MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING PENDEK DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MELALUI MODEL KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang).

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING PENDEK DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MELALUI MODEL KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW

PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA DI KELAS V SDN CIJEUNGJING 1 KECAMATAN JATIGEDE

KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Yuyung Karyundi 0903318

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING PENDEK DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MELALUI MODEL KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW

PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA DI KELAS V SDN CIJEUNGJING 1 KECAMATAN JATIGEDE

KABUPATEN SUMEDANG

Oleh Yuyung Karyundi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yuyung Karyundi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

YUYUNG KARYUNDI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING PENDEK DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MELALUI MODEL KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW

PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA DI KELAS V SDN CIJEUNGJING 1 KECAMATAN JATIGEDE

KABUPATEN SUMEDANG Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dr. Herman Subarjah, M.Si NIP. 196009181986031003

Pembimbing II,

Dewi Susilawati, M.Pd. NIP. 197803102008122001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD S-1 PENJAS

Drs. Respati Mulyanto, M.Pd. NIP. 195905201988031002


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Meningkatkan kemampuan passing pendek dengan kaki bagian dalam melalui

model kooperatif teknik jigsaw pada pembelajaran sepak bola di kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Sumedang, Juni 2013 Yang membuat pernyataan

Yuyung Karyundi NIM. 0903318


(5)

i

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK… ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Istilah ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA……… ... 9

A. Kajian Teoritis ... 9

1. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 9

2. Tujuuan Pendidikan Jasmani ... 10

3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ... 11

B. Perkembangan Keterampilan Gerak ... 12

1. Pengertian Perkembangan... . 12

2. Teori Perkembangan Gerak Anak SD... 12

3. Karakteristik Anak Pada Usia Dini... 13

4. Teori Belajar Pendidikan Jasmani... 13

C. Pembelajaran Sepak Bola ... 14

1. Pengertian Sepak Bola... .. 14

2. Fasilitas dan Perlengkapan Sepak Bola... .. 15

3. Teknik Permainan Sepak Bola... . 18

D. Pembelajaran Kooperatif... . 20

1. Pembelajaran Kooperatif Jigsaw... 21

E. Siklus Model Kooperatif Teknik Jigsaw pada Passing Sepak Bola... 23

F. Hasil Temuan yang Relevan... 27


(6)

ii

BAB III METODE PENELITIAN………. ... 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 30

2. Waktu Penelitian ... 31

B. Subjek Penelitian ... 32

C. Metode dan Desain Penelitian ... 32

1. Metode Penelitian ... 32

2. Desain Penelitian ... 33

D. Prosedur Penelitian ... 34

1. Perencanaan Tindakan ... 34

2. Penerapan Tindakan ... 35

3. Pengamatan (observasi) ... 36

4. Refleksi ... 36

E. Instrumen Penelitian ... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. Pengolahan Data dan Analisis Data ... 38

1. Teknik Pemgolahan Data ... 38

2. Analisis Data ... 39

H. Validasi Data... . 40

1. Triangulasi... 40

2. Memberchek... .. 40

3. Audittrial... 41

4. ExpertOpinion... ... 41

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Paparan Data Awal ... 42

1. Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ... 43

2. Hasil Observasi Kinerja Guru ... 44

3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 45

4. Hasil Observasi Belajar siswa ... 47

B. Paparan Data Tindakan ... 49

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 49

2. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 65

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 81

C. Paparan Pendapat Guru dan Siswa ... 95

D. Pembahasan ... 95

1. Pembahasan Data Proses ... 96

a. Kegiatan Awal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 96

b. Kegiatan Inti Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 96

c. Kegiatan Akhir Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 98

2. Pembahasan Data Aktivitas Siswa ... 98


(7)

iii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 100

A. Kesimpulan... 100

1. Perencanaan ... 100

2. Pelaksanaan ... 100

3. Aktivitas Siswa ... 101

4. Hasil Belajar ... 101

B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 105

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 106


(8)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Awal Tes Kemampuan Sepak Bola ... 3

3.1 Jadwal Penelitian ... 31

4.1 Data Awal Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ... 43

4.2 Data Awal Hasil Observasi Kinerja Guru ... 44

4.3 Data Awal Observasi Aktivitas Siswa ... 46

4.4 Data Awal Tes Passing Sepak Bola ... 48

4.5 Rekapitulasi Persentase Peningkatan Data Awal... ... 49

4.6 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 51

4.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 53

4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 56

4.9 Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 59

4.10 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus I... ... 61

4.11 Rekapitulasi Hasil Kinerja Guru Siklus I ... 62

4.12 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 62

4.13 Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I... 63

4.14 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 67

4.15 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 69

4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 72

4.17 Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 75

4.18 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 77

4.19 Rekapitulasi Hasil Perolehan Kinerja Guru Siklus II ... 78

4.20 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 78

4.21 Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 79

4.22 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 83

4.23 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 85

4.24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 87

4.25 Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 90


(9)

v

4.27 Rekapitulasi Hasil Perolehan Kinerja Guru Siklus III ... 93 4.28 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 93 4.29 Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 94


(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Lapangan Sepak Bola ... 15

2.2 Gawang ... 16

2.3 Bola ... 16

2.4 Perlengkapan Permainan Sepak Bola ... 17

2.5 Mengumpan (Passing) ... 19

2.6 Passing dengan Kaki Bagian Dalam ... 20

2.7 Formasi pada Siklus 1.A... ... 23

2.8 Formasi pada Siklus 1.B... ... 24

2.9 Formasi pada Siklus 2.A... ... 24

2.10 Formasi pada Siklus 2.B... ... 25

2.11 Formasi pada Siklus 3.A... ... 26

2.12 Formasi pada Siklus 3.B... ... 27

3.1 Denah SDN Cijeungjing 1... ... 30


(11)

vii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman 4.1 Perbandingan Perencanaan Pembelajaran Pada Data Awal

dan Siklus I ... 52 4.2 Perbandingan Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Data Awal

dan Siklus I ... 55 4.3 Perbandingan Hasil Aktivitas Siswa Pada Data Awal

dan Siklus I ... 58 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Data Awal

dan Siklus I ... 60 4.5 Perbandingan Perencanaan Pembelajaran Pada Data Awal,

Siklus I dan Siklus II ... 68 4.6 Perbandingan Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Data Awal,

Siklus I dan Siklus II ... 70 4.7 Perbandingan Hasil Aktivitas Siswa Pada Data Awal,

Siklus I dan Siklus I ... 73 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Data Awal,

Siklus I dan Siklus II ... 76 4.9 Perbandingan Perencanaan Pembelajaran Pada Data Awal,

Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 84 4.10 Perbandingan Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Data Awal,

Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 86 4.11 Perbandingan Hasil Aktivitas Siswa Pada Data Awal,

Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 89 4.12 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Data Awal,


(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 106

Lampiran 2. Instrument Perencanaan Kinerja Guru Siklus I ... 112

Lampiran 3. Instrument Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I... 120

Lampiran 4. Lembar Aktivitas Siswa Siklus I ... 124

Lampiran 5. Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 126

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 128

Lampiran 7. Instrument Perencanaan Kinerja Guru Siklus II ... 134

Lampiran 8. Instrument Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 136

Lampiran 9. Lembar Aktivitas Siswa Siklus II ... 138

Lampiran 10.Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus II... 139

Lampiran 11.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 140

Lampiran 12.Instrument Perencanaan Kinerja Guru Siklus III ... 146

Lampiran 13.Instrument Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ... 148

Lampiran 14.Lembar Aktivitas Siswa Siklus III... 150

Lampiran 15.Lembar Hasil Belajar Siklus III ... 151

Lampiran 16.SK Pembimbing Skripsi ... 152

Lampiran 17.Surat Izin Penelitian... 153

Lampiran 18.Surat Keterangan Penelitian ... 154

Lampiran 19.Monitoring Bimbingan Skripsi ... 155


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan jasmani selaras dengan tujuan umum pendidikan. Pendidkan jasmani merupakan bagian dari proses pendidkan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan yang begitu luhur akan dicapai, setelah mencapai masa yang cukup lama. Hal ini disebut tujuan jangka panjang. Boleh jadi, masa yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, selama berpuluh tahun. Selanjutnya untuk mencapai tujuan jangka panjang itu, ada seperangkat tujuan anatara, yang menjadi penengah anatara tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Pendidikan jasmani itu tak lain adalah proses belajar untuk bergerak, dan bergerak melalui gerak, selain belajar dan di didik melalui gerak untuk mencapai tujuan pengajaran, dalam pendidikan jasmani itu anak diajarkan untuk bergerak. Melalui pengalaman itu akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohaninya. Menurut Safari tentang pendidikan jasmani (2011: 11) adalah:

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak

Menurut Suprijono tentang metode jigsaw (2012: 89) adalah, ”Pembelajaran dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh

guru”.

Guru bisa menuliskan topik yang akan dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point dan sebagainya. Guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui mengenai topik tersebut.Kegiatan sumbang saran ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skemata atau struktur kognitif peserta didik agar lebih siap menghadapi kegiatan pelajaran yang baru.

Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok lebih kecil. Jumlah kelompok bergantung pada jumlah konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari. Setelah kelompok asal terbentuk, guru membagikan materi takstual kepada tiap-tiap kelompok. Setiap oarang dalam setiap kelompok bertanggung


(14)

2

jawab mempelajari materi tekstual yang diterimanya oleh guru.Sesi berikutnya, membentuk kelompok ahli. Setelah kelompok ahli terbentuk, berikan mereka berdiskusi. Selanjutnya mereka kembali ke kelompok asal.

Menurut Hasanah tentang sepak bola (2009: 1), ”Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sudah terkenal di masyarakat dunia. Olahraga sepak bola merupakan olahraga yang murah dan dapat dilakukan oleh siapa pun dan dimana

pun”.

Menurut Subardi dan Setyawan tentang passing dalam sepak bola (2007: 13) adalah:

Passing merupakan keterampilan paling penting untuk menguasai bola, passing menghubungkan semua pemain di seluruh bagian lapangan dan

memungkinkan tim menciptakan serangan. Untuk menjadi seorang pemain sepak bola yang hebat, pertama kita harus memperbaiki kemampuan kita dalam mempassing. Kita harus melatih kedua kaki supaya dapat mengumpan

dengan sama baiknya”.

Passing dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam untuk

menendang bola pada jarak pendek atau sedang. Umpan ini juga dapat digunakan untuk mencetak gol pada jarak dekat.

Termasuk yang terjadi di kelas V SD Negeri Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang menujukan hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Faktor penyebab ketidak sesuaian dalam melakukan permainan sepak bola diantaranya : anak masih asal-asalan atau belum memiliki teknik menendang bola/mengoper bola yang baik, belum mempunyai perkiraaan yang matang dalam mengoper bola/passing, sehingga bola sampai tidak pada sasaranya dan kerja sama tim tidak terwujud. Selain itu faktor sarana dan prasarana yang kurang mendukung dan siswa masih tampak kurang terbina dan terlatih dalam penguasaan teknik dasar permainan sepak bola.

Di samping itu pula penyusunan rencana pembelajaran yang dirancang guru tampak belum optimal, proses pembelajaran yang belum efektif, dan pengelolaan kelas yang kurang variatif. Dengan demikian semua konsep belum dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru pendidikan jasmani dan tujuan pembelajaran belum tercapai secara optimal baik segi psikomotor, kognitif, maupaun afektif. Bertitik tolak dari hal tersebut di atas penulis tertarik untuk meneliti tentang


(15)

3

Meningkatkan Kemampuan Passing Pendek Dengan Kaki Bagian Dalam Melalui Model Kooperatif Tekhnik Jigsaw Pada Pembelajaran Sepak Bola Di Kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede”

Berdasarkan hasil tes awal yang telah dilakukan dalam tes Passing dalam sepak bola diperoleh siswa bisa dilihat dalam tabel.

Tabel 1.1

Data Awal Tes Kemampuan Passing Sepak Bola

No Nama

Aspek yang dinilai Skor Nilai KKM (70)

Sikap Awal Pelaksanaan Sikap Akhir T TT

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Trisna √ √ √ 5 55,5 √

2. Dede Sulaeman √ √ √ 7 77,7 √

3. Ade Dian P √ √ √ 8 88,8 √

4. Agustina Eka √ √ √ 4 44,4 √

5. Alvind Aditya √ √ √ 6 66,6 √

6. Ega Erlangga √ √ √ 6 66,6 √

7. Ega Putri P √ √ √ 4 44,4 √

8. Deri Suryadi √ √ √ 5 55,5 √

9. Desi Sapitri √ √ √ 4 44,4 √

10. Devi Nur A √ √ √ 4 44,4 √

11. Eva Vania Sari √ √ √ 4 44,4 √

12. Faisal Nurdin √ √ √ 5 55,5 √

13. Gugi Susilo √ √ √ 6 66,6 √

14. Hamdan Ismail √ √ √ 8 88,8 √

15. Herliyani M √ √ √ 4 44,4 √

16. Iko Korina √ √ √ 5 55,5 √

17. Ilham H √ √ √ 7 77,7 √

18. Laras Septiani √ √ √ 4 44,4 √

19. Lia Mulyati √ √ √ 4 44,4 √

20. Lies Perawati √ √ √ 4 44,4 √

21. Maya Citrawati √ √ √ 3 33,3 √

22. Mayasari √ √ √ 3 33,3 √

23. Mia Amiati √ √ √ 3 33,3 √

24. Nana Sutikna √ √ √ 8 88,8 √

25. Neng Suarsih √ √ √ 4 44,4 √

26. Neng Trisnawati √ √ √ 4 44,4 √

27. Nenti Rahayu √ √ √ 4 44,4 √

28 Putri Nurlela √ √ √ 4 44,4 √

29. Rosi Apriani √ √ √ 3 33,3 √

30. Sri Nurmalasari √ √ √ 4 44,4 √

31. Sri Nurul √ √ √ 4 44,4 √

32. Sri Rahayu √ √ √ 3 33,3 √

33. Syifa Firliasari √ √ √ 5 55,5 √

34. Wildan Abdul √ √ √ 8 88,8 √

35. Dede Febri F √ √ √ 6 66,6 √


(16)

4

No Nama

Aspek yang dinilai Skor Nilai KKM (70)

Sikap Awal Pelaksanaan Sikap Akhir T TT

1 2 3 1 2 3 1 2 3

37. Angga Erlangga √ √ √ 6 66,6 √

38. Arnanda S √ √ √ 5 55,5 √

39. Rynaldy √ √ √ 7 77,7 √

Jumlah 61 76 60 194 2153,4 7 32

Persentase% 52,1 64,9 51,2 55,2 55,2 17,9 82,05

Keterangan

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

9 (skor ideal)

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Bertitik tolak pada latar belakang masalah, penulis mencoba menerapkan pembelajaran Permainan sepak bola yaitu passing dengan menerapkan teknik jigsaw dalam passing pendek dengan menggunakan kaki bagian dalam. Penulis merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut:

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar passing pendek dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede?

b. Bagaimana proses pelaksanaan kinerja guru dalam meningkatkan gerak dasar passing pendek dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede?

c. Bagaimana aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar gerak dasar

passing pendek dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak

bola melalui model kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede?

d. Bagaimana hasil belajar siswa dalam upaya meningkatkan gerak dasar


(17)

5

bola melalui model kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede?

2. Pemecahan Masalah

Untuk kelancaran dan mempermudah penelitian penulis mencoba membatasi serta memecahkan masalah sebagai berikut:

a. Guru merencanakan alat pembelajaran yang diperlukan. Pada tahap ini guru merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan tindakan. Alat dan media yang digunakan dalam penerapan Model Kooperatif teknik jigsaw adalah bola dan lapangan. Dimana pada perencanaannya pada

1). siklus 1 : Siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Latihan yang pertama, siswa saling berhadapan antar kelompok. jarak untuk melakukan

passing sekitar 5 meter. Latihan yang kedua, siswa melakukan passing

dengan dipantulkan ke tembok, masing-masing siswa melakukan sebanyak 5 kali.

2). Siklus 2: latihan yang pertama, siswa membuat lingkaran tetapi diberi jarak antar siswa yang ada di sampingnya. Latihan yang kedua, siswa di bagi 4 kelompok dengan berbanjar menghadap gurunya. Bola dioperkan dari siswa yang pertama sampai akhir.

3). Siklus 3 : latihan yang pertama, siswa dibagi menjadi 4 kelompok berjajar berkelompok berhadapan menjadi silang. Latihan yang kedua, siswa dibagi menjadi 4 kelompok, 2 kelompok berpasangan. Siswa melakukan passing kepada kelompok yang lainnya sambil berjalan. Kemudian guru mempersiapkan permainan yang sifatnya kompetitif, dimana guru membuat sistem kompetisi, memisahkan siswa yang sudah bisa melakukan passing dengan baik dan yang belum bisa dari tiap kelompok untuk diklasifikasikan dalam perlombaan passing. Setelah siswa diklasifikasikan sesuai dengan kemampuannya, guru memulai perlombaan passing secara bergantian dan guru memberikan penghargaan kepada setiap siswa yang sudah melakukan perlombaan agar siswa termotivasi melakukan passing lebih baik lagi.


(18)

6

b. Pada saat pelaksanaannya guru mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran serta memberikan motivasi kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran mengenai materi, tujuan, pokok-pokok kegiatan dalam gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam melalui model kooperatif teknik jigsaw sebelum melakukan pelaksanaan

passing. Dimana pada pelaksanaannya yaitu siswa dibagi menjadi

empat kelompok dan siswa saling berhadapan untuk melakukan passing. Ketika guru memberi aba-aba siap mulai, maka siswa yang berada pada barisan paling depan melakukan passing kepada kelompok yang ada di depannya. Setelah siswa tersebut melakukan passing kemudian siswa tersebut berpindah ke belakang dan dilanjutkan oleh siswa berikutnya untuk melakukan passing secara bergantian sampai semua anggota kelompoknya melakukan passing.

c. Dalam kegiatan aktifitas siswa. Siswa memperhatikan contoh dari guru passing dengan kaki bagian dalam melalui model kooperatif teknik jigsaw kemudian mencermati, memahami informasi yang disampaikan pengajar kemudian mencoba memperagakan. Siswa menunjukan sikap saling kerja sama, disiplin, dan tertib.

d. Hasil pembelajaran gerak dasar passing pendek pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang, meningkat melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah ingin:

a. Mengetahui perencanaan pembelajaran passing pendek dengan kaki bagian dalam dengan menerapkan model kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.

b. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran passing pendek dengan kaki bagian dalam dengan menerapkan model kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.


(19)

7

c. Mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran passing pendek dengan kaki bagian dalam dengan menerapkan model kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.

d. Mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran passing pendek dengan kaki bagian dalam dengan menerapkan model kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.

D. Manfaat Penelitian a. Bagi siswa:

1). Meningkatkan penguasaan passing pendek

2). Siswa menjadi antusias mengikuti pembelajaran passing sepak bola. b. Bagi Guru:

Sebagai umpan balik dari pembelajaran sebelumnya sehingga guru yang merangkap jadi pelatih dapat mengkaji sendiri praktek pembelajaran, berbagai teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam olah raga permainan sepak bola terutama passing. c. Bagi Sekolah:

Dapat meningkatkan mutu pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah dasar.

d. Bagi Lembaga UPI Kampus Sumedang:

Dapat dijadikan aset berharga seandainya siswa-siswinya dapat berprestasi.

e. Bagi Peneliti:

Menambah pengetahuan, mempunyai kemampuan penggunaan media pembelajaran, dan dapat digunakan rujukan bagi peneliti yang lain.


(20)

8

E. Batasan Istilah

1. Passing merupakan keterampilan paling penting untuk menguasai sepak

bola, passing menghubungkan semua pemain di seluruh bagian lapangan dan memungkinkan tim menciptakan serangan. (Subardi, 2007: 13) 2. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sudah terkenal di masyarakat

dunia. Olahraga sepak bola merupakan olahraga yang murah dan dapat dilakukan oleh siapapun dan dimanapun. (Hasanah, 2009: 1)

3. Kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan mahasiswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. (Safari, 2011: 3)

4. Pembelajaran Metode Jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point dan sebagainya. (Suprijono, 2012: 89)


(21)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Lokasi yang penulis gunakan dalam penelitian adalah SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang. Sekolah tersebut dipilih sebagai lokasi dalam penelitian dengan alasan sebagai berikut :

a. SDN Cijeungjing 1 adalah sekolah inti yang memiliki jumlah siswa cukup banyak dengan potensi dibidang olah raga.

b. Sarana olah raga sekolah tersebut cukup mendukung, sehingga memudahkan dan membantu proses pembelajaran.

c. Guru SDN Cijeungjing 1 sangat mendukung dan membiasakan warga sekolah dalam hidup sehat dan bersih. Hal ini dinilai positif dan dapat mempermudah peneliti dalam proses penelitian.

Gambar 3.1

Denah SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede

U

Jalan Raya Cijeungjing

Kelas III

Kelas I WC Guru

Kelas II

Ruang Kesenian WC Murid Ruang Guru Kelas VI Kelas V Kelas IV Perpustakaan


(22)

31

2. Waktu penelitian

Lama penelitian adalah selama 5 bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan Mei 2013. Karena penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar, maka kegiatan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus hingga permasalahan dapat di atasi. Untuk itu diperlukan waktu yang cukup lama untuk penelitian ini.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Uraian Kegiatan Bulan

Januari Febuari Maret April Mei Juni

1 Membuat

proposal √

2 Seminar proposal √

3 Pelaksanaan

1. Siklus 1

√ √

2. Siklus 2 √

3. Siklus 3 √

4 Revisi √ √


(23)

32

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 39 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan. C. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi sebagian siswa kelas V SDN Cjeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang mengalami kesulitan dalam melakukan passing dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola. Peneliti akan mempersiapkan pembelajaranpassing dengan kaki bagian dalam melalui teknik jigsaw. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom

Action Research).

Berdasarkan pendapat Ebbut (Wiriaatmadja, 2005: 12) menjelaskan bahwa:

Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakn dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Sedangkan menurut Hopkins (Muslich, 2009: 8) mengemukakan:

Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk reflktif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam pembelajaran.

Menurut Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 12) mengemukakan

Penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalisme dan keadilan dari: a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka; b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan itu; c) situasi yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan praktek itu.


(24)

33

Dapat disimpulkan bahwa tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki berbagai permasalahan nyata dalam peningkatan mutu dan hasil pembelajaran siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan berbentuk siklus yang mengacu pada model spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2005:66) yang dimulai dari suatu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, kemudian mengadakan perencanaan kembali untuk siklus selanjutnya. Pelaksanaan siklus dilakukan secara berulang-ulang sampai peningkatan yang diharapkan tercapai.merujuk pada model siklus Kemmis dan Taggart, gambaran prosedur atau alur penelitian ini tampak pada gambar berikut :

Gambar 3.2

Bagan Model Spiral dari Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmadja (2005: 66)

PLAN

ACTION

OBSER

REFLEC

PLAN

ACTION OBSERV

REFLECT

PLAN

ACTION OBSERV

REFLECT

PLAN

ACTION OBSERV


(25)

34

Gambar di atas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang diawali dengan tindakan (planing) yaitu rencana tindakan yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau perubahan perilaku sebagai solusi; penerapan tindakan (action) yaitu sesuatu yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, perubahan, dan peningkatan yang diinginkan; mengobservasi yaitu aktivitas mengamati proses dan hasil dari suatu tindakan yang akan dilakukan; dan melakukan refleksi (reflection) yaitu suatu kegiatan mengkaji, dan melihat dan mempertimbangkan hasil dari suatu tindakan. Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan, maka rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan dengan cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatutindakan sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

D. Prosedur penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.

Untuk melihat kemampuan awal siswa dalam melakukan gerak dasar

passing dengan kaki bagian dalam, guru memberikan latihan kepada siswa tanpa

ada petunjuk teknis dari guru, hal tersebut dilaksanakan supaya menjadi bahan evaluasi.

Adapun pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan (planing)

a. Peneliti merencanakan perbaikan terhadap kondisi awal yang dianggap kurang memuaskan dalam pelaksanaan pembelajaran permainan sepak bola melalui perbaikan RPP setiap siklus.

b. Membuat lembar observasi yang bertujuan mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa.


(26)

35

c. Membuat alat evaluasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman siswa pada materi passing dalam permainan sepak bola.

2. Penerapan Tindakan (action) a. Kegiatan awal pembelajaran

1) Guru melakukan apersepsi mengenai olahraga sepak bola sebelum kegiatan pembelajaran.

2) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

3) Mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif memusatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran sepak bola. b. Kegiatan inti

1) Guru mendemontrasikan gerak mengoper atau passing yang benar.

2) Guru melaksanakan penerapan teknik jigsaw untuk passing dalam pembelajaran permainan sepak bola.

a). siklus 1 : Siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Latihan yang pertama, siswa saling berhadapan antar kelompok. jarak untuk melakukan passing sekitar 5 meter. Latihan yang kedua, siswa melakukan passing dengan dipantulkan ke tembok, masing-masing siswa melakukan sebanyak 5 kali.

b). Siklus 2 : latihan yang pertama, siswa membuat lingkaran tetapi diberi jarak antar siswa yang ada di sampingnya. Latihan yang kedua, siswa di bagi 4 kelompok dengan berbanjar menghadap gurunya. Bola dioperkan dari siswa yang pertama sampai akhir.

c). Siklus 3 : latihan yang pertama, siswa dibagi menjadi 4 kelompok berjajar berkelompok berhadapan menjadi silang. Latihan yang kedua, siswa dibagi menjadi 4 kelompok, 2 kelompok berpasangan. Siswa melakukan passingkepada


(27)

36

3) Siswa melakukan Tanya jawab tentang hal-hal yang masih kurang dipahami

c. Kegiatan Akhir

1) Guru menyimpulkan pembelajaran dengan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa saat melakukan passing. 2) Siswa melakukan tes passing.

3) Guru memberikan penguatan dan tindak lanjut. 3. Pengamatan (Observasi)

Selama melaksanakan tindakan pembelajaran, guru sebagai peneliti bertindak sebagai observer atau mencatat segala temuan dalam pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan fokus penelitian, baik aktivitas maupun hasil belajar dengan format pengamatan yang telah disiapkan guru.

4. Refleksi

Guru sebagai peneliti melakukan analisis dan refleksi hasil tindakan pembelajaran, untuk keperluan analisis dilakukan dengan memeriksa lembaran-lembaran pengamatan tentang catatan data yang ditemukan di lapangan, mengkaji satuan pembelajaran dan hasil kegiatan siswa. Dari hasil tersebut dijadikan bahan rekomendasi untuk bahan perencanaan siklus selanjutnya bila hasil dari kegiatan siklus yang telah dilakukan belum mencapai tujuan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. IPKG 1 ( Instrumen Penilaian kinerja Guru )

IPKG 1 ini digunakan untuk mengukur perencanaan tindakan, dalam hal ini kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran meningkatkan kemampuan

passing dalam permainan sepak bola melalui teknik jigsaw pada siswa kelas V

SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.

Adapun komponen rencana pembelajaran yang terdapat dalam IPKG 1 adalah sebagai berikut:


(28)

37

a. Perumusan tujuan pembelajaran

b. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, sumber belajar, dan metode pembelajaran.

c. Merencanakan skenario pembelajaran.

d. Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian. e. Tampilan dokumen rencana pembelajaran.

(format terlampir)

2. IPKG 2 ( Instrumen Penilaian Kinerja Guru )

IPKG 2 digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan passing dalam permainan sepakbola melalui teknik jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang, Yang dibahas adalah kinerja guru dalam meningkatkan kemampuan passing dalam permainan sepakbola melalui teknik Jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.

Adapun aspek yang diamati dalam Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2 (IPKG 2) adalah sebagai berikut:

a. Pra pembelajaran b. Membuka pembelajaran c. Mengelola inti pembelajaran

d. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pemebelajaran penjas e. Melaksanakan evaluasi proses dan hasil

f. Kesan umum kinerja guru/calon guru (format terlampir)

3. Lembar Aktivitas Siswa

Lembar aktivitas siswa untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terkait dengan nilai kerjasama, sportivitas, dan kedisiplinan siswa saat pembelajaran.

4. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian tindakan dengan membandingkan nilai yang


(29)

38

diperoleh setiap siklusnya, sehingga mengetahui peningkatan prestasi dan perubahan siswa dalam melakukan passing.

Alat untuk mengukur hasil belajar siswa pada saat pembelajaran passing dengan kaki bagian dalam melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah kemampuan siswa dalam melakukan:

a. Ayunan kaki

b. Perkenaan kaki dengan bola c. Arah bola hasil passing 5. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mendokumentasikan kejadian-kejadian luar biasa atau temuan, sebagai bahan pertimbangan dan pendukung bagi perencanaan dan pelaksanaan tindakan dalam memperbaiki pembelajaran selanjutnya maupun hasil evaluasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan data hasil observasi dari IPKG 1, selanjutnya dianalisis untuk merencanakan perencanaan pembelajaran pada siklus berikutnya. 2. Mengumpulkan data hasil observasi dari IPKG 2, selanjutnya dianalisis

untuk merencanakan perencanaan pembelajaran pada siklus berikutnya. 3. Mengumpulkan data berupa nilai aktivitas siswa yang terdapat dalam

lembar hasil observasi aktivitas siswa.

4. Menganalisis perubahan hasil belajar siswa yang terdapat dalam lembar tes hasil belajar siswa.

G. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Tekhnik Pengolahan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengolahan data kualitatif, dilakukan saat pelaksanaan refleksi dari setiap siklus pemerolehannya berdasarkan setiap tindakan. Pengolahan data ini dilakukan setelah data terkumpul yang diperoleh dari seluruh unstrumen penelitian hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, tes praktek dan data hasil dibaca, dipelajari, dan ditelaah.


(30)

39

2. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2005: 89) mengemukakan pengertian analisis data adalah sebagai berikut:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematika data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit menyusun pola, melakukan sintesis, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain.

Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu: a. Reduksi Data

Dalam tahap ini peneliti melakukan pemilihan, dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, transformasi data kasar yang diperoleh menjadi informasi hasil tindakan.

b. Paparan Data

Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Display data atau penyajian data yang digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk paparan naratif dan representative grafik.

c. Penyimpulan

Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya yang mungkin ada, alur kausalitas dari fenomena, dan proposisi. Selanjutnya data tersebut disusun dan dikategorisasikan, kemudian disajikan, dimaknai, disimpulkan dan terakhir diperiksa keabsahannya.

Kriteria kelulusan mata pelajaran penjaskes materi pembelajaranpassing dalam permainan sepakbola melalui teknik jigsaw pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang menggunakan standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang dibuat oleh guru penjaskes dengan rata-rata 70.


(31)

40

H. Validasi Data

Keabsahan data penelitian dapat dilihat dari kemampuan menilai data dari aspek validitas data penelitian. Untuk menguji validitas penelitian dapat dilakukan dengan teknik triangulasi, member chek, Audit Trial dan expert

opinion. Wiriaatmadja (2005: 45)

1. Triangulasi, adalah memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti

dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti (observer/peneliti/penulis, bersama pendapat guru penjas) secara kolaboratif.

Triangulasi dilakukan dengan cara membandingkan serta mendiskusikan

hasil yang dilaksanakan setelah siklus bersama dengan teman sejawat. Adapun yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Mengkaji kurikulum yang digunakan peneliti, yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006.

b. Mengkaji materi pembelajaran yang digunakan penelitian sesuai program pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar kelas V dengan menyesuaikan kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar.

c. Peneliti berdiskusi dengan Tirta S.Pd. selaku guru penjas SDN Cijeungjing 1 dengan waktu pelaksanaan pada hari jum’at 22 Maret 2013 dengan lokasi SDN Cijeungjing 1.

2. Memberchek dilakukan untuk mengecek kebenaran dan kesahihan data.

Dalam proses ini data atau informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan dikonfirmasikan kepada guru dan siswa melalui kegiatan reflektif pada setiap akhir pembelajaran melaui diskusi.

Maka kegiatan yang akan dilakukan adalah mengecek; a. Daftar hadir kelas V SDN Cijeungjing 1

b. Nomor induk siswa c. Daftar 1


(32)

41

3. Audittrial yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpul

data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing dan teman-teman mahasiswa.

Kegiatan tersebut harus tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran, tentang;

a. Data awal (hasil observasi) tes passing sepak bola peserta didik.

b. Data akhir hasil observasi nilai aktifitas peserta didik, dan nilai akhir belajar peserta didik pada setiap siklus dalam pembelajaran melalui beberapa macam latihan.

c. Membandingkan dan mendiskusikan serta menganalisis data tersebut. 4. Expert Opinion, yaitu meminta nasehat kepada pakar khususnya yang

menguasai bidang kajian penelitian yang sedang dilakukan. Adapun Caranya adalah dengan mengaudit keseluruhan aktivitas penelitian dalam melakukan penelitian yang dilakukan oleh dosen pembimbing I (Dr. Herman Subarjah, M.Si) dan dosen pembimbing II (Dewi Susilawati, M.Pd) yang didalamnya mencakup dari bagaimana peneliti memulai penelitian dan menemukan masalah, memasuki lapangan, menemukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukan oleh peneliti sendiri.


(33)

100 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas melalui proses pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar passing sepak bola pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang, penulis menarik kesimpulan sebagi berikut.

1. Perencanaan

Pada bagian ini, peneliti akan menyimpulkan tahap perencanaan dalam pembelajaran. Yang pertama peneliti mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran gerak dasar passing sepak bola, menentukan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran dan penerapan dan penerapan model pembelajaran koperatif tipe jigsaw untuk meningkatan gerak dasar passing sepak bola. Kemudian peneliti menentukan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, menentukan instrument yang akan digunakan selama proses pembelajaran, dan menentukan teknik pengolahan data yang akan digunakan untuk mengetahui hasil setelah KBM berlangsung dengan penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw. Persentase perencanaan pembelajaran yaitu dari data awal 52%, siklus I 63,9%, siklus II 78%, dan pada siklus III 100% sudah mencapai target yang ditentukan.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru menyampaikan tujuan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan gerak dasar passing sepak bola. Dimana penilaian dilakukan pada akhir pembelajaran dengan melakukan tes akhir dan penilaian selama proses pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan observasi, wawancara, dan aktivitas anak yang meliputi aspek semangat, disiplin, dan kerjasama. Sedangkan tes akhir dilakukan


(34)

101

dengan tes praktik melakukan permainan reaksi dan akselerasi pada pembelajaran

passing sepak bola.

Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama proses pembelajaran berlangsung. Data awal diperoleh persentase sebesar 47,22%. Siklus I diperoleh persentase sebesar 69.58% dimana kinerja guru masih jauh dari target sehingga harus melalukan perbaikan pada siklus II, dan pada siklus II persentase sebesar 87,9%, kemudian pada siklus III diperoleh persentase sebesar 97,23% dan telah mencapai target yang telah ditetapkan.

3. Aktivitas Siswa

Berdasarkan aktivitas siswa setelah pembelajaran passing sepak bola melalui teknik jigsaw mengalami peningkatan. Berdasarkan analisis selama pembelajaran dapat dilihat hampir seluruh siswa menunjukan peningkatan dalam aktivitas pembelajaran. Para siswa merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Berikut peningkatan dari data awal sampai siklus III, mulai dari data awal terlihat 12,8% (5 siswa), lalu siklus I meningkat menjadi 41% (16 siswa), kemudian siklus II menjadi 74,4% (29 siswa), dan pada siklus III menjadi 97,4% (38 siswa). Maka dapat disimpulkan peningkatan aktivitas siswa telah mencapai target yang sudah ditentukan.

4. Hasil Belajar

Berdasarkan data hasil tes praktek passing sepak bola yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan persentase hasil belajar siswa mulai dari data awal yang hanya sedikit siswa yang tuntas dimana pada siklus I sampai dengan siklus III selalu mengalami peningkatan. Data awal siswa yang telah tuntas berjumlah 7 orang (17,9%). Pada siklus I siswa yang telah tuntas berjumlah 15 orang (38,5%) atau bertambah 8 orang siswa dari data awal yang berjumlah 7 orang siswa (17,9%). Pada siklus II siswa yang telah tuntas berjumlah 30 orang siswa (76,9%) atau bertambah 15 orang siswa dari siklus I. Kemudian pada siklus III siswa yang telah tuntas berjumlah 37 orang siswa (94,9%) atau bertambah 7 orang siswa dari siklus II.


(35)

102

Melihat dari peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar

passing sepak bola, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif jigsaw dalam melakukan gerakan dasar passing sepak bola mengutamakan aspek ayunan kaki pada saat melakukan passing, perkenaan kaki dengan bola, dan arah bola hasil passing pada Siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.

B. Saran

Pembelajaran passing sepak bola melalui suatu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pengembangan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan passing sepak bola. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran passing sepak bola. Namun demikian, guru pendidikan jasmani harus mampu memilih dan mengembangkan model pembelajaran lainnya yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainya yang masih perlu dipertimbangkan.

b. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada cara mengajar yang tadinya lebih banyak terpusat pada guru, sekarang harus mulai merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih minitikberatkan pada keaktifan dan kreatifitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan lebih menarik.

c. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya dan profesionalismenya, dalam upaya membantu anak mempermudah untuk


(36)

103

memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu hendaknya guru dapat memilih media pembelajaran yang tepat dalam setiap pembelajaran.

d. Dalam mengembangkan langkah-langkah penerapan model pembelajaran melalui pendekatan perlombaan sebaiknya guru berperan optimal sebagai motivator, fasilitator dan membimbing siswa sebaik-baiknya.

2. Bagi Siswa

a. Teknik dasar passing sepak bola perlu diajarkan kepada para siswa dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa.

b. Para siswa perlu dibina untuk melakukan passing sepak bola yang bermanfaat bagi dirinya, sehingga dengan pembelajaran passing nantinya siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Diperlukan penggalian potensi masing-masing siswa dalam pelajaran pendidikan jasmani. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan bakat yang dimiliki setiap anak.

d. Siswa harus mempunyai minat dan semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

3. Bagi Lembaga Sekolah

a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.

b. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Untuk Lembaga UPI Kampus Sumedang

Bagi UPI PGSD Kampus Sumedang,yaitu hasil Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai masukan dan bahan acuan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi,khususnya bagi UPI PGSD Kampus Sumedang.


(37)

104

5. Bagi Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan suatu model pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan model pembelajaran kooperatif jigsaw sebagai tindakan.

c. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya

menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga temuan-temuan dalam pelaksanaan pembelajaran passing sepak bola ini lebih lengkap.

d. Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian, disarankan

agar mengadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga temuan-temuan yang didapatkan dalam penelitian lebih lengkap lagi.

e. Bagi peneliti lain yang berminat mengembangkan model pembelajaran

disarankan untuk memilih model pembelajaran yang memiliki nilai edukatif dan dapat meningkatkan keantusiasan siswa sehingga tidak membosankan dan dapat tercapainya tujuan dari penelitian.


(38)

105

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Hasanah, Ina. (2009). Sepak Bola. Bandung: PT. Indahjaya Adipratama Isjoni.(2007). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

Lutan, Rusli.(2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Muslich, M. (2009). Melaksanakan PTK itu Mudah (Classroom Action Research)

Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Rosdiani, Dini. (2012). Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.

Rukmana, Anin. (2009). “Meningkatkan Keterampilan Aktivitas Ritmik

Terstruktur Bebas Melalui Pendekatan Formal-Informal Dengan Media

Musik”. Bandung : Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan

Indonesia.

Safari, Indra. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang WarliArtika

Safari, Indra. (2012). Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang

Subardi dan Setyawan, Andri. (2007). Olahraga Kegemaranku Sepak Bola. Klaten: PT. Intan Pariwara

Sugiyono.(2005). Memahami penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wiriaatmadja, R (2005). Metodologi penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT


(1)

100 A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas melalui proses pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar passing sepak bola pada siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang, penulis menarik kesimpulan sebagi berikut.

1. Perencanaan

Pada bagian ini, peneliti akan menyimpulkan tahap perencanaan dalam pembelajaran. Yang pertama peneliti mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran gerak dasar passing sepak bola, menentukan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran dan penerapan dan penerapan model pembelajaran koperatif tipe jigsaw untuk meningkatan gerak dasar passing sepak bola. Kemudian peneliti menentukan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, menentukan instrument yang akan digunakan selama proses pembelajaran, dan menentukan teknik pengolahan data yang akan digunakan untuk mengetahui hasil setelah KBM berlangsung dengan penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw. Persentase perencanaan pembelajaran yaitu dari data awal 52%, siklus I 63,9%, siklus II 78%, dan pada siklus III 100% sudah mencapai target yang ditentukan.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru menyampaikan tujuan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan gerak dasar passing sepak bola. Dimana penilaian dilakukan pada akhir pembelajaran dengan melakukan tes akhir dan penilaian selama proses pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan observasi, wawancara, dan aktivitas anak yang meliputi aspek semangat, disiplin, dan kerjasama. Sedangkan tes akhir dilakukan


(2)

dengan tes praktik melakukan permainan reaksi dan akselerasi pada pembelajaran passing sepak bola.

Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama proses pembelajaran berlangsung. Data awal diperoleh persentase sebesar 47,22%. Siklus I diperoleh persentase sebesar 69.58% dimana kinerja guru masih jauh dari target sehingga harus melalukan perbaikan pada siklus II, dan pada siklus II persentase sebesar 87,9%, kemudian pada siklus III diperoleh persentase sebesar 97,23% dan telah mencapai target yang telah ditetapkan.

3. Aktivitas Siswa

Berdasarkan aktivitas siswa setelah pembelajaran passing sepak bola melalui teknik jigsaw mengalami peningkatan. Berdasarkan analisis selama pembelajaran dapat dilihat hampir seluruh siswa menunjukan peningkatan dalam aktivitas pembelajaran. Para siswa merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Berikut peningkatan dari data awal sampai siklus III, mulai dari data awal terlihat 12,8% (5 siswa), lalu siklus I meningkat menjadi 41% (16 siswa), kemudian siklus II menjadi 74,4% (29 siswa), dan pada siklus III menjadi 97,4% (38 siswa). Maka dapat disimpulkan peningkatan aktivitas siswa telah mencapai target yang sudah ditentukan.

4. Hasil Belajar

Berdasarkan data hasil tes praktek passing sepak bola yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan persentase hasil belajar siswa mulai dari data awal yang hanya sedikit siswa yang tuntas dimana pada siklus I sampai dengan siklus III selalu mengalami peningkatan. Data awal siswa yang telah tuntas berjumlah 7 orang (17,9%). Pada siklus I siswa yang telah tuntas berjumlah 15 orang (38,5%) atau bertambah 8 orang siswa dari data awal yang berjumlah 7 orang siswa (17,9%). Pada siklus II siswa yang telah tuntas berjumlah 30 orang siswa (76,9%) atau bertambah 15 orang siswa dari siklus I. Kemudian pada siklus III siswa yang telah tuntas berjumlah 37 orang siswa (94,9%) atau bertambah 7 orang siswa dari siklus II.


(3)

Melihat dari peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar passing sepak bola, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw dalam melakukan gerakan dasar passing sepak bola mengutamakan aspek ayunan kaki pada saat melakukan passing, perkenaan kaki dengan bola, dan arah bola hasil passing pada Siswa kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.

B. Saran

Pembelajaran passing sepak bola melalui suatu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pengembangan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan passing sepak bola. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas V SDN Cijeungjing 1 Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran passing sepak bola. Namun demikian, guru pendidikan jasmani harus mampu memilih dan mengembangkan model pembelajaran lainnya yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainya yang masih perlu dipertimbangkan.

b. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada cara mengajar yang tadinya lebih banyak terpusat pada guru, sekarang harus mulai merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih minitikberatkan pada keaktifan dan kreatifitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan lebih menarik.

c. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya dan profesionalismenya, dalam upaya membantu anak mempermudah untuk


(4)

memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu hendaknya guru dapat memilih media pembelajaran yang tepat dalam setiap pembelajaran.

d. Dalam mengembangkan langkah-langkah penerapan model pembelajaran

melalui pendekatan perlombaan sebaiknya guru berperan optimal sebagai motivator, fasilitator dan membimbing siswa sebaik-baiknya.

2. Bagi Siswa

a. Teknik dasar passing sepak bola perlu diajarkan kepada para siswa dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa.

b. Para siswa perlu dibina untuk melakukan passing sepak bola yang bermanfaat bagi dirinya, sehingga dengan pembelajaran passing nantinya siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Diperlukan penggalian potensi masing-masing siswa dalam pelajaran

pendidikan jasmani. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan bakat yang dimiliki setiap anak.

d. Siswa harus mempunyai minat dan semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

3. Bagi Lembaga Sekolah

a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak

sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.

b. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Untuk Lembaga UPI Kampus Sumedang

Bagi UPI PGSD Kampus Sumedang,yaitu hasil Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai masukan dan bahan acuan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi,khususnya bagi UPI PGSD Kampus Sumedang.


(5)

5. Bagi Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan suatu model pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang

akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan model

pembelajaran kooperatif jigsaw sebagai tindakan.

c. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga temuan-temuan dalam pelaksanaan pembelajaran passing sepak bola ini lebih lengkap.

d. Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian, disarankan agar mengadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga temuan-temuan yang didapatkan dalam penelitian lebih lengkap lagi.

e. Bagi peneliti lain yang berminat mengembangkan model pembelajaran

disarankan untuk memilih model pembelajaran yang memiliki nilai edukatif dan dapat meningkatkan keantusiasan siswa sehingga tidak membosankan dan dapat tercapainya tujuan dari penelitian.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Hasanah, Ina. (2009). Sepak Bola. Bandung: PT. Indahjaya Adipratama

Isjoni.(2007). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

Lutan, Rusli.(2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Muslich, M. (2009). Melaksanakan PTK itu Mudah (Classroom Action Research) Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Rosdiani, Dini. (2012). Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.

Rukmana, Anin. (2009). “Meningkatkan Keterampilan Aktivitas Ritmik

Terstruktur Bebas Melalui Pendekatan Formal-Informal Dengan Media

Musik”. Bandung : Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan

Indonesia.

Safari, Indra. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang WarliArtika

Safari, Indra. (2012). Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang

Subardi dan Setyawan, Andri. (2007). Olahraga Kegemaranku Sepak Bola. Klaten: PT. Intan Pariwara

Sugiyono.(2005). Memahami penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wiriaatmadja, R (2005). Metodologi penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

Penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw sebagai upaya mengatasi miskonsepsi siswa terhadap konsep sel : penelitian tindakan kelas di MA Pembangunan UIN Jakarta

2 7 189

MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI PENGELOLAAN GAWANG KECIL KELAS IV SDN CORENDA KECAMATAN CISITU KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 57

MENINGKATKAN GERAK DASAR PASSING DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM-GAME-TOURNAMENT (TGT) KELAS IV SDN GUDANG II KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MOM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Ganeas I Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang).

0 2 55

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI BOLA YANG DIPANTULKAN KE TANAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 3 47

Meningkatkan Gerak Dasar Spike Bola Voli Melalui Model Kooperatif Tipe Jigsaw (Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Di Kelas V SDN Parakan IV Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka.

3 41 56

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA YANG DIGANTUNG (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon).

0 1 61

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR DRIBBLING DENGAN KAKI BAGIAN DALAM DAN LUAR DALAM SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN ZIG-ZAG PADA SISWAKELAS V SDN JAYASARI KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 50

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI MEDIA TALI DI KELAS V SD NEGERI 2 SURANENGGALA LOR KECAMATAN SURANENGGALA KABUPATEN CIREBON.

0 0 51

PENINGKATAN GERAK DASAR PASSING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL PADA PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA KELAS V SD NEGERI LABENGGA KECAMATAN GALANG KABUPATEN TOLITOLI

0 2 13