), dengan judul ”Pengaruh Struktur Organisasi, Sistem
Informasi,

dan

Pendelegasian

Wewenang

Terhadap

Efektivitas

Sistem

Pengendalian Manajemen pada RSUD Ende ”. Penelitian ini dilaksanakan dengan
teknik semantic differensial dengan menggunakan data primer berupa kuisioner,
dari hasil analisis disimpulkan bahwa pada pengujian secara simultan dengan
9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

menggunakan uji F menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara struktur
organisasi, sistem informasi, dan pendelegasian wewenang terhadap efektivitas
sistem pengendalian manajemen terbukti kebenarannya.
Fitria (2010), dengan judul “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern
Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Keramik Diamond Gresik”. Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan peneliti pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan yaitu hasil uji F didapatkan pengaruh secara simultan
(bersama-sama) antara struktur organisasi, sistem wewenang, dan prosedur
pencatatan, praktik yang sehat, dan tingkat kecakapan pegawai terhadap kinerja
karyawan, dan hasil uji T diperoleh data yang menunjukan bahwa masing-masing
variable bebas yaitu : struktur organisasi belum mampu mempengaruhi kinerja
karyawan,

sistem

wewenang

dan

prosedur

pencatatan

belum

mampu

mempengaruhi kinerja karyawan, praktek yang sehat mampu mempengaruhi
kinerja karyawan, tingkat kecakapan pegawai mampu mempengaruhi kinerja
karyawan.
Tachbira (2011), dengan judul Pengaruh Pemeriksaan Manajemen
terhadap Efektivitas Penjualan PT. Graha Agung Kencana. Hasil penelitiannya
adalah Perencanaan (X1), Organisasi (X2), dan Pengendalian (X3) berpengaruh
kuat terhadap efektivitas Penjualan (Y), terbukti dari nilai koefesien determinasi
(R2) yang dihasilkan sebesar 74,3%. Sebagian teruji kebenarannya, karena
perencanaan dan organisasi berpengaruh positif terhadap efektivitas penjualan
sedangkan pengendalian tidak berpengaruh terhadap efektivitas penjualan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sistem Pengendalian Intern
2.2.1.1 Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut Mulyadi (2008 : 2) yaitu sekelompok unsur
yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dirinci lebih
lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari
subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang
membentuk subsistem tersebut.
2. Unsur-unsur sistem tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan.Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lainnya
sifat serta kinerja sama antar unsur sistem tersebut mempunyai bentuk
tertentu.
3. Unsur-unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sistem
pernafasan kita merupakan salah satu sistem yang ada dalam tubuh kita, yang
merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh.

2.2.1.2 Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2008:163), sistem pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Menurut Reeve (1999:183), pengendalian intern merupakan kebijakan dan
prosedur yang melindugi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa
informasi

akurat

dan

memastikan

bahwa

perundang-undangan

dipatuhi

sebagaimana mestinya.
Menurut Widjayanto (2001:18), pengendalian intern adalah sistem yang
terjalin dalam organisasi dengan menerapkan berbagai metode dan cara atau tolak
ukur lainnya dengan tujuan agar kegiatan berjalan menurut apa yang digariskan.
Pengertian pengendalian (control) menurut Susanto (2008:88)
“Pengendalian (control)

adalah

meliputi semua metode, kebijakan, dan prosedur

organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan perusahaan, akurasi, dan
kekayaan data manajemen serta standar operasi manajemen lainnya.”
Menurut COSO dalam buku Susanto (2008: 95) pengendalian intern dapat
didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi,
manajemen, dan karyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan yang
menyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui :
1. Efisiensi dan efektifitas operasi
2. Penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya
3. Kataatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.
Menurut tujuannya, sitem pengendalian intern dibagi menjadi dua macam
yaitu : pengendalian intern akuntansi dan pengendalian intern administratif.
Kedua jenis pengendalian tersebut selanjutnya dijelaskan sebagai berikut :
(Mulyadi,2008:164)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

1.

Pengendalian intern akuntansi, meliputi struktur organisasi, metode, dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan
organisasi dan mengecek keandalan dan ketelitian data akuntansi .
Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan
para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

2.

Pengendalian intern administratif, meliputi struktur organisasi, metode, dan
ukuran-ukuraan yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi
dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
Beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian

intern dikelompokan dalam suatu struktur yang terdiri dari prosedur dan kebijakan
perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaan.

2.2.1.3 Tujuan Sistem Pengendalian intern
Tujuan pengendalian intern menurut Widjaja (1995:2) adalah sebagai
berikut :
1.

Menyediakan

data-data

yang

dapat

diandalkan.

Agar

dapat

menyelenggarakan operasi usahanya dengan baik manajemen harus
mempunyai informasi yang akurat. Berbagai jenis informasi dibutuhkan
untuk mengambilkan berbagai keputusan usaha yang penting.
2.

Mengamankan aktiva dan catatan perusahaan. Apabila tidak dilindungi
dengan sistem pengendalian yang memadai, aktiva perusahaan dapat dicuri,
disalahgunakan, atau rusak tanpa sengaja. Pengamanan terhadap aktiva dan
catatan tertentu semakin bertambah penting karena masuknya sistem

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

komputer di dunia usaha.
3.

Meningkatkan efisiensi usaha. Sistem pengendalian intern dalam suatu
organisasi dimaksudkan untuk menghindarkan pengulangan kerja yang tidak
perlu, dan pemborosan dalam seluruh aspek usaha, serta mencegah
penggunaan sumber daya secara tidak efisien.

4.

Mendorong ditaatinya setiap kebijakan yang telah ditetapkan. Manajemen
membuat berbagai peraturan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem
pengendalian intern ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa segala
peraturan dan prosedur ini ditaati oleh karyawan perusahaan.
Adapun tujuan sistem pengendalian intern menurut Reeve (1999:183)

adalah :
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakanmanajemen.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan adanya sistem pengendalian intern
adalah untuk menjaga kekayaan perusahaan, menjamin ketelitian dan reabilitas
data akuntansi, tercapainya efisiensi kerja, dan kepatuhan karyawan terhadap
kebijakan manajemen.

2.2.1.4 Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Unsur mendapatkan sistem pengendalian intern yang efektif, kita harus
memperhatikan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Unsur-unsur inilah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

yang merupakan dasar bagi terlaksananya suatu sistem pengendalian intern.
Menurut Baridwan (1991 : 14-16) unsur-unsur tersebut adalah :
1.

Struktur organisasi memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Suatu dasar yang berguna dalam menyusun struktur organisasi perusahaan
adalah pertimbangan bahwa organisasi itu harus fleksibel dalam artian
memungkinkan adanya penyesuaian tanpa harus dapat menunjukan garisgaris wewenang dan fungsi masing-masing bagian.
Dapat memenuhi syarat bagi adanya suatu pengendalian yang baik hendaknya
struktur organisasi dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional. Pemisahan
fungsi-fungsi ini diharapkan dapat mencegah timbulnya kecurangan dan
penyimpangan dalam perusahaan.

2.

Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh
karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian
wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Prosedur
pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dan
dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan yang
tinggi, dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya
dokumen pembukuan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi, sehingga
prosedur pencatatan yang baik akan dihasilkan dan dapat menghasilkan
informasi yang lebih teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang,
pendapatan, dan biaya suatu organisasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

3.

Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi.
Memiliki pengertian bahwa setiap pegawai dalam perusahaan melaksanakan
setiap tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Misalnya
bagian akuntansi baru mencatat utang setelah menerima dan memeriksa
dokumen pendukung transaksi pembelian seperti surat permintaan pembelian,
laporan penerimaan barang, dan faktur dari penjual. Praktek yang sehat ini
harus berlaku untuk seluruh prosedur yang ada, sehingga pekerjaan suatu
bagian akan langsung dicek oleh bagian lainnya.

4.

Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Karyawan yang cakap mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem
pengendalian intern, apabila disusun struktur organisasi yang tepat, prosedurprosedur yang baik tetapi tingkat kecakapan pegawai tidak memenuhi syaratsyarat yang diminta, bisa diharapkan bahwa sistem pengendalian intern juga
tidak akan berhasil dengan baik, untuk mendapatkan pegawai yang tingkat
kecakapannya cukup, langkah-langkah harus dimulai sejak penerimaan
pegawai baru, hendaknya dilakukan seleksi dan test-test agar dapat ditentukan
apakah calon pegawai dapat diterima bekerja dalam perusahaan, dan perlu
diadakan pelatihan-pelatihan agar dapat meningkatkan kecakapan pegawai
tersebut,

hal

ini

dilakukan agar

pegawai

dapat

selalu

mengikuti

perkembangan perusahaan. Pegawai yang cukup cakap untuk suatu pekerjaan
bukan berarti pegawai yang tingkat pendidikannya paling tinggi, sehingga
gaji juga besar, tetapi mungkin dengan pendidikan menengah sudah cukup
tapi dia memiliki keahlian yang cakap dibidangnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Lima unsur pengendalian internal (elements of internal control) untuk
mencapai empat tujuan pengendalian internal menurut Reeve (1999:184) adalah
sebagai berikut :
1.

Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap
manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu
faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah falsafah
manajemen dan siklus operasi. Manajemen harus menekankan pentingnya
pengendalian dan mendorong dipatuhinya kebijakan pengendalian akan
menciptakan lingkungan pengendalian yang efektif.

2.

Penilaian Risiko
Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh risiko meliputi
perubahan-perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan
peraturan, perubahan faktor-faktor ekonomi seperti suku bunga, dan
pelanggaran karyawan atas kebijakan dan prosedur perusahaan. Manajemen
harus memperhitungkan risiko ini dan mengambil langkah penting untuk
mengendalikannya sehingga tujuan dari pengendalian internal dapat dicapai.
Setelah resiko

diidentifikasi,

maka dapat dilakukan analisis untuk

memperkirakan besarnya pengaruh dari risiko tersebut serta tingkat
kemungkinan terjadinya, dan untuk menentukan tindakan-tindakan yang akan
meminimumkannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

3.

Prosedur Pengendalian
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan jaminan yang wajar
bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk pencegahan penggelapan, kita
akan membahas secara singkat prosedur pengendalian yang dapat dipadukan
dengan sistem akuntansi. Prosedur-prosedur tersebut adalah :
a. Pegawai

yang

kompeten,

perputaran

tugas

dan

cuti

wajib,

sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur untuk memastikan
bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas yang diembannya.
Karena itu, para karyawan bagian akuntansi harus mendapat pelatihan
yang memadai dan diawasi dalam melaksanakan tugasnya. Ada baiknya
juga bila dilakukan perputaran atau rotasi tugas di antara karyawan
klerikal dan mengharuskan para karyawan nonklerikal untuk mengambil
cuti. Kebijakan ini mendorong para karyawan untuk menaati prosedur
yang digariskan. Disamping itu, kesalahan atau penggelapan dapat
dideteksi.
b. Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya ketidak efisienan, kesalahan dan
penggelapan, maka tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan harus
dibagi kepada dua orang atau lebih. Misalnya, tanggung jawab untuk
pembelian, penerimaan dan pembayaran atas perlengkapan komputer
harus dibagi kepada tiga orang atau departemen. Jika orang yang sama
melakukan pemesanan, memeriksa penerimaan atas barang yang dipesan
dan melakukan pembayaran kepada pemasok, maka penyelewengan bisa
terjadi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

c. Pemisahan

operasi,

pengamanan

aktiva

dan

akuntansi

kebijakan pengendalian harus menetapkan pihak-pihak yang bertanggung
jawab atas berbagai aktifitas usaha. Untuk mengurangi kemungkinan
timbulnya kesalahan dan penggelapan, maka tanggungjawab atas operasi,
pengamanan aktiva dan akuntansi harus dipisahkan. Selanjutnya, catatan
akuntansi akan digunakan sebagai alat pengecekan independen terhadap
mereka

yang

bertugas mengamankan aktiva dan mereka

yang

berkecimpung dalam operasi usaha.
d. Prosedur pembuktian dan

pengamanan

prosedur

pembuktian

dan

pengamanan harus digunakan utnuk melindungi aktiva dan memastikan
bahwa data akuntansi dapat dipercaya. Hal ini dapat diterapkan pada
banyak hal seperti prosedur otorisasi, persetujuan dan rekonsiliasi.
4.

Pemantauan atau monitoring
Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan mengidentifikasi
dimana letak kelemahannya dan memperbaiki efektifitas pengendalian
tersebut. Sistem pengendalian internal dapat dipantau secara rutin atau
melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin bisa dilakukan dengan mengamati
perilaku karyawan dan tanda-tanda peringatan dari sistem akuntansi tersebut.

5.

Informasi dan komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan unsur dasar dari pengendalian internal.
Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur
pengendalian

dan

pemantauan

diperlukan

oleh

manajemen

untuk

mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan
pelaporan serta peraturan yang berlaku.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.1.5 Kegiatan Pengendalian Intern
Menurut Winarno (2006 : 11) dalam buku “Sistem Informasi Akuntansi”
kegiatan pengendalian intern terdiri dari :
1. Pemberian otorisasi atau transaksi dari kegiatan.
Otorisasi adalah pemberian sebagian kekuasaan manajemen kepada karyawan
untuk melakukan kegiatan dan mengambil keputusan. Hal ini perlu dilakukan
karena manajemen tidak akan mampu membuat semua keputusan dan
menjalankan kegiatan di dalam perusahaan.
2. Pembagian tugas dan tanggung jawab.
Tidak ada satu karyawan atau satu bagian pun yang dapat menyelesaikan suatu
transaksi tanpa campur tangan pihak lain. Wewenang dan tanggung jawab
dibagi atas tiga fungsi, yaitu :
1. Fungsi penyimpanan
2. Fungsi pencatatan
3. Fungsi pemberian otorisasi
3. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang baik.
Dokumen akan disimpan dalam waktu yang lama. Oleh karenanya, bahan
yang digunakan untuk membuat dokumen juga harus merupakan bahan yang
tahan lama dan berkualitas baik.
4. Perlindungan yang cukup terhadap kekayaan dan catatan perusahaan.
Perlindungan yang dapat dilakukan oleh perusahaan, agar tidak terjadi
pencurian dan penggunaan tanpa otorisasi, diantaranya dengan melakukan halhal di bawah ini :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

a. Pengawasan dan pembagian tugas dan tanggung jawab yang baik
b. Penyelenggaraan catatan aktiva dan penyajian informasi yang akurat
c. Pembatasan akses fisik terhadap kas dan berbagai dokumen penting
d. Penyediaan tempat penyimpanan yang baik
e. Pembatasan akses ruang-ruang penting
5. Pemeriksaan independentterhadap kinerja perusahaan.
Pemeriksaan kinerja ini dapat dilakukan dengan salah satu langkah berikut:
a. Melakukan rekonsiliasi antara dua catatan yang terpisah atau berbeda
mengenai suatu rekening.
b. Membandingkan antara jumlah unit persediaan di gudang dengan jumlah
menurut catatan persediaan.
c. Menyelenggarakan double entry bookkeeping, yaitu metode pencatatan
yang selalu melibatkan setidak-tidaknya dua rekening untuk mencatat satu
transaksi.
d. Menjumlah berbagai hitungan dengan cara batch totals, yaitu penjumlahan
dari atas ke bawah.

2.2.1.6 Keterbatasan Pengendalian Intern
Menurut

Susanto

(2008:110)

dalam

bukunya

“Sistem

Informasi

Akuntansi” menyatakan bahwa ada beberapa keterbatasan dari pengendalian
intern, sehingga pengendalian intern tidak dapat berfungsi, yaitu :
1. Kesalahan. Muncul ketika karyawan melakukan pertimbangan yang salah atau
perhatiannya selama bekerja terpecah.
2. Kolusi. Terjadi ketika dua atau lebih karyawan berkonspirasi untuk melakukan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

pencurian (korupsi) di tempat mereka bekerja.
3. Penyimpangan manajemen. Muncul karena manajer suatu organisasi memiliki
lebih banyak otoritas dibandingkan karyawan biasa, proses pengendalian
efektif pada tingkat manajemen bawah dan tidak efektif pada tingkat atas.
4. Manfaat dan biaya. Konsep jaminan yang meyakinkan atau masuk akal
mengandung arti bahwa biaya pengendalian internal tidak melebihi manfaat
yang dihasilkannya.

2.2.2 Efektivitas Penjualan
2.2.2.1 Pengertian Efektivitas
Efektivitas menurut Mardiasmo (2005:132) adalah efektivitas pada
dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil
guna). Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau
sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses
kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan.
Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu keberhasilan dalam pencapaian
tujuan atau target yang telah ditetapkan dalam perusahaan atau organisasi, dimana
semakin besar persentase target yang dicapai, maka semakin tinggi tingkat
efektivitasnya. Adapun kriteria untuk mengukur nilai efektivitas yaitu dengan
membagikan hasil pencapaian yang terealisasi dengan hasil yang direncanakan
oleh perusaahaan dan dikalikan 100%. Kemendagri tahun 1994 mengukur nilai
efektivitas tentang pedoman penilaian dan kinerja keuangan dapat dilihat pada
table di bawah ini :

Hak Cipta ©