Pendidikan Pancasila Pengertian Macam Ma

Pendidikan Pancasila
Pengertian Macam-Macam Ideologi Dunia Secara Filsafat

Disusun Oleh :
RISMA EKA DAMAYANTI

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
2018/2019

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih

banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Pendidikan Pancasila kami Bapak Anwar Aulia, M.Pd yang telah membimbing kami dalam
mata kuliah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tangerang, 18 Agustus 2018

ii

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 2
A.

LATAR BELAKANG....................................................................................... 2

B.


RUMUSAN MASALAH.................................................................................... 2

C.

TUJUAN........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
1.1

PENGERTIAN IDEOLOGI............................................................................3

1.2 PENGERTIAN MACAM MACAM IDEOLOGI...........................................5
1.

Ideologi Terbuka .......................................................................................... 5

2.

Ideologi Tertutup.......................................................................................... 6


3.

Ideologi Komperenhensif................................................................................ 6

4.

Ideologi Partikular........................................................................................ 6

1.3 MACAM – MACAM IDEOLOGI DI DUNIA DAN NEGARA
PENGANUTNYA..................................................................................8
1 . Komunisme................................................................................................. 8
2.

Liberalisme.................................................................................................. 8

3.

Kapitalisme................................................................................................. 8


4.

Fasisme....................................................................................................... 9

5.

Sosialisme.................................................................................................... 9

6.

Anarkisme................................................................................................. 10

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 11
Kesimpulan......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 11

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Macam – macam Ideologi di ajarkan oleh para tokoh negara pada
zaman dulu. Ajaran mereka didasari oleh keyakinan untuk menciptakan
tata kehidupan yang lebih baik. Hal ini terutama ditujukan bagi negara
yang dikuasai oleh para tokoh yang menciptakan pemikiran tentang
sebuah cara hidup sebuah negara.
Macam – macam Ideologi ini, selain dikemukakan oleh para filsuf
yang ahli di bidang tata negara, juga diciptakan oleh penguasa sebuah
negara. Benito Mousollini adalah salah satu tokoh besar di dunia yang
berani menciptakan gagasan tentang tata kelola negara yang dikenal
dengan nama Fasisme.
Karl Mark, seorang cendekiawan dunia juga ikut menyumbang satu
konsep bernegara yang memperkaya macam –macam Ideologi yang dianut
oleh bangsa di dunia. Pemikirannya tentang konsep bernegara, dikenal
dengan faham Marxisme. Bersama Frederich Engel, yang juga dikenal
sebagai pemikir ilmu Ekonomi, mereka menciptakan dasar pemikiran yang
kemudian dipercaya sebagai dasar tumbuhnya fahanm komunisme.
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian dan macam – macam
ideologi akan di bahas di bab pembahasan .


B. RUMUSAN MASALAH
-

Apakah pengertian Ideologi?
Apa saja macam – macam Ideologi?

C. TUJUAN
-

Agar mahasiswa mengetahui pengertian Ideologi

-

Agar mahasiswa mengetahui macam – macam Ideologi

BAB II
PEMBAHASAN
1.1

PENGERTIAN IDEOLOGI

Secara etimologi istilah ideologi berasal dari kata idea yang
berartigagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang
2

berarti Ilmu dan kata idea berasal dari bahasa yunani eidos yang
artinya bentuk. Di samping itu ada kata idein yang artinya melihat. Maka
secara harfiah, ideologi adalah ilmu atau pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari, ide disamakan artinya
dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat
tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham. Memang pada
hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan
satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena atas dasar landasan, asas atau
dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup
pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan-gagasan dan citacita.
Apabila ditelusuri secara historis istilah ideologi pertama kali
dipakai dan dikemukakan oleh seorang perancis, Destutt de Tracy, pada
tahun 1976. Seperti halnya Leibniz, de Tracy mempunyai cita-cita untuk
membanggun suatu sistem pengetahuan. Apabila Leibniz menyebutkan
impiannya sebagai one great system of trunth dimana tergabung segala

cabang ilmu dan segala kebenaran ilmiah, mak De Tracy
menyebutkan ideologie yaitu scieence of ideas, suatu program yang
diharapkan dapat membawa perobahan Internasional dalam masyarakat
perancis. Namun Napoleon mencemoohkannya sebagai khayalan belaka,
yang tidak mempunyai arti praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka
yang tidak akan menemukan kenyataan.
Sedangkan secara terminologi, menurut Soerjanto
Poespowardjojo, ideologi adalah suatu pilihan yang jelas dan membawa
komitmen untuk mewujudkannya. Sejalan dengan itu, Sastrapratedja
mengemukakan bahwa ideologi memuat orientasi pada tindakan. Ia
merupakan pedoman kegiatan untuk mewujudkan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.
Persepsi yang menyertai orientasi, pedoman dan komitmen berperan
penting sekali dalam mewarnai sikap dan tingkah laku ketika melakukan
tindakan, kegiatan atau perbuaan dalam rangka mewujudkan atau
merealisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam ideologi tersebut.
Logikanya, suatu ideologi menuntut kepada mereka yang meyakini
kebenarannya untuk memiliki persepsi, sikap dan tingkah laku yang
sesuai, wajar dan sehat tentang dirinya, tidak lebih dan tidak kurang.
Karena, melalui itulah dapat diharapkan akan lahir dan berkembang sikap

dan tingkah laku yang pas dan tepat dalam proses perwujudannya dalam
berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3

Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Sastrapratedja di
atas, maka ideologi memiliki kecenderungan untuk doktriner, terutama
karena ia berorientasi pada tindakan atau perbuatan untuk merealiasikan
nilai-nilainya.
Meskipun kecenderungan doktriner itu tidak selalu bermakna negatif,
kemungkinan doktriner itu tidak selalu bermakna negatif, kemungkinan
ke arah itu selalu terbuka. Obsesi atau komitmen yang berlebihan
terhadap ideologi, biasanya merangsang orang untuk berpersepsi,
bersikap dan bertingkah laku sangat doktriner, dan ini jelas sangat keliru.
A. Istilah ideologi menurut beberapa ahli :
1. Destut De Traacy :
istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy
tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat
membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat
Perancis.

2. Surbakti
membagi dalam dua pengertian yakni :
a. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang
kebaikan bersama atau
tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
b. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti
gagasan dan formula
politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh
penguasa.
3. AL-Marsudi;
ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah
pikiran atau science des ideas
4. Puspowardoyo:
bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek
pengetahuan dan nilai secara
keseluruhan menjadi landasan
seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi
seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat
menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang

dinilai baik dan tidak baik.
5. Harol H. Titus:
Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group of
ideas concerning various political and aconomic issues and social
philosophies often applied to a systematic scheme of ideas held
by groups or classes, artinya suatu istilah yang digunakan untuk

4

sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah politik
ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu
rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan
oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
6. Descartes:
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia
7. Machiavelli:
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang
dimiliki oleh penguasa.
8. Thomas H:
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan
pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
9. Francis Bacon
Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu
konsep hidup.
10. Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan
kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
11. Napoleon:
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.
1.2 PENGERTIAN MACAM MACAM IDEOLOGI
1. Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri,
sebagai berikut:
Merupakan kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan masyarakat
(falsafah). Jadi, bukan keyakinan ideologissekelompok orang,
melainkan kesepakatan masyarakat.
Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat
sendiri. Ia adalah milik seluruh rakyat dan bisa digali dan ditemuksn
dalam kehidupan mereka.
Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi baru
dapat dan perlu menggali kembali falsafah tersebut dan mencari
implikasinya dalam situasi ke-kini-an mereka.
Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat,
melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup
bertanggung jawab sesuai dengan falsadah itu. Menghargai pluralitas,
sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai
latar belakang budaya dan agama.
2. Ideologi Tertutup

5

Ideologi tertutup adalah suatu sistem emikiran tertutup dan sifatnya
mutlak yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat,
melainkan cita-cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar
untuk mengubah masyarakat.
Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya
itu akan dipaksakan kepada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan
berbagai segi kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan
ideologi tersebut.
Bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang
kehidupan. Ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha
menguasai bidang informasi dan pendidikan. Oleh karena kedua bidang
tersebut merupakan sarana efektif untuk mempengaruhi perilaku
masyarakat.
Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak
dihormati.
Menuntut nasyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan
untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutantuntutan konkret dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
3. Ideologi Komperenhensif
Ideologi Komprehensif didefinisikan sebagai suatu system
pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan sosial. Dalam
ideologi ini terdapat suatu cita-cita yang bertujuan untuk melakukan
transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.
4. Ideologi Partikular
Ideologi Partikular didefinisikan sebagai suatu keyakinankeyakinan yang tersususn secara sistematis dan terkait erat dengan
kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam masyarakat
1.) LIBERALISME : Sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan
persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Paham liberalisme
menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan
agama. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara
Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika,
Puerto Rico dan Suriname.
2.) KAPITALISME : Suatu paham yang meyakini bahwa pemilik
modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar6

besarnya. Negara yang menganut paham kapitalisme Amerika serikat,
Jepang, Italia, Inggris, Jerman, Prancis, Norwegia, Swedia, Swiss,
Jepang, Korea Selatan.
3.) KOMUNISME : Sebuah aliran berpikir berlandaskan kepada
ateisme, tidak memercayai adanya Tuhan, digunakan oleh partai
komunis di seluruh dunia. Komunisme sebagai ideologi mulai
diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7
November 1917. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham
komunis adalah Republik Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea
Utara, Kuba dan Laos.
4.) SOSIALISME : Paham yang bertujuan membentuk negara
kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi
milik perseorangan. Negara yang menganut Ideologi Sosialisme adalah
Negara-negara di Eropa Barat.
5.) FASISME : Sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan
absolut tanpa demokrasi dan ultrasinalisme, menjalankan sesuatu
dengan fanatik yang tinggi dan otoriter dalam pemerintahan. Negaranegara yang pernah menganut Ideologi Fasisme adalah Amerika
Serikat, Inggris, Perancis, Italia dan Jerman.
6.) NAZISME : Bukanlah sebuah ideologi baru, melainkan sebuah
kombinasi dari berbagai ideologi dan kelompok yang memiliki
kesamaan pendapat tentang penentangan Perjanjian Versailes dan
kebencian terhadap Yahudi dan Komunis yang dipercaya berada di
balik perjanjian tersebut.
7.) MARXISME : Ideologi politik dan ekonomi yang menekankan
pentingnya perjuangan kelas dalam masyarakat. Negara Yang
Menganut Ideologi Marxisme
Inggris, Belanda, Portugal, Perancis, dan Spanyol.
8.) ARNAKHISME : Adalah suatu paham yang mempercayai bahwa
segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah
lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap
kehidupan, oleh karena itunegara, pemerintahan, beserta perangkatnya
harus dihilangkan/dihancurkan.
9.) FEMINISME : Adalah suatu teori yang menyatakan bahwa
menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.
10.) DEMOKRASI : Artinya hukum untuk rakyat oleh rakyat. kata ini
merupakan himpunan dari dua kata : demos yang berarti rakyat, dan
kratos berarti kekuasaan. Jadi artinya kekuasaan ditangan rakyat.

7

11.) NEOLIBERALISMEE : Artinya setiap manusia pada hakikatnya
baik dan berbudi pekerti.
1.3 MACAM – MACAM IDEOLOGI DI DUNIA DAN NEGARA
PENGANUTNYA
1 . Komunisme
Komunisme adalah paham yang mendahulukan kepentingan
umum diatas kepentingan pribadi dan golongan, paham komunis juga
menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai
secara mutlak oleh negara tersebutPenganut faham ini berasal dari
Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels, sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan
pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan
ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu
gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Negara yang masih menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam,
Korea Utara, Kuba dan Laos.
2.

Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan
filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang
bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Liberalisme
menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar
yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas,
dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya
pembatasan terhadap pemilikan individu
Negara penganut Liberalisme yaitu:
Amerika Serikat, Argentina, YUnani, Rusia, Zimbawe, Australia,
Jerman, Spanyol, Swedia dll.

3. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini
bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih
keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki sejarah yang
panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan
oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild
sebagai cikal bakal kapitalisme. Adam Smith adalah tokoh ekonomi
kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya
kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat
yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola
8

produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM
(Modal-Comodity-Money, modal komoditas-uang), yang menjadi suatu
hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal
lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith
memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan
mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissezfaire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya
bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh
rakyatnya.
Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada,
Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
4. Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang
mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini,
nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa
Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini
lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi
dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada
kekuasaan pejabat pemerintah.
Negara yang menganut paham faiisme adalah Italia, Jerman .
.
5. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan
membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif
dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke
beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok
ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak
awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama
kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di
Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon
pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud
dalam l'Encyclopédie Nouvelle[1]. Penggunaan istilah sosialisme sering
digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai
kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari
pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga
awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan
masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka
dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
6. Anarkisme

9

Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala
bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembagalembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan,
oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki
berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang
didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah
ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun
privat).

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian –uraian diatas maka dapat kita ketahui bahwa
pengertian ideologi telah mengalami pergesaran begitu rupa sehingga bukan lagi
sebagai science of ideas. Ideoogi berkembang menjadi pengertian yang
mengandung arti sebagai gagasan, ide – ide yang semula merupakan sasaran
pengkajian dalam science of ideas tersebut. Lebih lanjut, ideologi mengandung
arti bukan hanya gagasan atau pemikiran, melainkan sebagai keyakinan. Ini

10

berarti bahwa Ideologi merupakan suatu keyakinan dalam diri individu untuk
menjalani kehidupan yang lebih maju dan terarah .
Ada beberapa macam ideologi yang dibahas dalam makalah ini, yaitu :
komunisme, liberalisme, kapitalisme, fasisme, sosialisme, dan anarkisme.

DAFTAR PUSTAKA
http://makalahteori-pembelajaran.blogspot.com/2013/06/pancasila-sebagaiideologi.html
http://mirandadanfaizah.blogspot.com/2012/11/macam-macam-ideologi.html
file:///E:/TUGAS/PKN/macam-macam-ideologi-dan-pengertiannya.htm

11