PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21: INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21

Vol. 2

PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN DASAR
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS,
KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI
DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21:
INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21

Bandung, 3 Desember 2016

Editor:
Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D.
Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina
Anggia N. Ariawan, S.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN DASAR

Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas,
Komunikasi, dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21:
Inovasi Pembelajaran Abad 21

Vol. 2
Editor:
Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D.
Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina
Anggia N. Ariawan, S.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PROSIDING SEMINAR NASIONAL
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIVITAS,

KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21:
INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21
ISBN 978-602-98647-5-5
Editor:
Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D.
Dr. Isah Cahyani, M.Pd.
Vina Anggia N. Ariawan, S.Pd.
Cetakan I Desember 2016
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154
Tlp. (022) 2001197 Pesawat, 124 Fax. (022) 2001197
Email: pascasarjana@upi.edu

ii

PENGANTAR
EDITOR SEMINAR NASIONAL PRODI PENDAS SPS UPI
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan
Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21:

Inovasi Pembelajaran Abad 21
Abad 21 merupakan abad yang sarat akan teknologi serta daya saing yang kompetitif.
Pada abad 21 diharapkan generasi masa depan memiliki pola pikir kritis serta kreatif untuk
membangun bangsa Indonesia. Selain itu, kemampuan komunikasi juga menjadi kunci bagi
generasi masa depan agar mampu menjalin suatu kolaborasi. Salah satu upaya untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi dapat
diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar. Seorang pendidik wajib memiliki pola pikir
inovatif yang mampu dituangkan dalam pembelajaran sehingga menghasilkan peserta didik
yang mampu berdaya saing di masa depan.
Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Pengembangan Kemampuan
Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi,dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi
Pembelajaran Abad 21. Penyelenggaraan seminar nasional didasari keinginan untuk
menampung ide-ide dari pendidik dan calon pendidik tentang inovasi pembelajaran abad 21.
Melalui kegiatan ini diharapkan partisipan memperoleh pengalaman serta inspirasi sehingga
dapat mengembangkan kualitas peserta didik sebagai generasi masa depan yang unggul dan
mampu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.

Bumi Siliwangi, 3 Desember 2016


Editor

iii

iv

DAFTAR ISI
Pengantar Editor Seminar Nasional Prodi Pendas SPs UPI ......................................... iii
BAGIAN I
Penggunaan Model Metode dan Pendekatan Pembelajaran dalam
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunikasi dan
Kolaborasi
Model Project Based Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa pada Pembelajaran IPS
Merry Christiana, Muliyati ............................................................................................1
Strategi Means-Ends Analysis (MEA) sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan
Penalaran Matematis Siswa
Moh. Nurhadi ................................................................................................................7
Pengembangan Pemahaman Konsep IPS di SD Kelas Rendah melalui Pendekatan
Personal Berlandaskan Pendekatan Sosial

Mubarok Somantri, Hany Handayani ..........................................................................12
Penerapan Model Pembelajaran Mandiri Berbasis Content Management System (Cms)
Wordpress (E-Learning) dalam Pembelajaran Menulis Dongeng (Penelitian
Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Kota Bandung)
Nais Ambarsari ............................................................................................................16
Penerapan Model SAVI (Somatic, Audiotory, Visualization, Intellectual) untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV pada Pembelajaran IPA
tentang Daur Hidup Beragam Jenis Hewan
Nisrina Hardiani, Acep Roni Hamdani ........................................................................21
Penerapan Model Role Playing untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa
Sekolah Dasar
Nur Fadillah, Trisna Romadhona ................................................................................27
Penerapan Metode Games Jejak Kasus Dalam Pembelajaran IPS
Rekha Budi Ramdhani .................................................................................................33
Pengaruh Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Peningkatan
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Rina Indriani ................................................................................................................38
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Quantum Learning dalam Pelajaran IPA
Rinaldi Yusup ..............................................................................................................44

v

Keefektifan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Daur Air di Sekolah Dasar
Rintis Rizkia Pangestika ..............................................................................................48
Kegiatan Berpikir Kritis Matematis Melalui Problem Based Learning Berstrategi
Accelerated Learning
Riska Oktaviani Tristania Pulungan ............................................................................54
Pembelajaran Tematik Terpadu dengan Model Problem Based Learning (PBL) di
Sekolah Dasar
Rizki Ramadhan ..........................................................................................................60
Penggunaan Metode Image Streaming dan Musik Latar terhadap Kemampuan Menulis
Cerpen
Senja Pradestia Putri ....................................................................................................65
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Menulis Teks
Diskusi
Siti Pitrianti ..................................................................................................................71
Strategi Pembelajaran IPS Abad 21 untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
dan Kreatif Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah di Sekolah Dasar
Subarkah, Irwan ...........................................................................................................77
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Meningkatkan

Kecerdasan Ekologis dan Hasil Pembelajaran IPS
Suprihatin, Risma Prasasti ...........................................................................................83
Model Membaca Steinberg untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan
Siswa Sekolah Dasar
Tatat Hartati .................................................................................................................89
Penerapan Strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, And
Transferring) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep pada Materi Bangun Ruang
Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Ulfah ..........................................................................................................................102
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Komunikasi Matematika SD
Vira Pratiwi, Ika Fitri Apriani ...................................................................................108
Pembelajaran Kontekstual sebagai Modal Terciptanya Social Care pada Peserta Didik
Wahyu Dwi Lestari ....................................................................................................115
Contextual Teaching and Learning dalam Peningkatan Penalaran Matematis Siswa di
Sekolah Dasar Kelas V SD
Yeni Dwi Kurino .......................................................................................................120

vi

Peningkatan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah
Yuyu Yuliati ..............................................................................................................124
Pengembangan Model Cliosfer dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas V
Yuyun Dwi Haryanti .................................................................................................130
Pengaruh Model Multiliterasi Berbasis Integratif Berdiferensiasi untuk Meningkatkan
Kemampuan Koneksi Matematis
Zaenal Abidin ............................................................................................................136
BAGIAN II
Penggunaan Media dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis
Kreativitas Komunkasi dan Kolaborasi
Efektivitas Google Earth sebagai Media E-Learning di Sekolah Dasar
Neni Maulidah, Murniwati ........................................................................................141
Penggunaan Media Big Book Terhadap Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar
Rahmat Sutedi, Restu Pujiantara ...............................................................................147
Penggunaan Teknik Quick On The Draw dengan Media Cerita Bergambar untuk
Meningkatkan Pemahaman Membaca Siswa Sekolah Dasar
Ridwan Firdaus ..........................................................................................................154
Penggunaan Media Permainan Batu Loncatan untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Berkomunikasi Peserta Didik

Sari Rejeki Utami ......................................................................................................159
BAGIAN III
Pembelajaran Literasi dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis
Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi
Implementasi Program West Java Leader Reading Challenge (WJLRC) sebagai
Budaya Literasi di Sekolah Dasar
Muhammad Rizal Fauzi ............................................................................................165
Pembiasaan Membaca sebagai Wujud Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar
Nunuy Nurkaeti .........................................................................................................172
Profil Kemampuan Literasi IPS dan IPA Peserta Didik Kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar
dalam Rangka Gerakan Literasi Sekolah
Rokayah, Neni Hermita, Chaerul Rochman ..............................................................178
Pendidikan Literasi Abad 21 dan Implementasinya pada Pemerolehan dan
Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar
Rosalina Siagian ........................................................................................................184
vii

Sastra Didaktis sebagai Afirmasi Literasi Komunikasi di SD
Seni Apriliya, Elan, Dwi Alia ....................................................................................188
BAGIAN IV

Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dalam Pengembangan Kemampuan
Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi
Permainan Tradisional Jung dan Kearifan Lokal Pesisir Pantai Bengkalis
Nurmahen ..................................................................................................................195
Fiksimini Berbasis Cybersastra dan Local Wisdom sebagai Model Literasi Mutakhir
Abad 21 di Sekolah Dasar
Sani Aryanto, Eli Nurlela Andriani ...........................................................................200
BAGIAN V
Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Abad 21
Efektivitas Pelatihan Komunikasi Interpersonal untuk Mengurangi Rasa Malu (Shyness)
Nandhini Hudha A .....................................................................................................206
Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan
Karakter
Risa Wismaliya, Cece Rakhmat, dan Reni Bakhraeni ...............................................212
Menumbuhkan Kepemimpinan Anak di Sekolah Dasar
Roni Rodiyana ...........................................................................................................218
Peran Pendidikan Karakter dalam Konteks Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Iptek) di Abad 21
Ropal Aria Silo, Ferdinandus Husen Pantar ..............................................................224
Menumbuhkan Karakter Melalui Pembelajaran Kooperatif

Selly Puspa Dewi Rachman .......................................................................................230
Penerapan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar pada Abad 21
Tri Juli Hajani ............................................................................................................233
Pembentukan Karakter Anak melalui Pendidikan Berbasis Budaya di Kabupaten
Purwakarta sebagai Inovasi Pembelajaran Abad 21
Wahyuni , Lia Yulianti ..............................................................................................238
Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi di Sekolah Dasar
Wina Dwi Puspitasari ................................................................................................244
Nilai Kepemimpinan Pendidikan dan Implikasinya Terhadap Pembinaan Karakter
Siswa Sekolah Dasar
Yoyo Zakaria Ansori .................................................................................................250

viii
viii

BAGIAN VI
Kurikulum dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas
Komunkasi dan Kolaborasi
Komparasi Pendidikan Finlandia-Indonesia sebagai Upaya Merumuskan Formulasi
Sistem Pendidikan yang Unggul di Abad 21
Rizki Ananda .............................................................................................................255
Konsep Pengembangan Pendidikan Masa Depan (Abad 21)
Sinta Wahyuni ...........................................................................................................262
Perpaduan Kurikulum Nasional dan Kurikulum Cambridge sebagai Alternatif
Kurikulum Pembelajaran di Sekolah Dasar Pada Abad 21
Sita Ratnangingsih .....................................................................................................267
BAGIAN VII
Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Abad 21
Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian Guru dalam Perspektif Pendidikan
Berasrama Program Profesi Guru Pasca SM-3T (Analisis Indikator Kompetensi
Kepribadian dan Sosial Guru Pendidikan Berasrama Program PPG Pasca SM-3T)
Mia Muslimah ...........................................................................................................273
Peran Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Produktivitas
Kerja Guru Sekolah Dasar
Mohammad Ajid Abdul Majid ..................................................................................277
Peran Guru dalam Pendidikan Karakter Di Sekolah Pada Abad Ke 21
Monalisa Gherardini ..................................................................................................283
Membina Hubungan Guru dan Siswa (rapport building) Guna Meningkatkan
Kompetensi Guru dalam Mengajar
Muhamad Nova .........................................................................................................288
BAGIAN VIII
Permasalahan di Sekolah Dasar pada Pembelajaran Abad 21
Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Keliling di Kelas 3 SD
Rini Yulia Agustini ....................................................................................................294
Learning Obstacles Materi Persamaan Linear Satu Variabel
Siti Maryam Rohimah ...............................................................................................299
Analisis Kesulitan Siswa dalam Mengerjakan Soal Cerita Operasi Hitung Campuran
Wulan Andini ............................................................................................................30

ix

PENGEMBANGAN MODEL CLIOSFER DALAM PEMBELAJARAN
IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS V
Yuyun Dwi Haryanti
yuyundwiharyanti18@gmail.com
Universitas Majalengka
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPS.Peningkatan hasil belajar siswa dilakukan melalui pengembangan perangkat
pembelajaran terdiri dari Silabus, RPP, Bahan Ajar, Lembar Kerja Siswa, Media
Pembelajaran, Model Pembelajaran dan Tes Hasil Belajar. Penelitian ini termasuk
penelitian pengembangan.Prosedur penelitian menggunakan model Bord and Gall. Uji
coba produk menggunakan pretest-posttest control grup design. Subjek penelitian adalah
siswa kelas V SDN 1 Wanadadi sebanyak 37 orang.Teknik pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara, tes dan angket.Analisis data meliputi analisis
deskriptif kualitatif, uji normalitas, uji homogenitas, analisis ketuntasan klasikal,
Independent Sample Test, dan Normalized-Gain.Hasil Penelitian menunjukkan rata-rata
nilai validator untuk perangkat pembelajaran sangat valid. Respons guru dan siswa sangat
baik dalam pembelajaran model Cliosfer. Hasil pengamatan keterlaksanaan model dalam
pembelajaran sudah dilakukan guru sesuai sintaks model Cliosfer. Ketuntasan belajar
klasikal kelas eksperimen 100% sedangkan kelas kontrol 68%.Pengaruh model Cliosfer
sangat tinggi terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian model Cliosfer
valid, praktis dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata kunci: hasil belajar, model cliosfer, pembelajaran IPS
PENDAHULUAN
Pembelajaran IPS tidak hanya membekali peserta didik dengan menghafalkan
sejumlah konsep melainkan penekanan pada bekal dalam memahami dan ikut serta dalam
menjalani kehidupan di masyarakat.Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggungjawab serta warga yang
cinta damai (Permendiknas, No. 22 Tahun 2006). Pembelajaran IPS yang diterapkan pada
sekolah dasar saat ini menggunakan metode konvensional. Agung (2011) menyebutkan
bahwa para pendidik masih menerapkan metode konvensional dalam proses pembelajaran
di kelas, mengakibatkan proses pembelajaran kurang menarik dan didominasi oleh guru.
Berdasarkan hasil observasi di sekolah dasar kabupaten Banjarnegara serta
wawancara terhadap guru kelas V ditemukan permasalahan yang terjadi dalam
pembelajaran IPS antara lain: (1) pembelajaran masih berpusat pada guru, (2) siswa
kurang inisiatif dalam kemampuan bertanya, ketika siswa disuruh untuk bertanya mereka
memilih untuk diam (3) kemampuan guru dalam merancang pembelajaran dan
pemanfaatan lingkungan sekitar masih kurang, sehingga pembelajaran bersifat monoton,
(4) pembelajaran menekankan hafalan, (5) RPP hanya sebagai kelengkapan administrasi,
dan (6) guru belum menggunakan media dalam pembelajaran IPS yang bervariatif. Hal ini
berdampak pada hasil belajar siswa rendah.Nilai ketuntasan siswa menunjukkan bahwa
35% siswa tuntas sedangkan 65% siswa tidak tuntas.

130
130

Analisis kebutuhan yang diperoleh melalui wawancara terhadap guru di SD Gugus
Ki Hajar Dewantara dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan pengembangan model
Cliosfer sehingga pembelajaran IPS tidak di dominasi guru melainkan siswa dapat
berperan aktif di kelas. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 menyebutkan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif, memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat,
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Model Cliosfer merupakan model Cooperative Learning Type Inside-outside
Circle berbasis saintifik melalui film dokumenter. Model Cooperative Learning
merupakanmodel pembelajaran yang membantu peserta didik dalam mengembangkan
pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan
bekerja secara bersama-sama di antara sesama anggota kelompok akan meningkatkan
motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar (Solihatin dan Raharjo, 2012). Inside
Outside Circle bertujuan agar siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan
sehinggadapat menumbuh kembangkan keaktifan anak untuk belajar yaitu dengan cara
saling berbagi informasi, anak berkesempatan untuk mengolah informasi dan
meningkatkan keterampilan berkomunikasi (Huda, 2013).
Kemendikbud (2014) menyebutkan bahwa pendekatan saintifik diyakini sebagai
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Proses pembelajaran
terdiri dari lima pengalaman belajar pokok yaitu: mengamati, menanya, menalar, mencoba,
dan mengkomunikasikan. Machin (2014) dalam penelitianya menyebutkan tujuan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik antara lain: (1) meningkatkan kemampuan
intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi; (2) membentuk kemampuan siswa
dalam menyelesaikan suatu masalah; (3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa
merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan; (4) hasil belajar yang tinggi; (5)
melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide;(6) mengembangkan karakter siswa.
Perlengkapan media dalam pembelajaran IPS memainkan peranan penting dalam
proses pembelajaran. Media film membuat siswa lebih tertarik dan memahami materi yang
disajikan. Dwyer (dalam Waluya, 2006), pengemasan materi pembelajaran dalam bentuk
tayangan-tayangan audiovisual mampu merebut 94% saluran masuknya pesan-pesan atau
informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga. Media audiovisual mampu
membuat peserta didik pada umumnya mengingat 80% setelah 3 jam kemudian 65%
setelah 3 hari kemudian (Warsono & Hariyanto, 2012).
Berdasarkan uraian di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui
permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V; (2)
menghasilkan model Cliosfer untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPS di kelas V yang valid; (3) mengetahui kepraktisan model Cliosfer untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V; (4) mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang menggunakan model Cliosfer dengan model
konvensional; (5) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
dengan menggunakan model Cliosfer.
Proses pembelajaran IPS membutuhkan model pembelajaran yang sesuai dengan
tahap perkembangan kognitif siswa. Piaget (Trianto, 2009) menyebutkan bahwa siswa
sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret. Tahap perkembangan ini, siswa
mengalami kemampuan dalam berpikir secara logis hanya pada benda-benda yang bersifat
konkret.Interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi dan berdiskusi

131
131

membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi
logis. Teori ini sejalan dengan teori Ausubel (Trianto, 2009) menyebutkan bahwa dalam
membantu siswa menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan
konsep-konsep awal yang sudah dimiliki siswa yang berkaitan dengan konsep yang akan
dipelajari. Model Cliosfer pada sintaks kedua yaitu mengeksplor pengetahuan siswa
dimana guru menggali pengetahuan yang dimiliki siswa sehingga siswa berperan aktif
dalam pembelajaran serta memudahkandalam penguasaan konsep materi yang
diajarkan.Berdasarkan penjelasan kajian penelitian yang relevan maupun teori-teori
belajar, maka peneliti mengembangkan model Cliosfer untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan atau Research and
Develompent (R&D).Prosedur penelitian mengacu pada model Borg & Gall. Tahapan
model penelitian Borg & Gall pada dasarnya mengembangkan berdasarkan temuan di
lapangan dan memvalidasi produk yang dikembangkan.Penelitian terkait materi
Proklamasi Kemerdekaan RI. Produk yang peneliti kembangkan meliputi: Silabus, RPP,
LKS, Bahan Ajar, Media FilmDokumenter, Model Pembelajaran dan Tes Hasil Belajar.
Rancangan Uji coba produk menggunakan desain eksperimen pretest-posttest
control grup design. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1
Banjarmangu kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara sebagai uji coba terbatas, SDN 1
Wanadadi kecamatan Wanadadi, Banjarnegara sebagai kelas eksperimen dan SDN 1
Banjarmangu kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara sebagai kelas kontrol. Waktu
pelaksanaan uji coba dilaksanakan pada semester genap tahun 2014/2015.
Data penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif.Data kualitatif adalah data
yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada guru di SD Gugus Ki Hajar
Dewantara kecamatan Wanadadi.Teknik analisis data kualitatif berupa deskriptif.Data
kuantitatif adalah data yang diperoleh dari skor tiap analisis data seperti, uji validitas tes
hasil belajar, uji reliabilitas tes hasil belajar, taraf kesukaran, dan daya pembeda
soal.Teknik analisis data dianalisis melalui uji normalitas, uji homogenitas, independent
samples t-test dan uji normalized gain.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil wawancara terhadap guru mengenai permasalahan dalam pembelajara IPS
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran
menggunakan model konvensional sehingga ketuntasan hasil belajar siswa rata-rata masih
di bawah KKM yaitu 70.Permasalahan dalam pembelajaran IPS sebagai acuan dalam
mendesain model Cliosfer. Desain model model Cliosfer dilakukan melalui FGD bersama
praktisi lapangan Cliosfer terdiri dari beberapa komponen antara lain; (1) sintaks
pembelajaran; (2) prinsip reaksi; (3) sistem sosial; (4)asesmen; (5) sistem pendukung; (6)
dampak instruksional; dan (7) dampak pengiring. Desain model Cliosfer dapat dilihat pada
gambar berikut.

132
132

Prinsip Reaksi
Guru sebagai pembimbing dan fasilitator
Sintaks Model
Cliosfer

1. Kartu Tanya
2. Evaluasi

Ketuntasan Klasikal
Hasil Belajar

Sistem sosial
Siswa berperan aktif dalam pembelajaran

Model Cliosfer

Film
dokumenter

Ketrampilan Berkomunikasi, Kerjasama,
Disiplin, tanggungjawab

Gambar 1.Model Cliosfer
Validasi produk dilakukan oleh validator ahlimaupun praktisi.Validasi produk
yang dikembangkan meliputi:Silabus, RPP, LKS, Media, Bahan Ajar, Tes Hasil Belajar,
dan Model Pembelajaran dengan nilai berturut-turut adalah 4,22; 4,27; 4,41; 4,42; 4,30;
4,24; 4,29 dari rentang maksimum 5. Hasil rata-rata keseluruhan produk diperoleh skor
4,30 dengan kriteria sangat valid. Hal ini menunjukkan bahwa model Cliosfer dapat
diimplementasikan untuk uji terbatas maupun uji skala luas.
Hasil uji kepraktisan perangkat dilakukan melalui angket respons guru, respons
siswa dan pengamatan keterlaksanaan model Cliosfer. Respons guru terhadap model
Cliosfer dari tiga responden menunjukkan skor 4,48 dengan kriteria sangat baik. Respon
siswa dari 37 responden menunjukkan skor 3,60 dengan kriteria sangat baik. Pengamatan
terhadap guru dalam pembelajaran model Cliosfer menunjukkan bahwa keseluruhan
sintaks yang dilakukan guru mudah digunakan dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan hasil
penelitian di lapangan bahwa model Cliosfer dikatakan memenuhi kepraktisan untuk
digunakan dalam model pembelajaran IPS pada materi proklamasi kemerdekaan RI.
Hasil uji keefektifan diperoleh berdasarkan kriteria: (1) ketuntasan secara klasikal;
(2) perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas control; (3) peningkatan hasil
belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil ketuntasan belajar secara klasikal
pada kelas eksperimen sebesar 100% sedangkan kelas kontrol sebesar 68%. Perbedaan
hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor rata-rata posttest sebesar
89,81daripada kelas kontrol sebesar 72,62. Peningkatan hasil belajar siswa kelas
eksperimen dengan menggunakan model Cliosfer kriteria tinggi dengan skor 0,81
sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan model konvensional kriteria sedang dengan
skor 0,45.
Model Cliosfer diterapkan dalam pembelajaran IPS berdampak pada aspek afektif
meliputi sikap kerjasama, kedisiplinan, dan tanggjungjawab. Aspek psikomotorik siswa
dalam dalam menulis informasi pada kartu tanya meningkat dengan kriteria sangat baik
dalam pembelajaran IPS. Model Cliosfer memiliki 7 sintaks pembelajaran. Sintaks pertama

133
133

yaitu menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, hal ini sangat penting dilakukan guru
dalam pembelajaran sehingga siswa termotivasi dan mengetahui kompetensi yang akan
dicapai. Sintaks kedua yaitu mengeksplor pengetahuan siswa. Kegiatan ini dapat
membantu siswa menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi karena sangat
diperlukan konsep-konsep awal yang sudah dimiliki siswa berkaitan dengan konsep yang
akan dipelajari. Sintaks ketiga yaitu menyajikan informasi sesuai dengan tahap kognif
siswa dimana siswa siswa berada pada tahap operasional konkret.Sintaks keempat yaitu
Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kooperatif.Pembelajaran dalam kelompok
kooperatif dapat meningkatkan motivasi, produktivitas, solidaritas serta perolehan hasil
belajar.Sintaks kelima yaitu membimbing kelompok bekerja dan belajar.Tahap ini guru
tidak hanya sebagai mengajar saja melainkan membimbing siswa baik secara individu
maupun kelompok.Sintaks keenam yaitu evaluasi untuk mengukur pengetahuan yang
diperoleh siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran. Sintaks ketujuh yaitu
memberikan penghargaan kepada siswa akan berdampak positif dimana siswa merasa
senang dalam pembelajaran.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil wawancara mengenai permasalahan dalam pembelajaran IPS
berkaitan dengan model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran dimana
guru menggunakan model konvensional sehingga membuat siswa pasif dalam
pembelajaran.Kendala-kendala dalam pembelajaran IPS memerlukan solusi pemecahan
masalah. Pemecahan masalah dilakukan dengan
mengembangkan model Cliosfer.
Penerapan model Cliosfer bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dari aspek
kognitif, afektif dan psikomotor. Produk yang peneliti kembangkan berupa Silabus, RPP,
Bahan Ajar, LKS, media, tes hasil belajar dan model pembelajaran. Rata-rata keseluruhan
validasi perangkat pembelajaran model Cliosfer yang dihasikan “sangat valid” dengan
skor 4.30.
Kepraktisan perangkat pembelajaran diperoleh dari respons guru, respons siswa
serta keterlaksanaan model Cliosfer dalam pembelajaran IPS. Respons guru terhadap
perangkat pembelajaran dengan kategori “sangat baik” Respon siswa terhadap perangkat
pembelajaran dengan kategori “ sangat baik dengan perolehan skor rata-rata dari 37
responden sebesar 3,60. Hasil observasi terhadap keterlaksaan model Cliosfer
pembelajaran IPS menunjukkan bahwa semua aspek pada setiap fase dalam perangkat
pembelajaran mudah digunakan oleh guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran di
kelas.
Keefektifan perangkat pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil uji coba di kelas
eksperimen. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal hasil belajar siswa di
kelas eksperimen sebesar 100% sedangkanketuntasan klasikal kelas kontrol sebesar 68%.
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan uji t. Rata-rata nilai posttest dengan uji t pada kelas eksperimen adalah 89,81dan
untuk nilai posttest kelas kontrol adalah 72,62 artinya bahwa nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata posttest kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar
siswa menggunakan rumus N-Gain dalam pembelajaran IPS menggunakan model Cliosfer
sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa pengembangan model Cliosfer valid,
praktis dan efektif dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
V.

134
134

Peneliti menyarankan kepada guru sebagai pendidik sebaiknya dalam penerapan
model Cliosfer lebih membimbing siswa dalam menulis informasi pada kartu tanya
sehingga pertanyaan yang ditulis siswa lebih bervariatif. Peneliti berharap model Cliosfer
dapat dikembangkan secara mendalam dalam pemilihan materi dan media pembelajaran
bagi peneliti selanjutnya seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bidang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, L. (2011). Character Education Integration In Social Studies Learning.Historia:
International Journal of History Education, XII, No. 2.
BSNP. (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar SD/MI (Peraturan Mendiknas No 22). Jakarta: BP Cipta Jaya.
Huda, M. (2013).Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
Machin, A. (2014). Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan
Konservasi Pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia. Diakses pada tanggal 13 Maret 2015 dari http:// journal. unnes.ac.id/
nju/index.php/jpii.
Solihatin, E., &Raharjo.(2012). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.
Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto.(2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana
Prenada Media Group.
Waluya, S. B. 2006. Multimedia Pembelajaran. Handout perkuliahan Program Magister
Program Studi Matematika. Semarang: Unnes.
Warsono & Hariyanto.(2013). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

135
135

ISBN 978-602-98647-5-5

9 786029 864755