PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) DIKABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

  (Jurnal) Oleh

  MeryAfriska

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

  

PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

(LSM) DIKABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

Oleh

Mery Afriska,DR.H.S Tisnanta S.H.,M.H, Ati Yuniati S.H.,M.H

  Email: meryafriska@gmail.com

  

Abstrak

  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah salah satu organisasi kemasyarakatan yang di dirikan oleh masyarakat berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan kegiatan, dan bertujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.LSM dipandangmempunyai peran yang signifikan dalam proses demokratisasi.Dasar hukumnya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan. LSM yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat masih banyak yang ditemukan LSM yang melanggar dari tujuan dan fungsi LSM itu sendiri.

  Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Pengawasan terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Tulang Bawang Barat? Dan faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penghambat dalam Pengawasan terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Tulang Bawang Barat? Pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan empiris. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kepustakaan (library research), studi lapangan (field

  research).

  Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan diperoleh hasil yang pertama pengawasan terhadap LSM di kabupaten Tulang Bawang Barat meliputi:pendataan, Laporan secara langsung atau tidak langsung, dan Survei langsung ke lapanganyang kedua Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam Pengawasan terhadap LSM di Kabupaten Tulang Bawang Barat meliputi: Keterbatasan Dana, Kurangnya Kesadaran LSM Dalam Memberikan Informasi Apabila Telah Melakukan Perubahan Pengurus, Banyaknya LSM Yang Tidak Menjalankan Kewajiban Sesuai Dengan Tugasnya.

  Kata kunci: Pengawasan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

SUPERVISION OF NON-GOVERNMENTAL ORGANIZATIONS (GNO)

  

IN TULANG BAWANG BARAT REGENCY

By

Mery Afriska,DR.H.S Tisnanta S.H.,M.H, Ati Yuniati S.H.,M.H

  Email: meryafriska@gmail.com

  

Abstract

  Non Governmental Organization (GNO) / Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) is a organization that was established by the community based on common aspirations, desire, need, interest activities and aims to participate in government’s construction. NGO’sdeemed to have a significant role in the process of legal democratization. Based on Act No. 17 of 2013 about the Civil Society Organizations. In Tulang Bawang Barat Regency is still being discovered that the NGO violates the purpose and function of the NGO itself.

  The problem in this research is how the supervision of Non Governmental Organization (NGO) in Tulang Bawang Barat Regency? And what are the factors inhibiting the control of Non Governmental Organization in Tulang Bawang Barat Regency? Approach to the problem in this research using normative and empirical approach.

  The data used in this study are primary data and secondary data. Data collection procedures used in this study is a literature study (library research) and field study (field research). Based on the results of interviews, obtained result of the first surveillance of NGOs in the district of West Tulang Bawang Regency includes: data collection, directlt or indirectly report, and direct field surveys. The second results is factors inhibiting the control of NGO’s in Tulang Bawang Barat Regency include : funds limitations, lack of awareness of NGO’s in providing information about m anagement changes, number of NGO’s whosenot running liability accordance with their job. Keywords : Supervision, Non-Governmental Organizations, Tulang Bawang

  Barat Regency

I. Pendahuluan A.

  Latar Belakang Menurut pasal 1 angka 1 Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat adalah salah satu Organisasi Kemasyarakatan yang di dirikan oleh masyarakat berdasarkan kesamaan aspirasi,kehendak,kebutuhan,kepenti ngan kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

  LSM dipandangmempunyai peran signifikan dalam demokratis. Jenis organisasi ini diyakini memiliki fungsi sebagai penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggota atau tujuan organisasi,pembinaan dan pengembangan anggota untuk mewujudkan tujuan organisasi, penyalur aspirasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, untuk memenuhi pelayanan sosial. LSM yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan keberadayaan masyarakat, memeberian pelayanan kepada masyarakat, mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, toleransi dalam kehidupan bermasyarakat dan mewujudkan tujuan negara.

  yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan tidak 1 Budi Setiyono, Pengawasan Pemilu oleh

  LSM , Suara merdeka, 15 oktober 2003

  sesuai dengan peraturan undang- undang yang ada, banyak LSM yang menyalah gunakan tujuannya demi kepentingannya sendiri atau kelompoknya. Hak Lembaga Swadaya Masyarak yaitu mengatur dan mengurus rumah tangga organisasi secara mandiri dan terbuka, memeperjuangkan cita-cita dan tujuan organisasi, melaksakan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah, swasta,ormas lain, dan pihak-pihak lain dalam rangka pengembangan dan keberlanjutan organisasi.

  2 LSM

  memiliki kewajiban yaitu melaksanakan kegiatan sesuia dengan tujuan organisasi, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, memelihara nilai agama,moral,etika,dan norma kesusilaan serta memberikan manfaat untuk masyarakat, menjaga ketertiban umum dan terciptanya kedamaian dalam masyarakat, dan melakukan pengelolaan keuangan secara tranparan dan akuntabel. Banyaknya LSM yang melakukan penyalahgunaan tugas dan fungsinya seperti yang terjadi di TUBABAR ada salah satu LSM yang melakukan pemerasan terhadap kepala kampung banyuwangi yaitu berinisial SA, UN, dan AD ini ditangkap warga di kediaman Kepala Pekon Banyuwangi Kecamatan Banyumas, TUBABAR 2 Gaffa Affan, Politik Indonesia Transisi

1 Realitasnya sekarang banyak LSM

  Menuju Demokrasi, ( Yogyakarta;Pustaka Menurut Kepala kapolda TUBA Darwis Ekalaya membenarkan adanya penangkapan tiga oknum LSM yang ditangkap warga. Modus yang dilakukan pelaku dengan menakut-nakuti kepala kampung bahwa kebijakan dana desa salah.

  Kemudian anggota LSM tadi menawarkan kerja sama dengan mengajak kepala kampung menjadi bagian dari LSM tersebut. Untuk menjadi anggota LSM harus menebus kartu anggota yang besarnya bervariasi antar Rp 1 juta

  • – Rp 6 juta menurut darwis kepala kampung banyungai awalnya dimintak uang sebesar Rp 10 juta. Namun, belum sempat dibayarkan, warga langsung berdatangan dan mengamankan anggota LSM tersebut Disini Peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politiki (Kesbangpol) sangat dibutuhkan dalam mengawasi kinerja LSM. B.Permasalahan Permasalah anda dalam skripsi ini

  adalah :

  1. Bagaimanakah upaya Pengawasan terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)di Kabupaten Tulang Bawang Barat?

  2. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penghambat dalam Pengawasan terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Tulang Bawang Barat?

  C. Metode penelitian Pendekatan masalah yang digunakan adalah yuridis normative dan yuridis empiris. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Responden dalam penelitian ini terdiri dari kepala badan kesatuan bangsa dan poltik di tulang bawang barat dan salah satu anggota LSM yang ada di tulang bawang barat.

  II Pembahasan A.Pengawasan Terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Tulang Bawang Barat

  Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Nurmansyah S.E.,M.M Selaku Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tulang Bawang Barat Menjelaskan bahwa pengawasan terhadap LSM yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat dilakukan oleh Kesbangpol Kab.Tulang Bawang Barat yaitu meliputi;

  1. pendataan.

  Pendataan yaitu data yang di peroleh oleh kesbangpol hingga saat ini masih ada sekitar 8 LSM yang belum mempunyai Surat KeteranganTerdaftar (SKT) dan melakukan kegiatan tanpa adanya konfirmasi kepada Kesbangpol selaku badan yang merangkul seluruh LSM di Kab.Tulang Bawang Barat. Sampai saat ini baru ada 36 LSM yang telah memiliki SKT. Semestinya tidak ada lagi LSM yang illegal atau tidak terdaftar agar mudah dalam mengawasi kegiatan LSM yang bergerak dibidang masing-masing LSM itu sendiri. Setiap lembaga yang terdiri lebih dari satu orang dan membentuk kegiatan itu sudah termasuk dalam kategori organisasi, maka harus mendaftarkan lembaganya ke Kesbangpol agar mudah dalam mengawasi kegiatan lsm. Pengawasan dilakukan kepada LSM yang memiliki surat keterangan terdaftar (SKT).

  Contoh Prosedur Pendaftaran Lembaga Swadaya Masyarakat 1.

  Surat pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan atau tidak dalam perkara di pengadilan.

  b.

  Laporan secara langsung yaitu setiap LSM yang ingin melakukan kegiatannya harus memberitaukan kepada Kesbangpol kegiatan apa yang akan dilakukan oleh LSM itu sendiri agar Kesbangpoldenganmudahdapat mengawasi semua kegiatan LSM di Kab.Tulang Bawang Barat. Selain itu laporan rutin setiap enam bulan juga menjadi bahan Kesbangpol untuk memastikan semua kegiatan yang dilakukan LSM maupun Ormas telah berjalan sesuai peraturan apa belum.

  2. Laporan secara langsung atau tidak langsung a.

  Bupati/wali kota bagi Ormas yang memili kilingkup kabupaten/kota. setelah mendapatkan data maka kesbangpol dapat melihat mana LSM yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik maka akan diberi arahan dan pembinaan dengan bentuk kegiatan sosialisasi agar setiap LSM wajib melakukan kegiatannya sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk kemajuan daerahnya.

  Gubernur bagi Ormas yang memiliki lingkup provinsi c.

  Menteri bagi Ormas yang memiliki lingkup nasional b.

  2. Surat keterangan terdaftar diberikan oleh: a.

  Surat pernyataan kesanggupan melaporkan kegiatan.

  g.

  f.

  Pendaftaran lembaga swadaya masyarakat dilakukan dengan memenuhi persyaratan a.

  Nomor pokok wajib pajak atas nama organisasi.

  e.

  Surat keterangan berdomisili.

  d.

  Susunan pengurusan.

  c.

  Program kerja.

  b.

  Akta pendirian yang dikeluarkan oleh notaris yang memuat AD dan ART.

  Laporan secara tidak langsung adalah kebalikan dari laporan dilakukan tanpa pemeberitaun terlebih dahulu kegiatan apa yang akan dilakukan. Pengawasan ini dilakukan dengan cara melihat dokumen yang menyangkut objek yang diawasi, seperti:

  1. Laporan pelaksanaan pengawasan dari bawahan, baik laporan berkala atau pun laporan wajib.

  2. Laporan hasil pemeriksaan yang diperoleh dari perangkat pengawas lainnya.

  3. Surat pengaduan dari masyarakat 4.

  Berita atau artikel dari media massa

  5. Dokumen lainnya 3.

  Survei langsung kelapangan survei langsung ke lapangan yaitu ketika ada pengaduan mayarakat terkait kegiatan LSM yang menyalah gunakan tujuan dan fungsi LSM itu sendiri untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya. Kesbangpol Kab.Tulang Bawang Barat akan memberikan sanksi terhadap LSM yang masih menyalahgunakan tugas dan fungsinya berupa pembubaran LSM kegiatan penyalahgunaan seperti kegiatan pemerasan dan pengancaman yang sering terjadi dikab.Tulang Bawang Barat. Dimana sebelumnya dilakukan dulu teguran atau pembinaan terhadap

  LSM yang terbukti melanggar yaitu Pertama-tamadi temukan ada LSM atau Ormas yang melanggar, maka akan dipanggil terlebih duhulu ketuanya masing- masing untuk diberikan pembinaan agar dalam kegiatannya tidak lagi melakukan pelanggaran. Namun bila pelanggaaran terus menerus dilakukan maka akan diberlakukan pemeberian sanksi berat yaitu dengan mencabut SKT yang bersangkutan, Untuk mengetahui kegiatan maupun pergerakan LSM yang ada maka Kesbangpol Kab.Tulang Bawang Barat melakukan pengawasan.

  3 Berdasarkan hasil wawancara dengan

  Bapak Joko Sutiono Selaku Ketua LSM Gerakan pembrantasan korupsi daerah (GPKD) yang berada di Kab.

  Tulang Bawang Barat Menjelaskan bahwa pengawasan terhadap LSM yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat masih kurang epektif dikarenakn masih banyaknya LSM yang belum mendaftarkan Organisasinya, masih ada sekitar 8 LSM yang belum mendaftar organisasinya. Seharusnya pihak dari Kesbangpol harus tegas dalam mengawasi LSM yang ada di Kab.Tulang Bawang Barat agar tidak ada lagi LSM-LSM yang tidak mempunyai surat keterangan 3 Hasil wawancara dengan bapak

  Nurmansyah S.E.,M.M selaku Kepala bidang Kesbangpol Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tanggal 5 januari 2017 jam 08.13 wib terdaftar (SKT). Untuk memudahkan Kesbangpol dalam mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh LSM- LSM yang ada di Kab.Tulang Bawang Barat.

4 Berdasarkan hasil wawancara yang

  dilakukan oleh penulis makapenulis menyimpulkan bahwa pengawasan yang di lakukan oleh Kesbangpol memang sudah berjalan dengan baik tetapi masih kurang epektif di karenakan masih banyaknya LSM yang belum mendaftarkan Organisasinya untuk diawasi oleh kesbangpol untukmengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan oleh LSM tersebut sudah berjalan dengan baik sesuai dengan Tujuan dan Fungsinya atau belum.

  B.Faktor-Faktor Penghambat Dalam Pengawasan Lembaga Swadaya Masyarakat oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tulang Bawang Barat.

  Dari hasil wawancara dengan Sekretaris Kesbangpol Kab.Tulang Bawang Barat, Thamrin S.E. penulis mendapatkan informasi tentang beberapa faktor penghambat dalam pengawasan LSM oleh Kesbangpol, yaitu:

1 Keterbatasan Dana.

  Nurmansyah S.E M.M selaku Kepala Kesbangpol Kab. Tulang Bawang Barat mengatakan, saat 4 Hasil wawancara dengan bapak joko

  sutiono selaku ketua lembaga swadaya masyarakat Gerakan pembrantasan korupsi daerah kabupaten tulang bawang barat pada

  ini keterbatasan dana untuk memonitoring dari sekian banyak LSM yang ada di Kab. Tulang Bawang Barat, sehingga masih adas aja LSM-LSM yang tidak terdaftar tetapi masih menggunakan fasilitas pemerintah daerah. Badan Kesatuan Bangsa Politik Kab.Tulang Bawang Barat tidak dapat melaksanakan pengawasan secara menyeluruh karena keterbatasan anggaran yang disediakan untuk mejalankan program. Sehingga pengawasan dilakukan secara tidak maksimal karna keterbatasan dana tersebut membuat pihak dari kesbangpol tidak biasa melakukan pengawasan kepada semua LSM yang ada di Kab.Tulang Bawang Barat. Meski dana untuk pengawasan dan pemantauan terhadap LSM di lapangan masih minim, Kesbangpol tetap melakukan himbauan-himbauan agar seluruh LSM yang masih illegal (takpunya SKT) untuk segera menyerahkan persyaratan pembuatan SKT bagi lembaga atau pun organisasi. Kesbangpol sedikit kesulitan kalau harus memantau satu persatu dilapangan, sementara jumlah lembaga di Kab.Tulang Bawang Barat ini cukup banyak dan bahkan setiap saat ada saja LSM baru yang terbentuk, tetapi tidak melapor ke Kesbangpol.

  2.Kurangnya Kesadaran LSM Dalam Memberikan Informasi Apabila Telah Melakukan Perubahan Pengurus. Dalam setiap kegiatan pengawasan Badan Kesbangpol terdapat LSM yang tidak mengetahui kegiatan yang ada sehingga informasi yang disampaikan oleh Badan Kespangpol tidak sampai ke pengurus LSM karena tidak adanya pemberitahuan bahwa telah adanya perubahan pengurus. Itu yang membuat tidak sampainya informasi kepada LSM dikarna perubahan pengurus di LSM tatapi tidak memberikan infomasi kepada Kesbangpol telah ada perubahan pengurus di LSMnya.

  3. Banyaknya LSM Yang Tidak Menjalankan Kewajiban Sesuai Dengan Tugasnya.

  Pada umumnya LSM adalah sebuah organisasi yang di dirikan baik secara perorangan maupun secara kelompok dimana organisasi tersebut tidak berorientasi pada hasil atau laba melainkan karena adanya tujuan tertentu di dalam masyarakat. LSM merupakan pengembangan dari sebuah organisasi non pemerintah (omop) atau juga disebut sebagai lembaga non government organization (NGO).Jadi, sebuah LSM merupakan sebuah organisasi di luar pemerintah, di luar birokrasi, tujuannya agar membantuk kinerja pemerintah bahkan justru ikut mengawasi jalannya pemerintahan agar tidak menjadi Secara umum pengertian LSM merupakan semua organisasi yang tidak terikat dengan pemerintah dan birokrasi Sebuah organisasi dapat dikatakan masuk dalam lembaga swadaya masyarakat apabila memiliki beberapa ciri-ciri berikut ini:

  1. Organisasi tersebut bukan bagian dari pemerintah maupun birokrasi, pendanaannya juga tidak terkait dengan pemerintahan.

  2. Organisasi tersebut dalam mencapai tujuan 3. uannya tidak berorientasi pada laba atau profit belaka melainkan karena adanya tujuan tertentu yang berguna bagi masyarakat pada umumnya, 4. Kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut sangat menguntungkan bagi masyarakat umum tidak hanya menguntungkan bagi para anggotanya atau pada profesi tertentu saja.

  Masih minimnya pengawasan terhadap organisasi masyarakat maupun LSM yang melakukan kegiatan yang menyalahgunakan tujuan dari lsm itu sendiri di kab. Tulang bawang barat, menjadi salah satu kendala yang saat ini dihadapioleh Kesbangpol Kab. Tulang Bawang Barat

5 III Penutup A.

   Kesimpulan

  Berdasarkan pembahasan diatas maka yang dapat di simpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A.

  Pengawasan terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

  1. Pendataan itu data yang ada di kesbangpol hingga saat ini masih ada sekitar 8 LSM yang belum mempunyai Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan melakukan kegiatan tanpa adanya konfirmasi kepada Kesbangpol selaku badan yang merangkul seluruh LSM di Kab.Tulang Bawang Barat.

  2. Laporan secara langsung atau tidak langsung a.

  Laporan secara langsung yaitu setiap LSM yang ingin melakukan kegiatannya harus memberitaukan kepada Kesbangpol kegiatan apa yang akan dilakukan oleh LSM itu sendiri agar Kesbangpol dengan mudah dapat mengawasi semua 5 Hasil wawancara dengan secretariat

  kesbangpol Kab.TUBABAR. Thamrin,S.E, pada tanggal 28 Desember 2016Pukul 10.20

  kegiatan LSM di Kab.Tulang Bawang Barat.

  b.

  Laporan secara tidak langsung adalah kebalikan dari laporan secara langsung yang dilakukan tanpa pemberitauan terlebih dahulu kegiatan apa yang akan dilakukan. Pengawasan ini dilakukan dengan cara melihat dokumen yang menyangkut objek yang diawasi

  3 Survei langsung kelapangan yaitu ketika ada pengaduan mayarakat terkait kegiatan LSM yang menyalah gunakan tujuan dan fungsi LSM itu sendiri untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya. Kesbangpol Kab.Tulang Bawang Barat akan memberikan sanksi terhadap LSM yang masih menyalahgunakan tugas dan fungsinya berupa pencabutan Surat Keterangan Terdaftar (SKT).

  B.

  Faktor yang menjadi penghambat dalam Pengawasan terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Tulang Bawang Barat

  2. bisa sampai langsung kepada

  Kurangnya Kesadaran LSM Dalam memberikan Informasi masing-masing pengurus LSM.

  Apabila Telah Melakukan Perubahan Pengurus.

  Daftar Pustaka 3.

  Banyaknya LSM Yang Tidak Menjalankan kewajiban Litelatur. Sesuai Dengan Tugasnya.

  Affan Gaffa, 2002. Politik Indonesia

  Transisi Menuju

B. Saran

  Demokrasi. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.

  Berdasarkan kesimpulan diatas Setiyono Budi. 2003. Pengawasan maka penulis menyarankan beberapa

  Pemilu oleh LSM .

  hal yakni: yogyakarta:Media Presindo.

  1. Sebaiknya bagi kesatuan bangsa dan politik dalam melaksanakan Undang-Undang Nomor 17 Tahun tugas pengawasannya, hendaknya

  2013 tentang Organisasi melakukan pengawasan dengan Kemasyarakatan. baik secara terjun langsung ke lapangan dan memeriksa dokumen-dokumen lembaga swadaya masyarakat yang sudah terdaftar agar lembaga swadaya masyarakat bisa menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan lembaga swadaya masyarakat itu sendiri.

  2. Sebaiknya dalam menjalankan tugasnya, kesatuan bangsa dan politik perlu memperhatikan pengawasan terhadap LSM. Agar diharapkan dikemudian hari tidak menjadi persoalan lagi tentang keterbatasan dana dan di harapkan kepada pengurus LSM bila sudah terjadi perubahan dalam pengurusan agar memberitaukan kepada pihak kesbangpol agar dalam pengurusagar memberitaukan kepada pihak kesbangpol agar dalam menyapaikan informasi

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN DANA KAMPUNG DI KAMPUNG MENGGALA KECAMATAN MENGGALA TIMUR YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG Jurnal Penelitian

0 0 13

ANALISIS KRIMINOLOGIS EKSPLOITASI SEKSUAL TERHADAP ANAK SECARA KOMERSIL MELALUI MEDIA INTERNET

0 1 10

DISPARITAS PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI PENGADAAN KENDARAAN DINAS DI KABUPATEN PESAWARAN (Studi Perkara Nomor: 25Pid.TPK2013PN.TK dan 26Pid.TPK2013PN.TK) Oleh Muhammad Reynaldy F., Diah Gustiniati, Firganefi. Email: muhammadreynaldy0gmail.

0 0 11

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ATASAN MILITER TERHADAP TINDAK PIDANA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA BERAT (Studi Kasus Talang Sari) Muhammad Rizky Widhiarto, Eddy Riffa’i, Tri Andrisman. Email: rizkywidhiartogmail.com. ABSTRAK - ANALISIS PERTANGGUNGJAW

0 4 16

PENGAWASAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (BILING) DALAM MENJAGA KUALITAS PENDIDIKAN KOTA BANDAR LAMPUNG

0 2 14

PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI TINGGINYA TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA TERHADAP PENGENDARA YANG TIDAK MEMILIKI SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) (Studi Di Polresta Bandar Lampung)

0 1 12

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAMMENJATUHKAN PIDANA TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Studi Putusan Nomor 1303K/PID.SUS/2011)

0 0 15

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT (STUDI KASUS PUTUSAN NO.30/PID/2013/PT.TK)

0 2 11

PENERAPAN PEMBERIAN SANKSI TERHADAP MAHASISWA YANG MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN DI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG

0 4 17

ANALISIS KRIMINOLOGIS TERHADAP KEJAHATAN PENADAHAN KENDARAAN BERMOTOR HASIL PENCURIAN (Studi Di Polresta Bandar Lampung) (Jurnal)

1 1 19