PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SAMBAS Uci Sulistiarini , Hairida dan Fitriani

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

ISSN. 2503-4448

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS
TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR PADA
MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SAMBAS
Uci Sulistiarini*, Hairida dan Fitriani
Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak
Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat
*E-mail: Ucikimia.ump@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe pair checks dengan metode ceramah dan diskusi, mengetahui
perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe pair checks
dengan metode ceramah dan diskusi dan mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe pair checks. Bentuk penelitian ini adalah Quasi Experiment. Pengambilan sampel

menggunakan teknik simple random sampling. Hasil analisis data hasil belajar menunjukkan bahwa
nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 86,94 lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata kelas kontrol
sebesar 64,30. Hasil analisis data kemampuan komunikasi menunjukkan rata-rata persentase
kemampuan komunikasi siswa kelas eksperimen sebesar 84% lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol sebesar 65%. Hasil analisis uji statistik uji U-Mann whitney dengan α sebesar 5%
diperoleh nilai 0,00 yaitu lebih kecil dari nilai α (0,00 0,8
Tinggi
Dari nilai kriteria yang telah di
dapat akan dibandingkan dengan tabel Z
untuk mendapatkan persentase besarnya
pengaruh perlakuan yang diberikan dalam
penelitian.
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN

DAN

Hasil Belajar
Tabel 5. Hasil Belajar Siswa

Kelas
Kelas
Hasil
Eksperimen
kontrol
Test
Tun Tida Tunt Tida
tas
k
as
k
tunta
tunta
s
s
Pretes
0%
100
0%
100

t
%
%
Postte
98 % 0%
56%
44%
st

281

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

Tabel 5. menunjukkan terjadi
kenaikan persentase ketuntasan pada kelas
kontrol dan eksperimen. Pada kelas
kontrol setelah dilakukan
posttest

diperoleh dari 36 siswa sebanyak 20 siswa
(56%) yang mencapai KKM, sedangkan
16 siswa (44%) tidak mencapai KKM.
Perubahan skor pretest dan posttest pada
kelas kontrol adalah sebesar 52,58.
Sedangkan pada kelas eksperimen setelah
dilakukan posttest diperoleh hasil posttest
diperoleh hasil dari 36 siswa sebanyak 35
siswa (98%) yang mencapai KKM,
sedangkan 1 siswa (2%) tidak mencapai
KKM. Perubahan skor pretest dan posttest
pada kelas eksperimen adalah sebesar
72,05%.
Gambar 1. menunjukkan adanya
peningkatan yang terjadi antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini
terlihat dari nilai rata-rata pretest dan
posttest dari kedua kelas tersebut. Pada
masing-masing kelas tersebut, terjadi
peningkatan hasil belajar. Pada kelas

kontrol terjadi peningkatan sebesar 52,58
sedangkan pada kelas eksperimen terjadi
peningkatan
sebesar
72,05.
Dari
perbandingan kedua kelas terlihat
kenaikan rata-rata kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan kelas kontrol. Oleh
karena
itu
dapat
disimpulkan
pembelajaran kooperatif tipe pair checks
menunjukkan hasil belajar lebih tinggi
dari pembelajaran metode ceramah dan
diskusi (86,94 ≥ 64,30). Peningkatan ini
juga dapat dilihat dari nilai selisih (gain)
pretest dan posttest untuk masing-masing
kelas yaitu 72,05 ≥ 52,58.


ISSN. 2503-4448

Gambar 1. Grafik Perbandingan Ratarata Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen
Perbedaan hasil belajar kelas kontrol
dan kelas eksperimen menunjukkan
pengaruh model pembelajaran yang
digunakan. Pada kelas eksperimen
menggunakan model kooperatif tipe pair
checks, sedangkan pada kelas kontrol
diajarkan dengan metode ceramah dan
diskusi. Berdasarkan pembahasan proses
pembelajaran kelas kontrol, metode
ceramah
yang
digunakan
bersifat
monoton, sehingga menyebabkan kegiatan
belajar mengajar menjadi tidak kondusif.

Jihad dan Haris (2009) menyatakan bahwa
dalam
metode
ceramah
kegiatan
pembelajaran terpusat kepada guru
sebagai pemberi informasi, sehingga
siswa hanya mendengar dan mencatat
informasi yang telah diberikan. Selain itu
proses
diskusi
kelompok
yang
berlangsung pada kelas kontrol tidak
berjalan dengan baik, banyak siswa yang
kurang berpartisipasi
saat
diskusi
kelompok.
Untuk

mengetahui
penyebab
rendahnya hasil belajar siswa, peneliti
melakukan wawancara dengan 2 orang
siswa berkemampuan rendah menyatakan
bahwa dalam proses pembelajaran siswa

282

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

mengalami kesulitan dalam memahami
materi dikarenakan materi yang diajarkan
berbentuk hitungan seperti kelarutan dan
hasil kali kelarutan apalagi pada saat
proses
diskusi
mengerjakan

soal
perhitungan, sehingga siswa kurang
memperhatikan penjelasan guru. Siswa
berkemampuan
sedang
menyatakan
selama proses pembelajaran sebagian
siswa sibuk berbicara dengan teman
sebangkunya
yang
menyebabkan
konsentrasi siswa pada saat belajar
menurun.
Jumlah ketuntasan siswa kelas
eksperimen yang diperoleh lebih tinggi
yaitu sebanyak 35 orang dibandingkan
kelas kontrol sebanyak 20 orang. Hal ini
dikarenakan pembelajaran kooperatif tipe
pair checks memberikan peluang kepada
siswa untuk belajar lebih rileks dengan

pasangannya dan saling bekerja sama
dengan kelompoknya dalam memecahkan
soal dengan rasa tanggung jawab. Hal ini
diperkuat dengan wawancara 2 orang
siswa yang berkemampuan tinggi, sedang
dan rendah menyatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe pair checks
memberikan suasana baru yang membuat
siswa termotivasi dalam belajar dan
merasa bertanggung jawab secara individu
maupun kelompok dalam mengerjakan
soal diskusi.
Kemampuan Komunikasi Siswa
Pengamatan
kemampuan
komunikasi siswa yang diamati pada
penelitian ini meliputi 4 indikator yakni
mengemukakan informasi, memberikan
perhatian, memberikan respon dan
bertanya.


ISSN. 2503-4448

Gambar 2. Grafik Perbandingan RataRata
Persentase
Kemampuan
Komunikasi Siswa Per Indikator pada
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
a.
Kemampuan
Mengemukakan
informasi dan gagasan
Setelah
penelitian
dilakukan,
diperoleh
rata-rata
persentase
mengemukakan informasi dan gagasan
pada kegiatan presentasi di depan kelas
diperoleh hasil kelas eksperimen sebesar
83% (termasuk kategori tinggi) lebih
tinggi dibandingkan
kelas kontrol
sebesar 68% (termasuk kategori tinggi).
Selisih rata-rata persentase antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebesar
15%. Dalam indikator ini siswa sudah
dikatakan berkemampuan baik dalam
mengemukakan informasi kepada orang
lain, hal ini disebabkan oleh hampir
terpenuhinya seluruh kriteria kemampuan
dalam mengemukakan informasi dan
gagasan, yaitu mengemukakan pikiran
secara
logis,
tidak
memaksakan
kehendak, dan menggunakan bahasa yang
baik.

283

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

b.
Kemampuan
Memberikan
Perhatian Saat Orang Lain Berbicara
Berdasarkan hasil penelitian, dilihat
bahwa kemampuan memberikan perhatian
saat orang lain berbicara pada kelas
eksperimen adalah sama yaitu sebesar
63% termasuk dalam kategori tinggi.
Artinya kemampuan memberi perhatian
yang diberikan siswa pada kelas kontrol
yang
diajarkan
dengan
model
pembelajaran ceramah dan diskusi dan
kelas eksperimen yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe pair
checks adalah sama. Hal ini dikarenakan
adanya perubahan guru yang mengajar di
dalam kelas, sehingga siswa lebih
memperhatikan saat proses pembelajaran.
Berdasarkan
hasil
observasi
sebelumnya saat guru mengajar siswa
kurang memperhatikan, setelah dilakukan
perubahan guru yang mengajar walaupun
dengan menggunakan metode yang sama
seperti guru sebelumnya membuat siswa
lebih
memperhatikan
saat
proses
pembelajaran.
Berdasarkan
hasil
wawancara yang dilakukan dengan 6
orang siswa kelas kontrol, siswa
mengatakan adanya pergantian guru yang
mengajar di kelas menarik perhatian siswa
dikarenakan terjadi perubahan gaya
mengajar dan suasana baru yang diberikan
oleh guru
c.
Kemampuan
Memberikan
Respon Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, kemampuan memberikan
respon siswa pada kelas eksperimen
sebesar 84% (termasuk kategori tinggi)
dan pada kelas kontrol 60% (termsuk
kategori sedang). Selisih rata-rata
persentase pada indikator memberikan
respon antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol sebesar 24%.

ISSN. 2503-4448

Pada indikator ini kelas eksperimen
dalam memberikan respon sudah dapat
dikatakan berkemampuan baik sedangkan
pada kelas kontrol belum maksimal. Hal
ini dikarenakan pada kelas eksperimen
saat proses pembelajaran menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe pair
checks yang menekankan pada proses
diskusi berpasangan dan melakukan
pengecekan secara berkelompok dalam
memecahkan masalah. Sehingga siswa
lebih mudah mengerti dalam memecahkan
permasalahan dan komunikasi yang
terjalin antar kelompok menjadi lebih
baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Huda
(2015) bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe pair checks dapat
meningkatkan pemahaman dalam proses
pembelajaran dan melatih siswa dalam
berkomunikasi.
d.

Kemampuan Bertanya
Berdasarkan
hasil
penelitian
diperoleh persentase kemampuan bertanya
siswa pada kelas eksperimen sebesar 90%
(termasuk
kategori
sangat
tinggi)
sedangkan pada kelas kontrol sebesar 62%
(termasuk kategori tinggi). Selisih ratarata persentase pada indikator bertanya
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebesar 28%. Tingginya selisih rata-rata
persentase yang diperoleh siswa pada
kelas eksperimen dan kontrol ini
dipengaruhi oleh penerapan model
pembelajaran
pada
kedua
kelas.
Berdasarkan hasil wawancara dari 5 orang
siswa
kelas eksperimen
siswa
menyatakan lebih percaya diri dalam
menyampaikan pertanyaan saat presentasi
di depan kelas apabila sudah mulai
memahami mengenai permasalahan yang
dipresentasikan di depan kelas sedangkan
hasil wawancara 6 orang siswa kelas
284

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

kontrol menyatakan tidak suka bertanya
saat presentasi dikarenakan tidak mengerti
permasalahan yang dipresentasikan di
depan
kelas.
Dengan
itu
dapat
disimpulkan bahwa dalam indikator
bertanya pada proses pembelajaran
dipengaruhi oleh model pembelajaran
yang diterapkan oleh guru.

menjelaskan langkah-langkah model
pembelajaran pair checks pada saat proses
diskusi berlangsung agar saat diskusi
siswa tidak merasa kebingungan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang
pengaruh
pengguanaan
model
pembelajaran kooperatif tipe pair checks
terhadap kemampuan komunikasi dan
hasil belajar siswa pada materi kelarutan
dan hasil kali kelarutan kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Sambas diperoleh
beberapa kesimpulan yaitu (1) Terdapat
perbedaan kemampuan komunikasi siswa
kelas ekperimen yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe pair
checks sebesar 84% lebih tinggi
dibandingkan
dengan
kemampuan
komunikasi siswa kelas kontrol yang
diajarkan dengan metode ceramah dan
diskusi
sebesar
65%.(2)
Terdapat
perbedaan antara hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe pair checks dengan siswa
yang diajarkan menggunakan metode
ceramah dan diskusi pada materi kelarutan
dan hasil kali kelarutan (3) pengunaan
model pembelajaran kooperatif tipe pair
checks memberikan pengaruh yang tinggi
terhadap hasil belajar siswa sebesar
38,69% dengan effect size sebesar 1,22.
Saran
Saat melakukan pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe pair checks
diharapkan
guru
berulang
kali

ISSN. 2503-4448

M. (2003). Strategi Belajar
Mengajar
Kimia.
Bandung:
IMSTEP.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Cangara.
(2007).
Pengantar
Komunikasi. Jakarta: PT
Grafindo Persada.

Ilmu
Raja

Depdiknas. (2003). Kurikulum Berbasis
Kompetensi Mata Pelajaran Kimia
SMA.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Danasasmita, W. (2008). Model-model
Pembelajaran Alternatif. Bandung:
UPI
Dimyati dan Mudjiono. (2010). Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Huda,

M.
(2013).
Model-model
Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kamila. (2012). Peningkatan Prestasi
Belajar Koloid Melalui Penerapan
Strategi Pembelajaran Aktif Index
Card Match pada Siswa SMAN 2
Siak
Hulu-Riau.
Jurnal

285

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

Pendidikan. Vol.2, No,2, Hal 4652
Linuwih, S. (2012). Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair
Checks Pemecahan Masalah untuk
Meningkatkan Social Skill Siswa.
Jurnal
Pendidikan
Fisika
Indonesia. ISSN: 1693-1246 hal
190-194.
Mulyadi. (2014). Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair
Checks Berbantuan Media Flash
terhadap Hasil Belajar pada Materi
Larutan Elektrolit dan Non
Elektrolit Siswa Kelas X SMA
Negeri
1
Siantan.
Skripsi.
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak.
Nusantari.
(2008).
Peningkatan
Keterampilan Belajar Biologi
Melalui Model Kooperatif Tipe
Pair Checks Siswa kelas II SMPN
2 Gorontalo. Jurnal Pendidikan
dan pembelajaran. Vol.15, No.1.
Mandiri Persada.

ISSN. 2503-4448

Putri. (2015). Kemampuan Berkomunikasi
Siswa Melalui Penerapan Strategi
Pembelajaran Berbasis Proyek di
Kelas XI SMA Babussalam
Pekanbaru.Vol 2 No.2 Hal 1-11
(http://jiom.unri.ac.id/index.php/J
OMFKIP/article/view/6575.
Riduwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika.
Bandung: Afabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Yuliana, N. (2014). Pembelajaran
Kombinasi Tipe Pair Checks dan
Peer
Tutoring
Mampu
Meningkatkan Prestasi Belajar
Akutansi Siswa SMA. Jurnal
Pendidikan. Vol. 3 No. 1 Hal 5971.
(http;//jurnal.fkip.uns.ac.id/index.p
hp/ekonomi/article.download/5269
/3723.

286

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25