Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Discovery Learning dan Teknik Mencatat Mind Mapping Siswa Kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Smester 1 Tahun Pelajaran
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1
Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 01 pada semester 1
tahun pelajaran 2016/2017. SD Negeri Blotongan 01 ini terletak di desa
Blotongan, kecamatan Sidorejo, Salatiga. Dalam pembelajaran, KKM yang
diberikan minim, karena di desa Blotongan sangat minim teknologi dan orang tua
siswa mayoritas seorang petani dengan pendidikan lulusan SD. Namun, walau
dengan sarana dan prasarana yang seadanya, sekolah ini mampu mengembangkan
bakat dan talenta siswa siswinya melalui berbagai ekstrakulikuler yang banyak
diminati siswa.
3.1.2
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 yang
berjumlah 23 siswa, yang terdiri dari 7 siswa putri dan 16 siswa putra.
Kebanyakan murid yang bersekolah disana adalah warga berekonomi menengan
kebawah, keadaan sekolahnyapun sangat sederhana.
3.2
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1
Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel yang diselidiki disini adalah teknik mencatat mind mapping dan
hasil belajar siswa kelas 4 melalui model pembelajaran kooperatif tipe discovery
learning.
3.2.1.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah unsur yang mengikat munculnya unsur lain. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya adalah teknik mencatat mind mapping dan model
pembelajaran kooperatif tipe discovery learning.
3.2.1.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah unsur yang terikat karena ada unsur yang lain.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah meningkatkan hasil
belajar.
21
22
3.2.2
Definisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif tipe discovery learning dan teknik
mencatat mind mapping adalah pembelajaran IPA materi Sifat dan Perubahan
Wujud Benda melalui langkah-langkah menyimak materi sifat dan perubahan
benda. Guru menampilkan demonstrasi berupa gambar air yang dimasak lamalama habis, es yang di diamkan di luar lemari es akan mencair, embun di daun,
dll, lalu guru menyampaikan masalah berupa pertanyaan “mengapa dapat terjadi
peristiwa seperti demonstrasi?”, kemudian siswa mulai mencari tahu mengapa
peristiwa itu dapat terjadi, siswa mencari informasi dari berbagai sumber seperti :
majalah, artikel, buku pelajaran, dan lain-lain. Dari informasi yang telah siswa
dapat, siswa mulai mengolah data yang telah mereka dapat. Selanjutnya siswa
dengan bimbingan guru membuktikan, apakah informasi
yang telah mereka
dapatkan itu benar atau tidak, selanjutnya siswa dan guru membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang telah dipelajari.
Sedangkan hasil belajar siswa didapatkan setelah siswa mengikuti
pembelajaran melalu skor tes dan non tes.
3.3
Prosedur Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), rancangan
penelitian ini menggunakan model spiral yang dikemukakan oleh Stephen
Kemmis dan Robin Mc. Taggart, melalui dua siklus yang masing-masing siklus
terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi
serta refleksi. Tahapan kegiatan tersebut secara rinci digambarkan melalui gambar
1 berikut ini :
23
Gambar 1
Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Tagart
(Pardjono, 2007:2)
3.3.1
Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan disiapkan seluruh kebutuhan untuk melaksanakan
peningkatan hasil belajar IPA siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe
discovery learning dan teknik mencatat mind mapping. Persiapan yang dilakukan
yakitu : 1) Dalam tahap perencanaan ini meliputi pengenalan pembelajaran
dengan metode discovery serta menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam
proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Yang seluruhnya dituliskan dalam
RPP, 2) Pembuatan dan penyediaan
sarana yang akan dibutuhkan dalam
pelaksanaan pembelajaran, 3) Memilih observer untuk mengamati pelaksanaan
tindakan supaya mengetahui sejauh mana efek pembelajaran dalam meningkatkan
pembelajaran yang dapat dilihat dari motivasi dan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran, 4) Melakukan refleksi atas kegiatan yang terjadi selama
pelaksanaan pembelajaran di kelas.
3.3.2
Pelaksanaan dan Observasi
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus, setiap siklus dilakukan
sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Siklus berikutnya dilakukan
penelitian terhadap prestasi belajar siswa melalui pemberian evaluasi. Siklus akan
dikatakan berhasil apabila penelitian telah mencapai target sesuai indikator
kinerja. Setiap siklus diadakan 3 kali pertemuan dengan 2 kali pertemuan materi
dan yang 1 kali pertemuan digunakan untuk evaluasi dan tindak lanjut.
24
Siklus 1 akan diadakan pada minggu ke 3 pada bulan November 2016
dengan kompetensi dasar “Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas
memiliki sifat tertentu”. Pada pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2 x 35
menit, digunakan untuk mencapai indikator: 1) Menyebutkan wujud benda, 2)
Memberi contoh benda berdasar wujud benda, 3) Menyebutkan sifat benda cair,
padat, dan gas. Pertemuan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan
untuk mencapai indikator: 1) Menunjukkan bukti tentang sifat benda padat, cair
dan gas, 2) Menggolongkan benda sesuai dengan sifatnya. Sedangkan pertemuan
ketiga digunakan untuk mengerjakan soal evaluasi guna mendapatkan hasil atas
pembelajaran yang telah dilakukan. Langkah-langkah dalam siklus ini terdiri dari:
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan sangat penting dilakukan sebelum melakukan proses
pembelajaran. Adapun tahap yang dilakukan dalam perencanaan ini yaitu sebagai
berikut :
- Identifikasi masalah dan perumusan masalah.
- Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran IPA materi Sifat dan
Perubahan Wujud Benda
- Menyiapkan alat peraga.
- Konfirmasi dengan guru.
- Menyusun soal berdasarkan indikator/ tujuan pembelajaran sesuai dengan
materi yang akan disampaikan dan dilengkapi dengan kunci jawaban.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan
yang sebelumnya telah dibuat. Dalam pelaksanaannya sudah ditentukan atau
diskenario jalannya pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan
sesuai dengan urutan rencana yang telah ditentukan.
Pelaksanaan pada setiap siklus dimulai dengan mengkondisikan siswa
untuk siap belajar dengan apersepsi dan penjajagan kemampuan awal siswa
sekaligus sebagai motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Tahap berikutnya adalah siswa diberi suatu masalah yang ada dalam
kehidupan sekelilingnya sehingga membuat siswa timbul rasa ingin tahu, seperti
25
demonstrasi memperlihatkan lampu yang dinyalakan, lalu dimatikan kembali.
Dari demonstrasi tersebut guru bertanya, mengapa dapat terjadi peristiwa
tersebut? Maka timbulah masalah yang harus dicari tahu oleh siswa.
Tahap selanjutnya, siswa diminta mengumpulkan data dari buku pelajaran
dan mengolahnya sendiri, lalu membuat peta konsep/ peta pikiran sesuai materi
yang telah disampaikan. Siswa diminta untuk menjelaskan alasan pemikiran pada
peta pikiran yang sudah mereka buat di depan kelas. Dari hasil pekerjaan siswa
tersebut, guru menanamkan konsep sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Setelah semua siswa melakukan pembelajaran dengan menggunakan teknik
mencatat mind mapping dan model pembelajaran kooperatif tipe discovery
learning, siswa diberi lembar evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
3. Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Setiap
tindakan yang dilakukan oleh peneliti dan siswa akan diamati oleh observer yaitu
guru kelas dengan menggunakan pedoman pengamatan dan lembar observasi
yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan mulai dari awal pembelajaran
sampai pada pemberian evaluasi. Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari
hasil evaluasi belajar siswa. Data ini dijadikan bahan pertimbangan dalam
melakukan refleksi pada siklus berikutnya.
3. Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keseluruhan terhadap proses pembelajaran
pada siklus satu dan menjadi pertimbangan untuk memasuki pada siklus
berikutnya. Jika pada siklus I belum dikatakan berhasil karena belum menjawab
permasalahan atau masih adanya siswa yang mendapat nilai dibawah batas
ketuntasan, sehingga masih diperlukan siklus selanjutnya, yaitu siklus II. Dengan
langkah – langkah sama seperti pada siklus I, tetapi peneliti mencari kekurangan
pada saat pembelajaran pada siklus I dan diterapkan pada siklus II agar hasilnya
lebih baik dari siklus sebelumnya.
26
3.4
3.4.2
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Setiap penelitian pasti memiliki teknik yang berbeda-beda. Dalam
penelitian ini teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Teknik Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data yaitu untuk mengukur hasil
belajar siswa dalam masalah yang diberikan melalui butir soal. Tes berupa soalsoal yang dapat ditemukan dalam setiap pertemuan, tes berisi pertanyaan yang
berhubungan dengan materi yang telah dipelajari.
b. Teknik Non Tes
Teknik non tes ini adalah teknik pengumpulan data selain tes. Teknik ini
dapat mengukur kemampuan siswa yang dapat terlihat selain menggunakan tes.
Adapun teknik non tes adalah : observasi, dan lembar kerja siswa.
3.4.2
Alat Pengumpulan Data
3.4.2.1 Soal Tes Tertulis
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran dan untuk mengukur kemampuan siswa setelah mendapatkan
pembelajaran. Dipenelitian ini menggunakan tes berbentuk pilihan ganda. Adapun
kisi-kisinya akan dipaparkan dalam tabel 3 berikut ini
Tabel 3
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPA siklus 1
SK
6.
Memahami
beragam sifat dan
perubahan wujud
benda
serta
berbagai
cara
penggunaan
benda
berdasarkan
sifatnya
KD
6.1. Mengidentifikasi
1.
wujud benda padat,
2.
cair,
dan
gas
memiliki
sifat
3.
tertentu
4.
Indikator
Menyebutkan wujud benda
Memberi contoh benda
berdasarkan wujud benda
Menyebutkan sifat benda
cair, padat, dan gas
Menunjukkan bukti tentang
sifat benda padat, cair, dan
gas
5. Menggolongkan benda
sesuai dengan sifatnya
Jumlah
Nomor Soal
1,2
3,4,5,6,7,8
9,10,11,12,13,14
15,16,17,18,19,
20,21,22,23,24,25
26,27,28,29,30,
31,32
32
Tes sikus 1 ini dilaksanakan pada pertemuan ketiga setelah siswa
menerima pembelajaran secara utuh dipertemuan pertama dan kedua. Tes ini
27
digunakan sebagai perbandingan data hasil nilai dengan tes siklus 2. Adapun kisikisi soal tes siklus 2 berikut ini
Tabel 4
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPA Siklus 2
SK
6.
KD
Memahami 6.2
Indikator
Soal Tes
1. Menyebutkan macam
beragam sifat dan Mendeskripsikan
perubahan
perubahan
benda
wujud terjadinya
1,2,3,4,5,6,
wujud
7
proses
8,9,10,11,1
benda serta berbagai perubahan wujud
cara
penggunaan cair padat
2. Menjelaskan
benda
berdasarkan cair; cair gas terjadinya perubahan
sifatnya
2,13
cair; padat wujud benda
gas
3. Menjelaskan
perubahan
benda
14,15,16,17
wujud
yang
dapat
dan
tidak
kembali
,18,19
dapat kembali lagi ke
wujud semula
4. Menjelaskan
yang
faktor 20,21,22,23
mempengaruhi
perubahan
,24
wujud
benda
5. Memberikan
perubahan
contoh 25,26,27,28
wujud
,29,30
benda
Jumlah
30
28
3.4.2.2 Lembar Observasi
Dengan menggunakan lembar observasi ini ditujukan untuk melihat
penerapan pendekatan discovery learning dan teknik mencatat mind mapping
dalam proses pembelajaran. Di halaman selanjutnya ini adalah tabel 5 kisi-kisi
lembar observasi yang akan dilaksanakan oleh guru.
Tabel 5
Kisi-Kisi Keterlaksanaan Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Discovery Learning dan Tekhnik Mencatat Mind Mapping
NO.
I.
II.
A.
B.
C
III
Aspek yang Diamati
Kegiatan Awal
1. Guru memberikan salam pembuka
2. Guru mempersiapkan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran
3. Guru menyampakan tujuan
4. Guru membagi siswa dalam kelompok
Kegiatan Inti
Eksplorasi
5. Guru melakukan demonstrasi dan bertanya jawab dengan siswa
Elaborasi
6. Guru mengawasi siswa melengkapi mind mapping
7. Guru membantu siswa mencari informasi dalam buku dan artikel
8. Guru membagikan lembar kerja
9. Guru memperlihatkan media
10. Guru bertanya dengan siswa tentang macam wujud benda
11. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang contoh-contoh benda berdasarkan
wujudnya
12. Guru menampilkan gambar
13. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang sifat-sifat benda yang ada pada
gambar
14. Guru meminta siswa untuk menjelaskan tentang sifat benda yang telah
diperlihatkan
15. Guru menjelaskan sifat benda
16. Guru melakukan demonstrasi
17. Guru bertanya kepada siswa tentang sifat benda cair, padat, dan gas
Konfirmasi
18. Guru membimbing ketua kelompok untuk mempresentasikan lembar kerja
kelompoknya
19. Guru membimbing siswa mengkoreksi lembar kerja dan lembar mind
mapping yang telah diisi sebelumnya
20. Guru membimbing siswa untuk membetulkan pekerjaannya yang salah
21. Guru membimbing siswa untuk menuliskan kesimpulan pembelajaran pada
buku masing-masing dengan menggunakan teknik mencatat mind mapping
22. Guru bertanya kepada siswa tentang hal yang belum mereka pahami
23. Guru memberikan PR
Kegiatan Akhir
24. Guru membimbing siswa untuk merefleksi pembelajaran
25. Guru mengucapkan salam
29
Tidak hanya guru, namun untuk kegiatan siswa selama mengikui
pembelajaran juga diamati. Tabel 6 berikut adalah kisi-kisi yang telah dirancang
Tabel 6
Kisi-kisi Observasi Aktifitas Siswa Dalam Mengikuti Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Discovery Learning dan Tekhnik Mencatat Mind Mapping
No. Aspek yang Diamati
I
Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam guru
2. Siswa mempersiapkan alat tulis
3. Siswa memperhatikan guru menyampaikan tujuan
4. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
II
Kegiatan Inti
A
Eksplorasi
5. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang demostrasi yang ditampilkan
B
Elaborasi
6. Siswa melegkapi mind mapping yang telah disiapkan oleh guru
7. Siswa mencari informasi tentang materi dari buku dan artikel
8. Siswa dibagikan lembar kerja
9. Siswa memperhatikan media yang ditunjukkan guru
10. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang macam wujud benda
11. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang contoh benda berdaarkan
wujudnya
12. Siswa memperhatikan gambar yang guru tampilkan
13. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang sifat benda yang ada pada
gambar
14. Siswa menjelaskan tentang sifat benda yang telah dilihat
15. Siswa menyimak penjelasan guru
16. Siswa memperhatikan demonstrasi guru
17. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang sifat benda cair, padat, dan
gas
C.
Konfirmasi
18. Ketua kelompok mambacakan hasil diskusinya di depan kelas
19. Siswa dibimbing untuk mengkoreksi hasil lembar kerja dan lembar mind
mapping yang sudah dikerjakan
20. Siswa membetulkan pekerjaan yang salah
21. Siswa menulis kesimpulan dengan menggunakan teknik mind mapping
di buku masing-masing
22. Siswa bertanya tentang hal yang belum dipahami
23. Siswa menerima PR
III
Kegiatan Akhir
24. Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi pembelajaran
25. Siswa mengucapkan salam
30
3.4.3
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum soal evaluasi dilaksanakan pada penelitian, maka perlu dilakukan
uji validitas dan reliabilitas guna mendapatkan soal yang dapat diandalkan dan
keajekannya. Uji validitas untuk siklus 1 maupun siklus 2 dilaksanakan di SDN
Blotongan 02 pada tanggal 3 November 2016, dikarenakan jumlah siswa di SD N
Blotongan 01 tidak mencapai ketentuan yaitu minimal 30 siswa.
3.4.3.1 Uji Validitas
Berdasarkan soal evaluasi yang telah diuji cobakan pada siswa kelas 5
SDN Blotongan 02 maka hasilnya diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.0
for windows, penentuan butir soal yang valid mengacu pada kriteria Menurut
Azwar (1999) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya
pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah
item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi
0,25 tetapi menurunkan batas kriteria dibawa 0,20 sangat tidak disarankan.
Berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan pada soal siklus 1 dan dengan
menggunakan kriteria tingkat validitas 0,25 diperoleh hasil yang disajikan dalam
tabel 7 berikut ini
1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Siklus 1
Indikator
Butir Soal
Valid
Tidak Valid
Menyebutkan wujud benda
2
1
Memberi contoh benda
3,5,6,8
4,7
berdasarkan wujud benda
Menyebutkan sifat benda
9,10,11,12,13,14
cair, padat, dan gas
Menunjukkan bukti tentang
15,16,17,18,19,20,21,22,
sifat benda padat, cair, dan
23,24,25
gas
Menggolongkan benda sesuai
27,28,29,30,31,32
26
dengan sifatnya
Berdasarkan hasil uji validitas diatas, didapatkan beberapa soal yang tidak
valid, soal yang dibawah kriteria < 0,25. Dari tabel 6 di atas dapat diketahui
jumlah soal yang tidak valid ada 4 soal, yaitu 1,4,7,dan 26. Maka soal tersebut
31
akan dihapuskan menyisakan 26 soal, namun hanya akan diambil 15 soal yang
menduduki kriteria > 0,25 (yang paling tinggi).
Begitu juga dengan soal evaluasi siklus 2 yang telah diadakan di SDN
Blotongan 02 pada tanggan 03 November 2016, data yang telah didapat diolah
dengan mengunakan SPSS versi 16.0 for windows dan hasilnya akan dipaparkan
dalam tabel 7 berikut ini
Tabel 8
Hasil Uji Validitas Siklus 2
Indikator
1. Menyebutkan macam perubahan wujud
benda
Butir Soal
Valid
Tidak Valid
1,2,3,4,5,7
6
2. Menjelaskan proses terjadinya perubahan
wujud benda
9,10,11,12,13
8
3. Menjelaskan perubahan wujud benda yang
dapat kembali dan tidak dapat kembali lagi
ke wujud semula
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi
perubahan wujud benda
5. Memberikan contoh perubahan wujud
benda
15,18,19
14,16,17
20,21,22
23,24
26,28,29,30
27
3.4.3.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berarti suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik
(Riduwan, 2009:348). Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat
ukur, mengidentifikasi butir-butir soal yang bermasalah dan harus direvisi atau
harus dihilangkan.
3.5 Uji Tes Kesukaran Butir Soal
Dalam setiap indikator soal yang telah diuji dan telah ditimbang
kesukarannya, maka setiap indikator hanya diambil tiga butir soal saja. Karena
jika seluruh soal dimasukkan dalam tes, maka murid akan kesulitan, menimbang
kemampuan siswa yang berbeda satu dengan yang lain.
32
3.5 Indikator Kinerja
Indikator kinerja akan berhasil jika jumlah siswa yang mencapai KKM ≥
70 atau tuntas sebanyak ≥ 75% dari seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan
01.
3.6 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis
deskriptif
membandingkan hasil.
komparatif
dengan
menggunakan
presentase
yaitu
METODE PENELITIAN
3.1
Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1
Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 01 pada semester 1
tahun pelajaran 2016/2017. SD Negeri Blotongan 01 ini terletak di desa
Blotongan, kecamatan Sidorejo, Salatiga. Dalam pembelajaran, KKM yang
diberikan minim, karena di desa Blotongan sangat minim teknologi dan orang tua
siswa mayoritas seorang petani dengan pendidikan lulusan SD. Namun, walau
dengan sarana dan prasarana yang seadanya, sekolah ini mampu mengembangkan
bakat dan talenta siswa siswinya melalui berbagai ekstrakulikuler yang banyak
diminati siswa.
3.1.2
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 yang
berjumlah 23 siswa, yang terdiri dari 7 siswa putri dan 16 siswa putra.
Kebanyakan murid yang bersekolah disana adalah warga berekonomi menengan
kebawah, keadaan sekolahnyapun sangat sederhana.
3.2
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1
Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel yang diselidiki disini adalah teknik mencatat mind mapping dan
hasil belajar siswa kelas 4 melalui model pembelajaran kooperatif tipe discovery
learning.
3.2.1.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah unsur yang mengikat munculnya unsur lain. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya adalah teknik mencatat mind mapping dan model
pembelajaran kooperatif tipe discovery learning.
3.2.1.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah unsur yang terikat karena ada unsur yang lain.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah meningkatkan hasil
belajar.
21
22
3.2.2
Definisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif tipe discovery learning dan teknik
mencatat mind mapping adalah pembelajaran IPA materi Sifat dan Perubahan
Wujud Benda melalui langkah-langkah menyimak materi sifat dan perubahan
benda. Guru menampilkan demonstrasi berupa gambar air yang dimasak lamalama habis, es yang di diamkan di luar lemari es akan mencair, embun di daun,
dll, lalu guru menyampaikan masalah berupa pertanyaan “mengapa dapat terjadi
peristiwa seperti demonstrasi?”, kemudian siswa mulai mencari tahu mengapa
peristiwa itu dapat terjadi, siswa mencari informasi dari berbagai sumber seperti :
majalah, artikel, buku pelajaran, dan lain-lain. Dari informasi yang telah siswa
dapat, siswa mulai mengolah data yang telah mereka dapat. Selanjutnya siswa
dengan bimbingan guru membuktikan, apakah informasi
yang telah mereka
dapatkan itu benar atau tidak, selanjutnya siswa dan guru membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang telah dipelajari.
Sedangkan hasil belajar siswa didapatkan setelah siswa mengikuti
pembelajaran melalu skor tes dan non tes.
3.3
Prosedur Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), rancangan
penelitian ini menggunakan model spiral yang dikemukakan oleh Stephen
Kemmis dan Robin Mc. Taggart, melalui dua siklus yang masing-masing siklus
terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi
serta refleksi. Tahapan kegiatan tersebut secara rinci digambarkan melalui gambar
1 berikut ini :
23
Gambar 1
Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Tagart
(Pardjono, 2007:2)
3.3.1
Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan disiapkan seluruh kebutuhan untuk melaksanakan
peningkatan hasil belajar IPA siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe
discovery learning dan teknik mencatat mind mapping. Persiapan yang dilakukan
yakitu : 1) Dalam tahap perencanaan ini meliputi pengenalan pembelajaran
dengan metode discovery serta menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam
proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Yang seluruhnya dituliskan dalam
RPP, 2) Pembuatan dan penyediaan
sarana yang akan dibutuhkan dalam
pelaksanaan pembelajaran, 3) Memilih observer untuk mengamati pelaksanaan
tindakan supaya mengetahui sejauh mana efek pembelajaran dalam meningkatkan
pembelajaran yang dapat dilihat dari motivasi dan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran, 4) Melakukan refleksi atas kegiatan yang terjadi selama
pelaksanaan pembelajaran di kelas.
3.3.2
Pelaksanaan dan Observasi
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus, setiap siklus dilakukan
sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Siklus berikutnya dilakukan
penelitian terhadap prestasi belajar siswa melalui pemberian evaluasi. Siklus akan
dikatakan berhasil apabila penelitian telah mencapai target sesuai indikator
kinerja. Setiap siklus diadakan 3 kali pertemuan dengan 2 kali pertemuan materi
dan yang 1 kali pertemuan digunakan untuk evaluasi dan tindak lanjut.
24
Siklus 1 akan diadakan pada minggu ke 3 pada bulan November 2016
dengan kompetensi dasar “Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas
memiliki sifat tertentu”. Pada pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2 x 35
menit, digunakan untuk mencapai indikator: 1) Menyebutkan wujud benda, 2)
Memberi contoh benda berdasar wujud benda, 3) Menyebutkan sifat benda cair,
padat, dan gas. Pertemuan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan
untuk mencapai indikator: 1) Menunjukkan bukti tentang sifat benda padat, cair
dan gas, 2) Menggolongkan benda sesuai dengan sifatnya. Sedangkan pertemuan
ketiga digunakan untuk mengerjakan soal evaluasi guna mendapatkan hasil atas
pembelajaran yang telah dilakukan. Langkah-langkah dalam siklus ini terdiri dari:
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan sangat penting dilakukan sebelum melakukan proses
pembelajaran. Adapun tahap yang dilakukan dalam perencanaan ini yaitu sebagai
berikut :
- Identifikasi masalah dan perumusan masalah.
- Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran IPA materi Sifat dan
Perubahan Wujud Benda
- Menyiapkan alat peraga.
- Konfirmasi dengan guru.
- Menyusun soal berdasarkan indikator/ tujuan pembelajaran sesuai dengan
materi yang akan disampaikan dan dilengkapi dengan kunci jawaban.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan
yang sebelumnya telah dibuat. Dalam pelaksanaannya sudah ditentukan atau
diskenario jalannya pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan
sesuai dengan urutan rencana yang telah ditentukan.
Pelaksanaan pada setiap siklus dimulai dengan mengkondisikan siswa
untuk siap belajar dengan apersepsi dan penjajagan kemampuan awal siswa
sekaligus sebagai motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Tahap berikutnya adalah siswa diberi suatu masalah yang ada dalam
kehidupan sekelilingnya sehingga membuat siswa timbul rasa ingin tahu, seperti
25
demonstrasi memperlihatkan lampu yang dinyalakan, lalu dimatikan kembali.
Dari demonstrasi tersebut guru bertanya, mengapa dapat terjadi peristiwa
tersebut? Maka timbulah masalah yang harus dicari tahu oleh siswa.
Tahap selanjutnya, siswa diminta mengumpulkan data dari buku pelajaran
dan mengolahnya sendiri, lalu membuat peta konsep/ peta pikiran sesuai materi
yang telah disampaikan. Siswa diminta untuk menjelaskan alasan pemikiran pada
peta pikiran yang sudah mereka buat di depan kelas. Dari hasil pekerjaan siswa
tersebut, guru menanamkan konsep sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Setelah semua siswa melakukan pembelajaran dengan menggunakan teknik
mencatat mind mapping dan model pembelajaran kooperatif tipe discovery
learning, siswa diberi lembar evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
3. Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Setiap
tindakan yang dilakukan oleh peneliti dan siswa akan diamati oleh observer yaitu
guru kelas dengan menggunakan pedoman pengamatan dan lembar observasi
yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan mulai dari awal pembelajaran
sampai pada pemberian evaluasi. Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari
hasil evaluasi belajar siswa. Data ini dijadikan bahan pertimbangan dalam
melakukan refleksi pada siklus berikutnya.
3. Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keseluruhan terhadap proses pembelajaran
pada siklus satu dan menjadi pertimbangan untuk memasuki pada siklus
berikutnya. Jika pada siklus I belum dikatakan berhasil karena belum menjawab
permasalahan atau masih adanya siswa yang mendapat nilai dibawah batas
ketuntasan, sehingga masih diperlukan siklus selanjutnya, yaitu siklus II. Dengan
langkah – langkah sama seperti pada siklus I, tetapi peneliti mencari kekurangan
pada saat pembelajaran pada siklus I dan diterapkan pada siklus II agar hasilnya
lebih baik dari siklus sebelumnya.
26
3.4
3.4.2
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Setiap penelitian pasti memiliki teknik yang berbeda-beda. Dalam
penelitian ini teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Teknik Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data yaitu untuk mengukur hasil
belajar siswa dalam masalah yang diberikan melalui butir soal. Tes berupa soalsoal yang dapat ditemukan dalam setiap pertemuan, tes berisi pertanyaan yang
berhubungan dengan materi yang telah dipelajari.
b. Teknik Non Tes
Teknik non tes ini adalah teknik pengumpulan data selain tes. Teknik ini
dapat mengukur kemampuan siswa yang dapat terlihat selain menggunakan tes.
Adapun teknik non tes adalah : observasi, dan lembar kerja siswa.
3.4.2
Alat Pengumpulan Data
3.4.2.1 Soal Tes Tertulis
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran dan untuk mengukur kemampuan siswa setelah mendapatkan
pembelajaran. Dipenelitian ini menggunakan tes berbentuk pilihan ganda. Adapun
kisi-kisinya akan dipaparkan dalam tabel 3 berikut ini
Tabel 3
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPA siklus 1
SK
6.
Memahami
beragam sifat dan
perubahan wujud
benda
serta
berbagai
cara
penggunaan
benda
berdasarkan
sifatnya
KD
6.1. Mengidentifikasi
1.
wujud benda padat,
2.
cair,
dan
gas
memiliki
sifat
3.
tertentu
4.
Indikator
Menyebutkan wujud benda
Memberi contoh benda
berdasarkan wujud benda
Menyebutkan sifat benda
cair, padat, dan gas
Menunjukkan bukti tentang
sifat benda padat, cair, dan
gas
5. Menggolongkan benda
sesuai dengan sifatnya
Jumlah
Nomor Soal
1,2
3,4,5,6,7,8
9,10,11,12,13,14
15,16,17,18,19,
20,21,22,23,24,25
26,27,28,29,30,
31,32
32
Tes sikus 1 ini dilaksanakan pada pertemuan ketiga setelah siswa
menerima pembelajaran secara utuh dipertemuan pertama dan kedua. Tes ini
27
digunakan sebagai perbandingan data hasil nilai dengan tes siklus 2. Adapun kisikisi soal tes siklus 2 berikut ini
Tabel 4
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPA Siklus 2
SK
6.
KD
Memahami 6.2
Indikator
Soal Tes
1. Menyebutkan macam
beragam sifat dan Mendeskripsikan
perubahan
perubahan
benda
wujud terjadinya
1,2,3,4,5,6,
wujud
7
proses
8,9,10,11,1
benda serta berbagai perubahan wujud
cara
penggunaan cair padat
2. Menjelaskan
benda
berdasarkan cair; cair gas terjadinya perubahan
sifatnya
2,13
cair; padat wujud benda
gas
3. Menjelaskan
perubahan
benda
14,15,16,17
wujud
yang
dapat
dan
tidak
kembali
,18,19
dapat kembali lagi ke
wujud semula
4. Menjelaskan
yang
faktor 20,21,22,23
mempengaruhi
perubahan
,24
wujud
benda
5. Memberikan
perubahan
contoh 25,26,27,28
wujud
,29,30
benda
Jumlah
30
28
3.4.2.2 Lembar Observasi
Dengan menggunakan lembar observasi ini ditujukan untuk melihat
penerapan pendekatan discovery learning dan teknik mencatat mind mapping
dalam proses pembelajaran. Di halaman selanjutnya ini adalah tabel 5 kisi-kisi
lembar observasi yang akan dilaksanakan oleh guru.
Tabel 5
Kisi-Kisi Keterlaksanaan Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Discovery Learning dan Tekhnik Mencatat Mind Mapping
NO.
I.
II.
A.
B.
C
III
Aspek yang Diamati
Kegiatan Awal
1. Guru memberikan salam pembuka
2. Guru mempersiapkan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran
3. Guru menyampakan tujuan
4. Guru membagi siswa dalam kelompok
Kegiatan Inti
Eksplorasi
5. Guru melakukan demonstrasi dan bertanya jawab dengan siswa
Elaborasi
6. Guru mengawasi siswa melengkapi mind mapping
7. Guru membantu siswa mencari informasi dalam buku dan artikel
8. Guru membagikan lembar kerja
9. Guru memperlihatkan media
10. Guru bertanya dengan siswa tentang macam wujud benda
11. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang contoh-contoh benda berdasarkan
wujudnya
12. Guru menampilkan gambar
13. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang sifat-sifat benda yang ada pada
gambar
14. Guru meminta siswa untuk menjelaskan tentang sifat benda yang telah
diperlihatkan
15. Guru menjelaskan sifat benda
16. Guru melakukan demonstrasi
17. Guru bertanya kepada siswa tentang sifat benda cair, padat, dan gas
Konfirmasi
18. Guru membimbing ketua kelompok untuk mempresentasikan lembar kerja
kelompoknya
19. Guru membimbing siswa mengkoreksi lembar kerja dan lembar mind
mapping yang telah diisi sebelumnya
20. Guru membimbing siswa untuk membetulkan pekerjaannya yang salah
21. Guru membimbing siswa untuk menuliskan kesimpulan pembelajaran pada
buku masing-masing dengan menggunakan teknik mencatat mind mapping
22. Guru bertanya kepada siswa tentang hal yang belum mereka pahami
23. Guru memberikan PR
Kegiatan Akhir
24. Guru membimbing siswa untuk merefleksi pembelajaran
25. Guru mengucapkan salam
29
Tidak hanya guru, namun untuk kegiatan siswa selama mengikui
pembelajaran juga diamati. Tabel 6 berikut adalah kisi-kisi yang telah dirancang
Tabel 6
Kisi-kisi Observasi Aktifitas Siswa Dalam Mengikuti Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Discovery Learning dan Tekhnik Mencatat Mind Mapping
No. Aspek yang Diamati
I
Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam guru
2. Siswa mempersiapkan alat tulis
3. Siswa memperhatikan guru menyampaikan tujuan
4. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
II
Kegiatan Inti
A
Eksplorasi
5. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang demostrasi yang ditampilkan
B
Elaborasi
6. Siswa melegkapi mind mapping yang telah disiapkan oleh guru
7. Siswa mencari informasi tentang materi dari buku dan artikel
8. Siswa dibagikan lembar kerja
9. Siswa memperhatikan media yang ditunjukkan guru
10. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang macam wujud benda
11. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang contoh benda berdaarkan
wujudnya
12. Siswa memperhatikan gambar yang guru tampilkan
13. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang sifat benda yang ada pada
gambar
14. Siswa menjelaskan tentang sifat benda yang telah dilihat
15. Siswa menyimak penjelasan guru
16. Siswa memperhatikan demonstrasi guru
17. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang sifat benda cair, padat, dan
gas
C.
Konfirmasi
18. Ketua kelompok mambacakan hasil diskusinya di depan kelas
19. Siswa dibimbing untuk mengkoreksi hasil lembar kerja dan lembar mind
mapping yang sudah dikerjakan
20. Siswa membetulkan pekerjaan yang salah
21. Siswa menulis kesimpulan dengan menggunakan teknik mind mapping
di buku masing-masing
22. Siswa bertanya tentang hal yang belum dipahami
23. Siswa menerima PR
III
Kegiatan Akhir
24. Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi pembelajaran
25. Siswa mengucapkan salam
30
3.4.3
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum soal evaluasi dilaksanakan pada penelitian, maka perlu dilakukan
uji validitas dan reliabilitas guna mendapatkan soal yang dapat diandalkan dan
keajekannya. Uji validitas untuk siklus 1 maupun siklus 2 dilaksanakan di SDN
Blotongan 02 pada tanggal 3 November 2016, dikarenakan jumlah siswa di SD N
Blotongan 01 tidak mencapai ketentuan yaitu minimal 30 siswa.
3.4.3.1 Uji Validitas
Berdasarkan soal evaluasi yang telah diuji cobakan pada siswa kelas 5
SDN Blotongan 02 maka hasilnya diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.0
for windows, penentuan butir soal yang valid mengacu pada kriteria Menurut
Azwar (1999) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya
pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah
item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi
0,25 tetapi menurunkan batas kriteria dibawa 0,20 sangat tidak disarankan.
Berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan pada soal siklus 1 dan dengan
menggunakan kriteria tingkat validitas 0,25 diperoleh hasil yang disajikan dalam
tabel 7 berikut ini
1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Siklus 1
Indikator
Butir Soal
Valid
Tidak Valid
Menyebutkan wujud benda
2
1
Memberi contoh benda
3,5,6,8
4,7
berdasarkan wujud benda
Menyebutkan sifat benda
9,10,11,12,13,14
cair, padat, dan gas
Menunjukkan bukti tentang
15,16,17,18,19,20,21,22,
sifat benda padat, cair, dan
23,24,25
gas
Menggolongkan benda sesuai
27,28,29,30,31,32
26
dengan sifatnya
Berdasarkan hasil uji validitas diatas, didapatkan beberapa soal yang tidak
valid, soal yang dibawah kriteria < 0,25. Dari tabel 6 di atas dapat diketahui
jumlah soal yang tidak valid ada 4 soal, yaitu 1,4,7,dan 26. Maka soal tersebut
31
akan dihapuskan menyisakan 26 soal, namun hanya akan diambil 15 soal yang
menduduki kriteria > 0,25 (yang paling tinggi).
Begitu juga dengan soal evaluasi siklus 2 yang telah diadakan di SDN
Blotongan 02 pada tanggan 03 November 2016, data yang telah didapat diolah
dengan mengunakan SPSS versi 16.0 for windows dan hasilnya akan dipaparkan
dalam tabel 7 berikut ini
Tabel 8
Hasil Uji Validitas Siklus 2
Indikator
1. Menyebutkan macam perubahan wujud
benda
Butir Soal
Valid
Tidak Valid
1,2,3,4,5,7
6
2. Menjelaskan proses terjadinya perubahan
wujud benda
9,10,11,12,13
8
3. Menjelaskan perubahan wujud benda yang
dapat kembali dan tidak dapat kembali lagi
ke wujud semula
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi
perubahan wujud benda
5. Memberikan contoh perubahan wujud
benda
15,18,19
14,16,17
20,21,22
23,24
26,28,29,30
27
3.4.3.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berarti suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik
(Riduwan, 2009:348). Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat
ukur, mengidentifikasi butir-butir soal yang bermasalah dan harus direvisi atau
harus dihilangkan.
3.5 Uji Tes Kesukaran Butir Soal
Dalam setiap indikator soal yang telah diuji dan telah ditimbang
kesukarannya, maka setiap indikator hanya diambil tiga butir soal saja. Karena
jika seluruh soal dimasukkan dalam tes, maka murid akan kesulitan, menimbang
kemampuan siswa yang berbeda satu dengan yang lain.
32
3.5 Indikator Kinerja
Indikator kinerja akan berhasil jika jumlah siswa yang mencapai KKM ≥
70 atau tuntas sebanyak ≥ 75% dari seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan
01.
3.6 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis
deskriptif
membandingkan hasil.
komparatif
dengan
menggunakan
presentase
yaitu