"Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava (L.) Kuntze), Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Cristm.) Swingle), Probiotik “Y” dan Kombinasinya terhadap Pertumbuhan Escherichia Coli Secara In Vitro ".

(1)

iv ABSTRAK

AKTIVITAS ANTIMIKROBA AIR REBUSAN

DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava (L.) Kuntze), AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle), PROBIOTIK “Y” DAN

KOMBINASINYA TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

Sasya Azkalita Gamal, 2016 : Pembimbing I : Djaja Rusmana, dr., M.Si Pembimbing II : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr.,

M.Kes

Diare merupakan penyebab kematian kedua di dunia. Salah satu penyebab diare adalah bakteri Escherichia coli. Penggunaan antibiotik sebagai terapi infeksi bakteri seringkali menimbulkan resistensi bakteri dan dapat menimbulkan efek samping terhadap manusia. Untuk mengatasi masalah ini, banyak dilakukan penelitian dengan memanfaatkan pengobatan alternatif, salah satunya daun jambu biji, air perasan jeruk nipis dan larutan probiotik.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antimikroba dengan mengukur zona inhibisi antimikroba air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk

nipis, probotik “Y” dan kombinasinya terhadap E.coli secara in vitro.

Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dengan meletakan enam varian cakram berisi air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk nipis, probiotik

“Y” pada Mueller Hinton Agar yang sudah diinokulasikan E.coli. Diameter zona inhibisi (mm) yang ditimbulkan setiap cakram diukur menggunakan jangka sorong.

Hasil penelitian deskriptif menunjukan air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk nipis, probiotik “Y” dan kombinasinya memiliki aktivitas antimikroba terhadap E.coli secara in vitro. Rerata diameter zona inhibisi terluas dibentuk oleh kombinasi air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk nipis, dan probiotik “Y” (14,29mm), diikuti kombinasi air rebusan daun jambu biji dan air perasan jeruk nipis (10,74mm), air rebusan daun jambu biji (9,92mm), probiotik “Y” (9,74mm), kombinasi probiotik “Y” dan air perasan jeruk nipis (8,58mm), dan air perasan jeruk nipis (8,27mm).

Simpulan penelitian ini air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk nipis, probiotik “Y”, memiliki aktivitas antimikroba terhadap E.coli secara in vitro. Kata Kunci: daun jambu biji, jeruk nipis, antimikroba, E.coli


(2)

v ABSTRACT

ANTIMICROBIAL ACTIVITIES OF GUAVA LEAVES DECOCTION (Psidium guajava (L.) Kuntze), LIME JUICE (Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle), “Y” PROBIOTIC AND THE COMBINATION TOWARDS Escherichia coli IN VITRO

Sasya Azkalita Gamal, 2016: 1st Tutor : Djaja Rusmana, dr., M.Si

2nd Tutor : Dr. Sugiarto Puradisastra., dr., M.Kes Diarrhea is the second leading cause of death in the world. One of the cause of diarrhea is Escherichia coli bacteria. The use of antibiotics as therapy for bacterial infection often cause bacterial resistance and result in side effects for humans. In order to overcome this issue, a research that utilizes herbs as antibacterial is conducted, which involved the utilization of guava leaves, lime juice, “Y” probiotic and the combination.

The purpose of this research is to inhibition measure the zone of antimicrobial in guava leaves decoction, lime juice, “Y”probiotic and the combination towards E.coli in vitro.

This research used a diffusion method by placing six variants of discs containing guava leaves decoction, lime juice, and probiotic solutions on Mueller Hinton Agar which had been inoculated with E.coli. The diameter of the inhibition zone (mm) observed in each disc is measured with caliper.

The result of the descriptive research showed that the combination of guava leaves decoction, lime juice, “Y” probiotic and the combination had antimicrobial activities towards E.coli in vitro approach. The wider inhibition zone is formed by the combination of guava leaves decoction, lime juice, and probiotic solutions (14.29 mm), followed by combination of guava leaves decoction and lime juice (10.74 mm), guava leaves decoction (9.92 mm), probiotic solutions (9.74 mm), combination of “Y” probiotic and lime juice (8.583 mm) and lime juice (8.27 mm).

It is concluded that the guava leaves decoction, lime juice, “Y’ probiotic and the combination have antimicrobial activities towards E.coli in vitro.

Key words: guava leaves, lime juice, antimicrobial, E.coli


(3)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademik ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Jambu Biji (Psidium guajava (L.) Kuntze) ... 6

2.1.1 Taksonomi ... 6

2.1.2 Uraian Tumbuhan ... 7


(4)

ix

2.1.3 Kandungan Zat Daun Jambu Biji... 8

2.2 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) ... 10

2.2.1 Taksonomi ... 10

2.2.2 Uraian Tumbuhan ... 11

2.2.3 Kandungan ... 11

2.3 Probiotik ... 14

2.3.1 Mekanisme Kerja Probiotik ... 14

2.3.2 Penggunaan Probiotik pada Saluran Cerna ... 18

2.3.3 Lactobacilli ... 18

2.3.3.1 Lactibacillus casei Strain Shirota ... 19

2.3.3.2 Morfologi dan Karakteristik ... 19

2.4 Escherichia coli ... 20

2.4.2.1 Dinding dan Membran Sel ... 21

2.4.2.2 Komponen Antigen ... 21

2.4.2.3 Identifikasi Kuman ... 22

2.4.2.4 Klasifikasi Escherichia coli ... 23

2.5 Kloramfenikol ... 24

2.5.1 Farmakokinetik dan Farmakodinamik ... 24

2.5.2 Mekanisme Kerja ... 25

2.5.3 Mekanisme Resistensi... 25

2.5.4 Penggunan Klinis ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 26

3.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 26

3.1.1 Bahan Penelitian ... 26

3.1.2 Alat Penelitian... 27


(5)

x

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 27

3.3 Metode Penelitian ... 28

3.3.1 Desain Penelitian ... 28

3.3.2 Variabel Penelitian ... 28

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 28

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 28

3.4 Prosedur Kerja ... 29

3.4.1 Sterilisasi Alat dan Bahan ... 29

3.4.2 Pengumpulan Bahan ... 29

3.4.3 Persiapan Media Agar ... 30

3.4.4 Penanaman pada Agar MacConkey dengan Metode Penipisan Streak Plate ... 30

3.4.5 Identifikasi Bakteri ... 31

3.4.6 Pembuatan Suspensi Mikroorganisme ... 34

3.4.7 Pembuatan Air Rebusan Daun Jambu Biji ... 34

3.4.8 Pembuatan Air Perasan Buah Jeruk Nipis ... 35

3.4.9 Metode Difusi Cakram... 35

3.4.10 Cara Pemeriksaan Hasil Tes Sensitivitas Antibiotik ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Identifikasi Mikroorganisme ... 36

4.1.1 Pengamatan Mikroskopik Koloni Kuman ... 36

4.1.2 Pengamatan Makroskopik Koloni Kuman ... 36

4.1.3 Pengamatan Hasil Tes Biokimia Escherichia coli ... 37

4.2 Pengamatan Hasil Sensitivitas Zat Uji terhadap E. coli ... 38

4.3 Pembahasan ... 38


(6)

xi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 41

5.1 Simpulan ... 41

5.2 Saran ... 41

Daftar Pustaka ... 43

LAMPIRAN 1 Alat dan Bahan ... 48

LAMPIRAN 2 Hasil Penelitian ... 49

LAMPIRAN 3 Hasil Senstivitas Zat Uji ... 54

RIWAYAT HIDUP ... 56


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Daun Jambu Biji ... 6

Gambar 2.2 Jeruk Nipis... 10

Gambar 2.3 Pewarnaan Gram Escherichia coli... 20

Gambar 2.3 Karakteristik Escherichia coli ... 22


(8)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Tes Biokimia Escherichia coli ... 37 Tabel 4.2 Hasil Sensitivitas Uji terhadap Escherichia coli ... 38


(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Dokumentasi ... 48 LAMPIRAN 2 Hasil Penelitian ... 50 LAMPIRAN 3 Hasil Sensitivitas Zat Uji………...54


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Diare merupakan penyebab kematian kedua pada balita di dunia. Sekitar 9 persen dari semua kematian pada anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia pada tahun 2015 disebabkan oleh diare. Hampir 1 dari 5 kematian anak (sekitar 1,5 juta setiap tahun) disebabkan diare. Diare ini lebih banyak menyebabkan kematian pada anak dibandingkan AIDS, malaria dan campak (WHO, UNICEF, 2009).

Berdasarkan karakteristik penduduk di Indonesia, kemlonpok umur balita adalah kelompok yang paling tinggi menderita diare. Karakteristik diare balita tertinggi terjadi pada kelompok umur 12-23 bulan (7,6%).

Diare dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroba, termasuk bakteri, virus dan protozoa. Kelompok bakteri yang dapat menyebabkan diare yaitu Escherichia coli (25,1%), Shigella (5,6%), Campylobacter (4,5%), Salmonella (4,4%), dan lain-lain sebanyak 35% (Gerlin, 2006).

Prinsip pengobatan diare pada balita yaitu dengan menggunakan oralit sebagai cairan rehidrasi dan pemberian zinc yang akan membantu proses penyembuhan diare (Riskesdas, 2013). Diare yang lebih berat dapat diobati dengan menggunakan antibiotik (IDAI, 2009). Namun harga antibiotik cenderung mahal dan dapat memberikan efek samping terhadap manusia (Hayati, 2013). Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan herbal sebagai obat alternatif. Penggunaan bahan alami, selain lebih alami dengan efek samping yang lebih sedikit, juga lebih ekonomis dan mudah didapatkan. Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat diare adalah daun jambu biji dan buah jeruk nipis.

Daun jambu biji (Psidium guajava) memiliki kandungan kimia : tanin, eugenol, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin, polifenol dan vitamin. Kandungan eugenol yang


(11)

2

mempunyai efek antibakteri. Daun jambu biji sudah dilakukan penelitian dapat bermanfaat sebagai obat antidiare (Setiawan Dalimartha, 2000).

Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle) juga merupakan buah yang dapat digunakan untuk pengobatan diare. Pada uji antimikroba secara in vitro, air perasan jeruk nipis bersifat antimikroba terhadap Escherichia coli.

Probiotik juga mempunyai dampak yang menguntungkan dalam pengobatan diare akut pada anak. Probiotik mengurangi frekuensi dan durasi diare dengan meningkatkan respon imun, produksi substansi antimikroba dan menghambat pertumbuhan organisme patogen yang menyebabkan diare (Shinta et al., 2011). Pada penelitian sebelumnya, didapatkan hasil probiotik memiliki efek antimikroba terhadap Escherichia coli (Aditya, 2012) .

Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai aktivitas antimikroba air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk nipis, probiotik “Y” dan kombinasinya terhadap Escherichia coli secara in vitro. 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan tersebut, identifikasi masalah penelitian ini adalah :

1. Apakah air rebusan daun jambu biji mempunyai aktivitas antimikroba terhadap E. coli.

2. Apakah air perasan buah jeruk nipis mempunyai aktivitas antimikroba terhadap E. coli.

3. Apakah probiotik “Y” mempunyai aktivitas antimikroba terhadap E. coli. 4. Apakah kombinasi air rebusan daun jambu biji dan air perasan buah jeruk nipis

mempunyai aktivitas antimikroba terhadap E. coli.

5. Apakah kombinasi air perasan buah jeruk nipis dan larutan proiotik mempunyai altivitas antimikroba terhadap E. coli.

6. Apakah potensi kombinasi dari air rebusan daun jambu biji, air perasan buah

jeruk nipis dan probiotik “Y” memiliki aktivitas antimikroba lebih besar terhadap E. coli dibandingkan masing-masing dan 2 kombinasi bahan uji.


(12)

3 1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antimikroba dari air rebusan

daun jambu biji, air perasan jeruk nipis, probiotik “Y” dan kombinasinya terhadap

E. coli.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan antimikroba dengan mengukur zona inhibisi antimikroba air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk

nipis, probiotik “Y” dan kombinasinya terhadap E. coli secara in vitro. 1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang aktivitas antimikroba air rebusan daun jambu biji, air perasan buah jeruk nipis, probiotik

“Y” dan kombinasinya terhadap infeksi yang disebabkan oleh E. coli secara in vitro.

1.4.2Manfaat Praktis

Menambah wawasan masyarakat mengenai pengggunaan air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk nipis dan probiotik “Y” sebagai obat alternatif dalam menyembuhkan infeksi yang diakibatkan E. coli.


(13)

4 1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1Kerangka Pemikiran

Pada penelitian yang dilakukan oleh Arima dan Danno pada tahun 2002, Daun jambu biji memiliki kandungan eugenol, minyak atsiri, tanin, dan flavonoid yang memiliki efek antibakteri (Arima & Danno, 2002). Komposisi utama dari minyak atsiri yaitu α-pinene, β-pinene, limonen, menthol, terpenil asetat, isopropil alkohol, longicyclene, caryophyllene, bisabolen, dan curcumene (Godoy et al, 2012). Minyak atsiri bekerja pada membran sel dan sitoplasma, yang menyebabkan kerusakan dari struktur bakteri sehingga permeabilitas meningkat yang akan mengganggu fungsi sel antara lain memelihara energi sel, proses transduksi transport zat-zat dan pengaturan metabolisme. Hal ini menyebabkan bakteri lisis dan menimbulkan kematian sel. Tanin bekerja sebagai antibakteri dengan cara menghambat enzim reverse transcriptase dan DNA topoisomerase menyebabkan sel bakteri tidak dapat terbentuk.

Buah jeruk nipis mengandung senyawa golongan terpen, yaitu limonen dan flavonoid yaitu naringin, hesperidin dan rhoifolin yang memiliki aktivitas antimikroba terhadap E. coli (Setiawan Dalimartha & Adrian F., 2013). Senyawa- senyawa tersebut bersifat hidrofobik sehingga dapat menembus dinding sel dan membran sel yang menyebabkan peningkatan permeabilitas membran sel bakteri (Sikkema et al, 1994; Mills & Bone, 2000; Sirk et al, 2009). Akibatnya, sel menjadi lisis dan terjadi kematian sel bakteri (Brunton et al, 2006). Selain itu, senyawa limonen juga mengaktivasi enzim dan merusak lipopolisakarida dari dinding sel bakteri (Sikkema et al, 1994; Espina et al ,2013).

Pada probiotik didapatkan bakteri lactic-acid producing bacteria (LAB) atau disebut juga bakteri asam laktat (BAL). Pada penelitian ini bakteri yang akan digunakan adalah bakteri Lactobacillus casei strain Shirota. Mekanisme singkat dari probiotik adalah dengan meningkatkan kolonisasi bakteri probiotik di dalam lumen saluran cerna, sehingga seluruh epitel mukosa usus ditempati oleh bakteri probiotik melalui reseptor dalam sel epitel usus, sehingga tidak ada ruangan untuk


(14)

5

bakteri patogen untuk melekat pada sel epitel usus dan membuat kolonisasi bakteri patogen tidak dapat terjadi (Wawan, 2013).

Probiotik juga menghambat pertumbuhan bakteri patogen dengan stabilisasi barier mukosa mealui pembentukan asam asetat dan asam laktat, bakteriosin, reuterin, asam lemak rantai pendek, H2O2, CO2, mempengaruhi produksi enzim saluran cerna, dan meningkatkan imunitas (Shomikova et al., 1997; Sudarmo, 2003; Goel et al., 2006; Szaweska, 2007; Ouwehand & Lahtinen, 2009).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Air rebusan daun jambu biji memiliki aktivitas antimikroba terhadap E. coli.

2. Air perasan buah jeruk nipis memiliki aktivitas antimikroba terhadap E. coli.

3. Probiotik “Y” memiliki aktivitas antimikroba terhadap E. coli.

4. Kombinasi air rebusan daun jambu biji dan air perasan buah jeruk nipis memiliki aktivitas antimikroba terhadap E. coli.

5. Kombinasi air perasan buah jeruk nipis dan probiotik “Y” memiliki aktivitas antimikroba terhadap E. coli.

6. Kombinasi air rebusan daun jambu biji, air perasan buah jeruk nipis dan

probiotik “Y” memiliki aktivitas antimikroba terhadap E. coli.


(15)

41 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan simpulan seperti berikut:

 Air rebusan daun jambu biji memiliki efek antimikroba terhadap Escherichia coli

 Air perasan jeruk nipis memiliki efek antimikroba terhadap Escherichia coli

 Probiotik “Y” memiliki efek antimikroba terhadap Escherichia coli

 Kombinasi air rebusan daun jambu biji dan air perasan jeruk nipis memiliki efek antimikroba terhadap Escherichia coli lebih besar dibandingkan dengan efek antimikroba masing-masing bahan.

 Kombinasi air perasan jeruk nipis dan probiotik “Y” memiliki efek antimikroba terhadap Escherichia coli lebih besar dibandingkan dengan efek antimikroba air perasan jeruk nipis, akan tetapi lebih kecil diandingkan dengan efek antimikroba probiotik “Y”.

 Kombinasi air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk dan probiotik “Y’ memiliki efek antimikroba terbesar terhadap Escherichia coli dibandingkan masing-masing bahan dan 2 kombinasi bahan uji.

5.2Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat saran sebagai berikut :

 Penelitian dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak.

 Membandingkan efek antimikroba kloramfenikol dengan kombinasi kloramfenikol dengan air perasan jeruk nipis, air rebusan daun jambu biji dan probiotik.


(16)

42

 Kombinasi air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk nipis, probiotik “Y”, beserta kombinasinya dapat digunakan untuk terapi penyakit yang disebabkan oleh Escherichia coli.

 Dilakukan penelitian dengan menggunakan bahan ekstrak.

 Dilakukan penelitian jenis dan jumlah kuman yang berada di probiotik “Y”.

 Dilakukan uji fitokimia air perasan jeruk nipis, air rebusan daun jambu biji untuk mengetahui zat aktif yang terkandung.


(17)

i

AKTIVITAS ANTIMIKROBA AIR REBUSAN

DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava (L.) Kuntze),

AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia

(Cristm.) Swingle),

PROBIOTIK “Y”

DAN

KOMBINASINYA TERHADAP PERTUMBUHAN

Escherichia coli SECARA IN VITRO

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Sasya Azkalita Gamal 1210160

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(18)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Aktivitas antimikroba air rebusan daun jambu biji (Psidium guajava (L.) Kuntze), air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle), probiotik “Y” dan kombinasinya terhadap pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro” tepat pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat dukungan, bantuan, doa, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak, karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Yang terhormat Djaja Rusmana, dr., M.Si. sebagai pembimbing pertama dan Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes. sebagai pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu, memberikan perhatian, kesabaran dan dukungan moral, membimbing dari proses awal penyusunan hingga penyelesaian karya tulis ini.

2. Kedua orang tua penulis yaitu Ayah Gamal Syaiful dan Ibu Ade Jarlita Saanin yang senantiasa mendukung, mendoakan dan membantu penulis agar tetap melakukan penelitian ini hingga selesai.

3. Para nenek penulis, Almarhumah Uci Nadijar, Almarhumah Andung Yen, Almarhumah Oma Cip, dan Almarhumah Tuo Dodi yang telah memberikan ide penelitian kepada penulis dan selalu memberikan semangat kepada penulis sampai akhir hayat beliau semua.

4. Para keluarga Dude Nadya, Ka Dwi dan anggota keluarga lainnya yang selalu mendukung dan mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini. 5. Para sahabat: Deta Andradi, Faza Abimantrana, Komang Soni, Surya

Negara, Asri Lestari, Afra Sapiie, Shasha Qaush, Nadhira Adiatri, Farah Fauziya, Iviana Anindita, Kanishka Andhina, Nabila Ajmarina, Citra Ramadhini, Nadia Khairani, Dhio Adhinugra, Edlyn Vania, Fatria Metsa,


(19)

vii

Ardiyansyah, Dania Subrata, Regina, Bobby Yan, Aldy Chen, Patricia Helen, serta sahabat-sahabat lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu di sini yang telah mendukung dan memberi saran dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, November 2016


(20)

43

Daftar Pustaka

Aditya, M. (2012). Pengaruh Bakteri Probiotik (Lactobacillus casei) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri.

Aheme, S., & O'Brien, M. (2002). Dietary Flavonols: Chemistry, Food Content and Metabolism.

Ahmad, N., Drew, W. L., & Plorde, J. J. (2010). Sherris Medical Anioxidant (5th ed.). The McGraw-Hill Companies.

Akiyama, H., Fuji, K., Yamasaki, O., Oono, T., & Iwatsuki, K. (2001). Antibacterial Action of Several Tannin against Staphylococcus aureus. Journal of Antimicrobial Chemotherapy, 487-491.

Alcamo, I. (1983). Laboratory Fundamentals of Microbiology. London: Adison-Wesley.

Arcangelo, V., & Peterson, A. (2006). Pharmacothetapeutics for Advanced Practice: A Practical Approach. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Arima, & Danno. (2002). Isolation of Antimicrobal Compunds from Guava

(Psidium guajava L.) and Their Structural Elucidation. Bioscience, Biotechnology and Biochemistry.

Brooks, G. F., Caroll, K. C., Butel, J. S., & Morse, S. A. (2007). Jawetz, Melnick & Adelberg's Medical Microbilogy. New York: McGraw-Hill Companies. Brunton, L. L., Lazo, J. S., & Parker, K. L. (2006). Godman & Gilman's The

Pharmacological Basic of Therapeutics. San Fransisco: McGraw-Hill Companies Inc.

Brunton, L., Chabner, B., & Knollman, B. (2011). Goodman & Gillman's The Pharmacological Basis of Therapeutics. The McGraw-Hill Companies, Inc. Burnham, P. M. (2008). The Molecule of the Month. Retrieved from Bristol

University: http://www.chm.bris.ac.uk/motm/limonene/limoneneh.htm

Cabana, M. D., Shane, A. L., Chao, C., & Olivia-Hemker, M. (2006). Prebiotics in Primary Case Pediatrics . Clin pediatr.

Cahyono, B. (2010). Sukses Budidaya Jambu Biji di Pekarangan dan Perkebunan. Yogyakarta: Andi Offset.

Celiz, G., Daz, M., & Andisio, M. (2011). Antibacterial Activity of Naringin Derivatives Against Strains. J Appl Microbiol.


(21)

44

Chodak, A. (2012). The Inhibitory Effect of Polyphenols on Human Gut Microbiota. Journal of Physiology and Pharmacology, 497-503.

Cowan, M. (1999). Plant Products as Antimicrobial Agents. Clinical Microbiology Reviews, 564-582.

Cushine, T. T., & Lamb, A. J. (2005). Antimicrobial Activity of Flavonoids. In International Journal of Antimmicrobial Agent (pp. 343-356).

Dalimartha, S. (2000). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Dalimartha, S., & Adrian, F. (2013). Fakta Ilmiah Buah dan Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya Grup.

Davies, N., & Yamez, J. (2012). Flavonoids Pharmacokinetics. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Depkes, R. (2007). Kebijakan Obat Tradisional Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Espina, L., Gelaw, T. K., Lamo-Castellvi, S. d., Pagan, R., & Garcia-Gonzalo, D. (2013). Mechanism of Bacterial Inactivation bt (+)-Limonene and Its Potential Use in Food Preservation Combined Proccess. PLoS ONE.

Forbes, B., F., S. D., & S., W. A. (2002). Diagnostic Microbiology Eleventh Edition. American Association for Clinical Chemistry, Inc.

Gattuso, G., Barreca, D., Gargiulli, C., Leuzzi, C., & Caristi, D. (2007). Flavonoid Composition of Citrus Juices. In Molecules (pp. 1641-1673).

Gerlin, A. (2006). Retrieved from World Health Organization: http://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/diarrhoea_article/en /

Godoy, P., Gardner, I., Byrne, B., Leon, M., Guitterez, E., & Ovalie, M. (2012). Prevalence Risk Factors and Antimicrobial ResistanceProfiles of Salmonella from Commercial Broiler Farsmin Two Important Poultry-Producing Regions of Colombia. Journal of Food Protection, 75.

Goel, A., Dibaghi, N., Kamboj, D., & Singh, L. (2006). Probiotic : Microbial Therapy for Health Modulation. Defance Science Journal, 513-529.

Gonzales, A. (2013, July 9). Escherichia coli on MacConkey Agar. Retrieved

from Microbe World:

http://www.microbeworld.org/component/jlibrary/?view=article&id=10792 Harborne, J. B. (1993). Introduction to Ecological Biochemistry. London:

Academic Press.


(22)

45

Harley, J. P., & Prescott, L. M. (2002). Laboratory Exercises in Microbiology. The McGraw-Hill Companies.

Hayati, K. (2013).

Heber, D. (2007). PDR for Herbal Medicine. Monrvale: Thomson Healthcare Inc. Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., & Williamson, E. M. (2009). Farmakologi

dan Fisioterapi. Jakarta: EGC.

Hemraj, V., Diksha, S., & Avneet, G. (2013). A Review on Commonly Used Biochemical Test for Bacteria. Innovare Journal of Life Science, 1-7.

Hendriani, R., Rostinawati, T., & Sri Agung Fitri Kusuma. (2009). Penelusuran Antibakteri Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat Dalam Yoghurt Asal Kabupaten Bandung Barat Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kabupaten Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran.

Heyman, M. (2012, Juli 25). Effect of Lactic Acid Bacteria on Diarrheal Disease. Retrieved from http://www.jacn.org/content/19/suppl_2/137S.full

Hogg, S. (2005). Essential Microbiology. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd. IDAI. (2009). Pedoman Pelayanan Medis. IDAI.

Jawetz, Melnick, & Adelberg. (2010). Medical Microbiology. The McGraw-Hill Companies.

Katzung, B. (2004). Basic and Clinical Pharmacology. Toronto: McGraw-Hill Companies.

Kayser, F. H., Bienz, K. A., Eckert, J., & Zinkernagel, R. M. (2009). Medical Microbiology. New York: Thieme.

KEMENKES. (2011). Situasi Diare di Indonesia. Jakarta.

KEMENKES. (2015). In Profil Kesehatan Indonesia 2014 (p. 147). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kurtis, F., & Brian, D. (2013). Hesperidin. Retrieved from Examine.com: https://examine.com/supplements/Hesperidin/#ref201

Leboffe, M., & Pierce, B. (2011). A Photographic Atlas for The Microbiology Laboratory. Englewood, CO: Morton Publishing Company.

Mills, S., & Bone, K. (2000). Principles and Practice of Phytotherapies. London: Churchill Livingstone.

Network, T. G. (2005, September). Retrieved from Antimicrobial Standard

Operating Procedure:


(23)

46

https://globalhealthlaboratories.tghn.org/site_media/media/articles/Antimicrobi al_Sensitivity_Disk_Difussion.docx

Nuria, M., Faizatun, & Sumantri. (2009). Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jathropa cuircas L) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922 dan Salmonella typhi ATCC 1408. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 26-37.

Ouwehand, A., & Lahtinen, S. (2009). Mechanism of Probiotics. In Handbook of Probiotic and Prebiotic (pp. 377-440).

P.N, S. R. (2006, June). Retrieved from https://www.microrao.com/micronotes/imvic.pdf

Padjadjaran, U. (2007). Koefisien Fenol Beberapa Sampel Pembersih Tangan Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherchia coli. Bandung.

Prescott, L. M., Harley, J. P., & Klein, D. A. (2002). Microbiology (5th ed). The McGraw-Hill Companies.

Rahmadianti, F. (2014, April 11). Krisis Jeruk Nipis di Amerika, Harga Melambung Capai Rp 1 Juta per Kardus. Retrieved from detikFood: http://food.detik.com/read/2014/04/11/130219/2552175/294/krisis-jeruk-nipis-di-amerika-harga-melambung-capai-rp-1-juta-per-kardus

Rukmana, R. (2003). JERUK NIPIS, Prospek Agribisnis, Budidaya dan Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.

Sari, F., & Sari, S. (2011). Ekstraksi Zat Aktif Antimikroba dari Tanaman Yodium (Jatropha multifida Linn) sebagai Bahan Baku Alternatif Antibiotik Alami. Semarang.

Sarwono, R. (1993). Jeruk Nipis dan Pemanfaatannya. Jakarta: Penebar Swadaya. Setianegara , B., Karneli, & Yusneli. (2015). Pengaruh Ekstrak Daun Jambu Biji

(Psidium Guajava Linn) dan Ekstrak Daun Teh Hijau (Camelia Sinensis) Terhadap Pertumbuhan Escherichia Coli in vitro dan Perbandingannya dengan Kotrimoksazol.

Setyorini, T. (2015, Agustus 4). Rebusan Daun Jambu Biji, Solusi Alami untuk Atasi Rambut Rontok. Retrieved from merdeka.com: https://www.merdeka.com/gaya/rebusan-daun-jambu-biji-solusi-alami-untuk-atasi-rambut-rontok.html

Shinta, K., Hartantyo, & Wijayahadi, N. (2011). Pengaruh Probiotik pada Diare Akut: Penelitian dengan 3 Preaparat Probiotik. Sari Pediatri, 89.


(24)

47

Shomikova, A., Casa , I., Isolauri, E., Mykannen, H., & Vesikari, T. (1997). Lactobacillus reuterii as a Therapeutic Agent in Acute Diarrhea in Children. JPGN.

Sikkema, J., Bont, J. A., & Poolman, B. (1994). Intercitation of Cyclic Hydrocarbon with Biological Membranes. In The Journal of Biological Activity (pp. 8022-8028).

Sirk, T., Brown, E., Friedman, M., & Sum, K. (2009). Molecular Binding of Catechins to Biomembranes: Relastionship to Biological Activity. J Agric Food Chem, 6720-6728.

Sirk, T., Brown, E., Friedman, M., & Sum, K. (2009). Molecular Binding of Catechins to Biomembranes: Relationship to Biological Activity. In J Agric Food Chem (pp. 6720-6728).

Soedibyo, B. M. (1998). Alam Sumber Kesehatan Manfaat fan Kegunaan. Jakarta: Balai Pustaka.

Sturm, T. (2015, January 20). E. coli Gram Stain. Retrieved from Microbe World: http://www.microbeworld.org/component/jlibrary/?view=article&id=13348 Sudarmo, S. (2003). Peranan Probiotik dan Prebiotik dalam Upaya Pencegahan

dan Pengobatan Diare pada Anak. Kongres Nasional II Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia (BKGAI). Bandung: BKGAI.

Szaweska, H. (2007). Probiotics and Prebiotics in Pediatrics: Where are We Now? The Turkish Journal of Pediatrics.

Todar, K. (2016, November 23). Lactic Acid Bacteria. Retrieved from http://textbookofbacteriology.net/lactics_4.html

Todar, K. (2016, November 29). Pathogenic E.coli. Retrieved from Todar's Onlne Textbook of Bacteriology: http://textbookofbacteriology.net/e.coli.html

Wawan, I. W. (2013). Probiotik Sebagai Terapi Diare Akut pada Bayi dan Anak. WHO, UNICEF. (2009). Diarrhoea: Why Children Are Still Dying And What Can

Be Done. 9.

Winarno, F. G. (1997). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yoshoimoto, T., Furrkawa, M., & Yamamoto, S. (1983). Flavonoids: Potent Inhibitors of Arachidonate 5-lipoxygenase. Biochem Biophys Res Comm.


(1)

vii

Ardiyansyah, Dania Subrata, Regina, Bobby Yan, Aldy Chen, Patricia Helen, serta sahabat-sahabat lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu di sini yang telah mendukung dan memberi saran dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, November 2016


(2)

43

Daftar Pustaka

Aditya, M. (2012). Pengaruh Bakteri Probiotik (Lactobacillus casei) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri.

Aheme, S., & O'Brien, M. (2002). Dietary Flavonols: Chemistry, Food Content and Metabolism.

Ahmad, N., Drew, W. L., & Plorde, J. J. (2010). Sherris Medical Anioxidant (5th ed.). The McGraw-Hill Companies.

Akiyama, H., Fuji, K., Yamasaki, O., Oono, T., & Iwatsuki, K. (2001). Antibacterial Action of Several Tannin against Staphylococcus aureus. Journal of Antimicrobial Chemotherapy, 487-491.

Alcamo, I. (1983). Laboratory Fundamentals of Microbiology. London: Adison-Wesley.

Arcangelo, V., & Peterson, A. (2006). Pharmacothetapeutics for Advanced Practice: A Practical Approach. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Arima, & Danno. (2002). Isolation of Antimicrobal Compunds from Guava

(Psidium guajava L.) and Their Structural Elucidation. Bioscience, Biotechnology and Biochemistry.

Brooks, G. F., Caroll, K. C., Butel, J. S., & Morse, S. A. (2007). Jawetz, Melnick & Adelberg's Medical Microbilogy. New York: McGraw-Hill Companies. Brunton, L. L., Lazo, J. S., & Parker, K. L. (2006). Godman & Gilman's The

Pharmacological Basic of Therapeutics. San Fransisco: McGraw-Hill Companies Inc.

Brunton, L., Chabner, B., & Knollman, B. (2011). Goodman & Gillman's The Pharmacological Basis of Therapeutics. The McGraw-Hill Companies, Inc. Burnham, P. M. (2008). The Molecule of the Month. Retrieved from Bristol

University: http://www.chm.bris.ac.uk/motm/limonene/limoneneh.htm

Cabana, M. D., Shane, A. L., Chao, C., & Olivia-Hemker, M. (2006). Prebiotics in Primary Case Pediatrics . Clin pediatr.

Cahyono, B. (2010). Sukses Budidaya Jambu Biji di Pekarangan dan Perkebunan.

Yogyakarta: Andi Offset.

Celiz, G., Daz, M., & Andisio, M. (2011). Antibacterial Activity of Naringin Derivatives Against Strains. J Appl Microbiol.


(3)

44

Chodak, A. (2012). The Inhibitory Effect of Polyphenols on Human Gut Microbiota. Journal of Physiology and Pharmacology, 497-503.

Cowan, M. (1999). Plant Products as Antimicrobial Agents. Clinical Microbiology Reviews, 564-582.

Cushine, T. T., & Lamb, A. J. (2005). Antimicrobial Activity of Flavonoids. In

International Journal of Antimmicrobial Agent (pp. 343-356).

Dalimartha, S. (2000). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Dalimartha, S., & Adrian, F. (2013). Fakta Ilmiah Buah dan Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya Grup.

Davies, N., & Yamez, J. (2012). Flavonoids Pharmacokinetics. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Depkes, R. (2007). Kebijakan Obat Tradisional Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Espina, L., Gelaw, T. K., Lamo-Castellvi, S. d., Pagan, R., & Garcia-Gonzalo, D. (2013). Mechanism of Bacterial Inactivation bt (+)-Limonene and Its Potential Use in Food Preservation Combined Proccess. PLoS ONE.

Forbes, B., F., S. D., & S., W. A. (2002). Diagnostic Microbiology Eleventh Edition. American Association for Clinical Chemistry, Inc.

Gattuso, G., Barreca, D., Gargiulli, C., Leuzzi, C., & Caristi, D. (2007). Flavonoid Composition of Citrus Juices. In Molecules (pp. 1641-1673).

Gerlin, A. (2006). Retrieved from World Health Organization: http://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/diarrhoea_article/en /

Godoy, P., Gardner, I., Byrne, B., Leon, M., Guitterez, E., & Ovalie, M. (2012). Prevalence Risk Factors and Antimicrobial ResistanceProfiles of Salmonella from Commercial Broiler Farsmin Two Important Poultry-Producing Regions of Colombia. Journal of Food Protection, 75.

Goel, A., Dibaghi, N., Kamboj, D., & Singh, L. (2006). Probiotic : Microbial Therapy for Health Modulation. Defance Science Journal, 513-529.

Gonzales, A. (2013, July 9). Escherichia coli on MacConkey Agar. Retrieved

from Microbe World:

http://www.microbeworld.org/component/jlibrary/?view=article&id=10792 Harborne, J. B. (1993). Introduction to Ecological Biochemistry. London:

Academic Press.


(4)

45

Harley, J. P., & Prescott, L. M. (2002). Laboratory Exercises in Microbiology.

The McGraw-Hill Companies. Hayati, K. (2013).

Heber, D. (2007). PDR for Herbal Medicine. Monrvale: Thomson Healthcare Inc. Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., & Williamson, E. M. (2009). Farmakologi

dan Fisioterapi. Jakarta: EGC.

Hemraj, V., Diksha, S., & Avneet, G. (2013). A Review on Commonly Used Biochemical Test for Bacteria. Innovare Journal of Life Science, 1-7.

Hendriani, R., Rostinawati, T., & Sri Agung Fitri Kusuma. (2009). Penelusuran Antibakteri Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat Dalam Yoghurt Asal Kabupaten Bandung Barat Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kabupaten Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran.

Heyman, M. (2012, Juli 25). Effect of Lactic Acid Bacteria on Diarrheal Disease. Retrieved from http://www.jacn.org/content/19/suppl_2/137S.full

Hogg, S. (2005). Essential Microbiology. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd. IDAI. (2009). Pedoman Pelayanan Medis. IDAI.

Jawetz, Melnick, & Adelberg. (2010). Medical Microbiology. The McGraw-Hill Companies.

Katzung, B. (2004). Basic and Clinical Pharmacology. Toronto: McGraw-Hill Companies.

Kayser, F. H., Bienz, K. A., Eckert, J., & Zinkernagel, R. M. (2009). Medical Microbiology. New York: Thieme.

KEMENKES. (2011). Situasi Diare di Indonesia. Jakarta.

KEMENKES. (2015). In Profil Kesehatan Indonesia 2014 (p. 147). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kurtis, F., & Brian, D. (2013). Hesperidin. Retrieved from Examine.com: https://examine.com/supplements/Hesperidin/#ref201

Leboffe, M., & Pierce, B. (2011). A Photographic Atlas for The Microbiology Laboratory. Englewood, CO: Morton Publishing Company.

Mills, S., & Bone, K. (2000). Principles and Practice of Phytotherapies. London: Churchill Livingstone.

Network, T. G. (2005, September). Retrieved from Antimicrobial Standard

Operating Procedure:


(5)

46

https://globalhealthlaboratories.tghn.org/site_media/media/articles/Antimicrobi al_Sensitivity_Disk_Difussion.docx

Nuria, M., Faizatun, & Sumantri. (2009). Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jathropa cuircas L) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922 dan Salmonella typhi ATCC 1408. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 26-37.

Ouwehand, A., & Lahtinen, S. (2009). Mechanism of Probiotics. In Handbook of Probiotic and Prebiotic (pp. 377-440).

P.N, S. R. (2006, June). Retrieved from

https://www.microrao.com/micronotes/imvic.pdf

Padjadjaran, U. (2007). Koefisien Fenol Beberapa Sampel Pembersih Tangan Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherchia coli. Bandung.

Prescott, L. M., Harley, J. P., & Klein, D. A. (2002). Microbiology (5th ed). The McGraw-Hill Companies.

Rahmadianti, F. (2014, April 11). Krisis Jeruk Nipis di Amerika, Harga Melambung Capai Rp 1 Juta per Kardus. Retrieved from detikFood: http://food.detik.com/read/2014/04/11/130219/2552175/294/krisis-jeruk-nipis-di-amerika-harga-melambung-capai-rp-1-juta-per-kardus

Rukmana, R. (2003). JERUK NIPIS, Prospek Agribisnis, Budidaya dan Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.

Sari, F., & Sari, S. (2011). Ekstraksi Zat Aktif Antimikroba dari Tanaman Yodium (Jatropha multifida Linn) sebagai Bahan Baku Alternatif Antibiotik Alami.

Semarang.

Sarwono, R. (1993). Jeruk Nipis dan Pemanfaatannya. Jakarta: Penebar Swadaya. Setianegara , B., Karneli, & Yusneli. (2015). Pengaruh Ekstrak Daun Jambu Biji

(Psidium Guajava Linn) dan Ekstrak Daun Teh Hijau (Camelia Sinensis) Terhadap Pertumbuhan Escherichia Coli in vitro dan Perbandingannya dengan Kotrimoksazol.

Setyorini, T. (2015, Agustus 4). Rebusan Daun Jambu Biji, Solusi Alami untuk Atasi Rambut Rontok. Retrieved from merdeka.com: https://www.merdeka.com/gaya/rebusan-daun-jambu-biji-solusi-alami-untuk-atasi-rambut-rontok.html

Shinta, K., Hartantyo, & Wijayahadi, N. (2011). Pengaruh Probiotik pada Diare Akut: Penelitian dengan 3 Preaparat Probiotik. Sari Pediatri, 89.


(6)

47

Shomikova, A., Casa , I., Isolauri, E., Mykannen, H., & Vesikari, T. (1997).

Lactobacillus reuterii as a Therapeutic Agent in Acute Diarrhea in Children.

JPGN.

Sikkema, J., Bont, J. A., & Poolman, B. (1994). Intercitation of Cyclic Hydrocarbon with Biological Membranes. In The Journal of Biological Activity

(pp. 8022-8028).

Sirk, T., Brown, E., Friedman, M., & Sum, K. (2009). Molecular Binding of Catechins to Biomembranes: Relastionship to Biological Activity. J Agric Food Chem, 6720-6728.

Sirk, T., Brown, E., Friedman, M., & Sum, K. (2009). Molecular Binding of Catechins to Biomembranes: Relationship to Biological Activity. In J Agric Food Chem (pp. 6720-6728).

Soedibyo, B. M. (1998). Alam Sumber Kesehatan Manfaat fan Kegunaan. Jakarta: Balai Pustaka.

Sturm, T. (2015, January 20). E. coli Gram Stain. Retrieved from Microbe World: http://www.microbeworld.org/component/jlibrary/?view=article&id=13348 Sudarmo, S. (2003). Peranan Probiotik dan Prebiotik dalam Upaya Pencegahan

dan Pengobatan Diare pada Anak. Kongres Nasional II Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia (BKGAI). Bandung: BKGAI.

Szaweska, H. (2007). Probiotics and Prebiotics in Pediatrics: Where are We Now?

The Turkish Journal of Pediatrics.

Todar, K. (2016, November 23). Lactic Acid Bacteria. Retrieved from http://textbookofbacteriology.net/lactics_4.html

Todar, K. (2016, November 29). Pathogenic E.coli. Retrieved from Todar's Onlne Textbook of Bacteriology: http://textbookofbacteriology.net/e.coli.html

Wawan, I. W. (2013). Probiotik Sebagai Terapi Diare Akut pada Bayi dan Anak. WHO, UNICEF. (2009). Diarrhoea: Why Children Are Still Dying And What Can

Be Done. 9.

Winarno, F. G. (1997). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yoshoimoto, T., Furrkawa, M., & Yamamoto, S. (1983). Flavonoids: Potent Inhibitors of Arachidonate 5-lipoxygenase. Biochem Biophys Res Comm.


Dokumen yang terkait

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

9 149 61

Perubahan Dimensi Hasil Cetakan Alginat Setelah Perendaman Dalam Air Rebusan Daun Jambu Biji 25% dengan Waktu Berbeda

0 77 56

Daya Antibakteri Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Pertumbuhan Stapylococcus aureus dan Escherichia coli yang Diuji Secara In Vitro

14 137 47

Penetapan Kadar Fosfor Dalam Buah Jambu Biji Merah (Psidium Guajava L.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 30 88

Pengaruh Konsentrasi Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Pyogenes Secara in vitro

7 71 67

Formulasi dan Uji Antiseptik Sediaan Sabun Cuci Tangan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Nikmatul Ikhrom

1 8 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Secara In Vitro

0 0 8

Pengaruh Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidiu Guajava Linn) dan Ekstrak daun Teh Hijau (Camelia Sinensis) terhadap Pertumbuhan Escherichia Coli In Vitro dan Perbandingannya dengan Kotrimoksazol

2 16 20

2.2 Etiologi Penyakit Periodontal - Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

0 0 12

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

0 1 15