BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Kesiswaan Dalam Meningkatkan Daya Saing SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Profil Sekolah SDIT Cahaya Bangsa SD IT Cahaya Bangsa berdiri sejak tahun 2007 dengan tujuan yang sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 4 adalah: “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, estetis, dan demokratis serta memiliki rasa kemasyarakatan dan kebangsaan.”

SDIT Cahaya Bangsa di bawah payung Yayasan Cahaya Mutiara Bangsa, dengan akta notaris Nomor 03 tanggal 5 April 2007 serta SK Menkamham No C- 2318.HT.01.02.TH.2007 dan mendapat izin opersional dari Dinas Pendidikan Kota Semarang dengan nomor Identitas Sekolah (NIS) 33.74.010.106970 telah mendapat tanggapan dan simpati yang besar dari masyarakat Mijen, Ngaliyan, Tugu, Boja dan sekitarnya.

SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang. berlokasi di jalan Mijen Permai RT. 1 RW 1 Kelurahan Mijen, Kecamatan Mijen Semarang yang mana Kota Semarang dengan luas wilayah 373,70 Km2 secara administratif Kota Semarang terbagi menjadi 16 Kecamatan. Dari 16 Kecamatan yang ada, terdapat 2 Kecamatan yang SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang. berlokasi di jalan Mijen Permai RT. 1 RW 1 Kelurahan Mijen, Kecamatan Mijen Semarang yang mana Kota Semarang dengan luas wilayah 373,70 Km2 secara administratif Kota Semarang terbagi menjadi 16 Kecamatan. Dari 16 Kecamatan yang ada, terdapat 2 Kecamatan yang

Untuk Visi, Misi dan Tujuan yang diterapkan pada SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang adalah : Visi Terwujudnya pendidikan dasar Islam yang kompetitif dan mampu melahirkan generasi muslim terbaik menuju kejayaan bangsa. Misi menyelenggarakan pendidikan dasar yang berorientasi pada kekuatan imtaq dan pengembangan iptek sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Tujuan pendidikan setiap tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan secara khusus, Untuk Visi, Misi dan Tujuan yang diterapkan pada SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang adalah : Visi Terwujudnya pendidikan dasar Islam yang kompetitif dan mampu melahirkan generasi muslim terbaik menuju kejayaan bangsa. Misi menyelenggarakan pendidikan dasar yang berorientasi pada kekuatan imtaq dan pengembangan iptek sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Tujuan pendidikan setiap tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan secara khusus,

Dengan niat berdakwah dan semangat untuk memberikan perbaikan terhadap mutu pendidikan sekolah pada saat itu, SD IT Cahaya Bangsa berpandangan bahwa sudah selayaknya sekolah- sekolah Islam dapat berkompetisi dengan sekolah lainnya dalam mencerdaskan anak bangsa, yang tentu saja bukan sekedar menonjolkan IQ, akan tetapi juga EQ dan SQ.

Sistem Fullday school yang diterapkan di sekolah, menjadikan budaya-budaya Islami lebih mudah untuk ditanamkan kedalam diri anak didik, di mana aktifitas kegiatan dimulai pagi hari pukul 07.00 WIB sampai pukul 14.00, untuk kelas 1-3 dan sampai sore hari selepas Salat Ashar untuk kelas 4-6.

4.1.2 SDIT Cahaya Bangsa Mijen dalam lingkungan SD di wilayah Kecamatan Mijen

Di kecamatan Mijen terdapat 34 sekolah dasar Negeri dan 6 Sekolah Dasar Swasta dan SDIT Cahaya Bangsa merupakan satu – satunya SDIT di wilayah Mijen . Memperhatikan begitu banyaknya jumlah SD Negeri maupun swasta dengan lokasi yang relatif berdekatan akhirnya menimbulkan persaingan antar

SD terutama dalam perekrutan calon peserta didik baru. Hal ini seperti diungkapkan oleh kepala sekolah,

...banyaknya SD Negeri maupun swasta dengan lokasi yang berdekatan pasti menimbulkan persaingan, ini tidak bisa dihindari dan itu yang kami alami. (Wawancara dengan Kepala Sekolah, 6 Desember 2014)

Saat ini posisi SDIT Cahaya Bangsa Mijen dibandingkan dengan SD lain di Kecamatan Mijen cukup baik. Bila diukur dari jumlah siswa maka SDIT Cahaya Bangsa Mijen adalah satu diantara 7 SD swasta di kecamatan Mijen.

...kalau untuk negeri dan swasta kita nomor 2, tapi kalau hanya swasta se kabupaten kita nomor 3 setelah SD Al azhar 29. (wawancara dengan kepala sekolah, 6 Desember 2014)

Berdasarkan analisis tim PPDB SDIT Cahaya Bangsa, sekolah-sekolah yang menjadi kompetitor utama SD Negeri 2 Ngadirgo,SD Al azhar 29 semarang,SD Marsudirini Semarang

SDIT Cahaya Bangsa juga telah melakukan berbagai upaya untuk menarik calon siswa baru seperti penanganan kegiatan kesiswaan secara maksimal dan mengadakan kegiatan yang mengundang banyak massa. Hal ini seperti yang diungkapkan ketua panitia PPDB :

... pada penanganan keseharian kami menekankan pada kedekatan antara guru dengan murid secara santai,kekeluargaan dan disiplin. Kami berusaha anak-anak dikelola, dilayani dan dibimbing dengan baik dan tanpa penekanan bahkan anak anak cenderung tidak ada jarak antara guru dan murid ... pada penanganan keseharian kami menekankan pada kedekatan antara guru dengan murid secara santai,kekeluargaan dan disiplin. Kami berusaha anak-anak dikelola, dilayani dan dibimbing dengan baik dan tanpa penekanan bahkan anak anak cenderung tidak ada jarak antara guru dan murid

6 Desember 2014)

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Orchita, siswa kelas 2 b

... saya senang, disini kegiatannya banyak dan menarik. Ekstranya banyak pilihan. (wawancara dengan Orchita siswa kelas 2B, 6 Desember 2014)

Program manajemen kesiswaan yang telah dijalankan antara lain (1) Presentasi PPDB ke seluruh TK di kecamatan Mijen dan sekitarnya bahkan ke beberapa TK di luar kecamatan , (2) Memanfaatkan pertemuan-pertemuan orang tua/wali murid, (3) Memanfaatkan jalur kegiatan HBI dan HBN melalui komite sekolah dilingkungannya masing-masing, (4) melalui jalur pertemanan antar siswa, (5) Memasang spanduk dan rontek di berbagai tempat strategis, (6) Membagikan brosur penerimaan siswa baru kepada calon siswa baru, dan (7) Iklan di radio sekolah. Sebagaimana yang disampaikan kepala sekolah

Cara yang kami tempuh antara lain Presentasi PPDB ke seluruh TK di kecamatan Mijen bahkan ke beberapa TK di luar kecamatan Mijen, lalu Memanfaatkan

pertemuan-pertemuan orang tua/wali murid pengurus desa di lingkungan masing-masing. Disamping itu seperti biasa kami memasang spanduk dan rontek di berbagai tempat strategis, membagikan brosur penerimaan siswa baru kepada calon siswa baru, dan Iklan di radio pertemuan-pertemuan orang tua/wali murid pengurus desa di lingkungan masing-masing. Disamping itu seperti biasa kami memasang spanduk dan rontek di berbagai tempat strategis, membagikan brosur penerimaan siswa baru kepada calon siswa baru, dan Iklan di radio

PPDB

...jalur perseorangan,

diharapkan bercerita kepada adik kelas yang masih di TK atau tetangga dikampung hingga yang tertarik bisa daftar kesini, disamping itu cara kami seperti biasa memasang spanduk, menyebar brosur dan presentasi ke sekolah-sekolah. (wawancara dengan ketua panitia PPDB, 6 Desember 2014)

anak-anak

Berdasarkan evaluasi kegiatan PPDB tahun pelajaran 2014/2015, SDIT Cahaya Bangsa Mijen memiliki beberapa kelemahan seperti yang diakui oleh kepala sekolah

...kami memang belum memiliki keunggulan utama yang membedakan dari SDIT yang lain, dan Perencanaan strategi kami juga kurang matang. banyak hal yang dilaksanakan tanpa persiapan yang maksimal. (wawancara dengan kepala sekolah, 6 Desember 2014).

Terkait dengan kendala strategi manajemen kesiswaan pada promosi sosialisai PPDB , Nur Royhana salah satu guru SDIT Cahaya Bangsa Mijen menambahkan

...kita tidak ada tenaga khusus untuk prmsi sosialisai PPDB, dilaksanakan oleh guru sehingga kadang-kadang mengganggu tugas pokok dalam mengajar, terus persepsi guru yang melaksanakan tugas presentasi belum sama, sehingga kadang- kadang langkah dan materi yang disampaikan juga berbeda-beda, dan ada beberapa sekolah terutama yang memiliki sekolah lanjutan dalam satu yayasan tidak mengijinkan untuk melaksanakan presentasi. (wawancara dengan Ibu Royhana, 6 Desember 2014)

Berdasarkan pendapat kepala sekolah dan salah satu guru dapat diketahui beberapa masalah yang timbul dalam kegiatan promosi PPDB adalah (1) SDIT Cahaya Bangsa belum memiliki keunggulan utama yang membedakan (deferensiasi produk) dari SDIT yang lain, (2) Perencanaan strategi menejemen kesiswaan kurang matang dan banyak hal yang dilaksanakan tanpa persiapan yang maksimal, (3) Tidak ada tenaga khusus untuk promosi, promosi dilaksanakan oleh guru sehingga kadang-kadang mengganggu tugas pokok dalam mengajar, (4) Persepsi guru yang melaksanakan tugas presentasi belum sama, sehingga kadang-kadang langkah dan materi yang disampaikan juga berbeda-beda, (5) Ada beberapa sekolah terutama yang memiliki sekolah lanjutan dalam satu yayasan tidak mengijinkan untuk melaksanakan presentasi. Hal ini sesuai dengan pengakuan kepala sekolah

4.1.3. Manajemen Kesiswaan Berdasarkan

penelitian lapangan menyebutkan bahwa dalam proses manajemen kesiswaan terdapat suatu aktivitas dalam mengubah input menjadi output. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input sedangkan sesuatu dari hasil proses disebut output. Dalam pendidikan berskala mikro (ditingkat sekolah), proses yang dimaksud adalah proses penerapan strategi manajemen dari hasil analisis data input. Pada

hasil hasil

Hal ini senada apa yang dikatakan Ibu Siti Aminah, SE selaku kepala sekolah SD IT yang mengatakan bahwa :

Proses manajemen kesiswaan dikatakan bermutu tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input sekolah (guru, siswa, kurikulum, uang, peralatan dsb) dilakukan secara harmonis, sehingganya mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Kata memberdayakan mengandung arti bahwa peserta didik tidak sekadar menguasai pengetahuan yang diajarkan oleh gurunya, akan tetapi pengetahuan tersebut juga telah menjadi muatan nurani peserta didik, dihayati, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. (Wawancara, tanggal 16 Desember 2014)

Pada proses ini diterapkan strategi manajemen yang dihasilkan mulai dari perencanaan, sampai pada pelaksanaan. Sedangkan kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya,

efesiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya dan moral kerjanya. Khusus yang berkaitan dengan mutu output sekolah, dapat dljelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas/bermutu tinggi jika prestasi sekolah,

belajar siswa, belajar siswa,

Sekolah Dasar Islam Terpadu di Kota Semarang secara khusus mengemban tugas pembangunan bidang pendidikan yang cukup berat karena karakteristik persoalannya terkait dengan banyak aspek lain terutama besarnya populasi penduduk Semarang dan sekaligus animo masyarakat yang kurang tertarik dengan

sekolah-sekolah unggulan di wilayah perkotaan. Masyarakat cenderung untuk dapat menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. Hal inilah menjadi tantangan bagi Sekolah Islam untuk dapat mengembangkan

strategi dalam memperoleh siswa yang sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah yang diterapkan di SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.

dan

mencari

Strategi manajemen kesiswaan yang diterapkan SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang. dalam menarik animo masyarakat untuk mendaftarkan putra-putriya Strategi manajemen kesiswaan yang diterapkan SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang. dalam menarik animo masyarakat untuk mendaftarkan putra-putriya

4.1.4. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Berdasarkan penelitian di lapangan bahwa SDIT Cahaya Bangsa pertama membuka pendaftaran siswa baru pada tahun 2007 pada awal berdiri hanya menampung 1 kelas dengan jumlah pendaftar sebanyak

35 peserta didik, sedangkan daya tampung hanya 28 siswa dan ada 7 calon peserta didik yang ditolak. Dengan demikian pada saat itu panitia menolak 25% dari total pendaftar. Tetapi pada dua tahun berikutnya yaitu tahun 2008 dan 2009 jumlah pendaftar mengalami penurunan hal ini dikarenakan belum adanya akses jalan masuk yang representative sehingga jumlah siswa yang mendaftar secara otomatis di nyatakan di terima bahkan tidak ada siswa yang ditolak, tetapi pada tahun-tahun berikutnya jumlah calon peserta didik semakin bertambah dari mulai tahun 2010 dengan jumlah pendaftar 64 siswa dan menolak 7 siswa, dan pada tahun 2011 dengan menambah 1 kelas, jumlah calon peserta didik bertambah menjadi 102 dengan menolak 21 siswa, pada tahun 2012 jumlah pendaftar bertambah menjadi 115 dengan menolak 40 siswa, pada tahun 2013 jumlah pendaftar bertambah menjadi 119 dengan 35 peserta didik, sedangkan daya tampung hanya 28 siswa dan ada 7 calon peserta didik yang ditolak. Dengan demikian pada saat itu panitia menolak 25% dari total pendaftar. Tetapi pada dua tahun berikutnya yaitu tahun 2008 dan 2009 jumlah pendaftar mengalami penurunan hal ini dikarenakan belum adanya akses jalan masuk yang representative sehingga jumlah siswa yang mendaftar secara otomatis di nyatakan di terima bahkan tidak ada siswa yang ditolak, tetapi pada tahun-tahun berikutnya jumlah calon peserta didik semakin bertambah dari mulai tahun 2010 dengan jumlah pendaftar 64 siswa dan menolak 7 siswa, dan pada tahun 2011 dengan menambah 1 kelas, jumlah calon peserta didik bertambah menjadi 102 dengan menolak 21 siswa, pada tahun 2012 jumlah pendaftar bertambah menjadi 115 dengan menolak 40 siswa, pada tahun 2013 jumlah pendaftar bertambah menjadi 119 dengan

Gambar 4.1. Grafik penerimaan siswa baru

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa kenaikan pendaftar dari tahun ke tahun dikarenakan

keberlangsungan sebuah Sekolah tergantung dari animo masyarakat terhadap sekolah tersebut. Apabila animo masyarakat tinggi dengan sendirinya masyarakat akan menyekolahkan di sekolah tersebut sehingga regenerasi sekolah berjalan baik dan terpenuhi kebutuhan kelas untuk terisi siswa baru. Tetapi apabila animo masyarakat rendah terhadap Sekolah tersebut maka dengan sendirinya rendah pula penyerapan siswa baru disekolah tersebut, karena tidak ada siswa yang mendaftar untuk menjadi siswa keberlangsungan sebuah Sekolah tergantung dari animo masyarakat terhadap sekolah tersebut. Apabila animo masyarakat tinggi dengan sendirinya masyarakat akan menyekolahkan di sekolah tersebut sehingga regenerasi sekolah berjalan baik dan terpenuhi kebutuhan kelas untuk terisi siswa baru. Tetapi apabila animo masyarakat rendah terhadap Sekolah tersebut maka dengan sendirinya rendah pula penyerapan siswa baru disekolah tersebut, karena tidak ada siswa yang mendaftar untuk menjadi siswa

----strategi manajemen kesiswaan dalam meningkatkan jumlah siswanya pada waktu itu masih sangat sederhana, yaitu hanya dengan menggunakan promosi berupa brosur dan spanduk sebagai alat untuk memperkenalkan SD IT Cahaya Bangsa sekaligus menyampaikan informasi mengenai waktu dan syarat pendaftaran kepada masyarakat serta memanfaatkan keunggulan sekolah untuk menarik minat masyarakat. (Wawancara, tanggal 16 Desember 2014)

Brosur-brosur itu dikirim di TK-TK sekitar, sedangkan spanduknya hanya dipasang di ujung jalan yang menuju sekolah

Strategi kesiswaan yang sederhana ini disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya adalah faktor dari kepala sekolah memegang peranan penting dalam menentukan perkembangan sekolah. Semua program dari sekolah sangat bergantung pada kebijakan yang ditetapkan kepala sekolah Berbagai strategi kesiswaan yang dilancarkan SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang. sekarang muncul setelah kepala sekolah yang menjabat dari tahun 2007 – sekarang, yaitu Ibu Siti Aminah, SE. selaku kepala sekolah lebih bersikap sederhana dalam penerapan strategi manajemen kesiswaan beliau hanya menerapkan strategi kesiswaan secara tradisi dari sebelum-sebelumnya dalam meningkatkan penerimaan siswa baru. Hal ini karena kepala sekolah melihat kondisi yang ada pada saat itu tidak terlalu membutuhkan berbagai strategi untuk menarik minat masyarakat agar mendaftarkan putra- putrinya ke sekolah tersebut, karena kondisi pada Strategi kesiswaan yang sederhana ini disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya adalah faktor dari kepala sekolah memegang peranan penting dalam menentukan perkembangan sekolah. Semua program dari sekolah sangat bergantung pada kebijakan yang ditetapkan kepala sekolah Berbagai strategi kesiswaan yang dilancarkan SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang. sekarang muncul setelah kepala sekolah yang menjabat dari tahun 2007 – sekarang, yaitu Ibu Siti Aminah, SE. selaku kepala sekolah lebih bersikap sederhana dalam penerapan strategi manajemen kesiswaan beliau hanya menerapkan strategi kesiswaan secara tradisi dari sebelum-sebelumnya dalam meningkatkan penerimaan siswa baru. Hal ini karena kepala sekolah melihat kondisi yang ada pada saat itu tidak terlalu membutuhkan berbagai strategi untuk menarik minat masyarakat agar mendaftarkan putra- putrinya ke sekolah tersebut, karena kondisi pada

Dari data perkembangan penerimaan siswa baru SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang. diketahui bahwa terdapat beberapa TK yang senantiasa menjadi mitra dengan mendaftarkan tamatannya ke SD IT ini selama beberapa tahun hingga sekarang. TK-TK tersebut diantaranya adalah sebagian besar TK di Assalam dengan jarak tempuh ± 3 Km. Dengan kerja sama yang baik ini, maka tugas kesiswaan yang mendapat perhatian lebih adalah menjaga hubungan yang baik dengan TK tersebut agar selalu terjalin hubungan yang baik, di samping menjaga hubungan yang baik pula dengan pihak-pihak lain. Hubungan yang baik ini dapat menjadikan strategi untuk memperkenalkan SD IT Cahaya Bangsa ke masyarakat luas pada umumnya.

Faktor lain yang menyebabkan pihak SD kurang begitu gencar melancarkan promosinya adalah belum terjadi persaingan yang ketat dari sekolah-sekolah lainnya. Persaingan yang dimaksud adalah pada waktu Faktor lain yang menyebabkan pihak SD kurang begitu gencar melancarkan promosinya adalah belum terjadi persaingan yang ketat dari sekolah-sekolah lainnya. Persaingan yang dimaksud adalah pada waktu

Kebijakan pemerintah mengenai tata cara pelaksanaan penerimaan siswa baru juga menyebabkan pihak SD bersemangat dalam menerapkan strategi untuk menarik minat calon pendaftar, salah satunya adalah memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menarik minat siswa mendaftarkan ke SD Islam, sehingga tanpa dipromosikan secara berlebih pun banyak calon siswa yang datang mendaftar ke SD IT, di samping mendaftar ke sekolah sederajat lainnya.

4.1.5. Analisa SWOT Melihat perkembangan zaman yang semakin cepat berubah dengan persaingan yang semakin kompetitif dan tuntutan masyarakat terhadap pendidikan yang makin berkembang, maka pihak SD IT Cahaya

strategi untuk mempertahankan eksistensinya dengan senantiasa mengikuti

Bangsa

menyusun

namun tetap mempertahankan jati dirinya sebagai sekolah berciri khas Islam

perubahan

zaman

4.1.6. Strategi Manajemen Kesiswaan Untuk mengimbangi arus perkembangan zaman

yang cepat berkembang ini, disusunlah berbagai macam strategi untuk mempertahankan eksistensinya dalam dunia pendidikan, bahkan berusaha menjadi yang cepat berkembang ini, disusunlah berbagai macam strategi untuk mempertahankan eksistensinya dalam dunia pendidikan, bahkan berusaha menjadi

Dalam penyusunan strategi manajemen kesiswaan di SD IT Cahaya Bangsa dipetakan strategi kesiswaan dengan faktor internal (warga sekolah sendiri) dan strategi kesiswaan dengan faktor eksternal (masyarakat luas).

4.1.5.1. Faktor Internal Dalam menjalin hubungan dengan sesama publik internal, SD IT Cahaya Bangsa menyusun program untuk meningkatkan hubungan yang harmonis antara kepala sekolah, guru, pegawai dan karyawan dan siswa SD IT Cahaya Bangsa. Strategi manajemen kesiswaan dengan publik intern ini dilakukan dengan program kegiatan yaitu :

a. Sumber Daya Manusia (SDM) Memberdayakan Sumber Daya Manusia bagi guru dan karyawan di mulai dari fungsi penyediaan, pendidikan, penggunaan, perawatan dan pengakhiran dinas secara proporsional sesuai standar kompetensi

Dalam mengelola manajemen kesiswan pihak- pihak yang terkait dalam penerimaan siswa baru adalah :

1. Kepala Sekolah Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di sekolah dimana pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap kemajuan dan mutu pendidikan sekolah. Selain itu kepala sekolah juga dapat memberikan gambaran 1. Kepala Sekolah Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di sekolah dimana pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap kemajuan dan mutu pendidikan sekolah. Selain itu kepala sekolah juga dapat memberikan gambaran

sudah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai “agen” pembelajaran yang memotifasi, memfasilitasi, mendidik membimbing dan melatif para siswa untuk menjadi manusia yang berkualitas dan dapat mengembangkan potensi yang ada dari dalam diri siswa.

2. Tenaga Pendidik (Guru) Guru termasuk ke dalam komponen sekolah, dimana sekolah merupakan objek penelitian utama. Guru juga dapat memberikan masukan gambaran kondisi sekolah yang sebenarnya berupa penilaian atas kepemimpinan dari manajerial si kepala sekolah dan penilaian terhadap anak didiknya serta keadaan kondisi lingkungan sekolah

3. Siswa Siswa juga termasuk ke dalam komponen sekolah. Selain itu siswa merupakan suatu tolak ukur utama atas keberhasilan proses pendidikan di sekolah yang dilihat

dan tingkat kelulusannya, yang secara tidak langsung akan memberikan gambaran akan kondisi pendidikan di sekolah tersebut. Siswa juga dapat memberikan masukan tentang kepemimpinan si kepala sekolah serta kebijakan yang telah diterapkannya dan siswa juga dapat memberikan penilaian secara objektf kepada masing-masing guru

dari

prestasi

belajar

Sedangkan kegiatan yang bersifat langsung (tatap muka langsung), dilaksanakan melalui pembinaan setiap hari jum’at, pada hari tersebut akan menyampaikan perencanaan program kegiatan pekan ke depan dan mengevaluasi pelaksanaan program pekan yang telah terlaksana, . Selain itu, salah satu upaya menjalin hubungan yang lebih baik dengan sesama guru, waka kesiswaan juga membuat program untuk mempermudah kinerja guru, yaitu dengan memfasilitasi segala sesuatu yang diperlukan para guru dalam pekerjaannya di sekolah, salah satunya adalah seperti membuat jaringan akses komputer sekolah. Jaringan akses komputer sekolah merupakan sebuah penggunaan

digunakan untuk mengumpulkan semua tugas para guru dalam satu komputer induk sekolah, sehingga semua guru dapat bekerja di manapun untuk kemudian dikirim lewat jaringan internet ke komputer sekolah.

teknologi

yang

b. Kurikulum Kurikulum merupakan subtansi komponen yang utama di sekolah. Prinsip dasar dari adanya kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dari terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya. Sementara berkaitan dengan manajemen kurikulum maka menurut Subroto, (2004:

42) ada beberapa hal yang meliputinya, diantaranya 42) ada beberapa hal yang meliputinya, diantaranya

b) pembagian tugas dan tanggung jawab dalam pembinaan terhadap program ekstrakurikuler,

c) koordinasi penyusunan persiapan mengajar. Standar kurikulum dibuat untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa apa yang diperoleh di sekolah benar-benar konsisten dsngan prinsip dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum nasional.

Berdasarkan acuan di atas maka dapat diringkas bahwa kurikulum dapat diketahui dari :

a. Kemampuan penerapan kurikulum nasional,

b. pengembangan kurikulum,

c. Kesesuaian kurikulum dengan potensi sekolah. Sekolah melaksanakan kurikulum Nasional dan Kurikulum Lokal atau pilihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya sekolah berpegang pada dokumen kurikulum dan silabus yang dikembangkan dengan mengacu kepada dokumen kurikulum tersebut. Sekolah memiliki kalender akademik dan jadwal pembelajaran yang jelas.

c. Sarana dan Prasarana SD IT Cahaya Bangsa memiliki sarana dan prasarana belajarnya yang cukup lengkap. Dengan tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap tentu dapat menimbulkan persepsi yang baik, seperti proses belajar mengajar dan kegiatan ekstrakurikulernya yang dapat semakin mudah dan inovatif karena sudah tersedia berbagai sarana pendukung, apalagi juga c. Sarana dan Prasarana SD IT Cahaya Bangsa memiliki sarana dan prasarana belajarnya yang cukup lengkap. Dengan tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap tentu dapat menimbulkan persepsi yang baik, seperti proses belajar mengajar dan kegiatan ekstrakurikulernya yang dapat semakin mudah dan inovatif karena sudah tersedia berbagai sarana pendukung, apalagi juga

4.2.4.2. Faktor Eksternal Dalam penyusunan strategi, hendaknya disusun berdasarkan visi, misi dan tujuan sekolah serta analisis lingkungan, yang bertujuan agar strategi tersebut dapat efektif dan efisien serta tepat tujuan. Analisis lingkungan yang dimaksud adalah suatu usaha untuk mengetahui jati diri sekolah dan melihat lingkungan lain yang ada di sekitarnya.

Faktor eksternal disini merupakan faktor yang mempengaruhi segala aktifitas dan kegiatan yang berada di luar sekolah, baik itu masyarakat sekitar, sekolah dan instansi-instansi.

Semua strategi ini bertujuan untuk mendapatkan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak, baik kerja sama dalam hal finansial, dukungan moral, peningkatan

hingga untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat terhadap SD IT Cahaya Bangsa untuk membimbing putra- putrinya sebagai siswa dari sekolah ini.

prestasi

akademik

Strategi manajemen kesiswaan dengan faktor eksternal di SD IT Cahaya Bangsa dapat Strategi manajemen kesiswaan dengan faktor eksternal di SD IT Cahaya Bangsa dapat

a. Kerja Sama Pengelolaan bidang kesiswaan SD IT Cahaya Bangsa diarahkan pada upaya membina dan menjalin hubungan serta kerja sama dengan berbagai pihak, yaitu:

1. Kerja Sama dengan Orang Tua Peserta Didik Orang tua peserta didik merupakan pelanggan utama yang harus mendapat pelayanan lebih. Oleh karena itu SD IT Cahaya Bangsa selalu berusaha meningkatkan hubungan yang harmonis antara orang tua peserta didik dengan kepala sekolah, guru, pegawai dan karyawan SD IT Cahaya Bangsa, yaitu dengan mengadakan pertemuan guru dan orang tua murid pada setiap awal dan akhir semester serta membuat forum silaturrahim antara wali kelas dengan orang tua wali di kelas masing-masing.

Selain itu, waka kesiswaan juga membuat sebuah program, yaitu dengan menyediakan sejenis layanan kotak suara yang berupa pertanyaan, kritik dan saran dari orang tua terhadap sekolah melalui layanan pesan singkat (sms) yang dapat dikirim pada handphone khusus sekolah.

2. Kerja Sama dengan Komite Sekolah dan Instansi Terkait Komite

merupakan lembaga independen

Sekolah

sama dengan penyelenggaraan pendidikan dengan memberikan peran yang sangat besar dalam memberikan sumbangan pemikiran terhadap penyelenggaraan pendidikan di Sekolah.

yang

bekerja

Fungsi Komite Sekolah bertugas sebagai mitra utama sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan. Dalam pertemuan koordinasi pihak sekolah dan Komite sekolah, dibahas berbagai hal yang

penyelenggaraan pendidikan beserta konsekuensi-konsekuensinya, termasuk dalam penggalian dan penggunaan dana bagi penyelenggaraan pendidikan. Komite Sekolah SD IT Cahaya Bangsa terdiri dari tokoh masyarakat setempat dan sebagian orang tua murid yang berpengaruh, seperti guru atau tokoh masyarakat di daerahnya.

berkaitan

dengan

3. Hubungan Kerja Sama dengan Lingkungan Masyarakat Hubungan kerja sama ini dimaksudkan untuk :

1) Menjaga

Sekolah dan lingkungannya, sebagai tenaga keamanan sekolah

keamanan

mengambil dari lingkungan masyarakat setempat.

diupayakan

2) Menata dan menjaga taman sekolah dan lingkungannya. 4.Hubungan Kerja Sama dengan Lembaga Bimbingan Belajar. Beberapa lembaga bimbingan belajar di Semarang diajak bekerja sama dalam upaya peningkatan prestasi peserta didik. Kerja sama tersebut dilaksanakan dalam rangka penjajakan (Try Out) UNAS yang juga sekaligus meringankan beban biaya. Bimbingan di sekolah lebih murah dibandingkan dengan di luar sekolah yang dengan pertimbangan mutu menjadi skala prioritas.

b. Pencitraan Dalam upaya menciptakan citra positif dari masyarakat, SD IT Cahaya Bangsa memanfaatkan berbagai keunggulan sekolah dan memanfaatkan even-even tertentu serta menyusun program yang dapat menimbulkan kesan yang baik dari masyarakat sekaligus menarik minat masyarakat, seperti sebagai berikut:

1) Peserta didik Sikap, penampilan dan tutur kata peserta didik dapat dijadikan sebagai barometer dari lembaga pendidikan yang mendidiknya. Para guru SD IT Cahaya Bangsa senantiasa mengarahkan dan membimbing siswanya untuk terbiasa bersikap sopan santun kepada siapapun, berpenampilan rapi dan rajin beribadah. Namun prilaku tersebut bukan berarti diniatkan agar 1) Peserta didik Sikap, penampilan dan tutur kata peserta didik dapat dijadikan sebagai barometer dari lembaga pendidikan yang mendidiknya. Para guru SD IT Cahaya Bangsa senantiasa mengarahkan dan membimbing siswanya untuk terbiasa bersikap sopan santun kepada siapapun, berpenampilan rapi dan rajin beribadah. Namun prilaku tersebut bukan berarti diniatkan agar

Selain itu, peserta didik juga dapat menceritakan sesuatu yang dilihat, dirasakan dan dihayati oleh peserta didik di sekolah kepada orang tuanya atau kepada masyarakat luas.

2) Meningkatkan Prestasi Sekolah Salah satu faktor yang paling membuat masyarakat tertarik dengan suatu lembaga adalah pada prestasi hasil keluarannya. Oleh karena itu, SD IT Cahaya Bangsa selalu berusaha meningkatkan prestasi pendidikannya, baik prestasi akademik maupun non akademik, dengan mengadakan berbagai program. Dalam beberapa tahun terakhir ini, SD IT Cahaya Bangsa telah berhasil menjuarai beberapa perlombaan. Apabila sekolah selalu berprestasi, maka upaya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dapat semakin mudah.

3) Merenovasi bangunan gedung Untuk menarik minat masyarakat, kepala sekolah memperbaiki dan membangun bangunan yang menarik di SD IT Cahaya Bangsa, seperti membangun gapura yang megah, mengecat ulang 3) Merenovasi bangunan gedung Untuk menarik minat masyarakat, kepala sekolah memperbaiki dan membangun bangunan yang menarik di SD IT Cahaya Bangsa, seperti membangun gapura yang megah, mengecat ulang

4) Mengundang tokoh masyarakat Tokoh-tokoh masyarakat yang diundang oleh sekolah diantaranya adalah tokoh masyarakat keagamaan,

pemerintahan, pakar pendidikan dan orang-orang yang ahli dalam suatu bidang. Biasanya tokoh-tokoh ini diundang untuk mengisi even-even sekolah, seperti mengundang Pejabat Pemerintahan pada saat penyematan prestasi kepada SD IT Cahaya Bangsa, mengundang Kepala Dinas Kota Semarang untuk menjadi pembina upacara, dll.

pejabat

Maksud dari mengundang tokoh ini adalah selain untuk memajukan sekolah dari sisi kualitas, juga diharapkan dapat menarik animo masyarakat terhadap sekolah.

5) Bekerja sama dengan media massa Dalam upaya menciptakan kesan yang baik dari masyarakat, pihak SD IT Cahaya Bangsa juga bekerja sama dengan media massa. Bentuk kerja sama dengan media massa ini biasanya dilakukan pada saat akhirussanah SD IT Cahaya Bangsa tiap akhir tahun ajaran. Pada kesempatan itu, media massa diminta untuk 5) Bekerja sama dengan media massa Dalam upaya menciptakan kesan yang baik dari masyarakat, pihak SD IT Cahaya Bangsa juga bekerja sama dengan media massa. Bentuk kerja sama dengan media massa ini biasanya dilakukan pada saat akhirussanah SD IT Cahaya Bangsa tiap akhir tahun ajaran. Pada kesempatan itu, media massa diminta untuk

6) Memanfaatkan momen HBI dan HBN Moment Hari Besar Islam dan Hari Besar Nasional dapat pula dijadikan sebagai ajang unjuk gigi SD IT Cahaya Bangsa untuk menarik simpati masyarakat. menyelenggarakan kegiatan pengajian keagamaan dalam peringatan maulud Nabi, isra’ mi’raj, nuzulul qur’an dan sebagainya yang juga dapat berimbas pada dikenalnya SD IT Cahaya Bangsa oleh masyarakat.

7) Ramadhan in Campus /Home stay Kegiatan ini merupakan kegiatan keagamaan semacam pesantren kilat yang di dilaksanakan SD IT Cahaya Bangsa setiap bulan Ramadhan. Kegiatan yang diikuti oleh semua siswanya ini dimaksudkan untuk mengisi bulan Ramadhan dengan amalan amalan ibadah. Dalam Ramadhan in Campus ini diadakan berbagai macam kegiatan keagamaan yang meliputi pengajian (taushiyah) yang disampaikan oleh guru, buka dan sahur bersama, shalat tarawih berjama’ah, tadarus Al Qur’an, mabit (bermalam di sekolah), praktek ibadah seperti praktek wudlu, sholat dan lain sebagainya.

Dalam kegiatan ini terkandung makna indahnya kebersamaan antara guru dengan Dalam kegiatan ini terkandung makna indahnya kebersamaan antara guru dengan

c. Strategi Promosi Dalam usahanya meningkatkan penerimaan siswa baru, SD IT Cahaya Bangsa juga menerapkan berbagai promosi sebagai salah satu strategi dari manajemen kesiswaan. Strategi ini disusun oleh kepala sekolah, waka kesiswaan, panitia penerimaan siswa baru dan seluruh elemen sekolah yang bekerja sama dengan media cetak maupun media elektronik.

penerimaan siswa baru ini dilakukan dengan dua metode, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung (melalui media cetak atau elektronik).

1) Metode langsung

a) Kunjungan Panitia Penerimaan Siswa Baru

Pada masa-masa penerimaan siswa baru, ada kepanitian khusus dari panitia penerimaan siswa baru yang mendatangi TK-TK sekitar untuk mempromosikan SD IT Cahaya Bangsa. Dalam

ini, selain memperkenalkan SD IT Cahaya Bangsa kepada tamatan TK yang hendak mencari sekolah lanjutan,

kunjungannya

tersebut juga menyampaikan berbagai keunggulan sekolah,

para

petugas petugas

b) Mengundang TK terdekat SD IT Cahaya Bangsa mengundang TK-TK terdekat pada acara akhirus sanah atau perpisahan kelas, yang diwakili oleh sebagian siswa TK yang dibimbing oleh salah seorang gurunya.

dimaksudkan untuk memperkenalkan sekolah secara langsung kepada siswa-siswa TK yang sebentar lagi akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Selain dapat dengan langsung menyampaikan informasi tentang sekolah kepada para siswa tersebut, dengan masuk ke lingkungan kampus SD IT Cahaya Bangsa, diharapkan siswa-siswa TK ini tertarik untuk melanjutkan pendidikannya di sana, karena dapat menyaksikan sendiri aktifitas dan kelengkapan sarana dan prasarananya.

Undangan

ini

2) Metode tidak langsung (melalui media cetak atau elektronik

a) Brosur Brosur merupakan sebuah lembaran yang biasa

alat untuk memperkenalkan sebuah lembaga. Begitupun SD IT Cahaya Bangsa, sekolah yang berbangunan

juga biasa juga biasa

fasilitas-fasilitas yang tersedia, muatan kurikulumnya, kegiatan ekstrakuriler,

tentang

tenaga pendidik, akreditasi sekolah dan berbagai keunggulan SD IT Cahaya Bangsa dengan kemasan yang menarik.

kualitas

b) Kalender Kalender dapat digunakan sebagai strategi untuk mempromosikan SD IT Cahaya Bangsa ke masyarakat luas. Di dalamnya memuat foto-foto yang menarik dari sekolah (yaitu foto seluruh jajaran guru dan staf TU di depan gapura sekolah, foto-foto kegiatan ekstrakurikulernya, foto penyematan siswa berprestasi oleh kepala sekolah, kegiatan belajar mengajar di ruang kelas dan sebagainya), visi, misi dan tujuan sekolah, berbagai macam fasilitas yang tersedia, kalender

beberapa ekstra kurikuler dan berbagai prestasi yang telah diraih sekolah tersebut.

akademiknya,

Kalender tersebut dibagikan secara cuma- cuma kepada para guru dan siswa untuk dipajang di masjid atau tempat sosial lain di Kalender tersebut dibagikan secara cuma- cuma kepada para guru dan siswa untuk dipajang di masjid atau tempat sosial lain di

c) Plangisasi Plangisasi dalam SD IT Cahaya Bangsa digunakan untuk menunjuk arah lokasi sekolah tersebut. Plang atau papan penunjuk arah ini ditempatkan di sebuah tempat yang strategis, yaitu di sebuah tempat ramai yang dapat dengan mudah dilihat oleh siapapun yang melewatinya.

Dalam papan ini, selain terdapat penunjuk arah, disebutkan juga sekelumit keunggulan SD IT Cahaya Bangsa dengan foto-foto yang menarik.

d) Pemanfaatan Teknologi Internet Perkembangan teknologi yang semakin cepat dapat dimanfaatkan dengan baik oleh SD IT Cahaya Bangsa. Melalui kecanggihan teknologi seperti internet, sekolah dapat memanfaatkannya sebagai media promosi. Jaringan yang dapat diakses di berbagai daerah ini semakin memudahkan usaha SD IT Cahaya Bangsa untuk dapat dikenal di berbagai daerah.

Dalam situs SD IT Cahaya Bangsa ini dimuat visi, misi dan tujuan sekolah lengkap dengan profil dan berbagai keunggulan SD IT Cahaya Bangsa yang dikemas dengan foto-foto gedung bangunan dan kegiatan ekstra kurikulernya yang menarik.

maka dapat dirumuskan analisis untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat dalam sekolah, atau yang dikenal dengan analisis SWOT. yang disusun dalam matriks matching tool untuk mengembangkan strategi manajemen kesiswaannya. Isu-isu strategis yang dihasilkan dari analisis di atas diantaranya yaitu:

Dari faktor-faktor

tersebut

Tabel 4.1 Isu-isu strategis Manajemen Kesiswaan SDIT Cahaya Bangsa

Internal KEKUATAN

KELEMAHAN

(WEAKNESS-W) PELUANG

E Eksternal (STRENGTHT-S)

STRATEGI SO STRATEGI WO (OPPURTUNI 1. Meningkatkan kinerja 1. Untuk TIES-O)

terhadap SDM sekolah mempermudah siswa

2. Memanfaatkan dalam belajar, kelengkapan sarana dan

Sekolah dapat prasarana sekolah untuk

menjalin kerja sama menarik minat masyarakat. dengan

lembaga

bimbel atau kurikuler untuk semakin

3. Memanfaatkan ekstra

memanfaatkan mempopulerkan

sekolah

teknologi. pada masyarakat. 2. Sekolah dapat

4. Mengadakan kerja sama meningkatkan kerja dengan berbagai lapisan

sama dengan TK masyarakat sekitar

dan masyarakat luas agar tidak menjadi pilihan kedua.

ANCAMAN STRATEGI ST STRATEGI WT (THREATS-T) 1. Mempromosikan

kepada 1. Memajukan masyarakat bahwa Sekolah

keunggulan yang mempunyai

sudah dimiliki kurikulum agama yang

muatan

sekolah, seperti lebih banyak dibandingkan

kurikulum agama, sekolah umum lain. ekstra kurikuler dan

memanfaatkan dan program kesiswaan

2. Memaksimalkan strategi

kelengkapan sarana untuk menjelaskan dengan

dan prasarana sebenarnya Sekolah kepada

dengan baik. masyarakat luas. 2. Mengadakan

penelitian kepada Sekolah kepada masyarakat

3. Menunjukkan prestasi

masyarakat untuk luas dengan memamerkan

mengetahui langsung maupun melalui

kebutuhan atau apa media, seperti kalender,

yang diinginkan oleh internet, dsb. masyarakat

dari pendidikan.

Adapun analisis SWOT dari manajemen kesiswaan SD IT Cahaya Bangsa Strength (Kekuatan),. Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), Threat (Ancaman).

Dari hasil perumusan indikator-indikator terhadap faktor internal dan eksternal, selanjutnya dituangkan ke dalam kuesioner SWOT yang diberikan kepada responden untuk menjaring penilaian bobot dan rating terhadap setiap indikator faktor yang dikemukakan tersebut, yang akan menghasilkan keempat elemen- elemen strategis model SWOT. Secara ringkas, perhitungan/pengolahan data hasil penelitian penulis terhadap penilaian kuesioner SWOT oleh responden, diuraikan dalam lampiran.

Berdasarkan hasil penilaian terhadap faktor-faktor internal yang berpengaruh dalam peningkatan penerimaan siswa baru sekolah saat ini diperoleh hasil bahwa kelemahan yang dimiliki oleh sekolah lebih banyak dibandingkan dengan kekuatan yang dimiliki dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Sehingga bobot penilaian responden terhadap unsur- unsur Weakness (W), yaitu sebesar 3,3 lebih besar bila dibandingkan terhadap penilaian unsur-unsur Strength (S) yang hanya sebesar 2,6. Sedangkan penilaian responden terhadap unsur-unsur faktor eksternal yaitu Opportunity (O) yaitu sebesar 3,4 dan untuk unsur- unsur Threat (T), sebesar 3,3. Hal tersebut menggambarkan bahwa peluang yang datang dari luar sekolah untuk mendukung upaya peningkatan peneriman siswa baru sekolah sangat besar Berdasarkan hasil penilaian terhadap faktor-faktor internal yang berpengaruh dalam peningkatan penerimaan siswa baru sekolah saat ini diperoleh hasil bahwa kelemahan yang dimiliki oleh sekolah lebih banyak dibandingkan dengan kekuatan yang dimiliki dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Sehingga bobot penilaian responden terhadap unsur- unsur Weakness (W), yaitu sebesar 3,3 lebih besar bila dibandingkan terhadap penilaian unsur-unsur Strength (S) yang hanya sebesar 2,6. Sedangkan penilaian responden terhadap unsur-unsur faktor eksternal yaitu Opportunity (O) yaitu sebesar 3,4 dan untuk unsur- unsur Threat (T), sebesar 3,3. Hal tersebut menggambarkan bahwa peluang yang datang dari luar sekolah untuk mendukung upaya peningkatan peneriman siswa baru sekolah sangat besar

Sedangkan data yang diperoleh pada faktor eksternal, kekuatan yang dimiliki oleh sekolah dari faktor ekternal adalah Sekolah SDIT merupakan sekolah pertama yang mempunyai citra baik di wilayah Mijen hal ini sesuai dengan perolehan skor sebesar 1,2. untuk kelemahan yang dimiliki oleh sekolah dalam penerimaan siswa baru dari faktor ekternal adalah sekolah belum meningkatkan kerja sama dengan TK sekitar dan masyarakat luas agar tidak menjadi pilihan kedua hal ini dapat dilihat dari perolehan skor sebesar 1,2. Dan peluang terbesar yang dimiliki sekolah dari faktor eksternal sekolah yang ada dalam upaya meningkatkan penerimaan siswa baru adalah sekolah dengan terakdreditasi A yaitu dengan total skor 2. Sekolah dengan nilai akreditasi yang tinggi akan mempunyai

terhadap kelayakan teknis/akademis suatu lembaga penyelenggara program pendidikan sekolah untuk menghasilkan lulusan dengan spesifikasi kompetensi yang telah ditetapkan dan menjadi yang terbaik di antara sekolah-sekolah lain. Oleh karena itu, dengan didukung oleh Asosiasi Penyelenggara Program Pendidikan Profesional, Badan

penilaian

Penyelenggara Akreditasi berfungsi mengawal mutu program pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga penyelenggara pendidikan sekolah. Lazim terselenggara atas dasar sukarela (on a voluntary basis), keikutsertaan lembaga penyelenggara pendidikan profesional dalam suatu mekanisme akreditasi tertentu dipicu bukan untuk perolehan legitimasi birokratik, melainkan untuk memperoleh legitimasi akademik yang dihargai oleh pihak terkait (steakholders) khususnya calon siswa baru berdasarkan bukti yang transparan yang ada. Oleh karena itu, salah satu mekanisme akreditasi menjadi mandul dalam memicu peningkatan kapasitas serta kinerja lembaga penyelenggara pendidikan, apabila dalam mengemban fungsinya badan penyelenggara akreditas itu menampilkan hasil karya yang lebih bersifat administratif, apalagi kalau ditambah dengan tingkat transparansi yang rendah.

Adapun ancaman yang dimiliki sekolah dari faktor eksternal sekolah yang ada dalam upaya meningkatkan penerimaan siswa baru adalah adanya program sekolah gratis dari pemerintah serta animo sebagian masyarakat yang kurang tertarik dengan sekolah dengan biaya yang mahal dengan nilai skor 1,2. Kehadiran sekolah swasta dengan biaya mahal akan membawa dampak negatif bagi dunia pendidikan di Indonesia. Hadirnya sekolah dengan kualitas standar dengan biaya mahal diharapkan bisa meningkatkan mutu pendidikan nasional dan menghadirkan persaingan sehat antar lembaga pendidikan.

Setelah dilakukan analisis SWOT, maka langkah selanjutnya melakukan rencana strategis yang bisa menjawab hasil dari analisis tersebut, apakah hasilnya berada pada kuadran I, II, III atau IV Dari hasil yang dicapai melalui kuadran ini dapat diidentifikasikan kekuatan dan kelemahan pada faktor internal dan mengidentifikasikan peluang dan ancaman dalam eksternal. Dalam penelitian manajemen strategi sebenarnya ada rencana strategi yang kemudian akan diimplementasikan hingga pada akhir dilakukan evaluasi hasil yang diperoleh. Namun penelitian ini hanya dilakukan sampai perencanaan strategi.

Dengan adanya analisis tersebut, maka dapat ditarik suatu matrik swot untuk membandingkan antara kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yaitu sebagai berikut

Gambar 4.2. Matrik SWOT Faktor Internal

Peluang

(-0,6,0.1)

Kelemahan Kekuatan -4 -3 -2 -1 1 2 3 4

-1 -2 -3 Ancaman

Bagian ini merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan.dimana sekolah mengalami peluang yang sangat kecil yang ditimbulkan oleh faktor internal (lingkungan Sekolah) Situasi ini membutuhkan strategi yang mengurangi atau mengarahkan kembali melibatkan sumber daya yang telah ditelaah. Meskipun menghadapi berbagai ancaman yang sangat rendah, sekolah masih memiliki kekuatan dari segi internal dengan porsi yang cukup besar.

Gambar 4.3.

Matrik SWOT Faktor Eksternal

Peluang

Kelemahan Kekuatan -4 -3 -2 -1 1 2 3 4

-1 -2 -3 -4 Ancaman

situasi yang menguntungkan. Sekolah memiliki peluang dan

Bagian Ini

merupakan merupakan

Dalam rangka menganalisa kebutuhan masyarakat luas perlu dilihat dari hal-hal sebagai berikut: apa yang dibutuhkan masyarakat, apa yang sedang ramai dibicarakan masyarakat dan bagaimana pendapat masyarakat terutama tokoh-tokoh masyarakat tentang isu-isu yang sedang ramai dibicarakan.

Berdasarkan hasil penelitian SWOT di atas, maka dapat dirancang suatu perencanaan strategis yang dapat dijadikan sebagai strategi dan program manajemen kesiswaan dalam meningkatkan jumlah siswa dari isu-isu strategis di atas diantaranya sebagai berikut:

1. Memaksimalkan Sumber Daya Manusia dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan baik dari dalam sekolah maupun di luar sekolah untuk mengetahui kebutuhan masyarakat atau sesuatu yang diinginkan oleh masyarakat dari pendidikan.

2. Memanfaatkan kelengkapan sarana dan prasarana sekolah untuk media pembelajaran sehingga proses belajar mengajarnya inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan serta memanfaatkan kelengkapan sarana

dan prasarana untuk kepentingan dan prasarana untuk kepentingan

3. Mengadakan kerja sama dengan berbagai lapisan masyarakat, seperti bekerja sama dengan tokoh masyarakat

berpengaruh, pejabat pemerintahan, media percetakan, stasiun radio, dan sebagainya, untuk memperkenalkan sekolah.

yang

4. Memanfaatkan dan memaksimalkan kegiatan- kegiatan yang ada seperti Peringatan Hari Besar Nasional, PHBI atau even-even lainnya untuk semakin mempopulerkan Sekolah pada masyarakat.