PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Bidang Studi Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD Negeri 02 Kunduran Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2010/2011.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Mengasuh, membesarkan dan mendidik anak merupakan tugas yang mulia
yang tidak dapat lepas dari berbagai macam halangan dan tantangan. Telah
banyak usaha yang dilakukan orang tua untuk memberikan bekal bagi anakanaknya kelak di kehidupan yang akan datang. Harapan dan cita-cita para orang
tua untuk memperkembangkan anak semaksimal mungkin agar anak tersebut
dapat berkembang secara maksimal, namun dalam kenyataan kehidupan tidak
semua orang tua dapat membimbing anak-anak untuk menjadi manusia yang
berguna bagi dirinya sendiri maupun lingkungan. Oleh karena itu orang tua
berusaha menyekolahkan putra putrinya di suatu lembaga pendidikan. Agar anak
mampu berkembang di kelak kemudian hari, maka orang tua haruslah pandaipandai dalam memilih lembaga pendidikan mana yang tepat untuk anak-anaknya.
Agar anak mampu mengikuti perkembangan pada pendidikan dasarnya,
maka perlulah kiranya ia dimasukkan di sekolah dasar. Pada saat memasuki
Sekolah Dasar anak-anak sudah memiliki sejumlah pengetahuan dasar dalam
berbahasa yang didapat dari hasil belajar di TK maupun berasal dari bahasa
ibunya, dan hampir seluruh kaidah dasar tata bahasa dikuasainya. Pada
kesempatan anak telah dapat membuat kalimat tanya, berita, negatif, majemuk
dan sejumlah konstruksi yang lain. Mereka telah dapat menggunakan bahasa
dalam konteks sosial yang beraneka ragam. Seberapa banyak penguasaan bahasa


2

bagi anak yang baru masuk sekolah dasar, tentulah bermacam ragam sejalan
dengan kemampuan yang dimiliki anak. Dengan bekal kemampuan bahasa yang
dimiliki anak, maka guru bertugas untuk mengembangkan penguasaan dan
ketrampilan berbahasa si anak, agar anak terampil berbahasa Indonesia yang baik
dan benar.
Keterampilan berbahasa seseorang meliputi keterampilan menyimak,
membaca dan menulis. Setiap keterampilan tersebut erat sekali berhubungan.
Untuk memperoleh keterampilan berbahasa, mula-mula anak pada masa kecil
belajar menyimak, kemudian baru belajar berbicara. Selanjutnya baru, belajar
keterampilan membaca dan menulis setelah mereka masuk sekolah. Keempat
keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) tersebut
sangat erat kaitannya dengan proses berpikir seseorang dalam mendasari suatu
bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pemikirannya, semakin terampil
seseorang dalam berbahasa, semakin jelas dan cerah jalan pikirannya.
Keterampilan berbahasa tersebut dapat diperoleh dan dikuasai dengan cara
praktek dan banyak latihan.
Pada waktu mulai masuk sekolah dasar, anak-anak dihadapkan pada tugas

utama mempelajari bahasa tulis. Hal ini hampir tidak mungkin kalau mereka
belum menguasai bahasa lisan. Perkembangan bahasa anak pada periode usia
sekolah dasar ini meningkat dari bahasa lisan ke bahasa tulis. Kemampuan mereka
menggunakan bahasa berkembang. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya
adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Tata
bahasa, kosakata, dan sastra disajikan dalam konteks, yaitu dalam kaitannya

3

dengan keterampilan tertentu yang tengah diajarkan, bukan sebagai pengetahuan
tata bahasa, teori pengembangan kosakata, teori sastra sebagai pendukung atau
alat penjelas.
Keterampilan-keterampilan berbahasa yang perlu ditekankan pengajaran
berbahasa Indonesia adalah keterampilan reseptif (keterampilan mendengarkan
dan membaca) dan keterampilan produktif (keterampilan menulis dan berbicara).
Pengajaran berbahasa diawali dengan pengajaran, keterampilan reseptif,
sedangkan keterampilan produktif dapat turut tertingkatkan pada tahap-tahap
selanjutnya. Peningkatan keduanya itu menyatu sebagai kegiatan berbahasa yang
terpadu. Penyampaian bahan dengan menggunakan prinsip keterpaduan dengan
maksud agar bahan pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikaitkan antara satu

aspek dengan aspek yang lain. Demikian pula dalam keterpaduan pembelajaran
tersebut juga mengaitkan bidang studi bahasa Indonesia dengan bidang studi
lainnya, yang memiliki sangkut paut dengan tema yang diajarkan dengan ketiga
keterampilan berbahasa yang lain dengan cara beraneka ragam.
Membaca sebagai bahan pembela.jaran berbicara, dapat dilaksanakan
dengan cara bertumpu pada bahan bacaan sederhana, kemudian siswa diminta
untuk menceritakan kembali isi bacaan tersebut. Pada tahap awal, sebelum siswa
dapat membaca, hal itu dapat dilakukan oleh guru dan siswa, menyimak,
kemudian siswa disuruh untuk menyatakan kembali isi bacaan tersebut sesuai
dengan hasil penyimakan mereka. Agar dapat menumbuhkan keterampilan
berbahasa anak khusus keterampilan membaca diusia anak kelas I pada jenjang
pendidikan dasar diperlukan metode pembelajaran bahasa secara khusus. Salah

4

satu metode pembelajaran bahasa lndonesia yang dapat dikembangkan untuk
meningkatkan keterampilan membaca pada anak sekolah dasar adalah metode
SAS (Struktural Analitik Sintetik). Struktural bahasa terdiri atas kalimat. Analitik
berarti memisahkan, menceraikan, membagi, menguraikan, membongkar dan lainlain. Sintetik berarti menyatukan, menggabungkan, merangkai, menyusun. Setelah
kita mengenal struktur, mengenal bagian secara analitik, selanjutnya kita sintesis

untuk kembali mengenal struktur. Jadi usaha secara sintetik berarti kembali
mengenal bentuk struktur. Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) dalam
pembelajaran bahasan menekankan sekali hal-hal yang fungsional. Hal ini sesuai
dengan kondisi tempat penelitian yang rata-rata siswa kelas 1 belum mampu
membaca lancar karena rata-rata dari keluarga kelas menengah ke bawah yang
orangtuanya lebih mengedepankan mencari materi daripada memperhatikan
kemajuan anak di bidang pendidikannya. Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti mengambil judul :
"Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Metode
Struktural Analitik Sintetik (SAS) pada Bidang Studi Bahasa Indonesia
Siswa Kelas 1 SD Negeri 02 Kunduran Kecamatan Kunduran Kabupaten
Blora Tahun Pelajaran 2010 / 2011''.

B. Perumusan Masalah
Berpijak pada latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:

5

“Apakah penggunaan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) dapat

meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri 02
Kunduran Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan keterampilan membaca permulaan pada siswa
kelas I SD melalui metode Struktural Analitik Sintetik.
2. Tujuan Khusus
Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui penggunaan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) dapat
meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I SD
Negeri 02 Kunduran, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora tahun ajaran
2010 / 2011.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Bagi siswa dengan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) diharapkan
mampu membantu memudahkan untuk keterampilan membaca permulaan.
2. Bagi Guru

Memberikan masukan bagi guru bahwa metode pembelajaran Struktur
Analitik

Sintetik

sangat

membantu

dalam

rangka

meningkatkan

keterampilan membaca permulaan dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Bagi Kepala Sekolah

6


Memberikan masukan bagi Kepala Sekolah bahwa dengan penerapan
metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) dapat memudahkan guru dalam
memberikan bimbingan membaca permulaan dan dapat memudahkan
siswa untuk belajar membaca permulaan.
4. Bagi Pengambil Kebijakan
Sebagai kontribusi pada semua pihak pengambil kebijakan untuk
menentukan dan memutuskan suatu program dan metode pembelajaran
yang tepat untuk keterampilan membaca permulaan.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalaui Metode Artikulasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Kesehatan Pada Siswa Kelas IV SDN Dadaprejo 02 Batu

0 16 24

Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Melalui Teknik Skimming Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sd Al-Zahra Indonesia Pamulang Pada Tahun Pelajaran 2013/2014

1 6 140

Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Pasar Baru Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

4 103 122

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa melalui Metode Membaca Kritis pada Siswa Kelas V SD Negeri 18 Kampung Pansur Kecamatan Koto Xi Tarusan Tahun Pelajaran 2014/2015

1 1 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 5 SD Negeri Sidoluhur 02 Pati Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 5 SD Negeri Sidoluhur 02 Pati Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 5 SD Negeri Sidoluhur 02 Pati Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 110

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning Kelas IV Semester II SD Negeri 02 Kopeng Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 101

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SD Negeri 02 Pilang Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 84