PENGARUH KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DAARUT TAUHID BANDUNG.

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 12

1.3 Tujuan Penelitian ... 13

1.4 Manfaat Penelitian ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 15 2.1 Kajian Pustaka ... 15

2.1.1 Konsep keterampilan manajerial kepala sekolah ... 15

2.1.2 Dimensi Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah ... 20

2.1.2.1 Keterampilan Konseptual Kepala Sekolah ... 21 2.1.2.2 Keterampilan Manusia Kepala Sekolah 27

2.1.2.3 Keterampilan Teknis Kepala Sekolah 33 2.2 Efektivitas Kerja Guru 37


(2)

2.2.2 Kriteria-kriteria Efektivitas Kerja Guru 44

2.2.3 Aspek-aspek Pengukuran Efektivitas Kerja Guru 46

2.3 Pengaruh Keterampilan Manajerial kepala sekolah terhadap Efektivitas kerja Guru 49 2.4 Kerangka Pemikiran 51

2.5 Hipotesis 59

BAB III DESAIN PENELITIAN 60 3.1 Objek penelitian 60

3.2 Metode Penelitian 63

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian 65 3.3.1 Variabel X keterampilan Manajerial 65 3.3.2 Variabel Y efektifitas kerja 69

3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian 71 3.5 Populasi Penelitian 71

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian 72 3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data 74 3.7.2 Uji Validitas 74

3.7.3 Uji Reliabilitas 76

3.9 Teknik Analisis Data 78 3.9.1 Analisis Deskriptif 80 3.9.2 Analisis Parametrik 81 3.10 Pengujian Hipotesis 86

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 4.1 Hasil Penelitian 88

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 88 4.2 Pembahasan 109


(3)

4.2.1 Keterampilan Manajerial 109 4.2.2 Efektivitas Kerja Guru 113

4.2.3 Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pengajar 118

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 120 5.1 Kesimpulan 120

5.2 Rekomendasi 121 DAFTAR PUSTAKA 123 LAMPIRAN 126


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 62 Tabel 3. 2 Responden Berdasarkan Usia 62

Tabel 3. 3 Responden Berdasarkan jenjang pendidikan 63 Tabel 3. 4 Responden Berdasarkan Lama Kerja 63

Tabel 3. 5 Operasional Variable Keterampilan Manajerial kepala sekolah 66 Tabel 3. 6 Operasional variable Efektifitas Kerja (variable Y) 69

Tabel 3. 7 Kriteria Bobot Nilai Alternatif Skala Likert 73 Tabel 3. 8 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas 75 Tabel 3. 9 Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi 75 Tabel 3. 10 Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert 78 Tabel 3. 11 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket 79

Tabel 3. 12 Distribusi Frekuensi 81 Tabel 3. 13 Model Tabel Uji Bartlett 82 Tabel 4. 1 Kriteria Deskripsi Data 89

Tabel 4. 2 Tanggapan responden terhadap variabel keterampilan manajerial 89 Tabel 4. 3 Tanggapan responden terhadap variabel keterampilan konseptual 91


(5)

Tabel 4. 4 Tanggapan responden terhadap keterampilan interpersonal 92 Tabel 4. 5 Tanggapan responden terhadap keterampilan teknis 93

Tabel 4. 6 Tanggapan responden terhadap variabel efektivitas kerja 94

Tabel 4. 7 Tanggapan responden terhadap indikator kejelasan tujuan 95 Tabel 4. 8 Tanggapan responden terhadap indikator kejelasan strategi 96 Tabel 4. 9 Tanggapan responden terhadap indikator perencanaan 97

Tabel 4. 10 Tanggapan responden terhadap indikator penyusunan program yang tepat 98 Tabel 4. 11 Tanggapan responden terhadap indikator tersedianya sarana dan prasarana 100 Tabel 4. 12 Tanggapan responden terhadap indikator pelaksanaan kerja yang efektif 101 Tabel 4. 13 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi...106


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Tiga perspektif efektivitas 38 Gambar 2. 2 Sebab Efektivitas 41

Gambar 2. 3 Model kerangka berpikir Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pengajar 58

Gambar 4. 14 Tanggapan responden terhadap dimensi dari variabel keterampilan manajerial 111

Gambar 4. 15 Tanggapan responden terhadap indikator dari variabel efektivitas kerja 114


(7)

PENGARUH KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

DAARUT TAUHID BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh: Muhamad Syafei

NIM 0705825

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(8)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DAARUT TAUHID BANDUNG

Oleh: Muhamad Syafei

NIM.0705825

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan Oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. H. Suwatno, M.Si Rini Intansari M, S.Pd.,M.Pd NIP. 196201271988031001 NIP. 198008102008012029

Mengetahui: Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI

Dr. Rasto, S.Pd.,M.Pd NIP.19720711200112101


(9)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Guru Pada SMK Daarut Tauhid Bandung” ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2012

Muhamad Syafei NIM. 0705825


(10)

ABSTRAK

PENGARUH KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA GURU SMK DAARUT TAUHID BANDUNG

Oleh : Muhamad Syafei

0705825

Skrispsi ini dibimbing oleh : Dr. H. Suwatno, M.Si dan Rini Intansari M, S.Pd.,M.Pd

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya efektivitas kerja guru pada SMK Daarut Tauhid Bandung, yang ditandai dengan belum maksimalnya pencapaian program yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas kerja guru pada SMK Daarut Tauhid Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory, di mana data dikumpulkan dengan cara penyebaran angket kepada 34 guru. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi Pearson product moment dan analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan manajerial kepala sekolah dan efektivitas kerja guru berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang positif dari keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas kerja guru

Walaupun kedua variabel yang diteliti dalam kategori tinggi namun masih ada yang harus diperbaiki yaitu untuk variabel keterampilan manajerial kepala sekolah adalah keterampilan teknis dan untuk variabel efektivitas kerja guru adalah kejelasan tujuan dan kejelasan strategi, untuk memperbaiki keterampilan teknis perlu adanya upaya dari kepala sekolah untuk lebih menguasai rancangan kegiatan, memahami SOP (standar operasional prosedur), dan teknis prosedur pelaksanaan untuk menguatkan keterampilan teknis yang harus dimilikinya. Adapun indikator kejelasan tujuan dan kejelasan strategi perlu upaya dari kepala sekolah untuk memberikan pemahaman tujuan dan strategi sekolah kepada guru dalam hal menentukan tujuan dan strategi mengajar yang digunakan agar pelaksanaan pendidikan di SMK DT dapat dicapai bersama oleh seluruh staf pengajar.


(11)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF HEADMASTER MANAGERIAL SKILL TO THE EFFECTIVITY OF DAARUT TAUHID VOCATIONAL SCHOOL TEACHERS

By : Muhamad Syafei

0705825

This paper were guided by :

Dr. H. Suwatno, M.Si and Rini Intansari M, S.Pd.,M.Pd

The problem investigated in this research is the related to the ineffectivity of the teachers in Daarut Tauhid vocational school. The purpose of this research is to find out the influence of headmaster managerial skill to the effectivity of Daarut Tauhid vocational school is teachers. The method used in this research is explanatory survey. The data were collected through delivering a set of questionaire to 34 teachers. The data were then analyzed using pearson product moment and simple regretion analysis.

The result of this research shows that the headmaster managerial skills and the level of the teachers effectivity in doing their work are in high category. Based on the results, it can be concluded that the headmaster managerial skills influence the effectivity of the teachers work. Howeever, eventhough both variabel scores are in the high category, the headmaster technique skill is low. Besides, the teachers capability in making clear goal and strategy is also low. Therefore it is needed an effort from headmaster in mastering the planing activities, understanding SOP and mastering technique of procedure activities, to affirm technique skill that he has. and it is needed an effort from the school to give understanding to the teachers in deciding goal and teaching strategy that is used in order that the implementation of education in Daarut Tauhid vacational school can be reached by all of the teachers.


(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya yang setia sampai akhir zaman, amin.

Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian dari syarat sidang dengan judul “Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan Daarut Tauhid Bandung”,.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna meskipun penulis telah mengerjakan dengan segala kemampuan yang ada, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis nantikan untuk dijadikan sebagai acuan perbaikan karya ilmiah pada masa yang akan datang.

Penulis berharap dengan segala kerendahan hati, semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang berkepentingan.

Bandung, Oktober 2012


(13)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur selalu penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1 kurang lebih selama sepuluh semester yang diakhiri dengan selesainya penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Keteranpilan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan Daarut Tauhid Bandung” di Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini, tidak terlepas dari adanya bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, yang langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan pula kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

2. Bapak Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) UPI Bandung.

3. Bapak Dr. Rasto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI yang telah memberikan kemudahan dan juga membimbing penulis selama masa perkuliahan.

4. Bapak Dr. H. Suwatno, M.Si., selaku Dosen Pembimbing 1 yang dengan kesabaran dan penuh rasa tanggung jawab telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis di sela-sela kesibukannya.

5. Ibu Rini Intansari M,S.Pd.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing 2 atas segala keikhlasan, ketelitian dan kesungguhan beliau dalam membimbing serta memberikan pengarahan, kemudahan dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Adman, S.Pd.,M.Pd.,selaku Dosen Pembimbing Akademik, terima kasih karena Bapak telah dengan sabar memberikan arahan, semangat dan motivasi sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.


(14)

7. Segenap Dosen dan Staff di lingkungan Program Studi Pendidikan Manajemen

Perkantoran yang telah memberikan ilmu dan membekali pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan dan membimbing serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi. 8. Bapak Ustad Mulyadi selaku kepala sekolah SMK Daarut Tauhid. Bandung yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

9. Bapak Ustad Rizaldy, Bapak Ahmad suja’i, Ibu Hany noviani dan Teh Aziza yang telah membantu penulis mulai dari pra-penelitian sampai berakhirnya masa penelitian dan

memberikan bimbingan dan arahannya, serta kemudahan dalam pengumpulan data.

10. Bapak dan Ibu guru SMK Daarut Tauhid, yang telah membantu berpartisipasi dalam penghimpunan data dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Untuk keluarga tercinta yang tidak hentinya memberikan semangat,motivasi, dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman Prodi Manajemen Perkantoran UPI Angkatan 2007, fajar,fitrah, budi dan bolu yang terus memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberi dukungan, semangat, motivasi kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.

Bandung, Oktober 2012 Penulis

Muhamad Syafei 0705825


(15)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian dan manfaaat penelitian dari penelitian yang dilakukan.

1.1 Latar Belakang

Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang kehidupan. Dengan manajemen, kinerja sebuah organisasi dapat berjalan secara maksimal. Demikian juga dengan lembaga pendidikan. Dengan manajemen yang baik, maka sebuah institusi pendidikan akan dapat berkembang secara optimal.

Dalam pengelolaan manajemen pendidikan, dalam hal ini SMK Daarut Tauhid Bandung, diperlukan kualitas sumber daya manusia yang memadai dan penempatannya yang tepat sesuai dengan kompetensi yang diperlukan untuk pencapaian yang efektif dan efisien. Faktor manajemen pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat memberikan efek terhadap prestasi belajar siswa.

Sejak Januari 2010, SMK Daarut Tauhid Bandung sebagai salah satu lembaga yang berada di bawah yayasan Daarut Tauhid didesentralisasikan sehingga bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan organisasi tanpa melibatkan yayasan, baik dari segi pendanaan maupun manajemen sumber daya manusia yang akan digunakan. Hal ini juga yang mendorong terjadinya perubahan dalam pengelolaan pendidikan yang antara lain digunakannya school based management. Model manajemen ini pada dasarnya memberikan peluang yang sangat besar kepada sekolah untuk mengelola dirinya sesuai dengan kondisi yang ada serta memberikan kesempatan kepada masyarakat (stakeholders) untuk ikut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pendidikan SMK Daarut Tauhid Bandung walaupun SMK Daarut Tauhid Bandung berada dibawah naungan yayasan Daarut Tauhid. Konsekuensi dari pelaksanaan manajemen berbasis sekolah adalah diperlukanya kemampuan manajerial yang cukup memadai dari kepala sekolah sebagai manajer atau pimpinan dalam sekolah dan didukung oleh guru yang profesional agar tercapainya tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Hal tersebut senada dengan pendapat Maman ukas (1999:97) mengatakan bahwa para manajer diwajibkan mempunyai keterampilan dasar manajerial yaitu conceptual skills, human skills, technical skills. SMK Daarut Tauhid Bandng memiliki kekhasan dalam pengelolaannya dimana penerapan nilai-nilai spiritual sangat terasa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Seperrti penjelasan Ustad mulyadi selaku kepala sekolah SMK Daarut Tauhid Bandung pada 13 juni 2012, bahwa


(16)

dalam pelaksanaan pembelajaran kepada siswa SMK Daarut Tauhid Bandung banyak nilai-nilai agama seperti pelajaran akidah, akhlak, tauhid dan fiqih dijadikan nilai-nilai yang harus diterapkan dalam keseharian kehidupan mereka.

Selanjutnya dalam wawancara tersebut dikatakan bahwa sebagai kepala sekolah di SMK Daarut Tauhid Bandung beliau tidak hanya menggunakan manajemen umum yang biasa digunakan kepala sekolah pada umumnya namun juga menerapkan unsur rukhiyah atau kekuatan spiritual dalam menggerakan roda kepemimpinannya pada SMK Daarut Tauhid Bandung. Keterampilan manajemen umum yang digunakan yaitu keterampilan manajerial yang mencakup keterampilan konseptual, keterampilan interpersonal dan keterampilan teknis.

Berikutnya Ustad Mulyadi menjelaskan keterampilan konseptual beliau tuangkan dalam membuat visi, misi tujuan sekolah, serta kebijakan-kebijakan yang mendukung ketercapaian tujuan sekolah, dan beliaupun selalu melibatkan tenaga pengajar yaitu guru dan manajemen sekolah dalam membuat semua kebijakan dan sosialisasi kebijakan tersebut.

Sedangkan untuk keterampilan interpersonal dilakukan beliau dengan menjalin hubungan yang baik dengan semua guru, beliau tak sungkan untuk menjalin komunikasi dengan setiap staff dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian dengan cara yang lebih personal. Dan untuk keterampilan teknis beliau implementasikan dalam bentuk mengajar langsung murid-muridnya dan menjadi contoh langsung terhadap nilai-nilai yang coba sekolah tanamkan pada murid-murid, dengan mengajar langsung dia dapat mengetahui seperti apa perkembangan anak didiknya serta bagaimana metode mengajar yang tepat digunakan dalam mengajar sehingga ia dapat membagikannya serta mengevaluasi apabila terdapat metode mengajar yang kurang tepat. Ketiga keterampilan manajerial tersebut secara langsung dilaksanakan beliau dengan baik selain daripada kemampuan mengelola dengan rukhiyah atau dengan kemampuan spiritualitas yang diterjemahkan dengan menjadi suri tauladan yang baik bagi para anak didiknya. Lebih lanjut dalam wawancara tersebut dikatakan bahwa pencapaian SMK Daarut Tauhid Bandung telah mencapai 80% dari tujuan yang diinginkan, yang menjadi indikator dalam pencapian tersebut adalah 1) penerapan visi misi , 2) penerapan tata nilai DT yaitu, attidude, transfer nilai dan program pesantren. Dan dari pencapaian itu yang menjadi kendala sehingga kurang tercapainya sasaran adalah :

1. Pembinaan guru dan staf tenaga pengajar yang masih belum optimal.

2. Masih banyaknya guru yang merangkap mengajar ditempat lain sehingga tidak fokus mengajar di SMK Daarut Tauhid Bandung.


(17)

3. Kemampuan guru yang beragam, yaitu yang berasal dari luar Daarut Tauhid sebanyak 31 (dari 34 orang guru), sehingga transfer nilai dan penerapan program pesantren yang mengusung nilai-nilai keagamaan masih belum berjalan dengan baik.

Hal ini dibenarkan bapak Agus suja’i selaku wakil kepala sekolah hubungan industri SMK Daarut Tauhid pada (Maret 2012) mengatakan pencapaian SMK Daarut Tauhid selama periode 2011 baru mencapai 80% dan yang menjadi indiktor pencapaian itu adalah kompetensi belajar siswa, perubahan perilaku dan penyerapan nilai-nilai pesantren Daarut Tauhid.

Pada ujian akhir nasional kelas 3 yang baru diumumkan belum lama ini tingkat kelulusan angkatan pertama sekolah ini mencapai 100% dari 52 anak, hal ini bisa menjadi salah satu indikator tingkat pencapaian SMK Daarut Tauhid bandung..

Dari ketiga kendalanya yang dipaparkan dapat tergambarkan bahwa disana terdapat peranan keterampilan manajerial kepala sekolah yang masih belum optimal dalam pengelolaan guru yang ada.

Dari wawancara yang dilakukan dapat terlihat bahwa keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola guru yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan efektivitas kerja guru, karena kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. Peran kepala sekolah tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki tercapainya efektivitas kerja dari para guru.

Berikut adalah beberapa tugas kepala sekolah yang disampaikan oleh Ustad Mulyadi selaku kepala sekolah SMK Daarut Tauhid :

a) Mampu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan. b) Mampu mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan.

c) Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.

d) Mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.


(18)

e) Mampu mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.

f) Mampu mengelola hubungan sekolah – masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah.

g) Mampu mengelola kesiswaan, terutama dalam rangka penerimaan siswa baru, penempatan siswa, dan pengembangan kapasitas siswa.

h) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.

i) Mampu mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.

j) Mampu mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung kegiatan-kegiatan sekolah. k) Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan kesiswaan di sekolah.

l) Mampu menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.

m) Mampu menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif bagi pembelajaran siswa. n) Mampu mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.

o) Terampil dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah.

p) Terampil mengelola kegiatan produksi/jasa dalam mendukung sumber pembiayaan sekolah dan sebagai sumber belajar sisiwa.

q) Mampu melaksana-kan pengawasan terhadap pelaksana-an kegiatan sekolah sesuai standar pengawasan yang berlaku.

Dari tugas-tugas yang disampaikan kepala sekolah di atas sangat terlihat bahwa kepala sekolah harus mempunyai kompetensi manajemen yang handal untuk mencapai efekitivitas kerja guru yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dan untuk melakukan


(19)

semua fungsi tersebut seorang pimpinan atau kepala sekolah harus memiliki keterampilan yaitu keterampilan manajerial, hal tersebut senada dengan pendapat Maman ukas sebelumnya.

Dalam kaitannya dengan efektivitas kerja Richard M. Steers (1985:209) mengemukakan bahwa, “ada empat faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja yaitu, karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan, karakteristik pekerja, dan karakteristik praktek manajemen”. Karakteristik organisasi yang dibentuk di SMK Daarut Tauhid Bandung merupakan karakter yang dibangun berdasarkan budaya pesantren yang sangat religius dan ada otoritas yang kuat dari pendiri Daarut Tauhid yaitu Abdullah Gymnastiar atau biasa dipanggil Aa Gym, namun justru sosok Aa Gym yang menjadi sosok inspiratif, karena gaya kepemimpinannya yang visioner dalam membangun organisasi. Hal tersebut juga disampaikan oleh Ustad mulyadi selaku kepala sekolah SMK Daarut Tauhid bahwa Aa Gym menjadi sosok inspiratif dalam setiap perkembangan Daarut Tauhid termasuk ide untuk membuat pendidikan formal yang akhirnya terbentuklah SMK Daarut Tauhid Bandung dan inilah yang juga menjadi karakteristik organisasi di SMK Daarut Tauhid Bandung.

Karakteristik lingkungan yang ada dilingkungan SMK Daarut Tauhid juga sangat kental dengan lingkungan pesantren dimana nilai-nilai pesantren sangat terlihat penerapannya dalam kegiatan dan kurikulum yang dikembangkan SMK Daarut Tauhid. Budaya disiplin kerapihan dan tatanan nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari ini dapat memacu efektivitas kerja tenaga pengajar dan kepala sekolah serta dapat berpengaruh positif terhadap lingkungan diluar sekolah yang akan dibawa oleh para siswa setelah lulus dari SMK Daarut Tauhid Bandung.

Karakterisktik pekerja merupakan faktor yang juga mempengaruhi efektivitas kerja, karena SMK Daarut Tauhid mempekerjakan karyawan yang mayoritas mempunyai latar belakang sebagai santri. Dalam prakteknya mereka adalah bagian yang penting dalam praktek manajemen di SMK Daarut Tauhid Bandung.

Karakteristik praktek manajemen adalah faktor yang paling berhubungan dengan kepala sekolah, karena merupakan hal yang dibangun dalam organisasi dan dirancang oleh kepala sekolah selaku pimpinan di sekolah. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas kepemimpinan seorang kepala sekolah sangat diperlukan untuk dapat membangun karakteristik praktek manajemen. Kualitas seorang pemimpin yaitu kepala sekolah sangat dipengaruhi oleh sejumlah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sebagaimana dikemukakan oleh Davis dan Newstroom (2004:152) bahwa keberhasilan kepemimpinan bergantung pada perilaku, keterampilan, dan tindakan yang tepat, bukan pada ciri pribadi.


(20)

dalam melakukan tugas-tugas atau fungsi-fungsi penggerakan (penggerakan dan pemberian motivasi) ataupun pengendalian yang berhubungan dengan aktifitas-aktifitas pencapaian tujuan organisasi, pimpinan (administrator, atau manajer) dituntut untuk memiliki keterampilan yang disebut keterampilan manajerial. Baik pimpinan puncak, menengah, maupun bawah.

Dalam menunjang semua peran dan fungsinya seperti yang disebutkan di atas, seorang manajer sekolah atau kepala sekolah perlu memiliki keterampilan dasar manajerial yang baik, hal tersebut senada dengan pendapat Maman ukas (1999:97) yang mengatakan bahwa para manajer diwajibkan mempunyai keterampilan dasar manajerial yaitu conceptual skills, human skills, dan technical skills.

Keterampilan manajerial menjadi salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah sebagai pimpinan disekolah untuk menciptakan karakteriskitk praktek manajemen dalam sekolah, sehingga guru dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa di program studi pendidikan manajemen perkantoran sejak tahun 1999 sd 2011 yang membahas tentang keterampilan manajerial adalah :

1. Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Divisi terhadap Kinerja Karyawan pada Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia di PT Inti (Persero) Bandung (NURBAETI 0705820)

2. Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Bagian Pengembangan Karir Terhadap Iklim Organisasi Pada Bagian Pengembangan Karir Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Propinsi Jawa Barat ( Chandra Satria P 034299)

3. Kontribusi Keterampilan Manajerial Pemimpin Terhadap Pengembangan Organisasi Penelitian di PT Syaamil Cipta Media Bandung (Riswanto 980660)

Dari beberapa penelitian di atas terlihat bahwa mayoritas penelitian keterampilan manajerial pimpinan dilakukan pada perusahaan dan belum ada penelitian keterampilan manajerial kepala sekolah. Hal ini mengindikasikan bahwa keterampilan manajerial kepala sekolah penting untuk diteliti karena belum pernah diteliti oleh mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran khususnya sejak tahun 1999 sampai dengan 2011 sehingga sangat layak untuk dijadikan sebuah penelitian.


(21)

1. Pengaruh aplikasi otomatisasi perkantoran terhadap efektivitas kerja karyawan pada divisi manajemen SDM PT industri tekon indo bandung (Ria devi karina, 050125, program studi pend. manajemen perkantoran).

2. Pengaruh Otomatisasi Perkantoran terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Bagian Sekretariat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung (Slamet Sugianto 0608197)

3. Hubungan Antara Pemberian Motivasi oleh Pimpinan terhadap Bawahan dengan Efektivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung (Fitria Asri Nur S 0608401)

4. Pengaruh Manajemen Fasilitas Kantor terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) Bandung (Nelly Nediasari 0608286) 5. Pengaruh Sistem Informasi Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (Esya Nurul Khikmah 050026)

6. Hubungan Penggunaan Media Komunikasi dengan Efektivitas Kerja Karyawan PT Agrodana Futures Bandung Wiwi Sugiarti*) 046134

7. Pengaruh pelayanan tata usaha terhadap efektivitas kerja pegawai pada bagian sekretariat dirumah sakit umum Dr. Slamet, Garut (Hana paujiah nurmala 000156, program studi pend. manajemen perkantoran)

8. Hubungan pendelegasian wewenang dengan efektivitas kerja pegawai pda sub bagian pelatihan manajemen qalbu departemn pendidikan dna pelatihan DT (Derry septiadi, 992769, program studi pnd. manajemen perkantoran)

Dari penelitian-penelitian tersebut banyak dibahas mengenai keterampilan manajerial dan efektivitas kerja karyawan, namun belum ada penelitian yang membahas pengaruh keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas kerja guru. Hal ini menjadikan penelitian yang akan dilakukan menjadi sangat layak diteliti karena belum pernah dilakukan sebelumnya.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa bahwa keterampilan manajerial kepala sekolah di SMK Daarut Tauhid diduga memiliki pengaruh terhadap pencapaian efektivitas kerja guru, sehingga penulis berencana untuk membuat penelitian mengenai :

“Pengaruh keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas kerja guru SMK Daarut Tauhid Bandung”


(22)

Inti kajian dari penelitian ini adalah masalah pengaruh keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas kerja guru SMK Daarut Tauhid, keterampilan manajerial menjadi variabel independent dalam penelitian ini dan variabel dependentnya adalah efektivitas kerja.

Berdasarkan pernyataan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran tingkat keterampilan manajerial kepala sekolah menurut guru pada SMK Daarut Tauhid Bandung?

2. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas kerja guru pada SMK Daarut Tauhid Bandung ? 3. Berapa besar pengaruh tingkat keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap tingkat efektivitas kerja guru pada SMK Daarut Tauhid Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan di atas, yaitu untuk mengetahui :

1. Gambaran tingkat keterampilan manajerial kepala sekolah menurut guru pada SMK Daarut Tauhid Bandung.

2. Gambaran tingkat efektivitas kerja guru pada SMK Daarut Tauhid Bandung.

3. Besaran pengaruh tingkat keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap tingkat efektivitas kerja guru pada SMK Daarut Tauhid Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Secara teoritis

Secara ilmiah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menambah informasi bagi perkembangan ilmu ekonomi, khususnya ilmu di bidang manajemen sumber daya manusia dalam hal keterampilan manajerial kepala sekolalh dan efektivitas kerja guru. Secara personal penelitian ini dapat menjadi pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan karya ilmiah dan menambah pengetahuan dalam bidang sumber daya manusia khususnya keterampilan manajerial kepala dan pengaruhnya terhadap efektivitas kerja guru.


(23)

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan positif bagi SMK Daarut Tauhid Bandung dalam mengambil keputusan khususnya dalam hal-hal yang berkaitan dengan efektivitas kerja. Adapun bagi peneliti sebagai bahan tambahan pengetahuan dan pengalaman pribadi yang sangat berharga sehingga dapat mengoptimalkan teori yang dimiliki untuk dapat mengaplikasikan dalam kehidupan nyata sehingga dapat mengetahui perbedaan antara teori dan praktek lalu melakukan tindakan-tindakan yang bijak untuk menyikapi hal tersebut.


(24)

BAB III

DESAIN PENELITIAN

Bab ini akan membahas objek penelitian, metode penelitian, desain penelitian, operasional variabel, jenis dan sumber data penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik dan alat pengumpulan data penelitian, uji validitas dan reliabilitas dan teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini.

1.1 Objek penelitian

SMK Daarut Tauhiid Boarding School Merupakan salah satu sekolah yang memiliki tujuan memadukan sekolah formal dengan nuasa pesantren, didirikan pada tahun 2009 yang diselenggarakan oleh yayasan Daurut Tauhid Bandung. Terletak di jalan Gegerkalong girang komplek setiabudhi indah kav 25-26 Bandung. SMK Daarut Taahiid memiliki tujuan keahlian dibidang program teknologi informasi yaitu teknik komputer dan jaringan, sekolah kejuruan ini memiliki luas tanah 700 m2 dan luas bangunan sekolah 480 m2. dengan visi, misi dan tujuan sebagai berikut:

Visi

Menjadikan SMK Daarut Tauhiid Boarding School sebagai pusat keunggulan dibidang teknologi informasi yang berlandasan Tauhid.

Misi

Mencetak insan yang cerdas dan kompetitif dibidang teknologi informasi yang dilandasi nilai-nilai akhlak dan taauhid dengan indikator keunggulan:

1. Ma „rifatullah

2. Teknik Komputer dan Jaringan 3. Leadership

4. Enterpreneurship 5. Lingkungan Hidup 6. Etika (Akhlak) 7. Oleh Raga 8. Seni


(25)

Tujuan

Tujuan SMK Daarut Tauhid Boarding school yaitu sebagai berikut:

1. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, unggul bekerja mandiri, dan dapat mengisi lowongan pekerjan sesuai kebutuhan dibidangnya.

2. Membekali peserta didik dengan berbagai keterampilan teknologi informasi yaitu dengan mengembangkan kerakter baik dan karakter kuat, sehingga tercapai peserta didik yang gigih, ulet, tengguh, disiplin yang disertai dengan ketewadhuan, jujur iklas, dan berbuat karena Allah semata.

3. Membekali peserta didik dengan nilai-nilai luhur islam agar mampu berbuat yang terbaik dikemudian hari sehingga mampu mendiri ataupun melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3.1.1 Karakterisitik responden

Responden dalam penelitian ini adalah guru di sekolah menengah kejuruan Daarut Tauhid yang berhubungan langsung dengan kepala sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah berikut penjabaran karakteristik responden di sekolah menengah kejuruan Daarut Tauhid.

Tabel 3. 1

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-laki 22 64.70

wanita 12 35,29

Total 34 100


(26)

Tabel 3. 2 Responden Berdasarkan Usia

Kelompok Umur Jumlah (orang) Persentase (%)

> 25 tahun 7 20,58

25-30 tahun 17 50

30- 35 tahun

6 17,64

35-40 tahun 3 8,82

40-45 tahun 1 2.94

>45 tahun - -

Total 34 100

Sumber : Data primer yang diolah, 2012.

Tabel 3. 3

Responden Berdasarkan jenjang pendidikan


(27)

SMP - -

SMA Sederajat 7 20,58

D1-D3 2 5,88

S1 22 64,70

S2 3 8,82

Lainya 1 2.94

Total 34 100

Sumber : Data primer yang diolah, 2012.

Tabel 3. 4

Responden Berdasarkan Lama Kerja

Kelompok Umur Jumlah (orang) Persentase (%)

1 tahun 21 61,76

1-3 tahun 10 29,41

3-5 tahun - -

5-7 tahun 2 5,88

7-10 tahun - -

>10 tahun 1 2.94

Total 34 100

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

1.2Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengatasi masalah. (Sugiyono, 2007:4)


(28)

Penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2010:8) mengungkapkan Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran suatu variabel, baik satu variabel atau lebih, tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkannya dengan variabel lain. Sedangkan penelitian verifikatif seperti yang diungkapkan Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2010:5) adalah penelitian yang diarahkan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada. Dalam penelitian ini akan diuji apakah terdapat pengaruh yang positif antara keterampilan manajerial kepala terhadap efektivitas kerja guru pada SMK Daarut Tauhid

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitiannya adalah metode survey explanatory. Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2010:6) mengungkapkan bahwa Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan keputusan. Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya survey menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya.

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel dilakukan untuk membatasi agar pembahasan tidak terlalu meluas. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu Keterampilan manajerial sebagai variabel X dan efektifitas kerja sebagai variabel Y.

3.3.1 Variabel X keterampilan Manajerial

Rincian operasionalisasi variabel X menggunakan pendapat Robert L. Kantz sebagaimana dikutip dari Gary Yukl (1994:24) mengemukakan bahwa keterampilan manajer meliputi:

1. Keterampilan konseptual (conceptual skill). Kemampuan analitis umum, berpikir nalar, kepandaian dalam membuat konsep, serta konseptualisasi hubungan yang kompleks dan berarti dua, kreativitas dalam mengembangkan ide dan pemecahan masalah, kemampuan untuk menganalisis peristiwa-peristiwa dan kecendrungan yang dirasakan, mengantisipasi perubahan-perubahan, dan melihat peluang serta masalah-masalah potensial (berpikir secara induktif dan deduktif)

2. Keterampilan untuk melakukan hubungan antarpribadi (interpersonal skill) pegetahuan tentang perilaku manusia dan proses-proses hubungan antar pribadi, kemampuan untuk mengerti perasaan, sikap serta motivasi orang lain dari apa


(29)

yang mereka katakan dan lakukan (emphaty,sensivitas sosial), kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara jelas dan efektif (kemahiran berbicara, kemampuan menyakinkan orang/persuasiveness), serta kemampuan untuk membuat hubungan yang efektif dan kooperatif (kebijaksanaan, diplomasi, keterampilan mendengarkan, pengetahuan mengenai perilaku sosial yang dapat diterima).

3. Keterampilan teknis (technical skill). Pengetahuan mengenal metode, proses,prosedur, dan teknik untuk melakukan sebuah kegiatan khusus, dan kemampuan untuk menggunakan alat-alat dan peralatan yang relevan bagi kegiatan tersebut.

dirumuskan dalam operasional sebagai berikut :

Tabel 3. 5

Operasional Variable Keterampilan Manajerial kepala sekolah

Dimensi Indikator Skala pengukuran Skala No

item 1.a. Kemampuan analisis

umum

 Tingkat kemampuan menganalisis keadaan lingkungan kerja sekolah

 Tingkat kemampuan menganalisis pekerjaan tenaga pengajar

 Tingkat kemampunan menganalisis strategi sekolah ordina 1 2 3 b. K e m a m p u a n

 Tingkat kemampuan berpikir secara rasional dengan menggunakan fakta dan data yang ada

 Tingkat kemampuan dalam berpikir sistematis

4


(30)

Gary Yukl (1994:24) b e r p i k i r n a l a r l c. K e p a n d a i a n d a l a m m e m b u a t

 Tingkat kemampuan membuat

konsep

 Tingkat kemampuan menjalankan konsep

 Tingkat kemampuan menjelaskan konsep kepada tenaga pengajar

6 7 8


(31)

k o n s e p d. K r e a t i v i t a s d a l a m m e n g e m b a n g k a n

 Tingkat kemampuan membuat ide baru demi pengembangan sekolah

 Tingkat kemampuan menyampaikan ide baru kepada tenaga pengajar

 Tingkat kemampuan melaksanakan ide yang telah dibuat

9

10


(32)

i d e e. K e m a m p u a n m e m e c a h k a n m a s a l a h

 Tingkat ketepatan dalam pemilihan alternative solusi dalam pemecahan masalah

 Tingkat kecepatan dalam pemecahan masalah

 Tingkat efektifitas dalam membuat keputusan 12 13 14 f. K e m a

 Tingkat kemampuan menganalisa

permasalahan yang


(33)

m p u a n m e n g a n a l i s i s p e r i s t i w a -p e r i s t i w a

terjadi dalam sekolah  Tingkat kemampuan

menganalisa

kecendrungan akan terjadinya permasalah dari peristiwa-peristiwa yang ada


(34)

d a n k e c e n d r u n g a n -k e c e n d r u n g a n y a n g d i r a


(35)

s a k a n g. K

e m a m p u a n m e n g a n t i s i p a s i p e r u b a h a

 Tingkat kemampuan menggantisipasi

perubahan iklim didalam sekolah

 Tingkat kemampuan mengantisipasi

perubahan iklim diluar sekolah

17


(36)

n h. K

e m a m p u a n m e l i h a t p e l u a n g s e r t a m a s a

 Tingkat kemampuan memanfaatkan peluang

 Tingkat kemampuan merubah masalah menjadi sebuah peluang baru

19


(37)

l a h -m a s a l a h p o t e n s i a l 2.a. Keterampilan dalam melakukan hubungan antar pribadi

 Tingkat kemudahan berkomunikasi dengan tenaga pengajar

 Tingkat kesediaan berdiskusi dengan tenaga pengajar 21 22 b. K e m a m p u a n

 Tingkat kemampuan memahami keadaan tenaga pengajar

 Tingkat penghargaan pada usaha / kerja keras temaga pengajar

23


(38)

Gary Yukl (1994:24) b e r e m p a t i / s e n s i t i f i t a s s o s i a l ordina l a. Ke ma mp ua n ber ko mu nik

 Tingkat kemampuan berkomunikasi dengan efektif dengan tenaga pengajar

 Tingkat kemampuan menyakinkan tenaga pengajar

25


(39)

asi b. ke ma mp ua n be ker jas am a de ng an ko op era tif

 Tingkat kesediaan bekerjasama dengan baik dengan tenaga pengajar

 Tingkat kesediaan membimbing tenaga

pengajar yang

mengalami kesulitan 27 28 c. ket era mp ila n me nd en gar ka n

 Tingkat kesediaan mendengarkan keluhan tenaga pengajar

 Tingkat kesediaan mendengarkan pendapat tenaga pengajar berkitan dengan pengembangan sekolah 29 30 d. Pe ng eta hu an per ila

 Tingkat kemampuan dalam Bersosialisasi

 Tingkat Moralitas

 Tingkat kemampuan beretika

31 32 33


(40)

sos ial 3.

Gary Yukl (1994:24)

a. Pengetahuan metode untuk kegiatan khusus

 Tingkat pemahaman metode kerja

 Tingkat kecocokan penggunaan metode dalam kerja

ordina l

34 35

b. Pengetahuan proses untuk kegiatan khusus

 Tingkat pengetahuan proses pekerjaan

 Tingkat kemampuan melaksanakan prose pekerjaan

36

37

c.Pengetahuan Prosedur untuk kegiata khusus

 Tingkat kejelasan prosedur sebagai arah dan pedoman kerja  Tingkat kemampuan

melakukaan prosedur kerja

38

39

a. pengetahuan teknik untuk kegiatan khusus

 Tingkat pemahaman akan teknik kerja

 Tingkat kemampuan melakukan teknik kerja

40 41 b. Kemampuan menggunakan peralatan untuk kegiatan khusus

 Tingkat kemahiran dalam menggunakan peralatan guna menunjang pekerjaan kantor


(41)

3.3.2 Variabel Y efektifitas kerja

Untuk variabel Y yaitu efektifitas kerja guru menggunakan pendapat Sondang P. Siagian (1993:32) menyatakan bahwa:

Efektifitas kerja karyawan dapat diukur dari beberapa hal yaitu: kejelasan tujuan yang hendak dicapai, kejelasan strategi pencapaian tujuan, proses analisa dan perumusan kebijaksanaan yang mantap, perencanaan yang matang, penyusunan program yang tepat, tersedianya sarana dan prasarana kerja, pelaksanaan yang efektif dan efisien, sistem pengawasan dan pengendalian yang mendidik.

Dari sembilan aspek efektivitas yang dijelaskan di atas ada enam aspek yang sesuai untuk digunakan dalam mengukur efektivitas kerja guru, khususnya di SMK Daarut Tauhid seperti sudah dibahas pada bab dua, dirumuskan dalam operasional sebagai berikut :

Tabel 3. 6

Operasional variable Efektifitas Kerja (variable Y)

Variabel Indikator Ukuran Skala No

item Efektifitas

kerja

Sondang P. Siagian

(1993:32)

1. Kejelasan tujuan

 Tingkat pemahaman

terhadap tujuan sekolah

 Tingkat kemampuan

menentukan tujuan sekolah

 Tingkat kemampuan melaksanakan tujuan sekolah

 Tingkat efektivitas

Ordinal 1 2

3 4 5


(42)

tujuan

 Tingkat efisiensi tujuan

2. kejelasan strategi

 Tingkat kemampuan memformulasika n strategi sekolah  Tingkat

kejelasan strategi  Tingkat

pemahaaman terhadap

strategi sekolah

 Tingkat kemampuan melaksanakan formula strategi yang sudah ada

 Tingkat

keterukuran hasil strategi

Ordinal 6 7 8

9

10

3. Perencanaan  Tingkat

penentuan target dari setiap hasil pekerjaan

 Tingkat kemampuan merencanakan kegiatan yang

ordinal

11

12 13 14


(43)

akan dilakukan

 Tingkat kemampuan membuat jadwal kerja  Tingkat kemampuan membuat anggaran  Tingkat kesesuaian rancangan

dengan tujuan perusahaan

15

4. penyusunan program yang tepat

 Tingkat pemahaman terhadap program yang telah ada

 Tingkat kemampuan membuat program kerja  Tingkat kemampuan menjalankan program yang sudah ada ordinal 16 17 18 5. Tersedianya sarana dan prasarana

 Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana


(44)

penunjang pekerjaan

 Tingkat kemampuan menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia

 Tingkat kemampuan mengatasi permasalahan sarana dan prasarana

 Tingkat kemampuan merawat sarana dan prasrana

ordinal 20

21

22

6. Pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien

 Tingkat pelaksanaan prosedur kerja

 Tingkat pelaksanaan kerja

berdasarkan pedoman kerja

 Tingkat kesesuaian penggunaan waktu dengan alokasi waktu

 Tingkat kesesuaian kerja

ordinal

23

24

25


(45)

dengan tujuan sekolah

1.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Untuk penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer, data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari penyebaran kuesioner, wawancara, dan pengamatan baik secara langsung maupun tidak kepada responden yang dianggap telah memiliki populasi. Dalam hal ini, data diperoleh langsung dari karyawan Yayasan Daarut Tauhid Bandung.

1.5 Populasi Penelitian

Menurut Abdurrahmat Fathoni (2006:103), “Populasi adalah keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga melalui statistika hasil analisis yang dilakukan terhadap sampel

penelitian”. Sugiyono (2010:117) ”populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Suharsimi Arikunto (1992: 107) mengungkapkan bahwa “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi”.

Jumlah seluruh guru yang bekerja di SMK Daarut Tauhid dan sekaligus dijadikan responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 orang, oleh karena itu, teknik yang digunakan adalah penelitian populasi.

1.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data merupakan usaha untuk menghasilkan data demi keperluan penelitian. Pengumpulan data sangat diperlukan untuk pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan data yang terkumpul.

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan di lapangan adalah dengan memberikan angket pada hari dimana semua Guru SMK Daarut Tauhid berkumpul untuk melakukan upgrading yaitu pada hari senin

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuisioner, angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum. Penulis menyebarkan angket berupa pernyataan-pernyataan tertulis yang harus dijawab oleh responden. Bentuk angket yang dipergunakan adalah angket tertutup yaitu pernyataan-pernyataan yang


(46)

dengan memberikan tanda checklist () pada masing-masing jawaban yang dianggap tepat. Penyusunan angket beranjak dari ruang lingkup variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk kepentingan penelitian ini dikonstruksi dua jenis angket, yaitu angket untuk variabel keterampilan manajerial dan angket untuk variabel efektivitas kerja. Langkah-langkah penyusunan angket ini yakni sebagai berikut

i. Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan.

ii. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban.

iii. Menetapkan skala penilaian angket dengan kriteria pemberian bobot untuk setiap alternatif jawaban, skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala lima kategori model Likert.

Tabel 3. 7

Kriteria Bobot Nilai Alternatif Skala Likert

Pilihan Jawaban

Bobot Pernyataan Positif

Bobot Pernyataan Negatif Sangat setuju/selalu/sangat positif 5 1

Setuju/sering/positif 4 2

Ragu-ragu/kadang-kadang/netral/tidak tahu

3 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif

2 4

Sangat tidak setuju/tidak pernah/negatif

1 5

Agar pernyataan dalam angket dapat menghasilkan data yang benar, perlu dilakukan pengujian

validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk “Mengukur tingkat kesahihan suatu instrumen, yakni kemampuan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”.

(Suharsimi Arikunto, 2002:144). Sedangkan uji reliabilitas, “Selain berarti ketelitian dalam melakukan pengukuran juga dapat diartikan sebagai ketelitian alat ukur yang digunakan, dengan demikian uji reliabilitas yang akan dibahas dalam bagian ini adalah menguji ketelitian kuesioner


(47)

1.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data

1.7.2 Uji Validitas

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari suatu instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam uji validitas ini menggunakan teknik Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson. Adapun formulanya sebagai berikut :

(Riduwan, 2007:110)

Keterangan :

xy

r

= Koefisien Korelasi

X

= Jumlah skor tiap item

Y

= Jumlah total skor seluruh item N = Jumlah responden

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket.


(48)

Tabel 3. 8 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas

No.

Responden

Nomor Item Instrumen

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

e. Menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu. f. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari

skor-skor yang diperoleh.

Tabel 3. 9

Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi No.

Resp. X Y XY X

2

Y2

g. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=N-2) dan tingkat

signifikansi 95% atau α = 0,05.

h. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

i. Membuat kesimpulan dengan kriteria uji: r hitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.

r hitung  r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid. 1.7.3 Uji Reliabilitas

Selain valid (sah) sebuah instrumen juga harus reliabel (dapat dipercaya), maksudnya bahwa instrumen selain harus sesuai dengan kenyataan juga harus memiliki nilai ketepatan. Dimana apabila instrumen ini diberikan pada kelompok yang sama dengan waktu yang berbeda akan sama hasilnya.

Pengujian reliabilitas yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan rumus alpha cronbach


(49)

(Suharsimi Arikunto, 2002:171)

Keterangan :

r11 = reliabilitas angket

k = banyak item angket si2 = jumlah varians item

sx2 = varians total

Dimana : Rumus varians sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2002:160)

Keterangan :

si2 = harga varians tiap item

X2 = jumlah kuadrat skor jawaban responden tiap item (X)2 = kuadrat skor seluruh responden dari setiap item N = jumlah responden


(50)

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka menguji reabilitas instrumen adalah sebagai berikut:

a. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.

b. Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor item yang diperoleh.

c. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing reponden.

d. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. e. Menghitung varians masing-masing item.

f. Menghitung varians total

g. Menghitung nilai koefisien Alfa

h. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db =N –2) dan tingkat

signifikansi 95% atau α = 0,05.

i. Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi Product Moment yang terdapat dalam tabel.

j. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. Jika , maka reliabel

2. Jika , maka tidak reliabel

3.9 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010:29), “Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan

melalui statistika deskriptif, yaitu mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.”

Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuisioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengelola dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah terdapat pengaruh Keterampilan Manajerial sebagai variabel X terhadap variabel Efektivitas Kerja(Y). Dalam analisis data ini ditempuh prosedur analisis sebagai berikut :


(51)

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh.

2. Coding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap option dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk coding tersebut adalah sebagai berikut

Tabel 3. 10

Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert

No. Alternatif Jawaban

Bobot

Positif Negatif

1. Sangat Setuju/Selalu/Sangat Positif 5 1

2. Setuju/Sering/Positif 4 2

3. Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral 3 3

4. Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif 2 4 5. Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/Sangat Negatif 1 5 Sumber : Sugiyono (2002:81)

3. Tabulating, dalam hal ini hasil coding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 11

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden

Skor Item

Total

1 2 3 4 5 6 ………. N

1. 2.


(52)

N

Sumber : Sugiyono (2007:81)

4. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing-masing variabel X dan Y, untuk itu penulis menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002:81) sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus SK = ST x JB x JR

Keterangan:

SK = Skor Kriterium ST = Skor Tertinggi JB = Jumlah Bulir JR = Jumlah Responden

b. Menentukan skor tertinggi, skor terendah serta rentang c. Membuat daerah kategori kontinum

d. Menentukan daerah kontinum untuk variabel X dan Y

Setelah menyelesaikan proses pengolahan data diatas dan terkumpul sesuai dengan jumlah yang diinginkan, selanjutnya adalah melakukan analisis deskriptif dan analisis parametik

.

3.9.1 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010:29), “Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan

melalui statistika deskriptif, yaitu mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran mengenai keterampilan manajerial kepala sekolah, dan untuk mengetahui gambaran mengenai efektivitas kerja guru. Termasuk dalam teknik analisis data


(53)

statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modul.

Berkaitan dengan analisis data deskriptif tersebut maka langkah-langkah yang akan ditempuh dengan menggunakan bantuan Software Microsoft Excel, yaitu:

a. Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab terhadap alternatif jawaban yang tersedia.

b. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden. c. Buatlah tabel distribusi frekuensi.

Tabel 3. 12

Distribusi Frekuensi

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju/Selalu/Sangat Positif 2 Setuju/Sering/Positif

3 Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral/Tidak Tahu 4 Tidak Setuju/Jarang/Negatif

5 Sangat Tidak setuju/Tidak Pernah/Sangat Negatif

3.9.2 Analisis Parametrik

3.9.2.1Uji Homogenitas

Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel

memiliki varians yang homogen, dengan rumus : , dimana:

= Varians tiap kelompok data

dbi = n - 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok


(54)

S2gab = Varians gabungan = S2gab =

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas dengan uji Bartlett adalah :

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut :

Tabel 3. 13

Model Tabel Uji Bartlett

Indikator db = n-1 2

i S Log 2 i S db.Log 2 i S db. 2 i S 1 2 3 4 N

Sumber : Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman (2007:85) 3. Menghitung varians gabungan.

db S db S i 2 2 .

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Bartlett.

 2

log )

( db S

B

6. Menghitung nilai 2


(55)

 2 2 log ) 10 1

( n B db Si

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α =0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut : a. Nilai

2

hitung < nilai2

tabel , artinya H0 diterima atau variasi data dinyatakan

homogen. b. Nilai

2

hitung > nilai2

tabel, artinya H0 ditolak atau variasi data dinyatakan tidak

homogen.

3.9.2.2Uji Regresi Linier Sederhana

Pemeriksaaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.

1) Mencari Persamaan Regresi

Bertujuan untuk mempelajari hubungan linier antara dua variabel. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Model regresi linier sederhana : yˆ abx (Ating dan Sambas, 2006:243), dimana: yˆ adalah variabel tak bebas atau nilai duga, x adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intersap atau , b adalah penduga bagi koefisien regresi atau  adalah parameter yang nilainya tidak diketahui.

Dengan ketentuan :

N X b Y

a

 .

= YbX

 

 

 2 2

) . ( . . X X N Y X XY N b

Pemeriksaan keberartian dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa koefisien-koefisien regresi khususnya koefisien arah b sama dengan nol atau tidak berarti melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan nol.


(56)

2) Menguji Linieritas Regresi

Ating dan Sambas (2006:297-298) mengemukakan bahwa langkah uji keberartian regresi yaitu: 1) Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y.

2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a)) degan rumus:

 

n Y JKreg a

2

)

( 

3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b|a(JKregb|a), dengan rumus:      

 

n Y X XY b

JKreg(b/a) . .

4) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

 

 Re ( / ) Re ( ) 2 a g a b g

res Y JK JK

JK

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(a)=RJKReg(a)

6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b / a (RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(b/a) = JKReg(b/a)

7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

2 Re   n JK

RJKres s

8) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus 2

K JK

RJKTC TC

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling

besar berikut disertai pasangannya.

9) Menghitung rata-rata kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus : E

s

TC JK JK

JKRe

10)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

2   k JK RJK TC TC


(57)

11)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus : n k

JK

RJKE E

 

12)Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji F,

yaitu: E

TC

RJK RJK F

13)Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau  = 5% menggunakan rumus

) , ( ) 1

( dbTCdbE

tabel F

F

dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k. 14)Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F

15)Membuat kesimpulan.

 Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

 Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

3.10 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan pengaruh keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas kerja guru digunakan rumus koefisien determinasi. Berikut rumus koefisien determinasi:

1. (Riduwan, 2006:224) Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien korelasi


(58)

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan uji hipotesis. Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dipercaya antarvariabel independen dan variabel dependen. Pengujian hipotesis hanya memberikan dua kemungkinan keputusan, yaitu menolak atau tidak dapat menolak hipotesis nol (Ating dan Sambas, 2006:160).

Berhubungan dengan penelitian yang dilakukan termasuk penelitian populasi atau sensus maka langkah-langkah untuk pengujian hipotesisnya menurut Riduwan (2005:152) yaitu :

1) Mencari Fhitung dengan rumus :

Fhitung = s

a b g

RJK RJK

Re ) / ( Re

2) Mencari Ftabel dengan rumus :

Maka Ftabel = F(1-α)(d reg b/a, dk res)

3) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

Kriteria yang digunakan yaitu :

 Ho ditolak dan H1 diterima, apabila Fhitung > Ftabel dinyatakan signifikan atau

diterima.

 Ho diterima dan H1 ditolak, apabila Fhitung < Ftabel dinyatakan tidak signifikan atau


(59)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan membahas kesimpulan yang akan menjawab pertanyaan penelitian dan memaparkan rekomendasi untuk perbaikan terhadap masalah yang dihadapi.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kepala sekolah dan guru SMK Daarut Tauhid Bandung, untuk mengetahui pengaruh keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas kerja guru, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran keterampilan manajerial kepala sekolah SMK Daarut Tauhid Bandung ditunjukkan oleh hasil penelitian didapat bahwa keterampilan manajerial yang terdiri dari dimensi, keterampilan konseptual, keterampilan interpersonal dan keterampilan teknis, berada dalam daerah kontinum tinggi. Hasil analisis data tersebut mempunyai arti bahwa kepala sekolah pada SMK Daarut Tauhid Bandung memiliki keterampilan manajerial yang tinggi. dimensi yang berada pada kategori tertinggi adalah dimensi keterampilan konseptual, sedangkan dimensi yang berada pada kategori terendah adalah dimensi keterampilan teknis.

2. Gambaran efektivitas kerja guru pada SMK Daarut Tauhid Bandung yang ditunjukkan oleh hasil penelitian didapat bahwa efektivitas kerja guru yang terdiri dari indikator, (1) kejelasan tujuan; (2) kejelasan strategi; (3) perencanaan; (4) penyusunan program yang tepat; (5) tersedianya sarana dan prasarana; dan (6) pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien, berada dalam daerah kontinum tinggi. Hasil analisis data tersebut mempunyai arti bahwa guru pada SMK Daarut Tauhid memiliki efektivitas kerja yang tinggi. Indikator yang berada pada kategori tertinggi adalah indikator tersedianya sarana dan prasarana, sedangkan indikator yang berada pada kategori terendah adalah indikator kejelasan tujuan.

3. Untuk hasil penelitian besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah 16.13%, sedangkan sisanya sebesar 83.87% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan hasil terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas


(60)

34 – 2 = 32 di dapat Fhitung > Ftabel atau 34.629 < 4.130 maka H0 yang menyatakan tidak ada

pengaruh ditolak. Sebagai konsekuensinya H1 diterima.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor rata-rata setiap indikator, rekomendasi yang dikemukakan mengacu kepada indikator yang memiliki skor terendah di antara indikator yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut rekomendasi yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat keterampilan manajerial pada dimensi keterampilan teknis memiliki skor terendah. Berdasarkan hal tersebut rekomendasi untuk menanggulangi masalah dalam hal keterampilan teknis, maka perlu adanya upaya dari kepala sekolah untuk lebih menguasai rancangan kegiatan dan memahami teknis pelaksanaan akan semakin menguatkan keterampilan teknis yang harus dimilikinya.

2. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat efektivitas kerja guru pada indikator kejelasan tujuan dan kejelasan strategi masih rendah Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya upaya dari sekolah untuk memberikan pemahaman kepada guru dalam hal menentukan tujuan dan strategi mengajar yang digunakan agar pelaksanaan pengajaran di SMK DT dapat dicapai bersama oleh seluruh staf pengajar.

3. Keterampilan manajerial kepala sekolah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja guru. Oleh karena itu, pihak SMK Daarut Tauhid Bandung hendaknya senantiasa meningkatkan keterampilan manajerial kepala sekolah misalnya melalui diklat, pelatihan, pendidikan yang dapat menigkatkan keterampilan manajerial kepala sekolah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmosudirjo Prajudi. (1989). Dasar-Dasar Admininstrasi Manajemen dan Manajemen Kantor. Jakarta: Gunung Agung


(61)

Bangun Wilson.(2008). Intisari Manajemen. Bandung: Refika Aditama

Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemiminan dan Efektivitas Kelompok. Bengulu: PT.Rineka Cipta.

Davis, Keith dan Newstrom. (terjemahan Agus Dharma) (2004). Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta

Donelly, Gibson Ivancevich. (2005). Organisasi (Perilaku, Struktur dan Proses). Alih Bahasa: Ir. Nunuk Adiarni, M.M., Tangerang: Binarupa Aksara

Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Metode Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Gie, Liang The. (1982). Ensiklopedi Administrasi. Jakarta : Gunung Agung. Gie, Liang the, (1982). Asas Asas Manajemen. Bandung : Mandar maja

Griffin. (2002) . Manajemen (terjemahan bahasa indonesia). Jakarta : Erlangga Handoko, T, Hani. (2003). Manajemen. yogyakarta : BPFEE

Handoko, T, Hani. (2003). Manajemen Personalia dan Sumber Daya manusia. . yogyakarta: BPFEE

Handayaningrat, Soewarno. (1982). Pengantar Ilmu Pengetahuan dan Manajemen. Jakarta: Gunung Agung

Hasibuan, Malayu S. P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu S.P. (1994). Manajemen Perbankan Dasar dan Kunci Keberhasilan Perekonomian. Jakarta: Gunung Agung.

Hilgert, Raymond. And Theo Haimann. (1991). Supervisor Concept and Practice Of Management Five ed. Ohio: South Westernm Publishing Co.


(62)

New Jersey: Prentice-Hall. Inc.

Hoy, Wayne K. Dan miskel, Cecil G. (2001). Educated Administration Theory Research and Practice. Singapore: Mc. Graw Hill Co.

Hunger, J. Davids and Wheelen, Thomas L. (2003). Manajemen Strategis Alih Bahasa: Julianto Agung Yogyakarta; Andi.

Kartono, Kartini. (1990). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja grafindo persada.

Komarudin. (1993). Manajemen Kantor Teori dan Praktek. Bandung: Trigenda Karya.

Muhidin, Sambas Ali. dan Abdurahman, Maman. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Pidarta, Made (2004). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : Rhineka Cipta.

Riduwan. (2007). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta. Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. (2004). Manajemen Jilid 1 Edisi ke- 7 Alih

Bahasa: T. Hermaya. Harry Slamet. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Syamsi, Ibnu. (1988). Pokok-pokok Manajemen Perlengkapan. Yogyakarta: Balai pembangunan Administrasi


(63)

Siagian . P. Sondang. (1989). Manajemen Strategik. Jakarta: Graha Indonesia

... (1985). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Aksara baru

...(1982). Organisasi kepemimpinan dan perilaku administrasi, Jakarta: Gunung agung

...(2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Silalahi, Ulbert (2002). Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Bandung: Mandar Maju. .

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

...(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

...(2010). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Steers, Richard (1985). Efektivitas Organisasi Kaidah Perilaku. Jakarta: Erlangga

Stoner, J. A. F. (1982). Management Englewoood Cliffs. New Jersey: Prantice Hall International Inc.

Ukas, Maman (2004). Manajemen (Konsep, Prinsip Dan Aplikasi). Bandung: Agnini Bandung. Wahyudi. (2009), Kepemimpinan Kepala Sekolah (Dalam Organisasi Pembelajar), Bandung:


(1)

Muhamad Syafei, 2012

Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Daarut Tauhid Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan membahas kesimpulan yang akan menjawab pertanyaan penelitian dan memaparkan rekomendasi untuk perbaikan terhadap masalah yang dihadapi.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kepala sekolah dan guru SMK Daarut Tauhid Bandung, untuk mengetahui pengaruh keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas kerja guru, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran keterampilan manajerial kepala sekolah SMK Daarut Tauhid Bandung ditunjukkan oleh hasil penelitian didapat bahwa keterampilan manajerial yang terdiri dari dimensi, keterampilan konseptual, keterampilan interpersonal dan keterampilan teknis, berada dalam daerah kontinum tinggi. Hasil analisis data tersebut mempunyai arti bahwa kepala sekolah pada SMK Daarut Tauhid Bandung memiliki keterampilan manajerial yang tinggi. dimensi yang berada pada kategori tertinggi adalah dimensi keterampilan konseptual, sedangkan dimensi yang berada pada kategori terendah adalah dimensi keterampilan teknis.

2. Gambaran efektivitas kerja guru pada SMK Daarut Tauhid Bandung yang ditunjukkan oleh hasil penelitian didapat bahwa efektivitas kerja guru yang terdiri dari indikator, (1) kejelasan tujuan; (2) kejelasan strategi; (3) perencanaan; (4) penyusunan program yang tepat; (5) tersedianya sarana dan prasarana; dan (6) pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien, berada dalam daerah kontinum tinggi. Hasil analisis data tersebut mempunyai arti bahwa guru pada SMK Daarut Tauhid memiliki efektivitas kerja yang tinggi. Indikator yang berada pada kategori tertinggi adalah indikator tersedianya sarana dan prasarana, sedangkan indikator yang berada pada kategori terendah adalah indikator kejelasan tujuan.

3. Untuk hasil penelitian besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah 16.13%, sedangkan sisanya sebesar 83.87% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan hasil terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas


(2)

Muhamad Syafei, 2012

Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Daarut Tauhid Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

34 – 2 = 32 di dapat Fhitung > Ftabel atau 34.629 < 4.130 maka H0 yang menyatakan tidak ada

pengaruh ditolak. Sebagai konsekuensinya H1 diterima.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor rata-rata setiap indikator, rekomendasi yang dikemukakan mengacu kepada indikator yang memiliki skor terendah di antara indikator yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut rekomendasi yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat keterampilan manajerial pada dimensi keterampilan teknis memiliki skor terendah. Berdasarkan hal tersebut rekomendasi untuk menanggulangi masalah dalam hal keterampilan teknis, maka perlu adanya upaya dari kepala sekolah untuk lebih menguasai rancangan kegiatan dan memahami teknis pelaksanaan akan semakin menguatkan keterampilan teknis yang harus dimilikinya.

2. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat efektivitas kerja guru pada indikator kejelasan tujuan dan kejelasan strategi masih rendah Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya upaya dari sekolah untuk memberikan pemahaman kepada guru dalam hal menentukan tujuan dan strategi mengajar yang digunakan agar pelaksanaan pengajaran di SMK DT dapat dicapai bersama oleh seluruh staf pengajar.

3. Keterampilan manajerial kepala sekolah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja guru. Oleh karena itu, pihak SMK Daarut Tauhid Bandung hendaknya senantiasa meningkatkan keterampilan manajerial kepala sekolah misalnya melalui diklat, pelatihan, pendidikan yang dapat menigkatkan keterampilan manajerial kepala sekolah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmosudirjo Prajudi. (1989). Dasar-Dasar Admininstrasi Manajemen dan Manajemen Kantor. Jakarta: Gunung Agung


(3)

Muhamad Syafei, 2012

Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Daarut Tauhid Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bangun Wilson.(2008). Intisari Manajemen. Bandung: Refika Aditama

Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemiminan dan Efektivitas Kelompok. Bengulu: PT.Rineka Cipta.

Davis, Keith dan Newstrom. (terjemahan Agus Dharma) (2004). Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta

Donelly, Gibson Ivancevich. (2005). Organisasi (Perilaku, Struktur dan Proses). Alih Bahasa: Ir. Nunuk Adiarni, M.M., Tangerang: Binarupa Aksara

Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Metode Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Gie, Liang The. (1982). Ensiklopedi Administrasi. Jakarta : Gunung Agung. Gie, Liang the, (1982). Asas Asas Manajemen. Bandung : Mandar maja

Griffin. (2002) . Manajemen (terjemahan bahasa indonesia). Jakarta : Erlangga Handoko, T, Hani. (2003). Manajemen. yogyakarta : BPFEE

Handoko, T, Hani. (2003). Manajemen Personalia dan Sumber Daya manusia. . yogyakarta: BPFEE

Handayaningrat, Soewarno. (1982). Pengantar Ilmu Pengetahuan dan Manajemen. Jakarta: Gunung Agung

Hasibuan, Malayu S. P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu S.P. (1994). Manajemen Perbankan Dasar dan Kunci Keberhasilan Perekonomian. Jakarta: Gunung Agung.

Hilgert, Raymond. And Theo Haimann. (1991). Supervisor Concept and Practice Of Management Five ed. Ohio: South Westernm Publishing Co.


(4)

Muhamad Syafei, 2012

Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Daarut Tauhid Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu New Jersey: Prentice-Hall. Inc.

Hoy, Wayne K. Dan miskel, Cecil G. (2001). Educated Administration Theory Research and Practice. Singapore: Mc. Graw Hill Co.

Hunger, J. Davids and Wheelen, Thomas L. (2003). Manajemen Strategis Alih Bahasa: Julianto Agung Yogyakarta; Andi.

Kartono, Kartini. (1990). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja grafindo persada.

Komarudin. (1993). Manajemen Kantor Teori dan Praktek. Bandung: Trigenda Karya.

Muhidin, Sambas Ali. dan Abdurahman, Maman. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Pidarta, Made (2004). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : Rhineka Cipta.

Riduwan. (2007). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta. Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. (2004). Manajemen Jilid 1 Edisi ke- 7 Alih

Bahasa: T. Hermaya. Harry Slamet. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Syamsi, Ibnu. (1988). Pokok-pokok Manajemen Perlengkapan. Yogyakarta: Balai pembangunan Administrasi


(5)

Muhamad Syafei, 2012

Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Daarut Tauhid Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Siagian . P. Sondang. (1989). Manajemen Strategik. Jakarta: Graha Indonesia

... (1985). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Aksara baru

...(1982). Organisasi kepemimpinan dan perilaku administrasi, Jakarta: Gunung agung

...(2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Silalahi, Ulbert (2002). Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Bandung: Mandar Maju. .

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

...(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

...(2010). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Steers, Richard (1985). Efektivitas Organisasi Kaidah Perilaku. Jakarta: Erlangga

Stoner, J. A. F. (1982). Management Englewoood Cliffs. New Jersey: Prantice Hall International Inc.

Ukas, Maman (2004). Manajemen (Konsep, Prinsip Dan Aplikasi). Bandung: Agnini Bandung. Wahyudi. (2009), Kepemimpinan Kepala Sekolah (Dalam Organisasi Pembelajar), Bandung: Alfabeta


(6)

Muhamad Syafei, 2012

Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Daarut Tauhid Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Winardi, J. (1990). Asas-Asas Manajemen. Bandung: Mandar Maju. ...(1990). Ensiklopedia Administrasi. Jakarta. Gunung Agung

Yukl, Gary. (1994). Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prehalindo.

Web

www. Sou.edu/MIM/Syllabi/MMS13/Katz.html

http://repository.upi.edu