Strategi Pembe lajaran Matematika . doc(1)

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
“METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA”
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Matematika
Dosen Pengampu : Dra. MM. Endang Susetyawati, M.Pd

Di susun oleh :
Muhammad Fatoni

(14144100092)

Kelas : 3A3

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah berjudul “ Metode Pembelajaran Matematika ” dengan lancar.


Penulisan makalah ini merupakan kewajiban dan sebagai tugas mata
kuliah Strategi Pembelajaran Matematika Mahasiswa Universitas PGRI
Yogyakarta yang kami ajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
penilaian.
Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak
mendapatkan bimbingan dan nasehat, serta bantuan dari berbagai pihak.
Berkaitan dengan hal tersebut kami mengaturkan banyak terimakasih kepada :
1. Dra. MM. Endang Susetyawati, M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Strategi Pembelajaran Matematika,
2. Bapak dan Ibunda tercinta, yang selalu memberikan motivasi dan doa
kepada penulis dan terimakasih untuk nasehat-nasehatnya,
3. Teman-teman 3 A3 terimakasih atas bantuannya,
4. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang
telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang
bersifat konstruktif demi perbaikan karya penulis selanjutnya. Di sisi lain,
penulis juga berharap semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca umumnya. Amin. Atas segala kekurangan,

penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Yogyakarta,13 Okober 2015
Penulis

Daftar Isi
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii

Strategi Pembelajaran Matematika

BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
A. Tinjauan Masalah.............................................................................................5
B. Perumusan Masalah.........................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................8
PEMBAHASAN.....................................................................................................8
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN.............................................................8
B. KEDUDUKAN METODE DALAM BELAJAR MENGAJAR..................9
C. PRINSIP METODE PEMBELAJARAN......................................................9

D. FUNGSI METODE PEMBELAJARAN....................................................10
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE
PEMBELAJARAN............................................................................................10
F.

SYARAT-SYARAT PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN.......11

G. TUJUAN UTAMA DALAM METODE PEMBELAJARAN....................12
H. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN..................................12
1.

Metode ceramah......................................................................................12

Metode diskusi ( Discussion method )............................................................15
2.

Metode Demontrasi ( Demonstration method ).......................................16

3.


Metode Ceramah Plus.............................................................................18

4.

Metode resitasi ( Recitation method ).....................................................19

5.

Metode Percobaan atau Eksperimen ( Experimental Method )...............20

6.

Metode Karya Wisata..............................................................................22

8.

Metode Inquiry........................................................................................27

9.


Metode Latihan Keterampilan ( Drill Method )......................................29

10.

Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving).................................30

Strategi Pembelajaran Matematika

11. Metode Discovery (Penemuan)................................................................32
BAB III..................................................................................................................36
PENUTUP.............................................................................................................36
A. Kesimpulan.................................................................................................36
B.

Saran..........................................................................................................37

Glosarium.............................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................38

Strategi Pembelajaran Matematika


BAB I
PENDAHULUAN

A. Tinjauan Masalah
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak
akan pernahusang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan
dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi
pendidikan. Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan
yang wajib kitalakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia
merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah,
mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang
tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna bagi bangsa, negara,dan
agama. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan
metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan
proses belajar mengajar akanberjalan menyenangkan dan tidak
membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi pilihan
untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian, tiga hal tersebut dapat menentukan berhasil atau
tidaknya seseorang dalam melaksanakan pembelajarannya. Berdasarkan

tinjauan masalah diatas penyusun memilih judul “MACAM-MACAM
METODE PEMBELAJARAN”.
B. Perumusan Masalah
Dari gambaran diatas maka penulis merumuskan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari metode pembelajaran ?
2. Apa kedudukan metode dalam belajar mengajar?
3. Apa prinsip-prinsip metode pembelajaran?
4. Apa saja fungsi metode pembelajaran?
5. Apa saja saja faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran?

Strategi Pembelajaran Matematika

6. Apa saja syarat-syarat metode pembelajaran
7. Sebutkan tujuan dari metode pembelajaran?
8. Sebutkan dan jelaskan macam-macam metode pembelajaran?

Strategi Pembelajaran Matematika

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat
diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar
sangatbergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan
oleh guru. Di bawah ini merupakan pengertian metode pembelajaran menurut
beberapa ahli :
o Menurut Nana Sudjana (2005:76) metode pembelajaran adalah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran.
o Menurut M.Sobri Sutikno (2009:88) metode pembelajaran adalah cara –
cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai
tujuan.
o Menurut WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(1999:767) metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik – baik
untuk mencapai suatu maksud.

Strategi Pembelajaran Matematika

Dari beberapa definisi di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa
metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk menyampaikan
materi yang terkandung dalam isi kurikulum secara efektif
Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk
melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari
pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu
kegiatan sehingga proses belajar berjalan denganbaik dalam arti tujuan pengajaran
tercapai.

B. KEDUDUKAN METODE DALAM BELAJAR MENGAJAR
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur
manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami,
kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi
keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dan analisis yang dilakukan, lahirlah

pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi extrinsic, sebagai
strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.

C. PRINSIP METODE PEMBELAJARAN
1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat mengakibatkan rasa ingin
tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran (curiosity).
2. Metode mengajar harus harus memungkinkan dapat memberikan peluang
untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3. Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan
masalah.
4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji
kebenaran sesuatu (sikap skeptis).
5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan
(berinkuiri) terhadap sesuatu topik permasalahan.
6. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak.

Strategi Pembelajaran Matematika

7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar mandiri
(independent study).

8. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja
sama (cooperative learning).
9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar mandiri untuk
lebih termotivasi dalam belajarnya.
D. FUNGSI METODE PEMBELAJARAN
Adapun fungsi metode pembelajaran :
1. Sebagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap pembelajaran
harus bertujuan, sehingga dalam proses pembelajarannya akan
memerlukan suatu cara dan teknik yang efektif yang memungkinkan
dapat mencapai tujuan tersebut.
2. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru
dalam kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan kegiatan belajar
mengajar pada dasarnya adalah proses atau prosedur penggunaan
metode-metode dengan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian
pembelajaran. Karaktetristik metode mengajar dapat dijadikan
pertimbangan untuk penilaian, misalnya kegiatan pembelajaran yang
menggunakan metode ceramah, tanya jawab akan berbeda penilaiannya
dengan metode demonstrasi atau latihan/praktek.
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam
kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut
perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE
PEMBELAJARAN
1. Pengajar (pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan
personalitas)
2. Siswa (tingkat kemampuan, latar belakang, umur, dan pengalaman
lingkungan sosial budaya)

Strategi Pembelajaran Matematika

3. Tujuan yang akan dicapai (bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu
4.
5.
6.
7.

maka dapat ditentukan dengan kombinsi berbagai macam metode)
Materi (bahan ajar) dengan karakteristik yang berbeda.
Waktu (Persiapan mengajar).
Keadaan dan fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah
Jumlah subyek belajar.

F. SYARAT-SYARAT PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN
1. Metode mengajar yang digunakan harus dapat membangkitkan motivasi,
minat, atau gairah belajar.
2. Metode belajar yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan
kegiatan kepribadian siswa.
3. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mewujudkan hasil karya.
4. Dapat meransang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan
eksplorasi dan inovasi.
5. Dapat mendidik siswa dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh
pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Dapat mentiadakan penyajian yang bersifat verbalisme dan menggantinya
dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.
7. Dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama
yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan
sehari-hari.
G. TUJUAN UTAMA DALAM METODE PEMBELAJARAN
Tujuan utama dalam metode pembelajaran adalah untuk menyampaikan
meteri atau pesan yang terkandung dalam isi kurikulum secara efektif.
Sehingga siswa dapat dengan mudah menerima,memahami, terekam dan
tercerna dengan baik.
Berikut ini beberapa tujuan dari metode pembelajaran :
1. Menghantarkan para siswa menuju pada perubahan – perubahan tingkah
laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidupmandiri
sebagai individu dan mahkluk sosial.
2. Rumusan kemampuan yang diharapkan dimiliki para siswa setelah
menempuh berbagai pengalaman belajarnya ( pada akhir pengajaran ).

Strategi Pembelajaran Matematika

3. Untuk tercapainya Tujuan Pendidikan Nasional yang berbunyi “
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi pesrta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlag mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratif serta bertanggung jawab.

H. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN
1. Metode ceramah
a. Definisi Metode Ceramah
Ceramah merupkan suatu alat penyampaian informasi dengan lisan dari
seseorang kepada sejumlah pendengar disuatu ruangan. Kegiatan berpusat pada
penceramah dan komunikasi yang terjadi searah dari pembicara kepada
pendengar. Metode ceramh merupakan metode mengajar yang palig banyak
dipakai, hal ini mungkin dianggap sebagia metode yang paling banyak dipakai,
hal ini mungkin dianggap sebagai yang paling mudah dilaksanakan. Kalau bahan
pelajaran dikuasai dan sudah ditentukan urutan penyampaiannya , guru tinggal
menyajikan di depan kelas.
Gambaran pembelajaran matematika dengan pendekatan ceramah adalah
guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus diberikan,
penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh guru, siswa
diberitahu apa yang harus dikerjakan dan bagaimana menyimpulkan, contohcontoh soal diberikan dan dikerjakan oleh guru, langkah-langkah guru diikuti
dengan teliti oleh siswa, siswa meniru cara kerja guru.
Prosedur yang dilakukan dengan metode ceramah yaitu :
a.
b.

Guru menyiapkan materi dan pokok pelajaran
Guru menerangkan sambil berdiri materi dengan kalimat yang lancar
menggunakan bahasa efektif yang dapat dicerna siswa dan siswa
mendengarkan dengan saksama.

Strategi Pembelajaran Matematika

c.

Materi penjelsan guru didukung oleh pengetahuan yang sebelumnya telah

d.

dikuasai siswa.
Selama proses penjelasan siswa mendengarkan dan tidak ad yang mencatat

e.

sehingga mengerti benar apa yang diterangkan.
Akhir ceramah guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan

mencatat.
Waktu penggunaan metode ceramah yang tepat yaitu :
1) Jika pengajar akan menyampaikan fakta yang tepat dimana tidak ada bahan
bacaan yang merangkum fakta yang dimaksud. Misalkan pokok bahasan
tentang himpunan musibah. Karena tidak bisa membawa macam-macam
himpunan musibah ke dalam kelas maka metode ceramah dilakukan.
2) Ingin menyampaikan pembelajaran kepada kelas besar 7-100 orang
3) Bila pengajar mempunyai keahlian sebagai pembicara yang berdemangat
sehingga dapat memotivasi peserta didik.
4) Menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang diajarkan
5) Memperkenalkan pokok pikiran baru.
b. Kelebihan dan Kelemahan dari Metode Ceramah
Kelebihan dari metode ceramah :
a) Guru tidak repot hanya bermodalkan kepintaran berbicara yang baik
b) Sesuai dengan penamaan konsep tingkat kognitif
c) Bila siswa konsentrasi penuh, tekun serta seksama mendengarkan akan
mendapatkan hasil yang memuaskan
d) Dapat menampung kelas besar, setiap siswa mempunyai kesempatan
yang sama untuk mendengarkan, dan biayanya menjadi relatif lebih
murah.
e) Konsep yang disajikan secara hirarkis akan menberikan fasilitas belajar
pada siswa
f) Guru dapat memberikan tekanan pada hal-hal yang penting, hingga
waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin
g) Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak
harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa
h) Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran
tidak menghambat pelaksanaan pelajaran dengan ceramah
Kelemahan Metode Ceramah :

Strategi Pembelajaran Matematika

a) Kepuasan yang palsu dan ini berbahaya
b) Berpikir dan bernalar yang tinggi untuk MIPA tidak cocok karena
bukan mengingat dan menerima saja.
c) Perhatian siswa sedikit sekali selama proses pelajaran dan tetap pasif
d) Untuk menemukan fakta tidak ada karena no eksperimen disamping
tidak ada kesempatan
e) Bimbingan individual guru tidak ada terhadap siswa
f) Guru tidak dapat secara seimbang memprediksi kelemahan dan
g)
h)
i)
j)
k)

kekuatan individual
Muatan ide yang banyak tidak dapat dipahami sebagian sebagai siswa
Bila frekuensi lemah maka selanjutnya tidak menguasai
Ceramah seperti mengisi gelas piala yang kosong
PR lebih besar
Metode ceramah bertentangan dengan teori berfikir bebas dan asli dari

siswa
l) Tidak ada partisisipasi siswa dalam belajar
m) Topik yang dibahas sedikit
2. Metode diskusi ( Discussion method )

a. Definisi Metode Diskusi
Muhibbin Syah (2000:23), mendefinisikan bahwa metode diskusi
adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan
masalah (problem solving). Metode ini bisa juga disebut sebagai diskusi
kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk
a) Mendorong siswa berpikir kritis.
b) Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
c) Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan
masalah bersama.
d) Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban
untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.
b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi
Kelebihan dari Metode Diskusi :
a) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan.

Strategi Pembelajaran Matematika

b) Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik.
c) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap
toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000:81)
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a) Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful
Bahri Djamarah, 2000:84)

3.

Metode Demontrasi ( Demonstration method )
a. Definisi Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk
membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan memperagakan
suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan
praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat
dibagi menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk memahami
langkah demi langkah; dan demonstrasi hasil untuk memperlihatkan
atau memperagakan hasil dari sebuah proses. Biasanya, setelah
demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta didik itu sendiri.
Sebagai hasil, peserta didik akan memperoleh pengalaman belajar
langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri.
”Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar
tiruan.”(Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 152.)
Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa metode demonstrasi
digunakan untuk memperagakan tentang suatu proses, situasi, atau

Strategi Pembelajaran Matematika

benda tertentu terkait dengan materi pelajaran yang dipelajari dengan
tujuan menyajikan pelajaran dengan lebih konkrit sehingga materi
pelajaran yang disampaikan akan lebih berkesan bagi siswa dan
membentuk pemahaman yang mendalam dan sempurna.
Metode demonstrasi dibutuhkan dalam pembelajaran
matematika terutama materi-materi yang membutuhkan alat peraga
pembelajaran. Ini untuk menanamkan pemahaman yang mendasar dan
konstruktif terhadap materi yang dipelajari. Metode demonstrasi sangat
tepat digunakan pada materi Bangun-bangun geometri.
Agar pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi
berlangsung secara efektif dan efisien, ada beberapa yang dapat
dilakukan, yaitu :
a) Lakukanlah perencanaan yang matang sebelum pembelajaran
dimulai. Hal-hal tertentu perlu dipersiapkan, terutama fasilitas yang
akan digunakan untuk kepentingan demonstrasi.
b) Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi,
dan pilihlah materi yang tepat untuk didemonstrasikan.
c) Buatlah garis besar langkah-langkah demonstrasi, akan lebih efektif
jika yang dikuasai dan dipahami baik oleh peserta didik maupun
oleh guru.
d) Tetapkanlah apakah demontrasi tersebut akan dilakukan guru atau
oleh peserta didik, atau oleh guru kemudian diikuti peserta didik.
e) Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh peserta
didik, dan ciptakanlah suasan yang tenang dan menyenangkan.
Upayakanlah agar semua peserta didik terlibat secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
f) Lakukanlah evaluasi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan, baik terhadap efektivitas metode demonstrasi
maupun terhadap hasil belajar peserta didik.
Dari uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa kriteria
pemilihan metode pembelajaran demonstrasi ini yaitu konteks domain
tujuan pembelajaran. Karena kriteria konteks domain tujuan
pembelajaran ini yaitu misalnya untuk tujuan pembelajaran yang

Strategi Pembelajaran Matematika

menekankan pada domain, afektif, kognitif dan posikomotor, jika
domain yang ditekankan adalah domain psikomotor maka metode
yang tepat dalam pembelajaran adalah metode demonstrasi.

b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Kelebihan-kelebihan metode demontrasi adalah:
 Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap
penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati.
 Dapat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu
saluran pikiran yang sama.
 Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam
waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi
dengan waktu yang pendek.
 Dapat mengurangi kesalaham-kesalahan bila dibandingkan dengan
hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan
gambaran yang jelas ari hasil pengamatannya.
 Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan
keterangan-keterangan yang banyak.
 Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan
dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.
Kekurangan metode demontrasi adalah:
 Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena
tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak
efektif.
 Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak
selalu tersedia dengan baik.
 Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang
di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin
terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain
4. Metode Ceramah Plus
a. Definisi Metode Ceramah Plus

Strategi Pembelajaran Matematika

Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan
lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan
metode lainnya. Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam
metode ceramah plus yaitu :
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah
dengan tanya jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :
a) Penyampaian materi oleh guru.
b) Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
c) Pemberian tugas kepada siswa.
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan
pengkombinasiannya,

yaitu

pertama guru menguraikan

materi

pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi
tugas.
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan
menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan
latihan (drill).
5. Metode resitasi ( Recitation method )
a. Definisi Metode Resitasi ( Recitation method )
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa
diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.
b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Resitasi
Kelebihan dari Metode Resitasi sebagai berikut :
a) Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan
dapat diingat lebih lama.

Strategi Pembelajaran Matematika

b) Anak

didik

berkesempatan

memupuk

perkembangan

dan

keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri
sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000:46)
Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :
a) Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik
hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah
mengerjakan sendiri.
b) Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
6. Metode Percobaan atau Eksperimen ( Experimental Method )
a. Definisi Metode Percobaan
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada
anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu
proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000). Metode percobaan
adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan
lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.
Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu
cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu
hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian
hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat
terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa
menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Strategi Pembelajaran Matematika

a. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan,
maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup
bagi tiap siswa.
b. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti
yang

meyakinkan,

atau

mungkin

hasilnya

tidak

membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan
yang digunakan harus baik dan bersih.
c. dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam
mengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yang
cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian
kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
d. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih ,
maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping
memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga
kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru
dalam memilih obyek eksperimen itu.
e. Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah
mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan
keyakinan

manusia.

Kemungkinan

lain

karena

sangat

terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan
percobaan karena alatnya belum ada.
Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) adalah :
a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka
harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui
eksprimen.
b. Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahanbahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang
harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang
perlu dicatat.

Strategi Pembelajaran Matematika

c. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi
pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan
yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
d. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil
penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi
dengan tes atau tanya jawab.
Metode eksperimen menurut Djamarah (2002:95) adalah cara
penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan
mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar,
dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami
sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu
obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut
untuk mengalami sendiri , mencari kebenaran, atau mencoba mencari
suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang
dialaminya itu.
b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Percobaan
Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :
a) Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran
atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya
menerima kata guru atau buku.
b) Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c) Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa
terobosan-terobosan

baru

dengan

penemuan

sebagai

hasil

percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan
hidup manusia.
Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a) Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik
berkesempatan mengadakan ekperimen.

Strategi Pembelajaran Matematika

b) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik
harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c) Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan
teknologi.

7.

Metode Karya Wisata
a. Definisi Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang
dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat
laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta
didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak
ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang lain.
Menurut Roestiyah (2001:85), karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi
untuk

belajar

atau

memperdalam

pelajarannya

dengan

melihat

kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara
mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau
obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu
seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan
sebagainya.
Menurut Roestiyah (2001:85), teknik karya wisata ini digunakan
karena memiliki tujuan dengan melaksanakan karya wisata diharapkan
siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya,
dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat
bertanya jawab mungkin dengan jalan demikian mereka mampu
memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran, ataupun
pengetahuan umum. Juga mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan
mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil
kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari
beberapa mata pelajaran.

Strategi Pembelajaran Matematika

Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka
pelaksanaannya perlu memeperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran
dengan

jelas,

mempertimbangkan

pemilihan

teknik,

menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk
merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang
masak,

membagi

tugas-tugas,

mempersiapkan

sarana,

pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan.
b. Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan
mengatur

segalanya

memenuhi

tata

dibantu

tertib

yang

petugas-petugas
telah

ditentukan

lainnya,
bersama,

mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula
tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta
memberi petunjuk bila perlu.
c. Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi
mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau
paper

yang

memuat

kesimpulan

yang

diperoleh,

menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat
grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan
sebagainya.
Karena itulah teknik karya wisata dapat disimpulkan memiliki
keunggulan sebagai berikut :
a. Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh para petugas pada obyek karya wisata itu, serta
mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka.
Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga
kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau
ketrampilan mereka.
b. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara
individu maupun secara kelompok dan dihayati secara

Strategi Pembelajaran Matematika

langsung

yang

akan

memperdalam

dan

memperluas

pengalaman mereka
c. Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan
sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala
persoalan

yang

dihadapi,

sehingga

mungkin

mereka

menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan
teorinya ke dalam praktek
d. Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh
bermacam-macam

pengetahuan

dan

pengalaman

yang

terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.
Penggunaan teknik karya wisata ini masih juga ada
keterbatasan yang perlu diperhatikan atau diatasi agar pelaksanaan
teknik ini dapat berhasil guna dan berdaya guna, ialah sebagai
berikut:
a. Karya wisata biasanya dilakukan di luar sekolah, sehingga
mungkin jarak tempat itu sangat jauh di luar sekolah, maka
perlu

mempergunakan

transportasi,

dan

hal

itu

pasti

memerlukan biaya yang besar.
b. Waktu yang lebih panjang daripada jam sekolah, maka jangan
sampai mengganggu kelancaran rencana pelajaran yang lain.
c. Biaya yang tinggi yang seringkali tidak terjangkau oleh siswa
maka perlu bantuan dari sekolah.
d. Apabila tempatnya jauh, maka guru perlu memikirkan segi
keamanan, kemampuan pihak siswa untuk menempuh jarak
tersebut.
e. Perlu dijelaskan adanya aturan yang berlaku khusus di proyek
ataupun hal-hal yang berbahaya.
Menurut Djamarah (2002:105), pada saat belajar mengajar siswa
perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek
yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau
memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu,

Strategi Pembelajaran Matematika

dikatakan teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu
di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti
meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karya
wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya.
Karya wisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang
dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang. Metode field trip atau
karya wisata menurut Mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan
atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh
pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian
integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki banyak
hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera
dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman
tentang dunia luar.
Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai
metode pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Mulyasa
(2005:112) adalah:
a. Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber
belajar mengajar.
b. Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan
program sekolah.
c. Menganalisis

sumber

belajar

berdasarkan

nilai-nilai

paedagogis.
d. Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah
sumber-sumber belajar dalam karyawisata menunjang dan
sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika iya, karya wisata dapat
dilaksanakan.
e. Membuat dan mengembangkan program karya wisata secara
logis, dan sistematis.

Strategi Pembelajaran Matematika

f. Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, materi
pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yang kondusif.
g. Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau
tidak, apakah terdapat kesulitan-kesulitan perjalanan atau
kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada
mereka yang telah membantu, membuat laporan karyawisata
dan catatan untuk bahan karya wisata yang akan datang.

b. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Karya Wisata
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :
a) Karyawisata

menerapkan

prinsip

pengajaran

modern

yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
b) Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan
dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
c) Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
a) Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b) Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d) Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerakgerik anak didik di lapangan.
e) Biayanya cukup mahal.
f) Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran
karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata
jangka panjang dan jauh.

Strategi Pembelajaran Matematika

8. Metode Inquiry
a.

Definisi Metode Inquiry
Metode inkuiri adalah metode pembelajaran dimana siswa dituntut

untuk lebih aktif dalam proses penemuan, penempatan siswa lebih banyak
belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan dalam memecahkan
masalah.
Proses inquiri adalah suatu proses khusus untuk meluaskan
pengetahuan melalui penelitian. Oleh karena itu metode inquiri kadangkadang disebut juga metode ilmiahnya penelitian. Metode inquiri adalah
metode belajar dengan inisiatif sendiri, yang dapat dilaksanakan secara
individu atau kelompok kecil. Situasi inquiri yang ideal dalam kelas
matematika terjadi, apabila murid-murid merumuskan prinsip matematika
baru melalui bekerja sendiri atau dalam grup kecil dengan pengarahan
minimal dari guru. Peran utama guru dalam pelajaran inquiri sebagai
metoderator (Sutrisman, Tambunan, 1987 : 639).
Sebuah contoh pengajaran penemuan dalam geometri adalah menarik
jarak antara dua garis yang sejajar. Sejenis dengan ini, dalam inquiri adalah
menarik jarak antara dua garis yang bersilangan sembarang dalam ruang.
Contoh-contoh topik lainnya untuk inquiri adalah menentukan kepadatan
lalu lintas di suatu perempatan, menentukan air yang terbuang percuma dari
kran ledeng yang rusak, menentukan banyak air suatu aliran sungai.
Sebuah tujuan mengajar dengan inquiri adalah agar siswa tahu dan
belajar metode ilmiah dengan inquiri dan mampu mentransfernya ke dalam
situasi lain. Metode ini terdiri dari 4 tahap, yaitu :
a) Guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan, tekateki, dan sebagainya.
b) Sebagai jawaban atas rangsangan yang diterimanya, siswa menentukan
prosedur mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang
diperlukannya untuk memecahkan pertanyaan, pernyataan, masalah,
dan sebagainya.
c) Siswa menghayati pengetahuan yang diperolehnya dengan inquiri yang
baru dilaksanakan.

Strategi Pembelajaran Matematika

d) Siswa menganalisis metode inquiri dan prosedur yang ditemukan
untuk dijadikan metode umum yang dapat diterapkannya ke situasi
lain.
Adapun kegiatan-kegiatan dalam menerapkan metode inquiri, sebagai
berikut :
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam;
Merumuskan masalah yang ditemukan;
Merumuskan hipotesis;
Merancang dan melakukan eksperimen;
Mengumpulkan dan menganalisis data;
Menarik kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah, yakni : objektif,
jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan tanggung jawab.

Dari pengertian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode ini
berada pada ranah kognitif, maka kriteria pemilihan metode pembelajaaran
metode inquiri adalah harus didasarkan pada tujuan pembelajaran atau konteks
domain tujuan pembelajaran yang tujuannya dengan penekanannya pada domain
kognitif.
b. Kebihan dan Kekurangan Metode Inquiry
Kelebihan dari Metode Inquiry sebagai berikut :
a) Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berfikir sebab ia berfikir dan
menggunakan kemampuan untuk hasil akhir.
b) Perkembangan cara berfikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari
jawaban, dan menyimpulkan / memperoses keterangan dengan metode
inquiri dapat dikembangkan seluas-luasnya.
c) Dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat
mengembangkan pendidikan demokrasi.
d) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru.
e) Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.
f) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya
g)
h)
i)
j)
k)

sendiri.
Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
Situasi pembelajaran lebih menggairahkan.
Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional.

Strategi Pembelajaran Matematika

Kekurangan dari metode inquiri sebagai berikut :
a) Belajar mengajar dengan metode inquiri memerlukan kecerdasarn anak
yang tinggi. Bila anak kurang cerdas, hasilnya kurang efektif.
b) Metode inquri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda,
misalnya anak SD
9. Metode Latihan Keterampilan ( Drill Method )
a. Definisi Metode Latihan Keterampilan ( Drill Method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar ,
dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat
bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk
apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan
membuat tas dari mute/pernik-pernik.
b. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Latihan Keterampilan
Kelebihan Metode Latihan Keterampilan sebagai berikut :
a) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis,
melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
b) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam
perkalian,

penjumlahan,

pengurangan,

pembagian,

tanda-

tanda/simbol, dan sebagainya.
c) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan
kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih
banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari
pengertian.
b) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c) Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
d) Dapat menimbulkan verbalisme.

Strategi Pembelajaran Matematika

10. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
a.

Definisi Metode Pemecahan Masalah
Metode problem solving (metode pemecahan masalah)

merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan
suatu permasalahan, yang kemudian dicari penyelasainnya dengan
dimulai dari mencari data sampai pada kesimpulan. Seperti apa yang
ungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain bahwa.
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan
hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan metode berpikir,
sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode
lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik
kesimpulan.
Penggunaan metode problem solving mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan.
b) Mencari data atau keterangan yang digunakan untuk memecahkan
masalah tersebut.
c) Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut.
d) Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut.
e) Menarik kesimpulan
b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemecahan Masalah.
Kelebihan metode pemecahan masalah sebagai berikut :
a) Pemecahan masalah merupakan tehnik yang cukup bagus untuk
memahami isi pelajaran.
b) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta
memberikan siswa kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi
siswa.
c) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktifitas pembelajaran siswa.
d) Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
e) Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang
mereka lakukan.

Strategi Pembelajaran Matematika

f) Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa
setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya),
pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus
dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari
buku-buku saja.
g) Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
h) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa berpikir
kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.
i) Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan
pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki
dalam dunia nyata.
j) Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara
terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah
berakhir.(Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran,).
Kekurangan metode problem solving sebagai berikut :
a) Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan
tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan
dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan
kemampuan dan keterampilan guru.
b) Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering
memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil
waktu pelajaran.
c) Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan
menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir
memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadangkadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan
tersendiri bagi siswa.
11. Metode Discovery (Penemuan)

a. Definisi Discovery (Penemuan)
Metode Discovery menurut Roestiyah (2001:20) adalah metode
mengajar mempergunakan teknik penemuan. Metode discovery adalah

Strategi Pembelajaran Matematika

proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu
prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolonggolongkan,

membuat

dugaan,

menjelaskan,

mengukur,

membuat

kesimpulan, dan sebagainya. Dalam teknik ini siswa dibiarkan
menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya
membimbing dan memberikan instruksi.
Pada metode discovery, situasi belajar mengajar berpindah dari
situasi teacher dominated learning (pelajaran didominasi guru) menjadi
situasi student dominated learning (pelajaran didominasi siswa). Dengan
pembelajaran menggunakan metode discovery, maka cara mengajar
melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat
dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak
dapat belajar sendiri.
Penggunaan

metode

discovery

ini

guru

berusaha

untuk

meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan
di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery, hal itu
disebabkan karena metode discovery ini:
a) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa
aktif.
b) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang
diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan
mudah dilupakan siswa.
c) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang
betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam
situasi lain.
d) Dengan menggunakan strategi penemuan, anak belajar menguasai
salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkannya
sendiri.

Strategi Pembelajaran Matematika

e) dengan metode penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis
dan mencoba memecahkan probela yang dihadapi sendiri,
kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan demikian diharapkan metode discovery ini lebih dikenal
dan digunakan di dalam berbagai kesempatan proses belajar mengajar
yang memungkinkan.
Metode Discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan
sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran
perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada
generalisasi.
Metode Discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang
meliputi metode mengajar yang memajukan

cara

belajar aktif,

beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan
reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan
merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam
berbagai cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan
memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan
pendidikannya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode discovery adalah
suatu

metode

dimana

dalam

proses

belajar

mengajar

guru

memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang
secara

tradisional

biasa

diberitahukan

atau

diceramahkan

saja.

Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa
discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesu