hukum tanah wakaf Kuburan kuburan

PENDAFTARAN TANAH WAKAF

DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KENDAL

TUGAS AKHIR

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Manajemen Pertanahan Pada Universitas Negeri Semaranag

Oleh Purnomo NIM 3451304043 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas akhir ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia tugas akhir pada :

Hari : Tanggal :

Pembimbing

Rodhiyah, S. H, M. Si NIP. 132 258 661

Mengetahui : Ketua Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan

Drs. Slamet Sumarto, M. Si NIP. 131 764 048

PENGESAHAN KELULUSAN

Tugas Akhir ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Tugas Akhir Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Tanggal :

Penguji Tugas Akhir

Penguji Utama Penguji I

Ubaidillah Kamal, S.Pd Rodiyah T, S.Pd, M.Si NIP. 132 233 422

NIP. 132 258 661

Mengetahui Dekan

Drs. H Sunardi, M.M. NIP. 131 570 070

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO :

¾ Memang Baik Jadi Orang Penting tapi Lebih Penting Jadi Orang Baik ¾ Jagalah olehmu lima perkara sebelum lima perkar, hidupmu matimu,

sehatmu sakitmu, sempatmu sempitmu, mudamu tuamu, dan kayamu sebelum fakirmu. (H.R. Hakim dan Baihaqi)

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini kupersembahkan kepada :

1. Ayah dan Ibunda tercinta yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan memberikan petuah- petuah bijak

2. Kakak dan adik- adikku tersayang

3. Sobat- sobat/ keluarga patemon raya (Arzak, Bayu, Andi, Latif, Firman, Sunyoto, Indro)

4. Temen-temen D3 Manajemen Pertanahan Angkatan 2004

5. Almamaterku Universitas Negeri Semarang

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam tugas akhir ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tugas akhir ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, juni 2007

Purnomo NIM. 3451304043

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas rahmat dan karunia-Nyalah penulis telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PENDAFTARAN TANAH WAKAF DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KENDAL”.

Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat kelulusan Program Studi DIII Menejemen Pertanahan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang Penulis menyadari bahwa banyak pihak telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. DR. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Semarang;

2. Drs. Sunardi, M.M, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang beserta Pembantu Dekan;

3. Drs. Slamet Sumarto, M.Si, selaku Ketua Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang;

4. Drs. Rustopo, S.H, M.Hum, selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Pertanahan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang;

5. Rodhiyah T, S.Pd, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama penyusunan laporan ini;

6. Ubaidillah Kamal, S.Pd selaku dosen penguji utama Tugas Akhir ini ;

7. Santosa, S.H, selaku Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal ;.

8. Segenap rekan-rekan satu kelas Manajemen Pertanahan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Semoga kesabaran, kebaikan dan bimbingan beliau dapat menjadi cambuk yang menyenangkan serta selalu mendapat berkah dan perlindungan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa segala sesuatu tidak ada yang sempurna, segenap hati yang terdalam penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila masih ada kesalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Tetapi, penulis tetap terbuka dan menerima dengan lapang dada segala saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga semua ini dapat memberi manfaat yang berguna bagi pembaca.

Semarang, Juni 2007

Penulis

ABSTRAK

Purnomo. 2007. Pendaftaran Tanah Wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal. Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan. Program Studi D3 Manajemen Pertanahan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang.

Kata kunci : Pendaftaran tanah, Wakaf

Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau Badan Hukum yang memisahkan sebagian dari harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama-lamanya untuk kepentingan umum sesuai dengan ajaran Agama Islam. Pada waktu yang lampau pengaturan tentang perwakafan peraturan perundang sehingga mudah terjadi penyimpangan dari hakekat dan tujuan wakaf itu sendiri, sehingga banyaknya benda-benda wakaf yang tidak diketaui keadaanya. Bahkan dapat terjadi, benda-benda yang diwakafkan seolah-olah sudah menjadi milik dan ahli waris pengurus ( Nazhir ).

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Pendaftaran Tanah Wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal. Dan hambatan-hambatan dalam pendaftaran tanah wakaf tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pendaftaran tanah wakaf di Kabupaten Kendal dan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses pendaftaran tanah wakaf tersebut.

Tehnik pengumpulan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah metode dokumentasi,observasi, dan wawancara. Tugas akhir ini mengambil lokasi di Kabupaten Kendal. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan perwakafan tanah adalah masih adanya masyarakat yang kurang menyadari akan pentingnya pendaftaran tanah- tanah wakaf.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendaftaran tanah wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal sudah berjalan dengan baik, adapun hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pendaftaran tanah wakaf tersebut adalah berkas Permohonan yang tidak lengkap, proses penyelesaiannya dirasa memakan waktu yang lama, dan adanya sengketa.

Sedangkan Saran dari penelitian ini adalah Hendaknya Pelaksanaan Perwakafan tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal dilaksanakan dengan tepat waktu dan efisien, Hendaknya PPAIW meneliti kelengkapan berkas sebelum mewakafkan tanahnya, dan memberikan arahan kepada pihak nazhir dan wakif supaya wakaf berfungsi sesuai tujuannya, Untuk meningkatkan animo masyarakat terhadap pentingnya sertifikat tanah maka perlu diadakan penyuluhan terus- menerus kepada masyarakat luas, Memberikan informasi di bidang pertanahan kepada masyarakat agar perkembangan yang terjadi dibidang pertanahan bisa diikuti oleh masyarakat Kabupaten Kendal khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya, Lebih meningkatkan pelayanan di bidang pertanahan dan dalam memberikan pelayanan bisa lebih bersifat netral, adil dan objektif.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta Wilayah Kabupaten Kendal Lampiran 2 Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal Lampiran 3 Bentuk Formulir dalam Pendaftaran Tahan Wakaf Lampiran 4 Berkas Permohonan Pendaftaran Tanah Wakaf Lampiran 5 Sertifikat Tanah Wakaf

DAFTAR GRAFIS

Grafis 1 Tabel jumlah permohonan Pendaftaran Tanah Wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Telah kita ketahui bersama bahwa tanah mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia karena tanah memberikan kehidupan yang begitu besar bagi manusia. Aktivitas manusia sehari-hari tidak dapat lepas dari fungsi dan manfaat tanah yang dapat kita rasakan sekarang ini, dimana tanah yang diatasnya didirikan bangunan untuk tempat tinggal kita. Masalah pertanahan merupakan masalah utama yang harus dihadapi karena manusia tidak dapat dipisahkan dengan tanah, disamping masalah pertanahan adalah masalah pertambahan penduduk dimana setiap tahun jumlah penduduk selalu bertambah. Setiap manusia yang hidup ingin mempunyai tanah sendiri sedangkan jumlah tanah yang ada tidak akan bertambah atau tetap.

Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan kepada umat manusia di dunia agar dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber yang berfungsi serba guna yang mutlak dibutuhkan umat manusia sepanjang masa. Dapat diketahui bahwa tiap-tiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh suatu hak atas tanah tetapi penggunaan tanah harus disesuaikan dengan keadaan dan sifat dari pada haknya, sehingga tanah tersebut dapat bermanfaat bagi kesejahteraan dan kebahagiaan pemiliknya dan juga dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun negara.

Salah satu masalah di bidang keagamaan yang menyangkut pula tugas agraria adalah tentang perwakafan tanah. Membicarakan tentang masalah hukum perwakafan tanah di Indonesia pada dasarnya ialah membicarakan sebuah pranata hukum yang unik sekali. Wakaf selain di lihat sebagai sebuah pranata hukum islam juga dianggap sebagai sebuah pranata hukum adat. Wakaf adalah sebuah perbuatan hukum untuk memisahkan dan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut syariah.

Dalam UUPA telah mencatat adanya suatu ketentuan khusus mengenai perwakafan tanah. Sebagaimana tersebut di pasal 49 ayat (3) yang menyatakan bahwa perwakafan tanah dilindungi dan diatur oleh Peraturan Pemerintah. Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur hanyalah wakaf sosial (untuk kepentingan umum). Pembahasan ini perlu diadakan untuk menghindari kekaburan masalah perwakafan. Hal ini juga dimaksudkan untuk menghindari kekacauan di kemudian hari.

Selanjutnya dengan adanya pengaturan tersebut maka lembaga ini tidak dipandang suatu lembaga keagamaan yang bersandar pada hukum semata, akan tetapi sudah ditingkatkan kedudukannya sebagai lembaga formal di dalam hukum agraria nasional. Sehingga sesuatunya tidak hanya harus memenuhi segara persyaratan yang diatur dan ditentukan oleh ajaran agama semata, akan tetapi juga harus memenuhi segala macam persyaratan formal yang ditentukan dalam berbagai peraturan tentang perwakafan.

Bagi masyarakat dengan adanya pengaturan tentang tata cara perwakafan tanah akan lebih mudah dan paham mengenai bagaimana cara mendaftarkan tanah-tanah yang akan diwakafkan. Adapun jumlah permohonan pendaftaran tanah wakaf di Kabupaten Kendal selama tahun 2006 sebagai berikut :

Grafis I

Tabel jumlah permohonan Pendaftaran Tanah Wakaf

Di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal Tahun 2006

Sumber data : Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal Tahun 2006 Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka diangkat menjadi satu pokok bahasan penulisan Tugas Akhir ini. Mengingat masih banyaknya permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan perwakafan

Penulis menguraikannya dalam pokok bahasan Tugas Akhir dengan judul “Pendaftaran Tanah Wakaf Di Kantor Pertanahan Kabupaten

Kendal “

B. Rumusan Masalah

Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai “Pendaftaran Tanah Wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal”, kami mengidentifikasi beberapa permasalahan antara lain :

1. Bagimana pelaksanaan pendaftaran tanah wakaf di kantor Pertanahan

Kabupaten Kendal ?

2. Bagaimana hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pendaftaran tanah di

Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : 2.Mendiskripsikan proses pendaftaran tanah wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal 3.Mendiskripsikan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pendaftaran

tanah wakaf, dengan ini pula dapat diketahui solusi yang tepat untuk mengatasinya.

D. Manfaat Penelitian

Dari alasan atau pentingnya penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi :

1. Agar masyarakat mengetahui tentang pendaftaran tanah wakaf sesuai

dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

2. Bagi masyarakat dan Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal dapat

mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pendaftaran tanah wakaf, dengan ini pula dapat diketahui solusi yang tepat untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pendaftaran tanah wakaf, dengan ini pula dapat diketahui solusi yang tepat untuk

E. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut

1. Bagian awal tugas akhir, terdiri dari : Judul tugas akhir, Pengesahan, Abstrak, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran.

2. Bagian utama tugas akhir, terdiri dari : Bab I : Pendahuluan

1.Latar Belakang masalah 2.Perumusan masalah 3.Tujuan penelitian 4.Manfaat penelitian

Bab II : Landasan Teori 1.Pengertian wakaf 2.Manfaat wakaf 3.Obyek dan tujuan wakaf 4.Unsur- unsur wakaf

Bab III : Metode penelitian

F. Lokasi penelitian

G. Fokus penelitian

H. Sumber pengumpulan data

I. Teknis analisis data Bab IV : Hasil Analisis Pembahasan 5.Gambaran umum obyek penelitian

6.Pendaftaran tanah wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal 7.Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pendaftaran tanah

wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal Pada bab ini penulis menerangkan tentang gambaran umum obyek penelitian, Pendaftaran tanah wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal, Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pendaftaran tanah wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal

Bab V : Penutup Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran

3. Bagian pelengkap tugas akhir berisi : Daftar Pustaka dan Lampiran.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Perwakafan Tanah

Pelaksanaan pendaftaran tanah secara umum di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia, termasuk di wilayah Kabupaten Kendal di bebankan kepada Kantor Pertanahan. Pendaftaran tanah ini meliputi pendaftaran tanah- tanah wakaf

Wakaf menurut Ulama Madzhad adalah menahan suatu harta benda yang mungkin dapat diambil manfaatnya, wujud harta benda yang dimaksud adalah kekal memutuskan hak untuk menstransaksikanya atau dengan kata lain dapat dirumuskan dengan menahan suatu benda untuk diambil manfaatnya dan dilembagakan guna kepentingan umum. (Taufik Hamami, 2003:59)

Sedangkan menurut Undang–Undang Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (1) tentang wakaf, wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk di manfaatkan selamanya untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah. Fungsi dari wakaf sendiri adalah untuk mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum, dan bertujuan untuk memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya.

B. Dasar hukum

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria.

Pasal 49 :

3) Perwakafan hak milik dilindungi dan diatur dengan Peraturan Peraturan.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. :

Pasal 1 :

1) Wakaf adalah perbuatan hokum wakif untuk memisahkan dan /atau

menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.

2) Wakif adalah pihak yang mewakafkan harta benda miliknya.

3) Ikrar Wakaf adalah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan secara

lisan dan/atau tulisan kepada nazhir untuk mewakafkan harta benda miliknya.

4) Nazhir adlah pihak yang menerima harta benda wakaf untuk dikelola.

5) Harta Benda Wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan

lama dan/atau manfaat jangka panjang

6) PPAIW adalah pejabat yang berwenang yang ditetapkan oleh mentri

untuk membuat akta ikrar wakaf.

7) Badan Wakaf Indonesia adalah lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesi

Pasal 2 :

Wakaf sah apabila dilaksanakan menurut syariah

Pasal 3 :

Wakaf yang telah diikrarkan tidak dapat dibatalkan

Pasal 4 :

Wakaf bertujuan memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya.

Pasal 5 :

Wakaf berfungsi mewujudakan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kepentingan umum.

Pasal 6 :

Wakaf dilakukan dengan memenuhi unsur sebagai berikut :

a. Wakif

b. Nazhir

c. Harat Ikrar Wakaf

d. Ikrar Wakaf

e. Peruntukan Harta Ikrar Wakaf

f. Jangka Waktu Wakaf

3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 Tentang Perwakafan Hak Milik :

Pasal 9 :

1) Pihak yang hendak mewakafkan tanahnya diharuskan datang di hadapan PPAIW untuk melakukan ikrar wakaf

2) PPAIW seperti dimaksud dalam dalam ayat(1) diangkat dan diberhentikan oleh mentri agraria

3) Isi dan bentuk ikrar wakaf ditetapkan oleh Mentri Agraria

4) Pelaksanaan ikrar, demikian pula pembuatan ikrar wakaf dianggap

sah, jika dihadiri dan disaksikan sekurang-kurangnya 2 orang saksi

5) Dalam melaksanakan ikrar seperti dimaksud ayat(1) pihak yang mewakafkan tanah diharuskan membawa serta dan menyerahkan kepada Pejabat tersebut dalam ayat(1) surat-surat berikut :

6) Sertifikat hak milik atau tanda bukti pemilikan tanah lainnya

7) Surat keterangan dari Kepala Desa yang diperkuat oleh Kepala Kecamatan seteempat yang menerangkan kebenaran kepemilikan tanah dang tidak tersangkut suatu sengketa.

8) Surat keterangan pendaftaran tanah.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pelaksanaan Pendaftaran Tanah

5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2002 tentang Tarif atas jenis PNBP yang berlaku pada Badan Pertanahan Nasional

6. Peraturan Menteri Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor

24 Tahun 1997

7. Intruksi Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nomor 3 Tahun 1998 tentang Peningkatan Efisiensi dan Kualitas Pelayanan Masyarakat di Bidang Pertanahan

C. Tujuan dan Fungsi Wakaf

Tujuan wakaf adalah memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya (Taufik Hamami, 2003:56) Fungsi wakaf :

1. Mewujudkan potensi dan manfaat ekonomi harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum (Undang- undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 5)

2. Mengekalkan manfaat benda wakaf sesuai dengan tujuan wakaf (Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 Pasal 2)

D. Unsur-Unsur Wakaf

Unsur-unsur wakaf berdasarkan undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 6 adalah :

1. Wakif Wakif adalah Pihak Yang Mewakafkan harta benda miliknya (Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 2)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 7, wakif meliputi :

a. Perorangan; Wakif perseorangan hanya dapat melakukan wakaf apabila memenuhi persyaratan(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 8 ayat 1) :

1) Dewasa

2) Berakal sehat

3) Tidak terhalang melakukan perbuatan hukum dan

4) Pemilik sah harta benda wakaf

b. Organisasi

Wakif organisasi hanya dapat melakukan wakaf apabila memenuhi ketentuan organisasi untuk mewakafkan harta benda wakaf milik organisasi sesuai dengan anggaran dasar organisasi yang bersangkutan.(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 8 ayat 2)

c. Badan Hukum Wakif badan hukum hanya dapat melakukan wakaf apabila memenuhi ketentuan badan hukum untuk mewakafkan harta benda wakaf milik badan hukum sesuai dengan anggaran dasar badan hukum yang bersangkutan. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 8 ayat 3)

2. Nazhir Nazhir adalah pihak nyang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk di kelola dan di kembangkan sesuai dengan peruntukanya.(Undang- Undang Republik Indonesia Tahun 2004 Pasal 1 ayat 4) Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 9,.Nazhir meliputi :

a Perseorangan Perseorangan hanya dapat menjadi nazhir apabila memenuhi persyaratan (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 10 ayat 1) :

1) Warga Negara Indonesia

2) Beragama Islam

3) Dewasa

4) Amanah

5) Mampu Secara jasmani dan rohani

6) Tidak Terhalang Melakukan perbuatan Hukum

b Organisasi Organisasi manya dapat menjadi nazhir apabila memenuhi persyaratan (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 10 ayat 2) :

1) Pengurus yang bersangkutan memenuhi persyatan nazhir perseorangan dan

2) Organisasi yang bergerak dibidang social,kemasyarakan dan /atau

keagamaan islam

c Badan Hukum Badan Hukum hanhya dapat menjadi nazhir apabila memenuhi persyaratan (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 10 ayat 2) :

1) Pengurus badan hukum yang bersangkutan memenuhi persyaratan

nazhir perseorangan

2) Badan hukum Indonesia yang dibentuk sesuai dengan Peraturan

Perundang- Undangan yang berlaku

3) Badan Hukum yang bergerak dibidang social, pendidikan, kemasyarakatan, dan/ atau keagamaan islam Tugas seorang Nadzir :

1) Melakukan pengadministrasian harta benda wakaf

2) Mengelola dan mengembangkan harta benda sesuai dengan tujuan,

fungsi dan peruntukannya

3) Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf.

4) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia Nazhir yang telah mengurus dan mengawasi harta benda wakaf maka nazhir yang bersangkutan boleh, dan bahkan berhak untuk mendapatjkan bagian dan menerima penghasilan yang pantas dari hasil tanah wakaf sebagai imbalannya. Pemberian imbalan yang dimaksud jumlahnya ditetapkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten / Kotamadya 4) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia Nazhir yang telah mengurus dan mengawasi harta benda wakaf maka nazhir yang bersangkutan boleh, dan bahkan berhak untuk mendapatjkan bagian dan menerima penghasilan yang pantas dari hasil tanah wakaf sebagai imbalannya. Pemberian imbalan yang dimaksud jumlahnya ditetapkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten / Kotamadya

Nazhir dianggap berhenti dari jabatan apabila (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 45) :

1 Meninggal dunia

2 Bubar atau dibubarkan sesuai dengan ketentuan peraturan prundangan yang berlaku.

3 Atas permintaan sendiri

4 Tidak melaksanakan tugasnya dan melanggar ketentuan.

3. Harta Benda Wakaf Harta benda wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan/atau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah yang di wakafkan oleh wakif. Harta benda wakaf hanya dapat di wakafkan apabila dimiliki dan dikuasai secara sah. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 5) Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 16 ayat (1) Harta benda Wakaf Terdiri dari :

a. Benda tidak bergerak meliputi

1) Hak Atas Tanah Sesuai Ketentuan Peraturan Perundang– undangan yang berlaku baik yang sudah maupun yang belum terdaftar

2) Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah

3) Tanaman dan benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah

4) Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peratiran

perundang undangan yang berlaku

5) Benda tidak bergerak lain sesuai ketentuan syariah dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

b. Benda bergerak,meliputi :

1) Uang

2) Logam mulia

3) Surat berharga

4) Kendaraan

5) Hak atas kekayaan intelektual

6) Hak sewa. Penulis dalam harta benda wakaf akan membahas tentang harta benda wakaf tidak bergerak, yaitu hak atas tanah sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku baik yang sudah maupun yang belum terdaftar.

4. Ikrar Wakaf Ikrar wakaf adalah Peryataan kehendak wakif yang di ucapkan secara lisan dan/ atau tulisan kepada nazhir untuk mewakafkan harta benda miliknya.(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (3))

Adapun tata cara ikrar wakaf :

a. Dilakukan oleh Wakif kepada Nadzir dihadapan PPAIW dengan disaksikan oleh 2 orang saksi a. Dilakukan oleh Wakif kepada Nadzir dihadapan PPAIW dengan disaksikan oleh 2 orang saksi

ikrar wakaf oleh PPAIW

c. Wakif tidak dapat menyatakan ikrar wakaf secara lisan atau tidak dapat hadir dalam pelaksanaan ikrar wakaf karena alasan yang dibenarkan oleh hukum,Wakif dapat menunjuk kuasanya dengan surat kuasa yang diperkuat oleh 2 orang saksi

d. Untuk dapat melaksanakan ikrar wakaf, wakif atau kuasanya

menyerahkan surat dan/atau bukti kepemilikan atas benda wakaf kepada PPAIW

e. Dituangkan dalam ikrar wakaf. Pejabat Pembuat Akte Ikrar Wakaf (PPAIW) adakah pejabat yang berwenang yang ditetapkan oleh Menteri Agama untuk membuat akta ikrar wakaf.

Akta Ikrar Wakaf menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 21 ayat (2) memuat :

a. Nama dan identitas wakif

b. Nama dan identitas nazhir

c. Data dan keterangan harta benda wakif

d. Peruntukan harta benda wakaf

e. Jangka waktu wakaf

5. Peruntukan Harta Benda Wakaf Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 22 Peruntukan Harta Benda Wakaf, dalam rangka mencapai tujuan 5. Peruntukan Harta Benda Wakaf Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 22 Peruntukan Harta Benda Wakaf, dalam rangka mencapai tujuan

a. Sarana dan kegiatan ibadah

b. Sarana dan kegiatan pendidikan dan kesehatan

c. Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, beasiswa

d. Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat dan atau

e. Kemajuan kesejahteraan umat lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan perundang-undangan

6. Jangka waktu wakaf Harta benda yang diwakafkan tidak ada batas waktunya atau tidak bisa diminta kembali oleh wakif. Pendaftaran harta benda wakaf kepada instansi yang berwenang/Kantor Pertanahan untuk memperoleh sertifikat tanah wakaf paling lambat tujuh (7) hari kerja setelah akta ikrar wakaf ditandatangani.(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 23)

E. Pendaftaran Tanah Wakaf

Pendaftaran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah secara terus-menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan yuridis.

Sedangkan tanah yang akan diwakafkan hanya dapat diwakafkan apabila dimiliki dan dikuasai oleh wakif secara sah. Maka dari itu untuk tanah yang akan diwakafkan harus bersertifikat hak milik.

BAB III METODE PENELITIAN

A Lokasi penelitian

Lokasi yang ditetapkan dalam melaksanakan penelitian untuk memperoleh data yang nantinya akan digunakan untuk menyusun Tugas Akhir adalah Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal jalan Soekarno–Hatta No. 333 Kendal. Lokasi tersebut dipilih karena :

1. Peneliti tertarik untuk mengetahui secara mendalam mengenai Pendaftaran tanah wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal

2. Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal merupakan instansi yang terkait dengan permasalahan yang diteliti

3. Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal bertepatan dengan lokasi dimana peneliti melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

B Fokus penelitian

Penulisan tugas akhir ini penulis memberikan batasan masalah terhadap uraian tugas akhir supaya dalam pembahasanya tidaklah jauh dari masalah yang di timbulkan oleh tanah. Penulis membatasi mengenai pendaftaran tanah wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal.

Yang menjadi fokus dalam penelitian adalah:

1 Pendaftaran tanah wakaf di kantor Pertanahan Kabupaten Kendal

2 Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pendaftaran tanah wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal.

C Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang objektif, maka penulis mengumpulkan data dengan metode sebagai berikut:

1. Wawancara Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung dengan obyek yang diteliti, sehingga penulis dapat memperoleh data yng di perlukan dan tidak menyimpang dari apa yang penulis kemukakan. Adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanyajawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg, 2002:72)

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan atau tanya jawab secara langsung. Tanya jawab ini diajukan kepada Bapak Muryanto, BA selaku Sub Bagian Pendaftaran Hak di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal. Peneliti mengadakan penelitian tentang Pendaftaran Tanah Wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal,:

2. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal–hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, notulen rapat, agenda dan dokumen- dokumen dari obyek yang diteliti. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa buku-buku mengenai perwakafan dan Peraturan Pemerintah tentang pengertian dan fungsi wakaf.

3. Observasi Adalah pengamatan secara langsung. Meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. (Suharsimi Arikunto,1998:133)

Penulis melakukan kegiatan observasi langsung ke lapangan dengan mengamati dan melakukan pencatatan terhadap pendaftaran tanah wakaf. Kegiatan ini dilakukan pada Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal. Hal-hal yang diamati adalah :

1) Berkas atau dokumen yang diserahkan pemohon kepada Kantor Pertanahan sebagai persyaratan pendaftaran hak atas tanah

2) Pengolahan dokumen yang dilakukan oleh pegawai Kantor Pertanahan

3) Penerbitan dan penyerahan sertifikat kepada pemohon.

D Analisis Data

Data yang telah terkumpul dan disajikan selanjutnya dianalisis secara kualitatif, yaitu dalam bentuk uraian yang menghubungkan antara teori dan hasil penelitian di lapangan yang berhubungan dengan Pendaftaran Tanah Wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal. Analisis kualitatif tersebut diperoleh dari hal-hal yang dinyatakan oleh para informan secara lisan yang berupa jawaban atau tanggapan serta pendapat, dianalisa dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan suatu data yang deskriptif yaitu data yang melukiskan keadaan objek atau peristiwa yang diteliti.

Analisis data dalam penelitian kualitatif berlangsung secara interaktif, dimana setiap tahapan kegiatan tidak berjalan sendiri-sendiri. Meskipun tahap penelitian dilakukan sesuai dengan kegiatan yang direncanakan, akan tetapi kegiatan penelitian tetap harus dilakukan secara berulang antara kegiatan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta verifikasi atau penarikan suatu kesimpulan.

Tahapan analisis data ada 4 (empat) menurut Miles dan Huberman (1992:16-19), yaitu:

1. Pengumpulan Data Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil wawancara di lapangan.

2. Reduksi Data Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.

3. Penyajian Data Sajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

4. Pengambilan Keputusan Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Dalam penarikan kesimpulan ini didasarkan pada reduksi data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam 4. Pengambilan Keputusan Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Dalam penarikan kesimpulan ini didasarkan pada reduksi data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam

Pengumpulan Data Penyajian Data

Kesimpulan-kesimpulan Reduksi Data

Penarikan/Verifikasi

Komponen-Komponen Analisis Data : Model Interaktif (Miles dan Huberman, 1992:20)

Keempat komponen tersebut saling interaktif yaitu saling mempengaruhi dan terkait. Pertama-tama peneliti melakukan penelitian lapangan dengan mengadakan wawancara atau observasi yang disebut tahap pengumpulan data. Karena data yang dikumpulkan banyak, maka diadakan reduksi data. Setelah direduksi kemudian diadakan penyajian data, selain itu pengumpulan data juga digunakan untuk penyajian data. Apabila ketiga tersebut selesai dilakukan maka diambil suatu keputusan atau verifikasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal

1. Letak Geografis dan Luas Wilayah

Secara geografis letak wilayah Kabupaten Kendal terletak pada

0 0 0 koordinat 109 0 40’ – 110 18’ Bujur Timur dan 6 32’ – 7 24’ Lintang Selatan. (Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal) Secara administratif wilayah

Kabupaten Kendal berbatasan dengan batas-batas wilayah : Sebelah utara

: Laut Jawa

Sebelah timur

: Kota Semarang

Sebelah selatan : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung Sebelah barat

: Kabupaten Batang

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta administratif Kabupaten Kendal. Keadaan rata-rata suhu udara atau temperature wilayah Kabupaten Kendal adalah terbagi dalam 2 bagian :

a. Wilayah bagian utara 0 : 27 C

b. Wilayah bagian selatan : 25 0 C Ketinggian dari permukaan laut :

a. Wilayah bagian utara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 s/d 10 m

b. Wilayah bagian selatan merupakan daerah tanah pegunungan dengan ketinggian wilayah 0 s/d 2.579 m

Luas wilayah Kabupaten Kendal adalah 1002,23 km 2 , yang wilayahnya secara administratif terbagi menjadi 19 kecamatan dan 285 desa. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.

2. Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal

Kantor Pertanahan kabupaten Kendal dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 26 tahun 1988 tentang Badan Pertanahan Nasional jo. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 1 tahun 1989 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa tugas pokok Kantor Pertanahan adalah melaksanakan sebagian tugas Badan Pertanahan Nasional di wilayah Kabupaten/Kotamadya.

Sedangkan fungsi yang diemban adalah menyiapkan dan melaksanakan :

a. Kegiatan ketatausahaan

b. Penyelesaian Sengketa, Konflik dan Perkara

c. Pengendalian dan Pemberdayaan

d. Pengaturan dan Penataan Pertanahan

e. Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

f. Survey, Pengukuran dan Pemetaan Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi, haruslah mempunyai visi dan misi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal yang telah ditetapkan. Adapun Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal f. Survey, Pengukuran dan Pemetaan Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi, haruslah mempunyai visi dan misi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal yang telah ditetapkan. Adapun Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal

a. Visi Visi adalah pandangan ideal yang menggambarkan arah dan apa yang ingin diwujudkan di masa depan yang secara potensial dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, visi bukanlah fakta saat ini tetapi gambaran masa depan yang realistis. Visi dapat memberikan arah serta dorongan bagi anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja yang baik, dapat menimbulkan inspirasi serta siap menghadapi tantangan yang dihadapi. Oleh karena visi sifatnya sementara dan tidak abadi, sehingga dimungkinkan visi akan berubah/disesuaikan

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta arah kebijakan pembaharuan agraria yang dituangkan dalam Ketetapan MPR No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan sumber daya Alam serta peraturan Daerah Nomor 20 tahun 2001 tentang Restra Kabupaten Kendal 2002-2006. Visi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal adalah terwujudnya Kantor Pertanahan yang handal pada tahun 2006, untuk menunjang Pelaksanaan Pembangunan menuju masyarakat Kendal yang sejahtera. Diharapkan pada akhir tahun 2006, Kantor Pertanahan sudah menjadi kantor yang handal yang dapat melayani semua stake holder dengan professional.(Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal) Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta arah kebijakan pembaharuan agraria yang dituangkan dalam Ketetapan MPR No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan sumber daya Alam serta peraturan Daerah Nomor 20 tahun 2001 tentang Restra Kabupaten Kendal 2002-2006. Visi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal adalah terwujudnya Kantor Pertanahan yang handal pada tahun 2006, untuk menunjang Pelaksanaan Pembangunan menuju masyarakat Kendal yang sejahtera. Diharapkan pada akhir tahun 2006, Kantor Pertanahan sudah menjadi kantor yang handal yang dapat melayani semua stake holder dengan professional.(Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal)

1) Menyiapkan kegiatan di bidang Survey Pengukuran dan Pemetaan, Hak

Tanah dan Pendaftaran Tanah, Pengaturan dan Penataan Tanah, Pengendalian dan Pemberdayaan, Sengketa Konflik dan Perkara.

2) Melaksanakan kegiatan di bidang Survey Pengukuran dan Pemetaan,

Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah, Pengaturan dan Penataan Tanah, Pengendalian dan Pemberdayaan, Sengketa Konflik dan Perkara, serta meningkatkan sistem informasi pertanahan.

3) Melaksanakan pelaksanaan prosedur pelayanan dalam rangka memberikan pelayanan pertanahan yang prima

4) Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga seperti meningkatkan

kualitas sumber daya manusia, meningkatkan sarana dan prasarana kerja.(Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal)

Seluruh misi tersebut yang merupakan upaya untuk mewujudkan visi dan pelaksanaannya dipandu oleh nilai-nilai yang dianut organisasi. Nilai merupakan faktor penggerak perilaku organisasi yang mendorong keunggulan karyawan serta menentukan pencapai visi dan misi organisasi. Selain mempedomani tuntutan agama, nilai-nilai yang dipegang teguh adalah tanggung jawab, transparansi, melayani, kemitraan, kebersamaan, Seluruh misi tersebut yang merupakan upaya untuk mewujudkan visi dan pelaksanaannya dipandu oleh nilai-nilai yang dianut organisasi. Nilai merupakan faktor penggerak perilaku organisasi yang mendorong keunggulan karyawan serta menentukan pencapai visi dan misi organisasi. Selain mempedomani tuntutan agama, nilai-nilai yang dipegang teguh adalah tanggung jawab, transparansi, melayani, kemitraan, kebersamaan,

Agar dapat berjalan dengan baik atas keberadaan suatu organisasi yang berpedoman pada visi dan misi, maka dalam organisasi Kantor Pertanahan kabupaten Kendal dipimpin oleh top manager yaitu Kepala Kantor yang dibantu oleh 5 Kepala Seksi dan 1 Kepala Subbagian tata usaha. Dari masing-masing kepala seksi dan subbagian tata usaha membawahi kepala seksi-kepala subseksi dan kepala urusan - kepala urusan beserta staf dibawah Kepala sebseksi dan kepala urusan.

Salah satu kegiatan yang menjadi wewenang dari Kepala Subseksi Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT adalah melayani masyarakat dalam hal Peralihan Hak Milik Atas Tanah Melalui Jual Beli

3. Susunan Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal

Adapun susunan struktur organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut :

a. Kepala Kantor Pertanahan

b. Sub. Bagian Tata Usaha (TU);

c. Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan;

d. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah ;

e. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan;

f. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan;

g. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara;

4. Uraian Kerja Sub Bagian dan Seksi Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal

a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha ( Kasubag TU ) Mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi kepada semua satuan organisasi Kantor Pertanahan, serta menyiapkan bahan evaluasi kegiatan, penyusunan progam, dan peraturan perundang-undangan.

Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 33 Peraturan Kepala BPN No. 4 Tahun 2006 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

1) Pengelolaan data dan informasi.

2) Penyusunan neraca, progam dan anggaran serta laporan akuntabilitas

kinerja pemerintah

3) Pelaksanaan urusan kepegawaian.

4) Pelaksanaan urusan keuangan dan anggaran.

5) Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, sarana dan prasarana.

6) Penyiapan bahan evaluasi kegiatan dan penyusunan program.

7) Koordinasi pelayanan pertanahan Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1) Urusan Perencanaan dan Keuangan. Dimana tugas Sub bagian ini diatur pada Pasal 36 Keputusan Kepala BPN No. 4 Tahun 2006, tugasnya adalah menyiapkan penyusunan rencana, program dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah, keuangan dan penyiapan bahan 1) Urusan Perencanaan dan Keuangan. Dimana tugas Sub bagian ini diatur pada Pasal 36 Keputusan Kepala BPN No. 4 Tahun 2006, tugasnya adalah menyiapkan penyusunan rencana, program dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah, keuangan dan penyiapan bahan

2) Urusan Umum dan Kepegawaian. Dimana tugas Sub bagian ini diatur pada Pasal 36 Keputusan Kepala BPN No. 4 Tahun 2006, tugasnya adalah melakukan urusan surat menyurat, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana dan prasarana, koodinasi pelayanan pertanahan serta pengelolaan data dan informasi.

b. Kepala Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan. Tugas dari Kepala Survei, Pengukuran dan Pemetaan adalah melakukan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan perairan, perapatan kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi tanah, penyiapan pembinaan surveyor berlisensi dan pejabat penilai tanah.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

37 Keputusan Kepala BPN No. 4 Tahun 2006, Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan mempunyai fungsi :

1) Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan perairan, perapatan kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi tanah, pembinaan surveyor berlisensi.

2) Perapatan kerangka dasar orde 4 dan pengukuran batas kawasan/wilayah.

3) Pengukuran, perpetaan, pembukuan bidang tanah, ruang dan perairan.

4) Survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik dan potensi tanah.

5) Pelaksanaan kerjasama teknis surveyor berlisensi dan pejabat penilai tanah.

6) Pemeliharaan peralatan teknis. Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan terdiri dari :

1) Subseksi Pengukuran dan Pemetaan Subseksi ini mempunyai tugas menyiapkan perapatan kerangka dasar orde 4, penetapan batas bidang tanah dan pengukuran bidang tanah, batas kawasan/wilayah, kerja sama teknis surveyor berlisensi pembinaan surveyor berlisensi dan memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, peta bidang tanah, surat ukur, gambar ukur dan daftar- daftar lainnya dibidang pengukuran.

2) Subseksi Tematik dan Potensi Tanah. Subseksi ini mempunyai tugas menyiapkan survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik, survei potensi tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan pembinaan pejabat penilai tanah.

c. Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah. Tugas dari Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah adalah menyiapkan bahan dan melakukan penetapan hak dalam rangka pemberian, perpanjangan dan pembaharuan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan, pendataan dan penerbitan bekas hak tanah, pendaftaran peraliahan, pembebanan hak atas tanah serta pembinaan Pejabat Pembuatan Akta Tanah. (PPAT).

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

41 Keputusan Kepala BPN Nomor 4 Tahun 2006, Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah mempunyai fungsi :

1) Pelaksanaan pengaturan dan penetapan di bidang hak tanah.

2) Penyiapan rekomendasi pelepasan, penaksiran harga dan tukar- menukar, saran dan pertimbangan serta melakukan kegiatan perijinan, saran dan pertimbangan usulan penetapan hak pengelolaan tanah.

3) Penyiapan telaahan dan pelaksanan pemberian rekomendasi perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran hak.

4) Pengadministrasian atas tanah yang dikusai dan atau milik negara,

daerah bekerja sama dengan pemerintah, termasuk tanah badan hukum pemerintah.

5) Pendataan dan penerbitan tanah bekas tanah hak.

6) Pelaksanaan pendaftaran hak dan komputerisasi pelayanan pertanahan.

7) Pelaksanaan penegasan dan pengakuan hak.

8) Pelaksanan peralihan, pembebanan hak atas tanah dan pembinaan PPAT. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah terdiri dari :

1) Subseksi Penetapan hak Tanah. Tugas dari Subseksi adalah menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saan dan pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai, perpanjangan jangka waktu, pembaharuan hak, perijinan, peralihan hak atas tanah; penetapan dan rekomendasi perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran hak tanah perorangan.

2) Subseksi Pengaturan Tanah Pemerintah. Subseksi ini tugasnya adalah menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik dan Hak Pakai, Hak Guna Bangunan dan Hak Pengelolaan bagi instansi pemerintah, badan hukum pemerintah, perpanjangan jangka waktu, pembaharuan hak, perijinan, peralihan hak atas tanah, rekomendasi pelepasan dan tukar menukar tanah pemerintah.

3) Subseksi Pendaftaran Hak. Adapun tugas dari Subseksi Pendaftaran Hak adalah menyiapkan pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah, pengakuan dan penegasan konversi hak-hak lain, hak milik atas satuan rumah susun, tanah hak pengelolaan, tanah wakaf, data yuridis lainnya, data fisik bidang tanah, data komputerisasi pelayanan pertanahan serta 3) Subseksi Pendaftaran Hak. Adapun tugas dari Subseksi Pendaftaran Hak adalah menyiapkan pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah, pengakuan dan penegasan konversi hak-hak lain, hak milik atas satuan rumah susun, tanah hak pengelolaan, tanah wakaf, data yuridis lainnya, data fisik bidang tanah, data komputerisasi pelayanan pertanahan serta

4) Subseksi Peralihan, Pembebanan Hak dan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Tugas dari Subseksi ini adalah menyiapkan pelaksanaan pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah, pembebanan hak tanggungan dan bimbingan PPAT serta sarana daftar isian di bidang pendaftaran tanah.

d. Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan Tugas dari Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan adalah menyiapkan bahan dan melakukan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah, penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu lainnya.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 45 Keputusan Kepala BPN Nomor 4 Tahun 2006, Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan mempunyai fungsi :

1) Pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah dan penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu lainnya, penetapan kriteria kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah serta penguasaan dan pemilikan tanah dalam rangka perwujudan fungsi kawasan/zoning, penyesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah, penerbitan ijin perubahan 1) Pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah dan penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu lainnya, penetapan kriteria kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah serta penguasaan dan pemilikan tanah dalam rangka perwujudan fungsi kawasan/zoning, penyesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah, penerbitan ijin perubahan

2) Penyusunan rencana persediaan, peruntukan, penggunaan dan pemeliharaan tanah, neraca penatagunaan tanah Kabupaten / Kota dan kawasan lainnya.

3) Pemeliharaan basis data penatagunaan tanah Kabupaten / Kota dan kawasan.

4) Pemantauan dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah pada setiap fungsi kawasan/zoning dan redistribusi tanah, pelaksanaan konsolidasi tanah, pemberian tanah obyek landreform dan pemanfaatan tanah bersama serta penerbitan administrasi landreform.

5) Pengusulan penetapan / penegasan tanah menjadi obyek landreform.

6) Pengambilaliahan dan / atau penerimaan penyerahan tanah-tanah yang terkena ketentuan landreform.

7) Penguasaan tanah-tanah obyek landreform.

8) Pemberian ijin peralihan hak atas tanah pertanian dan ijin redistribusi tanah dengan luasan tertentu.

9) Penyiapan usulan pentapan surat keputusan redistribusi tanah dan pengeluaran tanah dari obyek landreform.

10) Penyiapan usulan ganti kerugian tanah obyek landreform dan penegasan obyek konsolidasi tanah.

11) Penyediaan tanah untuk pembangunan.

12) Pengelolaan sumbangan tanah untuk pembangunan.

13) Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan dokumentasi data landreform. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan terdiri dari :

1) Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu. Adapun tugas dari Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu adalah menyiapkan bahan penyusunan rencan persediaan, peruntukan, pemeliharaan dan penggunaan tanah, rencana penataan kawasan, pelaksanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah pada setiap fungsi kawasan / zoning, penerbitan pertimbangan teknis penatagunaan tanah, penerbitan ijin perubahan penggunaan tanah, penyusunan neraca penatagunaan tanah, penetapan penggunaan dan pemanfaatan tanah, penyesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah, serta melaksanakan pengumpulan dan pengolahan dan pemeliharaan data tekstual dan spasial.

2) Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah. Tugas dari Subseksi ini adalah menyiapkan bahan usulan penetapan/penegasan tanah menjadi obyek landreform, penguasaan tanah-tanah obyek landreform, pemberian ijin perihal hak atas tanah dan ijin redistribusi tanah luasan tertentu, usulan penerbitan surat keputusan redistribusi tanah dan pengeluaran tanah dari obyek landreform, monitoring dan evaluasi redistribusi tanah, ganti kerugian, 2) Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah. Tugas dari Subseksi ini adalah menyiapkan bahan usulan penetapan/penegasan tanah menjadi obyek landreform, penguasaan tanah-tanah obyek landreform, pemberian ijin perihal hak atas tanah dan ijin redistribusi tanah luasan tertentu, usulan penerbitan surat keputusan redistribusi tanah dan pengeluaran tanah dari obyek landreform, monitoring dan evaluasi redistribusi tanah, ganti kerugian,

e. Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan. Tugas dari Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan adalah menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 45 Keputusan Kepala BPN Nomor. 4 Tahun 2006, Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan mempunyai fungsi :

1) Pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat.

2) Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi pemenuhan hak dan kewajiban pemegang hak atas tanah, pemantauan dan evaluasi 2) Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi pemenuhan hak dan kewajiban pemegang hak atas tanah, pemantauan dan evaluasi