Peranan Gejala Klinis dan Pemeriksaan Darah Tepi dalam Diagnosis Dini Influenza pada Pasien dengan Gejala Influenza Like Illness | Susilo | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia 1 SM
LA PO RA N PENELITIA N
Peranan Gejala Klinis dan Pemeriksaan Darah
e i dalam Dia n sis Dini n l en a ada Pasien den an Gejala n l en a ike llness
Adityo Susilo 1 , Suhendro Suwarto 1 , Iris Rengganis 2 , Kuntjoro Harimurti 3
1 Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSUPNCM
2 Divisi Alergi dan Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSUPNCM
3 Divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSUPNCM
ABSTRAK
Pe nd a hulua n. In menimbulkan penyakit pernapasan akut dengan manifestasi klinis berupa in Áuen]a seringkali sulit oleK karena manifestasi klinis yang tidak kKas. Demam disebut sebagai geMala klinis terpenting dan limfopenia didapatkan sebagai suatu temuan laboratoris yang konsisten. Usaha untuk mengetahui proporsi dan mengelaborasi gejala klinis dan pemeriksaan darah tepi sederhana diperkirakan dapat meningkatkan probabilitas diagnosis in Áuen]a.
Tujua n. Mengetahui proporsi in Áuen]a serta mengevaluasi peranan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pasien penyakit pernapasan akut dengan terhadap diagnosis in Áuen]a.
Me to d e . Studi potong lintang berbasis Juni 2011. Spesimen analisis virus menggunakan bahan apus nasofaringeal, dengan teknik analisis PCR kualitatif dan
imunokromatogra À antigen. Ha sil. Dari
SUeGiFtive vaOXe demam sebesar 98%. Variabel determinan lainnya tidak menunjukkan hasil yang bermakna terhadap in Áuen]a pada uji kemaknaan statistik.
Sim p ula n. Proporsi in Áuen]a pada pasien dengan gejala I/I diperoleh cukup tinggi dengan proporsi demam yang terbukti lebih tinggi pada pasien in Áuen]a. Sensitivitas demam, batuk dan pilek terhadap inÁuen]a tinggi dengan negative SUeGiFtive vaOXe yang memuaskan untuk seluruh variabel determinan. Ka ta Kunc i. In Áuen]a, I/I, demam, darah tepi
PENDAHULUAN
Illness
ϵϲ | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014
terjadinya
Kementerian Kesehatan sudah memulai usaha-usaha
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014 | 97
Adityo Susilo, Suhendro Suwarto, Iris Rengganis, Kuntjoro Harimurti
METODE
berbasiskan illness
merah muda dan apabila sudah ditambahkan spesimen
98 | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014 98 | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014
windows
tersebut.
WĞŬĞƌũĂĂŶ
WĞůĂũĂƌͬDĂŚĂƐŝƐǁĂ tŝƌĂƐǁĂƐƚĂͬWƌŽĨĞƐŝŽŶĂů
Maret Mei
HASIL
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014 | 99
Adityo Susilo, Suhendro Suwarto, Iris Rengganis, Kuntjoro Harimurti
zĂ dŝĚĂŬ
zĂ
dŝĚĂŬ zĂ
dŝĚĂŬ zĂ
100 | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014 | 101
Adityo Susilo, Suhendro Suwarto, Iris Rengganis, Kuntjoro Harimurti
DISKUSI
102 | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014
memiliki
dkk. menyimpulkan bila demam merupakan parameter
ϲ lebih lanjut. ϳ
menentukan apakah pasien harus dirujuk ke rumah sakit
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014 | 103
Adityo Susilo, Suhendro Suwarto, Iris Rengganis, Kuntjoro Harimurti
rendahnya kejadian
ϭϬϰ | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014
klinis
sempurna.
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014 | 105
Adityo Susilo, Suhendro Suwarto, Iris Rengganis, Kuntjoro Harimurti
dari
kriteria pemilihan
terbaik.
sampel studi.
SIMPULAN
pemilihan subyek
ϭϬϲ | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 1, No. 2 | Oktober 2014 | 107