Koordinasi Dan Studi Kasus Strategi Mana

DASAR – DASAR MANAJEMEN
KOORDINASI DAN STUDI KASUS STRATEGI MANAJEMEN PADA INDOFOOD GROUP

Disusun oleh :

Prima Tegar Anugrah

( 125080601111024 )

Program Studi Ilmu Kelautan
Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya
Malang
2013

1

DAFTAR ISI
Daftar Isi ........................................................................................................................ 1
Kata Pengantar ............................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 4
2.1 Koordinasi .............................................................................................................. 4
2.1.1 Pengertian Koordinasi .............................................................................. 4
2.1.2 Ciri – Ciri Koordinasi ................................................................................ 5
2.1.3 Tipe – Tipe Koordinasi ............................................................................. 6
2.1.4 Masalah – Masalah Dalam Koordinasi .................................................... 6
2.1.5 Pendekatan Dalam Pencapaian Koordinasi Yang Efektif ..................... 7
2.1.6 Proses Dan Hubungan Koordinasi Dengan Manajemen ....................... 8
2.2 Strategi Manajemen Pada Indofood Group .......................................................... 9
2.2.1 Struktur Organisasi .................................................................................. 9
2.2.2 Distribusi ................................................................................................. 10
2.2.3 Corporate Social Responsibility ............................................................ 10
2.2.4 Sumber Daya Manusia ............................................................................ 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 12
3.2 Saran ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13


Kata Pengantar
2

Puji syukur penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah – Nya jualah penyusun bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Koordinasi
Dan Studi Kasus Strategi Manajemen Pada Indofood Group”.
Selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar – Dasar Manajemen,
penyusun berharap makalah ilmiah ini juga bisa digunakan sebagaimana mestinya oleh
dosen, mahasiswa maupun pada masyarakat umum. Akhir kata, semoga bermanfaat.
Malang, 29 April 2013

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
3

1.1


Latar Belakang
Banyak hal di dunia ini yang tidak bisa kita lakukan sendiri. Sesuai dengan kodrat

manusia sebagai makhluk sosial, ia harus melakukan segala sesuatunya dengan bantuan orang
lain. Tetapi tidak semua orang mampu membantu orang lain untuk menyelesaikan aktivitas
apapun juga. Mengapa begitu? Karena tidak setiap orang memahami arti koordinasi.
1.2

Perumusan Masalah
Dalam makalah ini, penyusun akan memberikan gambaran mengenai pembahasan -

pembahasan tentang koordinasi dan studi kasus strategi manajemen pada indofood group, antara
lain :
1.

Pengertian, ciri – ciri, tipe – tipe, masalah koordinasi, cara pencapaian koordinasi yang
efektif dan proses serta hubungan koordinasi dengan manajemen.

2.


Studi kasus strategi manajemen pada indofood group

BAB II

4

PEMBAHASAN

2.1 Koordinasi
Di dalam suatu organisasi kegiatan - kegiatan di bagi - bagi dan di departementasikan,
namun manajer perlu mengkoordinasikan kegiatan - kegiatan agar tujuan organisasi dapat
tercapai secara efektif. Kemampuan manajer untuk mengkoordinasikan secara efektif sebagian
besar tergantung dari anggota organisasi untuk menyadari dan mewujudkan komitmennya
terhadap organisasi.
Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawan, sebab tanpa koordinasi setiap
karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan
organisasi itu sendiri.
2.1.1 Pengertian Koordinasi
Menurut G.R. Terry koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk
menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan

suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
Terdapat 3 macam saling ketergantungan di antara satuan - satuan organisasi seperti
diungkapkan oleh James D. Thompson ( Handoko, 2003 : 196 ) yaitu :
a. Saling ketergantungan yang menyatu, bila satuan - satuan organisasi tidak saling tergantung
satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan
kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.
b. Saling ketergantungan yang berurutan, di mana suatu satuan organisasi harus melakukan
pekerjaannya terlebih dulu sebelum satuan yang lain dapat bekerja.
c. Saling ketergantungan timbal balik, merupakan hubungan memberi dan menerima antar satuan
organisasi.

5

Jadi, pengkoordinasiaan merupakan upaya untuk menserasikan kesatuan - kesatuan,
pekerjaan - pekerjaan dan orang - orang agar dapat berkerja secara tertib dan seirama menuju
kearah tercapainya tujuan tanpa terjadinya kekacauan, penyimpangan, percekcokkan dan
kekosongan kerja. Koordinasi dapat dimaknai sebagai proses penyatupaduan sasaran dan
kegiatan - kegiatan dari unit - unit lembaga untuk mencapai tujuan lembaga secara efektif dan
efisien
2.1.2 Ciri – Ciri Koordinasi

Menurut Handayaningrat ( 1985 : 89 – 90 ) koordinasi mempunyai ciri - ciri sebagai
berikut :
a. Bahwa tanggung jawab koordinasi adalah terletak pada pimpinan. Oleh karena itu, koordinasi
adalah merupakan tugas pimpinan. Sekalipun demikian pimpinan tidak mungkin mengadakan
koordinasi apabila mereka tidak melakukan kerja sama. Oleh karena itu, maka kerja sama
merupakan suatu syarat yang sangat penting dalam membantu pelaksanaan koordinasi.
b. Adanya proses. Karena koordinasi adalah pekerjaan pimpinan yang bersifat berkesinambungan
dan harus dikembangkan sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
c. Pengaturan secara teratur usaha kelompok. Oleh karena koordinasi adalah konsep yang
ditetapkan di dalam kelompok, bukan terhadap usaha individu, maka sejumlah individu yang
bekerjasama, di mana dengan koordinasi menghasilkan suatu usaha kelompok yang sangat
penting untuk mencapai efisiensi dalam melaksanakan kegiatan organisasi. Adanya tumpang
tindih, kekaburan dalam tugas - tugas pekerjaan merupakan pertanda kurang sempurnanya
koordinasi.
d. Konsep kesatuan tindakan. Hal ini adalah merupakan inti dari koordinasi. Kesatuan usaha,
berarti bahwa harus mengatur sedemikian rupa usaha - usaha tiap kegiatan individu sehingga
terdapat adanya keserasian di dalam mencapai hasil.

6


e. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama, kesatuan dari usaha meminta suatu pengertian
kepada semua individu, agar ikut serta melaksanakan tujuan sebagai kelompok di mana mereka
bekerja.
2.1.3 Tipe – Tipe Koordinasi
Menurut Hasibuan ( 2007 : 86 – 87 ) terdapat 2 tipe koordinasi, yaitu :
a. Koordinasi vertikal adalah kegiatan - kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh
atasan terhadap kegiatan unit - unit, kesatuan - kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan
tanggung jawabnya.
b. Koordinasi horisontal adalah mengkoordinasikan tindakan - tindakan atau kegiatan - kegiatan
penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan - kegiatan penyatuan, pengarahan yang
dilakukan terhadap kegiatan - kegiatan dalam tingkat organisasi yang setingkat.
2.1.4 Masalah – Masalah Dalam Koordinasi
Peningkatan spesialisasi akan menaikkan kebutuhan akan koordinasi. Tetapi semakin
besar derajat spesialisasi, semakin sulit bagi manajer untuk mengkoordinasikan kegiatan kegiatan khusus dari satuan - satuan yang berbeda.
Paul R. Lawrence dan Jay W. Lorch ( Handoko, 2003 : 197 ) mengungkapkan 4 tipe
perbedaan dalam sikap dan cara kerja yang mempersulit tugas pengkoordinasian, yaitu :
a. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu. Para anggota dari departemen yang
berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai
kepentingan organisasi yang baik.
b. Perbedaan dalam orientasi waktu. Manajer produksi akan lebih memperhatikan masalah masalah yang harus dipecahkan segera atau dalam periode waktu pendek. Biasanya bagian

penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah - masalah jangka panjang.

7

c. Perbedaan dalam orientasi antar - pribadi. Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan
pembuatan keputusan yang cepat agar prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan
pengembangan mungkin dapat lebih santai dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta
berdiskusi satu dengan yang lain.
d. Perbedaan dalam formalitas struktur. Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin mempunyai
metode - metode dan standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan dan
untuk balas jasa bagi karyawan.
2.1.5 Pendekatan Dalam Pencapaian Koordinasi Yang Efektif
Pendekatan ini dapat di tempuh dengan dua jalan yaitu :
1. Pendekatan Potensi Koordinasi. Pendekatan koordinasi ini meliputi sistem :
a. Sistem Informasi Vertical. Adalah suatu sistem di mana informasi dapat di kirimkan ke atas
dan kebawah jenjang organisasi.
b. Sistem Informasi Lateral. Sistem ini mengabaikan rantai komando. Hubungan lateral ini
memungkinkan adanya pertukaran informasi yang di butuhkan dan dapat di pertanggung
jawabkan.
c. Sistem Informasi Manajer Penghubung. Manajer penghubung mempunyai wewenang formal

atas semua unit yang terlibat dalam sebuah proyek. Manajer penghubung perlu di laksanakan
apabila di perkirakan koordinasi secara efektif tidak berhasil di laksanakan.

2. Pendekatan Struktur. Pendekatan ini di lakukan apabila perusahaan merasakan adanya iklim
yang tidak sehat pada unit - unit karena adanya penunpukan kegiatan pada satu unit. Pendekatan
ini di kenal sebagai organisasi matrik. Yaitu mencirikan adanya satuan tugas atau proyek. Satuan
tugas ini dapat di bubarkan apabila proyek telah selesai.

8

a. Memilih Mekanisme Koordinasi yang Cepat. Memilih Mekanisme Koordinasi yang Cepat di
lakukan dengan kemampuan organisasi dalam mengolah informasi. Apabila kebutuhan akan
koordinasi lebih besar, organisasi harus menetapkan pilihan. Apakah organisasi akan
meningkatkan potensi organisasi ataukah organisasi akan mengurangi kebutuhan koordinasi.
Misal : menyediakan sumber daya tambahan atau membentuk unit - unit yang mandiri.
2.1.6 Proses Dan Hubungan Koordinasi Dengan Manajemen
Proses terdiri dari :
1. Koordinator. Pengangkatan seorang koordinator pada hakikatnya untuk lebih membangkitkan
suasana koordinasi yang lebih baik.
2. Pembuatan Strategi dan Kebijakan. Yang dimaksudkan adalah bahwa organisasi harus

membuat suatu rancangan acuan tentang kebijakan berserta cara pelaksanaanya mengenai
koordinasi organisasi. Rancangan acuan ini merupakan hasil dari konsep dasar manajerial
dengan masukan dari anggota - anggota organisasi. Di mana perlaksanaan rancangan acuan
secara operasional akan disesuaikan oleh bagian - bagian organisasi dalam unitnya.
3. Penyederhanaan Organisasi. Yang dimaksudkan adalah bahwa perumusan organisasi yang ada
harus mampu dijabarkan secara sederhana, mudah dipahami oleh masing - masing unit
organisasi. Masing - masing unit akan mengkoordinasikan tentang tugas dan pelaksanaannya
kepada masing - masing bagian yang ada.
4. Perencanaan dan Penentuan tujuan. Proses ini merupakan tahap akhir setelah tiga proses diatas
tersebut di laksanakan.
Hubungan terdiri dari :
1. Koordinasi dan Perencanaan. Dalam suatu organisasi semua rencana harus saling berkait dan
saling mempengaruhi. Oleh karena itu perlu sekali pengkoordinasian yang tepat dan mantap dari
semua pihak sehingga koordinasi benar - benar dapat terlaksana mencapai sasaran - sasaran yang
telah ditetapkan . Rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang harus berhasil dikoordinir
dan diintergrasikan sebaik - baiknya.

9

2. Koordinasi dan Pengorganisasian. Pengorganisasian mengkehendaki tercapainya hubungan

yang serasi antara unit - unit organisasi yang terbentuk sebagai dasar atau alat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Hal itu akan dapat terjadi apabila ada pengkoordinasian yang tepat
dan mantap pada unit - unit organisasi tersebut ditujukan kepada sasaran yang telah disetujui
bersama.
3. Koordinasi dan Penggerakan. Kedua hal ini sangat erat hubungannya karena koordinasi ini
dapat dilaksanakan dengan baik apabila penggerakan terhadap orang - orang yang melaksanakan
tugas - tugas dalam proses manajemen berjalan dengan regular.
4. Koordinasi dan Pengawasan. Jelas bahwa pengawasan mengandung pengertian adanya
penilaian - penilaian atas perlaksanaan kerja. Untuk dapat mencapai objektivitas dalam
pengawasan atau penilaian tersebut, maka proses pengawasan tersebut perlu disertai dengan
adanya koordinasi yang sebaik - baiknya di dalam organisasi dengan demikian tujuan
pengawasan mengenai sasaran - sasarannya dengan tepat dan harmonis.

2.2 Strategi Manajemen Pada Indofood Group
2.2.1 Struktur Organisasi
Bentuk struktur organisasi yang digunakan di Indofood Group adalah struktur organisasi
garis dan staf. Dalam organisasi ini terdapat dua kelompok orang - orang yang berpengaruh
dalam menjalani organisasi yaitu : (1) orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis, dimana bawahan hanya mengenal
satu atasan sebagai sumber kewenangan yang memberikan komando dan hubungan antara atasan
dan bawahan bersifat langsung melalui garis wewenang.
(2) orang yang melaksanakan tugasnya berdasarkan keahlian yang dimiliknya, orang ini
berfungsi untuk memberikan saran - saran kepada unit operasional, karyawan ini di sebut staf.
Kedudukan tertinggi di Indofood Group dipegang oleh seorang Manajer Umum dan
dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekertaris Manajer, Manajer Umum ini membawahi :

10

(1) Manajer Pabrik, (2) Branch Process Development and Quality Control, (3) Manajer
Keuangan, (4) Manajer Pemasaran, (5) Manajer Personalia, dan (6) Purchasing Officer.
Manajer Pabrik membawahi : (1) Supervisor Produksi, (2) Manajer Teknik, (3) Manajer
Gudang, dan (4) Supervisor Production Planning and Inventory Control. Manajer
Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk membawahi : (1) Supervisor Pengawasan Mutu
Proses, dan (2) Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku / Produk Jadi. Manajer Keuangan
membawahi : (1) Supervisor Keuangan, (2) Supervisor Pengontrol Pembiayaan, dan (3)
Supervisor Akunting. Manajer Personalia membawahi : (1) Supervisor Hubungan Industri, (2)
Supervisor Administrasi dan Gaji, (3) Supervisor Jasa dan Layanan Umum, (4) Supervisor
Keamanan, dan (5) Supervisor Hubungan Publik. Manajer Pemasaran terbagi kedalam 2 wilayah
yang membawahi Area Sales Promotion Supervisor.
2.2.2 Distribusi
Indofoods Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia,
menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk - produk Indofood sendiri, indofood
juga mendistribusikan produk - produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas
secara agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dalam efisien melalui
rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi didaerah - daerah dengan kepadatan tinggi.
Gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing - masing titik saham untuk
melayani wilayah geografis dekat yang ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
2.2.2 Corporate Social Responsibility
Indofood Corporate Social Responsibility adalah program andalan dari komitmen
untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang
optimal kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan mengembangkan program ini dan
dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang yaitu : Membangun human capital.
Mempertahankan kohesi sosial. Memperkuat nilai ekonomi. Mendorong good governance dan
Melindungi Lingkungan.
11

2.2.3 Sumber Daya Manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah
satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan yang terus menerus. Perusahaan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan
memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di
semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua
divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif.
Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12

Berdasarakan uraian diatas, koordinasi didefinisikan sebagai proses penyatuan tujuan dan
kegiatan perusahaan pada satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi secara efisien.
Indofood telah banyak dikenal dikalangan masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan karena
adanya suatu strategi yang tepat yang digunakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk –
produknya.
3.2 Saran
Penyusunan makalah ini disadari jauh dari kesempurnaan, seperti kata pepatah : tiada
gading yang tak retak. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnaan karya selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Farchan. 2009. Koordinasi - Manajemen. (online)
http://farchanbinadnan.blogspot.com
Diakses pada tanggal 23 April 2013 pukul 15.08 WIB
13

Dewe, Apik. 2012. Dasar Manajemen. (online)
http://apikdewefppundip2011.wordpress.com
Diakses pada tanggal 23 April 2013 pukul 15.24 WIB
Google. 2013. (online) www.google.com
Diakses pada tanggal 23 April 2013 pukul 14.54 WIB
Putri, Resi Harena. 2012. Manajemen Pemasaran Studi Kasus Marketing Mix Indomie.
(online) http://resiharenaputri.wordpress.com
Diakses pada tanggal 23 April 2013 pukul 15.14 WIB
Volpato, Nicolo. 2012. Indofood Sukses Makmur. (online)
http://bisnisleadership.wordpress.com
Diakses pada tanggal 28 April 2013 pukul 16.00 WIB
Yusuf, Muhammad. 2011. Koordinasi Dan Pengawasan. (online)
http://muhammadyusufstia.blogspot.com
Diakses pada tanggal 23 April 2013 pukul 15.27 WIB

14