Sejarah Munculnya Sistem Informasi Dalam

SEJARAH MUNCULNYA SISTEM INFORASI
DALAM BENTUK TULISAN DARI MASA
PRASEJARAH HINGGA SEKARANG

Oleh :
NIM

: 120030027

NAMA

: Christian Iswahyudi

KELAS

: AB123

MATA KULIAH

: Konsep Sistem Informasi


PROGRAM STUDI

: Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER
(STMIK) STIKOM BALI
2013

Manusia mulai mempertukarkan informasi sejak dahulu kala, sekitar 3000 tahun sebelum
masehi. Awal sejarah perkembangan sistem informasi dimulai dari era ini. Pada dahulu
kala cara untuk mempertukarkan informasi itu adalah dengan menuliskannya pada sebua
batu, kayu, papirus atau tanah liat atau bahkan membuat gambar-gambar yang “tak bermakna”
di dinding-dinding gua serta peletakan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti – prasasti.
Tanpa langkah yang dilakukan oleh manusia kuno pada jaman dahulu, tidak akan ada
perangkat teknologi canggih yang kini dimiliki oleh manusia seperti komputer, handphone
dan terlebih lagi internet telah menjadi alat paling cepat untuk menukarkan informasi yang
diperoleh.
Untuk mengetahui perkembangan sistem informasi, maka sebaiknya kita membagi menjadi 3
era. Yaitu era pra-sejarah, sejarah dan era modern.


 Masa Pra Sejarah (…s/d 3000 SM)

Masa pra-sejarah jika didefinisikan adalah sebuah zaman di mana sejarah belum terbentuk
atau zaman dimana manusia belum mengenal atau membuat tulisan sehingga sejarah pada
zaman itu tidak diwariskan melalui tulisan.
Pada masa pra-sejarah teknologi informasi digunakan sebagai sistem untuk pengenalan
bentuk-bentuk yang ingin dikenali. Informasi yang didapatkan kemudian digambarkannya
pada dinding-dinding gua atau tebing-tebing bebatuan. Pada masa pra-sejarah sudah dimiliki
kemampuan

mengidentifikasi

benda-benda

yang

ada

disekitar


lingkungan

dan

mepresentasikannya dalam berbagai bentuk yang kemudian dilukis pada dinding gua tempat
tinggal mereka.
Mengkomunikasikan informasi dengan gambar/lukisan menjadi pilihan yang baik
karena kemampuan berbahasa pada waktu itu hanya berkisar pada suara dengusan dan isyarat
tangan. Perkembangan selanjutnya mereka mulai menggunakan alat-alat yang menghasilkan
bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap
sebagai alat pemberi peringatan terhadap keadaan tertentu seperti keadaan bahaya.

 Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
Masa sejarah adalah zaman ketika manusia sudah atau mulai mengenal bentuk tulisan.
Pada masa sejarah, teknologi informasi berkembang pada masyarakat kalangan atas seperti
para kepala suku atau kelompok dan sering digunakan pada kegiatan tertentu seperti upacara,
dan ritual. Teknologi informasi belum digunakan secara masal seperti yang kita kenal
sekarang ini.


1)

Masa Tahun 3000SM

Pada masa ini orang mulai mengenal simbol atau tulisan dan ditemukan pertama kali simbol
untuk informasi, digunakan oleh Bangsa Sumeria. Tulisan yang digunakan waktu itu berupa
simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf yang
digunakan sudah mempunyai bunyi atau nada yang berbeda dalam penyebutannya untuk
setiap bentuk, sehingga sudah mampu membentuk kata, kalimat bahkan menjadi sebuah
bahasa.

2)

Masa Tahun 2900 SM

Pada masa ini ditemukan bahwa Bangsa Mesir Kuno sudah mengenal dan menggunakan
huruf yang disebut Hierogliph. Huruf hierogliph sudah merupakan bahasa simbol untuk
sebuah ungkapan. Untuk setiap ungkapan dinyatakan dengan simbol yang berbeda, dan
apabila digabungkan menjadi satu maka akan mempunyai cara pengucapan dan arti tersendiri.
Bentuk tulisan dan bahasa hierogliph ini lebih maju dan lengkap dibandingkan dengan tulisan

bangsa Sumeria.

3)

Masa Tahun 500 SM

Masa ini ditandai dengan pengenalan pada media informasi yang sebelumnya menggunakan
lempengan tanah liat. Pada masa ini manusia sudah mengenal media untuk menyimpan
informasi yang lebih baik dengan serat pohon. Serat papyrus yang berasal dari pohon Papyrus
yang tumbuh disekitar sungai nil ini dijadikan media menulis/media informasi pada masa itu.
Serat papyrus lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah sebagai media
informasi. Selanjutnya serat papyrus merupakan cikal bakal media yang kita kenal sekarang
ini yaitu media kertas.

4)

Masa Tahun 105M

Pada masa ini, bangsa China berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa
China pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat dari serat

bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini
juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang
ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap.

 Masa Modern (1400 M s/d Sekarang)
1)

Masa Tahun 1455
Masa ini ditandai dengan upaya menciptakan mesin cetak. Pasa masa ini manusia

sudah menggunakan mesin cetak yang berupa plat huruf yang tebuat dari besi. Kemudian plat
tersebut diganti dengan bingkai yang tebuat dari kayu yang dikembangkan dikembangkan
untuk pertama kali oleh Johann Gutenberg.
2)

Tahun 1830
Augusta Lady Byron Menulis program komputer yang pertama didunia berkerjasama

dengan Charles Babbage menggunakan mesin Analytical-nya.Yang didesain mampu
memasukan data, mengolah data dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu.

Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya
lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital, 94 tahun sebelum komputer digital pertama
ENIAC I dibentuk.

3)

Tahun 1837
Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode morse bersama Sir

William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode sederhana
untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik
melalui kabel tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim dengan baik hanya berada
dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu
lemah untuk direkam. Kemudian, Morse membangun peralatan relai yang ditempatkan di
setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang
diterima dan mengirimnya kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang
dioperasikan secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk
bisnis yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti surat
kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api.
4)


Tahun 1877
Pada 1877, Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang

dipergunakan pertama kali secara umum. Pada 1879, sistem pemanggilan telepon mulai
menggunakan nomor yang menggantikan sistem pemanggilan nama. Hal ini untuk mencegah
operator yang tidak mengenal semua pelanggan. Sistem penomoran telepon menggunakan
huruf dan angka, dimana nomor telepon menggunakan sistem dua huruf dan lima digit angka.
5)

Tahun 1889
Pada 1889, Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan

penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan
perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus yang dilakukan pada 1880
membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya
populasi, Biro Sensus tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk
menyelesaikan perhitungan sensus.
6)


Tahun 1931
Pada 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan

persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks
yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Mesin tersebut sangat
besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan proses
perhitungan.

7)

Tahun 1939
Pada 1939, Dr. John V. Atanasoff dan dibantu oleh Clifford Berry berhasil

menciptakan komputer elektronik digital pertama. Hingga kini, komputer terus mengalami
perkembangan sehingga menjadi semakin canggih dan efisien.
8)

Tahun 1973 – 1990
Pada masa ini, istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper tentang TCP/IP.


Secara harfiah, internet (interconnected networking) diartikan sebagai rangkaian komputer
yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang membentuk internet
diawali pada 1969 sebagai ARPANET yang dibangun oleh ARPA (United States
Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal

yang disumbang oleh ARPANET di antaranya adalah kaedah rangkaian tanpa pusat
(decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).
Pada 1981, National Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET
dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan.
Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP.
Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal sekarang. Kemudian pada 1986, IETF
mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antara DARPA,
ARPANET, DDN, dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah berkembang dan
menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.
9)

Tahun 1991 – Sekarang
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN memungut bayaran

dari para anggotanya untuk menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992, mulai terbentuk

komunitas internet dan diperkenalkannya istilah World Wide Web (www) oleh CERN. Pada
1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut
direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network
Solution Inc), dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada 1994, pertumbuhan

internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan
manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pada 1995,
perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di
backbone. Langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi, khususnya internet dan

penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih yang berguna
untuk kehidupan manusia.

Alphabet

Bahasa tulis merupakan salah satu indikator yang membedakan antara masa awal
sejarah dan prasejarah. Perkembangan bahasa tulis bermula sejak sebelum Masehi, di mana
awalnya manusia menggunakan bahasa gambar untuk berkomunikasi. Bangsa Afrika dan
Eropa mengawali pada tahun 3500-4000 sebelum Masehi dengan membuat lukisan di dinding
gua.
Perkembangan cara berkomunikasi melalui tanda dan gambar berkembang terus. Sekitar
tahun 3100 SM, bangsa Mesir menggunakan pictograph sebagai simbol-simbol yang
menggambarkan sebuah objek. Komunikasi dengan menggunakan gambar berkembang dari
pictograph hingga ideograph, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan yang
lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain.

Perpindahan yang mendasar dari bahasa gambar dan tanda yang dibunyikan ( pictograf,
ideograph – menunjukan benda serta gagasan ) hingga bahasa tulisan yang dapat dibunyikan
dan memiliki arti ( Phonograph – setiap tanda atau huruf menandakan bunyi ) dapat
disaksikan pada sistem alfabet Phoenician pertama yang diperkenalkan pada tahun 1300

sebelum Masehi. Alfabet ini terdiri dari 23 simbol yang sangat sederhana dan terbatas hanya
sebagai perwakilan unsur bunyi. Sebagai contoh, huruf pertama dari alfabet Phoenician
berupa gambar sederhana dari kepala banteng, yang dalam bahasa mereka disebut Aleph, dan
kemudian kata ini mewakili bunyi dari huruf ‘A’.
Bangsa Yunani kemudian mengadaptasi sistem alfabet ini ke dalam struktur anatomi huruf
yang lebih teratur dengan menerapkan bentuk-bentuk geometris. Perkembangan yang
terpenting dari sistem alfabet ini adalah penerapan pola membaca dari arah kiri ke kanan
(Alfabet Phoenician dari kanan ke kiri). Istilah Alfabet (Alphabet) berasal dari singkatan 2
huruf pertama dalam sistem alfabet Yunani, yaitu Alpha dan Beta. Sistem alfabet kemudian
terus berkembang hingga akhirnya bangsa Romawi menyempurnakan ke dalam bentuk huruf
yang sebagaimana kita kenal dan gunakan sekarang.

Huruf Roman atau yang sering kita sebut sebagai huruf latin memiliki jumlah 26 huruf yang
diterapkan sejak abad pertengahan dan digunakan sebagai alfabet dalam bahasa Inggris
kontemporer.

Manusia telah mengupayakan berbagai cara terbaik untuk dapat berkomunikasi lewat tulisan,
melalui penggunaan berbagai perangkat dan media. Sejak masa prasejarah, lukisan dinding di
gua ditorehkan dengan arang dan pictograph dibuat di atas kepingan tanah liat, hingga bangsa
Mesir akhirnya menemukan kertas yang terbuat dari tanaman papyrus. Bangsa Cina memberi
kontribusi yang penting dicatat yaitu pada tahun 105, dengan hadirnya Ts’ai Lun seorang ahli
pembuat kertas. Sebelumnya mereka menulis di atas selembar katu dengan menggunakan
pena bambu, baru pada abad ke 7 bangsa Cina menemukan teknik cetak timbul dengan
menggunakan tinta.

Penemuan mesin cetak dengan sistem movable type pada tahun 1450 oleh Johann
Gensfleisch Gutenberg dari Jerman, telah membawa banyak perubahan yang pesat dalam
sejarah tipografi, terutama dalam teknik pencetakan, pengukuran serta produksi.

Melalui sistem dan subsistem yang kompleks, Johann Gutenberg mengembangkan teknik
cetak yang dibuat di atas permukaan bahan metal yang diukir (engraving). Setiap huruf,
angka, tanda baca, serta ruang vertikal dan horizontal yang terdapat diantara huruf-huruf
dibentuk satu per satu. Guna mencapai akurasi serta mempercepat proses kerja pada saat

pencetakan di atas kertas, Gutenberg memerlukan hampir 50.000 blok metal yang terdiri dari
berbagai macam jenis huruf (metal type).

Pencetakan dengan movable type digunakan hampir selama 400 tahun dengan berbagai
macam penyempurnaan terhadap sistem yang telah diciptakan oleh Johann Gutenberg. Pada
tahun 1886, Ottmarr Mergenthaler, dari Jerman menemukan mesin typecasting yang cara
kerjanya adalah dengan memasang sejumlah huruf yang disusun per baris (linecasting).
Mesin temuan Mergenthaler ini disebut dengan Linotype, yang berasal dari kata “Line of
Type”. Mesin teknologi cetak tinggi ini masih digunakan sampai saat ini.
Generasi selanjutnya dari teknologi typecasting adalah phototypesetting yang menggunakan
proses film sebelum naskah ditransfer ke lempeng cetakan. Mesin phototypesetting yang
menggunakan proses film sebelum naskah di transfer ke lempeng cetakan. Mesin
phototypesetting dari Intertype Fotosetter yang dibuat oleh Herman Freud, dikeluarkan pada
tahun 1946 di Jerman. Teknologi yang dikenal dengan istilah cetak datar atau offset ini jauh
lebih murah dan efisien bila dibandingkan dengan typecasting yang sebagian besar pekerjaan
masih dilakukan dengan tangan.

Teknik pra-cetak analog yang menggunakan lempengan (plate) sedikit demi sedikit mulai
tergeser oleh teknik pra-cetak digital (digital pre-press). Sedangkan perambahan teknologi
digital dalam dunia tipografi dimulai pada tahun 1973 oleh perusahaan URW dari Hamburg,
Jerman, dengan produknya yang bernama IKARUS. Teknologi ini berfungsi untuk membuat
huruf digital sehingga dapat digunakan dalam sistem komputer.

Kemajuan teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe System merilis
PostScript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporation mengeluarkan
TrueType Font. PostScript Font dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau yang disebut
font.

Hadirnya beragam jenis personal komputer dan perangkat lunak yang semakin canggih, serta
ditambah dengan meningkatnya apresiasi dari para perancang grafis dan masyarakat umum,
merupakan penyebab terjadinya lonjakan kebutuhan terhadap huruf digital.

Sejak akhir tahun delapan-puluhan, para perancang huruf (type designers) di berbagai negara
seperti di Amerika, Jerman, Rusia, Swiss, dan Jepang, telah menggunakan teknologi

komputer sebagai perangkat kerja utama mereka. Kontribusi perancangan huruf digital bukan
hanya berasal dari perorangan saja, karena saat ini banyak sekali ditemukan perusahaanperusahaan yang bergerak dalam bisnis perancangan serta produksi huruf digital (Type
Foundry) seperti Emigre. Font Bureau, T-26 dan Agfa yang beroperasi di Amerika, serta
Linotype-Hell AG, di Jerman

Kesimpulan
Berdasarkan kebutuhan untuk berinteraksi sehari-hari, manusia senantiasa berupaya
mencari dan menciptakan sistem dan alat untuk berinteraksi, mulai dari gambar (bentuk
lukisan), isyarat (tangan, asap, dan bunyi), huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan
telepon dan internet. Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia sebenarnya
seiring dengan peradaban manusia itu sendiri yang sekarang sampai pada Teknologi
Informasi. Informasi yang dibutuhkan, senantiasa dikekola, disampaikan juga terus
dikembangkan, dari informasi yang sederhana seperti sekedar menggambarkan sesuatu yang
bersifat indiidual, sampai pada informasi strategis seperti taktik bertempur.
Pada masa pra-sejarah, teknologi informasi digunakan sebagai sistem untuk
pengenalan bentuk-bentuk yang ingin dikenali. Pengembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang Informasi pada masa Perang Dunia 2 yang digunakan untuk kepentingan pengiriman
dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape. Pada
masa sejarah, teknologi informasi berkembang pada masyarakat kalangan atas seperti para
kepala suku atau kelompok. Pada masalah itu teknologi digunakan pada kegiatan tertentu
seperti upacara, dan ritual. Pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai
merambah hingga ke dalam segala aspek kehidupan manusia dan menjadi sebuah bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari manusia itu sendiri.