Perang Dunia II Tinjauan Umum
Latar Belakang
Perang Dunia I membuat perubahan besar pada peta politik, dengan kekalahan Blok
Sentral, termasuk Austria-Hongaria, Jerman, danKesultanan Utsmaniyah; dan perebutan
kekuasaan oleh Bolshevik di Rusia pada tahun 1917. Sementara itu, negara-negara Sekutu yang
menang seperti Perancis, Belgia, Italia, Yunani, dan Rumania memperoleh wilayah baru, dan
negara-negara baru tercipta setelah runtuhnya Austria-Hongaria, Kekaisaran Rusia,
dan Kesultanan Utsmaniyah.
Meski muncul gerakan Pasif setelah perang, kekalahan ini masih membuat
nasionalisme iredentis dan revanchis pemain utama di sejumlah negara Eropa. Iredentisme dan
revanchisme punya pengaruh kuat di Jerman karena kehilangan teritori, koloni, dan keuangan
yang besar akibat Perjanjian Versailles. Menurut perjanjian ini, Jerman kehilangan 13 persen
wilayah dalam negerinya dan seluruhkoloninya di luar negeri, sementara Jerman dilarang
menganeksasi negara lain, harus membayar biaya perbaikan perang, dan membatasi ukuran dan
kemampuan angkatan bersenjata negaranya Pada saat yang sama, Perang Saudara
Rusia berakhir dengan terbentuknya Uni Soviet.
Kekaisaran Jerman bubar melalui Revolusi Jerman 1918–1919 dan sebuah pemerintahaan
demokratis yang kemudian dikenal dengan nama Republik Weimar dibentuk. Periode
antarperang melibatkan kerusuhan antara pendukung republik baru ini dan penentang garis keras
atas sayap kanan maupun kiri. Walaupun Italia selaku sekutu Entente berhasil merebut sejumlah
wilayah, kaum nasionalis Italia marah mengetahui janji-janji Britania dan Perancis yang
menjamin masuknya Italia ke kancah perang tidak dipenuhi dengan penyelesaian damai. Sejak
1922 sampai 1925, gerakan Fasis pimpinan Benito Mussolini berkuasa di Italia dnegan agenda
nasionalis, totalitarian, dan kolaborasionis kelas yang menghapus demokrasi perwakilan,
penindasan sosialis, kaum sayap kiri dan liberal, dan mengejar kebijakan luar negeri agresif yang
berusaha membawa Italia sebagai kekuatan dunia "Kekaisaran Romawi Baru".
Di Jerman, Partai Nazi yang dipimpin Adolf Hitler berupaya mendirikan pemerintahan
fasis di Jerman. Setelah Depresi Besar dimulai, dukungan dalam negeri untuk Nazi meningkat
dan, pada tahun 1933, Hitler ditunjuk sebagai Kanselir Jerman. Setelah kebakaran Reichstag,
Hitler menciptakan negara satu partai totalitarian yang dipimpin Partai Nazi. Kebakaran
Reichstag adalah peristiwa penting pada pendirian Jerman Nazi. Terjadi pada pukul 21:15 di
malam 27 Februari 1933, sebuah badan pemadam kebakaran di Berlin menerima panggilan
alarm bahwa Gedung Reichstag, lokasi majelis Parlemen Jerman dibakar. Kebakaran bermula di
Kamar Sesi, dan saat polisi dan pemadam kebakaran tiba, Kamar Deputi terbakar. Di luar
ruangan ditemukan Marinus van der Lubbe, seorang yang berkebangsaan dari Belanda,
anggota komunis dewan dan tukang batu pengangguran yang saat itu tiba di Jerman, katanya
mengusung kegiatan politik. Kebakaran itu digunakan sebagai bukti bahwa komunis memulai
plot terhadap pemerintah Jerman. Sebagai akibatnya, 4000 komunis ditangkap.
Karena tidak memiliki kekuatan untuk melawan Jepang, Cina meminta bantuan Liga
Bangsa-Bangsa. Jepang menarik diri dari Liga Bangsa-Bangsa setelah dikecam atas tindakannya
terhadap Manchuria. Kedua negara ini kemudian bertempur di Shanghai, Rehe,
dan Hebei sampai Gencatan Senjata Tanggu ditandatangani tahun 1933. Setelah itu, pasukan
voluntir Cina melanjutkan pemberontakan terhadap agresi Jepang di Manchuria, dan Chahar dan
Suiyuan.
Di Jerman Adolf Hitler, setelah upaya gagal menggulingkan pemerintah Jerman tahun
1923, menjadi Kanselir Jerman pada tahun 1933. Ia menghapus demokrasi, menciptakan revisi
orde baru radikal dan rasis, dan segera memulai kampanye persenjataan kembali. Sementara itu,
Perancis, untuk melindungi aliansinya, memberikan Italia kendali atas Ethiopia yang diinginkan
Italia sebagai jajahan kolonialnya. Situasi ini memburuk pada awal 1935 ketika Teritori
Cekungan Saar dengan sah bersatu kembali dengan Jerman dan Hitler menolak Perjanjian
Versailles, mempercepat program persenjataan kembalinya dan memperkenalkan wajib militer.
Berharap mencegah Jerman, Britania Raya, Perancis, dan Italia membentuk Front Stresa.
Uni Soviet, khawatir akan keinginan Jerman mencaplok wilayah luas di Eropa Timur, membuat
perjanjian bantuan bersama dengan Perancis. Sebelum diberlakukan, pakta Perancis-Soviet ini
perlu melewati birokrasi Liga Bangsa-Bangsa, yang pada dasarnya menjadikannya tidak
berguna. Akan tetapi, pada bulan Juni 1935, Britania Raya membuat perjanjian laut
independen dengan Jerman, sehingga melonggarkkan batasan-batasan sebelumnya. Amerika
Serikat, setelah mempertimbangkan peristiwa yang terjadi di Eropa dan Asia,
mengesahkan Undang-Undang Netralitas pada bulan Agustus. Pada bulan Oktober, Italia
menginvasi Ethiopia, dan Jerman adalah satu-satunya negara besar Eropa yang mendukung
tindakan tersebut. Italia langsung menarik keberatannya terhadap tindakan Jerman
menganeksasi Austria.
Hitler menolak Perjanjian Versailles dan Locarno dengan meremiliterisasi Rhineland pada bulan
Maret 1936. Ia mendapat sedikit tanggapan dari kekuatan-kekuatan Eropa lainnya. Ketika Perang
Saudara Spanyol pecah bulan Juli, Hitler dan Mussolini mendukung pasukan Nasionalis yang
fasis dan otoriter dalam perang saudara mereka melawan Republik Spanyol yang didukung
Soviet. Kedua pihak memakai konflik ini untuk menguji senjata dan metode peperangan baru,
berakhir dengan kemenangan Nasionalis pada awal 1939. Bulan Oktober 1936, Jerman dan
Italia membentuk Poros Roma-Berlin. Sebulan kemudian, Jerman dan Jepang
menandatangani Pakta Anti-Komintern, namun kelak diikuti Italia pada tahun berikutnya. Di
cina, setelah Insiden Xi'an, pasukan Kuomintang dan komunis menyetujui gencatan senjata
untuk membentuk front bersatudan sama-sama melawan Jepang.
Peristiwa Penting Sebelum Pecahnya Perang Dunia II
Invasi Italia ke Ethiopia Perang Italia-Abisinia(Ethiopia) Kedua adalah perang
kolonial singkat mulai bulan Oktober 1935 sampai Mei 1936. Perang ini terjadi antara
angkatan bersenjata Kerajaan Italia (Regno d'Italia) dan angkatan bersenjata Kekaisaran
Ethiopia (juga disebut Abisinia). Perang ini berakhir dengan pendudukan militer di
Ethiopia dan aneksasinya ke koloni baru Afrika Timur Italia (Africa Orientale Italiana,
atau AOI); selain itu, perang ini membuka kelemahan Liga Bangsa-Bangsa sebagai
kekuatan pelindung perdamaian. Baik Italia dan Ethiopia adalah negara anggota, tetapi
Liga ini tidak berbuat apa-apa ketika negara pertama jelas-jelas melanggar Artikel
X yang dibuat oleh Liga Bangsa Bangsa
Perang Saudara di Spanyol (1937-1939) Jerman dan Italia memberi dukungan
kepada kebangkitan Nasionalis yang dipimpin Jenderal Francisco Franco di Spanyol. Uni
Soviet mendukung pemerintah yang sudah berdiri, Republik Spanyol, yang memiliki
kecenderungan sayap kiri. Baik Jerman dan Uni Soviet memakai perang proksiini sebagai
kesempatan menguji senjata dan taktik baru mereka. Pengeboman Guernica yang
disengaja oleh Legiun Condor Jerman pada April 1937 berkontribusi pada kekhawatiran
bahwa perang besar selanjutnya akan melibatkan serangan bom teror besar-besaran
terhadap warga sipil.
Invasi Jepang ke Cina (1937) Pada bulan Juli 1937, Jepang mencaplok bekas ibu kota
kekaisaran Cina Beijing setelah memulai Insiden Jembatan Marco Polo, yang menjadi
batu pijakan kampanye Jepang untuk menjajah seluruh wilayah Cina.[32] Uni Soviet
segera
menandatangani pakta
non-agresi
dengan
Cina untuk
memberi
dukungan material yang secara efektif mengakhiri kerja sama Cina dengan
Jerman sebelumnya. Generalissimo Chiang
Kai-shekmengerahkan pasukan
terbaiknya untuk mempertahankan Shanghai, tetapi setelah tiga bulan bertempur,
Shanghai jatuh. Jepang terus menekan pasukan Cina, mencaplok ibu kota Nanking pada
Desember 1937 dan melakukan Pembantaian Nanking.Pada bulan Juni 1938, pasukan
Jepang menghentikan serbuan Jepang dengan membanjiri Sungai Kuning; manuver ini
memberikan waktu bagi Cina untuk mempersiapkan pertahanan di Wuhan, namun kota
ini berhasil direbut pada bulan Oktober. Kemenangan militer Jepang gagal menghentikan
pemberontakan Cina yang menjadi tujuan Jepang. Pemerintahan Cina pindah ke
pedalaman di Chongqing dan melanjutkan perang.
Invasi Jepang ke Uni Soviet dan Mongolia (1938) Pada tanggal 29 Juli 1938, Jepang
menyerbu Uni Soviet dan kalah di Pertempuran Danau Khasan. Meski pertempuran
tersebut dimenangkan Soviet, Jepang menyebutnya seri dan buntu, dan pada tanggal
11 Mei 1939, Jepang memutuskan memindahkan perbatasan Jepang-Mongolia
sampai Sungai Khalkhin Gol melalui pemaksaan. Setelah serangkaian keberhasilan awal,
serangan Jepang di Mongolia digagalkan oleh Pasukan Merah yang menandakan
kekalahan besar pertama Angkatan Darat Kwantung Jepang.
Pertempuran ini meyakinkan sejumlah faksi pemerintahan Jepang bahwa mereka harus
fokus berkonsiliasi dengan pemerintah Soviet demi menghindari ikut campur Soviet
dalam perang melawan Cina dan mengalihkan perhatian militer mereka ke selatan, yaitu
ke jajahan Amerika Serikat dan Eropa di Pasifik, serta mencegah penggulingan pemimpin
militer Soviet berpengalaman seperti Georgy Zhukov, yang kelak memainkan peran
penting dalam mempertahankan Moskwa.
Jalannya Perang Dunia II
Pada tanggal 1 September 1939, Jerman dengan 53 divisi dan didukung oleh 1600
pesawat tempur melewati perbatasan dan menyerang Polandia. Inggris dan Perancis kemudian
memberikan ultimatum kepada Jerman pada tanggal 2 September 1939 tapi tidak diindahkan
oleh Jerman sehingga pada ta\tanggal 3 September, Perancis dan Britania Raya, diikuti negaranegara Persemakmuran, menyatakan perang terhadap Jerman.Serangan pertama RAF terhadap
armada laut Jerman pada tanggal 4 September 1939.Britania dan Perancis juga mulai memblokir
perairan Jerman pada tanggal 3 September untuk melemahkan ekonomi dan upaya perang negara
ini. Tanggal 17 September, setelah menandatangani gencatan senjata dengan Jepang, Soviet juga
menyerbu
Polandia. Wilayah
Polandia
terbagi
antara Jerman dan Uni
Soviet,dengan Lituania dan Slowakia mendapat bagian kecil. Pada 10 september Inggris
mengirim 160.000 tentara dan 24.000 kendaraan dan alat berat ke Perancis dibawah komando
Jendral Lord Gort
Polandia tidak menyerah; mereka mendirikan Negara Bawah Tanah Polandia di
Rumania dan Pasukan Dalam Negeri bawah tanah, dan terus berperang bersama Sekutu di semua
front di luar Polandia. Sekitar 100.000 personil militer Polandia diungsikan ke Rumania dan
negara-negara Baltik, sebagian besar tentara tersebut kemudian berperang melawan Jerman di
teater perang yang lain
Setelah invasi Polandia dan perjanjian Jerman-Soviet atas Lituania, Uni Soviet
memaksa negara-negara Baltik mengizinkan mereka menempatkan tentara Soviet di negara
mereka atas alasan "bantuan bersama". Finlandia menolak permintaan wilayah dan diserang oleh
Uni Soviet pada bulan November 1939. Konflik yang kemudian pecah berakhir pada bulan
Maret 1940 dengan konsesi oleh Finlandia. Perancis dan Britania Raya, menyebut serangan
Soviet ke Finlandia sebagai alasan memasuki kancah perang di pihak Jerman, menanggapi invasi
Soviet dengan mendukung dikeluarkannya Uni Soviet dari Liga Bangsa-Bangsa
Di Eropa Barat, tentara Britania dikerahkan ke benua ini, namun pada fase yang
dijuluki Perang Phoney oleh Britania dan "Sitzkrieg" (perang duduk) oleh Jerman tak satupun
pihak yang melancarkan operasi besar-besaran terhadap satu sama lain sampai April 1940. Uni
Soviet dan Jerman membuat pakta dagang pada bulan Februari 1940, yang berarti Soviet
menerima bantuan militer dan industri dengan imbalan menyediakan bahan mentah untuk
Jerman agar bisa mengakali pemblokiran oleh Sekutu.
Pada bulan April 1940, Jerman menginvasi Denmark dan Norwegia untuk mengamankan
pengiriman bijih besi dari Swedia, yang hendak dihadangoleh Sekutu. Denmark langsung
menyerah, dan meski dibantu Sekutu, Norwegia berhasil dikuasai dalam waktu dua bulan. Bulan
Mei 1940,Britania menyerbu Islandia untuk mencegah kemungkinan invasi Jerman ke pulau
itu. Ketidakpuasan Britania atas kampanye Norwegia mendorong penggantian Perdana
Menteri Neville Chamberlain dengan Winston Churchill pada tanggal 10 Mei 1940.
Jerman menyerbu Perancis, Belgia, Belanda, dan Luksemburg pada tanggal 10 Mei
1940. Belanda dan Belgia kewalahan menghadapi taktik blitzkrieg dalam beberapa hari dan
minggu. Jalur Maginot yang dipertahankan Perancis dan pasukan Sekutu di Belgia diakali
dengan bergerak secara mengapit melintasi hutan lebat Ardennes, yang disalahartikan oleh
perencana perang Perancis sebagai penghalang alami bagi kendaraan lapis baja
Tentara Britania terpaksa keluar dari Eropa melalui Dunkirk, meninggalkan semua
peralatan beratnya pada awal Juni Tanggal 10 Juni, Italia menyerbu Perancis, menyatakan perang
terhadap Perancis dan Britania Raya; dua belas hari kemudian Perancis menyerah dan langsung
dibelah menjadi zona pendudukan Jerman dan Italia, dan sebuah negara sisa yang tak diduduki
di
bawah Rezim
Vichy.
Pada
tanggal
3 Juli,
Britania menyerang
armada
Perancis di Aljazair untuk mencegah perebutan oleh Jerman.
Bulan Juni, pada hari-hari terakhir Pertempuran Perancis, Uni Soviet memaksa aneksasi
Estonia, Latvia, dan Lituania, lalu menganeksasi wilayah Bessarabia yang dipertentangkan
Rumania. Sementara itu, kesesuaian politik dan kerja sama ekonomi Nazi-Soviet perlahan
buntu, dan kedua negara mulai bersiap untuk perang.
Dengan Perancis dinetralkan, Jerman memulai kampanye superioritas udara atas Britania
(Pertempuran Britania) untuk mempersiapkan sebuah invasi. Kampanye ini gagal, dan rencana
invasi tersebut dibatalkan pada bulan September. Menggunakan pelabuhan-pelabuhan Perancis
yang baru dicaplok, Angkatan Laut Jerman menikmati kesuksesan melawan Angkatan Laut
Kerajaan Inggris dengan memakai Kapal selam untuk menyerang kapal-kapal Britania
di Atlantik.
Italia memulai operasinya di Mediterania, memulai pengepungan Malta bulan
Juni, menguasai Somaliland Britaniabulan Agustus, dan menerobos wilayah Mesir Britania bulan
September 1940.
Jepang
meningkatkan
pemblokirannya
terhadap
Cina
pada
bulan
September,dengan merebut sejumlah pangkalan di wilayah utara Indocina Perancis yang saat ini
terisolasi.
Sepanjang periode ini, Amerika Serikat yang netral melakukan sejumlah hal untuk
membantu Cina dan Sekutu Baratnya. Pada bulan November 1939, UndangUndang,Netralitas diamandemen untuk memungkinkan pembelian "beli dan angkut" oleh
Sekutu. Tahun 1940, setelah pencaplokan Paris oleh Jerman, ukuran Angkatan Laut Amerika
Serikat meningkat pesat dan, setelah serbuan Jepang ke Indocina, Amerika Serikat
memberlakukan embargo besi, baja, dan barang-barang mekanik terhadap Jepang. Pada bulan
September, Amerika Serikat menyetujuipenukaran kapal penghancur AS dengan pangkalan
Britania Raya. Tetap saja, mayoritas rakyat Amerika Serikat menentang intervensi militer
langsung apapun terhadap konflik ini sampai tahun 1941.
Pada akhir September 1940, Pakta Tiga Pihak menyatukan Jepang, Italia, dan Jerman
untuk meresmikan Kekuatan Poros. Pakta Tiga Pihak ini menegaskan bahwa negara apapun,
kecuali Uni Soviet, yang tidak terlibat dalam perang yang menyerang Kekuatan Poros apapun
akan dipaksa berperang melawan ketiganya. Pada waktu itu, Amerika Serikat terus mendukung
Britania Raya dan Cina dengan memperkenalkan kebijakan Lend-Lease yang mengizinkan
pengiriman material dan barang-barang laindan membuat zona keamanan yang membentang
hingga separuh Samudra Atlantik agar Angkatan Laut Amerika Serikat bisa melindungi konvoi
Britania. Akibatnya, Jerman dan Amerika Serikat terlibat dalam peperangan laut di Atlantik
Utara dan Tengah pada Oktober 1941, bahkan meski Amerika Serikat secara resmi tetap netral.
Blok Poros meluas bulan November 1940 ketika Hongaria, Slowakia,
dan Rumania bergabung dengan Pakta Tiga Pihak ini. Rumania akan memberi kontribusi
besar terhadap perang Poros melawan Uni Soviet, sebagian untuk merebut kembali wilayah yang
diserahkan kepada Soviet, sebagian lagi demi memenuhi keinginan pemimpinnya, Ion
Antonescu, untuk melawan komunisme. Pada bulan Oktober 1940, Italia menyerbu Yunani,
tetapi beberapa hari kemudian digagalkan dan dipukul sampai Albania yang berakhir dengan
kebuntuan.
Bulan Desember 1940, pasukan Persemakmuran Britania Raya memulai serangan balasan
terhadap pasukan Italia di Mesir dan Afrika Timur Italia. Pada awal 1941, dengan pasukan Italia
dipukul hingga Libya oleh Persemakmuran, Churchill memerintahkan pengerahan tentara dari
Afrika untuk membantu Yunani. Angkatan Laut Italia juga menderita kekalahan besar, dengan
Angkatan Laut Kerajaan membuat tiga kapal perang Italia tidak berfungsi melalui serangan kapal
induk di Taranto, dan menetralisasi beberapa kapal perang lain pada Pertempuran Tanjung
Matapan.
Jerman segera turun tangan untuk membantu Italia. Hitler mengirimkan pasukan Jerman
ke Libya pada bulan Februari, dan pada akhir Maret mereka melancarkan serangan terhadap
pasukan Persemakmuran yang semakin sedikit. Dalam kurun sebulan, pasukan Persemakmuran
dipukul mundur ke Mesir dengan pengecualian pelabuhan Tobruk yang dikepung.
Persemakmuran berupaya mengusir pasukan Poros pada bulan Mei dan lagi pada bulan Juni,
tetapi keduanya gagal.
Pada awal April, setelah penandatanganan Pakta Tiga Pihak oleh Bulgaria, Jerman turun
tangan di Balkan dengan menyerbu Yunani dan Yugoslavia setelah terjadi kudeta; di sini mereka
membuat kemajuan besar, sehingga memaksa Sekutu pindah setelah Jerman menguasai pulau
Kreta, Yunani pada akhir Mei.
Sekutu sempat beberapa kali berhasil pada saat itu. Di Timur Tengah, pasukan
Persemakmuran pertama menggagalkan kudeta di Irak yang dibantu pesawat Jerman dari
pangkalan-pangkalan di Suriah Vichy, kemudian dengan bantuan Perancis Merdeka, menyerbu
Suriah dan Lebanon untuk mencegah peristiwa seperti itu lagi.
Di Atlantik, Britania berhasil menenggelamkan kapal perang Jerman Bismarck. Mungkin
yang terpenting adalah pada Pertempuran Britania, Angkatan Udara Kerajaan berhasil bertahan
dari serangan Luftwaffe dan kampanye pengeboman Jerman yang berakhir bulan Mei 1941.
Di Asia, meski sejumlah serangan dari kedua pihak, perang antara Cina dan Jepang buntu
pada tahun 1940. Demi meningkatkan tekanan terhadap Cina dengan memblokir rute-rute suplai,
dan untuk memosisikan pasukan Jepang dengan tepat andai pecah perang dengan negara-negara
Barat, Jepang merebut kendali militer di Indocina selatanPada Agustus 1940, kaum komunis
Cina melancarkan serangan di Cina Tengah; sebagai balasan, Jepang menerapkan kebijakan
keras (Kebijakan Serba Tiga) di daerah-daerah pendudukan untuk mengurangi sumber daya
manusia dan bahan mentah untuk pasukan komunis. Antipati yang terus berlanjut antara pasukan
komunis dan nasionalis Cina memuncak pada pertempuran bersenjata pada bulan Januari 1941,
secara efektif mengakhiri kerja sama mereka.
Dengan stabilnya situasi di Eropa dan Asia, Jerman, Jepang, dan Uni Soviet
mempersiapkan diri. Dengan kekhawatiran Soviet terhadap meningkatnya ketegangan dengan
Jerman dan rencana Jepang untuk memanfaatkan Perang Eropa dengan merebut jajahan Eropa
yang kaya sumber daya alam di Asia Tenggara, kedua kekuatan ini menandatangani Pakta
Netralitas Soviet–Jepang pada bulan April 1941Kebalikannya, Jerman bersiap-siap menyerang
Uni Soviet dengan menempatkan pasukan dalam jumlah besar di perbatasan Soviet.
Pada tanggal 22 Juni 1941, Jerman, bersama anggota Poros Eropa lainnya dan Finlandia,
menyerbu Uni Soviet dalam Operasi Barbarossa. Target utama serangan kejutan
ini adalah kawasan Baltik, Moskwa dan Ukraina dengan tujuan utama mengakhiri kampanye
1941 dekat jalur Arkhangelsk-Astrakhan yang menghubungkan Laut Kaspia dan Laut Putih.
Tujuan Hitler adalah menghancurkan Uni Soviet sebagai sebuah kekuatan militer, menghapus
komunisme, menciptakan Lebensraum ("ruang hidup") dengan memiskinkan penduduk asli dan
menjamin akses ke sumber daya strategis yang diperlukan untuk mengalahkan musuh-musuh
Jerman yang tersisa.
Meski Angkatan Darat
Merah mempersiapkan serangan balasan strategis sebelum
perang, Barbarossa memaksa komando tertinggi Soviet mengadopsi pertahanan strategis.
Sepanjang musim panas, Poros berhasil menerobos jauh ke dalam wilayah Soviet,
mengakibatkan kerugian besar dalam hal personil dan material. Pada pertengahan
Agustus, Komando Tinggi Angkatan Darat Jerman memutuskan menunda serangan olehArmy
Group Centre yang kecil dan mengalihkan Satuan Panzer ke-2 untuk membantu tentara yang
maju melintasi Ukraina tengah dan Leningrad. Serangan Kiev sukses besar dan berakhir dengan
pengepungan dan penghancuran empat unit pasukan Soviet, serta memungkinkan pergerakan
lebih lanjut di Krimea dan Ukraina Timur yang industrinya maju
Pengalihan tiga per empat pasukan Poros dan sebagian besar angkatan udaranya dari
Perancis dan Mediterania tengah ke Front Timur ]membuat Britania mempertimbangkan
kembali strategi besarnya. Pada bulan Juli, Britania Raya dan Uni Soviet membentuk aliansi
militer melawan Jerman Britania dan Soviet menyerbu Iran untuk melindungi Koridor
Persia dan ladang minyak Iran. Bulan Agustus, Britania Raya dan Amerika Serikat bersama-sama
meresmikan Piagam Atlantik.
Pada bulan Oktober, ketika tujuan Poros di Ukraina dan Baltik tercapai, dengan
pengepungan Leningrad dan Sevastopol yang masih berlanjut, sebuah serangan besar ke
Moskwa dilancarkan kembali. Setelah dua bulan bertempur sengit, pasukan Jerman hampir
mencapai pinggiran terluar Moskwa, tempat tentara-tentaranya yang lelah terpaksa menunda
serangan mereka. Pencaplokan teritorial besar dilakukan oleh pasukan Poros, tetapi kampanye
mereka gagal mencapai tujuan utamanya: dua kota utama masih dikuasai Soviet,kemampuan
memberontak Soviet gagal dipadamkan, dan Uni Soviet mempertahankan banyak sekali potensi
militernya. Fase blitzkrieg perang di Eropa telah berakhir.
Pada awal Desember, pasukan cadangan yang baru dimobilisasi memungkinkan Soviet
menyamakan jumlah tentaranya dengan Poros. Hal ini, bersama data intelijen yang menetapkan
jumlah minimum tentara Soviet di Timur yang cukup untuk mencegah serangan apapun
olehAngkatan Darat Kwantung Jepang, memungkinkan Soviet memulai serangan balasan
massal yang dimulai tanggal 5 Desember di front sepanjang 1.000 kilometer (620 mil) dan
mendesak tentara Jerman mundur 100–250 kilometers (62–160 mil) ke barat.
Keberhasilan Jerman di Eropa menggugah Jerman untuk meningkatkan tekanannya
terhadap pemerintah-pemerintah Eropa di Asia Tenggara. Pemerintah Belanda setuju
menyediakan minyak untuk Jepang dari Hindia Timur Belanda, namun menolak menyerahkan
kendali politik atas koloninya. Perancis Vichy, sebaliknya, menyetujui pendudukan Jepang
di Indocina Perancis. Pada bulan Juli 1941, Amerika Serikat, Britania Raya, dan pemerintah
Barat lainnya bereaksi terhadap pendudukan Indocina dengan membekukan aset-aset Jepang,
sementara Amerika Serikat (yang menyediakan 80 persen minyak Jepang) merespon dengan
menerapkan embargo minyak secara penuh. Ini berarti Jepang terpaksa memilih antara
mengabaikan ambisinya di Asia dan perang melawan Cina, atau merebut sumber daya alam yang
diperlukan melalui kekuatan; militer Jepang tidak menganggap yang pertama sebagai pilihan,
dan banyak pejabat menganggap embargo minyak sebagai pernyataan perang tidak langsung.
Jepang berencana merebut koloni-koloni Eropa di Asia dengan cepat untuk menciptakan
perimeter defensif besar yang membentang hingga Pasifik Tengah; Jepang kemudian bebas
mengeksploitasi sumber daya di Asia Tenggara sambil menyibukkan Sekutu dengan melancarkan
perang defensif. Untuk mencegah intervensi Amerika Serikat sambil mengamankan perimeter,
Jepang berencana menetralisasi Armada Pasifik Amerika Serikat dari kancah perang. Pada
tanggal 7 Desember (8 Desember di Asia) 1941, Jepang menyerang aset-aset Britania dan
Amerika Serikat dengan serangan di Asia Tenggara dan Pasifik Tengah secara nyaris bersamaan.
Peristiwa ini meliputi serangan ke armada Amerika Serikat di Pearl Harbor, pendaratan di
Thailand dan Malaya dan pertempuran Hong Kong.
Serangan-serangan ini mendorong Amerika Serikat, Britania Raya, Cina, Australia, dan
beberapa negara lain secara resmi menyatakan perang terhadap Jepang, sementara Uni Soviet,
karena sedang terlibat dalam perang besar-besaran dengan blok Poros Eropa, memilih untuk
tetap netral dengan Jepang.. Jerman dan negara-negara Poros menanggapi dengan menyatakan
perang terhadap Amerika Serikat. Pada bulan Januari, Amerika Serikat, Britania Raya, Uni
Soviet, Cina, dan 22 pemerintahan kecil atau terasingkan mengeluarkan Deklarasi oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa, sehingga memperkuat Piagam Atlantik, dan melakukan kewajiban
untuk tidak menandatangani perjanjian damai terpisah dengan negara-negara Poros. Sejak 1941,
Stalin terus meminta Churchill, dan kemudian Roosevelt, untuk membuka 'front kedua' di
PerancisFront Timur menjadi teater perang besar di Eropa dan jumlah korban Soviet yang
berjumlah jutaan menciutkan jumlah korban Sekutu Barat yang hanya ratusan ribu orang;
Churchill dan Roosevelt mengatakan mereka butuh lebih banyak waktu untuk persiapan,
sehingga memunculkan klaim bahwa mereka sengaja buntu untuk menyelamatkan orang-orang
Barat dengan mengorbankan orang-orang Soviet.
Sementara itu, pada akhir April 1942, Jepang dan sekutunya Thailand hampir menguasai
seluruh Burma, Malaya, Hindia Timur Belanda,Singapura, dan Rabaul, sehingga menambah
kerugian bagi tentara Sekutu dan banyak di antara mereka yang ditawan. Meski memberontak
habis-habisan di Corregidor, Filipina akhirnya ditaklukkan pada bulan Mei 1942 dan memaksa
pemerintah Persemakmuran Filipina mengasingkan diri. Pasukan Jepang juga memenangkan
pertempuran laut di Laut Cina Selatan, Laut Jawa, dan Samudra Hindia, dan mengebom
pangkalan laut Sekutu di Darwin, Australia. Satu-satunya kesuksesan sejati Sekutu melawan
Jepang adalah kemenangan Cina di Changsha pada awal Januari 1942. Kemenangankemenangan mudah atas lawan yang tidak punya persiapan ini membuat Jepang terlalu percaya
diri dan berlebihan.
Jerman juga mewujudkan inisiatifnya. Dengan mengeksploitasi keputusan komando laut
Amerika Serikat yang ragu-ragu, Angkatan Laut Jerman mengacaukan jalur kapal Sekutu di
lepas pesisir Atlantik Amerika Serikat Meski kalah besar, anggota Poros Eropa menghentikan
serbuan Soviet di Rusia Tengah dan Selatan, sehingga melindungi sebagian besar jajahan yang
mereka peroleh pada tahun sebelumnya Di Afrika Utara, Jerman melancarkan sebuah serangan
pada bulan Januari yang memukul Britania kembali ke posisinya di Garis Gazala pada awal
Februari, diikuti oleh meredanya pertempuran untuk sementara yang dimanfaatkan Jerman untuk
mempersiapkan serangan mereka selanjutnya.
Pada awal Mei 1942, Jepang memulai operasi untuk menduduki Port
Moresby dengan serangan amfibi dan memutuskan komunikasi dan jalur suplai antara Amerika
Serikat dan Australia. Akan tetapi, Sekutu berhasil mencegah invasi ini dengan mencegat dan
mengalahkan pasukan laut Jepang pada Pertempuran Laut Koral. Rencana Jepang selanjutnya,
termotivasi oleh Serangan Doolittle sebelumnya, adalah merebut Atol Midway dan memancing
kapal induk Amerika Serikat ke kancah perang untuk dihancurkan; sebagai aksi pengalihan,
Jepang juga mengirimkan pasukan untuk menduduki Kepulauan Aleut di Alaska. Pada awal Juni,
Jepang melaksanakan operasinya, tetapi Amerika Serikat, setelah berhasil memecahkan kode laut
Jepang pada akhir Mei, mengetahui semua rencana dan pemindahan pasukan mereka dan
memakai pengetahuan ini untuk memperoleh kemenangan telak di Midway atas Angkatan Laut
Kekaisaran Jepang.
Dengan kapasitasnya untuk bertindak secara agresif hilang akibat Pertempuran Midway,
Jepang memilih fokus pada upaya menduduki Port Moresby melalui kampanye darat di Teritori
Papua. AMerika Serikat merencanakan serangan balasan terhadap posisi Jepang di
selatanKepulauan Solomon, terutama Guadalcanal, sebagai tahap pertama menduduki Rabaul,
pangkalan utama Jepang di Asia Tenggara.
Kedua rencana ini dimulai bulan Juli, namun pada pertengahan September, Pertempuran
Guadalcanal dimenangkan Jepang, dan tentara-tentara di Nugini diperintahkan mundur dari Port
Moresby ke bagian utara pulau, tempat mereka menghadapi tentara Australia dan Amerika
Serikat dalamPertempuran Buna-Gona. Guadalcanal segera menjadi titik fokus bagi kedua pihak
dengan komitmen besar tentara dan kapal dalam pertempuran Guadalcanal. Pada awal 1943,
Jepang dikalahkan di pulau ini dan menarik tentara mereka. Di Burma, pasukan Persemakmuran
melancarkan dua operasi. Pertama, ofensif ke wilayah Arakan pada akhir 1942 gagal dan
memaksa pasukan mundur ke India bulan Mei 1943. Kedua, penyisipan pasukan ireguler ke
belakang garis depan Jepang bulan Februari yang, pada akhir April, memperoleh hasil yang
diragukan.
Di front timur Jerman, pasukan Poros mematahkan serangan Soviet di Semenanjung
Kerch dan Kharkov, dan kemudian melancarkanserangan musim panas utamanya terhadap Rusia
Selatan pada bulan Juni 1942 untuk menguasai ladang minyak di Kaukasus dan
mendudukistepa Kuban, sementara mempertahankan posisi di wilayah front sebelah utara dan
tengah. Jerman membagi Grup Angkatan Darat Selatanmenjadi dua grup: Grup Angkatan Darat
A bergerak ke Sungai Don, sementara Grup Angkatan Darat B bergerak ke sebelah tenggara
Kaukasus menuju Sungai Volga Soviet memutuskan bertahan di Stalingrad yang berada di jalur
pergerakan pasukan Jerman.
Pada
pertengahan
November,
Jerman hampir
berhasil
menduduki
Stalingrad dalam pertempuran jalanan saat Soviet memulai serangan balasan musim dingin
keduanya, dimulai dengan mengepung pasukan Jerman di Stalingrad dan serangan ke unggulan
Rzhev dekat Moskwa, meski upaya terakhir gagal besar. Pada awal Februari 1943, Angkatan
Darat Jerman menderita kekalahan besar; tentara Jerman di Stalingrad dipaksa menyerah dan
garis depan dimundurkan hingga posisinya sebelum serangan musim panas. Pada pertengahan
Februari, setelah desakan Soviet meruncing, Jerman melancarkan serangan lain ke Kharkov dan
membentuk unggulan baru di garis depan mereka di sekitar kotaKursk, Rusia.
Pada bulan November 1941, pasukan Persemakmudan mengadakan serangan
balasan, Operasi Crusader, di Afrika Utara dan mengklaim kembali semua wilayah yang direbut
Jerman dan Italia.Di Barat, kekhawatiran bahwa Jepang mungkin memakai pangkalan
di Madagaskar Vichy mendorong Britania menyerbu pulau ini pada awal Mei 1942. Kesuksesan
ini tidak bertahan lama setelah Poros berhasil memukul Sekutu kembali ke Mesir dalam serangan
di Libya sampai pasukan Poros dihentikan di El Alamein. Di Eropa, serangan komando Sekutu
terhadap
target-target
strategis,
berakhir
dengan Serangan
Dieppe yang
menghancurkan, menunjukkan ketidakmampuan Sekutu Barat untuk melancarkan invasi ke
daratan Eropa tanpa persiapan, perlengkapan, dan keamanan operasional yang lebih baik.
Pada bulan Agustus 1942, Sekutu sukses mematahkan serangan kedua terhadap El
Alamein dan, dengan banyak korban, berupayamengirimkan suplai ke Malta yang sedang
dikepung. Beberapa bulan kemudian, Sekutu melancarkan serangan di Mesir, memecah pasukan
Poros dan mendorong mereka ke barat melintasi Libya. Serangan ini tidak lama kemudian
dilanjutkan dengan invasi Inggris-Amerika Serikat ke Afrika Utara Perancis, yang berakhir
dengan bergabungnya wilayah ini dengan Sekutu. Hitler menanggapi pendudukan koloni
Perancis ini dengan memerintahkan pendudukan Perancis Vichy; meski pasukan Vichy sendiri
tidak melawan pelanggaran gencatan senjata ini, mereka berusaha menenggelamkan armadanya
sendiri agar tidak direbut pasukan Jerman. Pasukan Poros yang sekarang kewalahan di Afrika
mundur hingga Tunisia, yang kemudian dikuasai Sekutu pada bulan 1943.
Setelah perang Guadalcanal, Sekutu memulai sejumlah operasi melawan Jepang di
Pasifik. Pada bulan Mei 1943, pasukan Sekutu dikirim untuk mengusir pasukan Jepang dari
Kepulauan Aleut, dan segera memulai operasi besar untul mengisolasi Rabaul dengan
menduduki pulau-pulau sekitarnya, dan menembus perimeter Pasifik Tengah Jepang di
Kepulauan Gilbert dan Marshall. Pada akhir Maret 1944, Sekutu menyelesaikan kedua misi ini,
dan selain itu menetralisasi pangkalan Jepang di Truk di Kepulauan Caroline. Bulan April,
Sekutu melancarkan operasi mencaplok kembali Nugini Barat.
Di Uni Soviet, baik Jerman dan Soviet menghabiskan musim semi dan awal musim panas
1943 dengan bersiap-siap untuk serangan besar di Rusia Tengah. Tanggal 4 Juli 1943,
Jerman menyerang pasukan Soviet di sekitar Kursk Bulge. Dalam satu minggu, pasukan Jerman
lelah menghadapi pertahanan Soviet yang sangat teratur dan, untuk pertama kalinya dalam
perang ini, Hitler membatalkan sebuah operasi sebelum memperoleh kesuksesan taktis atau
operasional. Keputusan ini sebagian dipengaruhi oleh invasi Sisilia oleh Sekutu Barat pada 9 Juli
yang, bersama kegagalan-kegagalan Italia sebelumnya, berujung pada penggulingan dan
penahanan Mussolini pada akhir bulan itu.
Tanggal 12 Juli 1943, Soviet melancarkan serangan balasannya sendiri, sehingga
memupuskan harapan apapun bagi Angkatan Darat Jerman untuk memenangkan pertempuran
atau buntu di timur. Kemenangan Soviet di Kursk menandai kejatuhan superioritas Jerman [ dan
memberi Uni Soviet inisiatif di Front Timur Jerman berusaha menstabilkan front timur mereka di
sepanjang garis Panther-Wotan yang sangat dipertahankan, namun Soviet berhasil mendobraknya
di Smolensk dan Serangan Dnieper Hilir.
Pada awal September 1943, Sekutu Barat menyerbu daratan Italia, diikuti gencatan
senjata Italia dengan Sekutu. Jerman menanggapinya dengan melumpuhkan pasukan Italia,
mengambil alih kendali militer di wilayah Italia, dan membuat serangkaian garis pertahanan.
Pasukan khusus Jerman kemudian menyelamatkan Mussolini, yang kemudian mendirikan negara
klien baru di Italia dudukan Jerman bernamaRepublik Sosial Italia Sekutu Barat berperang
melintasi beberapa garis hingga garis pertahanan utama Jerman pada pertengahan November.
Operasi Jerman di Atlantik juga terganggu. Pada Mei 1943, dengan efektifnya serangan
balasan Sekutu, kerugian kapal selam Jerman yang besar memaksa kampanye laut Atlantik
Jerman ditunda. Pada bulan November 1943, Franklin D. Roosevelt dan Winston Churchill
bertemu denganChiang Kai-shek di Kairo[ dan Joseph Stalin di TeheranKonferensi pertama
menentukan pengembalian teritori Jepang pascaperang,[ sementara yang terakhir menghasilkan
perjanjian bahwa Sekutu Barat akan menyerbu Eropa pada tahun 1944 dan Uni Soviet akan
menyatakan perang terhadap Jepang dalam tiga bulan setelah kekalahan Jerman.
Sejak November 1943, selama tujuh minggu di Pertempuran Changde, Cina memaksa
Jepang memasuki perang atrisi yang merugikan sambil menunggu bantuan SekutuBulan Januari
1944, Sekutu melancarkan serangkaian serangan di Italia terhadap garis di Monte Cassino dan
berupaya menembusnya dengan mendarat di Anzio. Pada akhir Januari, serangan
besar Soviet mengusir pasukan Jerman dari wilayah Leningrad,[ dan mengakhiri pengepungan
paling mematikan dan terlama sepanjang sejarah.
Serangan Soviet selanjutnya terhalang di perbatasan Estonia sebelum perang oleh Grup
Angkatan Darat Utara Jerman yang dibantu pendudukEstonia yang berharap menetapkan
kembali kemerdekaan nasional mereka. Penundaan ini memperlambat operasi Soviet selanjutnya
di kawasanLaut Baltik. Pada akhir Mei 1944, Soviet berhasil membebaskan Krimea, mengusir
pasukan Poros besar-besaran dari Ukraina, dan melakukan terobosan ke teritori Rumania, yang
dipukul balik oleh pasukan Poros. Serangan Sekutu di Italia berhasil dan, dengan mengizinkan
sejumlah divisi Jerman mundur, pada tanggal 4 Juni Roma ditaklukkan.
Sekutu mengalami berbagai keberhasilan di daratan Asia. Bulan Maret 1944,Jepang
melancarkan invasi pertama dari dua rencananya, operasi melawan posisi Britania di Assam,
India, dan kemudian mengepung posisi Persemakmuran di Imphal dan Kohima. Bulan Mei 1944,
pasukan Britania melakukan serangan balasan yang mendorong tentara Jepang kembali ke
Burma, dan pasukan Cina yang menyerbu Burma utara pada akhir 1943 mengepung tentara
Jepang di Myitkyina. Invasi Jepang kedua berupaya menghancurkan pasukan tempur utama
Cina, melindungi jalur kereta api di antara teritori dudukan Jepang dan menduduki lapangan
udara Sekutu. Bulan Juni, Jepang telah menguasai provinsi Henan dan memulai serangan baru
terhadap Changsha di provinsi Hunan
Pada tanggal 6 Juni 1944 (dikenal sebagai D-Day), setelah tiga tahun ditekan Soviet,
Sekutu Barat menyerbu Perancis Utara. Setelah menyusun kembali beberapa divisi Sekutu dari
Italia, mereka juga menyerang Perancis Selatan. Semua pendaratan ini berhasil dan berakhir
dengan kekalahan unit Angkatan Darat Jerman di Perancis. Paris dibebaskan oleh pemberontakan
lokal yang dibantu Pasukan Perancis dan Sekutu Barat terus memukul pasukan Jerman di Eropa
Timur sepanjang paruh terakhir tahun ini. Sebuah upaya bergerak maju melintasi Jerman Utara
yang diawali dengan operasi udara besar-besaran di Belanda tidak berhasil. Setelah itu, Sekutu
Barat pelan-pelan masuk wilayah Jerman, namun gagal menyeberangi Sungai Rur dalam
serangan besar. Di Italia, serbuan Sekutu juga terhambat saat mereka melintasi garis pertahanan
besar Jerman terakhir.
Pada tanggal 22 Juni, Soviet mengadakan serangan strategis di Belarus ("Operasi
Bagration") yang berakhir dengan nyaris kehancuran totalPusat Grup Angkatan Darat Jerman.
Tidak lama selepas itu, serangan strategis Soviet lainnya mengusir tentara Jerman dari Ukraina
Barat dan Polandia Timur. Pergerakan Soviet sukses memaksa pasukan pemberontak di
Polandia memulai
sejumlah
pemberontakan,
meski
yang
terbesar
di Warsawa,
serta Pemberontakan Slowakia di selatan, tidak dibantu Soviet dan dipadamkan oleh pasukan
Jerman. Serangan strategis Pasukan Merah di Rumania timur memecah belah dan
menghancurkan pasukan Jerman di sana sekaligus berhasil menggulingkan pemerintahan di
Rumania dan Bulgaria, diikuti dengan memihaknya negara-negara tersebut ke Sekutu.
Pada bulan September 1944, tentara Angkatan Darat Merah Soviet melaju
hingga Yugoslavia dan
memaksa
penarikan
cepat
Grup
Angkatan
Darat
Jerman E dan F di Yunani, Albania, dan Yugoslavia untuk menyelamatkan mereka dari
kehancuran Pada saat ini, Partisan Komunis pimpinan Marsekal Josip Broz Tito, yang
memulai kampanye gerilya sukses melawan pendudukan sejak 1941, menguasai sebagian besar
teritori Yugoslavia dan terlibat dalam menunda serangan terhadap pasukan Jerman di selatan.
Di Serbia utara, Pasukan Merah, dengan bantuan terbatas dari pasukan Bulgaria, membantu
Partisan dalam pembebasan bersama ibu kota Belgrade tanggal 20 Oktober. Beberapa hari
kemudian, Soviet melancarkan serangan massal terhadap Hongaria dudukan Jerman yang
berlangsung sampai jatuhnya Budapest pada bulan Februari 1945. Kebalikan dengan
kemenangan impresif Soviet di Balkan, pemberontakan Finlandia terhadap serangan
Soviet di Tanah Genting Kareliamenggagalkan pendudukan Soviet di Finlandia dan berakhir
dengan penandatanganan gencatan senjata Soviet-Finlandia pada kondisi relatif kondusif,
disertai memihaknya Finlandia ke Sekutu.
Pada awal Juli, pasukan Persemakmuran di Asia Tenggara menggagalkan pengepungan
Jepang di Assam, memukul pasukannya kembali hinggaSungai Chindwinsementara Cina
mencaplok Myitkyina. Di Cina, Jepang menuai kesuksesan besar, berhasil mencaplok Changsha
pada pertengahan Juni dan kota Hengyang pada awal Agustus Selepas itu, mereka menyerbu
provinsi Guangxi, memenangkan pertempuran besar melawan pasukan Cina di Guilin dan
Liuzhou pada akhir November[ dan berhasil menyatukan pasukan mereka di Cina dan Indocina
pada pertengahan Desember.
Di Pasifik, pasukan Amerika Serikat terus menekan mundur perimeter Jepang. Pada
pertengahan Juni 1944, mereka memulai serangan ke Kepulauan Mariana dan Palau, dan dengan
telak mengalahkan pasukan Jepang pada Pertempuran Laut Filipina. Kekalahan-kekalahan ini
memaksa Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundurkan diri dan memberi Amerika Serikat
keunggulan atas pangkalan udara baru untuk melancarkan serangan bom besar-besaran di
kepulauan utama Jepang. Pada akhir Oktober, pasukan Amerika Serikat menyerbu pulau Leyte,
Filipina; tidak lama kemudian, angkatan laut Sekutu mencetak kemenangan besar
pada Pertempuran Teluk Leyte, salah satu pertempuran laut terbesar sepanjang sejarah.
Tanggal 16 Desember 1944, Jerman mengupayakan kesuksesan terakhirnya di Front
Barat dengan mengerahkan sisa-sisa pasukan cadangannya untuk melancarkan serangan balasan
massal di Ardennes untuk memecah belah Sekutu Barat, mengepung sebagian besar tentara
Sekutu Barat dan menaklukkan pelabuhan suplai utama mereka di Antwerp demi mencapai
penyelesaian politik. Pada Januari, serangan ini digagalkan tanpa satu tujuan strategis pun yang
tercapai. Di italia, Sekutu Barat tetap buntu di garis pertahanan Jerman. Pada pertengahan
Januari 1945, Soviet menyerbu Polandia, bergerak dari Sungai Vistula ke Sungai Oder di Jerman,
dan menduduki Prusia Timur. Tanggal 4 Februari, para pemimpin A.S., Britania Raya, dan Soviet
bertemu di Konferensi Yalta. Mereka menyetujui pendudukan di Jerman pascaperang, dan Uni
Soviet bergabung dalam perang melawan Jepang.
Pada bulan Februari, Soviet menginvasi Silesia dan Pomerania, sementara Sekutu Barat
memasuki Jerman Barat dan mendekati Sungai Rhine. Bulan Maret, Sekutu Barat melintasi
Rhine diutara dan selatan Ruhr, mengepung Grup Agkatan Darat Jerman ,Sementara Soviet
melaju ke Wina. Pada awal April, Sekutu Barat akhirnya berhasil membuat kemajuan di
Italia dan bergerak melintasi Jerman Barat, sementara pasukan Soviet menyerbu Berlin pada
akhir April; kedua pasukan bertemu di sungai Elbe tanggal 25 April. Tanggal 30 April
1945, Reichstag diduduki dan menandakan kekalahan militer Reich Ketiga.
Sejumlah perubahan kepemimpinan terjadi pada masa ini. Tanggal 12 April, Presiden
A.S. Roosevelt meninggal dunia dan digantikan oleh Harry Truman. Benito Mussolini dibunuh
oleh partisan Italia tanggal 28 April. Dua hari kemudian, Hitler bunuh diri dan digantikan
oleh Laksamana Agung Karl Dönitz
Pasukan Jerman menyerah di Italia pada tanggal 29 April. Instrumen penyerahan diri
Jerman ditandatangani tanggal 7 Mei di Reims, dan diratifikasi tanggal 8 Mei di Berlin. Pusat
Grup Angkatan Darat Jerman bertahan di Praha sampai 11 Mei.
Di teater Pasifik, pasukan Amerika Serikat dibantu Persemakmuran Filipina bergerak
maju di Filipina, membebaskan Leyte pada akhir April 1945. Mereka mendarat di Luzon bulan
Januari 1945 dan mencaplok Manila bulan Maret setelah pertempuran yang menghancurkan kota
ini. Pertempuran berlanjut di Luzon, Mindanao dan pulau-pulau lain di Filipina
sampai berakhirnya perang.
Mei 1945, tentara Australia mendarat di Kalimantan dan menduduki ladang minyak di
sana. Pasukan Britania, Amerika Serikat, dan Cina mengalahkan Jepang di Burma utara pada
bulan Maret, dan Britania mencapai Rangoon pada tanggal 3 Mei. Pasukan Cina mulai balas
menyerang pada Pertempuran Hunan Barat yang pecah antara 6 April dan 7 Juni 1945. Pasukan
Amerika Serikat juga bergerak ke Jepang, mencaplok Iwo Jima pada bulan Maret,
dan Okinawa pada akhir Juni. Pesawat pengebom Amerika Serikat menghancurkan kota-kota
Jepang dan kapal selam Amerika Serikat memutuskan impor Jepang.
Tanggal 11 Juli, para pemimpin Sekutu bertemu di Potsdam, Jerman. Mereka menyetujui
perjanjian awal tentang Jerman, dan menegaskan tuntutan penyerahan diri semua pasukan Jepang
oleh Jepang, dengan menyatakan bahwa "alternatif bagi Jepang adalah kehancuran dalam waktu
singkat".Dalam
konferensi
ini, Britania
Raya
mengadakan
pemilu dan Clement
Attleemenggantikan Churchill sebagai Perdana Menteri.
Saat Jepang terus mengabaikan persyaratan Potsdam, Amerika Serikat menjatuhkan bom
atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada awal Agustus. Di antara kedua pengeboman
ini, Soviet, sesuai perjanjian Yalta, menyerbu Manchuria dudukan Jepang dan dengan cepat
mengalahkan Angkatan Darat Kwantung yang saat itu merupakan pasukan tempur Jepang
terbesar. Pasukan Merah juga menduduki Pulau Sakhalin dan Kepulauan Kuril. Pada tanggal 15
Agustus 1945, Jepang menyerah dengan penandatanganan dokumen penyerahan diri di atas
geladak kapal perang Amerika Serikat USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, sehingga
mengakhiri perang ini.
Dampak Perang Dunia II
Sekutu mendirikan pemerintahan pendudukan di Austria dan Jerman. Negara pertama
menjadi negara netral dan tidak memihak dengan blok politik manapun. Negara terakhir dibelah
menjadi zona pendudukan barat dan timur yang dikuasai Sekutu Barat dan Uni Soviet.
Program denazifikasi di Jerman melibatkan pengadilan penjahat perang Nazi dan penggulingan
mantan Nazi dari kekuasaan, meski kebijakan ini lebih condong ke amnesti dan reintegrasi
mantan Nazi ke masyarakat Jerman Barat.
Jerman kehilangan seperempat wilayahnya sebelum perang (1937), wilayah
timur: Silesia, Neumark dan
sebagian
besar Pomerania diambil
alih
Polandia; Prusia
Timur dibagi antara Polandia dan Uni Soviet, diikuti dengan pengusiran 9 juta warga Jerman dari
provinsi-provinsi tersebut, serta 3 juta warga Jerman dari Sudetenland di Cekoslowakia ke
Jerman. Pada 1950-an, satu dari lima orang Jerman Barat adalah pengungsi dari timur. Uni
Soviet juga menduduki provinsi milik Polandia di sebelah timur Garis Curzon (melibatkan
pengusiran 2 juta warga Polandia),Rumania Timur, dan sebagian Finlandia timur,beserta
tiga negara Baltik.
Demi mempertahankan perdamaian, Sekutu mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa
yang resmi berdiri tanggal 24 Oktober 1945, dan mengadopsi Deklarasi Universal Hak-Hak
Asasi Manusia tahun 1948 sebagai standar umum bagi semua negara anggotanya. Kekuatankekuatan besar yang menjadi pemenang perang—Amerika Serikat, Uni Soviet, Cina, Britania
Raya, dan Perancis—menjadi anggota permanenDewan Keamanan PBB.[Kelima anggota
permanen ini masih ada sampai sekarang, meski terjadi perubahan dua kursi, angata Republik
Cina dan Republik Rakyat Cina tahun 1971, dan antara Uni Soviet dan negara penggantinya,
Federasi Rusia, setelah pembubaran UNi Soviet. Aliansi antara Sekutu Barat dan Uni Soviet
mulai memburuk, bahkan sejak sebelum perang berakhir.
Jerman dibagi secara de facto, dan dua negara merdeka, Republik Federal
Jerman dan Republik Demokratik Jermandibentuk di dalam perbatasan zona pendudukan Sekutu
dan Soviet. Seluruh Eropa terbagi antara cakupan pengaruh Barat dan Soviet. Kebanyakan
negara Eropa timur dan tengah masuk dalam cakupan Soviet yang melibatkan pendirian rezimrezim Komunis dengan dukungan penuh atau setengah dari otoritas pendudukan Soviet.
Akibatnya, Polandia, Hongaria,Cekoslowakia, Rumania, Albania,
dan Jerman
Timur menjadi negara satelit Soviet. Yugoslavia Komunis melaksanakan kebijakan merdeka
penuh yang menciptakan ketegangan dengan Uni Soviet. Pembagian dunia pascaperang
diresmikan oleh dua aliansi militer internasional, NATO pimpinan Amerika Serikat dan Pakta
Warsawa pimpinan Soviet; periode panjang ketegangan politik dan persaingan militer di antara
mereka, Perang Dingin, akan dilengkapi oleh perlombaan senjata dan perang proksi yang tidak
terduga
Di Asia, Amerika Serikat memimpin pendudukan Jepang dan menguasai bekas pulaupulau Jepang di Pasifik Barat, sementara Soviet menganeksasi Sakhalin dan Kepulauan Kuril.
Korea, sebelumnya di bawah kekuasaan Jepang, dibagi dan diduduki oleh Amerika Serikat di
Selatan dan Uni Soviet di Utara antara 1945 dan 1948. Republik terpisah muncul di kedua sisi
garis paralel ke-38 pada tahun 1948, masing-masing mengklaim sebagai pemerintahan sah untuk
seluruh Korea dan berujung pada pecahnya Perang Korea.
Ekonomi global menderita akibat perang, meski negara-negara yang terlibat terpengaruh
dengan berbagai cara. Amerika Serikat tampil lebih kaya daripada negara lain; negara ini
mengalamiledakan bayi dan pada tahun 1950 produk domestik bruto per orangnya lebih tinggi
daripada negara-negara besar lain dan Amerika Serikat mendominasi ekonomi dunia. Britania
Raya dan Amerika Serikat menerapkan kebijakan pelucutan industri di Jerman Barat pada tahun
1945–1948. Akibat perdagangan internasional yang saling tergantung, hal ini menciptakan
stagnasi ekonomi di Eropa dan menunda pemulihan Eropa selama beberapa tahun.
Pemulihan dimulai dengan reformasi mata uang di Jerman Barat pada pertengahan 1948
dan dipercepat oleh liberalisasi kebijakan ekonomi Eropa yang dipengaruhi Rencana
Marshall (1948–1951) baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemulihan Jerman Barat
pasca-1948 disebut-sebut sebagai keajaiban ekonomi Jerman. Selain itu, ekonomi Italia dan
Perancis juga meroket. Kebalikannya, Britania Raya berada dalam fase kekacauan ekonomi, dan
terus memburuk selama beberapa dasawarsa.
Perang Dunia II
Disusun oleh :
M Novaldy Kharismawan 1206267721
Dimas Satrio Sudewo
1206243324
Daftar Pustaka
Shaw,Antony.1999.”World War II:Day by Day”.London.The Brown Refrence Group plc.
Fuller J.F.C.1949.”The second World War 1939-45: a Strategical and Tactical History.New
York.Duell,Sloan and Pearce
Anonim.”The Tide Turns:The battle of Stalingrad,Alamien and Tunisia (23 August 1942 – 14
May 1943)”.Bristol.Western printing Services Limited.
Perang Dunia I membuat perubahan besar pada peta politik, dengan kekalahan Blok
Sentral, termasuk Austria-Hongaria, Jerman, danKesultanan Utsmaniyah; dan perebutan
kekuasaan oleh Bolshevik di Rusia pada tahun 1917. Sementara itu, negara-negara Sekutu yang
menang seperti Perancis, Belgia, Italia, Yunani, dan Rumania memperoleh wilayah baru, dan
negara-negara baru tercipta setelah runtuhnya Austria-Hongaria, Kekaisaran Rusia,
dan Kesultanan Utsmaniyah.
Meski muncul gerakan Pasif setelah perang, kekalahan ini masih membuat
nasionalisme iredentis dan revanchis pemain utama di sejumlah negara Eropa. Iredentisme dan
revanchisme punya pengaruh kuat di Jerman karena kehilangan teritori, koloni, dan keuangan
yang besar akibat Perjanjian Versailles. Menurut perjanjian ini, Jerman kehilangan 13 persen
wilayah dalam negerinya dan seluruhkoloninya di luar negeri, sementara Jerman dilarang
menganeksasi negara lain, harus membayar biaya perbaikan perang, dan membatasi ukuran dan
kemampuan angkatan bersenjata negaranya Pada saat yang sama, Perang Saudara
Rusia berakhir dengan terbentuknya Uni Soviet.
Kekaisaran Jerman bubar melalui Revolusi Jerman 1918–1919 dan sebuah pemerintahaan
demokratis yang kemudian dikenal dengan nama Republik Weimar dibentuk. Periode
antarperang melibatkan kerusuhan antara pendukung republik baru ini dan penentang garis keras
atas sayap kanan maupun kiri. Walaupun Italia selaku sekutu Entente berhasil merebut sejumlah
wilayah, kaum nasionalis Italia marah mengetahui janji-janji Britania dan Perancis yang
menjamin masuknya Italia ke kancah perang tidak dipenuhi dengan penyelesaian damai. Sejak
1922 sampai 1925, gerakan Fasis pimpinan Benito Mussolini berkuasa di Italia dnegan agenda
nasionalis, totalitarian, dan kolaborasionis kelas yang menghapus demokrasi perwakilan,
penindasan sosialis, kaum sayap kiri dan liberal, dan mengejar kebijakan luar negeri agresif yang
berusaha membawa Italia sebagai kekuatan dunia "Kekaisaran Romawi Baru".
Di Jerman, Partai Nazi yang dipimpin Adolf Hitler berupaya mendirikan pemerintahan
fasis di Jerman. Setelah Depresi Besar dimulai, dukungan dalam negeri untuk Nazi meningkat
dan, pada tahun 1933, Hitler ditunjuk sebagai Kanselir Jerman. Setelah kebakaran Reichstag,
Hitler menciptakan negara satu partai totalitarian yang dipimpin Partai Nazi. Kebakaran
Reichstag adalah peristiwa penting pada pendirian Jerman Nazi. Terjadi pada pukul 21:15 di
malam 27 Februari 1933, sebuah badan pemadam kebakaran di Berlin menerima panggilan
alarm bahwa Gedung Reichstag, lokasi majelis Parlemen Jerman dibakar. Kebakaran bermula di
Kamar Sesi, dan saat polisi dan pemadam kebakaran tiba, Kamar Deputi terbakar. Di luar
ruangan ditemukan Marinus van der Lubbe, seorang yang berkebangsaan dari Belanda,
anggota komunis dewan dan tukang batu pengangguran yang saat itu tiba di Jerman, katanya
mengusung kegiatan politik. Kebakaran itu digunakan sebagai bukti bahwa komunis memulai
plot terhadap pemerintah Jerman. Sebagai akibatnya, 4000 komunis ditangkap.
Karena tidak memiliki kekuatan untuk melawan Jepang, Cina meminta bantuan Liga
Bangsa-Bangsa. Jepang menarik diri dari Liga Bangsa-Bangsa setelah dikecam atas tindakannya
terhadap Manchuria. Kedua negara ini kemudian bertempur di Shanghai, Rehe,
dan Hebei sampai Gencatan Senjata Tanggu ditandatangani tahun 1933. Setelah itu, pasukan
voluntir Cina melanjutkan pemberontakan terhadap agresi Jepang di Manchuria, dan Chahar dan
Suiyuan.
Di Jerman Adolf Hitler, setelah upaya gagal menggulingkan pemerintah Jerman tahun
1923, menjadi Kanselir Jerman pada tahun 1933. Ia menghapus demokrasi, menciptakan revisi
orde baru radikal dan rasis, dan segera memulai kampanye persenjataan kembali. Sementara itu,
Perancis, untuk melindungi aliansinya, memberikan Italia kendali atas Ethiopia yang diinginkan
Italia sebagai jajahan kolonialnya. Situasi ini memburuk pada awal 1935 ketika Teritori
Cekungan Saar dengan sah bersatu kembali dengan Jerman dan Hitler menolak Perjanjian
Versailles, mempercepat program persenjataan kembalinya dan memperkenalkan wajib militer.
Berharap mencegah Jerman, Britania Raya, Perancis, dan Italia membentuk Front Stresa.
Uni Soviet, khawatir akan keinginan Jerman mencaplok wilayah luas di Eropa Timur, membuat
perjanjian bantuan bersama dengan Perancis. Sebelum diberlakukan, pakta Perancis-Soviet ini
perlu melewati birokrasi Liga Bangsa-Bangsa, yang pada dasarnya menjadikannya tidak
berguna. Akan tetapi, pada bulan Juni 1935, Britania Raya membuat perjanjian laut
independen dengan Jerman, sehingga melonggarkkan batasan-batasan sebelumnya. Amerika
Serikat, setelah mempertimbangkan peristiwa yang terjadi di Eropa dan Asia,
mengesahkan Undang-Undang Netralitas pada bulan Agustus. Pada bulan Oktober, Italia
menginvasi Ethiopia, dan Jerman adalah satu-satunya negara besar Eropa yang mendukung
tindakan tersebut. Italia langsung menarik keberatannya terhadap tindakan Jerman
menganeksasi Austria.
Hitler menolak Perjanjian Versailles dan Locarno dengan meremiliterisasi Rhineland pada bulan
Maret 1936. Ia mendapat sedikit tanggapan dari kekuatan-kekuatan Eropa lainnya. Ketika Perang
Saudara Spanyol pecah bulan Juli, Hitler dan Mussolini mendukung pasukan Nasionalis yang
fasis dan otoriter dalam perang saudara mereka melawan Republik Spanyol yang didukung
Soviet. Kedua pihak memakai konflik ini untuk menguji senjata dan metode peperangan baru,
berakhir dengan kemenangan Nasionalis pada awal 1939. Bulan Oktober 1936, Jerman dan
Italia membentuk Poros Roma-Berlin. Sebulan kemudian, Jerman dan Jepang
menandatangani Pakta Anti-Komintern, namun kelak diikuti Italia pada tahun berikutnya. Di
cina, setelah Insiden Xi'an, pasukan Kuomintang dan komunis menyetujui gencatan senjata
untuk membentuk front bersatudan sama-sama melawan Jepang.
Peristiwa Penting Sebelum Pecahnya Perang Dunia II
Invasi Italia ke Ethiopia Perang Italia-Abisinia(Ethiopia) Kedua adalah perang
kolonial singkat mulai bulan Oktober 1935 sampai Mei 1936. Perang ini terjadi antara
angkatan bersenjata Kerajaan Italia (Regno d'Italia) dan angkatan bersenjata Kekaisaran
Ethiopia (juga disebut Abisinia). Perang ini berakhir dengan pendudukan militer di
Ethiopia dan aneksasinya ke koloni baru Afrika Timur Italia (Africa Orientale Italiana,
atau AOI); selain itu, perang ini membuka kelemahan Liga Bangsa-Bangsa sebagai
kekuatan pelindung perdamaian. Baik Italia dan Ethiopia adalah negara anggota, tetapi
Liga ini tidak berbuat apa-apa ketika negara pertama jelas-jelas melanggar Artikel
X yang dibuat oleh Liga Bangsa Bangsa
Perang Saudara di Spanyol (1937-1939) Jerman dan Italia memberi dukungan
kepada kebangkitan Nasionalis yang dipimpin Jenderal Francisco Franco di Spanyol. Uni
Soviet mendukung pemerintah yang sudah berdiri, Republik Spanyol, yang memiliki
kecenderungan sayap kiri. Baik Jerman dan Uni Soviet memakai perang proksiini sebagai
kesempatan menguji senjata dan taktik baru mereka. Pengeboman Guernica yang
disengaja oleh Legiun Condor Jerman pada April 1937 berkontribusi pada kekhawatiran
bahwa perang besar selanjutnya akan melibatkan serangan bom teror besar-besaran
terhadap warga sipil.
Invasi Jepang ke Cina (1937) Pada bulan Juli 1937, Jepang mencaplok bekas ibu kota
kekaisaran Cina Beijing setelah memulai Insiden Jembatan Marco Polo, yang menjadi
batu pijakan kampanye Jepang untuk menjajah seluruh wilayah Cina.[32] Uni Soviet
segera
menandatangani pakta
non-agresi
dengan
Cina untuk
memberi
dukungan material yang secara efektif mengakhiri kerja sama Cina dengan
Jerman sebelumnya. Generalissimo Chiang
Kai-shekmengerahkan pasukan
terbaiknya untuk mempertahankan Shanghai, tetapi setelah tiga bulan bertempur,
Shanghai jatuh. Jepang terus menekan pasukan Cina, mencaplok ibu kota Nanking pada
Desember 1937 dan melakukan Pembantaian Nanking.Pada bulan Juni 1938, pasukan
Jepang menghentikan serbuan Jepang dengan membanjiri Sungai Kuning; manuver ini
memberikan waktu bagi Cina untuk mempersiapkan pertahanan di Wuhan, namun kota
ini berhasil direbut pada bulan Oktober. Kemenangan militer Jepang gagal menghentikan
pemberontakan Cina yang menjadi tujuan Jepang. Pemerintahan Cina pindah ke
pedalaman di Chongqing dan melanjutkan perang.
Invasi Jepang ke Uni Soviet dan Mongolia (1938) Pada tanggal 29 Juli 1938, Jepang
menyerbu Uni Soviet dan kalah di Pertempuran Danau Khasan. Meski pertempuran
tersebut dimenangkan Soviet, Jepang menyebutnya seri dan buntu, dan pada tanggal
11 Mei 1939, Jepang memutuskan memindahkan perbatasan Jepang-Mongolia
sampai Sungai Khalkhin Gol melalui pemaksaan. Setelah serangkaian keberhasilan awal,
serangan Jepang di Mongolia digagalkan oleh Pasukan Merah yang menandakan
kekalahan besar pertama Angkatan Darat Kwantung Jepang.
Pertempuran ini meyakinkan sejumlah faksi pemerintahan Jepang bahwa mereka harus
fokus berkonsiliasi dengan pemerintah Soviet demi menghindari ikut campur Soviet
dalam perang melawan Cina dan mengalihkan perhatian militer mereka ke selatan, yaitu
ke jajahan Amerika Serikat dan Eropa di Pasifik, serta mencegah penggulingan pemimpin
militer Soviet berpengalaman seperti Georgy Zhukov, yang kelak memainkan peran
penting dalam mempertahankan Moskwa.
Jalannya Perang Dunia II
Pada tanggal 1 September 1939, Jerman dengan 53 divisi dan didukung oleh 1600
pesawat tempur melewati perbatasan dan menyerang Polandia. Inggris dan Perancis kemudian
memberikan ultimatum kepada Jerman pada tanggal 2 September 1939 tapi tidak diindahkan
oleh Jerman sehingga pada ta\tanggal 3 September, Perancis dan Britania Raya, diikuti negaranegara Persemakmuran, menyatakan perang terhadap Jerman.Serangan pertama RAF terhadap
armada laut Jerman pada tanggal 4 September 1939.Britania dan Perancis juga mulai memblokir
perairan Jerman pada tanggal 3 September untuk melemahkan ekonomi dan upaya perang negara
ini. Tanggal 17 September, setelah menandatangani gencatan senjata dengan Jepang, Soviet juga
menyerbu
Polandia. Wilayah
Polandia
terbagi
antara Jerman dan Uni
Soviet,dengan Lituania dan Slowakia mendapat bagian kecil. Pada 10 september Inggris
mengirim 160.000 tentara dan 24.000 kendaraan dan alat berat ke Perancis dibawah komando
Jendral Lord Gort
Polandia tidak menyerah; mereka mendirikan Negara Bawah Tanah Polandia di
Rumania dan Pasukan Dalam Negeri bawah tanah, dan terus berperang bersama Sekutu di semua
front di luar Polandia. Sekitar 100.000 personil militer Polandia diungsikan ke Rumania dan
negara-negara Baltik, sebagian besar tentara tersebut kemudian berperang melawan Jerman di
teater perang yang lain
Setelah invasi Polandia dan perjanjian Jerman-Soviet atas Lituania, Uni Soviet
memaksa negara-negara Baltik mengizinkan mereka menempatkan tentara Soviet di negara
mereka atas alasan "bantuan bersama". Finlandia menolak permintaan wilayah dan diserang oleh
Uni Soviet pada bulan November 1939. Konflik yang kemudian pecah berakhir pada bulan
Maret 1940 dengan konsesi oleh Finlandia. Perancis dan Britania Raya, menyebut serangan
Soviet ke Finlandia sebagai alasan memasuki kancah perang di pihak Jerman, menanggapi invasi
Soviet dengan mendukung dikeluarkannya Uni Soviet dari Liga Bangsa-Bangsa
Di Eropa Barat, tentara Britania dikerahkan ke benua ini, namun pada fase yang
dijuluki Perang Phoney oleh Britania dan "Sitzkrieg" (perang duduk) oleh Jerman tak satupun
pihak yang melancarkan operasi besar-besaran terhadap satu sama lain sampai April 1940. Uni
Soviet dan Jerman membuat pakta dagang pada bulan Februari 1940, yang berarti Soviet
menerima bantuan militer dan industri dengan imbalan menyediakan bahan mentah untuk
Jerman agar bisa mengakali pemblokiran oleh Sekutu.
Pada bulan April 1940, Jerman menginvasi Denmark dan Norwegia untuk mengamankan
pengiriman bijih besi dari Swedia, yang hendak dihadangoleh Sekutu. Denmark langsung
menyerah, dan meski dibantu Sekutu, Norwegia berhasil dikuasai dalam waktu dua bulan. Bulan
Mei 1940,Britania menyerbu Islandia untuk mencegah kemungkinan invasi Jerman ke pulau
itu. Ketidakpuasan Britania atas kampanye Norwegia mendorong penggantian Perdana
Menteri Neville Chamberlain dengan Winston Churchill pada tanggal 10 Mei 1940.
Jerman menyerbu Perancis, Belgia, Belanda, dan Luksemburg pada tanggal 10 Mei
1940. Belanda dan Belgia kewalahan menghadapi taktik blitzkrieg dalam beberapa hari dan
minggu. Jalur Maginot yang dipertahankan Perancis dan pasukan Sekutu di Belgia diakali
dengan bergerak secara mengapit melintasi hutan lebat Ardennes, yang disalahartikan oleh
perencana perang Perancis sebagai penghalang alami bagi kendaraan lapis baja
Tentara Britania terpaksa keluar dari Eropa melalui Dunkirk, meninggalkan semua
peralatan beratnya pada awal Juni Tanggal 10 Juni, Italia menyerbu Perancis, menyatakan perang
terhadap Perancis dan Britania Raya; dua belas hari kemudian Perancis menyerah dan langsung
dibelah menjadi zona pendudukan Jerman dan Italia, dan sebuah negara sisa yang tak diduduki
di
bawah Rezim
Vichy.
Pada
tanggal
3 Juli,
Britania menyerang
armada
Perancis di Aljazair untuk mencegah perebutan oleh Jerman.
Bulan Juni, pada hari-hari terakhir Pertempuran Perancis, Uni Soviet memaksa aneksasi
Estonia, Latvia, dan Lituania, lalu menganeksasi wilayah Bessarabia yang dipertentangkan
Rumania. Sementara itu, kesesuaian politik dan kerja sama ekonomi Nazi-Soviet perlahan
buntu, dan kedua negara mulai bersiap untuk perang.
Dengan Perancis dinetralkan, Jerman memulai kampanye superioritas udara atas Britania
(Pertempuran Britania) untuk mempersiapkan sebuah invasi. Kampanye ini gagal, dan rencana
invasi tersebut dibatalkan pada bulan September. Menggunakan pelabuhan-pelabuhan Perancis
yang baru dicaplok, Angkatan Laut Jerman menikmati kesuksesan melawan Angkatan Laut
Kerajaan Inggris dengan memakai Kapal selam untuk menyerang kapal-kapal Britania
di Atlantik.
Italia memulai operasinya di Mediterania, memulai pengepungan Malta bulan
Juni, menguasai Somaliland Britaniabulan Agustus, dan menerobos wilayah Mesir Britania bulan
September 1940.
Jepang
meningkatkan
pemblokirannya
terhadap
Cina
pada
bulan
September,dengan merebut sejumlah pangkalan di wilayah utara Indocina Perancis yang saat ini
terisolasi.
Sepanjang periode ini, Amerika Serikat yang netral melakukan sejumlah hal untuk
membantu Cina dan Sekutu Baratnya. Pada bulan November 1939, UndangUndang,Netralitas diamandemen untuk memungkinkan pembelian "beli dan angkut" oleh
Sekutu. Tahun 1940, setelah pencaplokan Paris oleh Jerman, ukuran Angkatan Laut Amerika
Serikat meningkat pesat dan, setelah serbuan Jepang ke Indocina, Amerika Serikat
memberlakukan embargo besi, baja, dan barang-barang mekanik terhadap Jepang. Pada bulan
September, Amerika Serikat menyetujuipenukaran kapal penghancur AS dengan pangkalan
Britania Raya. Tetap saja, mayoritas rakyat Amerika Serikat menentang intervensi militer
langsung apapun terhadap konflik ini sampai tahun 1941.
Pada akhir September 1940, Pakta Tiga Pihak menyatukan Jepang, Italia, dan Jerman
untuk meresmikan Kekuatan Poros. Pakta Tiga Pihak ini menegaskan bahwa negara apapun,
kecuali Uni Soviet, yang tidak terlibat dalam perang yang menyerang Kekuatan Poros apapun
akan dipaksa berperang melawan ketiganya. Pada waktu itu, Amerika Serikat terus mendukung
Britania Raya dan Cina dengan memperkenalkan kebijakan Lend-Lease yang mengizinkan
pengiriman material dan barang-barang laindan membuat zona keamanan yang membentang
hingga separuh Samudra Atlantik agar Angkatan Laut Amerika Serikat bisa melindungi konvoi
Britania. Akibatnya, Jerman dan Amerika Serikat terlibat dalam peperangan laut di Atlantik
Utara dan Tengah pada Oktober 1941, bahkan meski Amerika Serikat secara resmi tetap netral.
Blok Poros meluas bulan November 1940 ketika Hongaria, Slowakia,
dan Rumania bergabung dengan Pakta Tiga Pihak ini. Rumania akan memberi kontribusi
besar terhadap perang Poros melawan Uni Soviet, sebagian untuk merebut kembali wilayah yang
diserahkan kepada Soviet, sebagian lagi demi memenuhi keinginan pemimpinnya, Ion
Antonescu, untuk melawan komunisme. Pada bulan Oktober 1940, Italia menyerbu Yunani,
tetapi beberapa hari kemudian digagalkan dan dipukul sampai Albania yang berakhir dengan
kebuntuan.
Bulan Desember 1940, pasukan Persemakmuran Britania Raya memulai serangan balasan
terhadap pasukan Italia di Mesir dan Afrika Timur Italia. Pada awal 1941, dengan pasukan Italia
dipukul hingga Libya oleh Persemakmuran, Churchill memerintahkan pengerahan tentara dari
Afrika untuk membantu Yunani. Angkatan Laut Italia juga menderita kekalahan besar, dengan
Angkatan Laut Kerajaan membuat tiga kapal perang Italia tidak berfungsi melalui serangan kapal
induk di Taranto, dan menetralisasi beberapa kapal perang lain pada Pertempuran Tanjung
Matapan.
Jerman segera turun tangan untuk membantu Italia. Hitler mengirimkan pasukan Jerman
ke Libya pada bulan Februari, dan pada akhir Maret mereka melancarkan serangan terhadap
pasukan Persemakmuran yang semakin sedikit. Dalam kurun sebulan, pasukan Persemakmuran
dipukul mundur ke Mesir dengan pengecualian pelabuhan Tobruk yang dikepung.
Persemakmuran berupaya mengusir pasukan Poros pada bulan Mei dan lagi pada bulan Juni,
tetapi keduanya gagal.
Pada awal April, setelah penandatanganan Pakta Tiga Pihak oleh Bulgaria, Jerman turun
tangan di Balkan dengan menyerbu Yunani dan Yugoslavia setelah terjadi kudeta; di sini mereka
membuat kemajuan besar, sehingga memaksa Sekutu pindah setelah Jerman menguasai pulau
Kreta, Yunani pada akhir Mei.
Sekutu sempat beberapa kali berhasil pada saat itu. Di Timur Tengah, pasukan
Persemakmuran pertama menggagalkan kudeta di Irak yang dibantu pesawat Jerman dari
pangkalan-pangkalan di Suriah Vichy, kemudian dengan bantuan Perancis Merdeka, menyerbu
Suriah dan Lebanon untuk mencegah peristiwa seperti itu lagi.
Di Atlantik, Britania berhasil menenggelamkan kapal perang Jerman Bismarck. Mungkin
yang terpenting adalah pada Pertempuran Britania, Angkatan Udara Kerajaan berhasil bertahan
dari serangan Luftwaffe dan kampanye pengeboman Jerman yang berakhir bulan Mei 1941.
Di Asia, meski sejumlah serangan dari kedua pihak, perang antara Cina dan Jepang buntu
pada tahun 1940. Demi meningkatkan tekanan terhadap Cina dengan memblokir rute-rute suplai,
dan untuk memosisikan pasukan Jepang dengan tepat andai pecah perang dengan negara-negara
Barat, Jepang merebut kendali militer di Indocina selatanPada Agustus 1940, kaum komunis
Cina melancarkan serangan di Cina Tengah; sebagai balasan, Jepang menerapkan kebijakan
keras (Kebijakan Serba Tiga) di daerah-daerah pendudukan untuk mengurangi sumber daya
manusia dan bahan mentah untuk pasukan komunis. Antipati yang terus berlanjut antara pasukan
komunis dan nasionalis Cina memuncak pada pertempuran bersenjata pada bulan Januari 1941,
secara efektif mengakhiri kerja sama mereka.
Dengan stabilnya situasi di Eropa dan Asia, Jerman, Jepang, dan Uni Soviet
mempersiapkan diri. Dengan kekhawatiran Soviet terhadap meningkatnya ketegangan dengan
Jerman dan rencana Jepang untuk memanfaatkan Perang Eropa dengan merebut jajahan Eropa
yang kaya sumber daya alam di Asia Tenggara, kedua kekuatan ini menandatangani Pakta
Netralitas Soviet–Jepang pada bulan April 1941Kebalikannya, Jerman bersiap-siap menyerang
Uni Soviet dengan menempatkan pasukan dalam jumlah besar di perbatasan Soviet.
Pada tanggal 22 Juni 1941, Jerman, bersama anggota Poros Eropa lainnya dan Finlandia,
menyerbu Uni Soviet dalam Operasi Barbarossa. Target utama serangan kejutan
ini adalah kawasan Baltik, Moskwa dan Ukraina dengan tujuan utama mengakhiri kampanye
1941 dekat jalur Arkhangelsk-Astrakhan yang menghubungkan Laut Kaspia dan Laut Putih.
Tujuan Hitler adalah menghancurkan Uni Soviet sebagai sebuah kekuatan militer, menghapus
komunisme, menciptakan Lebensraum ("ruang hidup") dengan memiskinkan penduduk asli dan
menjamin akses ke sumber daya strategis yang diperlukan untuk mengalahkan musuh-musuh
Jerman yang tersisa.
Meski Angkatan Darat
Merah mempersiapkan serangan balasan strategis sebelum
perang, Barbarossa memaksa komando tertinggi Soviet mengadopsi pertahanan strategis.
Sepanjang musim panas, Poros berhasil menerobos jauh ke dalam wilayah Soviet,
mengakibatkan kerugian besar dalam hal personil dan material. Pada pertengahan
Agustus, Komando Tinggi Angkatan Darat Jerman memutuskan menunda serangan olehArmy
Group Centre yang kecil dan mengalihkan Satuan Panzer ke-2 untuk membantu tentara yang
maju melintasi Ukraina tengah dan Leningrad. Serangan Kiev sukses besar dan berakhir dengan
pengepungan dan penghancuran empat unit pasukan Soviet, serta memungkinkan pergerakan
lebih lanjut di Krimea dan Ukraina Timur yang industrinya maju
Pengalihan tiga per empat pasukan Poros dan sebagian besar angkatan udaranya dari
Perancis dan Mediterania tengah ke Front Timur ]membuat Britania mempertimbangkan
kembali strategi besarnya. Pada bulan Juli, Britania Raya dan Uni Soviet membentuk aliansi
militer melawan Jerman Britania dan Soviet menyerbu Iran untuk melindungi Koridor
Persia dan ladang minyak Iran. Bulan Agustus, Britania Raya dan Amerika Serikat bersama-sama
meresmikan Piagam Atlantik.
Pada bulan Oktober, ketika tujuan Poros di Ukraina dan Baltik tercapai, dengan
pengepungan Leningrad dan Sevastopol yang masih berlanjut, sebuah serangan besar ke
Moskwa dilancarkan kembali. Setelah dua bulan bertempur sengit, pasukan Jerman hampir
mencapai pinggiran terluar Moskwa, tempat tentara-tentaranya yang lelah terpaksa menunda
serangan mereka. Pencaplokan teritorial besar dilakukan oleh pasukan Poros, tetapi kampanye
mereka gagal mencapai tujuan utamanya: dua kota utama masih dikuasai Soviet,kemampuan
memberontak Soviet gagal dipadamkan, dan Uni Soviet mempertahankan banyak sekali potensi
militernya. Fase blitzkrieg perang di Eropa telah berakhir.
Pada awal Desember, pasukan cadangan yang baru dimobilisasi memungkinkan Soviet
menyamakan jumlah tentaranya dengan Poros. Hal ini, bersama data intelijen yang menetapkan
jumlah minimum tentara Soviet di Timur yang cukup untuk mencegah serangan apapun
olehAngkatan Darat Kwantung Jepang, memungkinkan Soviet memulai serangan balasan
massal yang dimulai tanggal 5 Desember di front sepanjang 1.000 kilometer (620 mil) dan
mendesak tentara Jerman mundur 100–250 kilometers (62–160 mil) ke barat.
Keberhasilan Jerman di Eropa menggugah Jerman untuk meningkatkan tekanannya
terhadap pemerintah-pemerintah Eropa di Asia Tenggara. Pemerintah Belanda setuju
menyediakan minyak untuk Jepang dari Hindia Timur Belanda, namun menolak menyerahkan
kendali politik atas koloninya. Perancis Vichy, sebaliknya, menyetujui pendudukan Jepang
di Indocina Perancis. Pada bulan Juli 1941, Amerika Serikat, Britania Raya, dan pemerintah
Barat lainnya bereaksi terhadap pendudukan Indocina dengan membekukan aset-aset Jepang,
sementara Amerika Serikat (yang menyediakan 80 persen minyak Jepang) merespon dengan
menerapkan embargo minyak secara penuh. Ini berarti Jepang terpaksa memilih antara
mengabaikan ambisinya di Asia dan perang melawan Cina, atau merebut sumber daya alam yang
diperlukan melalui kekuatan; militer Jepang tidak menganggap yang pertama sebagai pilihan,
dan banyak pejabat menganggap embargo minyak sebagai pernyataan perang tidak langsung.
Jepang berencana merebut koloni-koloni Eropa di Asia dengan cepat untuk menciptakan
perimeter defensif besar yang membentang hingga Pasifik Tengah; Jepang kemudian bebas
mengeksploitasi sumber daya di Asia Tenggara sambil menyibukkan Sekutu dengan melancarkan
perang defensif. Untuk mencegah intervensi Amerika Serikat sambil mengamankan perimeter,
Jepang berencana menetralisasi Armada Pasifik Amerika Serikat dari kancah perang. Pada
tanggal 7 Desember (8 Desember di Asia) 1941, Jepang menyerang aset-aset Britania dan
Amerika Serikat dengan serangan di Asia Tenggara dan Pasifik Tengah secara nyaris bersamaan.
Peristiwa ini meliputi serangan ke armada Amerika Serikat di Pearl Harbor, pendaratan di
Thailand dan Malaya dan pertempuran Hong Kong.
Serangan-serangan ini mendorong Amerika Serikat, Britania Raya, Cina, Australia, dan
beberapa negara lain secara resmi menyatakan perang terhadap Jepang, sementara Uni Soviet,
karena sedang terlibat dalam perang besar-besaran dengan blok Poros Eropa, memilih untuk
tetap netral dengan Jepang.. Jerman dan negara-negara Poros menanggapi dengan menyatakan
perang terhadap Amerika Serikat. Pada bulan Januari, Amerika Serikat, Britania Raya, Uni
Soviet, Cina, dan 22 pemerintahan kecil atau terasingkan mengeluarkan Deklarasi oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa, sehingga memperkuat Piagam Atlantik, dan melakukan kewajiban
untuk tidak menandatangani perjanjian damai terpisah dengan negara-negara Poros. Sejak 1941,
Stalin terus meminta Churchill, dan kemudian Roosevelt, untuk membuka 'front kedua' di
PerancisFront Timur menjadi teater perang besar di Eropa dan jumlah korban Soviet yang
berjumlah jutaan menciutkan jumlah korban Sekutu Barat yang hanya ratusan ribu orang;
Churchill dan Roosevelt mengatakan mereka butuh lebih banyak waktu untuk persiapan,
sehingga memunculkan klaim bahwa mereka sengaja buntu untuk menyelamatkan orang-orang
Barat dengan mengorbankan orang-orang Soviet.
Sementara itu, pada akhir April 1942, Jepang dan sekutunya Thailand hampir menguasai
seluruh Burma, Malaya, Hindia Timur Belanda,Singapura, dan Rabaul, sehingga menambah
kerugian bagi tentara Sekutu dan banyak di antara mereka yang ditawan. Meski memberontak
habis-habisan di Corregidor, Filipina akhirnya ditaklukkan pada bulan Mei 1942 dan memaksa
pemerintah Persemakmuran Filipina mengasingkan diri. Pasukan Jepang juga memenangkan
pertempuran laut di Laut Cina Selatan, Laut Jawa, dan Samudra Hindia, dan mengebom
pangkalan laut Sekutu di Darwin, Australia. Satu-satunya kesuksesan sejati Sekutu melawan
Jepang adalah kemenangan Cina di Changsha pada awal Januari 1942. Kemenangankemenangan mudah atas lawan yang tidak punya persiapan ini membuat Jepang terlalu percaya
diri dan berlebihan.
Jerman juga mewujudkan inisiatifnya. Dengan mengeksploitasi keputusan komando laut
Amerika Serikat yang ragu-ragu, Angkatan Laut Jerman mengacaukan jalur kapal Sekutu di
lepas pesisir Atlantik Amerika Serikat Meski kalah besar, anggota Poros Eropa menghentikan
serbuan Soviet di Rusia Tengah dan Selatan, sehingga melindungi sebagian besar jajahan yang
mereka peroleh pada tahun sebelumnya Di Afrika Utara, Jerman melancarkan sebuah serangan
pada bulan Januari yang memukul Britania kembali ke posisinya di Garis Gazala pada awal
Februari, diikuti oleh meredanya pertempuran untuk sementara yang dimanfaatkan Jerman untuk
mempersiapkan serangan mereka selanjutnya.
Pada awal Mei 1942, Jepang memulai operasi untuk menduduki Port
Moresby dengan serangan amfibi dan memutuskan komunikasi dan jalur suplai antara Amerika
Serikat dan Australia. Akan tetapi, Sekutu berhasil mencegah invasi ini dengan mencegat dan
mengalahkan pasukan laut Jepang pada Pertempuran Laut Koral. Rencana Jepang selanjutnya,
termotivasi oleh Serangan Doolittle sebelumnya, adalah merebut Atol Midway dan memancing
kapal induk Amerika Serikat ke kancah perang untuk dihancurkan; sebagai aksi pengalihan,
Jepang juga mengirimkan pasukan untuk menduduki Kepulauan Aleut di Alaska. Pada awal Juni,
Jepang melaksanakan operasinya, tetapi Amerika Serikat, setelah berhasil memecahkan kode laut
Jepang pada akhir Mei, mengetahui semua rencana dan pemindahan pasukan mereka dan
memakai pengetahuan ini untuk memperoleh kemenangan telak di Midway atas Angkatan Laut
Kekaisaran Jepang.
Dengan kapasitasnya untuk bertindak secara agresif hilang akibat Pertempuran Midway,
Jepang memilih fokus pada upaya menduduki Port Moresby melalui kampanye darat di Teritori
Papua. AMerika Serikat merencanakan serangan balasan terhadap posisi Jepang di
selatanKepulauan Solomon, terutama Guadalcanal, sebagai tahap pertama menduduki Rabaul,
pangkalan utama Jepang di Asia Tenggara.
Kedua rencana ini dimulai bulan Juli, namun pada pertengahan September, Pertempuran
Guadalcanal dimenangkan Jepang, dan tentara-tentara di Nugini diperintahkan mundur dari Port
Moresby ke bagian utara pulau, tempat mereka menghadapi tentara Australia dan Amerika
Serikat dalamPertempuran Buna-Gona. Guadalcanal segera menjadi titik fokus bagi kedua pihak
dengan komitmen besar tentara dan kapal dalam pertempuran Guadalcanal. Pada awal 1943,
Jepang dikalahkan di pulau ini dan menarik tentara mereka. Di Burma, pasukan Persemakmuran
melancarkan dua operasi. Pertama, ofensif ke wilayah Arakan pada akhir 1942 gagal dan
memaksa pasukan mundur ke India bulan Mei 1943. Kedua, penyisipan pasukan ireguler ke
belakang garis depan Jepang bulan Februari yang, pada akhir April, memperoleh hasil yang
diragukan.
Di front timur Jerman, pasukan Poros mematahkan serangan Soviet di Semenanjung
Kerch dan Kharkov, dan kemudian melancarkanserangan musim panas utamanya terhadap Rusia
Selatan pada bulan Juni 1942 untuk menguasai ladang minyak di Kaukasus dan
mendudukistepa Kuban, sementara mempertahankan posisi di wilayah front sebelah utara dan
tengah. Jerman membagi Grup Angkatan Darat Selatanmenjadi dua grup: Grup Angkatan Darat
A bergerak ke Sungai Don, sementara Grup Angkatan Darat B bergerak ke sebelah tenggara
Kaukasus menuju Sungai Volga Soviet memutuskan bertahan di Stalingrad yang berada di jalur
pergerakan pasukan Jerman.
Pada
pertengahan
November,
Jerman hampir
berhasil
menduduki
Stalingrad dalam pertempuran jalanan saat Soviet memulai serangan balasan musim dingin
keduanya, dimulai dengan mengepung pasukan Jerman di Stalingrad dan serangan ke unggulan
Rzhev dekat Moskwa, meski upaya terakhir gagal besar. Pada awal Februari 1943, Angkatan
Darat Jerman menderita kekalahan besar; tentara Jerman di Stalingrad dipaksa menyerah dan
garis depan dimundurkan hingga posisinya sebelum serangan musim panas. Pada pertengahan
Februari, setelah desakan Soviet meruncing, Jerman melancarkan serangan lain ke Kharkov dan
membentuk unggulan baru di garis depan mereka di sekitar kotaKursk, Rusia.
Pada bulan November 1941, pasukan Persemakmudan mengadakan serangan
balasan, Operasi Crusader, di Afrika Utara dan mengklaim kembali semua wilayah yang direbut
Jerman dan Italia.Di Barat, kekhawatiran bahwa Jepang mungkin memakai pangkalan
di Madagaskar Vichy mendorong Britania menyerbu pulau ini pada awal Mei 1942. Kesuksesan
ini tidak bertahan lama setelah Poros berhasil memukul Sekutu kembali ke Mesir dalam serangan
di Libya sampai pasukan Poros dihentikan di El Alamein. Di Eropa, serangan komando Sekutu
terhadap
target-target
strategis,
berakhir
dengan Serangan
Dieppe yang
menghancurkan, menunjukkan ketidakmampuan Sekutu Barat untuk melancarkan invasi ke
daratan Eropa tanpa persiapan, perlengkapan, dan keamanan operasional yang lebih baik.
Pada bulan Agustus 1942, Sekutu sukses mematahkan serangan kedua terhadap El
Alamein dan, dengan banyak korban, berupayamengirimkan suplai ke Malta yang sedang
dikepung. Beberapa bulan kemudian, Sekutu melancarkan serangan di Mesir, memecah pasukan
Poros dan mendorong mereka ke barat melintasi Libya. Serangan ini tidak lama kemudian
dilanjutkan dengan invasi Inggris-Amerika Serikat ke Afrika Utara Perancis, yang berakhir
dengan bergabungnya wilayah ini dengan Sekutu. Hitler menanggapi pendudukan koloni
Perancis ini dengan memerintahkan pendudukan Perancis Vichy; meski pasukan Vichy sendiri
tidak melawan pelanggaran gencatan senjata ini, mereka berusaha menenggelamkan armadanya
sendiri agar tidak direbut pasukan Jerman. Pasukan Poros yang sekarang kewalahan di Afrika
mundur hingga Tunisia, yang kemudian dikuasai Sekutu pada bulan 1943.
Setelah perang Guadalcanal, Sekutu memulai sejumlah operasi melawan Jepang di
Pasifik. Pada bulan Mei 1943, pasukan Sekutu dikirim untuk mengusir pasukan Jepang dari
Kepulauan Aleut, dan segera memulai operasi besar untul mengisolasi Rabaul dengan
menduduki pulau-pulau sekitarnya, dan menembus perimeter Pasifik Tengah Jepang di
Kepulauan Gilbert dan Marshall. Pada akhir Maret 1944, Sekutu menyelesaikan kedua misi ini,
dan selain itu menetralisasi pangkalan Jepang di Truk di Kepulauan Caroline. Bulan April,
Sekutu melancarkan operasi mencaplok kembali Nugini Barat.
Di Uni Soviet, baik Jerman dan Soviet menghabiskan musim semi dan awal musim panas
1943 dengan bersiap-siap untuk serangan besar di Rusia Tengah. Tanggal 4 Juli 1943,
Jerman menyerang pasukan Soviet di sekitar Kursk Bulge. Dalam satu minggu, pasukan Jerman
lelah menghadapi pertahanan Soviet yang sangat teratur dan, untuk pertama kalinya dalam
perang ini, Hitler membatalkan sebuah operasi sebelum memperoleh kesuksesan taktis atau
operasional. Keputusan ini sebagian dipengaruhi oleh invasi Sisilia oleh Sekutu Barat pada 9 Juli
yang, bersama kegagalan-kegagalan Italia sebelumnya, berujung pada penggulingan dan
penahanan Mussolini pada akhir bulan itu.
Tanggal 12 Juli 1943, Soviet melancarkan serangan balasannya sendiri, sehingga
memupuskan harapan apapun bagi Angkatan Darat Jerman untuk memenangkan pertempuran
atau buntu di timur. Kemenangan Soviet di Kursk menandai kejatuhan superioritas Jerman [ dan
memberi Uni Soviet inisiatif di Front Timur Jerman berusaha menstabilkan front timur mereka di
sepanjang garis Panther-Wotan yang sangat dipertahankan, namun Soviet berhasil mendobraknya
di Smolensk dan Serangan Dnieper Hilir.
Pada awal September 1943, Sekutu Barat menyerbu daratan Italia, diikuti gencatan
senjata Italia dengan Sekutu. Jerman menanggapinya dengan melumpuhkan pasukan Italia,
mengambil alih kendali militer di wilayah Italia, dan membuat serangkaian garis pertahanan.
Pasukan khusus Jerman kemudian menyelamatkan Mussolini, yang kemudian mendirikan negara
klien baru di Italia dudukan Jerman bernamaRepublik Sosial Italia Sekutu Barat berperang
melintasi beberapa garis hingga garis pertahanan utama Jerman pada pertengahan November.
Operasi Jerman di Atlantik juga terganggu. Pada Mei 1943, dengan efektifnya serangan
balasan Sekutu, kerugian kapal selam Jerman yang besar memaksa kampanye laut Atlantik
Jerman ditunda. Pada bulan November 1943, Franklin D. Roosevelt dan Winston Churchill
bertemu denganChiang Kai-shek di Kairo[ dan Joseph Stalin di TeheranKonferensi pertama
menentukan pengembalian teritori Jepang pascaperang,[ sementara yang terakhir menghasilkan
perjanjian bahwa Sekutu Barat akan menyerbu Eropa pada tahun 1944 dan Uni Soviet akan
menyatakan perang terhadap Jepang dalam tiga bulan setelah kekalahan Jerman.
Sejak November 1943, selama tujuh minggu di Pertempuran Changde, Cina memaksa
Jepang memasuki perang atrisi yang merugikan sambil menunggu bantuan SekutuBulan Januari
1944, Sekutu melancarkan serangkaian serangan di Italia terhadap garis di Monte Cassino dan
berupaya menembusnya dengan mendarat di Anzio. Pada akhir Januari, serangan
besar Soviet mengusir pasukan Jerman dari wilayah Leningrad,[ dan mengakhiri pengepungan
paling mematikan dan terlama sepanjang sejarah.
Serangan Soviet selanjutnya terhalang di perbatasan Estonia sebelum perang oleh Grup
Angkatan Darat Utara Jerman yang dibantu pendudukEstonia yang berharap menetapkan
kembali kemerdekaan nasional mereka. Penundaan ini memperlambat operasi Soviet selanjutnya
di kawasanLaut Baltik. Pada akhir Mei 1944, Soviet berhasil membebaskan Krimea, mengusir
pasukan Poros besar-besaran dari Ukraina, dan melakukan terobosan ke teritori Rumania, yang
dipukul balik oleh pasukan Poros. Serangan Sekutu di Italia berhasil dan, dengan mengizinkan
sejumlah divisi Jerman mundur, pada tanggal 4 Juni Roma ditaklukkan.
Sekutu mengalami berbagai keberhasilan di daratan Asia. Bulan Maret 1944,Jepang
melancarkan invasi pertama dari dua rencananya, operasi melawan posisi Britania di Assam,
India, dan kemudian mengepung posisi Persemakmuran di Imphal dan Kohima. Bulan Mei 1944,
pasukan Britania melakukan serangan balasan yang mendorong tentara Jepang kembali ke
Burma, dan pasukan Cina yang menyerbu Burma utara pada akhir 1943 mengepung tentara
Jepang di Myitkyina. Invasi Jepang kedua berupaya menghancurkan pasukan tempur utama
Cina, melindungi jalur kereta api di antara teritori dudukan Jepang dan menduduki lapangan
udara Sekutu. Bulan Juni, Jepang telah menguasai provinsi Henan dan memulai serangan baru
terhadap Changsha di provinsi Hunan
Pada tanggal 6 Juni 1944 (dikenal sebagai D-Day), setelah tiga tahun ditekan Soviet,
Sekutu Barat menyerbu Perancis Utara. Setelah menyusun kembali beberapa divisi Sekutu dari
Italia, mereka juga menyerang Perancis Selatan. Semua pendaratan ini berhasil dan berakhir
dengan kekalahan unit Angkatan Darat Jerman di Perancis. Paris dibebaskan oleh pemberontakan
lokal yang dibantu Pasukan Perancis dan Sekutu Barat terus memukul pasukan Jerman di Eropa
Timur sepanjang paruh terakhir tahun ini. Sebuah upaya bergerak maju melintasi Jerman Utara
yang diawali dengan operasi udara besar-besaran di Belanda tidak berhasil. Setelah itu, Sekutu
Barat pelan-pelan masuk wilayah Jerman, namun gagal menyeberangi Sungai Rur dalam
serangan besar. Di Italia, serbuan Sekutu juga terhambat saat mereka melintasi garis pertahanan
besar Jerman terakhir.
Pada tanggal 22 Juni, Soviet mengadakan serangan strategis di Belarus ("Operasi
Bagration") yang berakhir dengan nyaris kehancuran totalPusat Grup Angkatan Darat Jerman.
Tidak lama selepas itu, serangan strategis Soviet lainnya mengusir tentara Jerman dari Ukraina
Barat dan Polandia Timur. Pergerakan Soviet sukses memaksa pasukan pemberontak di
Polandia memulai
sejumlah
pemberontakan,
meski
yang
terbesar
di Warsawa,
serta Pemberontakan Slowakia di selatan, tidak dibantu Soviet dan dipadamkan oleh pasukan
Jerman. Serangan strategis Pasukan Merah di Rumania timur memecah belah dan
menghancurkan pasukan Jerman di sana sekaligus berhasil menggulingkan pemerintahan di
Rumania dan Bulgaria, diikuti dengan memihaknya negara-negara tersebut ke Sekutu.
Pada bulan September 1944, tentara Angkatan Darat Merah Soviet melaju
hingga Yugoslavia dan
memaksa
penarikan
cepat
Grup
Angkatan
Darat
Jerman E dan F di Yunani, Albania, dan Yugoslavia untuk menyelamatkan mereka dari
kehancuran Pada saat ini, Partisan Komunis pimpinan Marsekal Josip Broz Tito, yang
memulai kampanye gerilya sukses melawan pendudukan sejak 1941, menguasai sebagian besar
teritori Yugoslavia dan terlibat dalam menunda serangan terhadap pasukan Jerman di selatan.
Di Serbia utara, Pasukan Merah, dengan bantuan terbatas dari pasukan Bulgaria, membantu
Partisan dalam pembebasan bersama ibu kota Belgrade tanggal 20 Oktober. Beberapa hari
kemudian, Soviet melancarkan serangan massal terhadap Hongaria dudukan Jerman yang
berlangsung sampai jatuhnya Budapest pada bulan Februari 1945. Kebalikan dengan
kemenangan impresif Soviet di Balkan, pemberontakan Finlandia terhadap serangan
Soviet di Tanah Genting Kareliamenggagalkan pendudukan Soviet di Finlandia dan berakhir
dengan penandatanganan gencatan senjata Soviet-Finlandia pada kondisi relatif kondusif,
disertai memihaknya Finlandia ke Sekutu.
Pada awal Juli, pasukan Persemakmuran di Asia Tenggara menggagalkan pengepungan
Jepang di Assam, memukul pasukannya kembali hinggaSungai Chindwinsementara Cina
mencaplok Myitkyina. Di Cina, Jepang menuai kesuksesan besar, berhasil mencaplok Changsha
pada pertengahan Juni dan kota Hengyang pada awal Agustus Selepas itu, mereka menyerbu
provinsi Guangxi, memenangkan pertempuran besar melawan pasukan Cina di Guilin dan
Liuzhou pada akhir November[ dan berhasil menyatukan pasukan mereka di Cina dan Indocina
pada pertengahan Desember.
Di Pasifik, pasukan Amerika Serikat terus menekan mundur perimeter Jepang. Pada
pertengahan Juni 1944, mereka memulai serangan ke Kepulauan Mariana dan Palau, dan dengan
telak mengalahkan pasukan Jepang pada Pertempuran Laut Filipina. Kekalahan-kekalahan ini
memaksa Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundurkan diri dan memberi Amerika Serikat
keunggulan atas pangkalan udara baru untuk melancarkan serangan bom besar-besaran di
kepulauan utama Jepang. Pada akhir Oktober, pasukan Amerika Serikat menyerbu pulau Leyte,
Filipina; tidak lama kemudian, angkatan laut Sekutu mencetak kemenangan besar
pada Pertempuran Teluk Leyte, salah satu pertempuran laut terbesar sepanjang sejarah.
Tanggal 16 Desember 1944, Jerman mengupayakan kesuksesan terakhirnya di Front
Barat dengan mengerahkan sisa-sisa pasukan cadangannya untuk melancarkan serangan balasan
massal di Ardennes untuk memecah belah Sekutu Barat, mengepung sebagian besar tentara
Sekutu Barat dan menaklukkan pelabuhan suplai utama mereka di Antwerp demi mencapai
penyelesaian politik. Pada Januari, serangan ini digagalkan tanpa satu tujuan strategis pun yang
tercapai. Di italia, Sekutu Barat tetap buntu di garis pertahanan Jerman. Pada pertengahan
Januari 1945, Soviet menyerbu Polandia, bergerak dari Sungai Vistula ke Sungai Oder di Jerman,
dan menduduki Prusia Timur. Tanggal 4 Februari, para pemimpin A.S., Britania Raya, dan Soviet
bertemu di Konferensi Yalta. Mereka menyetujui pendudukan di Jerman pascaperang, dan Uni
Soviet bergabung dalam perang melawan Jepang.
Pada bulan Februari, Soviet menginvasi Silesia dan Pomerania, sementara Sekutu Barat
memasuki Jerman Barat dan mendekati Sungai Rhine. Bulan Maret, Sekutu Barat melintasi
Rhine diutara dan selatan Ruhr, mengepung Grup Agkatan Darat Jerman ,Sementara Soviet
melaju ke Wina. Pada awal April, Sekutu Barat akhirnya berhasil membuat kemajuan di
Italia dan bergerak melintasi Jerman Barat, sementara pasukan Soviet menyerbu Berlin pada
akhir April; kedua pasukan bertemu di sungai Elbe tanggal 25 April. Tanggal 30 April
1945, Reichstag diduduki dan menandakan kekalahan militer Reich Ketiga.
Sejumlah perubahan kepemimpinan terjadi pada masa ini. Tanggal 12 April, Presiden
A.S. Roosevelt meninggal dunia dan digantikan oleh Harry Truman. Benito Mussolini dibunuh
oleh partisan Italia tanggal 28 April. Dua hari kemudian, Hitler bunuh diri dan digantikan
oleh Laksamana Agung Karl Dönitz
Pasukan Jerman menyerah di Italia pada tanggal 29 April. Instrumen penyerahan diri
Jerman ditandatangani tanggal 7 Mei di Reims, dan diratifikasi tanggal 8 Mei di Berlin. Pusat
Grup Angkatan Darat Jerman bertahan di Praha sampai 11 Mei.
Di teater Pasifik, pasukan Amerika Serikat dibantu Persemakmuran Filipina bergerak
maju di Filipina, membebaskan Leyte pada akhir April 1945. Mereka mendarat di Luzon bulan
Januari 1945 dan mencaplok Manila bulan Maret setelah pertempuran yang menghancurkan kota
ini. Pertempuran berlanjut di Luzon, Mindanao dan pulau-pulau lain di Filipina
sampai berakhirnya perang.
Mei 1945, tentara Australia mendarat di Kalimantan dan menduduki ladang minyak di
sana. Pasukan Britania, Amerika Serikat, dan Cina mengalahkan Jepang di Burma utara pada
bulan Maret, dan Britania mencapai Rangoon pada tanggal 3 Mei. Pasukan Cina mulai balas
menyerang pada Pertempuran Hunan Barat yang pecah antara 6 April dan 7 Juni 1945. Pasukan
Amerika Serikat juga bergerak ke Jepang, mencaplok Iwo Jima pada bulan Maret,
dan Okinawa pada akhir Juni. Pesawat pengebom Amerika Serikat menghancurkan kota-kota
Jepang dan kapal selam Amerika Serikat memutuskan impor Jepang.
Tanggal 11 Juli, para pemimpin Sekutu bertemu di Potsdam, Jerman. Mereka menyetujui
perjanjian awal tentang Jerman, dan menegaskan tuntutan penyerahan diri semua pasukan Jepang
oleh Jepang, dengan menyatakan bahwa "alternatif bagi Jepang adalah kehancuran dalam waktu
singkat".Dalam
konferensi
ini, Britania
Raya
mengadakan
pemilu dan Clement
Attleemenggantikan Churchill sebagai Perdana Menteri.
Saat Jepang terus mengabaikan persyaratan Potsdam, Amerika Serikat menjatuhkan bom
atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada awal Agustus. Di antara kedua pengeboman
ini, Soviet, sesuai perjanjian Yalta, menyerbu Manchuria dudukan Jepang dan dengan cepat
mengalahkan Angkatan Darat Kwantung yang saat itu merupakan pasukan tempur Jepang
terbesar. Pasukan Merah juga menduduki Pulau Sakhalin dan Kepulauan Kuril. Pada tanggal 15
Agustus 1945, Jepang menyerah dengan penandatanganan dokumen penyerahan diri di atas
geladak kapal perang Amerika Serikat USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, sehingga
mengakhiri perang ini.
Dampak Perang Dunia II
Sekutu mendirikan pemerintahan pendudukan di Austria dan Jerman. Negara pertama
menjadi negara netral dan tidak memihak dengan blok politik manapun. Negara terakhir dibelah
menjadi zona pendudukan barat dan timur yang dikuasai Sekutu Barat dan Uni Soviet.
Program denazifikasi di Jerman melibatkan pengadilan penjahat perang Nazi dan penggulingan
mantan Nazi dari kekuasaan, meski kebijakan ini lebih condong ke amnesti dan reintegrasi
mantan Nazi ke masyarakat Jerman Barat.
Jerman kehilangan seperempat wilayahnya sebelum perang (1937), wilayah
timur: Silesia, Neumark dan
sebagian
besar Pomerania diambil
alih
Polandia; Prusia
Timur dibagi antara Polandia dan Uni Soviet, diikuti dengan pengusiran 9 juta warga Jerman dari
provinsi-provinsi tersebut, serta 3 juta warga Jerman dari Sudetenland di Cekoslowakia ke
Jerman. Pada 1950-an, satu dari lima orang Jerman Barat adalah pengungsi dari timur. Uni
Soviet juga menduduki provinsi milik Polandia di sebelah timur Garis Curzon (melibatkan
pengusiran 2 juta warga Polandia),Rumania Timur, dan sebagian Finlandia timur,beserta
tiga negara Baltik.
Demi mempertahankan perdamaian, Sekutu mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa
yang resmi berdiri tanggal 24 Oktober 1945, dan mengadopsi Deklarasi Universal Hak-Hak
Asasi Manusia tahun 1948 sebagai standar umum bagi semua negara anggotanya. Kekuatankekuatan besar yang menjadi pemenang perang—Amerika Serikat, Uni Soviet, Cina, Britania
Raya, dan Perancis—menjadi anggota permanenDewan Keamanan PBB.[Kelima anggota
permanen ini masih ada sampai sekarang, meski terjadi perubahan dua kursi, angata Republik
Cina dan Republik Rakyat Cina tahun 1971, dan antara Uni Soviet dan negara penggantinya,
Federasi Rusia, setelah pembubaran UNi Soviet. Aliansi antara Sekutu Barat dan Uni Soviet
mulai memburuk, bahkan sejak sebelum perang berakhir.
Jerman dibagi secara de facto, dan dua negara merdeka, Republik Federal
Jerman dan Republik Demokratik Jermandibentuk di dalam perbatasan zona pendudukan Sekutu
dan Soviet. Seluruh Eropa terbagi antara cakupan pengaruh Barat dan Soviet. Kebanyakan
negara Eropa timur dan tengah masuk dalam cakupan Soviet yang melibatkan pendirian rezimrezim Komunis dengan dukungan penuh atau setengah dari otoritas pendudukan Soviet.
Akibatnya, Polandia, Hongaria,Cekoslowakia, Rumania, Albania,
dan Jerman
Timur menjadi negara satelit Soviet. Yugoslavia Komunis melaksanakan kebijakan merdeka
penuh yang menciptakan ketegangan dengan Uni Soviet. Pembagian dunia pascaperang
diresmikan oleh dua aliansi militer internasional, NATO pimpinan Amerika Serikat dan Pakta
Warsawa pimpinan Soviet; periode panjang ketegangan politik dan persaingan militer di antara
mereka, Perang Dingin, akan dilengkapi oleh perlombaan senjata dan perang proksi yang tidak
terduga
Di Asia, Amerika Serikat memimpin pendudukan Jepang dan menguasai bekas pulaupulau Jepang di Pasifik Barat, sementara Soviet menganeksasi Sakhalin dan Kepulauan Kuril.
Korea, sebelumnya di bawah kekuasaan Jepang, dibagi dan diduduki oleh Amerika Serikat di
Selatan dan Uni Soviet di Utara antara 1945 dan 1948. Republik terpisah muncul di kedua sisi
garis paralel ke-38 pada tahun 1948, masing-masing mengklaim sebagai pemerintahan sah untuk
seluruh Korea dan berujung pada pecahnya Perang Korea.
Ekonomi global menderita akibat perang, meski negara-negara yang terlibat terpengaruh
dengan berbagai cara. Amerika Serikat tampil lebih kaya daripada negara lain; negara ini
mengalamiledakan bayi dan pada tahun 1950 produk domestik bruto per orangnya lebih tinggi
daripada negara-negara besar lain dan Amerika Serikat mendominasi ekonomi dunia. Britania
Raya dan Amerika Serikat menerapkan kebijakan pelucutan industri di Jerman Barat pada tahun
1945–1948. Akibat perdagangan internasional yang saling tergantung, hal ini menciptakan
stagnasi ekonomi di Eropa dan menunda pemulihan Eropa selama beberapa tahun.
Pemulihan dimulai dengan reformasi mata uang di Jerman Barat pada pertengahan 1948
dan dipercepat oleh liberalisasi kebijakan ekonomi Eropa yang dipengaruhi Rencana
Marshall (1948–1951) baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemulihan Jerman Barat
pasca-1948 disebut-sebut sebagai keajaiban ekonomi Jerman. Selain itu, ekonomi Italia dan
Perancis juga meroket. Kebalikannya, Britania Raya berada dalam fase kekacauan ekonomi, dan
terus memburuk selama beberapa dasawarsa.
Perang Dunia II
Disusun oleh :
M Novaldy Kharismawan 1206267721
Dimas Satrio Sudewo
1206243324
Daftar Pustaka
Shaw,Antony.1999.”World War II:Day by Day”.London.The Brown Refrence Group plc.
Fuller J.F.C.1949.”The second World War 1939-45: a Strategical and Tactical History.New
York.Duell,Sloan and Pearce
Anonim.”The Tide Turns:The battle of Stalingrad,Alamien and Tunisia (23 August 1942 – 14
May 1943)”.Bristol.Western printing Services Limited.