bahan blok 4.3 2B minggu 3.

(1)

BLOK 4 .3

ELEK T I F

T OPI K 2 B.K EDOK T ERAN OLAH RAGA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id


(2)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1

PANDUAN M AHASISW A

BLOK 4.3

ELEKTIF

Penanggung Jaw ab,

Koordinator Blok 4.3 Sub Koordinator Blok 4.3

Topik 2.B

Dr.Henny M ulyani, SpPA, M .Biomed DR.dr.Afriwardi, SpKO,AIFO

NIP. NIP: 196704211997021001

W akil Dekan 1

Prof.Dr.dr.Hj.Eryati Darwin, PA(K) NIP. 19531109 198211 2001


(3)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2

DAFTAR ISI

Halaman

Penanggung Jaw ab 1

Daft ar isi 2

Daft ar lampiran 3

Pendahuluan 4

Karakt erist ik M ahasisw a 5

M et ode Pembelajaran 6

Evaluasi 8

Daft ar Kuliah Pengantar 9

Daft ar topik prakt ikum 9

Jadw al kegiat an 10

Daft ar referensi 11

M odul 1. Skenario 1: Bayi Nunik Selalu M untah 12

M odul 2. Skenario 2:Si Perut Gembung 13


(4)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3

DAFTAR LAM PIRAN

Halaman

Lampiran 1. Tim Pengelola Blok 4.3 14

Lampiran 2. Daftar nam a t ut or Blok 4.3 Topik 2B 15 Lampiran 3. Daftar nam a moderat or dan narasumber diskusi pleno 16

Lampiran 4. M et ode Seven Jump 17


(5)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4

PENDAHULUAN

Ilmu kedokt eran olahraga m erupakan salah sat u cabang ilm u kedokt eran yang m engkhusukan pem bahasan pada penggunaan olah raga sebagai m edia at au sarana untuk m encapai derajat kesehat an yang optim al melalui upaya promot if, prevent if, kurat if dan rehabilit atif. Selain itu dikenal juga ist ilah Ilm u Kesehat an Olah raga yang m engkaji pelaksanaan olah raga pada orang sehat .

Keberadaan ilmu kedokt eran olah raga t idak bisa berdiri sendiri, ket erlibatan disiplin ilmu lain dalam bidang kedokt eran olah raga m ut lak diperlukan,baik ilmu medis (pra klinis dan klinis) m aupun non medis. Pada blok elekt if t opik kedokt eran olah raga ini,mahasisw a akan m em pelajari ruang lingkup ilmu kedokt eranolah raga, peranan gizi dan obat, regulasi dan pengelolaan kesehat an olah raga di Indonesia, pem eri ksaan dan screening kebugaran jasmani, olah raga pada kelompok khusus dan berbagai penyakit dan cedera olah raga besert a penanganannya. Kegiat an dalam blok ini meliput i diskusi t ut orial,kuliah pengant ar, diskusi pleno, prakt ikum dan skills lab. Dengan dem ikian diharapkan sesudah m engikut i blok elekt if t opik kedokt eran olah raga ini mahasiswa mam pu m engaplikasikan prinsip dasar kedokt eran olah raga dalam prakt ek sehari-hari nantinya.


(6)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 5

KARAKTERISTIK M AHASISW A

M ahasisw a yang dapat mengikuti Blok Gangguan Sist em Pencernaan ini adalah m ahasisw a Fakult as Kedokt eran Universit as Andalas angkat an 2009 yang t elah m engikut i blok 1.1 sampai 4.2, yaitu :

Blok 1.1 Pengant ar Pendidikan Kedokt eran Blok 1.2 Kardiorespirasi

Blok 1.3 Neuromuskuloskelet al

Blok 1.4 Pencernaan, met abolism dan horm on Blok 1.5 Urogenit al

Blok 1.6 Siklus Kehidupan

Blok 2.1 Pert umbuhan sel dan kanker Blok 2.2 Imunologi dan infeksi

Blok 2.3 Reproduksi

Blok 2.4 Gangguan hem at olimfopoiet ik Blok 2.5 Gangguan Horm on dan M et abolism e Blok 2.6 Gangguan sist em pencernaan

Blok 3.1 Gangguan Neuropsikiat ri Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Blok 3.3 Gangguan Respirasi Blok 3.4 Gangguan Urogenit al Blok 3.5 Gangguan M uskuloskelet al Blok 3.6 Gangguan Indra Khusus Blok 4.1 Pengendalian Penyakit Tropis


(7)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 6

M ETODE PEM BELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

1. Tutorial.

Diskusi kelompok dengan tutor dijadw alkan dua kali sem inggu dengan m enggunakan m et ode seven jumps. Jika berhalangan hadir karena sesuat u hal, mahasisw a yang bersangkut an harus m enginform asikan kepada t utor dalam w aktu 2 x 24 jam.

2. Skills Lab.

Kegiat an unt uk m endapat kan ket erampilan medik, mulai dari komunikasi, ket eram pilan laborat orium, ket eram pilan prosedural dan ket erampilan klinik

3. Praktikum

Kegiat an yang dilakukan di laboratorium, yang bert ujuan unt uk meningkat kan pem aham an t ent ang t eori.

4. Diskusi pleno

Tujuan dari diskusi ini untuk m em persam akan dan m em bandingkan proses pem belajaran kelom pok untuk m encegah adanya kelom pok yang mengambil jalur yang salah. Kelom pok dapat m engajukan masalah yang belum t erpecahkan dan fasilit ator akan m engarahkan diskusi . Kegiat an ini diadakan set iap minggu dan dihadiri oleh pakar yang t erkait

5. Kuliah pengantar

Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bert ujuan untuk m em berikan pedoman kepada m ahasiswa dalam m em pelajari suatu topik.

6. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.

Konsult asi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian seb elum nya

7. Belajar mandiri

Sebagai seorang pelajar dew asa, anda diharapkan untuk melakukan belajar m andiri, suat u ket erampilan yang pent ing untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Ket eram pilan ini m eliputi m enget ahui m inat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang t ersedia, m engert i inform asi dengan m enggunakan st rat egi pem belajaran yang berbeda dan berbagai akt ivit as, m enilai pem belajaran anda sendiri dan m engidentifikasi kebut uhan pem belajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catat an kuliah at au buku t eks. Belajar m andiri adalah ciri yang penting pada pendekat an PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir t anpa bat as untuk memperoleh inform asi.

8. Diskusi kelompok tanpa tutor

Tergant ung pada kebut uhan, mahasisw a juga dapat merancang pert em uan kelompok t anpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi t anpa tutor bisa bervariasi, sep ert i mengidentifikasi pert anyaan secara t eorit is, m engident ifikasi t ujuan


(8)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 7

pem belajaran kelom pok, unt uk m em ast ikan bahw a kelom pok t ersebut t elah m engumpulkan cukup inform asi, at au unt uk mengident ifikasi pert anyaan prakt is

B. Sumber Pembelajaran

Sumber pem belajaran berupa : a. Buku t eks

b. M ajalah dan Jurnal c. Int ernet (e-library) d. Narasum ber e. Laboratorium

C. M edia Instruksional

M edia inst ruksional yang digunakan

a. Panduan tutorial (Panduan tutor dan m ahasiswa) b. Penunt un Prakt ikum


(9)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 8

EVALUASI

NO KOM PONEN BOBOT

1 Penilaian Tut orial 20%

2 Ujian Skills Lab 20%

3 Ujian Tulis (M CQ, PAQ) 60%

Ketentuan :

1. M ahasiswa yang akan mengikut i ujian tulis/ skills lab/ prakt ikum harus m engikut i persyarat an berikut :

a. M inim al kehadiran dalam kegiat an diskusi tut orial 80% b. M inim al kehadiran dalam kegiat an diskusi pleno 80% c. M inim al kehadiran dalam kegiat an skills lab 80% d. M inim al kehadiran dalam kegiat an prakt ikum 80%

2. Apabila tidak lulus dalam ujian t ulis, m ahasiswa mendapat kesem pat an unt uk ujian rem edial sat u kali pada akhir t ahun akadem ik yang bersangkut an. Jika m asih gagal, mahasisw a yang bersangkut an harus m engulang Blok.

3. Apabila t idak lulus ujian skills lab, mahasisw a mendapat kesem pat an unt uk ujian rem edial sat u kali di akhir blok. Jika m asih gagal, mahasisw a yang bersangkut an harus mengulang Blok

4. Ket ent uan penilaian berdasarkan perat uran akademik program sarjana Universit as Andalas t ahun 2011.

Nilai Angka Nilai M utu Angka M utu Sebutan M utu

≥ -100 A 4.00 Sangat cem erlang

≥ 0 < A- 3.50 Cemerlang

≥ < 0 B+ 3.25 Sangat baik

≥ 0 < B 3.00 Baik

≥ < 0 B- 2.75 Ham pir baik

≥ 0 < C+ 2.25 Lebih dari cukup

≥ < 0 C 2.00 Cukup

≥ 0 < C- 1.75 Ham pir cukup

≥ 0 < 0 D 1.00 Kurang


(10)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 9

DAFTAR TOPIK KULIAH PENGANTAR

M inggu Topik Kuliah Pengant ar Kode Topik Dosen Pemberi Kuliah 1 1. Ilmu Kedokt eran Olah raga KP4.3.3.1b DR.dr. Afriwardi, SpKO,M A

2. Kebijakan pembinaan olahraga Indonesia

KP4.3.3.2b DR.Syahrial Bacht iar, M .Pd

3. Gizi olahraga KP4.3.3.3b DR.dr.Delmi Sulast ri, M S, SpGK

4. Doping KP4.3.3.4b Dr.Rahmat ini, M .Kes

5. Kebugaran Jasmani KP4.3.3.5b DR.dr.Afriw ardi, SpKO,M A

6. Pemeriksaan skrining dan kebugaran jasmani

KP4.3.3.6b DR.dr.Afriw ardi, SpKO,M A

7. Program Lat ihan KP4.3.3.7b Prof.DR.Syafruddin, M .Pd

2 1. Fisiologi olahraga KP4.3.4.1b Prof .dr.Rahmat ina B.Herman,

PhD 2. Olahraga pada kelompok

khusus

KP4.3.4.2b DR.dr.Afriw ardi, SpKO,M A 3. Olahraga pada berbagai

penyakit

KP4.3.4.3b DR.dr.Afriw ardi, SpKO,M A

4. Trauma Olah raga KP4.3.4.4b Prof.DR.dr.M enkher manjas,

SpBO,FICS 5. Rehabilit asi cidera olah raga KP4.3.4.5b Dr.Poppy, SpRM

DAFTAR TOPIK PRAKTIKUM

M inggu Topik Praktikum Kode topik praktikum

Penanggung Jaw ab Tem pat

1 Pem eriksaan kebugaran Jasm ani

P4.3.3.2b Prof. dr. Rahm atina B

Herm an, PhD, AIF

Labor Fisiologi 2 Pem eriksaan

kebugaran Jasm ani

P4.3.4.2b Prof. dr. Rahm at ina B Herm an, PhD, AIF

Labor Fisiologi


(11)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 10

JADW AL KEGIATAN AKADEM IK

BLOK 4.3.ELEKTIF (M INGGU 3-4) TOPIK 2B.KEDOKTERAN OLAH RAGA

TAHUN 2012

M INGGU KE JAM SENIN

3 – 12 - 2012

SELASA 4– 12 - 2012

RABU 5 – 12 - 2012

KAM IS 6– 12 - 2012

JUM AT 7 – 12 - 2012

III

07.00 – 07.50 Grup A & B KP4.3.3.1b

Gr up A & B KP4.3.3.2b

Gr up C & D KP4.3.3.5b

Grup C& D

KP4.3.3.7b Diskusi Pleno

08.00 – 08.50

(C) P4.3.3.2b

Grup C & D KP4.3.3.2b

Gr up A & B KP4.3.3.5b

Gr up A & B KP4.3.3.7b 09.00 – 09.50 Grup C & D

KP4.3.3.3b

Gr up A & b KP4.3.3.6b

(B) P4.3.3.2b

10.00 – 10.50 Grup,C & D KP4.3.3.1b

Grup A & B KP4.3.

3.3b (D)

P4.3.3 .2b

Gr up C & D KP4.3.3.6b

11.00 – 11.50

TUTORIAL 1 Grup A,B,C,D

Grup A & B KP4.3. 3.4b (A) P4.3.3.2b TUTORIAL2 Grup A,B,C,D

12.00 – 12.50 Grup C & D KP4.3.3.4b

13.00 – 14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT

14.00 – 15.00

(A) SL (B) SL (C) SL (D) SL BM

15.00 – 16.00

M INGGU KE JAM SENIN

10 – 12 - 2012

SELASA 11– 12 - 2012

RABU 12 – 12 - 2012

KAM IS 13– 12 - 2012

JUM AT 14 – 12 - 2012

IV

07.00 – 07.50 Grup A & B KP4.3.4.1b

Grup A & B KP4.3.4.2b

Grup A & B KP4.3.4.4b

Grup A & B KP4.3.4.5b

Diskusi Plano

08.00 – 08.50

(C) P4.3.4.2b

Grup C & D KP4.3.4.2b

Gr up C & D KP4.3.4.4b

Grup C & D KP4.3.4.5b

09.00 – 09.50 Grup C & D

KP4.3.4.3b (B)

P4.3.4.2b

10.00 – 10.50 C & D KP4.3.4.1b

Grup A & B KP4.3.4.3b 11.00 – 11.50 TUTORIAL 1

A,B,C,D (D) P4.3.4.2b (A) P4.3.4.2b TUTORIAL2 A,B,C,D

12.00 – 12.50

13.00 – 14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT

14.00 – 15.00

(A) SL (B) SL (C) SL (D) SL BM

15.00 – 16.00

KETERANGAN:

1. KP4.3.x.y = Kuliah Pengantar Blok 4.3. Minggu ke x topic ke y 2. BM = Belajar Mandiri

3. P4.3.x = Pratikum blok 4.3 Minggu ke x Topik 2b KETERANGAN TEMPAT KEGIATAN:

1. Tutorial : Gedung Tutorial ABCD 2. Kuliah Pengantar : Ruang Aula

3. Diskusi Pleno : Ruang Aula 4. Ujian Tulis : Aula, GH, IJ, EF


(12)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 11

DAFTAR REFERENSI

1. Guyt on and Hall 2. Sherwood L

3. Afriwardi.Ilmu Kedokt eran Olahraga.2002

4. Purba A, Sanist ioro A, Sugiat o B, dkk. Pedom an kesehat an Olah Raga.2002.Jakart a:Depart em en Kesehat an RI

5. Wirapranat a M P, Tilarso H, Suharto, dkk.Olahraga pada berbagai penyakit .1993.Jakart a:Depart emen kesehat an RI

6. Buku Gizi


(13)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 12

M ODUL 1

SKENARIO 1 : PENGALAM AN DOKTER ORGA

Dokt er Orga adalah lulusan FK-Unand yang dit em pat kan di sebuah Puskesm as yang m asyarakat sekit arnya gem ar berolah raga. Pada suatu hari dokt er Orga dihubungi oleh ket ua pem uda set em pat untuk dim int a bantuan melakukan pem eriksaan kesehat an t erhadap calon pesert a pert andingan bola kaki yang akan dikirim kan ke t ingkat kecamat an. Dokt er Orga sangat senang dengan permint aan t ersebut karena dulu waktu kuliah dia sem pat m engikut i blok elekt if t ent ang kedokt eran olah raga. Ket ua pem uda juga m enanyakan apakah diperlukan pem eriksaan laborat orium dan ket ersediaan fasilit as t ersebut di Puskesmas bagi atlet yang akan m ereka kirim t ersebut

Selain kegiat an olah raga prest asi, di daerah t ersebut juga ada kegiat an senam m asal di lapangan set iap hari minggu. Dokt er Orga juga berusaha agar bisa m engikut i senam m asal t ersebut set iap m inggunya. Bagaimana anda menjelaskan t ent ang kegiat an yang dilakukan oleh dokt er Orga ?


(14)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 13

M ODUL 2

SKENARIO 2 : OLAH RAGA UNTUK SEM UA

Demio, 19 t ahun m engant ar neneknya seorang penderit a DM untuk m engikut i kegiat an olah raga yang diselenggarakan oleh perkum pulan penderit a DM . Nenek Dem io sangat senang dengan kegiat an ini dan m erasa penyakit nya semakin membaik. Nenek Demio m encerit akan pada Dem io bahwa menurut dokt er, olah raga ini akan meningkat kan sensit ifit as resept or insulin pada penderit a DM .

Kem udian Dem io juga pergi latihan fut sal bersama t eman-t emannya. Dem io sangat bersem angat m ain futsal, dia berlari m engejar bola, dia m erasakan denyut jant ungnya jadi lebih cepat , nafasnya juga cepat , keringat nya mem basahi bajunya. Sew aktu sedang m ain, t iba-t iba salah seorang t eman Dem io m engalami kram pada tungkainya, dia t erjat uh dan m engeluh kesakit an. Tenaga kesehat an yang ada pada t em pat lat ihan fut sal t ersebut segera m em bantu dengan m elakukan t indakan PRICE. Tem an Demio hanya mengalami cedera olah raga ringan, kemungkinan disebabkan oleh karena dia t idak m elakukan pem anasan. Unt unglah keadaannya t idak t erlalu parah sehingga t idak perlu dirujuk ke RS. Bagaim ana anda m enjelaskan apa yang dialami Nenek, Demio dan t em annya?


(15)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 14

Lampiran 1 : Daftar nama pengelola

TIM PENGELOLA BLOK 4.3.ELEKTIF TOPIK KEDOKTERAN OLAH RAGA

TAHUN 2012

Koordinator Blok.4.3 : dr.Henny M ulyani, SpPA, M .Biom ed Wakil Koordinator Blok 4.3 : dr.Arina Widya M urni, SpPD,K-Psi PJ tutorial dan pleno : dr.Eka Novit a

PJ skills lab dan prakt ikum dr.Edi Saum a PJ ujian Tulis Dra.Ast erina, M S

Sub koordinat or t opik 2B :DR.dr.Afriw ardi, SpKO, AIFO


(16)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 15

Lampiran 2 : Daftar nama tutor

No Nama Tutor Kelompok Tempat

1 Prof. Dr. dr. Yanwirasti, PA(K) 1 Ruang A4 ( Gedung A,B,C,D )

2 dr. Djusmaini Ismail 2 Ruang A5 ( Gedung A,B,C,D )

3 dr. Gayatri Asman 3 Ruang B1 ( Gedung A,B,C,D )

4 dr. Yenita, SpPA, M. Biomed 4 Ruang B2 ( Gedung A,B,C,D ) 5 dr. Tofrizal, SpPA, M. Biomed 5 Ruang B3 ( Gedung A,B,C,D )

6 dr. Dewi Rusnita 6 Ruang B4 ( Gedung A,B,C,D )

7 dr. Erly, SpMK 7 Ruang B5 ( Gedung A,B,C,D )

8 dr. Roslaili Rasyid, M. Kes 8 Ruang C1 ( Gedung A,B,C,D )

9 dr. Yulistini, M. Med.Ed 9 Ruang C2 ( Gedung A,B,C,D )

10 dr. Sofina Rusdan, Cert.Med. Sc 10 Ruang C3 ( Gedung A,B,C,D )

11 dr. Ifdelia Suryadi 11 Ruang C4 ( Gedung A,B,C,D )

12 dr. Yuniar Lestari, M. Kes 12 Ruang C5 ( Gedung A,B,C,D )

13 dr. Yaswir Yasrin, AIF 13 Ruang C6 ( Gedung A,B,C,D )

14 Prof. dr. Rahmatina B. Herman, PhD, AIF 14 Ruang D1 ( Gedung A,B,C,D ) 15 Prof. dr. Fadil Oenzil, PhD, SpGK 15 Ruang D2 ( Gedung A,B,C,D ) 16 dr. Susila Sastri, M. Biomed 16 Ruang D3 ( Gedung A,B,C,D ) 17 Dr. dr. Delmi Sulastri, MS, SpGK 17 Ruang D4 ( Gedung A,B,C,D )


(17)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 16

Lampiran 3 : Daftar nama moderator dan narasumber

DAFTAR NAM A M ODERATOR DAN NARASUM BER

DISKUSI PLENO BLOK 4.3.ELEKTIF TOPIK KEDOKTERAN OLAHRAGA TAHUN AKADEM IK 2012/ 2013

M inggu KE

HARI/ TANGGAL JAM NAM A M ODERATOR NAM A NARASUM BER

3 JUM AT 7– 12 - 2012

07.00 – 08.50 DR.dr.Afriw ardi, SpKO DR.Syahrial Bacht iar, M .Pd

DR.dr.Delmi Sulast ri, M S, SpGK Dr.Rahmat ini, M .Kes

DR.dr.Afriw ardi, SpKO 4 JUM AT

14 – 12 - 2012

07.00 – 08.50 DR.dr.Afriw ardi, SpKO Prof.dr.Rahmat ina B.Herman,

PhD

Prof.DR.dr.M enkher M anjas, SpBO, FICS

Dr.Poppy, SpRM DR.dr.Afriw ardi, SpKO


(18)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 17

Lampiran 4 :

M ETODE SEVEN JUM P (TUJUH LANGKAH)

LANGKAH 1. Klarifikasi istilah/ terminologi asing (yang tidak dimengerti)

• Proses

M ahasisw a m engidentifikasi kat a-kat a yang m aknanya belum jelas dan anggot a kelompok yang lain m ungkin dapat memberikan definisinya. Semua m ahasisw a harus dibuat m erasa am an, agar mereka dapat m enyam paikan dengan jujur apa yang m ereka t idak m engert i.

• Alasan

Ist ilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi ist ilah w alaupun hanya sebagian bisa mengawali proses belajar.

• Out put t ert ulis

Kat a-kat a at au ist ilah yang t idak disepakat i pengert iannya oleh kelom pok dijadikan t ujuan pem belajaran (learning object ives)

LANGKAH 2. M enetapkan masalah

• Proses

Ini merupakan sesi t erbuka dim ana semua m ahasiswa didorong untuk berkont ribusi pendapat t ent ang m asalah. Tutor mungkin perlu m endorong semua m ahasiswa untuk berkont ribusi dengan cepat t et api dengan analisis yang luas.

• Alasan

Sangat mungkin set iap anggot a kelompok t ut orial mem punyai perspekt if yang berbeda t erhadap suatu m asalah. M em bandingkan dan m enyatukan pandangan ini akan m emperluas cakraw ala int elekt ual mereka dan menent ukan tugas berikutnya. • Out put t ert ulis

Daft ar masalah yang akan dijelaskan

LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasan

• Proses

Lanjut an sesi t erbuka, t et api sekarang semua mahasisw a m encoba m em form ulasikan, m enguji dan mem bandingkan m anfaat relat if hipot esis m ereka sebagai penjelasan m asalah at au kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusi berada pada tingkat hipotet is dan mencegah m asuk t erlalu cepat ke penjelasan yang sangat detail. Dalam kont eks ini:

a. Hipot esis berart i dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran t anpa asumsi kebenarannya, at aupun sebagai tit ik aw al invest igasi

b. Penjelasan berart i mem buat pengenalan secara det ail dan pem ahaman, dengan t ujuan untuk saling pengert ian


(19)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 18

• Alasan

Ini merupakan langkah penting, yang m endorong penggunaan prior knowledge dan m em ori sert a m em ungkinkan m ahasisw a untuk m enguji at au menggam barkan pem aham an lain; link dapat dibentuk ant ar it em jika ada penget ahuan tidak lengkap dalam kelompok. Jika dit angani dengan baik oleh t utor dan kelom pok, langkah ini akan m em buat m ahasiswa belajar pada tingkat pem aham an yang lebih dalam .

• Out put t ert ulis

Daft ar hipot esis at au penjelasan

LANGKAH 4. M enyusun penjelasan menjadi solusi sementara

• Proses

M ahasisw a akan m em iliki banyak penjelasan yang berbeda. M asalah dijelaskan secara rinci dan dibandingkan dengan hipot esis at au penjelasan yang diajukan, unt uk m elihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini mem ulai proses penent uan tujuan pembelajaran (learning objectives), namun tidak disarankan unt uk m enuliskannya t erlalu cepat .

• Alasan

Tahap ini m erupakan pem rosesan dan rest rukt urisasi penget ahuan yang ada secara akt if sert a m engident ifikasi kesenjangan pem aham an. M enuliskan t ujuan pem belajaran t erlalu cepat akan m enghalangi proses berpikir dan proses int elekt ual cepat , sehingga tujuan pembelajaran m enjadi t erlalu m elebar dan dangkal.

• Out put t ert ulis

Pengorganisasian penjelasan m asalah secara skem at is yait u m enghubungkan ide-ide baru sat u sam a lain, dengan penget ahuan yang ada dan dengan kont eks yang berbeda. Proses ini m emberikan out put visual hubungan ant ar pot ongan informasi yang berbeda dan m emfasilit asi penyimpanan inform asi dalam mem ori jangka panjang. (Perhat ian: Dalam m emori, unsur-unsur penget ahuan disusun secara skem at is dalam framew orks at au net w orks, bukan secara sem antis sepert i kam us).

LANGKAH 5. M enetapkan Tujuan Pembelajaran

• Proses

Anggot a kelompok m enyet ujui seperangkat inti tujuan pem belajaran (learning object ives) yang akan m ereka pelajari. Tutor m endorong m ahasisw a untuk fokus, tidak t erlalu lebar at au dangkal sert a dapat dicapai dalam w aktu yang t ersedia. Beberapa m ahasisw a bisa saja punya t ujuan pem belajaran yang bukan merupakan t ujuan pem belajaran kelom pok, karena kebut uhan at au kepent ingan pribadi.

• Alasan

Proses konsensus m enggunakan kemam puan seluruh anggot a kelom pok (dan t utor) unt uk mensint esis diskusi sebelum nya m enjadi tujuan pem belajaran yang t epat dan dapat dicapai. Proses ini t idak hanya m enet apkan tujuan pembelajaran, akan t et api juga m engajak sem ua anggot a kelom pok bersam a-sama m enyimpulkan diskusi.


(20)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 19

• Out put t ert ulis

Tujuan pembelajaran adalah output ut ama dari t ut orial pert am a. Tujuan pem belajaran seharusya berupa isu yang ditujukan pada pert anyaan at au hipot esis spesifik. M isalnya, " penggunaan grafik cant le untuk menilai pert um buhan anak" lebih baik dan lebih t epat daripada ” t opik global pert umbuhan”

LANGKAH 6. M engumpulkan informasi dan belajar mandiri

• Proses

Proses ini m encakup pencarian m at eri di buku t eks, di lit erat ur yang t erkom put erisasi, m enggunakan int ernet , melihat spesim en pat ologis, konsult asi pakar, atau apa saja yang dapat m em bantu m ahasiswa m em peroleh inform asi yang dicari. Kegiat an PBL yang t erorganisir dengan baik m eliputi buku program at au buku blok yang m emuat saran cara memperoleh at au mengont ak sum ber pem belajaran spesifik yang mungkin sulit dit em ukan at au diakses.

• Alasan

Jelas bagian pent ing dari proses belajar adalah mengumpulkan dan m em peroleh inform asi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasisw a

• Out put t ert ulis

Cat at an individual m ahasisw a.

LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri

• Proses

Berlangsung beberapa hari set elah t ut orial pertam a (langkah 1-5). M ahasisw a m em ulai dengan kem bali ke daft ar t ujuan pem belajaran m ereka. Pert am a, m ereka m engident ifikasi sumber inform asi individual, mengum pulkan inform asi dari belajar m andiri sert a saling m em bantu m em ahami dan mengident ifikasikan area yang sulit unt uk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). Set elah it u, m ereka berusaha untuk m elakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari m asalah.

• Alasan

Langkah ini m ensint esis kerja kelom pok, mengkonsolidasi pem belajaran dan m engident ifikasikan area yang masih m eragukan, mungkin unt uk st udi lebih lanjut . Pem belajaran pasti tidak lengkap (incomplet e) dan t erbuka (open-ended), t api ini agak hati-hati karena m ahasiswa harus kembali ke t opik ket ika ’pem icu’ yang t epat t erjadi di m asa dat ang.

• Out put t ert ulis


(21)

Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 20

Lampiran 5 :

LEM BAR PENILAIAN TUTORIAL KELOM POK …..

NAM A TUTOR : ……….

Blok : Diskusi ke :

M odul : Tanggal :

NO NO.BP NAM A M AHASISW A

UNSUR PENILAIAN TOTAL NILAI Kehadiran Keaktifan dan kreativitas

Relevansi Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keterangan : 1. Kehadiran

0 Tidak hadir at au terlam bat > 10 m enit 1 Terlambat <10 m enit

2 Hadir t epat w akt u

2. Keaktifan dan kreatifit as

0 Tidak m em ber ikan pendapat selam a diskusi t ut orial 0,5 M emberikan pendapat set elah dim int a ket ua/ t ut or

1 M emberikan pendapat pada sebagian kecil LO at au selalu menyam paikan pendapat dengan cara m embacakan buku/ cat at an/ handout/ dll

2 M emberikan pendapat pada sebagian besar LO at au kadang-kadang m enyam paikan pendapat dengan cara m em bacakan buku/ catat an/ handout / dll

2,5 M emberikan pendapat pada sebagian besar LO t anpa mem bacakan buku/ cat at an/ handout/ dll dan at au kreat if (m enyam paikan secara sist em at is at au m enggunakan gam bar/ skem a sehingga m udah dim engert i) 3 M enyam paikan pendapat pada set iap LO t anpa m em bacakan buku/ cat at an/ handout / dll dan kreatif

(m enyampaikan secara sist em at is at au menggunakan gam bar/ skem a sehingga m udah dim engert i)

3. Relevansi

0 Pendapat yang disampaikan tidak relevan dengan LO at au tidak m em berikan pendapat 1 Sebagian kecil dari pendapat yang disam paikan relevan dengan LO

2 Sebagian besar dar i pendapat yang disam paikan relevan dengan LO 3 Sem ua pendapat yang disam paikan relevan dengan LO

4. Sikap

0 M engham bat jalannya diskusi at au t idak m enghargai pendapat anggot a lain (dom inasi, mengejek at au m enyela) at au tidak m enghar gai t ut or

1 Tidak acuh at au m elakukan kegiat an yang t idak ada hubungannya dengan kegiat an t ut orial 1,5 M emberikan pendapat t anpa melalui ket ua kelompok

2 M enunjukkan sikap m enghargai pendapat dan peran anggot a lain dan t utor Padang,………..

Tutor,

(………)


(22)

Jadwal Skills Lab Blok 4.3 ( Elektif ) Edisi ke-1 Tahun 2012 1

UNIVERSI T AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id

JA DW A L KEGIA TA N KETERA M PILA N LA BORA TORIUM

(SKILLS LAB)

PBL BLOK 4.3 ( ELEKTIF ) MINGGU III - IV

TOPIK : KEDOKTERAN OLAHRAGA

TAHUN AJARAN 2012/2013

MINGGU KE -III

Hari/Tanggal : Senin, 10 Desember 2012

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 A

Latihan

1 Kedokteran Olahraga

dr. Siti Nurhajjah, Msi.Med C.5 (Gedung A,B,C,D)

2 dr. Dewi Rusnita C.6 (Gedung A,B,C,D)

3 dr. Mailinda Mainapuri D.1 (Gedung A,B,C,D)

4 Dr.dr. Afriwardi, Sp.KO D.2 (Gedung A,B,C,D)

5 dr. Husnil Kadri, M.Kes D.3 ( Gedung AB,C,D)

Hari/Tanggal : Selasa, 11 Desember 2012

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 B

Latihan

6 Kedokteran Olahraga

dr. Rika Susanti, Sp.F C.5 (Gedung A,B,C,D)

7 dr. Taufik Hidayat C.6 (Gedung A,B,C,D)

8 dr. Deddy Herman, Sp.P D.1 (Gedung A,B,C,D)

9 dr. Yessy Susanty Sabri, Sp.P D.2 (Gedung A,B,C,D)

Hari/Tanggal : Rabu, 12 Desember 2012

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 C

Latihan

10 Kedokteran Olahraga

dr. Russilawati C.5 (Gedung A,B,C,D)

11 dr. Fenty Anggraini C.6 (Gedung A,B,C,D)

12 dr. Dwitya Elfira D.1 (Gedung A,B,C,D)

13 dr. Wahyudi D.2 (Gedung A,B,C,D)

14 dr. Eldi Sauma D.3 ( Gedung AB,C,D)

Hari/Tanggal : Kamis, 13 Desember 2012

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 D

Latihan

15 Kedokteran Olahraga

dr. Fathiya Juwita Hanum C.5 (Gedung A,B,C,D)

16 dr. Noverial, Sp.OT C.6 (Gedung A,B,C,D)

17 dr. Tuti Lestari D.1 (Gedung A,B,C,D)

18 dr. Ardian Riza, Sp.OT,

M.kes


(23)

Jadwal Skills Lab Blok 4.3 ( Elektif ) Edisi ke-1 Tahun 2012 2

UNIVERSI T AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id

JA DW A L KEGIA TA N KETERA M PILA N LA BORA TORIUM

(SKILLS LAB)

PBL BLOK 4.3 ( ELEKTIF ) MINGGU III - IV

TOPIK : KEDOKTERAN OLAHRAGA

TAHUN AJARAN 2012/2013

MINGGU KE -Iv

Hari/Tanggal : Senin, 17 Desember 2012

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 A

Ujian

1 Kedokteran Olahraga

dr. Siti Nurhajjah, Msi.Med C.5 (Gedung A,B,C,D)

2 dr. Dewi Rusnita C.6 (Gedung A,B,C,D)

3 dr. Mailinda Mainapuri D.1 (Gedung A,B,C,D)

4 Dr.dr. Afriwardi, Sp.KO D.2 (Gedung A,B,C,D)

5 dr. Husnil Kadri, M.Kes D.3 ( Gedung AB,C,D)

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Desember 2012

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 B

Ujian

6 Kedokteran Olahraga

dr. Rika Susanti, Sp.F C.5 (Gedung A,B,C,D)

7 dr. Taufik Hidayat C.6 (Gedung A,B,C,D)

8 dr. Deddy Herman, Sp.P D.1 (Gedung A,B,C,D)

9 dr. Yessy Susanty Sabri, Sp.P D.2 (Gedung A,B,C,D)

Hari/Tanggal : Rabu, 19 Desember 2012

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 C

Ujian

10 Kedokteran Olahraga

dr. Russilawati C.5 (Gedung A,B,C,D)

11 dr. Fenty Anggraini C.6 (Gedung A,B,C,D)

12 dr. Dwitya Elfira D.1 (Gedung A,B,C,D)

13 dr. Wahyudi D.2 (Gedung A,B,C,D)

14 dr. Eldi Sauma D.3 ( Gedung AB,C,D)

Hari/Tanggal : Kamis, 20 Desember 2012

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 D

Ujian

15 Kedokteran Olahraga

dr. Fathiya Juwita Hanum C.5 (Gedung A,B,C,D)

16 dr. Noverial, Sp.OT C.6 (Gedung A,B,C,D)

17 dr. Tuti Lestari D.1 (Gedung A,B,C,D)


(24)

Jadwal Skills Lab Blok 4.3 ( Elektif ) Edisi ke-1 Tahun 2012 3

UNIVERSI T AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id


(25)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1

BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM

BLOK 4 .3

ELEK T I F

T OPI K 2 B.K EDOK T ERAN OLAH RAGA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id


(26)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2

PEMERIKSAAN KEBUGARAN JASMANI

Banyak definisi yang diajukan oleh para ahli tentang kebugaran jasmani, tapi yang sering dijadikan rujukan adalah yang diajukan oleh Clarks. Menurut Clarks kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari dengan penuh vitalitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai tenaga yang cukup untuk menikmati kehidupan.

Kebugaran jasmani adalah suatu keadaan dimana tubuh masih memiliki sisa tenaga untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreasi atau hiburan setelah melakukan kegiatan/aktifitas fisik rutin. Dengan kata lain bugar itu adalah keadaan dimana tubuh tidak mengalami kelelahan yang berarti setelah melakukan kegiatan rutin. Kebugaran jasmani sangat individual, artinya masing-masing orang memiliki tingkat kebugaran yang spesifik untuk dirinya. Aktifitas fisik rutin seorang petani adalah mencangkul, bercocok tanam atau panenan dan lain-lain. Kebugaran petani tersebut ditentukan oleh keadaan ketersediaan tenaga setelah petani tersebut melakukan kegiatan rutinnya. Petani dikatakan bugar bila petani tersebut masih mampu untuk melakukan kegiatan lain seperti jalan-jalan keliling desa atau mencari kayu bakar. Tapi jika petani tadi hanya bisa melakukan aktifitas rutin dan kemudian petani tersebut harus tidur sampai besoknya, maka petani tersebut memilki tingkat kebugaran jasmani yang jelek.

Acuan terhadap kebugaran dilihat aktifitas yang dilakukan oleh orang yang bersangkutan, bukan aktifitas rutin orang lain. Seorang mahasisiwa jika melakukan kegiatan yang dilakukan oleh petani diatas, maka mahasiswa akan mendapatkan kelelahan yang berarti, mungkin mahasiswa langsung tertidur satu hari. Mahasiswa kehabisan tenaga karena melakukan kegiatan diluar rutinitas yang mereka lakukan. Mahasiswa belum bisa dikategorikan tidak bugar, karena aktifitas yang dia lakukan bukanlah aktifitas rutin dia.

Dari uraian pengertian di atas jelaslah bahwa kebugaran jasmani itu sangat tergantung kepada tingkat kemampuan fisik dalam melaksanakan pekerjaan seseorang. Seorang buruh kasar akan membutuhkan tingkat kebugaran jasmani yang berbeda dibandingkan dengan pekerja kantoran. Begitu juga, seorang atlet membutuhkan tingkat kebugaran jasmani yang berbeda dengan orang biasa. Secara umum, kebugaran jasmani terbagi dua jenis, yaitu kebugaran jasmani yang berkaitan dengan atlet yaitu performace


(27)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3

related physical fitness dan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan yaitu health

related physical fitness.

Kebugaran jasmani dapat dipengaruhi oleh : 1. Umur

Sesuai dengan perjalanan umur, maka tingkat kebugaran jasmani akan selalu meningkat sampai usia 30 tahun. Dan setelah usia 30 tahun akan terjadi penurunan tingkat kebugaran secara perlahan. Fluktuasi peningkatan dan penurunan tersebut berjalan secara alamiah jika tidak dilakukan intervensi.

2. Jenis kelamin

Pria memiliki tingkat kebugaran jasmani yang melebihi kaum wanita. Perbedaan perkembangan dan fungsi hormone diantara keduanya dianggap faktor yang paling bertanggung jawab dalam membedakan hasil ini. Hormon androgenik yang dimiliki pria berpengaruh terhadap perkembangan otot, sehingga disbanding otot wanita umumnya, maka otot pria lebih kuat.

3. Keturunan

Keturunan kulit berwarna memiliki kemampuan fisik melebihi orang kulti putih. Kemampuan olahraga marathon orang Kenya tak dapat diragukan lagi, terbukti dengan seringnya mereka menjuarai even olahraga marathon dunia. Kemampuan yang dimilki oleh keturunan tertentu diduga terkait dengan jumlah mitokondria yang dimilki oleh keturunan tertentu. Orang-orang kulit berwarna dari suku bangsa Afrika ternyata sejak lahirnya telah memilki jumlah mitokondria sel lebih banyak. Dengan memiliki jumlah mitokondria lebih banyak menjadikan kemampuan sel untuk menyediakan energi manjadi lebih banyak. Hal ini akan berdampak timbulnya kelalahan menjadi lebih lama.

4. Makanan

Asupan kalori dan zat gizi menentukan kestersediaan sumber energi dalam tubuh. Kurangnya asupan kalori dan zat gizi tentu berdampak terhadap berkurangnya kemampuan tubuh dalam melakukan aktifitas. Kontraksi otot memerlukan ATP, persediaan ATP dalam otot terbatas, sehingga diperlukan tambahan energi untuk mengganti atau membentuk ATP lagi. Pembentukan ATP memerlukan bahan baku dalam bentuk karbohidrat, lemak atau protein. Karbohidrat, lemak dan protein didapat dari asupan makanan yang dimakan setiap hari. Pemenuhan kebutuhan kalori dan zat gizi


(28)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4

selalu harus terjaga dalam posisi seimbang. Kurangnya kualitas makanan yang diperoleh dalam diet sehari-hari menentukan tingkat kebugaran seseorang.

5. Kebiasaan merokok

Merokok dapat menyebabkan gangguan pertukaran dan transportasi oksigen alam tubuh. Bahan yang beracun pada asap rokok seperti nikotin, tar, dan lain sebagainya dapat menempel dipermukan dalam saluran nafas. Penempelan bahan yang beracun terutama pada muosa alveoli sangat mengganggu pertukaran gas antara alveoli dan pembuluh darah di paru. Hambatan diatas tentu akan berpengaruh terhadap kemampuan ambilan oksigen tubuh. Terdapat bukti dalam beberapa penelitian ditemukan rerata VO2 maks pelajar yang merokok lebih rendah dibanding yang tidak meokok.

6. Latihan

Latihan fisik yang dilakukan oleh seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat kebugaran. Orang yang terlatih akan memiliki otot lebih kuat, lebih lentur, dan memiliki ketahanan kardirepirasi yang baik.

Pada kesempatan ini akan kita praktikumkan adalah kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, yakni :

1. Komposisi tubuh (body composition) atau persentase lemak tubuh. 2. Daya tahan jantung-paru (cardiorespiratory endurance)

3. Kekuatan otot-otot (muscular strength) 4. Daya tahan otot-otot (muscular endurance) 5. Kelentukan (flexibility)

Untuk menilai kebugaran jasmani seseorang, maka kelima komponen di atas harus dinilai. Guna menselaraskan dengan kaidah berolahraga dan mengurangi resiko cedera olahraga, maka urutan pemeriksaan sebaiknya dilakukan sesuai dengan urutan nomor di atas.

Persiapan percobaan

1. Orang coba hendaknya tidak melakukan kegiatan fisik yang melelahkan sebelum praktikum ini.

2. Minimal telah 1 jam berlalu dari memakan makanan ringan dan 2 jam setelah makanan berat


(29)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 5

4. Dianjurkan memakai pakaian (termasuk sepatu) olahraga

5. Cukup sehat untuk melakukan tes ini, menggunakan PAR-Q (Phisical Activity

Readiness-Quisioner) dengan menanyakan riwayat tentang kesiapan tubuh untuk

melakukan aktifitas.

I. KOMPOSISI TUBUH

Komposis tubuh menunjukan berapa persen tubuh seseorang terdiri dari jaringan lemak (jaringan adiposium) dan berapa persen yang bukan lemak (lean body mass). Komposisi lemak trubuh merupakan perbandingan masa jaringan tubuh aktif dengan yang tidak aktif dalam keterlibatan sebagai tempat metabolisme energi. Jaringan lemak merupakan jaringan tubuh yang tidak terlibat langsung dalam proses pembentukan energi. Sebaliknay jaringan otot merupakan jaringan paling aktif yang terlibat dalam pembentukan energi. Seseorang dianggap memiliki kebugaran yang lebih baik jika memiliki masa jaringan aktif lebih banyak dari yang tidak aktif. Seseorang yang memiliki jaringan lemak lebih banyak, maka yang bersangkutan akan memiliki kemampuan menghasilkan energi lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang memiliki jaringan lemak sedikit. Artinya orang yang gemuk memiliki relatif berat badan dengan masa jaringan tidak aktif lebih banyak, sehingga akan menambah beban jaringan aktif. Otot tentu akan berkontraksi lebih besar guna menompang berat badan yang berlebih tersebut.

Ada bermacam metode yang dapat digunakan untuk menentukan komposisis lemak tubuh. Metod yang palin tepat dan akurat tentulah dengan melakukan pengukuran langsung, artinya dilakukan penguraian dan pemisahan semua jaringan lemak dan ditimbang sehingga persentase lemak diketahui secara pasti, tentu metode ini tidak mungkin dilaksanakan. Dikembangkan metode tidak langsung dengan memperkirakan dari pengukuran berat badan dan tinggi badan (Body Mass Index = BMI) atau denagan mencari BD (Body Density) atau berat jenis tubuh, sehingga persentase lemak tubuh dapat diperkirakan. Berat jenis tubuh secara pasti dapat diketahui dengan mengukur berat badan dalam air. Cara paling mudah untuk mengestimasi berat jenis tubuh adalah dengan melakukan pengukuran tebal lemak dibawah kulit dengan memakai Skinfold Caliper atau dapat juga dilakukan dengan menggunakan ronsen foto. Ada banyak protokol untuk mengukur berat jenis tubuh dengan menggunakan ketbalan lemak bawah kulit ini, salah satu adalah menurut Sloan and Weir.


(30)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 6

Tujuan Percobaan

Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini komposisi lemak tubuh, guna mengestimasi tingkat kebugaran jasmani seseorang,

Alat yang diperlukan

1. Skinfold Kalipper

2. Normogram Sloan and Weir Cara melakukan percobaan

1. Ambil lipatan kulit di daerah supra iliaka, kira-kira 2-3 cm diatas tulang iliaka kiri atau kanan (untuk tricep kontralateralnya)

2. Jepitkan skinfold kaliper ditempat lipatan kulit tadi 3. Hitung skala di alat. Catat sebagai X1

4. Pembacaan skala harus dilakuan cepat guna menghindari kesalahan akibat penekanan alat.

5. Kemudian hal yang sama dilakukan didaerah trisep persis dipertengahan humerus bagian belakang kontra lateral dengan pemeriksaan suprailiaka. Catat sebagai X2 Perhitungan

1. Tentukan Berat jenis tubuh dengan menggunakan Normogram Sloan and Weir. Hasil X1 dan X2


(31)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 7

Nomogram Sloan & Weir

Dikiri untuk wanita dan dikanan untuk laki-laki, untuk menentukan body density dan total lemak tubuh dari pengukuran tebal lapisan kulit.

2. Kemudian tentukan persentase lemak lemak tubuh dengan menggunakan rumus Brozek

Persentase = [4,750 – 4,142]x 100% BD

II. DAYA TAHAN JANTUNG-PARU

Daya tahan jantung-paru ini disebut juga daya tahan kardiovaskuler (cardiovascular

endurance). Daya tahan jantung-paru ini menunjukkan bagaimana kemampuan jantung dan

paru seseorang menghadapi beban kerja fisik. Ketahanan jantung paru dapat djadikan pedoman langsung dalam menilai tingkat kebugaran seseorang. Kemampuan ambilan oksigen pada saat melakukan latihan fisik, mencerminkan kemampuan metabolisme yang dimiliki orang tersebut. Dalam menilai ketahanan jantung paru dikenal istilah VO2 maks, yang dijadikan perhitungan kuantitatif terhadap penilaian tingkat kebugaran.


(32)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 8

Pengukuran VO2 max dapat dilakukan dengan 2 cara: 1. Secara langsung (direct).

Dimana seseorang melakukan kerja dengan menggunakan ergometer sepeda atau treadmill dengan beban tertentu sampai kemampuan maksimalnya dan diukur berapa oksigen yang dipakai orang itu dengan menggunakan spirometer. Ini belum bisa dilakukan karena fasilitas untuk lni belum ada.

2. Secara tidak langsung (indirect)

Pemeriksaan secara tidak langsung dapat dilakukan di :

a. Dalam ruang laboratorium : Menggunakan protocol Astrand dengan ergometer sepeda, menggunakan tes naik turun bangku Harvard (Harvard step up test) atau Tes Schncider

b. Lapangan : Test Cooper, yang terdiri atas tes l2 menit dan tes 2,4 km

Yang akan dipraktikumkan adalah cara tidak langsung dengan memakai ergometer sepeda dengan menggunakan protokol Astrand. Yang dijadikan dasar percobaan adalah peningkatan denyut jantung (nadi) sewaktu melakukan kerja dengan peningkatan beban. Makin kecil peningkatan denyut jantung yang terjadi, maka makin baik kemampuan jantung-paru orang tersebut.

Tujuan Percobaan

Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini kemampuan atau daya tahan jantung-paru, guna mengestimasi tingkat kebugaran jasmani seseorang,

Alat-alat yang diperlukan

1. Ergocycle (ergometer sepeda) Monark tipe 868.

2. Polar Heart Ratc monitor untuk menghitung dan merekam denyut jantung (kalau ada). Kalau tidak ada perhitungan dapat dilakukan secara manual dengan memakai stopwatch.

3. Metronom, kalau tidak ada dapat dipedomani speedometer Ergocycre. 4. Tensimeter untuk mengukur tekanan darah orang coba

5. Stetoskop,

6. Jam meja untuk menentukan lama percobaan, 7. Timbangan badan


(33)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 9

Cara melakukan percobaan

1. Atur tinggi sadel. Sadel tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Aturlah tinggi sadel sedemikian rupa sehingga sewaktu kaki orang coba berada pada pedal yang dibawah, lutut dari kaki tersebut harus lurus.

2. Timbang berat badan orang coba

3. Pasang manset tensimeter pada lengan aks orang coba

4. Pasang receiver Polar Heart Rate Monitor pada pergelangan tangan yang satu lagi, dan pasang transmitter Polar Heart Monitor di dada orang coba.

5. Kalau tidak ada Polar Heart Rate Monitor, hitung denyut nadi secara manual. Caranya dengan menghitung denyut nadi radial selama 15 detik dan hasilnya dilaki dengan 4 untuk mendapatkan denyut nadi selama l menit.

6. Setel metronom 50 x per menit

7. Hitung dan catat nadi, dan tekanan darah sewaktu istirahat di atas sadel.

8. Minta orang coba untuk mengayuh pedal ergocycle dengan beban nol beberapa saat, setelah itu berikan beban awal sebesar I Kp atau 300 watt untuk orang coba wanita dan 2 Kp (600 watt) untuk orang coba pria dengan irama mengikuti irama metronom. Kalau tidak ada metronom kayuhlah ergocycle dengan kecepatan 50 rpm (rotation per minute) yang dapat dilihat dari speedometer pada ergocycle..

9. Catat waktu kapan orang coba mulai mengayuh dengan beban tersebut. 10.Hitung dan catat denyut nadi setiap menit dan tekanan darah setiap 3 menit.

11.Tes dilakukan selama 6 menit. Kalau setelah 6 menit denyut nadi telah mencapai 130/menit maka tes dihentikan. Kalau denyut jantung masih berada di bawah 130/menit maka tes dilanjutkan dengan menambah beban menjadi 2 Kp atau 600 watt. Dan kalau denyut nadi dengan beban 2 Kp masih di bawah 150/menit maka beban dapat dinaikkan lagi menjadi 3 Kp atau 900 watt.

12.Setelah tercapai denyut nadi yang diinginkan maka beban kerja dinolkan dan orang coba tetap mendayung selama 6 menit untuk melihat proses pemulihan (recovery) 13.Kalau sewaktu melakukan kerja orang coba mengalami rasa tertekan di dada, atau

nyeri dada, atau nyeri yang menjalar ke lengan kiri dan atau ke dagu atau nafas sesak sekali tes harus segera dihentikan.

14.Lakuksn percobaan ini pada I orang coba laki-laki dan I orang coba perempuan untuk setiap kelompok..


(34)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 10

Penilaian

Yang dijadikan parameter atau ukuran dari kemampuan jarntung-paru pada orang coba adalah konsumsi oksigen maksimal orang tersebut (VO2 max).untuk mendapatkan VO2 max ini, nilai denyut nadi pada akhir menit ke 6 atau akhir menit ke l2 dan seterusnya (tergantung beban kerja), dipadukan dengan tabel beban (lihat tabel l). VO2 max ini dinyatakan dalam ml/kg berat badan/menit, dan ditentukan oleh umur, berat badan dan jenis kelamin. oleh karena itu vo2 max yang didapat harus dikoreksi dengan faktor umur (gunakan tabel 2) dan berat badan (oleh karena itu hasil vo2 max harus dibagi dengan berat badan orang coba. Selanjutnya tentukan tingkat kemampuan jantung-paru orang coba dengan menggunakan tabel3.

Contoh perhitungan

Seorang mahasiswi usia 20 tahun dengan berat badan 50 kg melakukan praktikum kebugaran jasmani 1 dengan ergometer sepeda menggunakan protokol Astrand-Rhyming. Beban kerja yang diberikan adalah I Kp (300 watt). Denyut nadi (Denyut jantung) setelah 6 menit adalah 140/menit. Dengan menggunakan tabel I kita dapatkan vo2 max mahasiswi tersebut sebesar 1,8 liter/menit.Hasil yang didapat ini dikalikan dengan faktor koreksi umur (gunakan tabel 2) yaitu 1.00, hasilnya adalah 1,8 liter/menit. untuk mendapatkan vo2 max dalam ml/kg berat badan/menit maka hasil yang didapat tadi dikali dengan 1000 dan dibagi dengan s bedan sbb:

VO2 max = (1,8 x 1000) : 50 = 35 ml/kg berat badan/menit.

Untuk menentukan tingkat kemampuan jantung-paru orang coba tersebut gunakan tabel 3, dalam hal ini tingkat kemampuan jantung-paru mahasiswi tersebut termasuk kategori rata-rata (sedang).


(35)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012


(36)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 12

Tabel Tingkat Kemampuan Kardiorespirasi berdasarkan VO2 maks

Age Very Poor Poor Average Good Very Good

Women 20-29 30-39 40-49 50-56 Men 20-29 30-39 40-49 50-49 60-69 28 27 25 21 38 34 30 25 21 29-34 28-33 26-31 22-28 39-43 35-39 31-35 26-31 22-26 35-43 34-41 32-40 29-36 44-51 40-47 36-43 32-39 27-35 44-48 42-47 41-45 37-41 52-56 48-51 44-47 40-43 36-39 49 48 46 42 57 52 48 44 40

III. PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT

Sangat mudah dipahami bahwa orang yang memiliki otot yang kuat dan dapat bertahan lama memiliki kebugaran baik. Kekuatan dan ketahanan otot berbanding lurus dengan tingkat kebugaran seseorang. Kekutan dan ketahanan otot dapat ditingkatkan dengan memberikan latihan fisik yang sesuai dengan kaidah olahraga.

Pemeriksaan kekuatan otot-otot dilakukan dengan memakai dynamometer. Ada macam macarn pemeriksaan untuk mengukur kekuatan otot, antara lain:

1. Grip strength (kekuatan genggaman tangan kiri dan kanan) Latihan ini diukur dengan Hand Dynamometer.

2. Back strength (kekuatan otot-otot punggung). Diukur dengan menggunakan back strength dynamometer.

Tujuan percobaan

Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini kekuatan otot, guna mengestimasi tingkat kebugaran jasmani seseorang,


(37)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 13

Alat yang diperlukan

1. Hand Dynamometer.

2. Back strength dynamometer

Cara melakukan percobaan

Grip Strength :

1. Pegangan dynamometer distel sesuai dergan besar genggaman orang percobaan dalam posisi berdiri.

2. Pegangan dynamometer digenggam sekuat-kuatnya dengan tangan kanan, dengan posisi lengan dijauhkan dari badan.

3. Ulangi sebanyak 3 kali dengan selang waktu istirahat

4. Setiap kali rnelakukan posisi jarum dynamometer harus berada pada angka nol. 5. Ambilah nilai yang tertinggi.

6. Ulangi latihan ini dengan memakai tangan kiri

Back Strength

1. Orang percobaan berdiri tegak dengan posisi agak membungkuk

2. Kedua lutut dalam posisi lurus dan kedua tangan memegang tangkai dynamometer 3. Setiap kali melakukan posisi jarum dynamometer harus berada ada angka nol. 4. Orang percobaan menarik tangkai dynamometer dengan sekuat tenaga (jangan

disentak).

5. Ulangi sebanyak 3 kali dan ambil nilai yang terbesar

IV. KETAHANAN OTOT

Mudah dipahami bahwa otot yang dapat berkontraksi lebih lama atau dengan kata lain dapat melakukan aktifitas dalam durasi yang lebih lama tentu diinterprestasi sebagai otot yang lebih bugar. Ketahanan otot dapat menggambarkan tingkat kemampuan metabolismepengadaan energi sekelompok otot. Cara sederhana untuk menilai ketahanan otot-otot adalah dengan melakukan Bent-Leg Sit Up, Pull up, atau Push up.

Tujuan Percobaan

Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini ketahanan otot, guna mengestimasi tingkat kebugaran jasmani seseorang,


(38)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 14

Alat yang diperlukan

1. Matras tipis

2. Stopwatch

Cara melakukan percobaan (Bent-Leg Sit Up)

1. Orang coba berbaring telentang dengan jari-jari saling kait di belakang kepala.

2. Kaki dibengkokkan dengan sendi lutut membentuk sudut 900 dan kedua telapak kaki menyentuh lantai

3. Suruh salah seorang teman sekerja memegang kaki orang percobaan.

4. Kemudian orang percobaan disuruh duduk sehingga siku kanan menyentuh lutut kiri, kemudian berbaring kembali dan disuruh duduk lagi sehingga siku kiri menyentuh lutut kanan.

5. Prosedur diulang selama 1 menit,

6. Latihan ini dapat juga dilakukan dengan kedua siku menyentuh kedua lutut tanpa mengganti-ganti siku yang menyentuh lutut.

7. Catatlah berapa kali orang percobaan dapat melakukan latihan ini selama 1 menit 8. Bandingkanlah hasil yang saudara dapat dengan persentil di bawah ini

TABEL: PROFIL KETAHANAN OTOT PRIA DAN WANITA

Jumlah Sit-Up dalam 1 Menit Persentil

Pria Wanita

50 47 44 41 39 36 33 30 28 26 95 90 80 70 60

37 24 50

35 33 30 27 24 22 20 18 15 12 40 30 20 10 5


(39)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 15

V. PEMERIKSAAN FLEKSIBILITAS

Istilah fleksibilitas atau dengan nama lain kelenturan, merupakan ketersediaan ruang gerak sendi dalam memberikan toleransi terhadap usaha penggunaan maksimal dari sendi. Fleksibilitas hampir identik dengan ruang gerak sendi yang tentu akan dipengaruhi oleh :

- Komponen-komponen sendi, yang meliputi kapsul sendi, mangkok sendi atau jaringan sekitar sendi

- Umur : dengan bertambahnya usia maka ruang gerak sendi akan mengalami keterbatasan, sehingga pada orang tua sendi menjadi lebih kaku.

- Jenis kelamin : secara umum wanita lebih lentur jika dibanding dengan pria. Peran hormon estrogen dan progesteron terhadap ligamen menjadikan wanita memiliki ruang gerak sendi lebih luas.

- Latihan : pada orang yang terlatih memiliki kelenturan lebih baik, seperti kelenturan yang dimiliki oleh para atlet senam

Seseorang yang memiliki kelenturan yang baik berarti memiliki tingkat kebugaran yang lebih baik.

Pengukuran fleksibilitas secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan bangku atau dinding saja. Di laboratorium dikembangkan 3 macam tes yang secara umum dapat menilai fleksibilitas seseorang. Yaitu:

1. Sit and Reach Test 2. Trunk Extension 3. Soulder Lift

Tujuan percobaan

Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini fleksibilitas, guna mengestimasi tingkat kebugaran jasmani seseorang,

Alat yang diperlukan

1. Bangku yang berskala 2. Mistar 100 cm


(40)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 16

Cara melakukan percobaan 1. Sit and Reach Test

a. Orang percobaan coba memakai pakaian olahraga.

b. Orang percobaan dalam posisi duduk dengan lutut diluruskan dan telapak kaki menempel pada dindinag alat ukur

c. Julurkan lengan dan tangan sejauh mungkin dari badan sambil mendorong petunjuk skala pengukur

d. Baca pada skala jauh jangkauan o.p tersebut e. Ulangi sampai 3 kali dan ambil nilai yang tertinggi

2. Trunk Extension

a. Orang percobaan berbaring menelungkup

b. Suruh teman sekerja memegang bokong supaya jangan terangkat keatas c. Kedua tangan orang percobaan diletakan dibelakang kepala

d. Angkat kepala dan bahu orang percobaan setinggi mungkin dari lantai e. Ukur jarak dari lantai ke dagu orang percobaan

f. Catat hasil yang didapatkan

3. Soulder Lift

a. Orang percobaan berbaring dengan dagu dan kening menyentuh lantai b. Lengan dijulurkan sejajar kedepan sambil memegang rol

c. Angkatlah rol setinggi mungkin dengan lengan tetap lurus, dagu dan kening harus tetap menyentuh lantai

d. Ukur jarak antara lantai dengan tepi bawah rol

e. Pada ketiga prosedur di atas posisi dipertahankan selama 3 detik bandingkan hasil yang saudara dapat dengan tabel di bawah ini


(41)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 17

TABEL: PROFIL FLEKSIBILITAS PADA PRIA DAN WANITA

LAKI-LAKI WANITA

% Sit and Reach

Test

Trunk Extension

Soulder Lift Sit and

Reach Test Trunk Extension Soulder Lift 95 90 80 70 60 +7.9 +6.9 +5.8 +5.0 +4.3 24 23 21 20 19 28 26 24 23 21 +6.8 +5.9 +4.9 +4.1 +3.6 22 20 18 17 16 27 25 22 21 19

50 +3.6 18 20 +3.0 15 18

40 30 20 10 5 +2.9 +2.5 +1.4 +0.3 -0.7 17 16 15 13 12 19 17 16 14 12 +2.4 +1.9 +0.9 +0.1 -0.8 14 13 12 10 8 17 15 14 11 9


(1)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 12

Tabel Tingkat Kemampuan Kardiorespirasi berdasarkan VO2 maks Age Very Poor Poor Average Good Very Good Women

20-29 30-39 40-49 50-56

Men 20-29 30-39 40-49 50-49 60-69

28 27 25 21

38 34 30 25 21

29-34 28-33 26-31 22-28

39-43 35-39 31-35 26-31 22-26

35-43 34-41 32-40 29-36

44-51 40-47 36-43 32-39 27-35

44-48 42-47 41-45 37-41

52-56 48-51 44-47 40-43 36-39

49 48 46 42

57 52 48 44 40

III. PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT

Sangat mudah dipahami bahwa orang yang memiliki otot yang kuat dan dapat bertahan lama memiliki kebugaran baik. Kekuatan dan ketahanan otot berbanding lurus dengan tingkat kebugaran seseorang. Kekutan dan ketahanan otot dapat ditingkatkan dengan memberikan latihan fisik yang sesuai dengan kaidah olahraga.

Pemeriksaan kekuatan otot-otot dilakukan dengan memakai dynamometer. Ada macam macarn pemeriksaan untuk mengukur kekuatan otot, antara lain:

1. Grip strength (kekuatan genggaman tangan kiri dan kanan) Latihan ini diukur dengan Hand Dynamometer.

2. Back strength (kekuatan otot-otot punggung). Diukur dengan menggunakan back strength dynamometer.

Tujuan percobaan

Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini kekuatan otot, guna mengestimasi tingkat kebugaran jasmani seseorang,


(2)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 13

Alat yang diperlukan

1. Hand Dynamometer.

2. Back strength dynamometer

Cara melakukan percobaan Grip Strength :

1. Pegangan dynamometer distel sesuai dergan besar genggaman orang percobaan dalam posisi berdiri.

2. Pegangan dynamometer digenggam sekuat-kuatnya dengan tangan kanan, dengan posisi lengan dijauhkan dari badan.

3. Ulangi sebanyak 3 kali dengan selang waktu istirahat

4. Setiap kali rnelakukan posisi jarum dynamometer harus berada pada angka nol. 5. Ambilah nilai yang tertinggi.

6. Ulangi latihan ini dengan memakai tangan kiri

Back Strength

1. Orang percobaan berdiri tegak dengan posisi agak membungkuk

2. Kedua lutut dalam posisi lurus dan kedua tangan memegang tangkai dynamometer 3. Setiap kali melakukan posisi jarum dynamometer harus berada ada angka nol. 4. Orang percobaan menarik tangkai dynamometer dengan sekuat tenaga (jangan

disentak).

5. Ulangi sebanyak 3 kali dan ambil nilai yang terbesar

IV. KETAHANAN OTOT

Mudah dipahami bahwa otot yang dapat berkontraksi lebih lama atau dengan kata lain dapat melakukan aktifitas dalam durasi yang lebih lama tentu diinterprestasi sebagai otot yang lebih bugar. Ketahanan otot dapat menggambarkan tingkat kemampuan metabolismepengadaan energi sekelompok otot. Cara sederhana untuk menilai ketahanan otot-otot adalah dengan melakukan Bent-Leg Sit Up, Pull up, atau Push up.

Tujuan Percobaan

Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini ketahanan otot, guna mengestimasi tingkat kebugaran jasmani seseorang,


(3)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 14

Alat yang diperlukan 1. Matras tipis 2. Stopwatch

Cara melakukan percobaan (Bent-Leg Sit Up)

1. Orang coba berbaring telentang dengan jari-jari saling kait di belakang kepala.

2. Kaki dibengkokkan dengan sendi lutut membentuk sudut 900 dan kedua telapak kaki menyentuh lantai

3. Suruh salah seorang teman sekerja memegang kaki orang percobaan.

4. Kemudian orang percobaan disuruh duduk sehingga siku kanan menyentuh lutut kiri, kemudian berbaring kembali dan disuruh duduk lagi sehingga siku kiri menyentuh lutut kanan.

5. Prosedur diulang selama 1 menit,

6. Latihan ini dapat juga dilakukan dengan kedua siku menyentuh kedua lutut tanpa mengganti-ganti siku yang menyentuh lutut.

7. Catatlah berapa kali orang percobaan dapat melakukan latihan ini selama 1 menit 8. Bandingkanlah hasil yang saudara dapat dengan persentil di bawah ini

TABEL: PROFIL KETAHANAN OTOT PRIA DAN WANITA Jumlah Sit-Up dalam 1 Menit Persentil

Pria Wanita

50 47 44 41 39

36 33 30 28 26

95 90 80 70 60

37 24 50

35 33 30 27 24

22 20 18 15 12

40 30 20 10 5


(4)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 15

V. PEMERIKSAAN FLEKSIBILITAS

Istilah fleksibilitas atau dengan nama lain kelenturan, merupakan ketersediaan ruang gerak sendi dalam memberikan toleransi terhadap usaha penggunaan maksimal dari sendi. Fleksibilitas hampir identik dengan ruang gerak sendi yang tentu akan dipengaruhi oleh :

- Komponen-komponen sendi, yang meliputi kapsul sendi, mangkok sendi atau jaringan sekitar sendi

- Umur : dengan bertambahnya usia maka ruang gerak sendi akan mengalami keterbatasan, sehingga pada orang tua sendi menjadi lebih kaku.

- Jenis kelamin : secara umum wanita lebih lentur jika dibanding dengan pria. Peran hormon estrogen dan progesteron terhadap ligamen menjadikan wanita memiliki ruang gerak sendi lebih luas.

- Latihan : pada orang yang terlatih memiliki kelenturan lebih baik, seperti kelenturan yang dimiliki oleh para atlet senam

Seseorang yang memiliki kelenturan yang baik berarti memiliki tingkat kebugaran yang lebih baik.

Pengukuran fleksibilitas secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan bangku atau dinding saja. Di laboratorium dikembangkan 3 macam tes yang secara umum dapat menilai fleksibilitas seseorang. Yaitu:

1. Sit and Reach Test 2. Trunk Extension 3. Soulder Lift

Tujuan percobaan

Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini fleksibilitas, guna mengestimasi tingkat kebugaran jasmani seseorang,

Alat yang diperlukan 1. Bangku yang berskala 2. Mistar 100 cm


(5)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 16

Cara melakukan percobaan 1. Sit and Reach Test

a. Orang percobaan coba memakai pakaian olahraga.

b. Orang percobaan dalam posisi duduk dengan lutut diluruskan dan telapak kaki menempel pada dindinag alat ukur

c. Julurkan lengan dan tangan sejauh mungkin dari badan sambil mendorong petunjuk skala pengukur

d. Baca pada skala jauh jangkauan o.p tersebut e. Ulangi sampai 3 kali dan ambil nilai yang tertinggi

2. Trunk Extension

a. Orang percobaan berbaring menelungkup

b. Suruh teman sekerja memegang bokong supaya jangan terangkat keatas c. Kedua tangan orang percobaan diletakan dibelakang kepala

d. Angkat kepala dan bahu orang percobaan setinggi mungkin dari lantai e. Ukur jarak dari lantai ke dagu orang percobaan

f. Catat hasil yang didapatkan

3. Soulder Lift

a. Orang percobaan berbaring dengan dagu dan kening menyentuh lantai b. Lengan dijulurkan sejajar kedepan sambil memegang rol

c. Angkatlah rol setinggi mungkin dengan lengan tetap lurus, dagu dan kening harus tetap menyentuh lantai

d. Ukur jarak antara lantai dengan tepi bawah rol

e. Pada ketiga prosedur di atas posisi dipertahankan selama 3 detik bandingkan hasil yang saudara dapat dengan tabel di bawah ini


(6)

Blok 4.3.Elektif Tahun 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 17

TABEL: PROFIL FLEKSIBILITAS PADA PRIA DAN WANITA

LAKI-LAKI WANITA

% Sit and Reach Test

Trunk Extension

Soulder Lift Sit and Reach Test Trunk Extension Soulder Lift 95 90 80 70 60 +7.9 +6.9 +5.8 +5.0 +4.3 24 23 21 20 19 28 26 24 23 21 +6.8 +5.9 +4.9 +4.1 +3.6 22 20 18 17 16 27 25 22 21 19

50 +3.6 18 20 +3.0 15 18

40 30 20 10 5 +2.9 +2.5 +1.4 +0.3 -0.7 17 16 15 13 12 19 17 16 14 12 +2.4 +1.9 +0.9 +0.1 -0.8 14 13 12 10 8 17 15 14 11 9