AUDIT SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN C

AUDIT SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN COBIT 5
Studi Kasus : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung
Ahmad Sujana
Program Studi Pasca Sarjana
Magister Sistem Informasi STMIK LIKMI Bandung
ahmadsujanasttm@gmail.com

ABSTRAK
Audit Sistem Informasi SIAKAD di STT Mandala menggunakan framework COBIT 5 dengan
menggunakan Proccess Assesment Model ( PAM) dengan dua domain proses yaitu Deliver Service
and Suport (DSS) dan Monitor Evaluate and assess (MEA),yang terdiri dari 9 proses. Audit dilakukan
secara langsung dengan menggunakan daftar pengecekkan (Checklist) untuk membantu alur audit,
dimana tahapan langkah audit yang dilakukan adalah penentuan latar belakang & masalah, studi
literatur, analisis objek penelitian, penentuan tools dan domain, wawancara dan observasi, kemudian
dilakukan pengolahan data yang diperoleh, yang akhirnya dihasilkan kesimpulan serta saran untuk
perbaikannya.
Hasil pengukuran Capability Level yang diperoleh dari hasil audit system informasi akademik
(SIAKAD) STT Mandala Bandung adalah1,33. Atau dapat disimpulkan bahwa system informasi
akademik (SIAKAD) STT Mandala Bandung saat ini berada pada level 1 – Performed, dan memiliki
Gap antara Capability Level yang ditargetkan dengan Capability Level yang diperoleh saat ini adalah
1,67.

Kata Kunci: Audit Sistem Informasi, Process Assesment Model, COBIT 5 Framework, Capability
Level, Gap, Checklist.
Abstract
The SIAKAD Information System Audit at STT Mandala uses the COBIT 5 framework using the
Proccess Assessment Model (PAM) with two process domains: Deliver Service and Suport (DSS) and
Monitor Evaluate and assess (MEA), consisting of 9 processes. The audit is done directly by using
checklists to help the audit flow, where the steps of audit performed are the determination of background
& problems, literature study, analysis of research objects, determination of tools and domains,
interviews and observations, then performed data processing obtained, finally generated conclusions
and suggestions for improvement.
Capability Level measurement results obtained from the audit system academic information (SIAKAD)
STT Mandala Bandung is 1.33. Or it can be concluded that the academic information system (SIAKAD)
STT Mandala Bandung is currently at level 1 - Performed, and has a Gap between Capability Level
targeted with Capability Level is 1.67.
Keywords: Information System Audit, Process Assessment Model, COBIT 5 Framework, Capability
Level, Gap, Checklist.

1

I.


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sistem informasi akademik sangatlah penting di dalam sebuah organisasi atau manajemen
informasi, saat ini dipandang sebagai aset bagi perusahaan, kedudukannya setara dengan asetaset yang lain. Oleh karena itu perlu ada suatu pengelolaan yang baik terhadap sistem informasi
tersebut. Salah satu penunjang yang paling penting dalam sebuah PT (Perguruan Tinggi)
sebagai penyelenggara pendidikan adalah sistem pelayanan akademik yang baik supaya
sasaran untuk pelayan akademik tercapai sesuai dengan harapan.
Pengelolaan sistem informasi akademik Sekolah Tinggi Teknologi Mandala (selanjutnya
di sebut STT Mandala) sudah dilakukan, akan tetapi belum dikelola dengan menggunakan
pendekatan dan metoda terstruktur, sehingga sulit untuk mengukur seberapa besar peranan
sistem informasi akademik dalam mencapai visi, misi yang telah ditentukan oleh STT Mandala.
Antara harapan dengan kenyataan di STT Mandala belum tercapai seperti harapan,
bagaimana SIAKAD yang baik untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap mahasiswa,
belum menggunakan pendekatan dan metode terstruktur dan di STT Mandala belum pernah di
lakukan audit sistem informasi akademik yang merupakan salah satu penunjang yang sangat
penting dalam sebuat Perguruan Tinggi, kemudian sering terjadi kesalahan dalam sistem
informasi akademik di STT Mandala misalnya pencetakan KRS yang berbeda dengan KHS.
Kadang-kadang adanya perbedaan nilai antara nilai yang ada di sistem dan KHS mahasiswa,

sehingga perlu adanya audit, apakah dari sistem keamanan atau dari kesalahan pengguna
SIAKAD.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.

Melakukan audit sistem informasi akademik STT Mandala dengan mengukur berapa
capabilty level sistem informasi akademik dan Gap antara hasil evaluasi dan target

yang di harapkan.
2. Bagaimana melakukan pengukuran tingkat kapabilitas proses Sistem Informasi
Akademik di STT Mandala dengan menggunakan kerangka COBIT 5.
3. Mengetahui apa yang harus diperbaiki setelah dilakukan audit sistem informasi
akademik supaya tercapai sesuai dengan target.

2

1.3 Tujuan Penelitian

1. Membuat perencanaan audit Sistem Informasi akademik yang akan menghasilkan
dokumen dan lembar kertas yang merupakan hasil dari pengumpulan data.
2. Melaksanakan audit Sistem Informasi akademik dengan melakukan analisis Process
Capability Model, kemudian menganalisa hasil dari wawancara, dan analisis terhadap

kebutuhan sistem informasi akademik.
3. Memformulasikan hasil dari audit Sistem Informasi Akademik dengan melakukan
evaluasi terhadap kendali dan bukti yang ada, melakukan penilaian Process Capability
Model, mendokumentasikan hasil temuan, kesimpulan dan rekomendasi dari hasil audit
yang di lakukan.
4. Untuk mendapatkan sistem informasi akademik (SIAKAD) yang dapat melayani atau
meningkatkan pelayanan terhadap mahasiswa.

1.4 Pembatasan Masalah
Agar tujuan penelitian tercapai secara efektif, maka perlu adanya pembatasan masalah
sbb :
1. Pengkajian penelitian ini mengacu kepada Kerangka kerja COBIT 5 (Control
Objective For Information and Related Technology) yang di keluarkan oleh ISACA,

yaitu sebuah standar dalam pengelolaan IT.

2. Domain yang di bahas adalah Deliver, Service and Support (DSS)dan Monitor,
Evaluate and Assess (MEA)

II.

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi
“sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data di
kelompokan, di proses menjadi informasi , dan di didistribusikan kepada si pemakai ” (

kadir 2003) dari ( Hall 2001).
Dengan kata lain sistem informasi adalah sekumpulan perangkat atau komponen yang
saling berhubungan dan bekerja secara bersama-sama supaya tujuan dapat tercapai, dalam
hal ini sistem informasi yang dimaksud adalah sistem informasi yang berbasis komputer.

2.2 Audit Sistem Informasi
3

2.2.1 Definisi Audit Sistem Informasi

Menurut Weber (1999:10), seperti dikutif oleh Iwan Rijayana (2008), mengemukakan
bahwa audit sistem informasi adalah :
“Information systems auditing is the process of collecting and evaluating evidence to
determine whether a computer system safeguards assets, maintains data integrity, allows
organizational goals to be achieved effectively, and uses resources efficiently”.
Audit sistem informasi merupakan cara untuk melakukan pengujian terhadap sistem
informasi yang ada di dalam organisasi untuk mengetahui apakah sistem informasi yang
dimiliki telah sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi, menguji kemampuan dari sistem
informasi dan untuk mendeteksi kelemahan dan resiko kegagalan yang mungkin timbul.

2.2.2 Tahapan Audit Sistem Informasi
Menurut Solikin dalam Papernya“ Model Audit Sistem Informasi di Perguruan Tinggi
Menggunakan Kerangka Cobit” dari Ron Weber, terdapat 5 (lima) langkah atau tahapan audit
sistem informasi yaitu :
1. Perencanaan Audit (Planning The Audit)
Perencanaan merupakan fase pertama dari kegiatan audit, bagi auditor eksternal hal ini
artinya adalah melakukan investigasi terhadap klien untuk mengetahui apakah pekerjaan
mengaudit dapat diterima, menempatkan staff audit, menghasilkan perjanjian audit,
menghasilkan informasi latar belakang klien, mengerti tentang masalah hukum klien dan
melakukan analisa tentang prosedur yang ada untuk mengerti tentang bisnis klien dan

mengidentifikasikanresiko audit.
2. Pengujian Pengendalian (Test Of Controls)
Auditor melakukan kontrol test ketika mereka menilai bahwa kontrol resiko berada pada
level kurang dari maksimum, mereka mengandalkan kontrol sebagai dasar untuk
mengurangi biaya testing. Sampai pada fase ini auditor tidak mengetahui apakah
identifikasi kontrol telah berjalan dengan efektif, oleh karena itu diperlukan evaluasi yang
spesifik.

3. Pengujian Transaksi (Test Of Transaction)
Auditor menggunakan test terhadap transaksi untuk mengevaluasi apakah kesalahan atau
proses yang tidak biasa terjadi pada transaksi yang mengakibatkan kesalahan pencatatan
material pada laporan keuangan. Tes transaksi ini termasuk menelusuri jurnal dari sumber
dokumen, memeriksa file dan mengecek keakuratan.
4

4. Pengujian Keseimbangan atau Keseluruhan Hasil (Tests Of Balances or Overal Result)
Untuk mengetahui pendekatan yang digunakan pada fase ini, yang harus diperhatikan
adalah pengamatan harta dan kesatuan data.Beberapa jenis subtantif tes yang digunakan
adalah konfirmasi piutang, perhitungan fisik persediaan dan perhitungan ulang aktiva
tetap.

5. Penyelesaian / Pengakhiran Audit (Completion Of The Audit)
Pada fase akhir audit, eksternal audit akan menjalankan beberapa test tambahan terhadap
bukti yang ada agar dapat dijadikan laporan.

2.3 COBIT 5
Menurut ISACA (2012:15), COBIT5 merupakan generasi yang terbaru dari panduan
ISACA yang membahas mengenai tata kelola dan manajemen IT. COBIT5 ini dibuat
berdasarkan pengalaman para penggunaan COBIT selama lebih dari 15 tahun oleh banyak
perusahaan dan pengguna dari bidang bisnis, komunitas IT, risiko, asuransi, dan keamanan.
Domain dalam COBIT 5 adalah sebagai berikut :
1.

Evaluate, Direct and Monitor (EDM): Proses tata kelola ini menangani persetujuan

dengan stakeholder, optimasi resiko dan optimalisasi sumber daya termasuk praktek dan
kegiatan yang bertujuan untuk mengavaluasi strategi pilihan, memberikan arahan kepada
IT dan monitoring hasil.
2.

Align, Plan and Organise (APO): Memberikan arahan untuk solusi delivery (BAI) dan


penyediaan layanan dan dukungan (DSS). Domain ini mencakup strategi dan taktik dan
focus mengidentifikasi cara terbaik TI dapat berkontribusi dalam pencapaian tujuan
bisnis. Realisasi visi strategis perlu di rencanakan, di komunikasikan dan di kelola untuk
persepektif yang berbeda. Sebuah organisasi harus menempatkan dan mempunyai
teknologi imprastruktur yang baik.
3.

Build, Acquire and Implement ,(BAI): menyediakan solusi dan merubah layanan untuk

mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu di identifikasi di kembangkan atau di peroleh,
serta di implementasikan dan diintegrasikan kedalam proses bisnis. Perubahan dan
pemeliharaan system yang ada juga di cakup oleh domain ini, untuk memastikan bahwa
solusi yang terus memenuhi tujuan bisnis.
4.

Deliver, Service and Support (DSS): Menerima solusi dan membuatnya dapat di gunakan

sebagai pengguna akhir. Domain ini berkaitan dengan pengiriman actual dan dukungan
layanan yang di butuhkan, yang meliputi pelayanan, pengelolaan keamanan dan

5

kesinambungan, dukungan layanan bagi pengguna manajemen data dan fasilitas
operasional.
5.

Monitor, Evaluate and Assess (MEA): Memonitor semua proses untuk memastikan

bahwa arah yang di sediakan diikuti. Semua proses TI perlu di nilai secara teratur dari
waktu ke waktu untuk kualitas dan kepatuhan mereka dengan persyaratan control.
Domain ini membahas manajemen kinerja, pemantauan pengendalian internal,
kepatuhan terhadap peraturan dan tata kelola.

III.

METODE PENELITIAN

3.1 SIAKAD (Sistem Informasi Akademik) STT Mandala
Sistem informasi akademik untuk mahasiswa merupakan suatu sistem yang terintegrasi
untuk pengelolaan data nilai mahasiswa yang dapat diakses langsung oleh mahasiswa yang

bersangkutan dengan memasukan password, sistem terpadu mahasiswa memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. Tuntutan penggunaan.
b. Melihat nilai yang sudah di tempuh.
c. Melihat mata kuliah yang sudah di tempuh.
d. Menampilkan KRS, KHS yang sudah di tempuh
e. Mencetak KHS persmester

3.2 Metodologi Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang di teliti dan tujuan yang akan di capai untuk penelitian ini
maka di tentukan sistematika penelitian yang secara garis besar dapat di lihat pada gambar 3.1:

Mulai

Studi Pustaka
6
Telaah Dokumen Struktur Org
Studi Literatur Cobit 5

IV.

ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

4.1 Proses Wawancara dan Assessemnt
7

Proses audit dilakukan dengan assesment langsung dan wawancara, wawancara
dilakukan dengan pihak yang terkait untuk memperoleh informasi yang akurat dan
memahami SIAKAD di STT Mandala. Assessment langsung dimana audite langsung
menunjukan bukti yang di minta untuk setiap proses yang di audit, assessment langsung
dilakukan karena lebih efektif, dilihat dari domain yang di audit, jadi untuk mempermudah
dan mendapatkan hasil audit yang valid, maka assesment dilakukan secara langsung
dengan pihak yang terkait dan pihak yang berwenang dalam pengelolaan SIAKAD di STT
Mandala.

4.2 Proses Penilaian Capability Level Proses COBIT
Berdasarkan pemetaan proses COBIT dengan menggunakan Domain DSS dan MEA,
terdapat 9Proses COBIT yang akan diukur Capability Level-nya. Dalam melakukan penilaian
capability level proses COBIT, masing-masing proses dicek secara bertahap apakah proses

tersebut telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi pada masing-masing
level, mulai dari level 1 sampai dengan level 5. Selain itu, terdapat ketentuan kategori dari hasil
penilaian di tiap levelnya, yaitu suatu proses cukup meraih kategori Largely achieved (L)
dengan range nilai berkisar 50-85% atau Fully achieved (F) dengan range nilai berkisar 85%100% untuk dapat dinyatakan bahwa proses tersebut telah meraih suatu level kapabilitas
tersebut, namun proses tersebut harus meraih kategori Fully achieved (F) untuk dapat
melanjutkan penilaian ke level kapabilitas berikutnya.

4.3 Hasil Perhitungan Capability Level
Dari hasil audit tehadap sistem informasi akademik (SIAKAD) STT Mandala Bandung
yang telah dilakukan, didapatkan tingkat kapabilitas dari sistem tersebut. Dimana target
capability level untuk seluruh proses pada Sistem Informasi Akademik STT Mandala Bandung

adalah 3,00 atau berada pada level 3 ( Established ).

8

3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
DSS01 DSS02 DSS03 DSS04 DSS05 DSS06 MEA01 MEA02 MEA03
LEVEL YANG DICAPAI
LEVEL TARGET
GAP

Gambar 4.1 Grafik Pencapaian Capability Level COBIT Process

Pada gambar 4.1 dapat terlihat bahwa hasil audit yang dilakukan terhadap 9 proses dari
domain DSS dan MEA pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) STT Mandala Bandung,
terdapat 1 proses yang mencapai level 3 – Established, yaitu proses DSS05 Manage Security
Services. 1 proses yang mencapai level 2 – Managed, yaitu DSS02 Manage Service Requests
and Incidents. Dan 7 proses yang berada di level 1, yaitu proses DSS01 Manage Operations,

DSS03Manage Problems, DSS04 Manage Continuity, DSS06 Manage Business Process
Controls, MEA01, MEA02, dan MEA03.
Capability Level yang diperoleh dari hasil audit sistem informasi akademik (SIAKAD)

STT Mandala Bandung adalah 1,33. Atau dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akademik
(SIAKAD) STT Mandala Bandung saat ini berada pada level 1 – Performed, dan memiliki Gap
antara Capability Level yang ditargetkan dengan Capability Level yang diperoleh saat ini
adalah 1,67.

4.4 Penyusunan Rekomendasi
Pencapaian Level 1
Disarankan pada institusi untuk membuat daftar output proses yang belum ditemukan untuk
standar level 1 yaitu sebagai berikut:
1. DSS01 – Manage Operations
2. DSS03 – Manage Problems
9

3. DSS04 – Manage Continuity
4. DSS06 – Manage Business Process Controls
5. MEA01 – Monitor, Evaluate, and Assess Performance and Conformance
6. MEA02 – Monitor, Evaluate, and Assess System of Internal Control
7. MEA03 – Monitor, Evaluate, and Assess Compliance With External Requirements
Pencapaian Level 2
Tahap berikutnya disarankan pada STT Mandala Bandung untuk membuat daftar
output proses yang belum ditemukan untuk standar level 2 pada proses Manage Service
Requests and Incidents

Pencapaian level 3
Dalam upaya mencapai target capability level perusahaan, disarankan perusahaan
membuat SOP demi tercapainya persyaratan level 3 untuk proses DSS05 – Manage Security
Services.

Level 3 untuk setiap proses cobit memiliki output proses yang sama dan terbagi menjadi
dua bagian yaitu Established Process dan Process Deployment agar perusahaan dapat
memenuhi kriteria level 3.

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengevaluasian yang lakukan dalam penelitian pada Pengelolaan sistem
informasi akademik Sekolah Tinggi Teknologi Mandala/ SIAKAD STT Mandala Bandung
dapat di simpulkan beberapa Kesimpulan sebagai berikut :
1. Audit sistem informasi akademik di Sekolah Tinggi Teknologi Mandala dilakukan
menggunakan COBIT 5 Framework dan berdasarkan hasilnya menunjukan bahwa
capability level pengelolaan sistem informasi akademik Sekolah Tinggi Teknologi

Mandala saat ini berada pada level 1 – Performed, dan memiliki Gap antara Capability
Level yang ditargetkandengan Capability Level yang diperoleh saat ini adalah 1,67.

2. Pengukuran tingkat kapabilitas proses Sistem Informasi akademik di STT Mandala dengan
menggunakan kerangka COBIT 5 dari 9 Proses, diperoleh tingkat kapabilitasnya saat ini
tidak ada proses yang berada di level 0, ada 7 proses yang berada di level 1, 1 proses yang
berada di level 2 dan 1 proses yang berada di level 3. SIAKAD STT Mandala Bandung
masih dikategorikan kurang baik berdasarkan dengan hasil pengevaluasian yang sesuai
dengan target yang mereka tentukan saat ini yaitu level 3.
10

5.2 Saran
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, adapun saran-saran yang perlu
dipertimbangkan untuk meningkatkan pengelolaan teknologi informasi yang ada di dalam
perusahaan adalah:
1. STT Mandala Bandung di sarankan berfokus untuk pencapaian level 3 yang telah dijadikan
target pencapaian capability level SIAKAD. Dengan memperbaiki dan melengkapi semua
output dari proses-proses yang belum tercapai di level 1, proses-proses di level 2 kemudian
diikuti dengan perbaikan proses untuk mencapai level 3 yang menjadi target pencapaian
STT Mandala Bandung
2. STT Mandala Bandung disarankan melakukan audit sistem informasi secara internal
maupun eksternal baik SIAKAD maupun Sistem informasi lainnya untuk mengetahui
pencapaian kapabilitas tiap proses.
3. STT Mandala Bandung disarankan menggunakan COBIT 5 process Capability Model
dimana COBIT 5 framework dapat digunakan untuk mengukur kapabilitas SIAKAD di
STT Mandala Bandung
4. Pengukuran yang sudah dilaksanakan di dua domain yaitu MEA dan DSS maka STT
Mandala Bandung disarankan untuk mengukur juga domain yang lain seperti BAI,APO,
EDM

DAFTAR PUSTAKA
Andri Hendriadi Ade, T. Siwi Kun, Jajuli M, Pengukuran Kinerja Sistem Informasi Akademik
Dengan menggunakan Kerangka Kerja Cobit 4.1 pada Domain Pland and Organize di
Universitas Singaperbangsa Karawang , Majalah Ilmiah Solusi UNSIKA, ISSN 141286676 Vol 10 No 22, Edisi Mar-Mei 2012.
Efe Ahmet, Cobit 5 Frameworks as a Model For The Regional Develovment Agencies In
Turkey, International Journal Of e-Business and e-Governance Studies Vol 5, No 1, 2013
ISSN: 2146-0744.
Fitrianah Devi danSucahyoYudhoGiri, Audit Sistem Informasi/ Teknologi Informasi dengan
kerangka Cobit untuk evaluasi Manajemen Teknologi Informasi Di Universitas XYZ,
Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, Volume 4, Nomor 1, ISBN 1412-8896.
Gondodiyoto, Sanyoto, 2007, Audit Sistem informasi + Pendekatan CobIT, Edisi
Revisi,MitraWacana Media, Jakarta.
ISACA. (2012). COBIT 5 A Business Framework for the Governance and Management of
Enterprise IT. USA: ISACA.
11

ISACA, (2012).COBIT 5 Implementation. USA: ISACA.
ISACA, (2012).COBIT 5 Enabling Processes. USA: ISACA.
ISACA, (2013), Proses Asesment ModelUSA: ISACA.
IndrayaniEntin, Pengelolaan system Informasi akademi kperguruan Tinggi Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi, Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 12 No. 1 April 2011.
Kadir Abdul, 2003, PengantarSistemInformasi, Jogjakarta, Andi Offset.
Maria EvidanEndangHaryani, Audit Model Development of Academik Information sistem,
International Refereed Research Journal, Vol.– II, Issue –2,April 2011.
Mario Spremic, Marijana Ivanov danBozidarJacovic, Using CobiT Methodology in
Information System Auditing: Evidences from measuring the level of Operational Risks in
Credit Institutions, ISBN: 978-1-61804-066-4.
Omari, Al Loali and Barners Paul, Optimising COBIT 5 for IT Governance: Examples from
the Public Sector, 2nd. International Conference on Applied and Theoretical Information
Systems Research, December 27-29, 2012, Taipei, Taiwan.
Solikin, Model Audit Sistem Informasi di Perguruan Tinggi dengan Menggunakan Kerangka
CobIT, Paper 2004, STMIK AMIK Bandung.
Sultani, Pengembangan Aplikasi Audit Sistem Informasi Berdasarkan Cobit FrameWork di
Rumah Sakit XXX, Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012,
ISBN 979 - 26 - 0255 – 0.
.
STT Mandala, 2010, Borang Unit Pengelola Program Studi, Pustaka STT mandala.
Tolga Mataracioglu and SevgiOzkan, Governing Information Security in Conjuction with
Cobit and ISP 27001, Jurnal, Department of Information Systems, 06531, Ankara,
TURKEY.
Weber, Ron, 1999, Information System Control and Audit, Prentice Hall.

12