38510643 Pengkajian Sistem muskulo skeletal

PENGKAJIAN SISTEM
MUSCULOSCELETAL
OLEH :
RUSPRATIKTO ABIMANYU

ASPEK-ASPEK YG DIKAJI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Data biografi & demografi
Keluhan utama
Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat keluarga
Riwayat psikososial
Data gaya hidup

Review system
Pengkajian pola fungsi

1. DATA BIOGRAFI & DEMOGRAFI
Mengetahui dimana klien tinggal
Jenis transportasi yang digunakan
Umur & jenis kelamin klien, jg menentukan

penyebab mslh Musc. Sceletal, exc :
a. Osteoarhritis > byk tjd pd usia 70 th keatas
b. Osteoporosis > sering tjd pd wanita post
manopause
c. Sindrom carpal tunnel > sering terjadi pd
wanita dibandingkan pd laki-laki

2. RIWAYAT KESEHATAN (KELUHAN UTAMA)
Minta klien menjelaskan alasan membutuhkan
perawatan kesehatan, kaji keluhan utamanya
seperti :
a. keluhan nyeri, perubahan sensasi/sensori

b. Tenderness / kelemahan & kekakuan otot
c. Kekakuan sendi, kram, & spasme otot
d. Pembengkakan, kemerahan, & deformitas
e. Perubahan aktifitas sehari - hari

3. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Kaji Riw. Kes. Meliputi :

a. Trauma
b. Kecelakaan
c. Pembedahan tulang / sendi
Kaji pula mengenai kondisi kes. Selama masa

kanak-kanak, penyakit infeksius, hospitalisasi dan
medikasi

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Beberapa mslh Musc. Sceletal dg predisposisi


familial antara lain :
a. Reumathoid Arthritis
b. Osteoporosis
c. Spondilitis ankhylosa
d. Gout
30 % klien arthritis sporiatik mempunyai Riw.

Keluarga dengan psoriasis

5. RIWAYAT PSIKOSIAL
Pekerjaan
Pekerjaan sering mengangkat berat / aktifitas berat dpt
menyebabkan :
a. Strain otot
b. Degenerasi discus vertebralis
c. Trauma yg lain

Aktifitas sehari-hari
Kaji aktifitas sehari-hari yg mengalami kesulitan.


Olah Raga
Dokumentasikan secara rinci tipe aktifitas rekreasional dan
pola latihan / olah raga.
Sepatu dg tumit tinggi, memendekkan tendon achiles

Nutrisi
Riwayat diit dpt memberikan petunjuk adanya masalah Musc.
Sceletal, exc :
a. Obesitas akan menekan keseimbangan berat sendi.
b. Intake Ca < dpt tjd dekalsifikasi tulang & fraktur.
c. Kelebihan BB dpt menekan sistem Musc. Sceletal.

Kebiasaan & keamanan
Health promotion & Life style yg positif dpt menurunkan
resiko berkembangnya penyakit Musc. Sceletal.
Peningkatan diit Ca dan aktifitas ( spt berjalan ) dapat
membantu :
a. mencegah osteoporosis
b. meningkatkan kekuatan otot
c. meningkatkan fleksibilitas

Memelihara kesehatan Musc. Sceletal meningkatkan
kemampuan seseorang utk melakukan ADL.

6. REVIEW SYSTEM
Tanyakan/kaji tentang mslh M. Sceletal spt :
a. Nyeri otot, spasme
b. Nyeri sendi, kekakuan, bengkak/kemerahan
c. Kelemahan
d. Keterbatasan gerak
e. Krepitasi
f. Nyeri punggung
g. Perub. Sendi & tulang

Pengkajian Pola Fungsional
Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
 Kaji tentang aktivitas harian yang dilakukan
 Kaji usaha menghindari trauma
 Apakah sedang mendapatkan pengobatan
 Kaji upaya dalam menjaga kesehatan sistem
muskuloskelatal


Pengkajian Pola Fungsional
Pola Nutrsi Matabolik
 Kaji riwayat diet
 Kaji berat badan pasien
Pola Eliminasi
 Apakah ada gangguan eliminasi karena
gangguan Muskulo Skeletal
 Apakah perlu bantuan ke toilet

Pengkajian Pola Fungsional
Pola aktivitas dan latihan
 Apakah ada keterbatasan aktivitas
 Apakah ada gangguan dalam ROM
 Kaji aktivitas yang sering dilakukan
 Apakah perlu bantuan dalam beraktivitas
 Apakah menggunakan alat bantu gerak

Pengkajian
Pola

Fungsional
Pola istirahat tidur
 Apakah ada gangguan tidur karena

masalah MS
 Apakah sering terbangun malam hari
karena gangguan MS
Pola Persepsi sensori
- Kaji adanya nyeri dan bagaimana menga

Pengkajian Pola Fungsional
Pola Persepsi dan Konsep Diri
- Kaji pengaruh gangguan MS terhadap
konsep diri
 Kaji apakah gangguan MS menyebabkan
perubahan gaya hidup
Pola Hubungan Peran
 Apakah hidup sendirian
 Kaji apakah keluarga membantu dalam
menangani gangguan MS

 Kaji pengaruh ganguan MS terhadap
hubungan dg masyarakat

Pengkajian Pola Fungsional
Pola Seksual Reproduksi
 Kaji pengaruh ganguan MS terhadap
hubungan sekssual
Pola Coping dan Toleransi Stress
- Kaji bagaimana koping pasien terhadap
ganguan MS

Pengkajian Pola Fungsional
Pola Nilai dan Kepercayaan
- Kaji bagaimana budaya atau kepercayaan
yang dianut yang mempengaruhi kesehatan
MS

PENGKAJIAN FISIK M.S.
 Dpt dilakukan scr general/umum ( utk screening test )
 Dpt dilakukan scr lokal / setempat ( utk mslh khusus


atau injury )
 Biasanya juga menyertakan status fungsional klien dan

kemampuan ADL klien

PEMERIKSAAN FISIK MUSC. SCELETAL
Pengkajian sistem M. Sceletal ( inspeksi dan

palpasi ) :
a. Masa otot, utk melihat kesimetrisan, tonus,
tenderness, dan kekuatan otot.
b. Persendian, utk melihat kesimetrisan, krepitasi, tenderness, nyeri, batasan ROM.
c. Tulang, utk melihat adanya deformitas

PEMERIKSAAN M. SCELETAL UMUM
 Px. Tubuh saat istirahat :

- kaji ROM dan kekuatan ototnya
- kaji gaya berjalan dan postur

- Mobilitas tubuh dan gerakan sendi scr umum
 Suruh klien duduk disudut meja Px. lalu observasi pe-

nampilan umum klien, Px. Bag. Kepala, leher, bahu dan bag.
Ekstremitas.

 Suruh klien berdiri dan Px. Bag. Dada, punggung, illium
 Px. Kekuatan otot, persendian, dan tulang

Px. Neurovaskuler, meliputi :

a. Pain ( nyeri )
b. Pallor ( warna pucat )
c. Temperatur ( suhu )
d. Pulsasi ( tekanan nadi )
e. Capilary filling ( pengisian kapiler )
f. Parestesia ( kesemutan )
g. Mobilitas sendi
Kaji syaraf perifer, meliputi test fgs sensorik &


motoriknya.

Pemeriksaan Diagnostik
Persiapan untuk pemeriksaan diagnosis
meliputi pengkajian pasien mengenai
kondisinya yang memerlukan pendekatan
khusus selama pemeriksaan

Pemeriksaan Khusus Pencitraan
1. Sinar X
Menggambarkan kepadatan tulang,
tekturs, erosi dan perubahan hubungan
tulang
2. Computed Tomography (CT Scan)
Menunjukkan rincian bidang tertentu
tulang yang terkena dan dapat
memperlihatkan tumor jaringan lunak
atau cidera jaringan, pemeriksaan
dengan atau tanpa zat kontras

Pemeriksaan Khusus Pencitraan
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Tehnik pencitraasn khusus non invasif
dengan menggunakan medan magnet,
gelombang radio dan komputer untuk
memperlihatkan abnormalitas seperti
tumor, penyempitan tulang
4. Angiograf
pemeriksaan struktur vaskuler
(Arteriograf untuk memeriksa arteri)
dengan bahan radioaktif untuk
mengetahui perfusi

Pemeriksaan Khusus Pencitraan
5. Digital Subtraction Angiograf (DSA)

Mempergunakan teknologi komputer
untuk memperlihatkan sistem arterial
melalui kateter vena
6. Venogram
Pemeriksaan sistem vena yang sering
digunakan untuk mendeteksi trombosis
vena

Pemeriksaan Khusus Pencitraan
7. Mielograf
Penyuntikan bahan kontras dalam rongga
sub aracnoid spinal lumbal, untuk
mendeteksi herniasi, stenosis spinal,
tumor
8. Diskograf
Pemeriksaan diskus vertebralis, bahan
kontras di suntikkan dan dilihat
distribusinya

Pemeriksaan Khusus Pencitraan
9. Artrograf
Penyuntikan kontras ke dalam sendi
untuk melihat struktur jaringan dan
dieveluasi dengan sinar X

Pemeriksaan
Lain
 Artrosentesis
Aspirasi cairan sinovial untuk keperluan
pemeriksaan atau menghilangkan nyeri
akibat efusi
 Artroscopi
Proses endoskopi yang memungkinkan
pandangan langsung ke dalam sendi

Pemeriksaan
Lain
 Penindai Tulang
Menggambarkan sejauh mana matrik
tulang mengambil isotop radioaktif
 Termograf
Mengukur derajat pancaran panas dari
permukaan kulit

Pemeriksaan
Lain
 Elektromiograf
Memberi informasi mengenai potensial
listrik otot dan saraf yang mempersaraf
 Absorpsiometri Foto Tunggal dan Ganda
Uji non invasif untuk menentukan
kendungan mineral tulang pada
pergelangan tangan atau tulang belakang

Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan Meliputi Darah dan Urine
 Pemeriksaan darah meliputi : Hb dan

Hitung Jenis, Pembekuan Darah
 Pemeriksaan kimia darah meliputi :
kalsium, fospor, pospatase, PTH,
Kalsitonin, CK, SGOT
 Urine : kalsium

Masalah
Keperawatan
 Kerusakan mobilitas fsik








Nyeri
Resiko kerusakan integritas kulit
Resiko terhadap sindrom disuse
Resiko disfungsi neuro vaskluer perifer
Gangguan perfusi jaringan perifer
Kurang perawatan diri
Resiko cidera

Masalah
Keperawatan
 Intoleransi aktivitas








Keletihan
Perubahan penampilan peran
Gangguan konsep diri
Ketidakberdayaan
Koping individu tak efektif
Resiko infeksi
Konstipasi

Latihan Berfikir Kritis
Anak lelaki dari seorang pasien lansia
menanyakan mengapa “Ibunya jauh lebih
pendek dari sebelumnya” Bagimana anda
menjelaskan
fenomena
ini
kepadanya,
bagaimana
anda
memasukkan
upaya
pencegahan sehubungan dengan kondisi
muskuloskeletal ibunya ke dalam suatu
pengajaran