Abstract Studi Pengaruh Penggunaan Berbagai Jenis Filler Terhadap Karakteristik Laboratorium Campuran ACBC Versi Spesifikasi Umum 2010 Revisi III
ABSTRAK
Filler merupakan salah satu bahan yang berfungsi sebagai pengisi rongga-rongga dari
suatu campuran beraspal.Macam bahan pengisi yang dapat digunakan ialah: abu batu, kapur
padam, portland cement (PC),dll. Persentase yang kecil pada filler terhadap campuran
beraspal, bukan berarti tidak mempunyai efek yang besar pada sifat-sifat Marshall.Pengaruh
Filler sangat penting karena mampu mengikat rongga-rongga agregat yang
kosong.Meletusnya Gunung Sinabung beberapa waktu lalu di daerah Tanah Karo,Sumatera
Utara banyak menyisakan material yang tertumpah dari hasil letusannya. Tulisan ini mencoba
menelitidua filler ini akan dibandingkan dengan filler yang sering digunakan yaitu
semen.Tujuannya untuk melihat pengaruh nilai vim,vfa,vma,flow,stabilitas dengan parameter
marshall test.
Pada penelitian langkah pertama yang dilakukan adalah pengecekan bahan yaitu aspal
dan agregat harus memenuhi persyaratan.Kemudian dicari Kadar Aspal Optimum dimana
didapatkan sebesar 5.85%. kemudian dengan KAO tersebut digunakan variasi abu vulkanik
Gunung Sinabung 1%, 2%, 3%, 4%.,5% dan 6%Dari data Marshall Test yang didapatkan,
yang memenuhi seluruh persyaratan yang spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum tahun
2010 Revisi III adalah ketigafillerdengan kadar abu filler sebesar 6%yaitu diperoleh nilai
rata-rata stabilitasnya sebesar 926 kg, flow sebesar 3,56, , VIM sebesar 4,26% dan VIM PRD
2.33%, VMA sebesar 15.08%, dan VFB nya sebesar 73,88 % dan Indeks Kekuatan Sisa
sebesar 94.93%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kandungan ketigafiller 6% yang
memenuhi seluruh persyaratan spesifikasi umum divisi VI revisi III dan dijadikan bahan
alternatif menggantikan semen.
Kata kunci :filler, abu vulkanik gunung sinabung,semen,abu kapur sipoholon, lapisan ACBC, campuran panas (hot mix), spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi III.
v
Filler merupakan salah satu bahan yang berfungsi sebagai pengisi rongga-rongga dari
suatu campuran beraspal.Macam bahan pengisi yang dapat digunakan ialah: abu batu, kapur
padam, portland cement (PC),dll. Persentase yang kecil pada filler terhadap campuran
beraspal, bukan berarti tidak mempunyai efek yang besar pada sifat-sifat Marshall.Pengaruh
Filler sangat penting karena mampu mengikat rongga-rongga agregat yang
kosong.Meletusnya Gunung Sinabung beberapa waktu lalu di daerah Tanah Karo,Sumatera
Utara banyak menyisakan material yang tertumpah dari hasil letusannya. Tulisan ini mencoba
menelitidua filler ini akan dibandingkan dengan filler yang sering digunakan yaitu
semen.Tujuannya untuk melihat pengaruh nilai vim,vfa,vma,flow,stabilitas dengan parameter
marshall test.
Pada penelitian langkah pertama yang dilakukan adalah pengecekan bahan yaitu aspal
dan agregat harus memenuhi persyaratan.Kemudian dicari Kadar Aspal Optimum dimana
didapatkan sebesar 5.85%. kemudian dengan KAO tersebut digunakan variasi abu vulkanik
Gunung Sinabung 1%, 2%, 3%, 4%.,5% dan 6%Dari data Marshall Test yang didapatkan,
yang memenuhi seluruh persyaratan yang spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum tahun
2010 Revisi III adalah ketigafillerdengan kadar abu filler sebesar 6%yaitu diperoleh nilai
rata-rata stabilitasnya sebesar 926 kg, flow sebesar 3,56, , VIM sebesar 4,26% dan VIM PRD
2.33%, VMA sebesar 15.08%, dan VFB nya sebesar 73,88 % dan Indeks Kekuatan Sisa
sebesar 94.93%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kandungan ketigafiller 6% yang
memenuhi seluruh persyaratan spesifikasi umum divisi VI revisi III dan dijadikan bahan
alternatif menggantikan semen.
Kata kunci :filler, abu vulkanik gunung sinabung,semen,abu kapur sipoholon, lapisan ACBC, campuran panas (hot mix), spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi III.
v