MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (2). pdf

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

A.

KONSEP MANAJEMEN
Manajemen atau pengelolaan dapat berarti bermacam-macam bergantung pada siapa

yang membicarakannya. Istilah manajemen sendiri berasal dari kata kerja (bahasa Inggris)
manage

ya g pada a

ya dala

ahasa I do esia

kelola

ya g dapat

erarti :


menangani, mengendalikan, membuat patuh, mengurus, mengatur, mengubah, atau
melaksanakan dengan suatu tujuan.
Semua istilah itu menunjukkan kepada kata beragam pendekatan manajemen, yang
sebagian di antaranya lebih dapat diterima dan lebih produktif ketimbang yang lain. Hampir
semua arti yang dikemukakan di atas terdengar ofensif. Sebagai kepala sekolah, apakah
Anda benar-benar ingin membuat staf, guru, dan peserta didik menjadi penurut yang
mematuhi apa saja perkataan Anda? Tentu tidak.
Pengertian manajemen yang umumnya dapat diterima adalah proses mencapai hasil
melalui dan dengan orang lain dengan mendaya-gunakan sumber daya yang tersedia secara
produktif. Perlu dicatat bahwa inti manajemen sebagai proses adalah kerja sama, bukan
sekedar kerja bersama. Dengan pengertian ini kita dapat mengacu manajemen sebagai seni
atau kiat, sebagai ilmu, sebagai organisasi, sebagai sekelompok orang, sebagai disiplin, atau
sebagai proses.

1)

Manajemen sebagai seni (kiat).
Sebagai seni atau kiat, manajemen adalah mengenai pelaksanaan fungsi dan tugas-


tugas organisasi melalui dengan sejumlah orang. Di sini tercakup penerapan teknik-teknik :


Hubungan manusia dan masyarakat



Pendelegasian wewenang sebagai penugasan untuk berbagi tanggung jawab
pelaksanaan tugas

2)



Komunikasi yang termasuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan



Mengelola perubahan.


Manajemen sebagai ilmu.
Di sini manajemen berkenaan dengan upaya membangun falsafah, kaidah, teori,

prinsip-prinsip, proses, prosedur, dan praktik yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi.
Sebagai sebuah entitas sekolah adalah organisasi yang seharusnya dikelola dengan prinsipprinsip keilmuan.

3)

Manajemen sebagai organisasi.
Sebagai organisasi, manajemen adalah tentang pembuatan struktur formal suatu

lembaga berdasarkan misi, tujuan, target, tugas, dan fungsi tertentu. Misalnya, organisasi
kesejahteraan sosial dalam manajemen pemerintahan dapat mengacu pada pelayanan
sosial, pendidikan, dan kesehatan, sedangkan manajemen keamanan dan pertahanan publik
mengacu pada kepolisian dan militer.

4)

Manajemen sebagai orang.
Manajemen dapat dipandang sebagai orang atau sekumpulan orang. Misalnya,


seora g guru dapat
progra

pe

e gataka

a aje e

sekolah telah mengubah penjadwalan

elajara di perte gaha se ester. Istilah

a aje e di si i dapat

e ga u

kepada Anda sendiri, sebagai kepala sekolah, atau semua orang yang terlibat dalam
penyelenggaraan atau kepengurusan suatu sekolah. Organisasi sekolah mencerminkan

pembagian tugas yang dikelompokkan menjadi sejumlah bagian atau departemen.
Manajemen sekolah mencakup semua orang yang memimpin departemen atau bagian.
Dalam istilah sehari-hari kita dapat menyebutnya sebagai pengurus.
5)

Manajemen sebagai disiplin.

Dalam pengertian ini, manajemen adalah suatu bidang studi dengan berbagai subyek
dan topik. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam manajemen dapat diperoleh melalui
pendidikan dan pelatihan atau pengalaman.

6)

Manajemen sebagai proses.
Manajemen sebagai proses mencakup fungsi perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, penyeliaan, dan penilaian (evaluasi). Proses ini juga mencakup manajemen
sumber daya (manusia, barang, dana, informasi, teknologi, dan waktu).

B.


FUNGSI MANAJEMEN
Berikut

ini

akan

dibahas

lima

fungsi

utama

manajer

:


merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan, menyelia, dan mengevaluasi. Secara singkat sebenarnya
kelima fungsi itu dapat dikelompokkan menjadi : perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Kelima fungsi itu membentuk suatu daur/ lingkaran manajemen.

a.

Perencanaan
Anda telah mempelajari bahwa tindakan pertama kepala sekolah adalah merumuskan

visi dan misi sekolah. Selanjutnya ia mengidentifikasi tujuan dan strategi untuk mencapainya.
Hasil dari proses perencanaan adalah rencana sekolah. Rencana sekolah terdiri atas rencana
kerja jangka menengah (empat atau lima tahun) dan rencana tahunan. Kedua jenis rencana
ini harus disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan komite
sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan setempat. Melalui proses
perencanaan, kepala sekolah bertujuan mengelola sekolah secara produktif (efektif dan
efisien).

b.


Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah upaya menata prioritas pendaya-gunaan sumber daya yang
tersedia. Semua tindakan dan aktivitas dijadwalkan dalam suatu rencana tindakan. Rencana
tindakan yang dijadwalkan mencakup target yang akan dicapai.

c.

Pengarahan
Kepala sekolah perlu mengarahkan pelaksanaan rencana. Ia perlu menyediakan

kepemimpinan

dengan

membagi-bagi

pelaksanaan


tugas

di

kalangan

bawahan,

mendelegasikan tanggung jawab, dan memotivasi mereka. Proses pengarahan juga
mencakup pengordinasian dan pengendalian pasok dan penggunaan sumber daya.

d.

Penyeliaan (suvervisi)
Manajer perlu menyelia pekerjaan yang dilakukan, untuk memastikan bahwa semua

kegiatan dilaksanakan sesuai dengan standar, dan jika perlu melakukan langkah-langkah
perbaikan.

e.


Penilaian (evaluasi)
Bagian

akhir

daur

manajemen

adalah

menilai

hasil

yang

dicapai


dan

membandingkannya dengan standar dan tujuan. Kinerja semua staf termasuk manajer perlu
dinilai. Semua ini akan menghasilkan balikan atau informasi yang diperlukan untuk
penyesuaian rencana di waktu yang akan datang.

C.

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN SEKOLAH
Prinsip adalah kebenaran yang secara umum diterima yang didasarkan atas

pengalaman dan informasi yang tersedia. Prinsip-prinsip manajemen yang sudah dikenal luas
adalah pembagian pekerjaan, kewenangan, tanggung jawab, disiplin, kesatuan komando,

kesatuan arahan, sentralisasi dan desentralisasi, rantai komando, remunerasi pegawai,
kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi, persamaan/ keadilan, stabilitas status
kepegawaian, inisiatif, semangat kelompok, dan rentang manajemen (rentang kendali).
Apakah prinsip-prinsip itu relevan dengan praktik manajemen sekolah dewasa ini di
Indonesia? Adakah bukti penerapan beberapa prinsip manajemen itu? Sebenarnya ya, tiga
prinsip yang popular adalah yang berikut : rentang manajemen, koordinasi, dan pembagian
kerja.

1)

Rentang Manajemen
Ini berarti jumlah optimum bawahan yang melapor kepada seorang atasan yang dapat

di daya-gunakan dan dikembangkan potensinya oleh atasan itu. Jadi konsep ini lebih bercitra
baik ketimbang istilah rentang kendali (span of control) yang selama ini digunakan. Sering
dikemukakan bahwa jumlah ini berkisar antara lima sampai delapan orang. Satu orang tidak
dapat efektif menyelia di atas jumlah itu dan diperlukan pendelegasian tugas. Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini memungkinkan kita memperbesar rentang
manajemen.

2)

Koordinasi
Prinsip ini menyatakan bahwa kinerja organisasi yang efektif tercapai ketika semua

orang dan sumber daya disinkronisasikan dan semua kegiatan dilaksanakan secara terpadu
dengan arahan yang jelas. Ini menyiratkan perlunya tindakan terencana ke arah pencapaian
tujuan tertentu.

3)

Pembagian Kerja
Gagasan spesialisasi di semua jenis pekerjaan, baik manajemen maupun teknis, dipakai

secara luas. Misalnya, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menyediakan pendidikan

yang bermutu bagi peserta didik. Peranan kita di tingkat yang berbeda sebagai guru, kepala
sekolah, pengawas, kepala dinas, sebenarnya didasarkan atas prinsip-prinsip pembagian
kerja. Di sekolah tentulah ada pembagian kerja yang jelas dan umumnya organisasi
pendidikan ditata ke dalam pembagian kerja yang berikut :



Unit kerja perumusan kebijakan : membuat dan mengendalikan kebijakan.



Unit perencanaan/ pengembangan : menjabarkan kebijakan ke dalam tindakankebijakan, tujuan, dan sasaran dalam kaitannya dengan sumber daya.



Unit pelaksanaan kebijakan.



Unit monitoring dan evaluasi.

Pada dasarnya ada semacam universalitas dalam penerapan prinsip-prinsip
manajemen. Namun, sebaiknya kita perlu seksama dalam menerapkan prinsip-prinsip
manajemen di dunia bisnis ke dalam manajemen pendidikan. Pendidikan memang bisnis,
tetapi bisnis membangun generasi lebih baik di masa depan, bukan bisnis meraih
keuntungan komersial. Pemerintah wajib menyediakan pendidikan dengan standar mutu
yang jelas bagi semua warga negara tanpa kecuali. Oleh sebab itu, birokrasi pendidikan tidak
boleh membebani masyarakat dengan biaya yang tidak masuk akal, utamanya kelompokkelompok masyarakat yang secara ekonomi kurang beruntung.

D.

SEKOLAH SEBAGAI ORGANISASI
Istilah organisasi berasal dari kata organ yang berarti sesuatu yang hidup. Mata Anda

adalah organ, demikian juga telinga, mata mulut, hati, ginjal, dan sebagainya. Semua organ
ini melakukan sesuatu. Tubuh yang sehat memiliki organ-organ yang berfungsi dengan baik.
Masyarakat yang sehat memiliki sejumlah lembaga atau organisasi yang berfungsi dan
berhubungan dengan baik satu sama lain. Masyarakat membuat organisasi untuk melakukan

pekerjaan tertentu. Dengan demikian, organisasi adalah wujud dari pengelompokan
pekerjaan dan pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dalam manajemen sekolah, penting agar kepala sekolah memahami bahwa sekolahnya
adalah organisasi yang memiliki tujuan tertentu. Kita dapat mengikhtisarkan beberapa
konsep organisasi dalam kaitannya dengan yang berikut :


Visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi.



Fungsi organisasi : Apa yang dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan.



Tanggung jawab dan tugas : Orang-orang di berbagai jabatan dalam organisasi harus
melaksanakan hal ini. Tanggung jawab dan tugas itu berasal dari fungsi. Tanggung
jawab mencakup rumusan yang luas dari pekerjaan, sedangkan tugas adalah bagian
pekerjaan harian yang timbul dari tanggung jawab.



Tugas : Ini adalah kegiatan-kegiatan spesifik dalam suatu pekerjaan.



Standar : Ini menguraikan jumlah dan mutu produk (barang atau jasa) organisasi.



Target: Ini adalah jumlah dan mutu produk yang ingin dihasilkan organisasi dalam
waktu tertentu. Misalnya, sekolah yang dapat menampung 105 peserta didik di kelas 1
berharap bahwa seluruhnya atau paling tidak 90 di antaranya akan dapat
menyelesaikan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.

Anda akan menemukan lebih banyak lagi istilah mengenai manajemen dan organisasi
dalam bagian ini. Diharapkan sejauh ini Anda dapat menyadari bahwa pemahaman konsep
dan prinsip pokok manajemen dapat membantu meningkatkan pemahaman Anda sebagai
manajer sekolah.
Sebagaimana yang dikhtisarkan dalam konsep organisasi, titik tolak untuk mengkaji
apakah sekolah berfungsi baik atau tidak adalah memperjelas tujuannya sebagai suatu
organisasi. Organisasi umumnya memiliki aspek-aspek berikut yang dinyatakan dengan jelas

dan dipahami oleh semua anggotanya dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
organisasi itu.


Identitas organisasi : nama, logo, simbol, emblim, tanda, moto, lokasi, dan alamat.



Rumusan visi, misi, dan tujuan organisasi.



Fungsi-fungsi organisasi.



Hasil atau produk yang diharapkan.

Tanpa kejelasan hal-hal itu, sekolah Anda kemungkinan besar tidak akan dikenal
khalayak. Oleh sebab itu, jika sekolah belum memiliki salah satu atau beberapa di antara hal
itu, barangkali sudah saatnya Anda membuatnya.
Sekolah yang produktif (efektif dan efisien) sangat berpedoman pada misinya. Kepala
sekolah yang efisien mendayagunakan sumber dayanya secara baik. Efisiensi dalam
manajemen penting karena selamanya tidak banyak tersedia sumber daya untuk setiap
pekerjaan.
Kepala sekolah yang efektif dapat mewujudkan hasil yang diharapkan dari sekolahnya.
Faktor-faktor yang digunakan untuk menilai efektivitas sekolah termasuk yang berikut :


Banyak peserta didik yang berprestasi istimewa dalam ujian.



Peserta didik berprestasi istimewa dalam bidang olah raga, drama, debat, festival
musik, dan sebagainya.



Peserta didik berperilaku baik.



Keberhasilan alumni sekolah.

Praktik manajemen Anda dapat meningkatkan produktivitas sekolah Anda atau
sebaliknya dapat juga merugikannya. Anda akan mempelajari konsep efektivitas sekolah dan

kontribusi kepala sekolah dalam beberapa bagian, utamanya dalam bagian Pemantauan
Efektivitas Sekolah.

E.

PERANAN KEPALA SEKOLAH

Sebagai kepala sekolah, Anda memainkan sejumlah peranan yang penting. Peranan
Anda akhirnya mencakup upaya mengubah perilaku dan sikap peserta didik. Anda perlu
memahami bahwa Anda menyelesaikan pekerjaan dengan dan melalui orang lain. Ini adalah
peranan manajemen, dan fokus utama unit ini sebegitu jauh adalah menggali hakikat praktik
manajemen yang menjelaskan peranan ini.
Peran utama lain yang dapat menggambarkan cara kepala sekolah melaksanakan
pekerjaannya mencakup yang berikut :


Administrasi dan manajemen



Kepemimpinan



Supervisi (penyeliaan)



Pembimbingan dan penyuluhan



Agen perubahan
Kita akan membahas berbagai fungsi yang berkaitan dengan peran-peran itu dalam

unit lain dalam bagian ini. Di sini kita akan mengklarifikasi peranan administratif dan
kepemimpinan untuk menyimpulkan unit pertama dalam bagian ini.

1)

Administrasi dan Manajemen
Sebagian orang tidak membedakan pengertian manajemen dengan administrasi.

Manajemen dalam suatu organisasi mencakup fungsi-fungsi sebagaimana yang sudah

dikemukakan sebelumnya. Manajemen adalah proses mencapai hasil melalui dan dengan
orang lain dengan mendayagunakan sumber daya yang tersedia secara produktif.
Manajemen adalah pembuatan, pengendalian, dan pemantauan kebijakan. Sebaliknya,
administrasi merupakan implementasi kebijakan, prosedur, peraturan yang ditetapkan oleh
manajemen. Jadi, administrasi adalah bagian pelaksanaan dalam proses manajemen.
Pengertian yang lebih sempit mengacu administrasi sebagai hal-hal yang hanya menyangkut
ketatausahaan.
Seorang kepala

sekolah

memainkan peranan

sebagai

administrator

dalam

implementasi kebijakan pendidikan di suatu negara. Misalnya, Anda perlu memahami
rumusan kebijakan nasional pendidikan di Indonesia seperti yang berikut ini :


Kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan.



Kebijakan peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing.



Kebijakan penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik.



Kebijakan lebih operasional dalam kerangka ketiga kebijakan sebelumnya, seperti
manajemen berbasis sekolah, kualifikasi dan sertifikasi guru, standar isi dan
kompetensi lulusan, standar pengelolaan pendidikan, ujian nasional, pengangkatan
guru bantu, pendidikan kecakapan hidup, bantuan operasional sekolah, bantuan buku,
dan sebagainya yang seluruhnya telah dituangkan dalam peraturan perundangundangan di bidang pendidikan.

2)

Kepemimpinan dan Supervisi
Selain peran manajerial dan administratif, kepala sekolah memainkan peran

kepemimpinan dan suvervisi.
Kepemimpinan

: Ini berkenaan dengan penggunaan pengaruh untuk menggerakkan
orang lain yang dapat mencakup antara lain wewenang jabatan dan
keahlian dalam proses manajemen sumber daya yang akan
membuahkan hasil.

Supervisi

: Ini berkenaan dengan melakukan pekerjaan itu sendiri, dan memberi
arahan kepada orang lain bagaimana cara melakukannya dan
pemantauan untuk memastikan bahwa pekerjaan dilaksanakan dengan
baik.

Perlu diingat bahwa dalam memainkan peran sebagai supervisor yang efektif, Anda
menjelaskan apa yang akan dilakukan, siapa yang akan melakukan, bagaimana cara
melakukan, kapan dilakukan, dan apa konsekuensi atas hasil pelaksanaan pekerjaan.

F.

DIAGNOSIS MANAJEMEN SEKOLAH
Berikut adalah gambaran sekilas tentang sekolah yang salah urus.
“ekolah i i didirika sejak dua dasawarsa ya g lalu. Ko ite sekolah i i ya g telah
terbentuk dua tahun yang lalu, tetapi tidak pernah berfungsi. Jumlah dan kualitas
guru tidak memadai; tingkat kemangkiran guru dan staf memprihatinkan. Tingkat
peserta didik yang putus sekolah (drop-out) lumayan tinggi dan hasil ujian nasional
terintegrasi ujian sekolah sangat jelek. Keadaaan bangunan, peralatan, dan bahan
pembelajaran tidak memadai dan yang adapun tidak dirawat dengan baik.
Lingkungan sekolah kotor dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan sekolah ini
ta pak ya tidak peduli.

Pelajaran utama dari kasus sederhana ini adalah jika Anda sebagai kepala sekolah yang
minta bantuan untuk mencegah atau mengatasi demam salah urus Anda, Anda sebenarnya
berada jauh di depan para kepala sekolah yang barangkali tidak sadar atau sama sekali tidak
peduli bahwa sekolahnya salah urus. Jelaslah bahwa Anda menghargai peran Anda sebagai
manajer suatu organisasi yang diadakan untuk memberi kesempatan bagi peserta didik
untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar dapat berfungsi dengan baik
di masyarakat.

Untuk menjadi kepala sekolah yang berhasil, Anda perlu memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap manajerial untuk menyelenggarakan sekolah Anda. Kepala sekolah
yang berusaha mengatasi demam salah urus sekolahnya harus menyadari perlunya
melibatkan orang lain dalam mencari solusi terbaik. Boleh jadi salah urus itu dapat dilacak ke
masalah manajerial tertentu yang memengaruhi proses pembelajaran di sekolah atau sebabsebab lainnya. Jelas sekali akan banyak isu yang perlu Anda perhatikan. Kepala sekolah yang
berhasil adalah seseorang yang dapat menangani berbagai masalah atau isu pada suatu
waktu tertentu.

Daftar periksa berikut dapat Anda gunakan untuk mendiagnosis seberapa baik kinerja
Anda sebagai manajer sekolah.

Jika skor Ya A da

ele ihi 5/

Namun, jika skor Tidak A da

,

ele ihi

aka de a
/

,

salah urus sekolah A da tidak akut.
aka de a

salah urus

e erluka

perhatian serius.
Daftar itu menunjukkan lima fungsi utama utama kepala sekolah dalam manajemen:
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, supervisi, dan evaluasi. Meskipun berurutan,

setiap fungsi berlangsung terus. Seperti yang terlihat dalam daftar itu setiap fungsi dapat
dijabarkan ke dalam beberapa tugas. Jadi, pekerjaan kepala sekolah tidak hanya rumit tetapi
juga tidak pernah selesai.

G.

MENGAITKAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Semua fungsi dan tugas yang diidentifikasi dalam daftar periksa itu dapat dimuat

dalam bagan arus berikut. Penting agar Anda berpikir analitis terhadap pekerjaan Anda.
Dengan cara ini, Anda dapat yakin bahwa Anda melakukan hal-hal yang tepat, pada waktu
yang tepat, karena alasan yang benar, dan dengan cara yang benar pula.

Dala
kepala

e gkaji aga arus itu, A da

sekolah

u gki

erta ya Bagai a a saya se agai

merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, menyupervisi, dan

mengevaluasi program, proyek, dan kegiata di sekolah saya? Jawa a atas perta yaa i i
terletak pada penerapan prinsip-prinsip :



Perencanaan fisik, program, proyek, dan keuangan



Pubungan manusia dan masyarakat



Teknik-teknik komunikasi dan negosisasi



Pendelegasian wewenang, fungsi, tanggung jawab, dan tugas



Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan



Manajemen perubahan dalam kaitannya dengan penyelenggaraan sekolah melalui
rencana tindakan.

Semua aspek ini akan dibahas dalam unit-unit berikutnya dan dalam bagian lain.

H.

RINGKASAN
1) Manajemen adalah proses mencapai hasil melalui dan dengan orang lain dengan
mendayagunakan sumber daya yang tersedia secara produktif.
2) Manajemen sebagai seni (kiat) berkenaan dengan pelaksanaan fungsi dan tugastugas organisasi melalui sejumlah orang. Manajemen sebagai ilmu berkenaan
dengan upaya membangun falsafah, kaidah, teori, prinsip-prinsip, proses,
prosedur, dan praktik yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi. Manajemen
sebagai organisasi adalah tentang pembuatan struktur formal suatu lembaga
berdasarkan misi, tujuan, target, tugas, dan fungsi tertentu. Manajemen sebagai
orang sering diacu sebagai pimpinan atau dalam istilah sehari-hari disebut
pengurus. Manajemen sebagai disiplin adalah suatu bidang studi dengan berbagai
subyek dan topik. Manajemen sebagai proses mencakup fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, penyeliaan, dan penilaian (evaluasi).
3) Prinsip rentang manajemen berarti jumlah optimum bawahan yang melapor
kepada seorang atasan yang dapat didayagunakan dan dikembangkan potensinya

oleh atasan itu.
4) Prinsip koordinasi menyatakan bahwa kinerja organisasi yang efektif tercapai
ketika semua orang dan sumber daya disinkronisasikan dan semua kegiatan
dilaksanakan secara terpadu dengan arahan yang jelas.
5) Prinsip pembagian kerja mengacu pada upaya membagi habis pekerjaan organisasi
dengan tanggung jawab dan wewenang masing-masing.
6) Sekolah sebagai organisasi memiliki aspek-aspek yang dinyatakan dengan jelas dan
dipahami oleh semua anggotanya dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
organisasi itu. Ini berkenaan dengan nama, logo, simbol, emblim, tanda, moto,
lokasi, dan alamat; rumusan visi, misi, dan tujuan organisasi; fungsi-fungsi
organisasi; serta hasil yang diharapkan.
7) Kepala sekolah memainkan sejumlah peranan yang penting. Anda perlu
memahami bahwa Anda menyelesaikan pekerjaan dengan dan melalui orang lain.
Ini adalah peranan manajemen, dan fokus utama unit ini sebegitu jauh adalah
menggali hakikat praktik manajemen yang menjelaskan peranan ini. Peran utama
lain yang dapat menggambarkan cara kepala sekolah melaksanakan pekerjaannya
mencakup administrasi dan manajemen, kepemimpinan, supervisi (penyeliaan),
pembimbingan dan penyuluhan, serta agen perubahan.