Budi Sebagai Nilai Dasar Komunikasi Oran

Catatan Kaki

1 Lihat uraian Abdul hadi WM tentang pendapat Takdir Alisyhbana tentang manusia dan budi : “Pada satu sisi ia adalah makhluk alam dan pada sisi lain ia adalah makhluk budi. Sebagai makhluk alam manusia itu tunduk kepada hukum alam yang menguasai kehidupan lahir dan jasmaninya. Sedangkan sebagai makhluk budi ia dikuasai oleh hukum budi (Geist dalam bahasa Jerman, mind dalam bahasa Inggeris, buddhi dalam bahasa Sanskerta, al-`aql dalam bahasa Arab; penulis Melayu abad ke-16 seperti Hamzah Fansuri dan Bukhari al-Jauhari menggunakan kata ’akal-budi’ atau ’budi’ saja untuk pertama kali dalam bahasa Melayu)”. Diakses melalui ; https://fajartimur.wordpress.com/2008/02/26/ sutan-takdir-alisyahbana-dan-pemikiran-kebudayaannya/, pada tanggal 1 Februari 2015. 2 Rafael Raga Maran, Manusia dan Kebudayaan dalam Perpektif Ilmu Budaya Dasar . Jakarta; Rineka Cipta, 2007. Hal 24 3 Ini adalah pengertian awal kata budi berdasarkan akar kata bahasa Sansekerta. Untuk lebih jelas lihat artikel The common sanskrit spiritual words melalui http://www.advaita. org.uk/sanskrit/terms_b.htm. Pengertian budi dalam budaya melayu sendiri telah berkembang dan menjadi khas Melayu. 4 Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) 2003. Jakarta PN Balai Pustaka. Hal 18 dan 170 5 Ibid KBBI hal 170 6 Lihat Kim Hui, Lim. Budi as the Malay Mind: A Philosophical Study of Malay Ways of Reasoning and Emotion in Peribahasa Melalui :http://www.sabrizain.org/malaya/library/ budi.pdf, diakses tanggal 27mei 2012

Lihat Kim Hui, Lim. Budi as the Malay Mind: A Philosophical Study of Malay Ways of Reasoning and Emotion in Peribahasa Melalui :http://www.sabrizain.org/malaya/library/ budi.pdf, diakses tanggal 27mei 2012 7 Zainal Kling dalam Nilai-nilai Melayu (2010) menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian doktoralnya yang dilakukan sepanjang tahun 1971-1972 menemukan bahwa konsep Budi merupakan nilai terpenting masyarakat melayu. Seluruh nilai-nilai melayu meneurut kling akan bermuara pada gugus konsep budi 8 Wan Hussin Wan Norhasniah. Budi-Islam: It’s Role in the Construction of Malay Identity in Malaysia. Journal of Humanities and Social Sciences. Vol 1 no 12 , September 2011.

9 Lihat entri budaya dalam ensiklopedi Indonesia. Terjadi perdebatan tentang kesahihan kata ‘budaya’ berasal dari bahasa sansekerta ‘budhaya’ oleh karena bahasa sansekerta sendiri menggunakan kata ‘sanskriti’ untuk kata yang berarti culture dalam bahasa Inggris. 10 Menurt Bahaman, 2003 dalam artikelnya berjudul Peranan Kebudayaan Melayu dalam Sejarah, konsep budi telah dianut oleh masyarakat Melayu jauh sebelum kedatangan Islam. Ketika Islam datang konsep budi terus dipertahankan karenan sesuai dengan ajaran Islam.

budi sebagai nilai dasar komunikasi etnik melayu

11 Menurut catatan pengembara Cina Fa Hien yang dikutip J Pryluski dalam artikelnya ‘Indian Colonisation in Sumatra before Seventh Century’, Agama Budha sudah ada di sumatera sejak tahun 414 masehi dan menyebar lebih luas pada dekade pertama abad ke-6 masehi. Persebaran di wilayah Sumatera ini diduga terjadi bersamaan dengan persebaran agama Budha ke Wilayah Asia Timur khususnya Cina. 12 Di Pulau Luzon Filipina pada tahun 1989 ditemukan Prasasti yang disebut Keping Tembagaa Laguna yang bertahun 900 masehi yang menggunakan bahasa melayu Kuno peninggalaan kerajaan sriwijaya. Lihat Andaya, Leonard Y. 2004. The Search for the “Origins’ of Melayu. Dalam Contested Malayness : Malays identity Across Boundaries. Singapore: National University of Singapore. 13 Andaya, Leonard Y. 2004. The Search for the “Origins’ of Melayu. Dalam Contested Malayness: Malays identity Across Boundaries. Singapore: National University of Singapore. Lihat Halaman 64dan 65 yang menjelaskan berbagai catatan pedagang dan pengembara Arab dan Persia tentang kehidupan di Sriwijaya. Dan lihat juga situs http:// id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya 14 Dinasti Sriwijaya didirikan oleh pangeran yang cerdas dan pemberani dari dinasti Sailodbhava atau sailendra India. Lebih lanjut lihat O.C. Gangoly, Relation between Indian and Indonesian Culture, hal 109 15 Contoh salah satu versi Bahasa Melayu kuno yang ditertulis dalam prasasti Kedukan Bukit yang bertarikh abad ke 7 sebagai t berikut; “Swastie syrie warsaatieta 605 ekadasyii syuklapakasa wulan waisyaakha dapunta hyang naayik di saamwan mangalap siddayatra di saptami syuklapaksa wulan jyestha dapunta hyang marlapas dari minanga taamwam” yang artinya ; Selamat pada tahun syaka 605 hari kesebelas pada masa terang bulan waisyaakha, tuan kita yang mulia nik di perahu menjemput siddayaatra. Pada hari ketujuh, pada masa terang bulan jyestha, tuan kita yang mulia berlepas dari minanga taamwan…). Kata yang ditulis miring merupakan kata yang umumnya dikenal sebagai bagian dari bahasa jawa.

Dikutip dari Ariin & Asa. Cermat Berbahasa Indonesia, Penerbit Akademika Pressindo, Jakarta, 2009.

16 Andaya, Leonard Y. 2001. Aceh’s Contribution to Standards of Malayness. Dalam Archipel 61. Paris. 17 Lihat pendapat Tom Pires tentang asal usul pendiri kesultanan Melaka dalam Andaya, Leonard Y. 2004. The Search for the “Origins’ of Melayu. Dalam Contested Malayness : Malays identity Across Boundaries. Singapore: National University of Singapore. Lihat hal 66.

18 Gabriel Ferrand dalam Slamet Muljana, 2006, Sriwijaya, Yogyakarta: LKIS.

19 Andaya, Leonard Y. 2004. The Search for the “Origins’ of Melayu. Dalam Contested Malayness : Malays identity Across Boundaries. Singapore: National University of Singapore. Lihat Halaman 64dan 65 yang menjelaskan berbagai catatan pedagang dan pengembara Arab dan Persia tentang kehidupan di Sriwijaya..

20 Ibid hal catatan kaki 11 21 C.A. Gangoly. Relations Between Indian and Indonesian Culture dalam. hal 109. lihat juga Kalidas Nag,1960.Greater India, Bombay: The Book Centre Private Limited. hal 19-21. 22 Lihat James T. Collins, 2005. Bahasa melayu Bahasa Dunia yang diterbitkan Yayasan Obor Jakarta. Dalam buku ini secara panjang lebar Collins memaparkan perkembangan pemikiran dan tradisis intelektual di wilayah Melaka dan wilayah Melayu lainnya. Lihat juga tentang tumbuhnya tradisi intelektual dan penulisan di lingkungan Melayu melalui http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu 23 Menurut Bahaman pengaruh Islam terasa dalam kebudayaan melayu khususnya terkait dengan delapan aspek kehidupan, yakni; (1) konsep ketauhidan dalam bertuhan, (2) kepercayaan akan adanya kehidupan selepas mati, (3) Islam mewajibkan raja bersikap adi terhadap rakyat, (4) Bahasa melayu sebagai alat pengucapan, (5) Budi sebagai teras dan falsafah hidup, (6) ketaatan kepada raja, (7) Terbuka kepada dunia luar dengan 20 Ibid hal catatan kaki 11 21 C.A. Gangoly. Relations Between Indian and Indonesian Culture dalam. hal 109. lihat juga Kalidas Nag,1960.Greater India, Bombay: The Book Centre Private Limited. hal 19-21. 22 Lihat James T. Collins, 2005. Bahasa melayu Bahasa Dunia yang diterbitkan Yayasan Obor Jakarta. Dalam buku ini secara panjang lebar Collins memaparkan perkembangan pemikiran dan tradisis intelektual di wilayah Melaka dan wilayah Melayu lainnya. Lihat juga tentang tumbuhnya tradisi intelektual dan penulisan di lingkungan Melayu melalui http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu 23 Menurut Bahaman pengaruh Islam terasa dalam kebudayaan melayu khususnya terkait dengan delapan aspek kehidupan, yakni; (1) konsep ketauhidan dalam bertuhan, (2) kepercayaan akan adanya kehidupan selepas mati, (3) Islam mewajibkan raja bersikap adi terhadap rakyat, (4) Bahasa melayu sebagai alat pengucapan, (5) Budi sebagai teras dan falsafah hidup, (6) ketaatan kepada raja, (7) Terbuka kepada dunia luar dengan

penyesuaian berdasarkan teras di atas, dan terakhir (8) berikir secara rasional. Budaya berikir rasional ini merupakan kontribusi terbesar Islam dalam membangun nilai­nilai

Kemelayuan. 24 Asmah Hj Omar, Bahasa melayu abad ke 16; satu analisis teks berdasarkan Teks melayu. Kuala lumpur ; Dewan bahas dan pustaka Malaysia, 1991. 25 Lihat artikel berjudul Menyoal (kembali) ‘dwitunggal’ melayu-islam. Melaui ttp:// adeirawan74.wordpress. com/ 2010/02/02/kerajaan-kerajaan-islam-di-indonesia/ 26 Wan Hussin Wan Norhasniah. Budi-Islam: It’s Role in the Construction of Malay Identity in Malaysia. Journal of Humanities and Social Sciences. Vol 1 no 12 , September 2011. 27 Lihat Peranan kebudaya Melayu dalam sejarah, Bazrul bin Bahaman, dalam Alam Melayu; Sejumlah Gagasan Menjemput Keagungan, Unripress, 2003. Dalam tulian ini dijelaskan bahwa sebelum kedatangan Islam budaya Melayu berasaskan pada siste kepercayaan tempatan dan Hindu.

28 Lihat Al Qur’an Surat Ar-Rahmaan ayat 60 29 Lihat Al Qur”an Surat Al Hujurat ayat 6 30 Lihat Al Qur’an Surat As-Saf ayat 2-3 31 Banyak literature yang membahas tentang melayu dan Islam memandang keduanya sebagai satu kesatuan. Raditya di antaranya menyebut ini dengan istilah ‘dwitunggal’ lihat melalui; .http://melayuonline.com/ ind/article/read/976/menyoal-kembali-dwitunggal- islam-dan-melayu Demikian halnya dengan Pahrol Muhammad Juoi yang menulis buku Dilema Melayu-Islam yang merekonstruksi kembali kosep kemelayuan dan keislamaan..

32 33 Lihat peribahasa Melayu Riau dalam Iman Budhi Santosa, kumpulan Peribahasa Indonesia hal 216. 34 Rokeach dalam Antar Venus, Manajemen Kamppanye, 2004.mengartikan nilai sebagai sistem keyakinan yang bersifat abadi. Nilai tersebut mencakup nilai terminal dan instrumental. 35 Lihat Kamus Basa Sunda dari Lembaga Basa Jeung sastra Sunda, Penerbit Terate Bandung 1980. 36 Imam Budhi Santosa. 2009. Kumpulan Peribahsa Indonesia. Yogyakarta: Indonesia Tera. Hal 278 37 Penelusuran melalui artikel ini akan menemukan pandangan Alisyahbana tentang budi Lihat http://en.wikibooks.org/wiki/Introduction_to_Indonesian_Philosophy/The_Inner_ Faculty_of_Budi

38 Djayawiguna, Buldan & U. kadarisman.1983. Kumpulan Babasan jeung Paribasa Sunda. 39 Peribahasa Ternate menganl konsep budi sebagai niali penting dalam mengelola perilaku

sosial, lihat dalam Iman Budhi Santosa, kumpulan Peribahasa Indonesia hal 216. 40 Lihat Kim Lim Hui. How Malay Proverbs Encode and Evaluate Emotion? A Paremio- logical Analysis diterbitkan dalam Sari -International Journal of the Malay World and Civilisation 28(1) (2010): 57-81. 41 Zainal Kling dalam Nilai-nilai Melayu (2010) menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian doktoralnya yang dilakukan sepanjang tahun 1971-1972 menemukan bahwa konsep Budi merupakan nilai terpenting masyarakat melayu. Seluruh nilai-nilai melayu meneurut kling akan bermuara pada gugus konsep budi. 42 Kim Lim Hui secara panjang lebar menulis tentang konsep budi sebagai nilai dasar komunikasi dalam disertasinya tahun 2002 yang berjudul “Budi as the malay mind: A philosophical study of malay ways of reasoning and emotion in peribahasa

43 Lihat Wan Husin pada catatn kaki no 31 yang mengartikan 'Budi as Set of Internal Values that Shape Mentality and Personality. 44 Lihat Lorens Bagus dalam Kamus Filsafat yang secara komprehensif menjelasakan tentang Nilai

inal yang diuraikan secara komprehensif dengan membedakan berbagai muatan nilai inal.

budi sebagai nilai dasar komunikasi etnik melayu

45 Lihat catatan akhir no. 21, dalam buku tersebut Bagus memaparkan beragam nilai akhir yang diyakini manusia. Kita bisa membandingkan beragam nilai akhir tersebut untuk mengetahui nilai ideal bagi setiap orang atau kelompok orang. 46 Uraian tentang nilai-nilai universal ini dilaporkan oleh Clifford Christians dan Michael Traber dalam buku Communication Ethics and Universal Values, Thousand Oaks, USA 1997. Buku ini mengekplorasi dan melakukan komparasi nilai-nilai universal dari lima benua dan beragam aliran keagamaan.

47 Lihat Lorens Bagus tentang konsep nilai akhir dari berbagai ilsuf dalam Kamus Filsafat 48 Seluruh uraian tentang tunjuk ajar ini dikutip dari buku Tunjuk Ajar Melayu yang ditulis

Tenas Effendy ( 2002). 49 Lihat deinisi takdir Alisyahbana tentang konsep budi melalui alamat http://en.wikibooks. org/wiki/Introduction_to_Indonesian_Philosophy/The_Inner_Faculty_of_Budi

50 Lihat Kim Hui, Lim. Budi as the Malay Mind: A Philosophical Study of Malay Ways of Reasoning and Emotion in Peribahasa Melalui :http://www.sabrizain.org/malaya/library/ budi.pdf, diakses tanggal 27 mei 2012 51 Ibid Takdir 52 Lihat pemikiran Frithjof Schuon (1995) dalam Introduction of Indoensia Philosophy melalui http://en.wikibooks.org/wiki/Introduction_to_Indonesian_Philosophy/The_ Inner_Faculty_of_Budi 53 Lihat buku Proverbia Latina ditulis BJ Marwoto dan H. Witdarmono halaman 108. 54 Wan Hussin Wan Norhasniah. Budi-Islam: It’s Role in the Construction of Malay Identity in Malaysia. Journal of Humanities and Social Sciences. Vol 1 no 12 , September 2011. 55 Lihat Christian dan Traber dalam buku Communication Ethics and Universal Values 56 Dalam buku Kuper dan Kuper, Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial (2000) menjelaskan bahwa Gouldner tahun 1960 menyebutkan bahwa hampir setiap bangsa menerapkan prinsip balas budi dan tanggungjawab sosial sebagai norma sosial mereka, sedangkan Berkowitz (1972) berdasarkan hasil penelusurannya sampai pada kesimpulan bahwa norma tanggungjawab sosial telah lama berkembang dalam berbagai kelompok masyarakat. 57 Lihat Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial dari Kuper dan Kuper, (2000) menjelaskan bahwa Gouldner tahun 1960 menyebutkan bahwa hampir setiap bangsa menerapkan prinsip balas budi dan tanggungjawab sosial sebagai norma sosial mereka 58 Wojtyla dalam Michal Drozdz dalam artikel ‘Homo Communicants’ menyatakan We are communicating by our nature. If communication is an act we can speak about integration of the person in communication and transcendence of the person in communication. What is important here, the main condition of successful communication is truth. Pernyataan ini dapat ditelusuri melalui; www. nsar.wsb-nlu.edu.pl. 59 John C Merril dalam artikel ‘Korzybskian Semantics and Buddhism: Some Philosophical Paralelisms’, dalam Asuncion-Lande dan Emy M. Pascasio. Building Bridges across culture. 1981.

60 Dietmar Mieth dalam artikel ‘The Basic Norm of Truthfulness’ yang dimuat dalam Christians dan Traber (1997) menjelaskan secara panjang lebar beragam pandangan tentang ‘kebenaran’ sebagai protonorma komunikasi. Di sini Ia mengutip pendapat Klaus Steigleder, Konrad Adenaeur, dan Imanuel Kant. 61 Virginia Woolf dalam Quotes about Communication menyatakan “Communication is truth; communication is happiness. To share is our duty; to go down boldly and bring to light those hidden thoughts which are the most diseased; to conceal nothing; to pretend nothing; if we are ignorant to say so; if we love our friends to let them know it.”. diakses melalui http:// www.goodreads.com/quotes/tag/communication?page=4, pada tanggal 10 Juli 2015 62 Ucapan Christians ini dapat ditelusuri melalui artikel The Ethic of Being in a Communi- cation Context yang dimuat dalam buku yang disuntingnya Communication Ethic and Universal Values. (1997).

komunikasi FilsaFat melayu

63 Dikutip dari artikel Kent Bach berjudul ‘The Top 10 Misconceptions about Implicature’ diakses pada tanggal 2 Januari 2014 melalui; http://userwww.sfsu.edu/kbach/TopTen.pdf 64 Di kutip dari Thomas M Steinfatt,2009. General Semantics dalam Encyclopedia of Communication theory, ed. Littlejohn dan Karen A Foss, California: Thousand Oaks. 65 Neuliep, James. 2000. Intercultural Communicaion. New York: Houghton Mifflin Company. Hal 43.