MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN (1)

MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Oleh: Nasaruddin
Prodi Tadris Matematika FTIK IAIN Palopo

Abstrak:
Berbicara tentang media tentu sangat erat kaitannya dengan komunikasi. Dalam
proses pembelajaran termasuk pembelajaran matematika terjadi komunikasi
antara guru dengan siswa dan juga antara siswa dengan siswa, karena pada
hakekatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru
dan siswa. Dalam proses belajar mengajar tersebut, sebagai komunikannya
adalah siswa dan sebagai komunikatornya adalah guru dan siswa. Dalam
berkomunikasi, komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan. Agar
pesan yang disampaikan (berupa pengetahuan, pengalaman, atau gagasan) dapat
ditangkap, dipahami, dan dipelajari dengan baik oleh komunikan, maka
komunikator harus memikirkan cara-cara komunikasi yang efektif, karena
kesalahan komunikasi akan menimbulkan masalah.
Kata Kunci: Media, alat peraga, Matematika

I. PENGANTAR
Media pendidikan adalah media yang penggunaannya

diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang biasanya
sudah dimaksudkan untuk mengoptimalkan pencapaian suatu
kegiatan belajar mengajar (Santoso S. Hamidjojo). Media
pendidikan adalah peralatan fisik untuk membawakan atau
menyampaikan pengajaran, mencakup buku, film, video tape,
sajian slide tape dan sebagainya, serta suara guru dan prilaku non
verbal. (Briggs). Jadi, media pendidikan adalah perangkat
“software” dan atau “hardware” yang berfungsi sebagai alat belajar
dan alat bantu belajar. Sedangkan media pendidikan matematika
yang lebih cenderung disebut alat peraga (manipulative
materials) matematika dapat didefinisikan sebagai suatu alat
peraga yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi
pengajaran yang telah dituangkan dalam GBPP bidang studi
matematika dan bertujuan untuk mempertinggi mutu kegiatan
belajar mengajar. Dengan kata lain alat peraga matematika adalah
alat yang digunakan untuk mempermudah menjelaskan konsep
matematika.
Suatu benda dalam pembelajaran matematika dapat menjadi
alat peraga, alat, alat pembelajaran, atau tidak mempunyai arti apaapa. Yang dimaksud alat peraga adalah alat untuk menerangkan
atau mewujudkan konsep matematika. Adapun yang dimaksud alat

21

Media dan Alat ...| 22

adalah alat untuk menghitung, menggambar, mengukur, dsb.,
seperti kalkulator, komputer, mistar, jangka, busur derajat,
klinometer, dsb. Sedangkan yang dimaksud alat pembelajaran yaitu
alat bantu yang digunakan untuk memperlancar pembelajaran
matematika, seperti OHP, komputer, papan tulis, spidol/ kapur,
dsb. Suatu benda dikatakan tidak mempunyai arti apa-apa akan
terjadi jika benda tersebut tidak dikaitkan dengan topik dalam
pembelajaran matematika.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Gerlac dan
Ely (1971) mengatakan bahwa media dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi atau kejadian yang membuat peserta didik

mampu memperoleh pengetahuan, dan sikap.
Menurut Sadiman dkk, “Media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat meransang fikiran, perasaan, perhatian
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi”. Menurut Gagne, “Media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar”. Jadi dapat disimpulkan, media adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seseorang
ke orang lain sehingga dapat memotivasinya untuk belajar.
2. Alat Peraga
Briggs dalam Noehi Nasution (2004) berpendapat bahwa
harus ada sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (Pesan
Kurikuler ) supaya terjadi proses belajar. Karena itu dia
mendefinisikan alat peraga sebagai alat peraga sebagai ; “Wahana
Fisik Yang Mengandung Materi Pembelajaran ”.
Menurut Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media
pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari
konsep yang dipelajari. Alat peraga adalah suatu benda asli dan
benda tiruan yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang

menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi peserta
didik.
Model benda nyata yang digunakan untuk mengurangi
keabstrakan materi matematika dinamakan alat peraga
pembelajaran matematika. Alat peraga matematika dapat diartikan

23 | al-Khwarizmi, Volume III, Edisi 2, Oktober 2015, Hal. 21 – 30

sebagai suatu perangkat benda yang dirancang, dibuat, dihimpun
atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu
menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsipprinsip dalam matematika.
3. Perbedaan Media dan Alat Peraga
Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya
dan bukan pada substansinya. Suatu sumber belajar disebut alat
peraga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja;
dan sumber belajar disebut media bila merupakan bagian integral
dari seluruh proses atau kegiatan.
Media memiliki tugas sebagai guru dan menjadi sumber
belajar bagi peserta didiknya. Dengan demikian media memiliki
peran utama dalam keberhasilan pendidikan sedangkan alat peraga

hanya menjadi perantara dalam memudahkan penyampaian
informasi dari guru kepada peserta didiknya.
B. Fungsi dan Peranan Alat Peraga dan Media dalam
Pembelajaran Matematika
Pada dasarnya peserta didik belajar melalui yang konkrit.
Untuk memahami konsep abstrak, anak memerlukan benda-benda
konkrit (riil) sebagai perantara. Selanjutnya konsep abstrak yang
baru dipahami akan mengendap, melekat, dan tahan lama bila ia
belajar melalui berbuat dan memahami pengertian, bukan hanya
melalui mengingat fakta.
Dengan demikian alat peraga dalam pembelajaran matematika
berfungsi sebagai :
1) Motivasi dalam proses belajar mengajar, khususnya bagi peserta
didik akan dapat timbul minat belajar sehingga tercapainya
tujuan belajar
2) Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit
sehingga lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti serta
dapat ditanamkan pada tingkat yang lebih rendah
3) Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan bendabenda di alam sekitar akan lebih dapat dipahami dengan jelas
4) Konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit

yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat dipakai
sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti
ide-ide baru dan relasi baru.
Selain dari fungsi atau faedah di atas penggunaan alat peraga
itu dapat dikaitkan dan dihubungkan dengan :
1) Pembentukan dan pemahaman konsep
2) Latihan dan penguatan

Media dan Alat ...| 24

3)

Pelayanan terhadap perbedaan individual termasuk pelayanan
terhadap anak lemah dan anak berbakat
4) Pengukuran yaitu alat peraga yang dapat dipakai sebagai alat
ukur
5) Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru
serta penyimpulannya secara umum; alat peraga sebagai
obyek penelitiannya maupun sebagai alat untuk meneliti
6) Pemecahan masalah pada umumnya

7) Menumbuhkan minat untuk berfikir
8) Menumbuhkan minat untuk berdiskusi
9) Menarik perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam proses belajar mengajar
Fungsi media pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman
yang dimiliki oleh dua orang peserta didik yang hidup di dua
lingkungan yang berbeda danmempunyai pengalaman yang
berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi
perbedaan-perbedaan tersebut.
2) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan lingkungan.
3) Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
4) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit
dan realitis.
5) Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
6) Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang
peserta didik belajar.
7) Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu
yang konkrit sampai kepada yang abstrak.

C. Jenis-jenis Alat Peraga dan Media
Sebelum mengenal jenis-jenis alat peraga dan media, terlebih
dahulu diketahui bahwa alat peraga itu dapat berupa benda riil dan
gambar atau diagram. Keuntungan alat peraga benda riil adalah
benda-benda itu dapat dipindah-pindahkan (dimanipulasikan).
Sedangkan kelemahannya tidak dapat disajikan dalam bentuk
tulisan. Oleh karena itu, untuk bentuk tulisan harus dibuat
gambarnya, tetapi tidak dapat dimanipulasikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat alat peraga
adalah sebagai berikut:
1) Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat).
2) Bentuk dan warna menarik.
3) Sederhana dan mudah dikelola.

25 | al-Khwarizmi, Volume III, Edisi 2, Oktober 2015, Hal. 21 – 30

4)
5)

Ukuran sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak.

Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk riil,
gambar atau diagram.
6) Sesuai dengan konsep matematika.
7) Dapat menunjukan konsep matematika dengan jelas.
8) Peragaan itu dapat menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep
berfikir abstrak siswa.
9) Bila kita mengharapkan agar peserta didik belajar aktif
(individual atau berkelompok) alat peraga yang di gunakan
dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan,
dan dicopot (diambil dari susunannya).
10) Kadangkala alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat
(banyak).

D.
1)
2)
3)
4)

1)

2)
3)

Kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga
Adapun kelebihan penggunaan alat peraga antara lain :
Menumbuhkan minat belajar peserta didik karena pelajaran
menjadi lebih menarik
Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga peserta didik
lebih mudah memahaminya
Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga peserta didik
tidak akan mudah bosan
Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti
: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan sebagainya.
Sedangkan kekurangan penggunaan alat peraga antara lain :
Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut
guru.
Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
Perlu kesediaan berkorban secara materi

E. Jenis-jenis media pembelajaran

Berikut ini jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan :
1) Media visual dua dimensi tidak transparan yaitu media yang
dapat dilihat tetapi tidak dapat disentuh dan bersifat semu.
Adapun contoh media visual dua dimensi tidak transparan
antara lain:
a) Grafik
b) Chart atau bagan
c) Peta
d) Diagram
e) Poster

Media dan Alat ...| 26

Kelemahan dari media visual tidak transparan adalah media
tersebut disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak
sekuat dengan jenis media audio visual. Sedangkan kelebihan dari
media visual tidak transparan adalah dapat menambah daya tarik,
serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan
dalam dua format, verbal dan visual.
2) Media visual dua dimensi yang transparan yaitu media yang
dapat dilihat dan dapat disentuh. Adapun contoh media visual
dua dimensi transparan antara lain:
a) Film slide / bingkai (film transparan yang umumnya
berukuran 35 mm)
b) OHP (Overhead projector )/OHT(Overhead transparancy)
c) Film strip
d) Micro film
Kelemahan dari media visual dua dimensi transparan
diantaranya adalah tidak cocok digunakan bagi orang yang
memiliki kelainan pada penglihatan, tidak semua orang bisa
menggunakan media ini. Sedangkan kelebihannya adalah pantulan
proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang
sehingga guru dan murid dapat saling melihat.
3) Media visual tiga dimensi yaitu media yang dapat dilihat.
Adapun contoh media visual tiga dimensi antara lain:
a) Benda sesungguhnya
b) Model
c) Specimen
d) Diorama
Kelemahannya adalah media tersebut tidak dapat
disajikan dalam buku (tulisan). Sedangkan kelebihan dari media
visual tiga dimensi adalah media tersebut bisa dilihat dan dapat
dipindah-pindahkan (dimanipulasikan).
4) Media audio yaitu suatu media yang dapat digunakan melalui
indra pendengaran. Adapun contoh media audio antara lain :
a) Radio
b) Audio tape recorder
c) Alat music modern / tradisional
d) CD player
Kelemahan dari media audio adalah tidak semua orang bisa
mendengarnya, bagi orang yang mempunyai kelainan pada
pendengaran tidak cocok menggunakan media ini. Sedangkan
kelebihan dari media ini adalah media audio telah menjadi
peralatan yang sangat lumrah dan mudah didapat oleh seluruh

27 | al-Khwarizmi, Volume III, Edisi 2, Oktober 2015, Hal. 21 – 30

lapisan masyarakat, ketersediaannya dapat diandalkan dan tidak
menyita banyak waktu.
5) Media
audio
visual
yaitu
media
yang
dapat
digunakan melalui indra pendengaran dan indra penglihatan.
Adapun contoh audio visual antara lain :
a) Televisi
b) Video system
c) Sinema film
d) VCD
Kelemahan dari audio visual adalah media ini hanya mampu
menyajikan komunikasi satu arah dan tidak mampu menjangkau
kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara
rinci gambar yang disiapkan. Sedangkan kelebihan dari audio
visual adalah media ini bisa menampilkan langsung apa yang ingin
ditampilkan atau yang diajarkan.
6) Multimedia adalah media yang mempunyai multifungsi
artinya multimedia ini merupakan suatu media yang dapat
dilihat, didengar, dan dapat diotak-atik sesuai dengan
keinginan penggunanya.
Adapun contoh multimedia antara lain:
a) Computer
b) Laptop
Kelemahan pada
multimedia
diantaranya
adalah
penggunaannya masih dianggap mahal. Sedangkan kelebihan pada
multimedia adalah mampu menjangkau objek yang jauh. Media ini
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar
perorangan sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya.
F. Jenis-jenis alat peraga dalam pembelajaran matematika
Adapun jenis-jenis alat peraga dalam pembelajaran
matematika antara lain :
1. Alat peraga kekekalan luas: Luas daerah persegi panjang, luas
daerah bujur sangkar, luas permukaan balok, tangram, luas
permukaan kubus, dan lain-lainnya.
2. Alat peraga kekekalan panjang: Tangga garis bilangan, neraca
bilangan, mistar hitung, batang Coisenaire.
3. Alat peraga kekekalan volum: Blok Dienes, volume kubus,
volum balok, volum bola, volum kerucut, volum limas.
4. Alat peraga kekekalan banyak: Abacus Biji (Romawi, Rusia,
dan Cina/Jepang), lidi dan kartu nilai tempat.

Media dan Alat ...| 28

5. Alat peraga untuk pengukuran dalam matematika: Meteran,
busur derajat, klinometer, jangka sorong, roda meteran,
hypsometer, jepit bola, dan lain-lainya.
6. Bangun-bangun geometri: Macam-macam daerah segitiga,
pengubinan daerah segitiga, pengubinan daerah lingkaran,
pengubinan daerah ellips, pengubinan daerah segi banyak,
kerangka benda ruang dan benda-benda ruang.
7. Alat peraga untuk permainan dalam matematika:Mesin fungsi,
menara Hanoi, mobiles, kartu domino, kartu penebak angka,
nomograf, dan lain-lainnya.
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa contoh alat peraga
yang biasa digunakan dalam pembelajaran matematika:
1. Tangram
Tangram ini berasal dari Cina kuno. Tangram dapat dibeli di
pasaran, tetapi dapat juga dengan mudah dibuat sendiri. Biasanya,
tangram ini terdiri dari 7 buah potongan yang terdiri dari 5 buah
segitiga, 1 persegi, dan 1 jajargenjang. Penyusunan tangram ini
terdapat 13 bentuk yang mungkin terdiri dari 1 segitiga, 6
segiempat, 2 segilima, dan 4 segienam. Aktivitas tangram ini untuk
melatih anak-anak dalam pemecahan masalah tertentu seperti cara
coba-coba.
2. Menara Hanoi
Fungsi atau kegunaan dari menara Hanoi adalah untuk
menemukan barisan bilangan dengan cara bermain. Cara
penggunaanya adalah: Pindahkan susunan cakram dari satu tiang
ke tiang yang lain dengan susunan seperti semula dengan aturan:
Pindahkan hanya satu cakram pada setiap pemindahan Cakram
yang lebih besar tidak boleh diletakkan di atas cakram yang lebih
kecil
3. Batu
Batu adalah alat peraga paling sederhana yang dapat
digunakan dalam operasi bilangan dan peluang.
4. Kuadrat Jumlah
Kuadrat jumlah berfungsi membantu siswa dalam memahami
pengertian jumlah kuadrat dua variabel dengan menggunakan
luasan bangun datar. Kuadrat jumlah digunakan sebagai alat peraga
pada materi persamaan kuadrat. Cara penggunaanya adalah:
a) Susun dan letakkan bangun yang terdiri dari persegi dan persegi
panjang papan persegi yang panjang sisinya a+b
b) Tunjukkan bahwa panjang sisi persegi dari bingkai tersebut
adalah (a+b) dengan melihat batasan-batasan dari potongan
c) Tunjukkan bahwa luas dari binkai adalah (a+b)(a+b)

29 | al-Khwarizmi, Volume III, Edisi 2, Oktober 2015, Hal. 21 – 30

d) Kemudian amati luasan bingkai yang terbentuk dari potonganpotongan: a2, ab, ab dan b2
e) Dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa (a+b)(a+b) =
a2+2ab+b2
f) (a+b)2 = a2+2ab+b2
5. Model Phytagoras
Alat peraga yang di gunakan untuk menunjukkan kebenaran
rumus phytagoras bahwa kuadrat sisi miring sama dengan jumlah
kuadrat siku-sikunya. Cara penggunaannya adalah :
a) Buatlah potongan-potongan tripleks kemudian translasikan
potongan-potongan tripleks tersebut pada bujur sangkar kecil
dan sedang ke bujur sangkar besar (sisi miring segitiga)
b) Setelah potongan-potongan tersebut tepat memenuhi luasan
bujur sangkar sisi miring maka telah terbukti kebenaran rumus
phytagoras.
6. Volume Kubus
Volume kubus berfungsi untuk membantu siswa dalam
memahami konsep volume kubus dan menunjukkan bagaimana
cara memperoleh volum kubus. Cara penggunaannya :
a) Mula-mula isikan satu persatu kubus-kubus kecil ke dalam
kubus besar sehingga penuh sambil membilang, ternyata kubus
besar dapat dipenuhi oleh 27 buah kubus kecil.
b) Hitunglah banyaknya kubus kecil pada bagian panjang, bagian
lebar, dan pada bagian tinggi.
c) Ternyata banyaknya kubus kecil untuk ketiga bagian tersebut
sama yaitu masing-masing 3 buah dan jika dikalikan 3 x 3 x 3 =
27. Hasilnya sama dengan jumlah kubus-kubus kecil yang
memenuhi kubus besar.
7. Klinometer
Klinometer merupakan alat pengukur sudut. Dengan bantuan
peraga klinometer, kita dapat mengukur tinggi suatu benda di
sekitar kita, misalnya pohon, gedung, tiang, dll. Klinometer sendiri
berfungsi dalam membantu menentukan besarnya sudut elevasi dan
klinometer dapat digunakan sebagai alat peraga pada materi
trigonometri. Cara penggunaannya adalah: Penggunaan klinometer
sebaiknya dilakukan oleh dua orang, satu orang memegang dan
membidik sasaran yang akan di ukur dan satu orang yang lain
melakukan pengamatan dengan membaca sudut dan mencatat
hasilnya.

Media dan Alat ...| 30

III. PENUTUP
Pada dasarnya peserta didik belajar melalui yang konkrit.
Untuk memahami konsep abstrak, anak memerlukan benda-benda
konkrit (riil) sebagai perantara. Selanjutnya konsep abstrak yang
baru dipahami akan mengendap, melekat, dan tahan lama bila ia
belajar melalui berbuat dan memahami pengertian, bukan hanya
melalui mengingat fakta.
Oleh karena itu, fungsi utama dari alat peraga adalah untuk
menurunkan keabstrakan dari konsep, agar peserta didik mampu
menangkap arti sebenarnya konsep tersebut. Dengan melihat,
meraba, dan memanipulasi obyek/alat peraga maka peserta didik
mempunyai pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari
tentang arti dari suatu konsep.

DAFTAR PUSTAKA
Afrida, Anas. 2014. Media dan Alat Peraga. online 25 September
2015
pukul
20.00
WITA.
http://anasafrida.blogspot.co.id/2014/11/media-dan-alatperaga-dalam_15.html.
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Rohayati, Ade. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Sadiman, Arif S. dkk. 2006. Media Pendidikan : Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya . Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Sejathi,(on-line),(id.shvoong.com/socialsciences/education/2108406-jenis-jenis-media-pembelajaran/),
diakses pada 1 November 2013.
Sejathi,(on-line),(id.shvoong.com/writing-andspeaking/presenting/2105399-ciri-ciri-umum-mediapembelajaran/), diakses pada 31 Oktober 2013.
Sobel, Max A. dan Evan M. Maletsky. 2004. Mengajar
Matematika : Sebuah Buku Sumber Alat Peraga, Aktivitas,
dan Strategi.Jakarta : Erlangga.
Suherman, Erman. Dkk. 2001. Common Text Book Strategi
Pembelajaran Matematika Kontomporer. Bandung : JICA–
Universitas Pendidikan Indonesia.